Anda di halaman 1dari 5

GENERASI MUDA AGENT OF CHANGE

DI ERA ENDEMI

Kayla Nafiisa S.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Negeri Semarang

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Coronavirus disease atau yang sering dikenal sebagai COVID-19 merupakan
salah satu jenis penyakit yang menyerang berbagai negara, salah satunya yaitu
Indonesia. COVID 19 ini berawal dari kota Wuhan China, kasus terhadap penyakit
ini kerap meningkat sepanjang waktu bahkan semakin banyak terjadinya kematian
karena wabah ini. Pandemi COVID-19 yang menyerang Indonesia menyebabkan
ribuan korban jiwa, keadaan tersebut berdampak buruk pada psikis masyarakat,
selain itu terjadi penurunan pada berbagai macam bidang yang ada di Indonesia.
Aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat pun menjadi semakin terbatas
karena pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar atau disebut dengan PSBB
yang dilakukan oleh pemerintah demi menekan laju pertumbuhan COVID-19. Hal
ini juga dinyatakan pada keluarnya surat edaran dari Kemendikbud nomor
36962/MPK.A/HK/2020 yang menyebutkan supaya kegiatan belajar mengajar
yang dilaksanakan baik itu di sekolah maupun kampus untuk menggunakan metode
dalam jaringan (daring) ataupun online dalam upaya mencegah penularan dan
perkembangan COVID-19.
Hal ini menyebabkan banyak kalangan harus mulai bisa beradaptasi dengan
perkembangan zaman, jika generasi muda sendiri merupakan generasi yang mudah
untuk mempelajari hal baru, namun dalam hal ini kalangan orang tua pun harus
mampu untuk menyesuaikan keadaan tersebut demi tetap melaksanakan aktivitas
sehari-harinya meskipun menggunakan media online. Banyak kegiatan yang
menjadi terbengkalai karena adanya pandemi ini, hoax banyak bermunculan
dimana-mana, kemiskinan semakin meningkat, tingkat pengangguran semakin
banyak, proses pendidikan tidak berlangsung secara maksimal, dan masih banyak
hal lain yang menjadi dampak dari pandemi COVID-19.
Namun dalam era baru ini generasi muda yang memiliki jiwa inovasi yang
tinggi tentunya mampu untuk memperbaiki kondisi yang sebelumnya bisa
dikatakan kacau, generasi muda merupakan Agent of Change yang dapat membawa
perubahan baru.

1.2. Rumusan Masalah


1. Mengapa generasi muda mampu berperan dalam proses endemi?

2. Peran apa yang dapat dilakukan oleh generasi muda dalam era endemi?

1.3.Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui alasan generasi muda dapat berperan pada era endemi.
2. Untuk mengetahui peran generasi muda dalam masa endemi yang dapat
dilakukan.

II. KAJIAN TEORI


2.1. Kajian Teori
COVID-19 merupakan wabah yang sangat membahayakan jiwa manusia.
Khasanah (2021) menyebutkan bahwa berdasarkan hasil bukti ilmiah sendiri
COVID-19 dapat menular dari satu manusia ke manusia lainnya melalui sebuah
kontak erat serta droplet (cairan atau cipratan liur yang dikeluarkan seseorang dari
hidung atau mulut saat bersin, batuk, bahkan berbicara) namun tidak melalui udara.
Karena bahayanya penyakit tersebut pemerintah pun menerapkan berbagai macam
upaya yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan COVID-19 ini. Kebijakan
yang dilakukan oleh pemerintah diantaranya yaitu PSBB, serta bermula dari
dikeluarkannya surat edaran Kemendikbud nomor 36962/ MPK.A/ HK/2020 yang
menyatakan bahwa proses penyelenggaraan pendidikan ataupun kegiatan belajar
mengajar untuk dilaksanakan secara online ataupun menggunakan metode daring
sehingga dapat mencegah perkembangan COVID-19, sebab wabah penyakit ini
dapat menyebabkan berbagai macam dampak buruk.

Dalam hal ini Rochanah (2020) menyatakan bahwa meskipun terdapat


problematika yang dialami oleh berbagai pihak dalam hal ini terdapat peran penting
yang dapat dilakukan oleh berbagai orang salah satunya yaitu mahasiswa sebagai
generasi muda. Kominfo Bali (2021) juga menyatakan bahwa selalu ada peluang
pada setiap keadaan dengan menerapkan strategi serta inovasi. Tentunya hal itu
dapat menjadi sebuah acuan khusus untuk generasi muda sehingga dapat
meningkatkan kreativitasnya.

III. PEMBAHASAN

3.1 Peran Generasi Muda Sebagai Agent Of Change


COVID-19 merupakan sebuah wabah yang sangat memprihatinkan, kehadiran
wabah tersebut berakibat pada hilangnya ribuan jiwa manusia, kemiskinan semakin
tinggi, pendidikan tidak berjalan dengan baik, berbagai industri lainnyapun tidak
berjalan lancar seperti sebelumnya. Banyak masyarakat yang akhirnya harus gulung
tikar karena adanya pandemi ini, mata pencaharian menjadi tidak menentu bahkan
dari mereka harus rela kehilangan pekerjaannya secara sepihak karena perusahaan
tidak mampu untuk membayar gaji, pedagang kecil hingga petanipun merasakan
dampak yang sama. Pada situasi ini pendidikan dialihkan menjadi online yang
artinya secara tidak langsung pembelajaran tidak dapat dilakukan secara tatap
muka, hal ini menjadi keluhan tersendiri untuk berbagai kalangan mulai dari
pelajar, mahasiswa, orang tua, bahkan tenaga pendidik. Orang tua pun merasakan
dampak buruk yakni, penurunan terhadap pendapatan harian mereka juga berperan
menjadi guru untuk anak mereka yang masih dalam pendidikan Taman Kanak-
kanak (TK) maupun Sekolah Dasar (SD). Rochanah (2020) menyatakan bahwa
meskipun terdapat problematika yang dialami oleh berbagai pihak, dalam hal ini
terdapat peran penting yang dapat dilakukan oleh berbagai orang salah satunya
yaitu mahasiswa.

