Anda di halaman 1dari 7

KEMISKINAN DI INDONESIA: PENYEBAB KESULITAN

EKONOMI DAN EROSI JALINAN SOSIAL

Oleh:

Reza Ananda
1MBD, Program Studi D-IV Manajemen Bisnis
Jurusan Administrasi Bisnis
Politektik Negeri Sriwijaya

ABSTRAK

Kemiskinan sebagai salah satu permasalahan utama yang sering terjadi di


negara berkembang. Keberadaan kemiskinan tentunya sudah ada sejak jaman
terdahulu, sebagai simbol ketidaksejahtraan suatu kehidupan, dan menjadi
polemik berkepanjangan diberbagai bidang dan kalangan dalam mencari solusi
terhadap permasalahan yang terkait. Memberikan dampak luas pada berbagai
aspek kehidupan, baik bagi individu, masyarakat, maupun negara. Kemiskinan
tidak hanya berdampak pada kondisi ekonomi, tetapi juga pada kondisi sosial.
Kemiskinan menyebar dengan sangat luas menjadi identitas terhadap negara yang
mengalami kesulitan dalam mengendalikannya. Berbagai hal diupayakan dalam
mencapai kesejahteraan secara merata dan berarti. Dengan adanya kemajuan
teknologi dan modernisasi diharapkan dapat menumbuhkan pola pikir dan
kesadaran bagi berbagai kalangan terhadap kemiskinan dan bagaimana
kemiskinan mempengaruhi kondisi ekonomi dan sosial suatu kehidupan.

Kata kunci : Kemiskinan, sosial ekonomi, permasalahan, dampak.

PENDAHULUAN

Kemiskinan sudah ada sejak zaman terdahulu dan menjadi permasalahan


umum yang memberikan dampak terhadap berbagai lapisan aspek. Kemiskinan
sangat umum dijumpai dinegara berkembang. Kemiskinan secara umum diartikan
sebagai suatu kondisi dimana tidak tercapainya kesejahteraan suatu kehidupan
yang ditandai oleh kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar hidup. Rendahnya
kualitas hidup serta kesulitan dalam mendapatkan kebutuhan yang sesuai dengan
standar kehidupan minimum. Kemiskinan merupakan suatu kondisi yang terjadi
ditengah masyarakat yang memberikan dampak baik secara pribadi maupun
secara luas. Kemiskinan memiliki banyak jenis dan golongan tergantung pada
kondisi kehidupan suatu individu ataupun kelompok.
Menurut Kementrian Keuangan (2023), Kemiskinan dapat di golongkan
menjadi 2 jenis berdasarkan konsep pengukuran terhadap tingkat kemiskinan
suatu kehidupan, yaitu kemiskinan mikro dan kemiskinan makro. Kemiskinan
makro merupakan suatu metode mengukur tingkat kemiskinan dengan
menggunakan konsep basic needs approach dan pendekatan moneter. Angka
kemiskinan didasarkan pada garis kemiskinan makanan yaitu 2100 k Kal
perkapita perhari ditambah dengan non makanan. Sumber data yang digunakan
adalah data susenas (sampel) karena tidak memungkinkan untuk dilakukan pada
seluruh penduduk. Sehingga data yang dihasilkan adalah data estimasi jumlah
penduduk disetiap daerah. Pemanfaatan konsep basic needs approach ini
digunakan untuk perencanaan dan evaluasi program kemiskinan dengan target
geografis tapi tidak menunjukkan siapa dan dimana alamat penduduk. Kemiskinan
mikro menggunakan konsep multi dimensi dan pendekan non moneter dalam
pelakukan perhitungan datanya. Angka kemiskinan didasarkan pada indeks atau
PMT dari ciri-ciri rumah tangga. Dengan pendekatan ini data yang dihasilkan
menunjukkan jumlah rumah tangga sasaran yaitu sangat miskin, miskin,
hampir/rentan miskin by name by address. Data kemiskinan mikro digunakan
untuk menentukan target rumah sasaran rumah tangga secara langsung pada
program bantuan dan perlindungan sosial seperti BLT, PKH, Raskin, Jamkesnas,
dll.
Menurut Merauke.go.id (2023), Sedikitnya ada enam dampak kemiskinan
yang perlu diketahui yaitu, meningkatnya angka pengangguran, banyak kasus
putus sekolah, muncul berbagai masalah kesehatan di masyarakat, meningkatnya
tindakan kriminalitas, meningkatnya angka kematian, dan berbagai konflik yang
terjadi di masyarakat akan bermunculan.

