Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS TEKS BERITA MENGENAI FENOMENA SOSIAL DI MASYARAKAT

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Bahasa Indonesia
Yang dibina oleh Bapak Ulinnuha Madyananda S.S, S.Pd., M.Pd.

Oleh
LUH GADING PANITISAN SOEWARNO
215120100111048

UNIVERSITAS BBRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
SEPTEMBER 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan tekologi saat ini membuat manusia mudah mengakses berbagai


hal, salah satunya adalah isu-isu terbaru yang tengah hangat dibicarakan. Kemudahan
mengakses berita-berita tersebut turut juga diikuti dengan banyaknya fenomena-
fenomena yang terjadi di masyarakat. Mulai dari isu sosial, ekonomi, politik, teknologi,
gossip, dan banyak lagi. Untuk itu, sikap kritis perlu kita kembangkan dalam menanggapi
berbagai isu yang terjadi di masyarakat.

Sikap kritis ini penting untuk kita lakukan karena apabila kita abai dengan
permasalahan yang terjadi itu sama saja kita tidak peka dengan lingkungan sekitar dan
dapat menimbulkan sikap acuh. Dengan bersikap kritis pula kita menjadi tau mana hal
yang perlu kita ikuti dan mana yang perlu kita tinggalkan, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari kita menjadi cerdas. Oleh karena itu penulis telah merangkum dan
menganalisis tiga berita yang saat ini tengah menjadi topik hangat di masyarakat, antara
lain mengenai pengangguran, kasus pelecehan seksual, dan pembelajaran tatap muka.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja fenomena sosial yang terjadi di masyarakat?
2. Bagaimana analisis atas fenomena tersebut?
3. Apa tanggapan penulis mengenai fenomena tersebut?
4. Bagaimana kesimpulan mengenai fenomena sosial yang dibahas?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teks Berita 1

Tingkat Pengangguran Sampai 2,56 Juta Orang,


Kepala BPS: Imbas Pandemi Covid-19

Sumber: Tempo.co

Pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia membawa dampak yang sangat besar
di berbagai sector di Indonesia, khususnya sektor ekonomi yang berpengaruh pada
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
pada 2020, jumlah TPT mencapai 7.07% atau sebanyat 9,77 juta orang dari 138,22 juta
angkatan kerja. Jumlah ini bervariasi antara penduduk kota dengan penduduk desa.

Tidak hanya itu, masih ada pengangguran terselubung yang jumlahnya dua kali
lipat lebih besar dari presentase tersebut. Tingkat pengangguran ini memberi dampak
juga kepada jumlah kemiskinan, dimana rata-rata garis kemiskinan per rumah tangga
miskin dalam jangka per bulan mencapai 2.216.714.

1.1 Analisis:
1. Kelumpuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia sebagai akibat dari pandemic
covid-19 turut juga meningkatkan angka pengangguran di Indonesia.
2. Angka pengangguran tersebut bisa saja diminimalisir dengan pemberian
bantuan kepada usaha-usaha kecil yang bangkrut di tengah pandemi.
3. Kesiagaan pemerintah dalam menanggapi hal ini sangat dibutuhkan karena
pengangguran merupakan masalah yang sangat penting karena berhubungan
dengan kemiskinan.

1.2 Tanggapan penulis:

Penulis bersikap netral karena dalam pemaparan tersebut pengangguran


yang terjadi akibat pandemic covid-19 merupakan hal yang tidak bisa dihindari
sebagai dampak dari lumpuhnya ekonomi, namun kita sebagai warga negara dapat
bahu membahu Bersama pemerintah membantu masyarakat terdampak covid-19
supaya dapat bertahan di tengah pandemi ini.
1.3 Kesimpulan:

Pengangguran merupakan masalah utama dalam ekonomi yang


memerlukan perhatian khusus karena sangat berhubungan dengan tingkat
kemiskinan. Adanya pandemic covid-19 membuat jumlah pengangguran di
Indonesia bertambah sehingga masalah pun menjadi lebih kompleks. Kesiagaan
pemerintah dan kepedulian sesama warga sangat dibutuhkan pada masa krisis
seperti ini, Kesediaan lapangan kerja baru, pemberian modal, dan bantuan
keuangan kepada UKM sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

B. Teks Berita 2
Ketua KPI Bolehkan Saipul Jamil Tampil di TV Untuk Edukasi,
KPAI: Tidak Layak

Sumber: Suara.com

Menanggapi diperbolehkannya Saipul jamil untuk tampil di televisi untuk


memberikan edukasi, menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) masih
banyak yang lebih layak untuk memberikan infoemasi kepada anak soal kejahatan
seksual ketimbang memberikan ruang ke pelaku pedofilia.

Apalagi korban pelecehan Saipul Jamil juga perlu diperhatikan kondisi psikisnya
karena tindakannya memberikan trauma yang cukup dalam bagi korban. Penting bagi
Saipul Jamil mendapatkan edukasi atas situasi penanganan pedofilia yang masih sangat
perlu diperhatikan, salah satunya ialah mencegah trauma para korban, apalagi korban
bukan siapa-siapa, bukan public figure sehingga lebih membutuhkan dukungan dari
berbagaai pihak dan masyarakat.

KPI menilai yang tidak diperbolehkan dari kemuculan kembali Saipul jamil
adalah glorifikasinya, sedangkan tampilnya di televisi diperbolehkan karena bertujuan
untuk edukasi kepada masyarakat., missal dia hadir sebagai bahaya predator, sedangkan
yang bertujuan untuk hiburan tidak diperbolehkan.