Mahasiswa sendiri merupakan Agent of Change yang tentunya memiliki


beragam kreativitas yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya saingnya
dengan dunia luar. Kominfo Bali (2021) menyatakan bahwa selalu ada peluang
pada setiap keadaan dengan menerapkan strategi serta inovasi, tentunya hal itu
dapat menjadi sebuah catatan tersendiri untuk para generasi muda, dengan adanya
berbagai macam aplikasi yang saat ini dapat digunakan sesuai perkembangan
internet seperti TikTok, YouTube, Instagram, serta aplikasi e-commerce dapat
digunakan oleh generasi muda pada era baru ini tanpa harus menggunakan modal
yang besar.
Generasi muda dapat membuat sebuah inovasi serta kreativitas melalui
konten-konten yang dibuat di media sosial entah itu tentang produk kerajinan,
bakat, serta berbagai hal lainnya yang mendatangkan manfaat. Kreativitas melalui
media sosial tersebut tentunya tidak membutuhkan biaya yang banyak namun dapat
memberikan keuntungan serta penghasilan untuk generasi muda, di sisi lain
keuntungannya generasi muda mampu memperkenalkan kerajinan-kerajinan asli
Indonesia sehingga dapat dikenal pada kancah internasional, melalui kreativitas
content creator generasi muda juga dapat meningkatkan daya saing nya karena
secara tidak langsung kemampuannya dalam melakukan public speaking akan terus
meningkat sehingga dengan keadaan tersebut generasi muda mampu bersaing di
industri lain meskipun itu dilakukan secara tatap muka langsung ketika kondisi
sudah kondusif kembali.

Hal lain yang dapat menjadi tinjauan bahwa generasi muda merupakan
generasi yang dikenal sebagai orang yang mampu untuk menggunakan internet
secara cepat dan mampu untuk beradaptasi pada bidang apapun. Tentunya sangat
diharapakan lebih tanggap terhadap hoax yang terus bermunculan setiap hari terkait
pandemi ini, generasi muda harus memiliki pola pikir yang lebih kritis dan mampu
untuk berpikir positif. Ketika keadaan tersebut sudah diterapkan maka generasi
muda mampu untuk menjadi pola perubahan yang baik di era endemi, serta akan
terbentuk sumber daya manusia yang berkualitas.

IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Coronavirus disease atau


COVID-19 merupakan salah satu wabah yang membahayakan jiwa manusia,
dampak buruknya pun dirasakan oleh berbagai kalangan tidak hanya dalam bidang
kesehatan. Penularannya yang begitu cepat dan berbahaya membuat pemerintah
menerapkan berbagai macam kebijakan baru diantaranya yaitu pemberlakuan
PSBB, hal itu menyebabkan terganggunya aktivitas masyarakat. Berbagai kalangan
pun harus menyesuaikan perkembangan teknologi untuk dapat menunjang
kebutuhan hidup sehari-harinya. Dalam hal ini generasi muda memiliki peran yang
sangat besar untuk melakukan perubahan pada masa endemi nanti yaitu dengan
memanfaatkan teknologi dengan bijak baik itu menggunakan media sosial sebagai
wadah dalam membuat konten yang bermanfaat dan juga memperkenalkan
berbagai macam kekayaan budaya yang ada di Indonesia, selain generasi mudanya
semakin dikenal oleh masyarakat lalu budaya Indonesia juga dapat semakin dikenal
dalam kancah internasional. Dengan itu, diharapkan bahwa generasi muda juga
lebih tanggap terhadap hoax yang selalu ada dengan cara berpikir lebih kritis,
sehingga hal tersebut mampu untuk meningkatkan sumber daya manusia dimasa
mendatang hingga memiliki daya saing untuk mampu menghadapi kehidupan pada
masa endemi nanti.
V. DAFTAR PUSTAKA

Khasanah, K., Anindhita, M., Desiani, E., & Rusmalina, S. (2021). Edukasi Dan
Evaluasi Tingkat Pengetahuan Warga Sekitar Masjid Di Daerah Pekalongan Barat
Mengenai Penggunaan Handsanitizer Guna Pencegahan COVID-19. Jurnal
ABDIMAS, 1(2)

Center, M. (2022). Menerapkan Strategi dan Inovasi di Tengah Pandemi: Selalu


Ada Peluang di Setiap Keadaan - Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik
Provinsi Bali. Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali. Diakses
pada 12 Agustus 2022, dari https://diskominfos.baliprov.go.id/menerapkan-
strategi-dan-inovasi-di-tengah-pandemi-selalu-ada-peluang-di-setiap-keadaan/.

Makarim, N. (2020, March 17). SE Mendikbud: Pembelajaran secara Daring dan


Bekerja dari Rumah untuk Mencegah Penyebaran COVID-19 . Kemendikbud.
Rochanah. (2020). PERAN MAHASISWA PGMI IAIN KUDUS SEBAGAI AGENT
OF CHANGE DI MASA PANDEMI COVID-19. Islamic Teacher Journal, 2(8).

Anda mungkin juga menyukai