Kemiskinan dalam suatu negara atau wilayah tentunya berhubungan erat


dengan kemiskinan yang terjadi secara individu yang disebabkan beberapa faktor
yang saling berkaitan. Seperti besarnya angka penduduk disuatu negara atau
wilayah yang menyebabkan setiap individu atau kelompok bersaing dalam
mendapatkan perkerjaan dengan angka yang terbatas. Hal ini menyebabkan
tingginya angka pengangguran disertai dengan kondisi ekonomi yang selalu
berubah dan meningkat seperti adanya inflasi, sehingga hal tesebut menjadi akar
dari adanya kemiskinan karena ketidakmampuan individu atau kelompok dalam
memenuhi standar kehidupan minimum mereka.
Kemiskinan tetap menjadi permasalahan yang cukup rumit jika bergantung
pada kesadaran dan pola pikir diseluruh lapisan masyarakat tentang pentingnya
permasalahan ini. Maka dalam hal tersenut, pemerintah atau pun pihak berwenang
menjadi perantara utama dalam diberlakukannya berbagai upaya untuk mengatasi
permasalahan ini. Diperlukan kekuatan hukum dan tatanan yang baik untuk
merubah prinsip dan pandangan tentang kemerataan kesejahteraan disuatu
wilayah.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi
kemiskinan, antara lain melalui program-program bantuan sosial, pembukaan
lapangan pekerjaan, pemberdayaan ekonomi, dan reformasi struktural. Namun,
upaya-upaya tersebut belum berhasil secara signifikan mengurangi angka
kemiskinan. Pemersatuan kekuatan dari berbagai lapisan mulai dari pemerintah
hingga masyarakat umum untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya
kemerataan kesejahteraan dan buruknya dampak kesenjangan sosial terhadap
suatu wilayah sangat dibutuhkan untuk mewujudkan negara yang maju dengan
angka kemiskinan yang rendah. Hukum dan kebijakan pemerintah yang efektif
serta kesadaran dan persatuan masyarakat akan menjadi sebuah kekuatan besar
yang dapat melawan kemiskinan yang merajalela.
Kemiskinan dalam hal ini menimbulkan permasalahan disemua aspek
kehidupan terutama aspek ekonomi dan sosial. Permasalahan ekonomi tentunya
menjadi masalah utama yang ditimbulkan dari adanya kemiskinan. Hubungan
antara kondisi ekonomi suatu individu atau kelompok dengan bagaiaman mereka
memenuhi kebutuhan hidup standarnya menjadi tolak ukur terkait status ekonomi
suatu individu atau kelompok. Dan permasalahan sosial menjadi permasalahan
yang mengiringi, karena dalam bermasyarakat aspek sosial tentunya tidak akan
pernah terlepas. Adanya hubungan dan keterkaitan antar individu atau kelompok
menyebabkan apsek sosial mejadi aspek yang terdampak dari adanya
permasalahan kemiskinan.

