Anda di halaman 1dari 2

HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

Dasar Hukum

• UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata usaha Negara.

• UU No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara.

• UU No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas undang-undang No. 5 Tahun 1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara.

Karakteristik Hukum Acara Peradilan TUN

1. Obyek gugatan dalam Hukum Acara Peradilan TUN adalah Keputusan TUN
2. Subyek Gugatan dalam Hukum Acara Peradilan TUN adalah orang pribadi atau badan hukum
sebagai penggugat melawan Pejabat TUN sebagai tergugat
3. Tenggang waktu pengajuan Gugatan adalah 90 hari
4. Tahapan Proses Berperkara
Beberapa tahapan proses berperkara dalam Hukum Acara Peradilan yang tidak ada dalam
Hukum Acara Perdata adalah Dismissal Proses (vide Pasal 62), dan Pemeriksaan Persiapan.
5. Tuntutan (Petitum)
Dalam Hukum Acara Peradilan TUN, tuntutan yang dapat diminta antara lain adalah pembatalan
suatu Keputusan TUN, atau agar badan atau Pejabat TUN menerbitkan Keputusan yang
dimohon, disertai dengan ganti rugi materiil minimal Rp. 250.000,-. dan maksimal Rp.
5.000.000,-
6. Gugat balik (rekonvensi)
Dalam Hukum Acara Peradilan TUN tidak dikenal gugat balik (rekonvensi).
7. Peranan Pengadilan Tinggi
Dalam Hukum Acara Peradilan TUN, untuk kasus-kasus yang harus melalui prosedur Banding
Administratif maka Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara berfungsi sebagai Pengadilan Tingkat
Pertama.

PENYELESAIAN SENGKETA TUN MELALUI GUGATAN Gugatan adalah permohonan yang berisi tuntutan
terhadap badan atau pejabat tata usaha negara yang diajukan ke Pengadilan untuk mendapatkan
putusan (Pasal 1 angka 11 UU Peradilan TUN).

1. Subyek
a. Penggugat
Sesuai dengan ketentuan Pasal 53 ayat (1) jo pasal 1 angka 10 jo. Penjelasan Pasal 53 UU
Peradilan TUN, yang dapat menjadi pihak Penggugat di dalam perkara atau sengketa di
Pengadilan TUN adalah seseorang atau Badan Hukum Perdata yang merasa kepentingannya
dirugikan dengan dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara oleh Badan atau Pejabat
TUN baik di pusat maupun di daerah.
Seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan tersebut
dapat merupakan : 1) Pihak yang dituju oleh Keputusan TUN. 2) Pihak ke tiga yang merasa
kepentingannya dirugikan.
b. Tergugat
Dalam Pasal 1 angka 12 UU Peradilan TUN, secara tegas disebutkan bahwa pihak Tergugat
adalah Badan atau Pejabat TUN yang mengeluarkan Keputusan berdasarkan wewenang
yang ada padanya atau yang dilimpahkan kepadanya .
badan atau Pejabat TUN menurut Pasal 1 angka 8 UU Peradilan TUN adalah badan atau
pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai