Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERADILAN TATA USAHA NEGARA


Mata Kuliah : HTUN/PTUN

Disusun oleh :
Kelompok 5
Nama NIM
Priska Fitria Dewi : 203030204038
Yenti Astiar : 203020204017
Monika : 203020204020
Meina Kristiana : 203020204027
Santy Permata Sary Sihombing : 203020204022
Mutiara : ABA118022
Lala Aprilia Wulandari : ABA118046
Yella Saputri : ABA118043
Gusmadi Rahmat : ABA118014
Hairullah : 203010204005

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Sakman, S.Pd., M.Pd
NIP. 198603142014041001

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANERAAN (PPKn)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu „alaikum wr. Wb.

Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peradilan
Tata Usaha Negara”. Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah PTUN/HTUN
pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan Strata 1 Fakultas FKIP
Universitas Palangka Raya.

Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mendapat saran, dorongan, bimbingan serta
keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman yang tidak dapat diukur
secara materi, namun dapat membukakan mata kami bahwa sesungguhnya pengalaman dan
pengetahuan tersebut adalah guru yang terbaik bagi penulis.

Dalam penyusunan tugas ini, kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang
dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan
wawasan serta pengalaman yang kami miliki. Untuk itu kami mohon maaf atas segala
kekurangan tersebut tidak menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang
bersifat kontruktif bagi diri penulis.

Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi kami sendiri dan institusi pendidikan.

Wassalamu „alaikum Wr. Wb

Palangka Raya, 05 September 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3

BAB I..........................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN......................................................................................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4

C. Tujuan............................................................................................................................................4

BAB II........................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5

A. Pengertian Peradilan Tata Usaha Negara....................................................................................5

B. Tujuan Peradilan Tata Usaha Negara.........................................................................................6

C. Karakteristik Peradilan Tata Usaha Negara...............................................................................6

D. Tugas dan Fungsi Peradilan Tata Usaha.....................................................................................7

BAB III.......................................................................................................................................................8

PENUTUP..................................................................................................................................................8

A. Kesimpulan....................................................................................................................................8

B. Saran...............................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemandirian kekuasaan kehakiman sebagaimana diamanatkan Undang-undang
Dasar 1945 hasil amandemen dan Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang kekuasaan
kehakiman,Secara Yuridisial akan berjalan lancar apabila didukung administrasi peradilan
yang baik.
Peradilan tata usaha Negara merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman
bagi rakyat pencari keadilan mengenai sangketa tata usaha yang diatur dalam Undang-
undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang peradilan tata usaha Negara yang mengatur bahwa
tidak termasuk dalam pengertian keputusan tata usaha Negara menurut Undang-undang ini
adalah:
a. keputusan tata usaha Negara yang merupakan perbuatan perdata.
b. Keputusan tata usaha Negara yang merupakan pengaturan yang berifat umum;

Secara umum kebijakan yang dilaksanakan oleh pengadilan tata usaha Negara dalam
melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan peradilan tingkat pertama
yang berisfat administrasi, keuangan dan oranisasi. Ide dibentuknya tata usaha Negara adalah
untuk menyelesaikan sangketa anatar pemerintah dengan warga negaranya dan pembentukan
lembaga tersebut bertujuan mengontrol secara Yuridis (judicial control) tindakan
pemerintahan yang dinilai melanggar ketentuan administrasi (maladministrasi)ataupun
perbuatan perundang-undangan yang khasus yakni,Undang-undang No.5 Tahun 1986 tentang
PTUN yang kemudian dirubah dengan Undang-undang No.9 Tahun tentang perubahan atas
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang peradilan tata usaha Negara dan terakhir
diubah dengan Undang-undang No.51 Tahun 2009 dirasa sudah memenuhi syarat untuk
menjadikan lembaga PTUN yang propesional guna menjalankan fungsinya melalui control
Yudisialnya.

B. Rumusan Masalah

4
Berdasarkan latar belakang maslaah maka rumusan masalah dari makalah adalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian peradilan tata usaha negara?
2. Apa tujuan peradilan tata usaha negara?
3. Apa saja Karakteristik Peradilan Tata Usaha Negara
4. Apa tugas dan fungsi peradilan tata usaha negara?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian peradilan tata usaha negara
2. Untuk mengetahui tujuan tata usaha negara
3. Untuk mengetahui Karakteristik Peradilan Tata Usaha Negara
4. Untuk mengetahui tugas dan fungsi peradilan tata usaha Negara

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Peradilan Tata Usaha Negara


Peradilan tata usaha negara adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung
yang melaskanakan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan terhadap sangketa
tata usaha Negara.sangketa tata usaha Negara adalah sangekata yang timbul dalam bidang
tata usaha Negara antara orang atau badan hukum perdata dengan Badan atau pejabat tata
usaha Negara,baik di pusat maupun di daerah,sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata
usaha Negara,termasuk sangketa kepagawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Secara umum, Peradilan Tata Usaha Negara atau PTUN merupakan lingkungan
peradilan dibentuk dengan tanda disahkannya Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 pada
tanggal 29 Desember 19.
Peradilan tata usaha negara menjadi lembaga hukum dibawah Mahkamah Agung
(MA) yang membantu menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara(TUN).
Sudikno mengatakan bahwa Peradilan adalah segala sesuatu yang bertalian dengan
tugas hakim dalam memutus perkara. Hal itu sesuai dengan kata dasar peradilan, yang terdiri
dari kata adil dan mendapatkan awalan per dan akhiran an, yang berarti segala sesuatu yang
bertalian dengan pengadilan. Pengadilan di sini bukanlah diartikan semata-mata sebagai
badan untuk mengadili, melainkan juga memiliki pengertian yang abstrak, yaitu hal
memberikan keadilan.
Riawan Tjandra mendefinisikan bahwa istilah Peradilan Tata Usaha Negara dapat
didefinisikan sebagai keseluruhan proses atau aktivitas hakim tata usaha negara yang
didukung oleh seluruh fungsionaris pengadilan dalam melaksanakan fungsi mengadili baik
di Pengadilan Tata Usaha Negara, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara maupun di
Mahkamah Agung. Istilah Pengadilan dapat didefinisikan sebagai lembaga yang
melaksanakan peradilan.
Prajudi Atmosudirjo mendefinisikan Peradilan Administrasi Negara adalah setiap
bentuk penyelesaian dari suatu perbuatan (pejabat, instansi) Administrasi Negara yang

6
dipersoalkan oleh warga masyarakat, instansi masyarakat (perusahaan, yayasan,
perhimpunan, dan sebagainya) atau sesama instansi pemerintah.
Menurut Sjachran Basah, Peradilan Administrasi dibagi menjadi dua, yakni
Peradilan Administrasi Murni dan Peradilan Administrasi Semu. Adapun yang menjadi ciri
dari Peradilan Administrasi Murni yaitu:
1. Yang memutus sengketa tersebut adalah hakim;
2. Penelitian terbatas pada “rechtsmatigheid” keputusan administrasi;
3. Hanya dapat meniadakan keputusan administrasi atau apabila perlu memberikan berupa
uang (ganti rugi) tetapi tidak membuat keputusan lain yang menggantikan keputusan
administrasi yang pertama;
4. Terikat pada pertimbangan fakta-fakta dan keadaan pada saat diambilnya keputusan
administrasi dan atas itu dipertimbangkan “rechtsmatigheid”-nya;
5. Badan yang memutuskan itu tidak tergantung, atau bebas dari pengaruh badan-badan
lain apapun juga.
Mengenai ciri Peradilan Administrasi Semu menurut Sjachran Basah yaitu:
1. Yang memutuskan perkara adalah instansi yang hierarkis lebih tinggi (dalam suatu
jenjang secara vertikal) atau lain daripada yang memberikan putusan pertama;
2. Meneliti “doelmatigheid”, dan rechtsmatigheid” dari keputusan administrasi;
3. Dapat mengganti, merubah atau meniadakan keputusan administrasi yang pertama;
4. Dapat memperhatikan perubahan-perubahan keadaan sejak saat diambilnya
keputusan, bahkan juga dapat memperhatikan perubahan yang terjadi selama prosedur
berjalan;
5. Badan yang memutus dapat dibawah pengaruh badan lain, walaupun merupakan
badan di luar hierarkhi.