PEMBAHASAN
A. Kemiskinan Sebagai permasalahan dalam aspek ekonomi suatu
kehidupan.
Kondisi ekonomi merupakan suatu kondisi yang berhubungan dengan
tingkat kesejahteraan atau finansial suatu individu atau kelompok, yang mencakup
keuangan, harta ataupun sumber daya ekonomi yang tersedia pada waktu tertentu.
Kondisi ekonomi berkaitan dengan sistem pengeluaran dan pemasukan, yang
dimana hal tersebut saling mempengaruhi. Kondisi ekonomi dapat berubah dan
sejalan dengan adanya beberapa faktor. Dalam hal ini terdiri dari beberapa faktor,
yakni pendapatan, pengeluaran, harta/aset, kewajiban serta kemampuan dalam
memenuhi standar hidup yang ditetapkan.
Kemiskinan dapat dikatakan sebagai permasalahan dalam aspek ekonomi
suatu kehidupan yaitu ketika kemiskinan memberikan dampak yang terhubung
dan merubah kondisi ekonomi suatu individu atau kelompok. Hal ini juga
berkaitan dengan terpengaruhnya beberapa faktor seperti keterbatasan sumber
daya ekonomi suatu individu atau kelompok.
Kemiskinan menjadi tanda dari adanya ketidakseimbangan antara
kebutuhan serta sumber daya yang dimiliki. Dalam artian lain, kemiskinan dapat
muncul akibat besarnya kebutuhan atau pengeluaran dan minimnya pemasukan
atau pengelolaan sumber daya keuangan suatu individu atau kelompokan yang
menyebabkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup hingga pada level
minimum sekalipun.
Dalam hal ini tentunya aspek ekonomi menjadi hal utama yang terkait dari
adanya kemiskinan.
Kemiskinan menyebabkan banyaknya keterbatasan dalam mendapatkan
dan memenuhi berbagai hal. Buruknya kondisi ekonomi akibat kemiskinan dapat
memberikan dampat buruk pula terhadap kualitas hidup, seperti beberapa hal
berikut:
1. Keterbatasan akses pendidikan dan informasi
Kemiskinan dalam hal ini berperan terhadap tingkat kemajuan pendidikan
dan informasi individu ataupun kelompok. Memungkinkan adanya
kesulitan dalam pembiayaan dan akses tehadap pendidikan dan informasi
yang tentunya seperti dizaman modern saat ini sudah sangat jarang adanya
akses pendidikan dan informasi yang layak tanpa dikenakan biaya.
Menyebabkan beberapa contoh sulitnya akses pendidikan dan informasi
seperti banyaknya kasus putus sekolah dan rendahnya kualitas sumber
daya manusia.
2. Sulitnya mendapatkan akses pekerjaan yang layak
Kemiskinan seperti memberikan efek domino pada kehidupan. Apabila
seseorang mengalami keterbatasan dalam akses pendidikan dan informasi
tentunya akan mempersulit seseorang dalam mendapatkan akses
perkerjaan yang layak. Dengan rendahnya kualitas dan peluang pekerjaan
memungkinkan sesorang mengalami kesulitan dalam melanjutkan hidup
dan memenuhi kebutuhan dasarnya dengan layak juga.
3. Rendahnya kualitas hidup dan kesehatan
Sulitnya akses pendapatan dan banyaknya tuntutan kebutuhan
memungkinkan individu atau kelompok memilih untuk mendapatkan dan
memenuhi kebutuhan hidup minimum dengan kualitas yang rendah. Hal
ini tentunya menyebabkan hal hal yang berkelanjutan. Menimbulkan
masalah kesehatan seperti stunting, virus dan beberapa masalah kesehatan
lainnya yang terkait dengan buruknya kualitas kebutuhan yang didapat.
Banyak hal buruk menyangkut kondisi ekonomi dan hidup seseorang yang
disebabkan oleh adanya kemiskinan. Dibutuhkan upaya dalam memberantas efek
donomino dari kemiskinan terhadap aspek ekonomi yang merajalela agar
terciptanya kesejahteraan dan hidup yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat.

