Anda di halaman 1dari 5

Nama : Iksan Riyadi

NIM : 020330011
Victimologi :

Tugas 1
Contoh Macam Macam Korban yang Sering Terjadi Di Masyarakat
Jawaban
1. Berdasarkan isu/pola konflik sosial. Pada rentang waktu 2013-2015 (pertengahan kuartal
Januari s/d April) telah terjadi total 201 kasus dengan rincian
 bentrok antar warga total berjumlah 85 kasus
 isu keamanan total berjumlah 45 kasus
 isu SARA total berjumlah 10 kasus
 konflik kesenjangan sosial total berjumlah 2 kasus
 konflik pada institusi pendidikan total berjumlah 3 kasus
 konflik ORMAS total berjumlah 10 kasus
 sengketa lahan total berjumlah 31 kasus
 ekses politik total berjumlah 15 kasus.
2. Berdasarkan sumber konflik. Merujuk pada ketentuan dalam UU No. 7/2012 pada tahun 2013-
2015 (pertengahan kuartal Januari s/d April) yang menjadi sumber terjadinya konflik adalah :

 Permasalahan ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya total berjumlah 159 kasus
 perseteruan SARA total berjumlah 9 kasus
 sengketa SDA/Lahan total berjumlah 33 kasus.
3. Berdasarkan pengelompokan wilayah/Provinsi. Wilayah terjadinya konflik sosial selama
pertengahan kuartal di tahun 2015 (Januari s/d April) didominasi oleh :

 Provinsi DKI Jakarta terjadi 5 peristiwa konflik


 Provinsi Jawa Timur terjadi 4 peristiwa konflik
 Provinsi Nusa Tenggara Barat terjadi 3 peristiwa konflik
 Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Sulawesi Selatan masing-masing terjadi 2 peristiwa
konflik, dan
 Provinsi Riau, Kepri, Jambi, Lampung, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi
Tengah, Maluku, Papua, dan Papua Barat masing-masing terjadi 1 peristiwa konflik.
Berikut beberapa contoh konflik sosial dalam masyarakat yang pernah terjadi di Indonesia yang
dirangkum dari pemberitaan beberapa media massa serta data dari BNPB.
1. Konflik Sosial yang terjadi di Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012
Konflik ini terjadi pada tanggal 27 Oktober 2012 hingga 29 Oktober 2012. Yang menjadi
penyebab konflik adalah saat ada dua gadis yang berasal dari Desa Agom diganggu oleh
sekelompok pemuda yang berasal dari desa Balinuraga. Kedua gadis ini sedang naik sepeda
motor kemudian diganggu hingga kedua terjatuh dan mengalami luka-luka. Sontak kejadian ini
memicu amarah dari warga desa Agom. Mereka kemudian mendatangi Desa Balinuraga yang
mayoritas beretnis Bali dengan membawa sajam dan senjata. Bentrok pun tak terhindarkan
hingga menewaskan total 10 orang.

2. Konflik Sosial yang terjadi di Tolikara Tahun 2016


Konflik terjadi karena pembagian bantuan dana respek antar distrik yang dirasa tidak adil.
Konflik ini menimbulkan korban jiwa dan kehilangan harta benda. Selain itu, konflik juga
menyebabkan sebagian warga mengungsi dan terjadi penjarahan.

3. Konflik Sosial yang terjadi di Kabupaten Flores Timur, NTT Tahun 2013
Konflik sosial yang terjadi pada tanggal 11 Mei 2013 di Desa Wulublolong dan Desa Lohayong
II Kecamatan Solor Timur Kabupaten Flores Timur Provinsi NTT. Penyebabnya adalah saling
rebut material yang berada di batas desa yang diklaim oleh kedua warga desa sebagai pemilik.
Konflik menimbulkan kerugian materi, korban jiwa serta sebagian warga mengungsi.

4. Konflik Sosial yang terjadi di Rembang, Jawa Tengah Tahun 2016


Merupakan konflik dalam bidang pertambangan. Terjadi antara Semen Indonesia dengan warga
masyarakat Pegunungan Kendeng, Rembang Jawa Tengah. Penyebabnya adalah berbagai
kejanggalan yang telah dilakukan oleh Semen Indonesia seperti masalah Amdal yang tidak
sesuai dan hak ekonomi.

