Oleh:
MARDIANA SARI
NIM 130910201007
Kelima faktor tersebut saling berkaitan erat satu sama lainya, oleh karena
itu fakktor tersebut merupakan esensi dari penegakan hukum, juga merupakan
tolak ukur dari efektifitas penegakan hukum. Berdasarkan uraian di atas,
penulis dapat memberikan suatu pemahan bahwa dalam hal peningkatan
terhadap pelayanan publik tidak akan terlepas dari konsep penegakan hukum.
Hal terebut dapat dilihat bahwa dalam penyelenggaraan pelayanan publik
tidak terlepas unsur-unsur dalam penegakan hukum, terlebih lagi pihak
maupun unsur yang terkait dalam peningkatan pelayanan publik tercakup
dalam unsur penegakan hukum itu sendiri.
a. Faktor Hukum
b. Faktor Aparatur Pemerintah
c. Faktor Sarana
d. Faktor Masyarakat
e. Faktor Kebudayaan
B. KONSEP DAN PERKEMBANGAN TIPE NEGARA HUKUM
1. PENGERTIAN NEGARA HUKUM
Negara hukum adalah negara yang susunannya diatur dengan sebaik-baiknya
dalam undag-undang sehingga segala kekuasaan dari alat-alat
pemerintahannya didasarkan hukum. Negara hukum itu ialah negara yang
diperintah bukan oleh orang-orang, tetapi oleh undang-undang. Namun pada
umumnya para sarjana dalam mencari perumusan tentang negara hukum atau
pengertian tentang negara hukum menghubungkannya dengan tujuan dan
tugas negara atau mengenai organisasi dan struktur negara.
Radbruch, mengatakan bahwa:
Soal-soal tujuan negara hukum dan tujuan negara adalah tidak dapat
dipisahkan, karena hukum atau bagian penting dan padanya adalah kehendak
negara dan negara atau bagian penting dari padanya adaah suatu lembaga dari
pada hukum.
2. LATAR BELAKANG TIMBULYA KONSEP NEGARA HUKUM
Pemikiran tentang negara hukum telah muncul sebelum terjadinya revolusi 1688
di Inggris, akan tetapi baru muncul kembali pada abad ke-17 dan mulai populer
pada abad ke-19. Latar belakang munculnya pemikiran mengenai negara hukum
itu merupakan reaksi terhadap kesewenang-wenangan yang pernah terjadi di masa
lampau.
Dalam konsep islam, negara yang tidak berdasarkan pada hukum adalah negara
kafir, yaitu negara yang anti-Tuhan, negara zalim, diktator, otokrasi yang berlaku
sewenang-wenang. Negara hukum yang dikehendaki oleh islam adalah hukum itu
ditegaskan tanpa pilih bulu, tanpa memandng orangnya, berdasarkan perasaan dan
kejujuran sepertii yang tertuang di dalam ketentuan Al-Quran.
3. INDONESIA SEBAGAI NEGARA HUKUM
Untuk mengkualifikasi apakah suatu negara termasuk tipe negara hukum atau
bukan maka perlu untuk diselidiki apakah dalam konstitusinya negara tersebut
tercantum penegasan bahwa negara itu dinyatakan sebagai negara hukum atau
bukan. Disamping itu perlu, perlu adanya penelitian apakah dalam konstitusi atau
peraturan perundang-undangan lainnya termasuk ketentuan mengenai ciri atau
unsur yang penting bagi sebuah model negara hukum.
4. NOMOKRASI ISLAM
Dalam islam, negara hukum sering dikenal dengan nomokrasi islam. Nomokrasi
islam adalah suatu negara hukum yang memiliki prinsip-prinsip umum sebagai
berikut:
a. Prinsip kekuasaan sebagai amanah
b. Prinsip musyawarah
c. Prinsip keadilan
d. Prinsip kesamaan
e. Prinsip pengakuan dan perlindungan hak asasi
f. Prinsip peradilan bebas
g. Prinsip perdamaian
h. Prinsip kesejahteraan
i. Prinsip ketaatan rakyat
5. FUNGSI DAN TUJUAN NEGARA HUKUM
6. Bagi bangsa indonesia, visualisasi hukum dan keadilan itu disebut dengan
istilah”pengayoman”. Hal ini berbeda dengan cara pandang kalangan liberal yang
menggambarkan hukum dan keadilan dengan personifikasi Dewi Yustisia yang
memegang pedang dan timbangan dengan mata tertutup, yang kemudian
membangun stigma “keadilan tertinggi ialah suatu ketidak adilan yang paling
besar”. Dengan demikian, rumusan tentang hukum dan keadilan adalah yang dapat
dicitrakan dengan keadaan yang merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur
sebagaimana terkonstruksi dalam alinea II dari pembukaan UUD 1945.
C. NEGARA KESEJAHTERAAN DAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
1. KONSEP DAN PENGERTIAN
Perkembangan konsep negara hukum dimasa sekarang telah membawa kepada
konsep negara kesejahteraan dengan peranan hukum administrasi negara. Hal ini
dikarenakan dalam konsep negara kesejahteraan peran negara dan pemerintah
semakin dominan. Tujuan yang ingin dicapai adalah bagaimana memberikan
kesejahteraan bagi warganya. Agar tujuan ini bisa dicapai maka dalam
menggerakkan roda penyelenggaraan pemerintahan diperlukan perangkat yang
sesuai dengan tujuan dan wewenang masing-masing.
Pada dasarnya kesejahteraan mengacu pada peran negara yang aktif mengelola
dan mengorganisasikan perekonomian, yang di dalamnya mencakup tanggung
jawab negara untuk menjamin ketersediaan pelayanan kesejahteraan dasar dalam
tingkat tertentu bagi warganya.
2. SEJARAH NEGARA KESEJAHTERAAN
Dalam literatur hukum tata negara dikatakan bahwa munculnya negara
kesejahteraan merupakan perkembangan lanjut dari paham negara yang hanya
meletakkan fungsi sebagai penjaga ketertiban semata. Berbicara tentang negara
pada dasarnya