Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL

Hak Asasi Manusia Di Era Globalisasi.

OLEH

GHINA ATIKAH TARI


859555133

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UPBJJ- UT MAJENE SULBAR
2023
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait
dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang
harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas
terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunju ngtinggi dan lebih diperhatikan dalam era
reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita
hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita
melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan
HAM pada diri kita sendiri.

Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang
bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yangharus dihormati, dijaga, dan
dilindungi. hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan
eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan
dengan kepentingan umum. Begitu jugaupaya menghormati, melindungi, dan menjunjung
tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama antara individu,
pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Negeri ditarik kesimpulan tentang
beberapa sisi pokok hakikat hak asasi Militer), dan negara. Berdasarkan beberapa rumusan hak
asasi manusia,, yaitu :
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi.
b. HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis.
c. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
d. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorang pun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain.
e. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara membuat hukum yang tidak
melindungi atau melanggar HAM.

Perumusan Masalah
Dalam makalah saya selaku penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Permasalahan dan Penegakan HAM di Indonesia.
2. Apa saja contoh-contoh pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)

Maksud dan Tujuan


Sesuai dengan perumusan diatas, makalah ini dibuat agar masyarakat mengerti tentang Hak
Asasi Manusia (HAM) yang dia punya dan contoh pelanggaran.
Daftar Isi

1.1 BAB I PENDAHULUAN


1.2 Latar Belakang
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Maksud dan Tujuan
1.5 Metode Penelitian
Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Instrumen HAM di Indonesia
2.2 Macam-macam Hak Asasi Manusia
2.3 Perkembangan dan Penegakan HAM di Indonesia
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)
3.2 Hak Asasi Manusia (HAM) pada Tataran Global
3.3 Permasalahan dan Penegakan HAM di Indonesia
3.4 Contoh-contoh Kasus Pelanggaran HAM
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Instrumen HAM di Indonesia


Beberapa instrumen HAM yang dimiliki NKRI yaitu :
1. Undang-undang Dasar 1945. Terdapat dalam pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal UUD
1945yaitu pasal 28A sampai dengan 28J.
2. Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM terdapat 8 bab yang mengatur tentang
HAM.
3. Undang-undang No.39 tahun 1999. Undang-undang ini mengatur tentang HAM seperti hak
hidup, hak berkeluarga dan lain-lain. Undang-undang sini juga mengatur tentang kewajiban
asasimanusia seperti kewajiban setiap warga untuk mematuhi peraturan perundang-undangan.
4. Undang-undang No.26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM. Pengadilan HAM digunakan
untuk menyelesaikan masalah pelanggaran HAM berat dan mengembalikan keamanan dan
perdamaianIndonesia.

