Tentang
PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986
TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA
Pada Pasal 4 dikatakan bahwa, Peradilan Tata Usaha Negara adalah salah satu pelaku
kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan terhadap sengketa Tata Usaha Negara.
Pasal 6 ayat (1) Pengadilan TUN berkedudukan di ibukota Kabupaten/Kota, dan daerah
hukumnya meliputi wilayah Kabupaten/Kota. Pasal 6 ayat (2) Pengadilan Tinggi TUN
berkedudukan di ibukota Provinsi dan daerah hukumnya meliputi daerah Provinsi
Memberikan akibat
Sebagai syarat sahnya putusan, PTUN harus memuat unsur-unsur tertentu dalam putusan
(Pasal 109 Ayat (1)):
1. Kepala surat berbunyi “Demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Hal
ini menurut Pasal 4 Ayat (1) UU No. 14 Tahun 1970 bahwa peradilan dilaksanakan
sesuai dengan bunyi rumusan kepala putusan tersebut.
2. Identitas para pihak meliputi: nama, jabatan, kewarganegaraan, tempat kediaman, atau
tempat kedudukan para pihak.
3. Ringkasan gugatan dan jawaban tergugat jelas. Ini membuktikan bahwa alasan-alasan
yang dikemukakan kedua belah pihak sesuai dengan asas audi et alteram partem, telah
menjadi bagian dari putusan tersebut dan secara adil dan objektif dijadikan sebagai
dasar pertimbangan putusan.
4. Pertimbangan dan penilaian setiap bukti yang diajukan dan hal yang terjadi dalam
persidangan selama sengketa tersebut diperiksa. Pertimbangan merupakan dasar dari
pengambilan keputusan.
5. Alasan yang menjadi dasar putusan. Argumen yuridis harus dicantumkan sehubungan
dengan sengketa yang diperiksa.
6. Amar keputusan tentang sengketa dan biaya perkara. Amar merupakan tanggapan atau
jawaban terhadap petitum yang diajukan oleh penggugat. Biaya perkara meliputi biaya
kepaniteraan, biaya materai, biaya saksi, biaya ahli dan ahli bahasa, biaya pemeriksaan
diluar sidang, dan biaya yang diperlukan untuk pemutusan sengketa atas perintah hakim
ketua. Jumlah biaya perkara oleh penggugat atau tergugat harus dicantumkan dalam
amar putusan akhir pengadilan.
7. Hari, tanggal putusan, nama hakim yang memutuskan, nama panitera, keterangan hadir
atau tidak hadirnya para pihak. Selambat-lambatnya 30 hari sesudah putusan
pengadilan diucapkan maka harus ditandatangani oleh majelis hakim yang memutus
dan panitera yang turut bersidang.
Bersifat rechmattegh : putusan tatanegara harus dianggap benar sebelum ada keputusan
Ergoomnes : untuk judicial review ke MA atau MK
Prinsip fiktif positif : jika suatu pejabat TUN tidak menanggappi permohonan maka
dianggap mengabulkan.
Daluarsa 90 hari sejak keputusan itu diterima penggugat
Dismissal process : proses dimana layak tidaknya perkara ini dilanjutkan, berkaitan dengan
keputusan TUN yang bukan putusan TUN, atau sudah daluwarsa
Intervensi
Atas keinginan sendiri
Atas permintaan hakim
Atas permintaan salah satu pihak