Guru Pembimbing ;
Winarti, S.Pd
Disusun Oleh ;
LAILATUL FAIZAH FEBRIYANTI
Penulis
ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara yang terinfeksi pandemi Covid-19. Penyakit
Corona virus 2019 ( COVID-19 ) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom
pernapasan akut corona virus 2 (SARS-CoV-2). Sehingga berdampak kepada Masyarakat dan
Mahasiswa tidak bisa bertemu langsung di kampus atau di tempat umumu. Berdasarkan Riset
Nielsen yang bertajuk “Race Against the Virus, Indonesian Consumer Response towards
COVID-19” mengungkapkan bahwa sebanyak 50% masyarakat Indonesia mulai mengurangi
aktivitas di luar rumah, dan 30% di antaranya mengatakan bahwa mereka berencana untuk
lebih sering berbelanja online. Begitu juga kegiatan proses belajar mengajar dilaksanakan
dari rumah bahkan bekerja pun dilakukan dari rumah dengan tujuan agar bisa mengurangi
penularan Covid-19.
(Matdio.Siahaan, 2019)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................i
ABSTRAK................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................
C. TUJUAN PENELITIAN..............................................................
D. MANFAAT PENELITIAN..........................................................
E. TELAAH PUSTAKA...................................................................
F. METODE PENELITIAN.............................................................
2. Sumber Data..............................................................................
A. Pengertian Pandemi.......................................................................
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari pandemi?
2. Apa saja dampak negatif yang timbul akibat pandemi Covid-19 pada pendidikan di
Indonesia?
3. Apa saja dampak positif yang timbul akibat pandemi Covid-19 pada pendidikan di
Indonesia?
C. TUJUAN PENELTIAN
1. . Untuk mengetahui apa pengertian dari pandemi.
2. Untuk mengetahui apa saja dampak negatif yang timbul akibat pandemi Covid-19
pada pendidikan di Indonesia.
3. Untuk mengetahui apa saja dampak positif yang timbul akibat pandemi Covid-19
pada pendidikan di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pandemi
Pandemi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata pan yang artinya semua dan kata
demos yang berarti rakyat. Jadi arti pandemi secara istilah ialah penyakit menular yang
bisanya menyebar luas ke beberapa benua atau seluruh dunia dan memengaruhi orang dalam
skala besar (skala internasional). Contoh pandemi yang pernah terjadi di antaranya adalah
pandemic influenza 1918 (flu Spanyol) dan pandemi fluu 2009 atau yang dikenal sebagai
"H1N1"
Corona telah berdampak pada pendidikan dunia, sekitar 300 juta pelajar kegiatan
sekolahnya terganggu dan terancam masa depan pendidikannya. Begitu juga di Indonesia,
sektor pendidikan pun ikut merasakan dampaknya. Jika pandemi terus meningkat, maka akan
dipastikan dampak pada sektor pendidikan juga akan meningkat. Yang lebih dikhawatirkan
adalah efek jangka panjang. Jika pandemi covid-19 ini tidak segera berakhir, maka otomatis
para pelajar akan merasakan hambatan sehingga terjadi keterlambatan dalam menjalani
proses yang sedang dijalaninya. Juga kebijakan negara-negara yang berpotensi tersebarnya
virus untuk penundaan sekolah-sekolah di negara pastinya akan mengacaukan hak-hak warga
negaranya dalam mendapatkan pendidikan yang baik. Berikut ini adalah paparan apa saja
faktor-faktor penyebab terhambatnya pendidikan bagi rakyat kecil yang tidak merasakan
segala kemudahan sehingga menjadi dampak yang negatif bagi pendidikan di tengah wabah
corona ini, yaitu:
1. Penguasaan teknologi yang masih rendah
Perlu kita ketahui sebelumnya bahwa tidak semua guru paham akan menggunakan
teknologi. Banyak di antaranya generasi X (lahir tahun 1980-an) yang tidak cakap akan
penggunaan gadget. Ketidaksiapan stakeholder sekolah dalam menjalankan pembelajaran
daring juga menjadi salah satu dampak besar dari terhambatnya pembelajaran selama
pandemi ini.