2.2 Macam-macam Hak Asasi Manusia.

Menurut dua instrumen HAM internasional (Konvenan Internasional tentangHak-hak Sipil dan
Politik/ ICCPR dan konvenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi,sosial, dan budaya/
ICESCR) :
1. HAM berkenaan dengan kehidupan sipil dan politik. Hak ini mewajibkan suatu negara agar
menahan diri dari tidakan dan campur tangan terhadap kehidupan individu-individu atau
kelompok masyarakat, misalnya hak hidup.
2. HAM berkenaan dengan kehidupan dibidang ekonomi, sosial dan budaya. Hak ini
mewajibkan suatu negara agar menyediakan sarana-prasarana karena individu tidak
mampumenyediakan sendiri, misalnya hak untuk memperoleh pkerjaan.Menurut Franz Magnis-
Suseno :
1. Hak asasi negatif atau liberal. Hak ini pada dasarnya menuntut agar kemandirian setiap
orangatas dirinya sendiri dihormati oleh pihak lain. Yang termasuk dalam hak ini antara lain :
hak untuk hidup.
2. Hak asasi aktif atau demokratis. Inti dari hak ini adalah bahwa setiap orang memiliki hak
untuk turut serta menentukan arah perkembangan masyarakat tempat ia hidup. Termasuk dalam
hak iniantara lain : memilih wakil rakyat.
3. Hak asasi positif. Menuntut prestasi-prestasi tertentu dari negara. Yang termasuk dalam hak
iniantara lain : hak atas perlindungan keamanan.
4. Hak asasi sosial. Hak ini pada dasarnya merupakan hak warga negara memperoleh
keadilandibidang ekonomi, sosial dan budaya. Yang termasuk dalam hak ini antara lain : hak
atas jaminan sosial.
2.3 Perkembangan dan Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.
1. Pada abad ke-15 Ham telah ditulis dalam kitab-kitab adat bugis kuno (lontara) yang berisi
tentang hak hidup dan hak kebesasan.
2. Di Minangkabau dikenal hak protes terhadap kebijakan yang tidak adil.
3. Di jawa, dikenal hak untuk tinggal diwilayah lain sebagai protes kepada raja (nggogol).
4. RA. Kartini adalah orang pertama yang secara jelas mengungkapkan pemikiran mengenai
HAM, diungkapkan dalam surat-surat yang ditulis 40 tahun sebelum proklamasi.
5. Sidang BPUPKI. Dalam sidang ini, Moh. Yamin, Moh hatta dan Sukiman merupakan tokoh
yang gigih membela HAM yang diatur secara luas alam UUD 1945. Namun hanya sedikit yang
diatur dalam UUD 1945, tetapi diatur secara menyeluruh dalam konstitusi RIS dan UUDS
1950.Kedua konstitusi ini hanya berlaku sementara.
6. Sidang konstituante (1956-1959). Dalam sidang ini, HAM di bahas sangat intens.
Namunsebelum sidang selesai, presiden mengeluarkan dekrit presiden 5 juli 1959. Sejak itu
indonesiakembalil menggunakan UUD 1945.
7. Pelaksanaan HAM berdasarkan UUD 1945 jauh dari memuaskan. Ini terjadi pada masa
ordelama dan orde baru. Pada masa ini, pelanggaran HAM mencapai puncaknya.
8. Tahun 1993 dibentuklah komnas HAM. Namun tidak dapat berfungsi dengan baik
karenakeadaan politik yang tidak menentu. Pelanggaran terus terjadi dan hal tersebut
mendorongterjadinya reformasi.
9. Era reformasi. Ada kemajuan dalam penegakan HAM. Beberapa dokumen yang lahir antara
lain:
a. Undang-undang Dasar 1945 hasil amandemen.
b. Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM terdapat 8 bab yang mengatur
tentangHAM.
c. Undang-undang No.39 tahun 1999, Undang-undang No.26 tahun 2000 tentang
pengadilanHAM.
10. Tahun 2005, pemerintah meratifikasi dua instrumen sangat penting dalam penegakan HAM
yaitu: Konvenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Poitik/ ICCPR menjadi UU no. 11
tahun2005 dan konvenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, sosial, dan budaya/ ICESCR
menjadi UU no.12 tahun 2005.
11. Upaya-upaya penegakan HAM pun terus dilakukan dengan cara pengcegahan dan
penindakan.
BAB III
Komnas HAM juga pengadilan HAM mulai berperan dengan baik pada masa ini.

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)


HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia,tanpa hak-hak itumanusia tidak
dapat hidup layak sebagai manusia.Menurut John Locke HAM adalah hak-hak yang diberikan
langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati.Dalam pasal 1 Undang-
Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa
“Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang,
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”.

Ruang lingkup HAM meliputi:


a. Hak pribadi: hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan, dan lain-lain;
b. Hak milik pribadi dan kelompok sosial tempat seseorang berada;
c. Kebebasan sipil dan politik untuk dapat ikut serta dalam pemerintahan.

Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial.Hakikat Hak Asasi Manusia
sendiri adalah merupakan upaya menjagakeselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui
aksi keseimbangan antarakepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga
upaya menghormati,melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban
dan tangung jawab bersama antara individu, pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik
Sipilmaupun Militer),dan negara. Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas,
dapat ditarik kesimpulantentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
a) HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari manusia
secaraotomatis.
b) HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
c) HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara
membuat hukum yangtidak melindungi atau melanggar HAM.

3.2 Hak Asasi Manusia (HAM) pada tataran Global


Sebelum konsep HAM diritifikasi PBB, terdapat beberapa konsep utama mengenai
HAM ,yaitu:

A. Ham menurut konsep Negara-negara Barat.


1) Ingin meninggalkan konsep Negara yang mutlak.
2) Ingin mendirikan federasi rakyat yang bebas.
3) Filosofi dasar: hak asasi tertanam pada diri individu manusia.
4) Hak asasi lebih dulu ada daripada tatanan Negara.
B. HAM menurut konsep sosialis.
1) Hak asasi hilang dari individu dan terintegrasi dalam masyarakat
2) Hak asasi tidak ada sebelum Negara ada.
3) Negara berhak membatasi hak asasi manusia apabila situasi menghendaki.

