Anda di halaman 1dari 4

PROBLEMATIKA EKONOMI INDONESIA (TINGKAT KEMISKINAN DAN

PENGANGGURAN DI INDONESIA)

Kelompok 3 Fitriyah Wahyu Nuraeni (214110201006)

A. Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan merupakan situasi dimana seseorang atau rumah tangga mengalami
kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar, sementara lingkungan penduduknya kurang
memberikan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan secara berkesinambungan atau
untuk keluar dari kerentanan.1 Indonesia sebagai salah satu negara berkembang
dihadapkan pada masalah kemiskinan yang tidak bisa diabaikan. Kemiskinan dapat dilihat
secara makro maupun mikro. Dalam hal makro, kemiskinan dilihat secara agregat dan luas
sementara, sedangkan pendekatan mikro diperlukan untuk mengetahui pasti kondisi
kemiskinan seperti siapa yang miskin dan bagaimana karakteristik mereka. 2 Adaupun
konsep kemiskinan ada tiga bagian yaitu sebagai berikut:
1. Kemiskinan Absolut
Kemiskinan ini dirumuskan dengan memuat ukuran tertentu yang kongkret,
ukuran ini lazimnya berorientasi pada kebutuhan hidup, dasar minimum anggota
masyarakat yang dipergunakan sebagai acuan. Konsep dan ukuran kemiskinan berbeda-
beda di setiap daerah seperti kebutuhan masyarakat pedesaan berbeda dengan
kebutuhan masyarakat kota, dan begitu pula natara masyarakat desa pertanian dan desa
nelayan.
2. Kemiskinan Relatif
Kemiskinan relatif dirumuskan dengan dimensi tempat dan waktu. Konsep
kemiskinan ini lazimnya diukur berdasarkan pertimbangan anggota masyarakat dengan
berorientasi pada derajat kelayakan hidup.
3. Kemiskinan Subyektif
Kemiskinan ini dirumuskan berdasarkan kelompok kemiskinan itu sendiri.
Konsep ini tidak mengenal dan tidak memperhitungkan. Oleh karena itu konsep
kemiskinan ini dianggap lebih tepat apabila dipergunakan untuk memahami kemiskinan
dan merumuskan cara atau strategi yang efektif untuk penanggulangannya.

1
Sa’diyah El Adawiyah, “Kemiskinan dan Faktor-Faktor Penyebabnya”, Journal of Social Work dan Social
Service, 2020, hal 1.
2
Ayu Setyo Rini, “Faktor-Faktor Penentu Kemiskinan di Indoneisa”, Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan, 2016, hal 1.

1
Wardina Nur Anissa (214110201002)

B. Faktor yang Mempengaruhi Pengangguran


1. Sedikitnya lapangan pekerjaan yang tak sebanding dengan banyaknya para pencari
kerja.
2. Kurangnya keahlian yang dimiliki SDM.
3. Kurangnya Informasi dan pemerataan informasi pekerjaan.
4. Kurangnya upaya pemerintah dalam pelatihan untuk meningkatkan soft skill. 3
C. Pengaruh Pengangguran Terhadap Kemiskinan
Sumber Daya Manusia adalah faktor penunjang dalam pertumbuhan perekonomian,
jika SDM yang dimiliki suatu negara memiliki kualitas yang rendah maka akan sangat
berpengaruh dalam negara tersebut, karena hal ini akan berpengaruh pada dunia
pekerjaan dan menimbulkan banyaknya pengangguran. Berikut dampak negatif
pengangguran terhadap perekonomian:
1. Pengangguran dapat menghambat masyarakat dalam memanfaatkan kekayaan yang
telah diperolehnya secara maksimal. Hal ini terjadi karena pengangguran dapat
menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) suatu masyarakat menjadi lebih
rendah dibandingkan pendapatan potensialnya (yang seharusnya).
2. Pengangguran menyebabkan penurunan pendapatan nasional dari sektor pajak. Hal
ini terjadi karena tingginya angka pengangguran menyebabkan menurunnya
aktivitas perekonomian dan dapat berdampak pada pendapatan masyarakat.
3. Tingkat pengangguran tidak melebihi pertumbuhan ekonomi. Kehadiran
pengangguran menurunkan daya beli masyarakat dan menurunkan permintaan
terhadap produk-produk industri. Dalam situasi ini, investor (pengusaha) tidak
terdorong untuk memperluas atau menciptakan industri baru. Dengan cara ini,
tingkat investasi turun dan pertumbuhan ekonomi tidak terstimulasi.
4. Biaya sosial meningkat. Karena, pengangguran mengharuskan masyarakat memikul
biaya, seperti biaya perawatan pasien yang stress (depresi) karena menganggur,
biaya keamanan dan biaya pengobatan akibat meningkatnya tindakan kriminalitas
yang dilakukan oleh penganggur. 4

3
Franita,Riska dkk.2019.Analisa Pengangguran Indonesia.Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial.6(1),88-91.
4
Ishak, Khodijah.2018.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengangguran Dan Inflikasinya Terhadap Indek
Pembangunan Di Indonesia.Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita.7(1), 22-38.

