Anda di halaman 1dari 8

NAMA : HESTOMIHI

NO BP : 1910111060

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP


2020/2021 HUKUM ACARA
PERADILAN TATA USAHA NEGARA
Ujian dilaksanakan paling lama 80 menit!

1. Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN) merupakan salah satu pelaksana kekuasaan
kehakiman di Indonesia sebagaimana dirumuskan di dalam Pasal 24 ayat (2) UUD
1945.
a. Jelaskanlah keistimewaan PTUN dibandingkan dengan peradilan lainnya di
Indonesia!
b. Menurut Anda, mengapa PTUN perlu dibentuk di Indonesia dan apa saja yang
mejadi dasar hukum PTUN di Indonesia? Jelaskanlah

2. Terminologi kompetensi berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata “competentia” yang
bermakna “het gaan aan iemanend toekomt” (apa yang menjadi kewenangan
seseorang)
a. Jelaskanlah perbedaan antara kompetensi absolut dan kompetensi relatif Peradilan
TUN di Indonesia? Jika pihak yang berperkara berada di luar negeri, kemana
gugatan TUN harus diajukan, Jawaban Anda harus dilengkapi dengan dasar
hukumnya!
b. Jelaskanlah kapan suatu Sengketa TUN dapat terjadi? Kemukakan pula siapa saja
yang dapat menjadi subjek dalam suatu sengketa TUN!

3. Keputusan TUN (KTUN) pada dasarnya tidak dapat ditunda pelaksanaannya dalam
Hukum Acara PTUN, namun untuk kondisi-kondisi tertentu dapat diajukan
permohonan penundaan pelaksanaannya.
a. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan Keputusan TUN berikut unsur-unsurnya!
Jelaskanlah KTUN mana saja yang tidak dapat digugat ke PTUN!
b. Jelaskanlah perbedaan antara KTUN fiktif-positif dan KTUN fiktif-negatif!

4. Peradilan TUN memiliki kekhasan tersendiri dalam penyelesaian sengketa di


persidangan jika dibandingkan dengan peradilan lainnya.
a. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan upaya administratif berikut dengan
bentuk- bentuk upaya administratif yang Anda ketahui?
b. Jelaskanlah kelebihan (keistimewaan) penyelesaian sengketa TUN yang diperoleh
melalui melalui upaya administratif ! Jika seseorang sudah menempuh upaya
administratif, tetapi dia tetap tidak puas dengan prosedur itu, apa langkah
selanjutnya yang perlu dia lakukan?

5. Gugatan adalah permohonan yang berisi tuntutan terhadap badan atau pejabat TUN
dan diajukan ke pengadilan untuk mendapat putusan.
a. Kemukakanlah alasan-alasan mengajukan gugatan di Peradilan TUN! Jelaskan
pula perbedaan antara fundamentum petendi (posita) dan petitum!
b. Kemukakanlah tenggang waktu mengajukan gugatan di PTUN berikut dasar
hukumnya! Jika tenggang waktu mengajukan gugatan terlampaui, apa
konsekuensi hukum yang diterima oleh penggugat?

** Selamat Bekerja **

NO 1 A

Konsep Dasar Peradilan Administrasi Negara (PTUN) dalam Negara Hukum Negara
Indonesia adalah negara hukum. Sebagai negara hukum, berarti di negara kita hukumlah
yang mempunyai arti penting terutama dalam semua segi-segi kehidupan masyarakat

NO 1 B
Karena negara Indonesia merupakan negara hukum, tiap tindakan penyelenggara negara
harus berdasarkan hukum.
Dasar hukum Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terdiri dari tiga instrumen, yaitu
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986, Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004 (perubahan
pertama dari UU No. 5 Tahun 1986) dan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009
(perubahan kedua dari UU No. 5 Tahun 1986).
NO 2 A

Kompetensi absolut artinya adalah, dari beberapa jenis peradilan, setiap jenis ini memiliki
wewenang menangani perkara yang tertentu sifatnya. Kewenangan ini bersifat mutlak atau
absolut karena peradilan lain tidak bisa menangani perkara yang bukan wewenangnya.
Kompetensi relatif artinya adalah, dari pengadilan yang sejenis ini manakah yang akan
menangani suatu perkara.
Dasar hukumnya: Pasal 47 UU PTUN dan Pasal 87 UU AP

untuk gugatan perdata, pengajuan gugatan didasarkan pada asas Actor Sequitur Forum Rei.
Asas tersebut diatur dalam Pasal 118 ayat (1) Herzien Inlandsch Reglement (“HIR”) yang
menentukan bahwa yang berwenang mengadili suatu perkara adalah Pengadilan Negeri
tempat tinggal tergugat.