B. Kemiskinan Sebagai permasalahan dalam aspek Sosial suatu kehidupan.


Aspek sosial merupakan kondisi yang timbul dari adanya relasi antar
manusia. Mencakup keterkaitan yang ada pada antar individu, kelompok maupun
lembaga yang membentuk susunan kehidupan bersama. Dalam hal ini mencakup
nilai-nilai, norma, dan kebiasaan yanng membentuk pola perilaku dan jati diri
dalam dinamika masyarakat. Dalam aspek sosial membentuk perilaku dan
kecenderungan tentang bagaiaman suatu individu berinteraksi dengan individu
lain. Menimbulkan sebab-akibat dari berbagai situasi yang terjadi dalam
kehidupan. Dalam hal ini permasalahan kemiskinan yang menjadi dasar adanya
beberapa permasalahan lain yang timbul terkait aspek sosial.
Adanya budaya, kebiasaan, dan perilaku sosial menjadi alasan dari
banyaknya masalah yang timbul oleh buruknya dampak kemiskinan. Kemiskinan
yang mempengaruhi aspek sosial dapat ditandai dengan adanya perilaku dan
kecenderungan yang muncul dimana bertentangan dengan kebiasaan sosial
masyarakat. Yang pada beberapa hal menyebabkan keretakan dan ketidaksesuaian
pada lapisan masyarakat itu sendiri.
Di beberapa kasus, tindak kriminal seperti pencurian, begal, dan
sebagainya sangat berkaitan erat dengan masalah kemiskinan. Dimana hal tersebut
memungkinkan pelaku untuk melakukan berbagai macam upaya demi
terpenuhinya kebutuhan hidup, tidak terkecuali tindak kriminal. Hal ini tentunya
menimbulkan permasalahan sosial dan melenceng dari norma yang ada. Beberapa
permasalahan lain di aspek sosial masyarakat yang terkait dari adanya kemiskinan
yakni:
1. Kesenjangan sosial dan deskriminasi
Adanya ketimpangan antar status sosial ekonomi memungkinkan adanya
beberapa permasalahan didalam dinamika masyarakat, dimana ditandai
dengan ketidakmerataan pendapatan dan perbedaan besar terkait standar
hidup. Hal ini secara berarti menumbuhkan kecenderungan individu atau
kelompok dalam hal pengelompokam segala sesuatu berdasarkan status
sosial. Serta menimbulkan pengecualian dan keretakan terhadap
masyarakat dengan status sosial tertentu.
2. Retaknya Kesejahteraan keluarga
Menurut data dari GoodStats (2023), berdasarkan data dari Badan Pusat
Statistik, masalah ekonomi menjadi faktor tertinggi kedua sebagai alasan
dari berakhirnya hubungan rumah tangga seseorang. Sebesar 110,939
kasus perceraian akibat kemiskinan dan permasalahan ekonomi terjadi.
Dalam hal ini karena kemiskinan menimbulkan berbagai perdebatan
terutama didalam rumah tangga, sehingga memungkinkan seseorang untuk
mengambil jalan pintas melalui perceraian dengan harapan terputusnya
kesengsaraan yang datang terus-menerus.

Dengan demikian, kemiskinan tidak hanya menjadi masalah pada aspek


ekonomi, tetapi juga berdampak pada berbagai aspek sosial masyarakat, seperti
munculnya aksi kriminal yang merugikan, terbentuknya kesenjangan sosial dan
sikap diskriminatif, timbulnya keretakan keluarga dan lain sebagainya.

KESIMPULAN
Kemiskinan berperan besar sebagai tantangan yag memengaruhi berbagai
aspek. Kemiskinan tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi namun juga
menimbulkan dampak yang berkelanjutan didalam aspek sosial. Kemiskinan terus
menjadi ancaman serius seiring meningkatnya angka kemiskinan. Dimana
menyebabkan ketidaketaraan dan ketidak seimbangan distribusi sumber daya dan
peluang akses ekonomi. Menimbulkan berbagai macam permasalahan yang
bertentangan dengan nilai dan norma kehidupan.

SARAN
Dalam upaya memberantas dampak dampak yang ditimbulkan didalam
aspek ekonomi dan sosial tertunya harus dicegah dan diperbaiki dari
permasalahan yang paling mendasar yaitu kemiskinan itu sendiri. Melalui
kekuatan hukum, kebijakan dan persatuan masyarakat. Serta dengan berbekalkan
kemajuan teknologi dan informasi diharapkan agar pola pikir dan kebiasaan
masyarakat terbentuk menjadi lebih baik dengan kesadaran penuh terhadap
tantangan kemiskinan di Indonesia.

Daftar Pustaka
Kementrian keuangan (2023). Kemiskinan Mikro dan Makro. Diambil dari
Google.com: https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/lubuksikaping/id/data-
publikasi/artikel/3155-kemiskinan-makro-dan-kemiskinan-mikro.html
Merauke.go.id (2023). Dampak Kemiskinan Mempengaruhi Banyak Hal. Diambil
dari Google.com: https://portal.merauke.go.id/news/6793/dampak-
kemiskinan-mempengaruhi-banyak-hal.html
GoodStates (2023). 5 Faktor Tertinggi Penyebab Perceraian di Indonesia.
Diambil dari Google.com: https://data.goodstats.id/statistic/Fitrinurhdyh/5-
faktor-tertinggi-penyebab-perceraian-di-indonesia-HLBgQ

Anda mungkin juga menyukai