Anda di halaman 1dari 5

PENILAIAN HARIAN AKHIR TAHUN

SATUAN PENDIDIKAN : SMA NEGERI 1 CIMAHI


MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA
JENIS SOAL : ESSAY
NAMA : M. Aliyuddin Arifa
KELAS : XI IPA 3

Bacalah teks berikut!

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Dunia Pendidikan Indonesia

Pada tahun 2020 ini, dunia diguncangkan oleh munculnya sebuah virus misterius yang dikenal
dengan COVID-19 (Corona Virus Disease 2019). Awal munculnya virus ini pertama kali
ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat
cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu
beberapa bulan. 

Hal ini membawa dampak yang sangat besar di bidang ekonomi, sosial, pendidikan dan yang
lainnya. Dan yang mendapat pengaruh terbesar adalah bidang ekonomi, karena dampak ini tidak
hanya dirasakan oleh masyarakat dengan perekonomian di bawah saja, melainkan seluruh lapisan
di masyarakat. Karena, hal ini menyebabkan laju perekonomian akan terhambat, tidak hanya di
Indonesia melainkan di seluruh dunia. Tidak hanya itu saja, perdagangan, pariwisata, yang
merupakan penopang ekonomi menjadi terhalang akibat munculnya virus ini.

Bidang yang juga ikut terkena imbas dari munculnya virus ini adalah bidang pendidikan.
Kementerian di berbagai Negara telah mengambil langkah di setiap sekolah dan universitas
untuk melakukan pembelajaran melalui internet. Sebulan yang lalu, sebagian besar sekolah-
sekolah, madrasah, dan perguruan tinggi di Indonesia  telah menutup sistem PBM (Proses
Belajar Mengajar) yang dilakukan seperti biasanya menjadi sistem pembelajaran daring.  

Pembelajaran online ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan proses menghentikan
penyebaran virus melalui interaksi langsung di antara orang banyak. Peralihan proses
pembelajaran yang dulunya melalui tatap muka menjadi online tentunya memaksa berbagai
pihak untuk dapat mengikuti proses dan alurnya, supaya sistem pembelajaran tetap berjalan
dengan baik. Namun ternyata, sistem ini tidak berjalan se-efektif yang kita bayangkan, bahkan
seluruh pihak mengalami kesulitan, tidak hanya siswa, orang tua, guru, dan pemerintah ikut
merasakannya.

Pembelajaran online ini memberikan dampak yang sangat besar, baik dampak positif dan juga
dampak negatifnya. Seperti yang kita lihat, dari seluruh masyarakat tidak seluruhnya melek
teknologi, baik guru, siswa, dan orang tua masih ada yang dalam tahap adaptasi dengan
kemajuan teknologi saat ini, apalagi masyarakat yang ada di desa atau pedalaman juga para
masyarakat yang lahir di zaman tahun 1960-an tentu sangat susah untuk mempelajarinya lagi
terutama guru, masih banyak guru-guru yang belum mahir dalam mengaplikasikan teknologi
zaman ini. 

Sama halnya dengan siswa/ mahasiswa, masih amatir dalam menggunakan teknologi,
diakibatkan oleh kurangnya sarana teknologi pendukung pembelajaran di sekolah mereka,
sehingga sistem daring ini kurang efektif bagi mereka, bukan menambah pengetahuan melainkan
kurang memahami pembelajaran yang mereka terima. 

Namun di sisi lain, kegagapan teknologi ini menjadi suatu pemacu untuk setiap pihak yang
terkait pembelajaran online ini, menjadi lebih serius dan mendalami sistem teknologi agar
semakin mahir dalam menggunakannya, tidak hanya untuk pembelajaran daring, namun juga
untuk kehidupan sehari-hari.

Di sisi lain, ada juga dampak positif yang ditimbulkan oleh pembelajaran online sendiri. Melalui
pembelajaran online ini, seluruh pihak atau bahkan masyarakat akan ikut mempelajari teknologi
dan seperti yang kita tahu teknologi adalah pendukung dalam berjalannya Revolusi Industi 4.0,
dengan begitu masyarakat sedikit demi sedikit akan mulai mempersiapkan diri menghadapi
Revolusi yang akan kita hadapi nantinya. 

Sisi positifnya yang lain adalah para mahasiswa dan siswa akan lebih santai dalam mengikuti
pembelajaran online ini, juga dapat mengulang-ulang pembelajaran tersebut. Pembelajaran
online ini, memang tidak asing lagi untuk dilakukan, terutama di Negara maju. Namun, untuk
Indonesia sendiri hal ini masih sangat mula untuk dilakukan karena masih banyak aspek yang
harus dipertimbangkan.
Sumber : https://www.kompasiana.com/

Kerjakan soal berikut, sesuai ketentuan penyusunan Karya Ilmiah!

1) Buatlah latar belakang permasalahan yang sesuai dengan permasalan tersebut!


2) Buatlah pembatasan masalah yang sesuai dengan permasalan tersebut!
3) Buatlah rumusan masalah yang sesuai dengan permasalan tersebut!
4) Buatlah tujuan penelitian yang sesuai dengan permasalan tersebut!
5) Carilah landasan teori yang sesuai dengan permasalan tersebut!
LEMBAR JAWAB

1. LATAR BELAKANG

Pandemi Covid-19 yang terjadi di tahun 2020 ini membawa dampak besar bagi ekonomi,
sosial, Pendidikan, dan lainnya. Hal ini membuat penerintah pusat maupun daerah
memberikan imbauan, peraturan, dan kebijakan kepada masyarakat. Di bidang Pendidikan
salah satunya, pemerintah memberlakukan kebijakan belajar di rumah berbasis online kepada
seluruh siswa yang ada di Indonesia. Hal ini dilakukan demi menekan angka pemyebaran
virus corona yang mewabah.

