Anda di halaman 1dari 4

Nama : Iksan Riyadi

NIM : 020330011

TUGAS HUKUM DAGANG

1. Apakah yang dimaksud dengan pengusaha?

Jawaban :

Pengusaha merupakan satu dari sekian banyak profesi dalam bidang kerja. Pengusaha adalah
seseorang, kelompok, ataupun lembaga yang melakukan kegiatan jual, beli, atau sewa sesuatu.

2. Sebutkan dan Jelaskan kewajiban pengusaha?


Jawaban :
 Wajib melakukan prestasi/pekerjaan bagi majikan
 Wajib mematuhi Peraturan Perusahaan
 Wajib mematuhi Perjanjian Kerja
 Wajib mematuhi Perjanjian Perburuhan
 Wajib menjaga Rahasia Perusahaan
 Wajib mematuhi peraturan majikan

3. Apakah yang dimaksud dengan perusahaan?


Jawaban :

Perusahaan adalah tempat di mana terjadinya kegiatan produksi sebuah barang atau jasa. Dalam
sebuah perusahaan, semua faktor produksi berkumpul. Mulai dari tenaga kerja, modal, sumber
daya alam, dan kewirausahaan.

4. Sebutkan dan Jelaskan macam-macam perusahaan?


Jawaban :
 Perseorangan
 CV (Persekutuan Komanditer)
 PT (Perseroan Terbatas)
 Koperasi
 Firma
 Persero

5. Apakah yang dimaksud dengan usaha perniagaan?


Jawaban :
Yang dimaksud dengan usaha perniagaan ialah segala usaha kegiatan baik aktif maupunpasif,
termasuk juga segala sesuatu yang menjadi perlengkapan perusahaan tertentu, yang kesemuanya
itu dimaksud untuk mencapai tujuan memperoleh keuntungan.
6. Sebutkan dan Jelaskan ruang lingkup legalitas usaha?
Jawaban :
Bentuk-bentuk Legalitas Perusahaan, beberapa jenis jati diri yang melegalkan badan usaha,
diantaranya yaitu:
 Nama Perusahaan
 Merek
 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
 Izin Usaha Industri (IUI)
 Manfaat Legalitas Perusahaan

Dengan dimilikinya surat-surat izin sebagai bentuk legalitas perusahaan, maka akan diperoleh
beberapa manfaat diantaranya:

 Sarana perlindungan hukum


Seorang pengusaha yang telah melegalkan perusahaannya akan terhidar dari tindakan
pembokaran atau penertiban dari pihak berwajib, sehingga memberikan rasa amandan
nyaman akan keberlangsungan usahanya
 Sarana Promosi
Dengan mengurus dokumen-dokumen legalitas tersebut, secara tidak langsung
pengusaha telah melakukan serangkaian promosi

7. Apakah yang dimaksud dengan perantara dalam perdagangan?


Jawaban :
Perantara menjadi penghubung antara penyedia barang atau jasa dengan konsumen. Biasanya
perantara menawarkan nilai tambah yang tidak akan diperoleh jika berhubungan langsung
dengan penyedia. Contoh bidang yang paling sering melibatkan perantara adalah asuransi, jasa
keuangan, atau perumahan.

8. Sebutkan dan Jelaskan jenis-jenis perantara di dalam perusahaan, serta hubungan hukumnya
dengan pemberi perantara ?
Jawaban :
Macam-macam perantara:
1. Pedagang besar/Distributor/Agen tunggal. contoh dari agen tunggal adalah ATPM atau
singkatan dari agen tunggal pemenang merek untuk produk mobil.
2. Pedang menegah/Agen/Grosir. contoh seperti pedagang grosir beras di pasar induk kramat
jati.
3. Pedagang eceran/Pengecer/Peritel. contoh pedagang eceran seperti alfa mini marker dan
indomaret
4. Importir/Pengimpor.Contoh seperti impor jeruk lokam dari Cina ke Indonesia.
5. Eksportir/Pengekspor. Contoh seperti ekspor produk kerajinan ukiran dan pasir laut ke luar
negeri.
Landasan utama dari kegiatan pedagang perantara adalah kontrak atau perjanjian, khususnya
antara pihak yang menyuruh dan pihak yang disuruh untuk melakukan suatu pekerjaan atau
urusan.
9. Sebutkan dan Jelaskan tata cara jual beli perniagaan?
Jawaban :
Tak ada paksaan atau ancaman kepada salah satu pihak untuk melakukan transaksi. Pihak yang
bersangkutan, pembeli dan penjual, harus sudah dewasa, cakap, dan dalam kondisi sadar saat
melakukan transaksi barang yang diperjual belikan adalah dimiliki sepenuhnya oleh penjual.

10. Bedakan antara KUH Perdata dan KUHD di Indonesia, dan berlaku asas apakah diantara keduanya
serta berikah beberapa contoh nyata yang ada dalam ruang lingkup KUH Perdata dan KUHD?
Jawaban :
Hukum Dagang ialah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut melakukan
perdagangan untuk memperoleh keuntungan . atau hukum yang mengatur hubungan hukum
antara manusia dan badan-badan hukum satu sama lainnya dalam lapangan perdagangan .
Hukum Perdata adalah rangkaian peraturan-peraturan hukum yang mengatur hubungan
hukum antara orang yang satu dengan orang yang lain dengan menitik beratkan pada
kepentingan perseorangan.
Hukum perdata merupakan hukum umum (lex generalis) dan hukum dagang merupakan
hukum khusus (lex specialis). Dengan diketahuinya sifat dari kedua kelompok hukum tersebut,
maka dapat disimpulkan keterhubungannya sebagai lex specialis derogat lex generalis, artinya
hukum yang bersifat khusus mengesampingkan hukum yang bersifat umum. Adagium ini dapat
disimpulkan dari pasal 1 Kitab undang-Undang Hukum Dagang yang pada pokoknya menyatakan
bahwa: “Kitab Undang-Undang Hukum Perdata seberapa jauh dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang tidak khusus diadakan penyimpangan-penyimpangan, berlaku juga terhadap hal-
hal yang disinggung dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.

Hubungan antara KUHD dengan KUH perdata adalah sangat erat, hal ini dapat dimengerti
karena memang semula kedua hukum tersebut terdapat dalam satu kodefikasi. Pemisahan
keduanya hanyalah karena perkembangan hukum dagang itu sendiri dalam mengatur pergaulan
internasional dalam hal perniagaan.
Hukum Dagang merupakan bagian dari Hukum Perdata, atau dengan kata lain Hukum Dagang
meruapkan perluasan dari Hukum Perdata. Untuk itu berlangsung asas Lex Specialis dan Lex
Generalis, yang artinya ketentuan atau hukum khusus dapat mengesampingkan ketentuan atau
hukum umum. KUHPerdata (KUHS) dapat juga dipergunakan dalam hal yang daitur dalam
KUHDagang sepanjang KUHD tidak mengaturnya secara khusus.
Sumber :
Hukum dagang,dr Zainal Asikin S.H.SU
Hukum dagang Indonesia / oleh R. Soekardono
https://www.akademiasuransi.org/2012/11/hukum-dagang-atau-niaga.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai