Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

OLAH RAGA PENCAK SILAT

Disusun oleh:

HIKMAH ILMA ZAKIYA ZAHRO’

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. BLITAR
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGRI BLITAR
Dsn .Wonorejo Slemanan Udanawu Blitar
2019

MAKALAH
PANDEMI COVID-19 DAN PENGARUHNYA TERHADAP
PENDIDIKAN

Disusun oleh:

BINTI RO’AZAH ,M.Pd.I


NIP. 196706032005012002

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. BLITAR
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGRI BLITAR
Dsn .Wonorejo Slemanan Udanawu Blitar
2019

MAKALAH
JUDUL

PANDEMI COVID-19 DAN PENGARUHNYA TERHADAP


PENDIDIKAN

Disusun oleh:

BINTI RO’AZAH ,M.Pd.I


NIP. 196706032005012002

Telah disahkan /disetujui pada tanggal Desember 2019

Oleh :

Kepala

MIN 9 Blitar

Drs.KHILMAH AZIMAH, M.A

NIP . 19691215 199803 2 002

MAKALAH
JUDUL
PANDEMI COVID-19 DAN PENGARUHNYA TERHADAP
PENDIDIKAN

Disusun oleh:

BINTI RO’AZAH ,M.Pd.I


NIP. 196706032005012002

NO Register …………….
Tertanggal ……………

Didokumentasikan di perpustakaan madrasah Desember 2019

Kepala perpustakaakn

MIN 9 Blitar

LISA AYU MUFIDA

PANDEMI COVID-19 DAN PENGARUHNYA


TERHADAP PENDIDIKAN
OLEH
BINTI ROAZAH

A. Pendahuluan
Di akhir tahun 2019, dunia dihebohkan dengan munculnya suatu penyakit
menular yang bermula ditemukan di daerah Wuhan, China. Penyakit menular yang
disebabkan oleh sindrom pernapasan akut oleh corona virus 2 (severe acute respiratory
syndrome coronavirus 2 atau SARS-CoV-2). Virus itu kemudian diberi nama Covid-19
atau dengan nama lengkap Coronavirus disease-2019 yang disingkat menjadi Covid-19
Virus tersebut merupakan keluarga besar dari corona virus yang dapat menyerang hewan.
Ketika menyerang manusia, corona virus biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran
pernafasan, seperti flu, MERS (Middle East Respiratory Syndrome), dan SARS (Severe
Acute Respiratory Syndrome). Sejak ditemukan virus ini telah menyebar secara luas
hingga mengakibatkan pandemi global yang berlangsung hingga saat ini. Gejala covid-19
umumnya berupa demam 38°C, batuk kering, dan sesak nafas serta dampak paling buruk
untuk manusia ialah kematian. Sampai hari ini jumlah pasien terinfeksi masih terus
bertambah di seluruh dunia dan belum ditemukan vaksin untuk mencegah
berkembangnya virus ini.
Pandemi global ini juga merebak di hampir seluruh wilayah Indonesia. Hal ini
membuat pemerintah Indonesia dan semua pihak yang terkait berupaya ikut berperan
serta dalam mengatasi. Para dokter umum dan spesialis angkat bicara bersama guna
memberi penjelasan singkat kepada masyarakat maupun himbauan agar menjaga
kebersihan diri dan lingkungan sekaligus tak banyak melakukan aktivitas di rumah. Oleh
karena itu pemerintah akhirnya memutuskan kebijakan untuk masyarakat beraktivitas
dari rumah agar menghindari diri dari kerumunan. Dengan cara ini diharapkan dapat
menghindari terjangkit virus dan memutus mata rantai penyebaran virus tersebut
Karena adanya virus ini, aktivitas masyarakat diberbagai negara jadi terganggu
sehingga membuat masyarakat didunia harus tetap diam dirumah untuk memutus mata
rantai virus corona agar tidak semakin menyebar. Lalu perekonomian di berbagai dunia
juga semakin menurun karena adanya virus ini. Asian devalopment bank (ADB)
memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional hanya sebesar 2,5% pada tahun 2020 atau
terpangkas setengahnya setelah tahun 2019 tumbuh 5.0%. hal ini disebabkan pleh
pandemi virus corona yang mejangkiti berbagai wilayah nusantara (Siahaan, 2019)
Penyebaran Virus Corona ini pada awalnya sangat berdampak pada dunia
ekonomi yang mulai lesu, tetapi kini dampaknya dirasakan juga oleh dunia pendidikan.
Kebijakan yang diambil oleh banyaknya negara termasuk indonesia dengan meliburkan
seluruh aktivitas pendidikan, membuat pemerintah dan lembaga terkait harus
mengahdirkan alternatif proses pendidikan bagi pesrta didik maupun mahasiswa yang
tidak bisa melaksanakan proses pendidikan pada lembaga pendidikan (Safitri & Zulfa,
2020)
Keadaan ini akan masih berlangsung lama mengingat bahwa sampai saat ini
semua pihak masih mencari vaksin yang dapat mengantisipasi penyebaran virus ini.
Namun tentunya dunia pendidikan dan juga sektor-sektor kehidupan masyarakat lain
perlu mendapat perhatian semaksimal mungkin agar tetap dapat berjalan di dalam kondisi
seperti ini. Beberapa hal dapat dilakukan antara lain melihat dan mengantipasi situasi ke
depan agar dapat mempersiapkan diri memperbaiki sistem pembelajaran yang lebih maju
dan modern. Tujuan penelitian ini adalah memahami dampak dari pengaruh covid-19
khususnya terhadap bidang pendidikan berdasarkan hasil-hasil penelitian berkaitan
dengan hal tersebut. Harapannya bahwa dapat disajikan informasi yang memadai dalam
mendukuung pengambilan keputusan berkaitan dengan kebijakan di bidang pendidikan
pasca pandemi covid-19.

B. Metode Penelitian

Metode yang dipakai di dalam penelitan ini adalah menggunakan pendekatan


fenomeologis, yang mengandalkan data berupa teks dari hasil-hasil penelitian
sebelumnya (Creswell, 2016). Penelitian ini membutuhkan data berupa informasi
mengenai sejauh mana pengaruh dari pandemi covid-19 ini terhadap masyarakat
khususnya di bidang pendidikan baik dari sisi positif maupun dari sisi negatif.
Pendekatan ini dipilih karena ingin membuat suatu antisipasi dan kajian strategi
berdasarkan hasil-hasil penelitian yang ada agar dapat mengambil makna dari kejadian
pandemi yang terjadi saat ini. Dari hasil kajian ini dapat memberi gambaran tentang
dampak pandemi covid-19 khususnya terhadap sektor pendidikan dan pada gilirannya
dapat menjadi masukan bagi pengambilan kebijakan demi perkembangan dunia
pendidikan pasca pandemi covid-19

C. Hasil dan Pembahasan


kegiatan proses pembelajaran di sekolah berhenti dengan tiba-tiba karena
mengantisipasi gangguan ancaman dari pandemi Covid-19 bagi dunia pendidikan
khususnya bagi peserta proses belajar tersebut. Kegiatan belajar dialihkan menjadi
metode pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan sistem daring. Penglihan ini tentu
memiliki dampak yaitu dari proses belajar di sekolah kemudian dialihkan menjadi
pembelajaran dari rumah.
Ada kerugian mendasar bagi murid ketika terjadi penutupan sekolah ataupaun
kampus, banyak ujian yang mestinya dilakukan oleh murid pada kondisi normal sekarang
dengan mendadak karena dampak covid19, maka ujian dibatalkan maupun ditunda.
Penilaian internal bagi sekolah barangkali dianggap kurang urgent tetapi bagi keluarga
murid informasi penilaian sangat penting. (Aji, 2020)
1. Kendala pertama yang dapat disebutkan adalah keterbatasan penguasaan teknologi
informasi oleh guru dan siswa. Kondisi guru di Indonesia tidak seluruhnya paham
penggunaan teknologi, ini bisa dilihat dari guru-guru yang lahir tahun sebelum 1980-
an. Kendala teknologi informasi membatasi mereka dalam menggunakan media
daring. Begitu juga dengan siswa yang kondisinya hampir sama dengan guru-guru
yang dimaksud dengan pemahaman penggunaan teknologi. Oleh sebab itu menurut
pendapat saya sebagai calon guru/pendidik guru yang sudah tua atau senior harus juga
bisa mengikuti perkembangan jaman dan mengikuti pembaharuan teknologi agar guru
tersebut bisa menguasai teknologi terbaru, disaat pendemi seperti saat ini peran
teknologi sangat di utamakan dan guru dituntut harus bisa menggunakan atau
mengaplikasikan teknologi tersebut.
Kenyataannnya dalam dunia pendidikan indonesia seringkali kita di temukan
adanya kecendrungan ke engganan guru dalam memperbaharui perangkat
pembelajaran, meskipun kurikulum telah berubah. Perubahan kurikulum 2013 telah
menuntut urut untuk mampu menyusun perangkat pembelajaran yan berbeda dengan
sebelumnya. Hal ini karena adanya perbedaan karakteristik kurikulum 2013 dengan
kurikulum sebelumnya (Drs. M. Zainal A. Anis & DKK, 2013)
Beberapa sekolah yang belum dapat menyelenggarakan KBM daring dapat
mengembangkan kreativitas guru untuk memanfaatkan media belajar alternatif
selama peserta didik belajar dirumah. Mereka dapat menggunakan seumber belajar
yang ada yaitu buku siswa sesuai dengan tema-tema yang di ajarkan sesuai jadwal
sebelumnya (Dwi, 2020)
Banyak aplikasi bermunculan ditengah wabah covid 19 seperti ngampozz, webex,
zoom, gmeet, meetin, cloudx, teams, mesanger dan lainya membantu
menghubungkan secara jarak jauh orang atau personal untuk berkumpul dan bertemu
secara virtual menggunakan video call vc berbasis internet (PRESS, 2020)
2. Kendala kedua menyangkut sarana dan prasarana yang masih kurang memadai karena
minimnya persiapan. Ancaman covid-19 yang datang tiba-tiba mengubah cara belajar
yang selama ini menggunakna tatap muka lalu menggunakan cara daring. Cara ini
membutuhkan perangkat tambahan yang harus dimiliki tidak hanya oleh pendidik
melainkan juga oleh peserta didik. Sementara itu perangkat pendukung yang berbasis
pada teknologi tersebut tentu bukan harga yang murah. Masih banyak daerah di
Indonesia yang guru pun masih dalam kondisi ekonomi yang mengkhawatirkan.
Kesejahteraan guru maupun murid membatasi mereka yang masih sangat serba
terbatas hidupnya mengalami kesulitan dalam menyediakan sarana dan prasarana
teknologi informasi yang sangat diperlukan dengan model pembelajaran selama
musibah pandemi Covid-19 ini berlangsung. Menurut pendapat saya sebagai calon
guru pemerintah harus mengambil kebijakan yang tidak memberatkan guru dan
peserta didik apabila mereka berada diposisi ekonomi yang rendah. Sebaiknya
pemerintah mengambil kebijakan melakukan pembelajaran tatap muka khusus bagi
guru dan peserta didik yang tidak memiliki sarana dan prasarana dengan menerapkan
protokol kesehatan dan pembatasan peserta didik di dalam ruangan. Namun bagi
siswa dan guru yang memiliki fasilitas yang lengkap tetap melakukan pembelajaran
daring saja
3. Ketiga berkaitan dengan akses Internet yang masih terbilang bersifat terbatas.
Jaringan internet yang benar-benar kuat dan memadai masih belum merata di pelosok
negeri di Indonesia. Tidak semua lembaga pendidikan baik Sekolah Dasar maupun
Sekolah Menengah dapat menjangkau fasilitas internet yang memadai sebagai sarana
belajar. Jika ada jaringan internet kondisinya masih belum mampu berfungsi dengan
baik di dalam pembelajaran dengan menggunakan media daring (Agus, Rudy, Asbari,
Wijayanti, Hyun, & Setyowati, 2020). Selain itu, masalah lain yang mengikutinya
adalah mengenai ketersediaan anggaran yang terbatas. Dari segi biaya juga menjadi
sesuatu yang menghambat karena aspek kesejahteraan guru dan murid masih banyak
yang tergolong jauh dari harapan. Ketika mereka menggunakan kuota internet untuk
memenuhi kebutuhan media daring, maka jelas mereka tidak sanggup membayarnya.
Ada dilema dalam memanfaatan media daring, ketika menteri pendidikan
memberikan semangat produktivitas harus melaju, namun di sisi lain kecakapan dan
kemampuan finansial guru dan siswa belum melaju dengan arah yang sama. Negara
pun belum hadir secara menyeluruh dalam memfasilitasi kebutuhan biaya yang
dimaksud. Menurut pendapat saya sebagai calon guru adalah pemerintah harus bisa
berbenah dalam sektor pendidikan dan jaringan telekomunikasi, pemerintah telah
menerapkan pembelajaran daring yang mana pemerintah juga harus bisa
melaksanakan program tersebut dengan baik, pemerintah harus bisa memberikan
program bantun kuota untuk siswa agar tidak memberatkan siswa dan orang tua
dalam melaksanakan pembelajaran daring dan pemerintah harus meningkatkan
jangkauan jariangan internet agar luas hingga sampai ke pelosok negeri dan
memperbaiki kenerja kekuatan jaringan agar stabil dan lancar dalam siswa
menggunakan tersebut.
Akibat dari kendala-kendala seperti yang disebutkan di atas kemudian timbul
beberapa dampak yang kurang menguntungkan khususnya dari peserta didik. Akibat dari
proses pembelajaran jarak jauh yang terjadi secara mendadak dan tidak terencana
menyebabkan terjadinya hambatan dalam transfer pengetahuan. Sebagai akibat dari
penutupan gedung- gedung sekolah terjadi kesulitan pada anak-anak dalam menguasai
pengetahuan dan kemampuan sesuai tingkatan kelas yang diharapkan. Dengan
berkurangnya waktu belajar dan juga tidak terjadinya tatap muka secara langsung, tentu
hal ini akan berisiko terhadap penyerapan materi yang seharusnya dapat dikuasai. Ini juga
berdampak pada peningkatan anak yang putus sekolah akibat kesulitan yang dihadapi
anak dan remaja untuk kembali dan tetap bersekolah setelah penutupan sekolah dan
kontraksi ekonomi yang berlangsung dalam waktu lama.
Kegiatan dalam pendidikan, semestinya tidak terpisahkan dengan kegiatan
penilaian. Baik penilaian terhadap peserta didik, lembaga, dan jalur pendidikan formal
dan non formal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan. Adapun tujuannya
yaitu untuk menilai apakah suatu program terlaksana sesuai dengan perencanaan dan
mencapai hasil yang sesuai yang di harapkan atau belum (Anis, Sriwati, & Mardiani,
2020)
Apabila dicermati tujuan pembelajaran sejarah diatas maka guru sejarah harus
memahami filsafat kontruktusionisme yang berpijak bagaimana siswa membangun
pengalaman belajar dan proses keaktifan dalam proses pembelajaran. Proses
pembelajaran yang diinginkan oleh konstruktiviseme mengharuskan guru memposisikan
dirinya dirinya sejajar dengan siswa sehingga terjalin dinamika pembelajaran dikelas
(Anis M. A., 2014)
Dari sisi lain juga beban psikologis yang dihadapi anak didik semakin bertambah.
Beban tugas yang diberikan oleh pihak sekolah semakin banyak mengingat dengan cara
itu harapannya para siswa dapat belajar secara mandiri di rumah. Namun di sisi lain para
siswa kurang mendapat informasi mengenai materi tersebut langsung dari guru-guru
mereka karena kurangnya waktu untuk interaksi secara langsung. Akibatnya mereka
menjadi tertekan karena kesulitan dan kebingungan di dalam mengerjakan tugas-tugas
dari setiap pelajaran, mereka mengalami kelelahan mengerjakan tugas-tugas yang
menumpuk dan juga kebosanan karena harus dihadapi sendiri tanpa bantuan teman-taman
yang biasanya terjadi di sekolah atau bertanya langsung kepada gurunya. Belum lagi
dengan keterbatan fasilitas yang mereka punyai. Hal ini dapat menjadi hambatan jika
mereka kurang dapat mengoperasikannya dengan maksimal.
Menurut pendapat saya sebagai Calon Guru/Pendidik selama dalam pembelajaran
daring harus melakukan terobosan inovasi baru dan menggunakan model pembalajaran
yang menarik dan sesuai dengan masa pandemi agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh
dan masih bisa memahami pembelajaran tersebut.dan saya ingin melakukan kerja sama
dengan pemerintah dan memberi saran agar pemebelajaran tatap muka tetap di
laksanakan dengan menggunkan protokol kesehatan yang ketat serta pembatasan
pembelajaran tatap muka yang diselingi dengan pembelajaran daring, tentu itu cara yang
baik agar siswa bisa lebih aktif lagi dalam pembelajaran.

