Anda di halaman 1dari 10

Jurnal ekonomi pembangunan

Studi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi


Kemiskinan di desa Grujugan lor kab.BONDOWOSO tahun 2022
Nanda aditya wicaksono(204105020141)
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
UIN K.H. ACHMAD SIDDIQ JEMBER
Email: naditia359@gmail.com

ABSTRACT

Kemiskinan adalah salah satu persoalan ekonomi makro yang dihadapi oleh negara-negara di dunia,
termasuk Indonesia. Kabupaten Bondowoso sebagai bagian dari Negara Indonesia, juga mengahadapi
masalah yang sama. tingkat kemiskinan di kabupaten Bondowoso dari setiap tahun selalu berada
diatas tingkat kemiskinan nasional. Keberhasilan pertumbuhan ekonomi selama ini belum mampu
mengurangi secara signifikan jumlah penduduk miskin. Dibutuhkan kebijakan pemerintah yang
strategis dan komprehensif, guna mengatasi kemiskinan. Oleh karena itu,penelitian ini bertujuan
untuk menganalisi faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di desa Grujugan lor kab.
Bondowoso. Untuk mengungkap permasalahan tersebut peneliti menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Data ini diperoleh dari data primer yaitu dengan melakukan wawancara kepada keluarga
mistoyan dan istrinya,p.yono dan istri nya,sudar dan istrinya.Hasil penelitian yakni bahwa yang
mempengaruhi kemiskinan di desa Grujugan lor kab. Bondowoso yakni pendidikan dan kurang
tersedinya lapangan pekerjaan.

PENDAHULUAN

Kemiskinan sebagai fenomena sosial tidak hanya dialami oleh negara-negara berkembang, tetapi
juga terjadi di negara-negara yang ekonominya sudah mapan. Pada hakekatnya, fenomena ini telah
menjadi perhatian, masalah dan gerakan global yang bersifat kemanusiaan, sebagaimana ditunjukkan
pada konferensi dunia tingkat tinggi yang berhasil mengadopsi Deklarasi Kopenhagen 1995 dan
Program Aksi Pembangunan Sosial (World Summit for Social Development) diadakan. Salah satu
fenomena sosial yang dianggap menjadi perhatian segera dan menjadi agenda semua negara adalah
masalah kemiskinan, pengangguran, dan pengucilan sosial. Sejak penyusunan UUD 1945, persoalan
ini menjadi perhatian utama masyarakat Indonesia.Dalam konteks pengentasan kemiskinan, hampir
semua kajian tentang kemiskinan berkisar pada paradigma modernisasi dan model product 1-centric,
yang kajiannya didasarkan pada teori pertumbuhan ekonomi kapital dan ekonomi neoklasik ortodoks

1
Jurnal ekonomi pembangunan

(Elson, 1977, Suharto, 2002). Secara umum, pendekatan yang digunakan lebih menitikberatkan pada
kemiskinan individu, sehingga aspek struktural dan sosial dari kemiskinan tidak terlalu

Kemiskinan, yakni masyarakat yang selalu lemah dalam kapasitasnya untuk bertindak dan kurang
informasi tentang kegiatan ekonomi, seringkali membuat mereka tertinggal jauh dari orang lain yang
memiliki potensi lebih besar. Bagong Suyanto kemudian membagi kemiskinan menjadi dua jenis,
yaitu kemiskinan absolut (di bawah kelas menengah) dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut
adalah situasi di mana orang hanya dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (pangan, sandang, dan
tempat tinggal).

Kemiskinan relatif sekarang dinyatakan sebagai persentase pendapatan nasional yang diterima oleh
kelompok populasi dalam kelompok pendapatan tertentu dibandingkan dengan bagian pendapatan
nasional yang diterima oleh kelompok lain, yang menyebabkan distribusi pendapatan yang tidak
merata.

Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2004, kemiskinan adalah kondisi sosial ekonomi seseorang atau
sekelompok orang yang hak dasarnya untuk memelihara dan mengembangkan kehidupan yang layak
tidak terpenuhi. Kebutuhan dasar yang merupakan hak seseorang atau sekelompok orang meliputi
kebutuhan akan pangan, kesehatan, pekerjaan, perumahan, air bersih, tanah, sumber daya alam,
lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman kekerasan, dan Hak untuk berpartisipasi
dalam kehidupan sosial dan politik.

Karakteristik rumah tangga miskin yang erat kaitannya dengan tingkat pendidikan dan sebaran lokasi
rumah tangga merupakan sumber pendapatan. Menurut BPS, pada tahun 1996, 63% rumah tangga
miskin memiliki penghasilan utama dari kegiatan pertanian, 6,4% dari kegiatan industri, 27,7% dari
kegiatan jasa termasuk perdagangan, pembangunan dan pengangkutan, dan sisanya adalah pencari
nafkah. Pada tahun 1998 dan 1999, porsi sumber pendapatan utama tidak berubah. Banyak program
anti kemiskinan telah dilaksanakan, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Program jangka
panjang lebih fokus pada upaya penguatan komunitas.

Sementara program jangka pendek diterapkan secara masif untuk membantu mereka memenuhi
standar hidup minimum. Berbagai kendala ditemui dalam pelaksanaan program tersebut. Pengurangan
kemiskinan terutama disebabkan oleh tidak efektifnya jangkauan masyarakat sasaran program dan
pelaksana program itu sendiri. Sebagian besar program umumnya tidak melibatkan masyarakat secara
aktif. Sehingga banyak ditemukan kasus dimana program yang dilaksanakan tidak sesuai dengan
tujuan, baik dari segi jenis kegiatan maupun kelompok sasaran.

Keterlibatan aktif masyarakat diyakini telah memberikan kontribusi terhadap keberhasilan program
pengentasan kemiskinan. Keterlibatan langsung masyarakat secara umum diperlukan mulai dari

2
Jurnal ekonomi pembangunan

perencanaan, pelaksanaan dan keberlanjutan. Dengan pendekatan partisipatif, berbagai permasalahan


spesifik daerah dapat diidentifikasi solusi dan solusinya.

Situasi kemiskinan sangat potensial, rata-rata usia penduduk yang masih cukup produktif, sebagian
besar pekerjaan utamanya adalah buruh tani dan petani yang memiliki lahan sempit. Di desa Grujugan
Lor masih banyak rumah tangga yang masih bergantung pada sektor pertanian (buruh tani) dimana
pendapatan yang diterima belum mampu meningkatkan kualitas hidup mereka.

Dari uraian latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :

1. Bagaimana faktor faktor penyebab kemiskinan di desa Grujugan lor Kec. Jambesari darusholah
kab. Bondowoso?

2. Bagaimana upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah (Pemkab, Kecamatan,dan Desa)
dalam menanggulangi kemiskinan yang terjadi di desa Grujugan lor kec. Jambesari darusholah kab.
Bondowoso ?

Tujuan dari penelitian yakni

1. Untuk mengetahui faktor penyebab kemiskinan di desa Grujugan lor Kec. Jambesari
darusholah kab. Bondowoso
2. Untuk mengetahui upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah (Pemkab,
Kecamatan,dan Desa) dalam menanggulangi kemiskinan yang terjadi di desa Grujugan lor
kec. Jambesari darusholah kab. Bondowoso

Kajian pustaka

1. Kemiskinan Secara Umum

Kemiskinan secara umum didefinisikan sebagai kondisi di mana pendapatan tidak dapat memenuhi
kebutuhan dasar, sehingga kecil kemungkinannya untuk menjamin kelangsungan hidup. Pengertian
kemiskinan dalam arti luas adalah keterbatasan yang dimiliki oleh seseorang, keluarga, masyarakat
bahkan suatu negara yang menunjukkan ketidaknyaman dalam hidup, mengancam keabsahan hak dan
keadilan, mengancam daya tawar dalam hubungan dunia dan suramnya kehidupan masa depan
bangsa. Konsep kemiskinan merupakan konsep multidimensi, sehingga konsep kemiskinan tidak
mudah dipahami.