C. HAM menurut konsep bangsa-bangsa Asia dan Afrika


1. Tidak boleh bertentangan ajaran agama sesuai dengan kodratnya
2. Masyarakat sebagai keluarga besar, artinya penghormatan utama terhadap kepalakeluarga
3. Individu tunduk kepada kepala adat yang menyangkut tugas dan kewajibansebagai anggota
masyarakat.
D. HAM menurut konsep PBB;Konsep HAM ini dibidani oleh sebuah komisi PBB yang
dipimpin oleh ElenorRoosevelt dan secara resmi disebut “Universal Decralation of Human
Rights”. Universal Decralation of Human Rights menyatakan bahwa setiap orangmempunyai:
1. Hak untuk hidup Kemerdekaan dan keamanan badan
2. Hak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum.
3. Hak untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana
4. Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu Negara
5. Hak untuk mendapat hak milik atas benda
6. Hak untuk bebas mengutarakan pikiran dan perasaan
7. Hak untuk bebas memeluk agama
8. Hak untuk mendapat pekerjaan
9. Hak untuk berdagang
10. Hak untuk mendapatkan pendidikan
11. Hak untuk turut serta dalam gerakan kebudayaan masyarakat
12. Hak untuk menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan.

3.3 Permasalahan dan Penegakan HAM di Indonesia

Sejalan dengan amanat Konstitusi, Indonesia berpandangan bahwa pemajuan dan


perlindungan HAM harus didasarkan pada prinsip bahwa hak-hak sipil, politik, ekonomi,sosial
budaya, dan hak pembangunan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan, baik
dalam penerapan, pemantauan, maupun dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan pasal1 (3), pasal
55, dan 56 Piagam PBB upaya pemajuan dan perlindungan HAM harus dilakukanmelalui sutu
konsep kerja sama internasional yang berdasarkan pada prinsip saling
menghormati,kesederajatan, dan hubungan antar negara serta hukum internasional yang
berlaku.Program penegakan hukum dan HAM meliputi pemberantasan korupsi,antitrorisme,
serta pembasmian penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya. Oleh sebab itu, penegakan
hukum dan HAM harus dilakukan secara tegas, tidak diskriminatif dan konsisten.Kegiatan-
kegiatan pokok penegakan hukum dan HAM meliputi hal-hal berikut:
1. Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari 2004-2009
sebagaigerakan nasional2.
2. Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum ataupun lembaga yang
fungsidan tugasnya menegakkan hak asasi manusia.
3. Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga Negara di depan
hukummelalui keteladanan kepala Negara beserta pimpinan lainnya untuk memetuhi/ menaati
hukumdan hak asasi manusia secara konsisten serta konsekuen.
4. Peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum dan hak asasi manusia
dalamrangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar dinamika masyarakat dapat berjalan
sewajarnya.
5. Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi melalui pelaksanaan Rencana, Aksi
NasionalPemberantasan Korupsi.
6. Peningkatan penegakan hukum terhadap pemberantasan tindak pidana terorisme dan
penyalahgunaan narkotika serta obat lainnya.
7. Penyelamatan barang bukti kinerja berupa dokumen atau arsip/lembaga Negara serta badan
pemerintahan untuk mendukung penegakan hukum dan HAM.
8. Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas penegakan hukum dan
HAM.
9. Pengembangan system manajemen kelembagaan hukum yang transparan.
10. Peninjauan serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka mewujudkan
proseshukum yang kebih sederhana, cepat, dan tepat serta dengan biaya yang terjangkau oleh
semualapisan masyarakat.
Kegiatan-kegiatan pokok penegakan hukum dan HAM meliputi hal-hal berikut:
a) Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari 2004-2009
sebagai gerakan nasional.
b) Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum ataupun lembaga
yangfungsi dan tugasnya menegakkan hak asasi manusia.
c) Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga Negara di depanhukum
melalui keteladanan kepala Negara beserta pimpinan lainnya untuk memetuhi/menaati
hukum dan hak asasi manusia secara konsisten serta konsekuensi.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap
individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat
bahwa jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.Dalam kehidupan bernegara
HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI,dimana setiap bentuk pelanggaran
HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu
Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses
pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang
pengadilan HAM.

4.2 Saran

Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan


HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang
lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan jangan sampai pula HAM kita
dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu
menyelaraskan danmengimbangi antara HAM kita dengan orang lain.
Daftar Pustaka

Wahidin. (2015). pendidikan kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


https://media.neliti.com/media/publications/57268-ID-none.
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/adalah/article/view/216
https://repository.usm.ac.id

Anda mungkin juga menyukai