Dalam simposium Peradilan Tata Usaha Negara pada kesimpulannya dijelaskan


bahwa “Peradilan Semu (administratieve beroep) belum menjamin proses yudisiil yang
murni dan obyektif, mengingat hal itu masih berlangsung dalam susunan pejabat eksekutif,
dan oleh karena itu pula maka administratieve beroep belum merupakan Peradilan Tata
Usaha Negara yang sesungguhnya.” Dalam penelitian ini Peradilan Tata Usaha Negara yang
dimaksud adalah Peradilan Administrasi Murni yang diselenggarakan langsung oleh
Pengadilan Tata Usaha Negara.

7
Dengan demikian, sebagai perwujudan konsep negara hukum Peradilan Tata Usaha
Negara mempunyai peranan yang menonjol, yaitu sebagai lembaga pengawas (kontrol)
terhadap jalannya fungsi eksekutif, lebih khusus lagi terhadap tindakan Pejabat Tata Usaha
Negara supaya tetap berada dalam koridor aturan hukum. Sementara, disisi lainnya ia
sebagai wadah untuk melindungi hak individu dan warga masyarakat dari perbuatan
melanggar hukum yang dilakukan oleh Pejabat Tata Usaha Negara.

B. Tujuan Peradilan Tata Usaha Negara


Tujuan dibentuknya peradilan tata usaha negara adalah sebagai berikut :
1. Untuk mewujudkan tata kehidupan negara dan bangsa yang sejahtera, aman, tenteram
serta tertib yang dapat menjamin kedudukan warga masyarakat dalam hukum
2. Menjamin terpeliharanya hubungan yang serasi, seimbang, serta selaras antara aparatur
di bidang tata usaha negara dengan para warga masyarakat.

C. Karakteristik Peradilan Tata Usaha Negara


a) Salah 1 unsur peradilan tata usaha negara adalah pihak 2 danpihak 1 itu adalah badan
atau pejabat tata usaha negara dalam kedudukannya dan bertindak berdasarkan
wewenang yang diberikan oleh hukum tatat usaha negara dalam pelayanan umum.
b) Dimuka peradilan tata usaha negara pihak yang berpekara mempunyai kedudukan yang
sama. Hakim harus memperlakukan kedua belah pihak dengan sama adil.
c) Badan atau pejabat tata usaha negara dalam menjalankan fungsinya mempunyai
kewenangan berdasarkan ketentuan perundang-undangan baik secara langsun (atribusi)
maupun pelimpahan (delegasi) serta mandat dan kebebasan bertindak yang dalam ilmu
hukum dikenal dengan istilah freis ermessen.
d) Dalam menjalankan tugasnya, tidak jarang terjadi tindakan badan atau pejabat tata usaha
negara melanggar batas, sehingga menimbulkan kerugian bagi yang terkena. Hal
demikian disebut perbuatan melanggar hukum oleh penguasa.
D. Tugas dan Fungsi Peradilan Tata Usaha
Tugas peradilan tata usaha negara adalah sebagai berikut :
1. Menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara (TUN)
2. Meneruskan sengketa-sengketa Tata Usaha Negara (TUN) ke Pengadilan Tata Usaha
Negara (PTUN) dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT.TUN) yang berwenang

8
3. Peningkatan kualitas dan profesionalisme hakim
4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan guna meningkatkan
dan memantapkan martabat dan wibawa aparatur dan lembaga peradilan
5. Memantapkan pemahaman dan pelaksanaan tentang organisasi dan tata kerja
kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara
6. Membina calon hakim dengan memberikan bekal pengetahuan di bidang hukum dan
administrasi Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN) agar menjadi hakim yang
professional

Adapun fungsi peradilan tata usaha negara adalah sebagai berikut :


1. Melakukan pembinaan pejabat struktural dan fungsional serta pegawai lainnya, baik
menyangkut administrasi, teknis, yustisial maupun administrasi umum
2. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku hakim dan pegawai
lainnya
3. Menyelenggarakan sebagian kekuasaan negara di bidang kehakiman.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan yaitu Peradilan tata usaha negara adalah
lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung yang melaskanakan kekuasaan kehakiman
bagi rakyat pencari keadilan terhadap sangketa tata usaha Negara.sangketa tata usaha Negara
adalah sangekata yang timbul dalam bidang tata usaha Negara antara orang atau badan hukum
perdata dengan Badan atau pejabat tata usaha Negara,baik di pusat maupun di daerah,sebagai
akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha Negara,termasuk sangketa kepagawaian berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang beralku.
Tujuan dibentuknya peradilan tata usaha negara adalah sebagai berikut :
4. Untuk mewujudkan tata kehidupan negara dan bangsa yang sejahtera, aman, tenteram
serta tertib yang dapat menjamin kedudukan warga masyarakat dalam hukum
5. Menjamin terpeliharanya hubungan yang serasi, seimbang, serta selaras antara aparatur di
bidang tata usaha negara dengan para warga masyarakat.
Tugas peradilan tata usaha negara adalah sebagai berikut :
1. Menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara (TUN)
2. Meneruskan sengketa-sengketa Tata Usaha Negara (TUN) ke Pengadilan Tata Usaha
Negara (PTUN) dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT.TUN) yang berwenang
3. Peningkatan kualitas dan profesionalisme hakim
4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan guna meningkatkan
dan memantapkan martabat dan wibawa aparatur dan lembaga peradilan
5. Memantapkan pemahaman dan pelaksanaan tentang organisasi dan tata kerja
kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara
6. Membina calon hakim dengan memberikan bekal pengetahuan di bidang hukum dan
administrasi Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN) agar menjadi hakim yang
professional
Adapun fungsi peradilan tata usaha negara adalah sebagai berikut :

10
1. Melakukan pembinaan pejabat struktural dan fungsional serta pegawai lainnya, baik
menyangkut administrasi, teknis, yustisial maupun administrasi umum
2. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku hakim dan pegawai
lainnya
3. Menyelenggarakan sebagian kekuasaan negara di bidang kehakiman.

B. Saran
Demikian Makalah kami, semoga makalah ini mendapat respon positif dari semua pihak.
Pemakalah menyadari bahwa penjelasan diatas masih terdapat kekurangan baik dari segi isi
maupun dari segi penulisan. Maka dari itu, diharapkan kepada pembaca kritik dan saran sebagai
masukan yang membangun demi perbaikan makalah ini selanjutnya dan pemakalah berharap
makalah ini menjadi jembatan ilmu untuk pembaca. Pemakalah juga mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Dosen Pengampu mata kuliah yang telah memberikan arahan dan masukan
terhadap pembahasan makalah diatas.

11
DAFTAR PUSTAKA
Sudikno Mertokusumo, Sejarah Peradilan dan Perundang-undangannya…., Op. Cit, hlm 2-3.
Riawan Tjandra, Peradilan Tata Usaha Negara Mendorong Terwujudnya Pemerintahan Yang
Bersih dan Berwibawa, (Yogyakarta : Liberty, 2009),hlm. 15.
Prajudi Atmosudirjo, Administrasi Negara, (JakartaGhalia Indonesia, 1994), hlm. 21
Zulfikar, Fahri.”Peradilan Tata Usaha Negara: Pengertian, Tugas dan Fungsinya.” Detikedu, 06
jul 2021, www.detik.com/edu/detikpedia/d-5633283/peradilan-tata-usaha-negara-
pengertian-tugas-dan-fungsinya. Diakses pada 05 September 2021
Sjahran Basah, Eksistensi dan Tolok Ukur Badan Peradilan Administrasi di Indonesia,
(Bandung : Alumni, 1997), hlm. 64.
M. Hadin Muhjad. Beberapa Masalah Tentang Peradilan Tata Usaha Negara di Indonesia,
(Jakarta : Akademika Pressindo, 1985), hlm. 37.

12

Anda mungkin juga menyukai