Pengertian kemiskinan ekonomi (harta) secara generik pada atas, yaitu dimana warga mengalami
kekurangan kebutuhan pada kehidupan (makanan, pakaian, loka tinggal), hal inibekerjasama erat
menggunakan kualitas hayati. Kemiskinan kadang pula berarti niradanya akses terhadap pendidikan &

3
Jurnal ekonomi pembangunan

pekerjaan yg sanggup mengatasi masalah kemiskinan & menerima kehormatan yg layak menjadi
masyarakat negara. Hidup pada kemiskinan bukan hanya hayati pada kekurangan uang & taraf
pendapatan rendah, namun juga banyak hal lain, misalnya taraf kesehatan & pendidikan rendah,
perlakuan nir adil pada hukum, kerentanan terhadap ancaman tindak kriminal, ketidakberdayaan pada
memilih jalan hidupnya sendiri. Kemiskinan adalah dimana seorang hayati dibawah baku kebutuhan
minimum yg telah ditetapkan dari kebutuhan utama pangan yg menciptakan seorang cukup buat
bekerja & hayati sehat dari kebutuhan beras & gizi.

2. Sumber-sumber kemiskinan.

Kemiskinan terjadi dikarenakan beberapa sebab yaitu:

1. Rendahnya kualitas angkatan kerja.

Penyebab terjadinya kemiskinan merupakan rendahnya kualitas angkatan kerja (SDM) yg dimiliki
sang suatu Negara,umumnya yg tak jarang sebagai acuan tolak ukur merupakan menurut pendidikan
(buta alfabet ). Semakin tinggi angkatan kerja yg buta alfabet meningkat juga taraf kemiskinan yg
terjadi.

2. Akses yang sulit terhadap kepemilikan modal.

Terbatasnya modal dan tenaga kerja menyebabkan terbatasnya tingkat produksi yang dihasilkan
sehingga akan menyebabkan kemiskinan.

3.Rendahnya masyarakat terhadap penguasaan teknologi.

Di era globalisasi ini, seseorang dituntut untuk bisa menguasai alat-alat teknologi. Semakin tidak
mampunya seseorang menguasai dan beradaptasi dengan teknologi, maka akan semakin banyak
pengangguran yang ditimbulkannya. Dan dari sanalah kemiskinan dimulai. Semakin besar jumlah
pengangguran, semakin besar potensi kemiskinan.

4. Penggunaan sumber daya yang tidak efisien.

Penduduk yang tinggal di negara berkembang jarang memanfaatkan sepenuhnya sumber daya yang
tersedia. Misalnya, masyarakat di pedesaan lebih cenderung menggunakan kayu bakar untuk
memasak daripada gas yang lebih umum digunakan di masyarakat perkotaan.

5. Tingginya pertumbuhan penduduk.

Menurut teori Malthus, pertumbuhan populasi berhubungan dengan perkembangan geometris,


sedangkan pertumbuhan makanan berhubungan dengan perkembangan aritmatika. Berdasarkan hal
tersebut, terjadi ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dan kekurangan pangan yang tersedia. Ini
adalah indikator penyebab kemiskinan.

4
Jurnal ekonomi pembangunan

3. Faktor –faktor Kemiskinan

Akar kemiskinan dapat dibedakan dua macam, yakni kemiskinan alamiah dan kemiskinan buatan.

a. Kemiskinan alami

Kemiskinan akibat kelangkaan sumber daya atau rendahnya tingkat perkembangan teknologi. Artinya
faktor kemiskinan secara alami ada dalam masyarakat. Ada kemungkinan bahwa yang satu lebih
miskin dari yang lain dalam keadaan alami ini.

b. Kemiskinan buatan

kemiskinan terjadi karena struktur sosial yang ada membuat anggota masyarakat tidak dapat
menguasai sarana ekonomi dan fasilitas-fasilias secara merata.

Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang masuk kedalam kategori miskin. Tapi, menurut World
Bank setidaknya ada 3 faktor utama penyebab kemiskinan,yakni:

a. Rendahnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti: tempat tinggal,makanan,


pendidikan dan kesehatan.

b. Tidak ada kemampuan untuk bersuara dan tidak ada kekuatan didepan institusi negara dan
masyarakat.

c. Rentan terhadap guncangan ekonomi, terkait dengan ketidakmampuan menanggulanginya.

Berdasarkan faktor-faktor penyebab kemiskinan, memberikan informasi bahwa faktor-faktor


penyebab kemiskinan berguna untuk mengatasi dari mana asal kemiskinan, seperti: Kemiskinan
alamiah,yakni karena SDM terbatas dan teknologi terbatas, sedangkan kemiskinan buatan disebabkan
oleh lemahnya sumber daya manusia untuk berusaha menyebabkan terbatasnya pembangunan
ekonomi masyarakat, sehingga lambat laun dan sesuai dengan faktor-faktor yang karena mereka dapat
diselesaikan.

PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian terdahulu berjudul Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan di Desa Kembang Ayun


Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah

Dari hasil penelitian tentang Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan di Desa Kembang Ayun Kecamatan
Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah dapat disimpulkan bahwa: Faktor-faktor penyebab
kemiskinan masyarakat di Desa Kembang Ayun Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu
Tengah yaitu:

5
Jurnal ekonomi pembangunan

Karena minimnya lapangan pekerjaan sehingga sulit untuk mendapatkan penghasilan danRendahnya
pendidikan yang menyebabkan mereka tidak mampu untuk mencari pekerjaan yang lebih baik dan
memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan motode deskriptif, unit analisis dalam
penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di desa Grujugan lor Kabupaten
Bondowoso Pada Tahun 2022. Lokasi penelitian ini dilakukan di desa Grujugan lor Kabupaten
Bondowoso. Sumber jenis data ini yakni data primer. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari
hasil observasi dan wawancara secara langsung kepada informan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan di Desa Grujugan lor Kab. Bondowoso

Sebagai seorang yang sudah berkeluarga tentunya sangat banyak kebutuhan yang harus dipenuhi demi
kelangsungan hidup,kelangsungan hidup bukan hanya hidup serba pas-pasan atau kekurangan,dan
sorang suami memiliki peran utama demi kesejahteraan keluarganya namun hal ini tidak mudah
dicapai oleh semua orang,pasti akan ada kendala-kendala ataupun faktor yang menyebabkan
seseorang sulit untuk memenuhi kebutuhan pokok (pangan) bagi keluarganya.

Berikut data responden

No. Nama Pekerjaan Jumlah anak Pendidikan

1 Mistoyan Buruh tani 3 Tamat SD


Furida Buruh tani Tidak sekolah
2 P.yono Buruh tani 2 Tidak sekolah

B.yono Ibu rumah tangga Tidak sekolah

3 Sudar Kuli bangunan 2 Tidak tamat SMP

Sunaryati Ibu rumah tangga Tidak tamat SD

Berikut penyampaian dari mistoyan dan istrinya:

“Penyebab pendapatan saya masih belum mampu memenuhi kebutuhan keluarga karena pekerja yang
belum baik sehingga gaji yang saya terimapun kecil. Lapangan pekerjaan hanya sedikit dan saya pun

6
Jurnal ekonomi pembangunan

masih tetap mencari pekerjaan lain selain menjadi buruh tapi belum ada yang sesuai. Dalam sehari
keluarga kami makan sebanyak tiga kali tapi yang sering dua kali karena kadang-kadang tidak ada
lauk untuk dimakan. Saya rasa pendapatan saya dan istri saya masih belum cukup untuk memenuhi
kebutuhan.”