2. PEMBATASAN MASALAH

a. Kemunculan Covid di Wuhan pada Desember 2019 yang kemudian menyebar ke hampir
semua negara.

b. Adanya dampak Covid-19 di bidang ekonomi yang hampir dirasakan semua lapisan
masyarakat.

c. Tujuan pembelajaran online untuk meningkatkan kewaspadaan dan proses menghentikan


penyebaran virus.

d. Adanya dampak negatif dan positif dari kebijakan pembelajaran online yang dilakukan
oleh pemerintah

3. RUMUSAN MASALAH

a. Apa saja dampak yang ditimbulkan oleh wabah Covid-19?

b. Apa kebijakan yang dilakukan di bidang Pendidikan setelah adanya Covid-19?

c. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari kebijakan di bidang Pendidikan tersebut?

4. TUJUAN PENELITIAN

a. Mengetahui dampak apa saja yang ditimbulkan oleh wabah Covid-19.

b. Mengetahui kebijkan apa saja yang dilakukan pada masa pandemi Covid-19.

c. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari kebijakan yang dilakukan pada masa pandemi
Covid-19.

5. LANDASAN TEORI

Wabah covid-19 memberi dampak negatif di sektor perekonomian salah satunya Industri
Meetings, incentives, conferencing, exhibitions (MICE) diprediksi akan merugi hingga Rp 7
triliun karena terdampak oleh pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan oleh Direktur MICE
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Iyung Maruroh dalam video
conference, Selasa (3/6/2020). Ia mengatakan, berdasarkan data dari Indonesia Event
Industry Council (Ivendo), potensi kerugian sektor MICE akibat pandemi Covid-19 berkisar
Rp 2,69 triliun - Rp 6,94 triliun. Ia menyebut, data tersebut mencatat sekitar 96,43 persen
acara di 17 provinsi harus ditunda, dan 84,20 persen lainnya dibatalkan.

Selain di sektor perekonomian, di sektor pariwisata juga mengalami dampak akibat covid-19
ini, salah satunya, kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) yang datang ke Jawa
Timur pada bulan April 2020 mengalami penurunan drastis, sebesar 99,64 persen,
dibandingkan bulan Maret 2020.

Perhitungan penurunan Wisman ke Jatim itu berdasarkan penggunaan perhitungan data


melalui pintu masuk Bandara Internasional Juanda Surabaya.

"Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) yang datang ke Jawa Timur melalui pintu
masuk Juanda pada bulan April 2020 turun sebesar 99,64 persen atau jika dibandingkan
jumlah kunjungan wisman bulan Maret 2020, yaitu dari 5.774 kunjungan menjadi hanya 21
kunjungan," kata Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan, Rabu (3/6/2020).

Di sektor Pendidikan, tenaga dan peserta didik di seluruh dunia merasakan betul dampak
yang luar biasa dari wabah virus corona. Akibat pandemi yang sudah menyebar ke 156
negara itu, banyak sekolah-sekolah terpaksa diliburkan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi gusar dengan adanya fakta tersebut. Organisasi
Internasional yang bermarkas di New York, AS, itu menangkap bahwa pendidikan menjadi
salah satu sektor yang begitu terdampak oleh virus corona. Parahnya lagi, hal itu terjadi
dalam tempo yang cepat dan skala yang luas.

Berdasarkan laporan ABC News 7 Maret 2020, penutupan sekolah terjadi di lebih dari
puluhan negara karena wabah COVID-19. Menurut data Organisasi Pendidikan, Keilmuan,
dan Kebudayaan PBB (UNESCO), setidaknya ada 290,5 juta siswa di seluruh dunia yang
aktivitas belajarnya menjadi terganggu akibat sekolah yang ditutup.

Di indonesia, Sekitar 25 juta anak sekolah dasar di Indonesia kini belajar di bawah ancaman
pandemi COVID-19.

Seperti dilakukan oleh banyak negara, untuk mencegah penularan virus corona di sekolah,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan surat edaran bertanggal 24 Maret 2020
yang mengatur pelaksanaan pendidikan pada masa darurat penyebaran coronavirus).
Kebijakan “Belajar dari Rumah” ini tepat untuk mencegah penyebaran COVID-19 di
lingkungan sekolah
SUMBER

https://money.kompas.com/read/2020/06/03/095847926/industri-mice-diprediksi-rugi-hingga-rp-
7-triliun-akibat-covid-19

https://surabaya.tribunnews.com/2020/06/03/ada-pandemi-covid-19-kunjungan-wisatawan-
mancanegara-ke-jatim-anjlok-hingga-9964-persen

https://kabar-priangan.com/dampak-pandemi-covid-19-terhadap-dunia-pendidikan/

https://www.kompas.com/edu/read/2020/05/03/092749071/diskusi-mendikbud-dan-najwa-
shihab-ini-dampak-positif-negatif-corona-di?page=all

https://www.kompas.tv/article/74608/sorotan-dampak-corona-ke-dunia-pendidikan

https://www.kompasiana.com/riskasijabat/5eb7c990d541df68b421f302/dampak-pandemi-covid-
19-terhadap-dunia-pendidikan-indonesia

https://kumparan.com/kumparansains/imbas-pandemi-virus-corona-bagi-dunia-pendidikan-
indonesia-dan-global-1t5YVXRYAbo

https://theconversation.com/riset-dampak-covid-19-potret-gap-akses-online-belajar-dari-rumah-
dari-4-provinsi-136534

Anda mungkin juga menyukai