Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

MATA KULIAH APLIKASI KOMPUTER

OLEH:
DENIK ISNU WARDANI NIM: 2011006

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NGANJUK
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya yang di
berikan kepada penyusun sehingga”Makalah mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar” dapat di
selesaikan dengan baik.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar, di Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Nganjuk Jawa Timur. Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca dengan tujuan untuk menyempurnakan Makalah ini sangat di harapkan dan diterima
dengan senang hati. Dalam menyelesaikan Makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan
baik bersifat bimbingan, petunjuk maupun kesempatan berdiskusi. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar
Bapak Ir.Muhammad Bawono,M.Si
Akhirnya dengan kerendahan hati penulis mengharapkan semoga Makalah mata kuliah Ilmu
Kealaman dasar ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya bagi mahasiswa
program studi Manajemen.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Nganjuk, Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

SAMPUL…………………………………………………………………………………....i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….....iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah…………………………………………………….......1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………2
C. Tujuan Pembahasan…………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN
- Lebih Efektif dan Efisien………………………………………………………3
- Mampu Menjangkau Lebih Banyak Pasien…………………………………….4
- Minimalisir Biaya Operasional............................................................................4
- Persiapan Matang Bila Ada Kasus Pandemi Baru..............................................4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………..6
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada awal tahun 2020, dunia dihadapkan dengan suatu wabah penyakit infeksi yang
disebut virus covid-19 atau disebut juga virus corona. Sejak akhi tahun 2019 hingga saat
ini, angka kejadiannya terus mengalami kenaikan yang sangat pesat serta penyebaran
infeksi virus covid-19 ini sangat cepat keseluruh bagian dunia termasuk negara
indonesia. Bahkan WHO telah menyatakan wabah covid-19 sebagai keadaan darurat
kesehatan global sejak bulan Januari 2020 (Sebayang,2020)
Istilah covid-19 (Corona virus deseases 2019) merupakan nama yang di beri WHO
terhadap virus yang sedang mewabah saat ini. Negara cina merupakan tempat pertama
terjadinya infeksi virus covid-19 dan menyebar sangat luas dan cepat sehingga
menyebabkan pandemi global yang berlangsung hingga saat ini. Sumber virus ini
diketahui awalnya berasal dari kelelawar yang akhirnya tertular kemanusia dan antar
manusia (Burhan et al, 2020, WHO, 2020). Hingga saat ini kejadian terjangkitnya virus
covid-19 masih terus bertambah. Data global catatan WHO hingga bulan Oktober 2020,
kasus covid-19 di dunia mencapai angka 36,7 juta. Sedangkan di Indonesia sendiri yang
terkonfirmasi terjangkit virus covid-19 mencapai 321.000 kasus, untuk angka kematian
tercatat sebanyak 11.580 orang (Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional, 2020)
Pemerintah Indonesia saat ini sudah menetapkan status darurat bencana nasional
terkait dengan kejadian pandemi virus covid-19. Untuk mengatasi penyebaran virus
Pemerintah membuat kebijakan patuh protokol kesehatan yang menghimbau untuk
sesering mungkin mencuci tangan pakai sabun 6 langkah, tidak melakukan kontak
langsung dengan orang lain, menghindari pertemuan yang bersifat massal dan
menggunakan masker saat keluar rumah, aktifitas bekerja, belajar dan beribadah pun
juga dilaksanakan di rumah masing-masing (Ihsanuddin 2020)
Beberapa tulisan mengatakan golongan usia yang rentan terhadap virus-19 ini adalah
individu dengan usia lanjut (IASC MHPSS Reference Group, 2020; Kementerian
Kesehatan dan Kementerian Sosial RI, 2020), namun tidak berarti remaja kebal
terhadap infeksi ini. Remaja harus memiliki pengetahuan pengetahuan dan sikap yang
positif terhadap protokol kesehatan guna mencegah dari terpapar virus. Teknologi yang