Tabel pendapatan dan pengeluaran keluarga dari mistoyan dan istrinya:

Nama Pendapatan Pengeluaran


Barang Harga
Mistoyan Rp.900.000 Beras Rp.300.000
Furida Rp.300.000 Laup pauk Rp.350.000
Listrik Rp.50.000
Bensin Rp.100.000
Biaya sekolah Rp.300.000
Uang jajan anak Rp.200.000
Jumlah Rp.1.300.000

Dari jawaban serta tabel di atas dapat diketahui yang menyebabkan pedapatan mereka tidak cukup
dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan pokok untuk keluarga, dengan gajih Rp.1.200.000
sedangkan pengeluaran mereka sangat besar dalam satu bulan yaitu Rp.1.300.000 sehingga keluarga
harus mencari tambahan untuk menutupi kekurangan dari pengeluaraan, mereka juga sudah berusaha
untuk mencari pekerjaan lain namun hal itu sagat sulit untuk mereka dapatkan karena, mayoritas
masyarakat di desa hanyalah bekerja sebagi buruh harian ataupun petani biasa. Salah satu kendala
bagi keluarga ini yaitu karena pendidikan mereka yang rendah, lingkungan yang jauh dari perkotaan,
serta lapangan pekerjaan yang sedikit.
sehingga cara pemerintah untuk mengtasinya yakni dengan meningkatkan pendidikan bagi anak-anak
mereka, menciptakan lapangan pekerjaan dan pemerintah memberikan sebuah bantuan terhadap
keluarga tersebut.

Berikut penyampaian dari keluarga p.yono dan b.yono:


“penyebab pendapatan saya tidak cukup karena gaji yang sedikit sedangkan pengeluaran banyak
perbulannya. Saya selain bekerja sebagai peternak saya sudah mencari pekerjaan lain akan tetapi tidak
ada dikarenakan saya sudah tua. Sedangkan pendapatan saya tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan keluarga saya. Ada beberapa bantuan yang diberikan pemerintah kepada kami yaitu berupa
raskin,BLT dan PKH tapi hal tersebut masih tidak dapat memenuhi kebutuhan kami.”

Nama Pendapatan Pengeluaran


Barang Harga
P.yono Rp.1.000.000 Beras Rp.300.000
B.yono 0 Laup pauk Rp.200.000
Listrik Rp.40.000

7
Jurnal ekonomi pembangunan

Bensin Rp.100.000
Biaya sekolah Rp.300.000
Uang jajan anak Rp.200.000
Jumlah Rp.1.140.000

jawaban serta tabel di atas dapat diketahui yang menyebabkan pedapatan mereka tidak cukup
dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan pokok untuk keluarga, dengan gajih Rp.1.000.000
sedangkan pengeluaran mereka sangat besar dalam satu bulan yaitu Rp.1.140.000 sehingga keluarga
harus mencari tambahan untuk menutupi kekurangan dari pengeluaraan, mereka juga sudah berusaha
untuk mencari pekerjaan lain namun hal itu sagat sulit untuk mereka dapatkan karena, mayoritas
masyarakat di desa hanyalah bekerja sebagi buruh harian ataupun petani biasa. Salah satu kendala
bagi keluarga ini yaitu karena pendidikan mereka yang rendah, lingkungan yang jauh dari perkotaan,
serta lapangan pekerjaan yang sedikit.
sehingga cara pemerintah untuk mengtasinya yakni dengan meningkatkan pendidikan bagi anak-anak
mereka, menciptakan lapangan pekerjaan dan pemerintah memberikan sebuah bantuan terhadap
keluarga tersebut.
Berikut penyampaian dari keluarga sudar dan sunaryati
“Penyebab mengapa pendapatan saya masih belum bisa untuk memenuhi kebutuhan pokok karena,
kerja yang kurang baik sehingga menghasilkan pendapatan yang sedikit, sedangkan kebutuhan
keluarga besar. Dalam sehari keluarga kami makan tiga kali. Kebutuhan saya dan keluarga saya
banyak sehingga pendapatan saya belum mampu mencukupi kebutuhan terutama pangan. Kami juga
mendapat bantuan yang diberikan pemerintah yaitu berupa raskin dan biaya pendidikan tapi masih
belum bisa memenuhi kebutuhan kami.”

