Anda di halaman 1dari 4

HUKUM ORGANISASI INTERNASIONAL

SOAL TAKE HOME UTS

Bagus Arya Krisna (1416051095)

Fakultas Hukum

Universitas Udayanna

2016/2017
1. Perkembangan organisasi internasional pada abad 21

Perkembangan organisasi internasional dalam abad ini terlihat dari diakuinya


organisasi internasional sebagai subyek hukum yang setara dengan subyek hukum
internasional lainnya. Yang dimaksud dengan subyek hukum internasional adalah semua yang
menurut ketentuan hukum diakui mempunyai kemampuan untuk bertindak. Hukum
internasional mengenal subyek seperti negara, organisasi internasional dan kesatuan-kesatuan
lainnya. Karena itu kemampuan untuk bertindak pada hakekatnya merupakan personalitas
dari subjek hukum internasional tersebut. Tiap organisasi internasional memiliki personalitas
hukum sendiri dalam hukum internasional. Hal tersebut menyangkut hak dan kewajiban
organisasi internasional di mata hukum internasional. Dengan demikian subjek hukum yang
ada dibawah sistem hukum internasional merupakan personalitas hukum yang mampu
melaksanakan hak dan kewajiban tersebut

Pengakuan organisasi internasional sebagai subyek hukum internasional sudah banyak


diterima oleh wewenang hukum di dunia antara lain oleh International Court of Justice yang
biasa dikenal di Indonesia dengan istilah Mahkamah Internasional. International Court of
Justice yang di pelopori oleh kasus Reparation for Injuries Suffered in the Service of the
United Nations Case. Dalam kasus ini International Court of Justice telah menyatakan bahwa
United Nations (Perserikatan Bangsa Bangsa) merupakan subyek internasional dan mampu
untuk melaksanakan hak dan kewajiban internasional dan karena itu badan tersebut
mempunyai kapasitas untuk mempertahankan haknya dalam rangka mengajukan tuntutan
internasional. Dalam hal hubungannya dengan negara, organisasi internasional dapat
memberikan juga perwakilan sebagai representasinya di sebuah negara. Hubungan itu
ditandai dengan adanya perjanjian antara organisasi internasional yang bersangkutan dengan
sebuah negara. Perwakilan tersebut dapat juga dikategorikan perwakilan diplomatik oleh
hukum internasional dengan ketentuan tertentu yang diatur dengan perjanjian terlebih dahulu.

2. Pengertian hukum organisasi internasional

Organisasi Internasional didefinisikan sebagai pola kerjasama yang melintasi batas-


batas negara, dengan didasari struktur organisasi jelas dan lengkap serta dihadapkan atau
diproyeksikan untuk berlangsung serta melaksanakan fungsinya secara berkesinambungan
dan berlembaga guna mengusahakan tercapainya tujuan-tujuan yang diperlukan serta
disepakati bersama, baik antara pemerintah dengan pemerintah maupun antara sesama
kelompok non-pemerintah pada negara yang berbeda.

Yang menjadi ruang lingkup dari organisasi internasional terkait definisi di atas adalah
negara yang berdaulat serta pemerintahan dalam negara tersebut.

3. Hubungan antara organisasi internasional dengan hukum internasional

Organisasi internasional berkaitan erat dengan hukum internasional. Dalam


pembentukan organisasi internasional tentunya akan menghubungkan hukum dari masing
masing negara yang melakukan hubungan internasional tersebut. Disinilah peran penting
hukum internasional sebagi penghubung antara negara negara yang melakukan hubungan
internsional. Hukum internasional merupakan hasil dari pemersatuan hukum hukum dari
negara negara yang melakukan hubungan internasional, sehingga tercipta suatu kesepakatan
mengenai aturan aturan yang mengikat para pihak yang melakukan hubungan internsional
tersebut. Secara luas hukum internasional juga berfungsi untuk mengatur para pihak dalam
melakukan hubungan internasional. Hal ini bertujuan untuk lebih menertibkan para pihak
yang akan melakukan hubbungan internasional. Salah satu contohnya jika ada 2 negara yang
akan melakukan hubungan dalam bidang kelautan tentu kedua negara tersebut harus
memahami dan mematuhi hukum laut internasional yang sudah ada sejak sebelum hubungan
internasional kedua negara tersebut dilakukan, dan hasil dari hubungan internasional dari
kedua negara tersebut nantinya akan menghasilkan hukum internasional yang mengikat bagi
kedua negara yang melakukan hubungan internasional.

4. Obyek dan subyek organisasi internasional

Yang merupakan subyek dari suatu sistem hukum hakikatnya semua yang dapat
menghasilkan prinsip-prinsip hukum yang diakui dan mempunyai kapasitas untuk
melaksanakan prinsip-prinsip hukum tersebut. Dalam hukum organisasi internasional, hal ini
meliputi semua organisasi internasional, termasuk organisasi dan regional dan organisasi
lainnya yang dapat digolongkan sebagai organisasi internasional. Personalitas dari suatu
subyek hukum organisasi internasional adalah tindakan dalam kapasitasnya sebagai
organisasi internasional, untuk melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang termuat di dalam instrumen dasar yang dimiliki oleh organisasi internasional
tersebut. Yang dapat dikatakan sebagai subyek organisasi internasional seperti ASEAN,
UNESCO, dan organisasi internsional lainnya. Obyek hukum organisasi internasional
meliputi negara baik sebagai anggota organisasi internasional maupun bukan, organisasi
internasional maupun regional lainnya. Yang dapat dikatakan sebagai obyek organisasi
internasional adalah Indonesia sebagai anggota ASEAN, namun Indonesia juga merupakan
bagian dari obyek organisasi internasional walaupun tidak dicantumkan bahwa Indonesia
merupakan salah satu negara ASEAN. Bahkan menurut perkembangan organisasi
internasional seperti PBB, sesuatu organisasi gerakan kemerdekaan dapat diakui sebagai
obyek hukum organisasi internasional, seperti halnya South West African Peoples
Organization (SWAPO) dan Palestine Liberation Organization (PLO).

Anda mungkin juga menyukai