Tidak hanya guru, siswa-siswa pun banyak yang masih belum paham akan
penggunaan teknologi. Bahkan di sekolah tidak sedikit yang harus mengantri untuk
menggunakan komputer secara bergiliran pada saat pembelajaran dikarenakan fasilitas
yang terbatas. Dan juga di tempat kami, mungkin sudah banyak yang memiliki gadget
tapi tidak mengerti sama sekali untuk sekadar mengirimkan e-mail.
2. Terbatasnya sarana dan prasarana
Untuk sebagian guru di Indonesia, memiliki sarana pendukung pembelajaran di saat
yang seperti ini seperti teknologi adalah menjadi masalah tersendiri. Sudah menjadi
rahasia umum bahwa tidak sedikit dari pahlawan tanpa tanda jasa ini yang tingkat
kesejahteraanya rendah. Jangankan untuk membeli gadget, terkadang sekadar untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari saja mereka kewalahan.
Begitu juga dengan para muridnya, walaupun mungkin sudah banyak dari anak-anak
ini sudah memiliki gadget sendiri, banyak di antara mereka yang masih canggung akan
menggunakannya sebagai media pendukung pembelajaran dan gadget yang tidak
mendukung untuk pembelajaran seperti performa yang tidak memadai atau kurangnya
memori penyimpanan.
3. Minimnya jaringan internet
Pembelajaran daring atau pembelajaran dari rumah seperti yang kita alami saat ini pastinya
tidak terlepas dari penggunaan internet. Namun sangat disayangkan bawha tidak semua daerah di
Indonesia memiliki jaringan internet yang stabil.
Bahkan ada seorang teman penulis yang mengharuskan pergi kebun sawit terlebih dahulu
untuk bisa mendapatkan jaringan demi menghadiri sebuah perkuliahan online yang berlangsung.
4. Biaya
Dengan menggunakan internet sebagai media pembelajaran, maka akan dibutuhan kuota
untuk bisa mengakses internet tersebut. Untuk bisa mendapatkan kuota maka ada biaya yang
harus dikeluarkan. Sebenarnya pembelajaran secara online ini bukanlah sesuatu yang baru di
dunia pendidikan. Di negara-negara maju sudah banyak yang menggunakan internet sebagai
media pembelajarannya. Namun di Indonesia model pembelajaran online ini belum dikenal secara
merata oleh para siswanya dari berbagai penjuru pelosok negeri
D. Langkah-Langkah Tindakan
1. Pemerintah
Pemerintah pada saat ini sudah berubah kebijakan dari Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB) menjadi kondisi NEW NORMAL dengan protokoler yang ketat berdasarkan
kebijakan social distancing atau physical distancing yang menjadi dasar pelaksanaan belajar
dari rumah dengan pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran yang secara tiba-
tiba, tidak heran membuat tenaga pendidik dan peserta didik kaget termasuk orang tua. Dari
berbagai keluhan diatas dapat menjadi tantangan bagi para tenaga pendidik, bagaimana cara
mereka tetap memberikan motivasi kepada peserta didik dalam melakukan pembelajaran
online ini. Seorang tenaga pendidik harus mampu menginovasi dirinya dan peserta didik,
maksudnya guru/dosen disini harus mampu membangkitkan semangat motivasi peserta
didik dengan penjelasan materi dan tugas yang berbeda dengan berbagai metode belajar
yang menarik.Saat ini sangat diperlukan media social pemerintah seperti TVRI bergeser
fungsi dari hiburan menjadi ruang pembelajaran secara nasional dan tv swasta, bisa
dimanfaatkan agar anak didik makin mendapatkan ilmu yang banyak dengan kualitas yang
sama dikota maupun di desa. Generasi milenial, sekarang mungkin sudah lebih aman belajar
dirumah, daripada repot dengan segudang peraturan jika keluar rumah. Oleh karena itu
pemerintah segera bertindak memberikan kelonggaran untuk memberikan pulsa murah
untuk pelajar, agar mereka bisa online setiap saat, ini juga sekaligus mengurangi beban
orang tua. Karena bagi kaum milenial pulsa/paket lebih penting daripada makan atau jajan
lainnya.
2. Orang tua
Dari sisi orang tua memang paling berat, karena memikirkan biaya untuk kehidupan
sehari-hari ditambah harus memperhatikan mendampingi anak-anak untuk belajar,
mungkin harus menambah biaya untuk pulsa, agar anak-anak tetap jalan belajar dengan
daring. Orang tua harus mampu bertransformasi dan berdaptasi terlebih dahulu, sehingga
orang tua mampu menjadi pendamping atau mentor perubahan bagi anak-anaknya di
rumah. Dimasa pandemic ini menjadi sebuah peluang untuk menyadarkan setiap orang tua
bahwa beban pendidikan anak tidak bisa hanya diserahkan pada guru/dosen semata.
