Oleh:
Dr. HERMAN KADIR, SH., M.Hum
PROSES MENJADI ADVOKAT
Pemahaman Teori
Hukum Acara Tata Usaha Negara
Pasal 1 angka 12
UU No 51 thn 2009 (***)
Objek sengketa TUN bukan saja merupakan Produk Badan Pejabat TUN
(Beschikking) tetapi Tindakan dari Badan Pejabat TUN yang tidak
melaksanakan kewajibannya melayani masyarakat dapat dijadikan Objek
sengketa TUN yaitu:
Fiktif Negatif;
------KHUSUS------
Bertindak untuk dan atas nama serta mewakili Pemberi Kuasa selaku Penggugat guna mengajukan gugatan TUN
agar dinyatakan batal/tidak sah Keputusan Tata Usaha Negara berupa Surat Keputusan No. 212/S.K.Jks/VII/2014
tertanggal 10 Juli 2014 tentang Pengosongan rumah a.n pemilik Komaruddin yang dikeluarkan oleh Walikota
Jakarta Selatan,berkedudukan Gd.Walikota Jakarta Selatan jln.Antasari Kav.20 Jaksel selaku Tergugat. Gugatan ini
diajukan melalui Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta.
Sehubungan dengan hal tersebut Para Penerima Kuasa diberi Hak untuk mengajukan Gugatan,Replik, Pembuktian
Kesimpulan, menghadiri persidangan dan untuk mengambil tindakan hukum yang dianggap perlu dan harus dilakukan
menurut Undang-Undang.
Surat kuasa ini diberikan dengan hak substitusi.
Jakarta, 9 Agustus 2014
Pemberi Kuasa Para Penerima Kuasa
Materai
Setelah Menerima Kuasa, Advokat harus
Mempersiapkan Dokumen-dokumen Hukum
3. Membuat Replik
(tanggapan Penggugat terhadap surat Jawaban dari Tergugat )
4. Kesimpulan
Untuk memudahkan Majelis Hakim Para pihak diminta
membuat Kesimpulan
Intervensi
masuknya pihak ketiga yang berkepentingan kedalam
suatu perkara yang sedang diperiksa
Identitas PENGGUGAT
Nama, Kewarganegaraan, Tempat tinggal dan Pekerjaan Penggugat atau Kuasa Hukum Penggugat.
Identitas TERGUGAT
Nama Jabatan dan tempat kedudukan Tergugat.
Untuk Kewarganegaraan Tergugat tidak perlu dicantumkan, karena Tergugat sudah pasti Warga Negara Indonesia.
Tanda tangan
Pihak Penggugat
Muatan Gugatan TUN
(Isi Gugatan TUN ditentukan Oleh UU Peratun)
Membuat Kesimpulan
Upaya Hukum Biasa
Upaya Hukum Banding diatur dalam Pasal 122 s/d Pasal 130 *
Jangka waktu mengajukan Banding 14 Hari setelah putusan
dibacakan (sama dengan perkara perdata )
Pemohon Banding membuat memori Banding
Termohon Banding(Terbanding) membuat Kontra Memori
Banding.
Upaya Hukum Kasasi pengaturannya sama dengan perkara
perdata yaitu tunduk pada UU Mahkamah Agung
PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG ADALAH PUTUSAN
YANG TELAH MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP
(INKRACH)
Putusan atas permohonan ada tidaknya penyalahgunaan
wewenang, harus diputus dalam jangka waktu paling
lama 21 (dua puluh satu) hari kerja sejak permohonan
diajukan. Menurut pasal 21 ayat (4) Undang-Undang N0
30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan,
Terhadap putusan Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut
dapat diajukan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara, dan putusannya bersifat final dan mengikat.