D. Kesimpulan
Pendemi covid 19 bukan hanya mengubah kehidupan di bidang ekonomi saja
tetapi juga mengubah keadaan pendidikan di indonesia, banyak sekali kesulitan yang di
alami dunia pendidikan selama pandemi seperti teknologi, psikologis dan keuangan.
Namun pemerintah telah memberikan solusi dengan melaksanakan pembelajaran daring
atau jarak jauh, namun peran guru orang tua dan pemerintah sangat di perlukan agar
program tersebut bisa berjalan lancar,
DAFTAR PUSTAKA

Agus, P., Rudy, P., Asbari, M., Wijayanti, P. B., Hyun, C. C., & Setyowati, R. (2020). Studi eksloratif
dampak pendemi covid 19 terhadap proses pembelajaran online di sekolah dasar. Jurnal
Edupsycouns, Volume 2 no 1.

Aji, R. H. (2020). Dampak Covid 19 pada Pendidikan di Indonesia : Sekolah, Keterampilan, dan Proses
Pembelajaran. Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, 398.

Anis, M. A. (2014). SEJARAH, PENDIDIKAN SEJARAH, DAN PENDIDIKAN KARAKTER DIALO


YANG TIDAK PERNAH DITUNTASKAN. -, 485.

Anis, M. Z., Sriwati, & Mardiani, F. (2020). SISI ABU-ABU KAUSALITAS DAN EVALUASINYA
DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial, 171.

Creswell, J. (2016). Research Design, Pendekatan metode kualitatif, kuantitatif dan campuran.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Drs. M. Zainal A. Anis, M., & DKK. (2013). Pelatihan Penyusunan Perangkat Pembelajaran Mata
Pelajaran Sejarah Kurikulum 2013. -, 1.

Dwi, W. A. (2020). DAMPAK COVID 19 TERHADAP IMPELMENTASI PEMBELAJARAN


DARING DI SEKOLAH DASAR. Jurnal ilmu pendidikan, 58.

PRESS, P. (2020). DIBALIK WABAH COVID-19 SUMBANGAN PEMIKIRAN DAN PERSPEKTIF


AKADEMISI. Pelaihari: POLITALA PRESS.

Safitri, N. G., & Zulfa, A. (2020). DAMPAK PANDEMI COVID 19 TERHADAP PENERAPAN
PEMBELAJARAN DARING DISEKOLAH DASAR. 3.

Siahaan, M. (2019). Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Dunia Pendidikan. Jurnal Kajian Ilmiah (JKI),
2.

Anda mungkin juga menyukai