Pembelajaran sesungguhnya merupakan proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang
melalui upaya pengajaran dan pelatihan.Orang tua yang menjadi mentor dan pendamping
di rumah merupakan role model perubahan sikap bagi siswa dalam berperilaku dan
menghadapi permasalahan saat ini. Orang tua harus mampu belajar kembali bersama anak-
anak di rumah. Sekaligus, menanamkan pola berpikir yang positif sehingga menghadapi
pandemi ini, sebagai sebuah pola hidup baru yang harus dibiasakan untuk dijalani karena
menjadi New Normal walaupun dengan protokoler yang ketat
3. Anak Didik
Dengan pemerintah meliburkan sekolah untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-
19. mahasiswa kini diwajibkan belajar di rumah. Kebijakan ini sudah berlaku hampir tiga
bulan lebih. mahasiswa mulai jenuh bahkan mengeluh dengan banyaknya tugas dari
Dosen, sehingga mereka rata-rata meminta waktu mundur untuk menyelesaikan tugas –
tugas tersebut. Masalahnya banyak ada listrik mati, kendala internet, paket habis, jadi
sebagai Dosen sering berpihak dengan kondisi sulit seperti ini. Sementara mahasiswa
kurang focus juga karena dirumah sudah bosan, dan sering badtime karena berjam-jam
duduk didepan computer atau handphonenya. Banyak juga mahasiswa merasa stres karena
di saat belajar, mahasiswa juga masih harus membantu orang tua mengurusi pekerjaan
rumah, masak, membereskan rumah dan lainlain, karena tidak enak melihat orang tua
mengerjakan hal tersebut.ini disampaikan oleh mahasiswa saya ketika diskusi via
Whatapp. Permintaan dari Mahasiswa agar tugas jangan terlalu banyak diberikan oleh
Dosen, kalau ada tugas sebaiknya diberikan waktu agak longgar agar mereka tetap bisa
focus dan imun tubuh mereka tetap terjaga, soalnya kalau beban terlalu berat maka mereka
mengerjakan seperti asal-asalan. Karena mereka perlu juga waktu untuk istirahat agar
mereka tetap konsentrasi supaya ilmu yang diterima bisa meresap. Yang mereka sukai
adalah menjawab soal-soal yang memberikan mereka hiburan, agar mereka tertarik
membaca atau berupa video/ppt. Sebenarnya mereka juga ingin membangun disiplin yang
tinggi di rumah. Dengan terbentuknya pola pikir yang siap unggul dalam menghadapi
kompleksitas dan kerumitan yang akan muncul pada masa mendatang, menjadi bekal
penting bagi setiap individu. Sadar tidak sadar bahwa persaingan makin ketat dimasa yang
akan datang. Masa pandemi covid-19 ini akan masuk menjadi new normal, walau
mahasiswa masih penuh keterbatasan mereka tetap berusaha keras demi masa depan yang
lebih cerah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wabah corona ini memang penyakit yang mematikan, bahkan dapat melumpuhkan dunia
di berbagai sektor. Sesungguhnya di setiap pristiwa itu memiliki sisi positif dan negatif.
Tidak seharusnya kita hanya mengeluh dengan segala kesulitan tanpa mau bersyukur dengan
kemudahan dan pelajaran yang kita dapatkan. Seperti yang sudah dipaparkan di atas, kita
dapat mensyukuri dan mengisi waktu luang kita dengan hal-hal positif sembari memperbaiki
sedikit demi sedikit segala kekacauan yang ada.
B. Saran
Penulis sadar akan banyaknya kesalahan pada penulisan makalah ini. Penulis harap bisa
lebih baik lagi dan tidak mengulangi kesalahan di makalah selanjutnya. Harap memberikan
saran dan komentar dengan kalimat yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Matdio.Siahaan. (2019). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia. Jurnal Kajian Ilmiah
(JKI), 1-3.
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/15652-Full_Text.pdf
http://repository.ubharajaya.ac.id/4842/2/Jurnal%20PANDEMIC%20MATDIO%20S.pdf