2
Isna Nurkholifah (214110201250)

D. Dampak Pengangguran Terhadap Kemiskinan di Indonesia


Dampak buruk dari pengangguran terhadap kemiskinan menurut Sukirno, (2004)
adalah pendapatan masyarakat berkurang karena tidak memiliki pekerjaan yang pada
akhirnya mengurangi tingkat kemakmuran yang telah dicapai seseorang. Kesejahteraan
masyarakat semakin menurun karena menganggur akan meningkatkan mereka terjebak
dalam kemiskinan karena tidak memiliki pendapatan. Bila pengangguran yang terjadi di
suatu negara sangat buruk, hal ini dapat berdampak pada kekacauan yang menimbulkan
efek buruk bagi kesejahteraan masyarakat dan prospek pembangunan ekonomi dalam
jangka panjang. Faktor yang mempengaruhi perluasan kesempatan kerja antara lain:
perkembangan jumlah penduduk danangkatan kerja, pertumbuhan ekonomi dan
kebijaksanaan mengenai perluasan kesempatan kerjaitu sendiri. Tenaga kerja merupakan
salah satu faktor produksi yang sangat penting di samping sumber alam, modal dan
teknologi. Tenaga kerja mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan,
sebagai pelaku pembangunan. Masalah ketenagakerjaan merupakan masalah yang nyata
,bahkan masalah ketenagakerjaan dapat menimbulkan masalah baru. Tingkat
pengangguran yang tinggi menyebabkan rendahnya pendapatanyang selanjutnya memicu
munculnya kemiskinan.5Pengangguran merupakan faktor kemiskinan yang ada di
masyarakat, karena kurangnya lapangan pekerjaan untuk mereka mencari penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak adanya pemerataan lapangan pekerjaan dan
ketertinggalan perkembangan teknologi juga penyebab pengangguran yang cukup banyak
dan menyulitkan terbukanya lapangan pekerjaan. Kesempatan kerja adalah banyaknya
orang yang dapat tertampung untuk bekerja di suatu perusahaan untuk mencukupi atau
mandapatkan pekerjaan yang tersedia. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi peluang
kesempatan kerja yaitu :
1. Perkembangan jumlah penduduk dan angkatan kerja.
2. Pertumbuhan ekonomi dan kebijaksanaan mengenai perluasan kesempatan kerja.
3. Modal dan teknologi . tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang sangat
penting.6

5
Rezki Mardiatillah, Maya Panorama, Rinol Sumantri” Pengaruh pengangguran dan inflasi terhadap tingkat
kemiskinan di sumatera selatan tahun 2015-2019”(Samarinda: Jurnal Ekonomi dan Manajemen 2021)vol 18 no
2,hlm 4.
6
Bunga Salsabila” Dampak Pengangguran terhadap Tingkat Kemiskinan,(Padang: Jurnal Kajian Ekonomi,
2019)hlm 5-6.

3
Ani Azizah (214110201141)

E. Cara Menanggulangi Kemiskinan


Pengentasan kemiskinan telah menjadi komitmen global, yaitu komitmen untuk
mengurangi kemiskinan hingga setengahnya pada tahun 2015, yang telah tertuang dalam
MDGs (Millenium Development Goals), dan kemiskinan telah menjadi salah satu agenda
penting SDGs (Sustainable Development Goals) (Jacobus et al., 2018). Secara umum,
kebijakan penanggulangan kemiskinan diterbitkan untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat dengan meningkatkan kapasitas ekonomi dan mengurangi beban pengeluaran
pengeluaran masyarakat miskin melalui bantuan sosial dan pemberdayaan (Sujana Royat,
2015).7 Strategi yang bisa dilakukan untuk menanggulangi kemiskinan antara lain:
1. Strategi pendataan, diperlukan suatu strategi pendataan yang baik agar dapat diketahui
data jumlah penduduk miskin yang tepat sehingga program penanggulangan
kemiskinan dapat tepat sasaran;
2. Strategi peningkatan kemampuan dasar, dilakukan peningkatan kemampuan dasar
masyarakat miskin untuk meningkatkan pendapatan melalui langkah perbaikan
pendidikan dan kesehatan, peningkatan keterampilan usaha, teknologi, perluasan
jaringan kerja, serta informasi pasar;
3. Strategi keterlibatan, melibatkan masyarakat miskin dalam keseluruhan proses
penanggulangan kemiskinan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, dan evaluasi, bahkan pada proses pengambilan keputusan;
4. Strategi pemberdayaan, kelompok agrarian populism yang dipelopori kelompok pakar
dan aktivis LSM, menegaskan, masyarakat miskin adalah kelompok yang mampu
membangun dirinya sendiri jika pemerintah mau memberi kebebasan bagi kelompok
itu untuk mengatur dirinya.
5. Strategi mengikis nilai-nilai budaya negatif, pengentasan kemiskinan tepatnya
diarahkan untuk mengikis nilai-nilai budaya negatif (apatis, apolitis, fatalistik,
ketidakberdayaan, dan sebagainya).8

7
Nyoman Sudipa, Putu Suda Nurjani,, Strategy for Accelerating Poverty Reduction in Klungkung Regency, Bali,
Jurnal Bina Praja Vol. 13 No. 1 (2021), hlm. 41-51
8
Jenal Abidin, dkk. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pengembangan Pertanian Di kabupaten Bogor,
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 5 No.2 (2013), hlm.76-91

Anda mungkin juga menyukai