NO 2 B

Sengketa TUN muncul jikalau seseorang atau badan hukum perdata merasa dirugikan,
sebagai akibat dikeluarkannya suatu keputusan.
subjek PTUN terdiri dari para pihak yang berperkara, pihak yang berperkara adalah orang
atau badan hukum perdata yang merasa dirugikan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha
Negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Tata
Usaha Negara

NO 3 A
Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan
oleh badan atau pejabat tata usaha Negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara
yang berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku, yang bersifat konkret,
individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum
perdata
UNSUR UNSUR :

• penetapan tertulis
• dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha
negara
• berisi tindakan hukum tata usaha negara
• berdasarkan peraturan perundangundangan yang
berlaku
• bersifat konkret, individual, dan final
• menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau
badan hukum perdata

NO 3 B

Perbedaan prosedur penyelesaian sengketa tersebut terdiri dari beberapa hal, ditinjau dari
konsep, bahwa KTUN fiktif negatif berarti “diam ditolak,” sedangkan KTUN fiktif positif
berarti “diam dikabulkan”.
NO 4 A

Dasar Hukumnya: Pasal 48 UU No. 5/1986 1) Dalam hal suatu Badan atau Pejabat TUN
diberi wewenang berdasarkan peraturan per-UU-an untuk menyelesaikan secara
administratif administratif sengketa sengketa TUN tertentu tertentu, maka sengketa
sengketa TUN tersebut harus diselesaikan melalui upaya administratif yang tersedia; 2)
Pengadilan baru berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa TUN
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) jika seluruh upaya administratif yang bersangkutan
telah digunakan. Dalam UU No. 30/2014, upaya administrasi diatur di dalam BAB X Pasal
75 – Pasal 78

Upaya administratif adalah suatu prosedur yg dapat ditempuh oleh seseorang atau Badan
Hukum Perdata apabila ia tidak puas dengan suatu KTUN (Penjelasan UU PTUN).Menurut
Pasal 1 angka 16 UU No. 30/2014, upaya administrasi adalah proses penyelesaian sengketa
yang dilakukan dalam lingkungan Administrasi Pemerintahan sebagai akibat
dikeluarkannya keputusan dan/atau tindakan yang merugikan.Warga Masyarakat yang
dirugikan terhadap KTUN dan/atau Tindakan dapat mengajukan. Upaya Administratif
kepada Pejabat Pemerintahan atau Atasan Pejabat yang menetapkan dan/atau melakukan.
Keputusan dan/atau Tindakan (Pasal 75 UU AP) Upaya administratif tidak menunda
pelaksanaan suatu KTUN terkecuali ditentukan lain oleh UU/menimbukan kerugian yg
besar; Pengajuan upaya administratif dilakukan secara cuma-cuma;
Dua bentuk upaya administratif :
1) Prosedur Keberatan (Administratief Bezwaar)
2) Banding Administratif (Administratief Beroep)

NO 4 B

prosedur banding administratif atau prosedur keberatan dilakukan penilaian yang lengkap,
baik dari segi penerapan hukum maupun dari segi kebijaksanaan oleh instansi yang
memutus. Dari ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar
dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara yang bersangkutan dapat dilihat apakah
terhadap suatu Keputusan Tata Usaha Negara itu terbuka atau tidak terbuka kemungkinan
untuk ditempuh suatu upaya administratif.