2.1 Analisis:
1. Pelecehan seksual bukan merupakan kejahatan yang sepele, Tindakan ini
dapat menimbulkan trauma seumur hidup kepada korban.
2. Pemberian panggung kepada pelaku untuk eksis di public bukan merupakan
tindakan yang dapat dibenarkan, apalagi pelaku muncul dalam media nasional
yang penontonnya terdiri dari berbagai usia dan berasal dari seluruh
Indonesia.
3. Pihak televisi dan KPI seharusnya lebih memikirkan psikis korban dan masa
depan penonton dengan menayangkan acara-acara yang bermutu ketimbang
mementingkan rating.
4. Pihak KPAI sudah bagus dalam memberikan tanggapan, namun hal itu tidak
cukup apabila tidak membawa perubahan apapun.

2.2 Tanggapan penulis:

Penulis bersikap kontra dengan keputusan yang ditetapkan oleh KPI


mengenai diperbolehkannya Saipul Jamil tampil di televisi nasional karena hal ini
akan berdampak buruk kepada perkembangan moral bangsa Indonesia secara
tidak langsung dengan cara penayangan acara-acara dan bintang tamu yang tidak
mendidik.

2.3 Kesimpulan:
Pemberian panggung kepada pelaku kejahatan seksual sama saja dengan
menormalisasi tindakan kejahatan seksual. Sebagai manusia yang beradab, tidak
seharusnya kita bertindak demikian apalagi sampai tidak memperhatikan psikis
korban. Bisa dibilang, saat ini Indonesia sedang krisis moral dengan banyaknya
tindak kejahatan yang terjadi namun tidak diberi hukuman yang sepantasnya oleh
negara.

C. Teks Berita 3

Dari 396 SMA/SMK, Yogya Akan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka 25 Sekolah

Sumber: Tempo.co

Dinas Pendidikan dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah


menyelenggarakan kegiatan uji coba pembelajaran tatap muka di 25 dari 396 SMA/SMK
di Yogyakarta. Kegiatan ini digelar setelah turunnya status Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) DI Yogyakarta dari Level 4 ke Level 3.

Syarat penyelenggaraan uji coba itu sendiri antara lain apabila guru dan muridnya
yang sudah tervaksinasi minimal 75%. Selain itu juga dibentuk Gugus Tugas Penanganan
Covid-19 yang bertuga merancang aktivitas selama di sekolah dan memonitor protocol
kesehatan.

3.1 Analisis:
1. Uji coba pembelajaran tatap muka merupakan langkah yang tepat untuk
pengambilan kebijakan selanjutnya, apakah pembelajaran tatap muka
dilanjutkan ataukah tidak.
2. Pembelajaran tatap muka harus tetap menerapkan protocol kesehatan yang
ketat supaya tidak terjadi peningkatan kasus positif covid-19 yang baru.

3.2 Tanggapan penulis:

Penulis bersikap pro dengan keputusan pemerintah menyelenggarakan uji


coba pembelajaran tatap muka. Uji coba ini tentu akan sangat menentukan
kebijakan kedepannya apakah efektif atau tidak. Selain itu pembelajaran jarak
jauh juga terbukti memiliki banyak kekurangan dan sudah banyak siswa yang
mengeluh dengan kebijakan PJJ yang diterapkan selama ini.

3.3 Kesimpulan:

Pembelajaran tatap muka tidak akan efektif apabila warga sekolah masih
abai menerapkan protocol kesehatan. Walaupun sebagian besar warga sekolah
sudah vaksin, namun mereka tetap harus memerhatikan protocol Kesehatan
seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Hal ini dilakukan
supaya dengan berjalannya kegiatan pembelajaran tatap muka tidak menimbulkan
cluster covid-19 yang baru.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Isu-isu sosial mengenai pengangguran, pemberian ruang bagi pelaku pelecehan


seksual, dan pemberlakuan pembelajaran tatap muka menggambarkan kondisi sosial yang
sedang terjadi di Indonesia. Isu-isu tersebut merupakan masalah sosial yang harus
diselesaikan karena menyangkut hajat hidup orang banyak.

Pengangguran misalnya, tidak bisa dibiarkan begitu saja karena menyangkut


kesejahteraan warga negara. Kasus Saipul Jamil juga tidak boleh disepelekan karena hal
ini menyangkut tanggung jawab moral kepada korba. Selain itu pemberlakuan
pembelajara ntatap muka harus segera dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol
kesehatan, karena proses pembelajaran jarak jauh sudah terbukti tidak efektif.

B. Saran
Sebagai makhluk sosial, manusia pasti akan selalu menghadapi masalah sosial
entah itu yang disebabkan oleh manusia itu sendiri atau karena sebab lain. Beberapa
masalah sosial memang sangat kompleks dan tidak bisa diselesaikan dengan cepat.
Namun beberapa masalah sosial bisa kita hindari dengan tidak melakukan tindakan yang
merugikan orang lain dan saling menghargai sesama. Kita juga sebisa mungkin bersikap
adil, seperti kata Pramoedya Ananta Toer, “Orang yang berpendidikan harus bersikap
adil sejak dalam pikiran.”
DAFTAR PUSTAKA

https://bisnis.tempo.co/read/1444706/tingkat-pengangguran-sampai-2-56-juta-orang-kepala-bps-
imbas-pandemi-covid-19

https://tekno.tempo.co/read/1504353/dari-396-smasmk-yogya-akan-uji-coba-pembelajaran-tatap-
muka-25-sekolah/full&view=ok

https://www.suara.com/news/2021/09/10/215407/ketua-kpi-bolehkan-saipul-jamil-tampil-di-tv-
untuk-edukasi-kpai-tidak-layak

Anda mungkin juga menyukai