Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

RANGKUMAN SOSIOLOGI HUKUM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu


Mata Kuliah Sosiologi Hukum

Dosen Pengampu :
Dr. Subarsyah, S.H., S.Sos., MM.

Oleh :
Rafa Zhafirah Amaani
NPM : 178040014

Magister Ilmu Hukum Konsentrasi Kesehatan


Pasca Sarjana Univesitas Pasundan
Bandung
2017
DAFTAR ISI

Daftar isi………………………………………………………………………………………….. 2

Bab 1 Sosiologi Hukum………………………………………………………………………….. 3

1.1. Pengertian………………………………………………………………………… 3

1.2. Sosiologi dan Hukum…………………………………………………………….. 4

1.3. Ruang Lingkup Sosiologi Hukum………………………………………………... 4

1.4. Masalah yang Disoroti Sosiologi Hukum………………………………………… 4

Bab 2 Hakikat Sosiologi Hukum…………………………………………………………………. 6

2.1. Pembentukan Sosiologi Hukum…………………………………………………….. 6

2.2. Struktur Sosial dan Hukum………………………………………………………….. 7

2.3. Perubahan Sosial dan Hukum……………………………………………………….. 9

2.4. Manfaat Sosiologi Hukum…………………………………………………………...10

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………..………..12

2
BAB I

SOSIOLOGI HUKUM

1.1. Pengertian

Sosiologi hukum (Rechtsociologie/rechtssoziologie) merupakan cabang ilmu

pengetahuan yang memahami, mempeljari, menjelaskan secara analitis empiris

tentang persoalan hukum di hadapkan dengan fenomena-fenomena lain di

masyarakat. Hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala-gejala sosial

lainnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam mempelajari sosiologi

hukum. Sosiologi hukum merupakan ilmu yang menganggap hukum bukan hanya

sisi normatif semata tetapi merupakan sekumpulan fakta empiris, sesuai yang nyata

dalam masyarakat, yang ditinjau dari berbagai sisi sampai terdapat keseimbangan

informasi terhadapa suatu fenomena sosial tentang hukum. 1

Sosiologi Hukum merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang antara

lain meneliti mengapa seseorang gagal untuk mentaati hukum tersebut serta faktor-

faktor social yang mempengaruhinya. Sosiologi hukum dipandang sebagai suatu

alat dari ilmu hukum di dalam meneliti objeknya dan untuk pelaksanaan proses

hukum. 2

1
Saifullah. Refleksi Sosiologi Hukum (Bandung : Reflika Aditama, 2007) hlm 3.
2
Soekanto. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum (Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2012) hlm 12.

3
1.2. Sosiologi dan Hukum

Hukum adalah hasil karya praktis dari kontrol sistematik terhadap

hubungan-hubungan dan institusi-institusi sosial. Sosiologi adalah suatu bidang

ilmiah yang berusaha menemukan pengetahuan sistematis tentangnya.

Hukum dan sosiologi berkaita dengan hakikat otoritas yang sah dan

mekanisme kontrol hubungan sosial, dasar sosial dari konstitusionalisme,

kemunculan hak-hak sipil, dan hubungan antara ruang lingkup publik dan privat.3

1.3. Ruang Lingkup Sosiologi Hukum

Ruang lingkup sosiologi hukum adalah pola-pola perikelakuan dalam

masyarkat, yaitu cara-cara bertindak atau berkelakuan yang sama dar orang-orang

yang hidupbersama dalam masayarakat.4

1.4. Masalah yang Disoroti Sosiologi Hukum

Sosiologi hukum masih tergolong cabang ilmu yang masih muda masalah yang

disoroti oleh para ahli sosiologi hukum adalah :5

1. Hukum dan system sosial masyarakat

2. Persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan sistem-sistem hukum

3. Sifat sistem hukum yang dualistis

3
Cotterrell. Sosiologi Hukum. (Bandung :Nusamedia. 2012) hlm. 6-7.
4
Soekanto. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum (Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2012) hlm 12.
5
Soekanto. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum (Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2012) hlm 13-25.