5. Konflik Sosial yang terjadi di Kabupaten Sumbawa Besar, NTB Tahun 2013
Konflik sosial yang terjadi pada tanggal 23 Januari 2013 di Desa Seketeng, Kecamatan
Sumbawa, Kabupatan Sumbawa Besar, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Konflik ini menyebabkan
banyak warga masyarakat yang mengungsi.

6. Konflik yang terjadi di Kabupaten Maluku Tengah, Maluku


Konflik sosial yang terjadi di Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Merupakan konflik yang sering terjadi dan berkelanjutan. Konflik menyebabkan kerugian materi.

7. Konflik sosial yang terjadi di Aceh Singkil, Tahun 2015


Aksi pembakaran beberapa gereja yang terjadi tanggal 13 Oktober 2015 di Aceh Singkil diawali
dengan demonstrasi yang dilakukan oleh remaja Muslim. Mereka menuntut pemerintah setempat
untuk melakukan pembongkaran terhadap sejumlah gereja yang dianggap tidak memiliki izin.
Karena tensi yang tinggi, sebanyak 600 orang kemudian memutuskan melakukan pembakaran
terhadap beberapa gereeja yang ada. Konflik ini mengakibatkan 1 orang tewas dan 4 orang luka-
luka.

8. Konflik sosial yang terjadi di Tolikara, Tahun 2015


Banyak pihak yang berpendapat bahwa konflik sosial yang terjadi di Tolikara ini tidak hanya
berlatar belakang agama, namun juga masalah kesenjangan ekonomi serta keamanan. Konflik
yang terjadi saat Hari Raya Idul Fitri ini berawal dari penyerangan yang dilakukan oleh
sekelompok orang kepada warga yang tengah melakukan Sholat Id. Aksi ini berlanjut pada
pembakaran masjid, bangunan rumah serta kios yang ada di sekitarnya.

Tugas 2
Kasus berdasarkan tipologi korban Mendelson/separovic
Jawaban:
Angka kriminalitas semakin marak terjadi yang diakibatkan karena masa pandemi Covid
19, pelaku sendiri merupakan seseorang yang memiliki integritas dan pendidikan yang mempuni
bisa saja menjadi pelaku pembunuhan berencana, sebagai mana yang terjadi pada 16 Mei 2021 di
Kota Suka Bumi, Profinsi Jawa Barat. Naasnya seorang laki-laki dewasa menjadi koraban dari
tindakan si pelaku
Dari keterangan Kapolres Sukabumi yakni AKBP Lukman Syarif, mengungkapkan
bahwa TRB telah membunuh korban dengan cara pembunuhan berencana . TRB diamankan
pihak kepolisian kota Sukabumi pada 14 Febuari 2021 pada saat pelaku sedang berada di warung
di jalan Lengkong Cijaksa, Desa Karang Anyar, Kecamatan Jampang Kulon.
Dalam kasus ini pelaku melakukan aksinya dengan cara diiming-imingi si korban untuk
membayar hutangnya terhadap korban, karena pelaku di iming-imingi korban terkait pendaftara
CPNS. Pelaku pun menlancarkan aksinya dengan cara mengundang korban untuk datang
kerumahnya melakukan transaksi pembayaran utang tersebut. Pelaku menyiapkan satu bundel
kertas yang dibungkus amplop cokelat yang menyerupai uang untuk menglabui korban. TRB
mempersilahkan Korban untuk duduk terlebih dahulu dengan tabiat untuk mengambil utang,
akan tetapi TRB mengambil senjata tajam yakni berupa samurai dan golok. dengan cepat pelaku
mambacok dan menusuk perut dan dada korban Edi meninggal di tempat. Dengan kasus ini
pelaku dikanakan pasal tindak pidana pembunuhan berencana dan atau peaniayaan dengan yang
mengakibatkan meninggal dunia sebagai mana dimaksud dalam pasal 340 subsider Pasal 338
subsider Pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman pidana mati atau penjara seumur hidup atau
selama waktu tertentu paling lama 20 tahun.
Dalam hukum kriminologi dapat dikatakan semua kejahatan ini dapat dilimpahkan
kepada TRB selaku pelaku , jika dilihat dalam tipologi korban maka, tipologinya korban
masuk kedalam korban benar-benar tidak bersalah (innocent).
Dama perkara tersebut sudah jelas bahwa korban termasuk kedalam innocent, korban
benar-benar tidak bersalah dpat dilahat bawha pelaku melakukan aksinya dengan terencana dan
sistematis dimana korban menjadi percaya dan masuk kedalam rencana yang direncanakan di
pelaku yang ni TRB.
Tugas 3
kasus Korban yg mendapat Restitusi/konpensasi
Jawaban

 Keluarga korban pelecehan seksual yang terjadi di sebuah gereja di Depok menerima
restitusi. Pemberian restitusi diserahkan Kepala Kejaksaan Negeri Depok Sri Kuncoro di
Kejari Depok
 Restitusi diberikan pada 2 korban yang melaporkan kasus ini ke kepolisian, yaitu DJG
(14) dan BA (15). DJG menerima sebesar Rp 6.524.000 dan BA menerima Rp
11.520.639. Sehingga totalnya mencapai Rp 18.044.639.
 Restitusi merupakan salah satu bentuk pemberatan yang diberikan majelis hakim
terhadap pelaku Syahril Parlindungan Marbun yang melakukan pelecehan pada sejumlah
anak laki-laki di gereja. Pelaku pun divonis 15 tahun penjara dan denda Rp200 juta dan
wajib membayar restitusi pada korban.
 Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengajukan permohonan restitusi 14
September 2020. Selanjutnya restitusi dimasukkan dalam surat tuntutan yang dibacakan
pada 30 November 2020. Syahrir didakwa melanggar pasal pasal 82 ayat 2 juncto pasal
76e UU No 35 tahun 2014 pada 6 Januari 2020

Tugas 4
Kasus penegakan hukum
Jawaban

 Beberapa bulan kebelangan ini masyarakat disuguhi berita ‘dagelan’ pada hukum di
negeri tercinta. Namun, dagelan ini tidak membuat kita tertawa, melainkan miris hati
menyaksikan dagelan ini.

 Kondisi hukum ini dapat dikatakan sebagai hukum yang tajam ke bawah tumpul ke atas.
Terlalu formal jika kita menyebutnya sebagai Komisi Penyiaran Indonesia, berbanding
terbalik dengan perbuatan yang dilakukan, atau bisa saja kita sebut dengan Komisi
Pencabul Indonesia.

 Lucu juga kasus ‘dagelan’ negeri ini yang tidak ada akhirnya. Kasus yang terjadi adalah
perundungan dan pelecehan yang dilakukan oleh beberapa karyawan di KPI Pusat kepada
salah satu karyawan selama beberapa tahun hingga korban merasa trauma dan membawa
kasus ini ke jalur hukum. Namun, kenyataan yang terjadi adalah korban dipaksa dan
mendapat tekanan dari pihak yang bersangkutan untuk mencabut laporannya dan
menyelesaikan kasus ini secara damai, bahkan korban juga terancam akan dilaporkan
balik oleh pihak pelaku dengan UU ITE karena korban menyebarkan identitas pelaku.
Rusak sudah reputasi KPI di mata masyarakat, karena beberapa oknum yang melakukan
tindakan asusila.

Tugas 5
kasus By Standern
Jawaban:
 Video viral pelajar SMP melakukan perundungan atau bullying di Thamrin City, Jakarta Pusat,
mengungkap sisi gelap menjadi 'bystander' - yakni penonton di lokasi.
 ''Mereka sorak-sorak. Saat itu juga mereka lalu bergeser dari bystander jadi pelaku
(bullying),'' ungkap psikolog pendidikan Amitya Kumara kepada BBC Indonesia.
 ''Bystander mereka itu miskin empati dan tidak toleran. Perlu diajari lagi lebih empati
terhadap apa yang dia lihat,'' ujar Amitya.
 Kasus bully mahasiswa: Rektorat Gunadarma 'janji mengusut'
 Twitter ingin membasmi bully di media sosial
 Kasus bullying berawal dari rumah
 Dalam video 50 detik yang beredar di media sosial, terlihat ada kerumunan siswa lain
yang berada di lokasi dan ikut menyaksikan penyerangan dan kekerasan terhadap korban.

Anda mungkin juga menyukai