sedang berkembang pesat saat ini sudah sangat familiar dan umum digunakan oleh
1
golongan usia remaja, sehingga remaja sangat mudah mengakses dan mendapatkan
informasi serta pengetahuan tentang virus covid-19, pengetahuan dan sikap waspada
terhadap ancaman yang terjadi disekitar hal yang perlu dimiliki remaja dalam rangka
melindungi diri dan melakukan upaya pencegahan pada diri sendiri dan orang lain adalah
(BNPB, 2018)
Saat ini sudah banyak jenis himbauan patuh terhadap protokol kesehatan seperti rajin
mencuci tangan pakai sabun, menggunakan masker saat keluar rumah serta menerapkan
physical distancing yang di sampaikan melalui iklan, acara di televisi, poster-poster,
baliho dan sosial media yang saat ini sangat mudah di akses oleh remaja, namun
kenyataannya, banyak remaja yang belum menerapkan kebiasaan patuh protokol
kesehatan dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak remaja yang di dalam keadaan
pandemi virus covid-19 seperti saat sekarang ini yang kegiatan sekolah dan pembelajaran
dilakukan secara daring (dalam jaringan) atau dari rumah masing-masing malah
memanfaatkan hal tersebut untuk rekreasi, berlibur, berbrlanja di mall, nonton ke
bioskop dan jalan-jalan ke luar kota tanpa menerapkan protokol kesehatan (Malik &
Muhammad, 2020)
Patuh pada protokol kesehatan merupakan salah satu bentuk upaya menghadapi
bencana wabah virus covid-19 yang dilakukan dengan langkah-langkah yang efektif.
Pengetahuan tentang ancaman yang dihadapi dan berada di sekitar lingkungan nya,
mengetahui cara melindungi diri dan melakukan upaya perlindungan diri dan orang lain
serta faktor dukungan dari orang terdekat merupakan hal yang sangat di perlukan dalam
penerapan patuh protokol kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses penyebaran covid-19 di Indonesia?
2. Mengapa covid-19 menjadi wabah pandemi?
3. Dari mana awal mula penyebaran covid-19?
4. Bagaimana cara pencegahan covid-19 oleh penduduk?
C. Tujuan Masalah
Dari beberapa masalah yang telah diidentifikasi dan dirumuskan,terdapat tujuan dari
masalah itu sendiri.
1. Memahami dan mengetahui gejala-gejala dari covid-19.
2. Dapat mengaplikasikan cara mencegah penyebaran virus corona.
3. Memahami dan mengetahui apa itu covid-19 dan apa yang harus kita lakukan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Adanya pandemi akibat sebaran virus corona merupakan sebuah krisis yang tidak bisa
diantisipasi. Walaupun sebenarnya sebenarnya kehidupan manusia selalu dihadapi dengan
ancaman pandemi akibat virus, sebagaimana yang sudah pernah terjadi beberapa abad
sebelumnya. Berkat kemajuan di bidang kesehatan, jarak antar pandemi semakin besar, yakni
sekitar 35 tahun.
Terjadinya pandemi selama ini menjadi pukulan keras bagi segenap industri, sepenuhnya
terlihat kalau kita belum mengimplementasikan teknologi secara maksimal. Hal sama juga
bisa dikatakan untuk industri kesehatan, terkhusus layanan kesehatan masyarakat.
Pandemi secara nyata menyebabkan kurangnya tenaga perawat dan dokter, ruang rawat inap,
perlengkapan medis dan obat-obatan. Terlebih lagi mengingat bahwa produksi vaksin
membutuhkan waktu lebih dari 6 bulan lamanya. Lantas, bisa dikatakan bahwa problematika
tersebut akan berlangsung cukup lama, sementara pasien dan korban akan terus meningkat
seiring waktu.
Inilah mengapa teknologi memiliki peran besar dalam penanggulangan dan penanganan
pandemi covid-19. Masih belum terlambat, Indonesia dan negara lainnya punya cukup waktu
untuk berbenah diri.
Pada hari jumat(12/6), Doctor of Computer Science, BINUS Graduate Program-BINUS
Univercity bersama Deakin Univercity Australia, IEEE Computer Sociaty Indonesia Chapter,
dan Reshearch Interest Group Intelligent System mengadakan webinar “The International
Seminar on health Tecnology and Informatics”dengan tema “The Role of Healthcare
Tecnologyon the Pandemic COVID-19”.
Dari webinar tersebut, berikut ini manfaat penggunaaan teknologi di bidang layanan
kesehatan, terutama di saat pandemi berlangsung dan kedepannya ketika sudah memasuki
masa post-pandemic era.
Lebih Efektif dan Efisien
Teknologi yang bisa diimplementasikan kedalam layanan kesehatan tidak hanya mencakup
mesin-mesin medis, tetapi juga termasuk dalam aspek administrasi. Di Indonesia sendiri,