4
4. Hukum dan kekuasaan

5. Hukum dan nilai-nilai sosial budaya

6. Kepastian hukum dan kesebandingan

7. Peranan hukum sebagai alat untuk mengubah masyarakat

a. Pengadilan

b. Efek perundang-undangan dalam masyarakat

c. Tertinggalnya hukum di Belakang perubahan sosial dalam masyarakat.

d. Difusi hukum dan kelembagaannya

e. Hubungan antara para penegak atau pelaksana hukum

f. Masalah keadilan

5
BAB II

HAKIKAT SOSIOLOGI HUKUM

2.1. Pembentukan Sosiologi Hukum

Sosiologi hukum awal mulanya berasal dari hasil pemikiran para ahli

hukum dan filsafat hukum. Berdasarkan mahzab formalisme (Austin dan Kelsen) yang

menelaah logika hukum tekanan pada fungsi dan keajegaan hukum, serta peranan

formal dari petugas-petugas hukum (kedaulatan). Mahzab Kebudayaan dan sejarah

(Savigny, Maine) menjelaskan kerangka budaya dari hukum, termasuk hubungan

antara hukum dengan sistem nilai-nilai yang utama serta hukum dan perubahan-

perubahan sosial. Utilitarianisme (Bentham dan Ihering) menjelaskan konsekuensi-

konsekuensi sosial dari sistem hukum, penggunaan yang tidak wajar dan pembentukan

undang-undang, serta klasfikiasi tujuan sosial. Sociological Jurisprudence (Ehrilch

Pound) dan Legal realism (Holmes, Lewellyn, Frank) menjelaskan hukum sebagai

mekanisme penedalian sosial, faktor-faktor politis dan kepentingan dalam hukum

(termasuk hukum dan lapisan sosial), hubungan anatra kenyataan hukum dan hukum

tertulis, hukum dan kebijaksanaan-kebijaksanaan umum, segi perikemanusiaan dari

hukum, studi tentang keputusan-keputusan pengadilan dan pola-pola perilakunya,

serta mempeljari proses hukum atau beraksinya hukum.

Emile Durkheim tokoh sosiologi asal Prancis mengemukakan bahwa

terdapat dua kaidah hukum yaitu hukum represif dan restitutif yang merupakan kaidah

yang bersanksi. Yang diterapkan di masyarakat. Hukum sebagai

6
alat diagnosis untuk meemukana syarat-syarat struktura; nagi perkembangan

solidaritas masyarakat, yang tergantung pada struktur masyarakat. Namun, hukum

juga sebagai suatu alat mempertahankan keutuhan masyarakat. Max Weber

mengemukakan hukum formal cenderung menyusun sistematika kaidah-kaidah

hukum, sedangkan hukum material lebih bersifat empiris. Hukum dapat

dirasionalisasikan yaitu hukum formal berasal dari logika murni dan hukum material

didasarkan pada kegunaannya. Hukum yang rasiona merupakan dasar terbentuknya

negera modern. 6

2.2. Struktur Sosial dan Hukum

Hukum merupakan suatu lembaga kemasyarakatakn fungsional yang

berhubungan dan saling pengaruh mempengaruhi dengan lembaga-lembaga

kemasayarakatn lainnya. Hukum menyesuaikan diri dengan struktur sosial dan bisa

pula sebaliknya. Bagi sarjana hukum, hukum merupakan variable terikat sebagai alat

pengendalian sosial. Hukum dengan struktur sosial bergantung kepada dimana hukum

berlaku dalam lingkungan sosial-budaya.

Hukum mempunyai fungsi menetapkan hubngan antara warga dan masayarakat,

dengan menetapkan perikelakuan mana yang diperbolehkan dan mana yang dilarang.

Hukum berfungsi sebagai pembuat alokasi wewenang dan menentukan dengan

seksama pihak-pihak yang secara sah dapat melakukan paksaan dengan sekaligus

memilih sanksi-sanksi yang tepat dan efektif. Hukum sebgai disposis masalah-

6
Soekanto. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum (Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2012) hlm 31-58.

7
masalah dan sengketa, serta menyesuaikan pola hubungan dengan perubahan kondisi

kehidupan. Menurut L.Pospisil dasar hukum adalah attributes of law, authority,

intention of universal application, obligation, sanction.

Hukum sebgai lemabaga kemasyarakatan dengan syarat sumber dari hukum

mempunyai wewewnang dan berwibawa. Hukum jelas dan sah secar yuridis,

filososfis, sosiologis. Penegak hukum dapat dijadikan teladan bagi faktor kepatuhan

hukum. Diperhatikannya faktor pengendapan hukum di dalam jiwa pada masayarakat.