Nama Pendapatan Pengeluaran


Barang Harga
Sudar Rp.1.300.000 Beras Rp.400.000
Sunaryati 0 Laup pauk Rp.400.000
Listrik Rp.55.000
Bensin Rp.150.000
Biaya sekolah Rp.500.000
Uang jajan anak Rp.350.000
Jumlah Rp.1.455.000

Dari jawaban serta tabel di atas dapat diketahui penyebab pedapatan mereka tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan pokok untuk keluarga, dengan gajih Rp.1.300.000 sedangkan pengeluaran
mereka sangat besar dalam satu bulan yaitu Rp.1.455.000 sehingga mereka harus mencari tambahan
untuk menutupi kekurangan dari pengeluaraan, mereka telah berusaha untuk mencari pekerjaan lain
namun hal itu sagat sulit untuk didapatkan karena, mayoritas masyarakat di desa hanyalah bekerja
sebagi buruh harian atau petani biasa. Salah satu kendala bagi keluarga ini yakni pendidikan mereka
yang rendah, lingkungan yang jauh dari perkotaan, serta lapangan pekerjaan yang sedikit.

8
Jurnal ekonomi pembangunan

sehingga cara pemerintah untuk mengtasinya yakni dengan meningkatkan pendidikan bagi anak-anak
mereka, menciptakan lapangan pekerjaan dan pemerintah memberikan sebuah bantuan terhadap
keluarga tersebut.

PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil penelitian di desa Grujugan lor kec. Jambesari darusholah kab. Bondowoso bahwasanya
faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di desa tersebut dikatenakan ada 2 hal yaitu
1. Kurang tersedianya lapangan pekerjaan, kebanyakan masyarakat disana perkerjaan nya
mayoritas menjadi buruh tani sehingga untuk mencari lapangan pekerjaan sulit
2. Karna pendidikan masyarakat desa Grujugan lor sangat rendah sehingga mereka tidak
memiliki pekerjaan yang lebih baik dan penghasilan yang lebih baik untuk mencukupi
kebutuah keluarga mereka.

sehingga cara pemerintah untuk mengtasinya yakni dengan meningkatkan pendidikan bagi anak-anak
mereka, menciptakan lapangan pekerjaan

9
Jurnal ekonomi pembangunan

DAFTAR PUSTAKA

Kurniawati(2018) ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI DESA KEMBANG


AYUN KECAMATAN PONDOK KELAPA KABUPATEN BENGKULU TENGAH fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu,Bengkulu.

Dwi eko waluyo(2012) Studi Tentang Bentuk Kemiskinan Penduduk Di Desa Cindogo
Kecamatan Tapen Kab. Bondowoso fakultas Ekonomi universitas Muhammadiyah
malang,Malang

Sa’diyah El Adawiyah(2020) KEMISKINAN DAN FAKOR-FAKTOR PENYEBABNYA


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Dhanny S. Sutopo(2020) KEMISKINAN DI PERDESAAN DALAM TINJAUAN


MORFOLOGI SOSIAL
(Studi Kasus Kemiskinan di Desa Sumber Salak Kecamatan Curahdami Kabupaten
Bondowoso Jawa Timur) Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya

AL-Qardhawy, Yusuf(2013) Konsep Islam Dalam Mengentaskan Kemiskinan.Surabaya:


Bima Islam.

Bayo, Andri(2009)Kemiskinan Dan Setrategi Memberantas Kemiskinan. Yogyakarta:


Liberty.

Bappenas(2004)Rencana Penanggulangan Kemiskinan Di Indonesia. Jakarta: Al-Kausar.

10

Anda mungkin juga menyukai