belum ada sistim dalam kesehatan masyarakat Indonesia. Akibatnya, sering terjadi
miskomunikasi antar pekerja medis karena tidak adanya data yang jelas mengenai riwayat
kesehatan pasien.
3
Tentunya, waktu adalah pilar terpenting dalam menghadapi pandemi ini, apalagi ketika
dihadapkan dengan ribuan pasien sekaligus. Dr Pujianto Yugopuspito dari IEEE Computer
Sociaty Indonesia Chapter mengungkapkan bahwa teknologi seperti blockchain mampu
mengatasi isu perihal penyimpanan dan akses data pasien. Data akan tetap aman tersimpan
dalam cloud, bisa di akses dan di transfer dengan mudah. Dengan begitu, diagnosa pasien
dapat dilakukan dengan lebih cepat, sekaligus meminimalisir adanya malpraktek.
Mampu Menjangkau Lebih Banyak Pasien
Kapasitas rumah sakit dan layanan kesehata lainnya yang ada di indonesia di bawah standar
yang cukup untuk mengurus setiap pasien yang reaktif terhadap virus corona. Rasio ranjang
rumah sakit tersedia di indonesia adalah 1,2 ranjang per 1.000 pasien, tidak sebanyak negara
seperti India, RRC, dan Jepang. Rasio ini tentu saja akan semakin mengecil di area pelosok
yang masih minim akan bantuan tenaga medis.
Hal ini bisa diatasi dengan implementasi teknologi, contohnya seperti telemedicine atau
aplikasi konsultasi online dengan dokter spesialis. Bila diintegrasikan dengan teknologi
blockchain, bukanlah hal mustahil untuk bisa sepenuhnya menangani pasien tanpa harus
melakukan kontak fisik, bahkan bisa dilakukan walau terhalang jarak ribuan kilometer.
Terutama di tengah pandemi seperti sekarang ini, dimana kontak fisik antar manusia sangat
tidak dianjurkan. Kesehatan dan penanganan medis yang menjadi hak setiap warga indonesia
bisa terpenuhi dengan bantuan teknologi.
Minimalisir Biaya Operasional
Penerapan teknologi dalam industri layanan kesehatan dapat meminimalisir biaya operasional
yang cenderung besar, secara langsung dapat menghadirkan layanan kesehatan yang lebih
terjangkau untuk pasien. ICT (Information and Computer Teknology) seperti telemedicine,
artifical Intelligence, dan blockchain tidak hanya bisa digunakan untuk menangani pasien,
tetapi juga membantu operasional rumah sakit.
Mulai dari supply chain hingga administrasi, teknologi menghadirkan sistem yang
terintegrasi dan lebih efisien, sehingga tidak lagi membutuhkan biaya yang lebih besar.
Malpraktek atau error yang terjadi di dalam opersional layanan kesehatan saja bisa memakan
biaya hingga miliyaran rupiah setiap tahunnya.
Persiapan Matang Bila Ada Kasus Pandemi Baru
Selama masih ada manusia, maka virus akan tetap bisa bertahan. Pandemi dapat benar-benar
berakhir bila sudah ditemukan vaksin. Sehingga, perlu ada persiapan untuk mampu
mengantisipasi pandemi yang akan datang. Betul memang setiap virus memiliki karakteristik
4
yang berbeda dan mebutuhkan vaksin atau obat yang berbeda juga. Tetapi, implementasi
teknologi menjadi kunci bagi industri kesehatan untuk bisa benar-benar mengurangi dampak
buruk dari adanya Pandemi.
Contohnya dengan membangun platform atau sistem tracking virus, sistem pengumpul data
riwayat pasien, dan deteksi virus baru. Selain itu, teknologi juga membantu secara langsung
layanan kesehatan bekerja lebih optimal, misalnya diagnosa yang lebih cepat, semakin
banyaknya ruang rawat inap, dan masih banyak lagi.

5
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan dari apa yang telah dibahas, saya menarik kesimpulan dan menjadikannya
beberapa poin, sebagai berikut :
1. Aplikasikan bagaimana cara pencegahan penyebaran COVID-19 dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Hindari kontak langsung dengan orang lain, dan usahakan tidak keluar rumah kecuali
disaat yang genting.
3. COVID-19 adalah virus yang merusak sistem pernafasan dan dapat menyebabkan
beberapa komplikasi akibat infeksinya hingga kematian.
4. Jangan terlalu merasa tertekan dan terbebani selama masa pandemi wabah ini, karena
yang dibutuhkan adalah kuatnya sistem imun atau metabolisme tubuh dan dapat
meningkatkan imun dengan olah raga serta makan makanan yang sehat.

6
DAFTAR PUSTAKA

- Osf.io>vydbg>download pdf makalah coronavirus disease 2019-dsf


- http://scholar.unand.ac.id/64042/6
- http://dsc.binus.ac.id/2020/07/23

Anda mungkin juga menyukai