NIM : 020330011
Jawaban :
Pengusaha merupakan satu dari sekian banyak profesi dalam bidang kerja. Pengusaha adalah
seseorang, kelompok, ataupun lembaga yang melakukan kegiatan jual, beli, atau sewa sesuatu.
Perusahaan adalah tempat di mana terjadinya kegiatan produksi sebuah barang atau jasa. Dalam
sebuah perusahaan, semua faktor produksi berkumpul. Mulai dari tenaga kerja, modal, sumber
daya alam, dan kewirausahaan.
Dengan dimilikinya surat-surat izin sebagai bentuk legalitas perusahaan, maka akan diperoleh
beberapa manfaat diantaranya:
8. Sebutkan dan Jelaskan jenis-jenis perantara di dalam perusahaan, serta hubungan hukumnya
dengan pemberi perantara ?
Jawaban :
Macam-macam perantara:
1. Pedagang besar/Distributor/Agen tunggal. contoh dari agen tunggal adalah ATPM atau
singkatan dari agen tunggal pemenang merek untuk produk mobil.
2. Pedang menegah/Agen/Grosir. contoh seperti pedagang grosir beras di pasar induk kramat
jati.
3. Pedagang eceran/Pengecer/Peritel. contoh pedagang eceran seperti alfa mini marker dan
indomaret
4. Importir/Pengimpor.Contoh seperti impor jeruk lokam dari Cina ke Indonesia.
5. Eksportir/Pengekspor. Contoh seperti ekspor produk kerajinan ukiran dan pasir laut ke luar
negeri.
Landasan utama dari kegiatan pedagang perantara adalah kontrak atau perjanjian, khususnya
antara pihak yang menyuruh dan pihak yang disuruh untuk melakukan suatu pekerjaan atau
urusan.
9. Sebutkan dan Jelaskan tata cara jual beli perniagaan?
Jawaban :
Tak ada paksaan atau ancaman kepada salah satu pihak untuk melakukan transaksi. Pihak yang
bersangkutan, pembeli dan penjual, harus sudah dewasa, cakap, dan dalam kondisi sadar saat
melakukan transaksi barang yang diperjual belikan adalah dimiliki sepenuhnya oleh penjual.
10. Bedakan antara KUH Perdata dan KUHD di Indonesia, dan berlaku asas apakah diantara keduanya
serta berikah beberapa contoh nyata yang ada dalam ruang lingkup KUH Perdata dan KUHD?
Jawaban :
Hukum Dagang ialah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut melakukan
perdagangan untuk memperoleh keuntungan . atau hukum yang mengatur hubungan hukum
antara manusia dan badan-badan hukum satu sama lainnya dalam lapangan perdagangan .
Hukum Perdata adalah rangkaian peraturan-peraturan hukum yang mengatur hubungan
hukum antara orang yang satu dengan orang yang lain dengan menitik beratkan pada
kepentingan perseorangan.
Hukum perdata merupakan hukum umum (lex generalis) dan hukum dagang merupakan
hukum khusus (lex specialis). Dengan diketahuinya sifat dari kedua kelompok hukum tersebut,
maka dapat disimpulkan keterhubungannya sebagai lex specialis derogat lex generalis, artinya
hukum yang bersifat khusus mengesampingkan hukum yang bersifat umum. Adagium ini dapat
disimpulkan dari pasal 1 Kitab undang-Undang Hukum Dagang yang pada pokoknya menyatakan
bahwa: “Kitab Undang-Undang Hukum Perdata seberapa jauh dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang tidak khusus diadakan penyimpangan-penyimpangan, berlaku juga terhadap hal-
hal yang disinggung dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.
Hubungan antara KUHD dengan KUH perdata adalah sangat erat, hal ini dapat dimengerti
karena memang semula kedua hukum tersebut terdapat dalam satu kodefikasi. Pemisahan
keduanya hanyalah karena perkembangan hukum dagang itu sendiri dalam mengatur pergaulan
internasional dalam hal perniagaan.
Hukum Dagang merupakan bagian dari Hukum Perdata, atau dengan kata lain Hukum Dagang
meruapkan perluasan dari Hukum Perdata. Untuk itu berlangsung asas Lex Specialis dan Lex
Generalis, yang artinya ketentuan atau hukum khusus dapat mengesampingkan ketentuan atau
hukum umum. KUHPerdata (KUHS) dapat juga dipergunakan dalam hal yang daitur dalam
KUHDagang sepanjang KUHD tidak mengaturnya secara khusus.
Sumber :
Hukum dagang,dr Zainal Asikin S.H.SU
Hukum dagang Indonesia / oleh R. Soekardono
https://www.akademiasuransi.org/2012/11/hukum-dagang-atau-niaga.html?m=1