A. Pendahuluan
B. Rumusan Masalah
a. Norma Keagamaan
Norma agama hanya akan diikuti dan ditaati oleh orang yang
beragama, sebab orang atheis tidak akan mempercayai hukum tersebut
dan oleh karena itu norma atau kaidah agama tidak berfaidah bagi orang
yang tidak beragama.
Kaidah Atau norma keagamaan:
c) Isinya ditujukan pada sikap batin ( kecuali kaidah agama islam juga
ditujukan pada sikap lahir ).
Kaidah atau norma yang bersumber pada suara batin yang diinsyafi
oleh setiap orang sebagai pedoman dalam menentukan sikap
tindaknya,yang menuntunnya ke arah kemuliaan atau insan kamil.
Misalnya, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan menipu, jangan
berzinah, jangan meminum-minuman keras dan sebagainya. Pelanggaran
terhadap kaidahatau norma kesusilaan akan mendapatkan sanksi yang
bersifat otonom,yakni hukuman yang lahir dari dalam diri pribadinya,
seperti penyesalan,siksaan batin, dan lain lain. Di dalam masyarakat
selain terdapat orang yang dikategorikan sebagai orang susila, juga
terdapat orang yang dikategorikan sebagai asusila. Dengan demikian,
kaidah atau normakesusilaan hanya dapat diikuti oleh sebagian anggota
masyarakat yang bermoral saja. Dari contoh contoh tersebut di atas, maka
akan terlihat dengan jelas bahwa isi norma atau kaidah keagamaan sama
dengan isinorma atau kaidah kesusilaan.
Kaidah kesusilaan:
Kaidah Kesopanan:
Kaidah Hukum:
Kaidah hukum dapat dibedakan dengan kaidah kepercayaan, kaidah kesusilaan dan
sopan santun, tetapi tidak dapat dipisahkan, sebab meskipun ada perbedaannya ada
pola temunya. Terdapat hubungan yang erat sekali antara keempat –empatnya. Isi
masing-masing kaidah sa;ling mempengaruhi suatu sarana lain, kadang-kadang
saling memperkuat.
1. Beberapa perbedaaan dari segi tujuan, sasaran, asal dan usul, sanksi dan isinya.
2. Kita memulai mengadakan perbedaan antara kaidah hukum dengan kaidah agama
(kaidah kepercayaan) dan kaidah kesusilaan.
Dari segi tujuan kaidah hukum bertujuan menciptalan tata tertib masyarakat dan
melindungi manusia beserta kepentingannya, kaidah agama(kaidahkepercayaan)
dan kesusilaan bertujuan memperbaiki pribadi manusia agar menjadi manusia ideal
(Insan Kamil).
- Kaidah hukum mengatur tingkah laku manusia agar sesuai dengan aturan.
Dari asal-usul kaidah kesopanan (sopan santun) dari luar diri manusia itu
sendiri,
· kaidah agama (kaidsah kepercayaan) berasal dari Tuhan yang maha Esa.
· Kaidah hukum dan kaidah agama berasal dari kekuasaan luar diri
manusia (Heteronom).
a. Kaidah Agama terbagi menjadi dua, yaitu Agama wahyu (Samawi dan
Sama’i, langit) dan Agama budaya. Agama wahyu yaitu suatu ajaran
Allah yang berisi perintah, Larangan, dan kebolehan yang disampaikan
kepada umat manusia berupa wahyu melalui malaikat dan RosulNya.
Sedang agama budaya yaitu ajaran yang dihasilkan oleh pikiran dan
perasaan manusia secara kumulatuf. Kaidah agama merupakan tuntutan
hidup manusia untuk menuju ke arah yang lebih baik dan benar.
b. Kaidah kesusilaan adalah aturan hidup yang berasal dari suara hati
menusia yang menentukan mana perbuatan yang baik dan mana yang
buruk. oleh sebab itu, kaidah kesusilaan ini tergantung pada pribadi
manusia itu sendiri.
c. Kaidah kesopanan adalah aturan hidup yang timbul dari pergaulan hidup
masyarakat tertentu. Landasan kaidah kesopanan adalah kepatutan,
lepantasan, dan kebiasaan yang berlaku kepada masyarakat yang
bersangkitan. Oleh sebab itu kaidah kesopanan serng kali disamakan
dengan kaidah sopan santun , tata kerama. Walaupun ada pakar hukum
yang tidak mau menyamakan pengertian kebiasaan nya adat sopan
santum.
d. Kaidah hukum adalah aturanyang dibuat secara resmi oleh penguasa
negara, menyikat setiap manusia dan berlakunya dapat dipaksakan oleh
aparat negara yang berwenang, sehingga berlakunya dapat dipertahankan.
Menurut van kan sifat yang khas dari penguasa hukum ialah sifat
memaksakan kehendak.Tujuan yang lebih mendalam. Sebab
memaksakan kehendak bukan berarti senantiasa dapat dipaksakan.
D. Kesimpulan
Dari penjelasan ringkas diatas dapat kita ketahui apa tujuan hukum
sebagaikaidah sosial yaitu untuk mengatur berbagai kepentingan didalam
masyarakat biar masyarakat selalu hidupnya terkondisi, aman, dan
tentram.Kaidah sosial dibagi menjadi empat yaitu kaidah keagamaam, kaidah
kesusilaan, kaidah hukum, dan kaidah kesopanan.
Daftar Pustaka
blogspot.com/2011/12/05/hukum-sebagai-kaidah/