Para penegak hukum dan pelaksana merasa dirinya terikat pada hukum. Terdapat

sanksi positif dan negative untuk menunjang pelaksanaan hukum. Hukum sebagai

perlindungan efektif terhadap mereka yang terkena aturan hukum.

Terdapat dua hipotesis tentang lapisan sosial, kekuasaan dan hukum.

1. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam strtifikasi, semakin sedikit hukum yang

mengaturnya.

2. Semakin rendah kedudukan seseorang dalam stratifikasi, semakin banyak hukum yang

mengaturnya.7

7
Soekanto. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum (Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2012) hlm 65-95

8
2.3.Perubahan Sosial dan Hukum

Perubahan sosial menonjolkan segi dinaika dari suatu masyarakat yang dapat

dikatakan merupakan ciri yang tetap dari masyarakat. Hukum senagai gejala sosial

merupakan suatu sarana mempertahanakan serta menjaga ketertiban. Hukum berperan

menjamin bahwa perubahan-perubahan terjadi dengan teratur dan tertib. Hukum

bukanlah satu0satunya alat pengendalian sosiol.

Hukum merupakan aturan-aturan umum yang tetap, jadi bukan aturan yang bersifat

ad hoc. Hukum harus jelas dan diketahui oleh warga masyarakat yang kepentigannya

diatur oleh hukum. Hindari pertauran yang bersifat retroaktof, dan hukum harus bisa

dimengerti oleh umum. Tidak ada aturan hukum yang saling bertenatangan.

Pemebntukan hukum harus memperhatikan kemampuan warga masyarkat untuk

mematuhi hukum tersebut. Hindari perubahan-perubahan hukum yang terlalu banyak.

Terdapat korelasi antara hukum dengan pelaksanaan atau penerapan hukum. 8

8
Soekanto. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum (Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2012) hlm 148-149

9
2.5. Manfaat Sosiologi Hukum

Kegunaan sosiologi hukum pada kehidupan yaitu : 9

1. Sosiologi hukum berguna untuk memberikan kemampuan –kemampuan

pemahaman terhadap hukum di dalam konteks sosial.

2. Penguasaan konsep-konsep sosiologi hukum dapat memberikan kemampuan-

kemampuan untuk mengadakan analisis terhadap efektivitas hukum dalam

masyarakat, baik sebagai sarana untuk engatur interaksi sosial agar mencapai

keadaan-keadaan sosial tertentu.

3. Sosial hukum memberikan kemungkina-kemungkinan serta kemampuan untuk

mengadakan evaluasi terhadap efektivitas hukum di dalam masyarakat.

Kegunaan-kegunaan umum tersebut, secara terperinci dapat dijabarkan sebagai

berikut :

1. Taraf organisasi dalam masyarakat

 Sosiologi hukum dapat mengungkapkan ideology dan falsafah yang

mempengaruhi perencanaan, pembentukan dan penegakan hukum.

 Unsur kebudayaan manakala mempengaruhi isu atau substansi hukum

 Lembaga yang berpengaruh dalam pembentukan hukum dan

penegakannya.

9
Soekanto. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum (Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2012) hlm 25-27

10
2. Taraf golongan dalam masyarakat

 Golongan mana yang menentukan dalam pembentuka dan penerapan

hukum

 Golongan mana di dalam masyarakat yang beruntung atau dirugikan

dengan adanya hukum

 Kesadaran hukum dalam masyarakat

3. Taraf individual

 Unsur hukum yang dapat mengubah perilaku masyarakat

 Kekuatan, kemampuan, kesungguhan hati dari para penegak hukum dalam

melaksanakan fungsi

 Kepatuhan dari masyarakat terhadap hukum, yang berwujud kaidah yang

menyangkut kewajiban, hak maupun perilaku yang teratur.

11
DAFTAR PUSTAKA

Cotterrell, Roger, 2012, Sociology of Law (Terjemahan), Bandung, Nusamedia.

Saifullah, 2007, Refleksi Sosiologi Hukum. Bandung. Refika Aditama.

Soekanto, Soerjono. 2012. Pokok-pokok Sosiologi Hukum, Jakarta, Raja Grafindo, Persada.

12

Anda mungkin juga menyukai