apabila ia tidak puas terhadap suatu Keputusan Tata Usaha Negara. Prosedur tersebut
dilaksanakan di lingkungan pemerintahan sendiri dan terdiri atas dua bentuk:
 
a.    Keberatan
Penyelesaian sengketa Tata Usaha Negara yang dilakukan sendiri oleh
Badan/Pejabat Tata Usaha Negara yang mengeluarkan Keputusan Tata Usaha
Negara.
b.    Banding Administratif
Penyelesaian sengketa Tata Usaha Negara yang dilakukan oleh instansi atasan
atau instansi lain dari Badan/Pejabat Tata Usaha Negara yang mengeluarkan
Keputusan Tata Usaha Negara, yang berwenang memeriksa ulang Keputusan
Tata Usaha Negara yang disengketakan .

NO 5 A

Alasan Mengajukan Gugatan berdasarkan pasal 53 ayat 2

Menurut UU No. 5/ 1986 :

1.KTUN yang digugat berttngan dgn peraturan per-UU-an yang berlaku


2.Bdn/Pej.TUN pada waktu mengeluarkan Kptsn telah menggunakan utk tujuan lain dari
maksud diberikannya wwng tsb
3.Bdn/Pj.TUN pada waktu mengeluarkan atau tidak mengeluarkan kptsn sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) setelah mempertimbangkan semua kepentingan yang tersangkut
dengan keptsn itu seharusnya tidak sampai pada pengambilan atau tidak pengambilan kptsn
tsb

Menurut UU No. 9/2004 :

1.KTUN yang digugat berttngan dgn peraturan per-UU-an yang berlaku


(wetmatigheid beginselen)
2.KTUN yang digugat itu bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan
yang baik (algemene beginselen van behoorlijk bestuur)
Keputusan TUN yang digugat bertentangan dengan peraturan per uuan yang berlaku
Keputusan TUN digugat bertentangan dengan asas asas umum pemerintahan yang baik

fundamentum petendi (posita)

Posita adalah mengenai duduk persoalan atau permasalahan, yg disusun scr rinci dgn fakta
dan berdasar hukum
1.Posita (Fundamentum Petendi), merupakan dalil‐dalil faktuil yang bersifat konkrit yang
menjadi dasar untuk mengajukan tuntutan
2.Menurut Soedikno Mertokusumo, dasar tuntutan terdiri dari:
a. Bagian yang menguraikan tentang kejadian atau peristiwa ygmenjelaskan duduk
perkaranya
b. Bagian yang menguraikan tentang hukum, yaitu uraian tentang adanya hak atau
hubungan hukum yg
mjd dasar tuntutan

Sedangkan

petitum

Petitum adalah kesimpulan dan keseluruhan substansi gugatan yang harus jelas yang berisi
hal‐hal yang dimohonkan untuk diputuskan oleh pengadilan;
1.Petitum adalah hal‐hal yang diinginkan oleh penggugat agar diputuskan,ditetapkan atau
diperintahkan oleh hakim.
2.Petitum akan mendapatkan jawaban dalam diktumatau amar putusan hakim

NO 5 B

Pasal 55 UU No. 5/1986


- Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari terhitung
sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau PejabatTUN
- Teori penerimaan (ontvangstheorie) dan teori pengiriman (verzendtheorie)

Teori manakah yang dianut dalam UU No. 5 1986 ?

- KTUN biasa teori penerimaan


- Pasal 3 ayat (2) teori penerimaan (dihapus)
- Pasal 3 ayat (3) teori penerimaan (dihapus)

-Bagi yg dituju KTUN : 90 hari sejak saat KTUN diterima Bagi pihak ketiga yg
berkepentingan : 90 hari sejak saat KTUN diumumkan
-SE MA No 2 Th 1991 : bagi pihak ketiga yg tdk dituju oleh KTUN, penghitungan 90 hari
adalah sejak ybs mengetahui adanya KTUN tsb dan merasa kepentingannya dirugikan oleh
KTUN

hukum tidak mudah ketentuan tenggang waktu itu dilaksanakan.Apabila, renggang waktu
menggugat ke PTUN yang sangat singkat itu masih tetap berlaku. Maka, hak menggugat
pencari keadilan tidak akan terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai