DI BENGKULU
Dosen Pengampu :
Prof. Drs. Koentjoro, M.BSc., Ph.D., Psikolog
Disusun oleh :
Muhammad Mazdo Prakoso
22/502271/PPS/04291
Maju begitu terasa dan hampir merata dirasakan pada setiap daerah yang ada di Indonesia.
Dalam berbagai kesempatan Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa tujuan pemerintah
menggenjot pembangunan infrastruktur salah satunya adalah membuka akses dan juga
menurut rilis data Badan pusat statistik Indonesia pada tahun 2022, yang tumbuh signifikan
jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang bertengger di angka -2.07%. Berkebalikan
dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang memiliki tren positif , Provinsi Bengkulu
stagnan dengan predikat provinsi termiskin nomor 2 di pulau Sumatra dan nomor 7 dalam
skala nasional dengan rata-rata 15% dari total penduduk di Provinsi Bengkulu selama 3 tahun
Provinsi Bengkulu memiliki tingkat criminal rate yang tinggi dan masuk ke dalam 10
besar tingkat criminal rate tertinggi di Indonesia dengan skor 172 yang berarti diantara
100.000 orang yang berada di Provinsi Bengkulu terdapat 172 orang diantaranya yang
Berangkat dari penjabaran data-data diatas penulis memiliki asumsi bahwa ada korelasi
antara tingkat kriminalitas dengan tingkat kemiskinan yang akan dijabarkan secara lebih
kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu hingga hal tersebut menarik perhatian beberapa
media nasional. Seorang anak berusia 14 tahun berinisial Y diperkosa secara keji di satu
tempat di kecamatan Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu
oleh 14 laki-laki. Pada saat kejadian Y sedang berjalan pulang dari sekolah menuju kediaman
yang berjarak hanya sekitar 1.5 KM dan melewati kebun karet milik seorang warga disana.
Pada saat berjalan kaki tersebut Y dicegat oleh 14 orang terdakwa yang sedang dalam
pengaruh alkohol. Kejadian ini terjadi pukul 13.30 hari Sabtu tanggal 2 April 2016. Para
terdakwa memukuli Y dengan benda tumpul hingga tak sadarkan diri kemudian mengikat
kaki dan tangan Y dan setelah melakukan aksi bejat tersebut para terdakwa membuang jasad
Y kedalam jurang sedalam 5 meter dan kemudian menutupi korban dengan dedaunan agar
Selain berada dibawah pengaruh minuman alkohol para terdakwa sebelum kejadian
juga sedang mengkonsumsi film porno yang diakses melalui gawai salah satu dari mereka.
Menurut penuturan salah satu anggota Polri dari Polsek kecamatan Padang Ulak Tanding
Bripka B, di daerah tempat kejadian itu merupakan satu-satunya lokasi yang bisa
mendapatkan akses internet cepat dan stabil dibandingkan daerah lain dan menurut laporan
warga yang dikumpulkan oleh tim dari Polri bahwa memang ditempat itu sering dijadikan
Kemiskinan memiliki kaitan erat dengan kesulitan untuk dapat memenuhi kebutuhan
dasar (primer) seperti kebutuhan sandang dan papan. Hal tersebut menjadi penyebab
kemiskinan menjadi salah satu dari sekian banyak masalah ekonomi dan masalah sosial.
Kemiskinan menyebabkan individu tidak dapat memperoleh pendidikan yang layak sehingga
cenderung memiliki kualitas hidup yang rendah. Selain itu, kemiskinan cenderung
menyebabkan individu tersebut melakukan tindakan yang melanggar norma dan peraturan
semisal, mencuri, merampok, ataupun tindak pidana lain. Hal tersebut disebabkan oleh
Senada dengan yang disampaikan Kompol V yang terhubung dengan penulis melalui
pesan whatsapp mengatakan bahwa ada kencederungan lingkungan yang memiliki banyak
individu untuk akses terhadap pekerjaan, status sosial, pendidikan dan peluang. Hal tersebut
diperparah dengan pola fikir masyarakat kategori ekonomi menengah kebawah cenderung
narkoba. Kemiskinan juga menyebabkan seseorang terpaksa diperbudak oleh sindikat yang
Penduduk tergolong miskin inilah yang memiliki peluang besar untuk melakukan
kejahatan. Ditengah keterbatasan ekonomi mereka masih harus memenuhi kebutuhan dasar
untuk hidup sehingga sebagian penduduk miskin lebih memilih pekerjaan ilegal yang
melawan hukum dan memiliki resiko tinggi, namun menghasilkan pendapatan yang lebih
besar bila dibandingkan dari pekerjaan legal. Pengambilan keputusan tersebut dilakukan
karena terpaksa untuk mendapat penghasilan yang tinggi dalam waktu yang singkat membuat
pelaku kejahatan tidak menghiraukan resiko yang dihadapinya bila tertangkap (Hendarto,
2016).
tindak pidana karena tuntutan ekonomi. Melihat kondisi mayoritas pekerjaan masyarakat
Padang Ulak Tanding yang merupakan petani yang cenderung homogen, ketika tidak sedang
dalam musim panen masyarakat kesusahan memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pada
saat kondisi seperti inilah terjadi peningkatan jumlah tindak pidana baik itu perampokan,
perdagangan narkoba dan juga kekerasan, sedangkan kecenderungan tersebut berubah ketika
sedang dalam masa panen, tindak pidana dan kejahatan lain yang terjadi seperti konsumsi
minuman beralkohol dan dan perkelahian. Dalam kesempatan yang sama Bripka B
mengatakan bahwa banyak terdapat fenomena dalam satu keluarga terdapat lebih dari satu
anggota keluarga yang melakukan Tindakan kejahatan atau tersangkut tindak pidana di
wilayah hukum Polsek Padang Ulak Tanding maupun daerah sekitar. Polsek pun tidak tutup
telinga mendengar pandangan masyarakat dari wilayah lain yang mengatakan bahwa daerah
hukum Polsek Padang Ulak Tanding merupakan salah satu episentrum tindak pidana
hampir semua struktur kehidupan yang ada di Indonesia, tak terkecuali Provinsi Bengkulu.
Provinsi Bengkulu digoncang setiap aspek kehidupan karena virus tersebut. Ditengah
gelombang musibah itu, ada sebuah fenomena yang menyakiti hati hampir semua orang yang
mendengar fenomena ini. Sebuah ambulans yang melewati jalan lintas Provinsi Bengkulu –
Sumatera Selatan tepatnya di Kawasan jalan lintas Curup-Lubuk Linggau dinihari tanggal 3
Juli 2021 dirampok oleh 2 orang terdakwa. Kedua terdakwa berpura-pura ingin membantu
tenaga kesehatan tersebut akan tetapi malah merampok semua harta benda berharga dari 2
tenaga kesehatan serta barang berharga yang terdapat didalam ambulans tersebut seperti
Menurut penuturan dari Kabid Humas Polda Bengkulu yang disampaikan oleh
anggota Humas Polda Bengkulu berinisial Ipda A kedua pelaku kejahatan tersebut memiliki
motif karena tuntutan ekonomi yang mereka rasakan terlebih saat kejadian 2 pelaku tidak
memiliki pekerjaan tetap. Kegiatan sehari-hari pelaku hanya menunggu tetangga ataupun
sanak saudara yang membutuhkan bantuan mereka untuk membersihkan rumah ataupun
mengangkat hasil panen dari kebun warga sekitar. Kedua pelaku sudah beberapa kali
melakukan tindak pidana perampokan diantaranya itu merampok motor masyarakat yang
melintas di jalanan tersebut. Dalam beberapa kejadian kedua pelaku juga menjual barang
berharga ataupun kendaraan yang dirampok kepada pengepul dan kemudian uangnya
melakukan tindak pidana tersebut karena cenderung membutuhkan waktu yang singkat dan
mendapatkan hasil yang lumayan tinggi, mereka juga melihat banyak warga sekitar yang
melakukan hal yang sama dan tidak mendapatkan kosekuensi hukum hingga akhirnya mereka
Jika fenomena diatas dianalisis menggunakan Modeling Theory kita akan sangat
memahami ada kencederungan tindak pidana yang berasal dari lingkungan kelompok
menengah kebawah tumbuh sumbur bahkan cenderung meningkat. Seorang anak akan
mengimitasi perilaku orangtua ataupun lingkungannya terlebih dalam jangka waktu yang
lama.
Merujuk hasil dari baby doll experience menunjukkan bahwa orang dapat mempelajari
perilaku baru melalui pengamatan orang lain, termasuk perilaku agresif. Dalam eksperimen
ini, anak-anak meniru perilaku yang mereka amati, terlepas dari apakah perilaku itu positif
Modeling theory memiliki 4 tahap dari melihat hingga menjadi sebuah perilaku yang
lumrah untuk dilakukan. Tahap pertama adalah attention individu harus mampu
memperhatikan perilaku model. Tahap selanjutnya adalah retention individu harus dapat
mengenali dan memahami perilaku model tersebut. Tahap ketiga adalah reproduction
individu menyimpan informasi tentang perilaku model dalam memori jangka panjang. Dan
tahap terakhir adalah tahap motivation individu mempergunakan informasi yang disimpan
untuk meniru perilaku model pada saat yang tepat (Bandura, 1965)
3. PENUTUP
Kemiskinan berkaitan erat dengan tindak kejahatan dan tindak pidana seperti yang telah
penulis jabarkan diatas, wilayah Padang Ulak Tanding menjadi gunjingan masyarakat hingga
diliput media nasional. Kasus pemerkosaan dan pembunuhan Y serta kasus perampokan
ambulans menjadi sebab hal tersebut terjadi akan tetapi jika kita telisik lebih jauh kedua
fenomena tersebut hanya sebagian kecil diantara tindak pidana kejahatan lain yang terjadi
Hal tersebut terjadi sudah turun menurun, mulai dari rentang usia remaja hingga
dewasa. Sebut saja perampokan, dilakukan oleh pemuda yang cenderung masih memiliki
status sebagai pelajar kemudian diawasi oleh pemuda yang lebih tua. Masyarakat daerah itu
juga cenderung tidak merasa melakukan sesuatu yang salah karena kecilnya konsekuensi
yang mereka dapatkan ketika melakukan tidak pidana tersebut. Jika dianalisis dengan
modelling theory apa yang terjadi diwilayah itu merupakan sebuah efek jangka panjang yang
telah melewati 3 tahap dari modelling theory yang saat ini telah memasuki tahap ke 4.
dilakukan, bagaimana mereka melakukan perampokan serta telah memiliki kiat-kiat yang
bisa membebaskan mereka dari jeratakan hukum formil dan ketika telah aman mereka bisa
Konklusi yang bisa penulis berikan atas kompleksitas permasalahan yang terjadi di
wilayah hukum Polsek Padang Ulak Tanding adalah perlunya sinergi antara berbagai pihak
terkait untuk dapat membuat formula yang komperhensif mulai dari permasalahan yang
merupakan akar dari berbagai tindak pidana dan kejahatan yang terjadi. Pori, dinas sosial,
TNI dan juga perangkat desa perlu melakukan Tindakan prventif seperti sosialisasi terkait
dengan lingkaran setan (kemiskinan dan kejahatan) yang perlu diakhiri. Bisa dengan
pemberdayaan masyarakat dengan diberikan pekerjaan yang lebih layak, ataupun
meningkatkan literasi dan pendidikan masyarakat agar memiliki kemampuan yang lebih
kompetitif untuk jenis perkerjaan yang lebih menguntungkan secara ekonomi dalam jangka
panjang.
4. REFRENSI
Bandura, A., Ross, D., & Ross, S. A. (1961). Transmission of aggression through imitation of
Davies, G., Hollin, C., & Bull, R. (2008). Forensic Psychology. John Wiley; Sussex.
kriminalitas-nasional.
Jonnadi, A., Amar, S., & Aimon, H. (2012). Analisis pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan
kejahatan/
kasus-kematian-yuyun-di-tangan-14-abg-bengkulu
Sugiarti, Y. (2014). Kemiskinan sebagai Salah Satu Penyebab Timbulnya Tindak Kejahatan.
6522693/buron-lebih-setahun-begal-ambulans-di-bengkulu-ditangkap
Todotua, D. S., & Hendrato, R. M. (2016). Pengaruh Kemiskinan, Kepadatan Penduduk,
Tingkat Penyelesaian Kasus, dan Jumlah Polisi Terhadap Tingkat Kejahatan Properti