Anda di halaman 1dari 65

PROPOSAL PENELITIAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN SISWA SMA


ANGKASA KABUPATEN MAROS DALAM MENERAPKAN PROTOKOL
KESEHATAN DIMASA PANDEMI TAHUN 2022

Oleh

Andi Muh. Nur Ikhsan


14120180251

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. ii

DAFTAR ISI ........................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ v

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Faktor Kepatuhan ............................ 10

B. Konsep Dasar 5M ………………………………………………… 13

C. Tinjauan Umum Tentang Siswa ............................................... 17

D. Konsep Dasar Protokol Kesehatan .......................................... 19

E. Konsep Dasar Dukungan ............................................................ 22

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran Variabel Yang Diteliti ..................................... 25

B. Bagan Kerangka Konsep ......................................................... 26

C. Hipotesis Penelitian .................................................................. 27

D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ................................. 28

BAB IV METODE PENELITIAN

iii
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 34

B. Lokasi Penelitian ...................................................................... 34

C. Waktu Penelitian ...................................................................... 34

D. Populasi dan Sampel ............................................................... 34

E. Sumber Data ............................................................................ 37

F. Pengelolahan Data ................................................................... 37

G. Penyajian Data ......................................................................... 38

H. Langkah-langkah Penelitian ...................................................... 38

I. Analisis Data ............................................................................. 39

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Nama Judul Halaman

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

v
DAFTAR LAMIRAN

Lampiran 1 : SK Pembimbing

Lampiran 2 : Surat Izin Pengambilan Data Awal

Lampiran 3 : Kuesioner

Lampiran 4 : Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Corona virus Disease 2019 (Covid-19) merupakan suatu

penyakit infeksi yang diakibatkan oleh SARS-CoV-2. World Health

Organization (WHO) mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi

sejak tanggal 11 Maret 2020 Sejak kasus pertama kali di

Wuhan China, sampai saat itu kasus Covid-19 telah terjadi

hampir di semua negara termasuk Indonesia. Secara resmi

WHO telah memberikan pernyataan tentang penularan Covid-19

melalui airborne (Khariri, 2020).

Covid-19 merupakan penyakit yang menyerang sistem

pernapasan pada manusia. Virus ini telah menginfeksi jutaan orang

sehingga menyebabkan angka kematian yang tinggi bagi

penderitannya di seluruh dunia. Terutama masyarakat yang tinggal di

sekitar kota sangat rentan terhadap penularan virus Covid-19

(Purwaningrum dkk, 2021).

Gejala-gejala Covid-19 yang paling umum adalah demam,

rasa lelah, dan batuk kering. Covid-19 dapat menyebar dari orang ke

orang melalui percikan-percikan dari hidung atau mulut yang keluar

saat orang yang terjangkit Covid-19 batuk atau mengeluarkan napas.

Percikan-percikan ini kemudian jatuh ke benda-benda dan

permukaan-permukaan di sekitar. Orang yang menyentuh benda atau

permukaan tersebut lalu menyentuh mata, hidung atau mulutnya,

1
2

dapat terjangkit Covid-19. Penularan Covid-19 juga dapat terjadi jika

orang menghirup percikan yang keluar dari batuk atau napas orang

yang terjangkit Covid-19. Berkembangnya wabah Corona Virus

Disease-19 (Covid-19) di dunia, hingga ke sejumlah wilayah di

Indonesia (Wahidi dkk, 2021).

Di Indonesia tanggal 2 Maret 2020 kasus penyebaran virus

Covid-19 tersebut meningkat dimana kasus yang terkonfirmasi

berjumlah 1.528 kasus dan 136 kasus kematian sampai tanggal 31

Maret 2020 (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2021).

Merujuk pada data World Health Organization (WHO) pada tahun

2020 menyebutkan bahwa tingkat mortalitas Covid-19 di Indonesia

tertinggi di Asia Tenggara yaitu sebesar 8,9%,. Pertanggal 15 Mei

2020 di Indonesia keseluruhan pasien positif terinfeksi Covid-19

sejumlah 16.496 ribu, pasien Covid-19 yang meninggal sejumlah

1096 orang dengan frekuensi penularan sementara kurang lebih

365 orang perhari. Hal ini menandakan bahwa kesadaran masyarakat

untuk mematuhi protokol kesehatan 5M di Indonesia terkait dengan

penyebaran Covid-19 masih kurang (Zuhroidah dkk, 2021).

Pemerintah telah melakukan langkah pencegahan untuk

mengatasi kasus penyebaran covid-19 seperti mensosialisasikan

protokol kesehatan dengan menerapkan protokol Kesehatan yaitu

memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari

kerumunan dan mengurangi mobilitas.Diperlukan pengetahuan dan


3

sikap masyarakat untuk menjadi tolak ukur tentang kesadaran

masyarakat, karena masih banyaknya masyarakat yang kurang

memperdulikan protokol kesehatan(Damanik & Saragih, 2021).

Tingginya masalah pada masyarakat yang belum menerapkan

protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19 dikarenakan ada

beberapa faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat belum

menerapakan protokol kesehatan. Pertama yaitu mengenai

pengetahuan yang berarti individu mengetahui segala sesuatu

terhadap penerapan protokol kesehatan tetapi tidak memiliki

kesadaran diri akan rentannya terhadap penyakit virus Covid-19,

Kedua mengenai sikap yang berarti masyarakat yang memiliki

kecenderungan untuk menentuakan sesuatu yang bersifat positif dan

negatif terhadap penerapan protokol kesehatan, Ketiga mengenai

motivasi yang berarti dorongan dasar untuk menggerakan seseorang

melakukan sesuatu seperti menerapkan protokol kesehatan dan

mengenai dukungan keluarga yang memiliki peran penting terhadap

kepatuhan protokol kesehatan dikarenakan dukungan keluarga

memiliki hubungan komunikasi interpersonal.

Berdasarkan hasil penelitian Gunawan dkk, (2021)

menyatakan bahwa dari 120 responden sebanyak 47 responden

(39,2%) memiliki pengetahuan baik dan sebanyak 73 responden

(60,8%) memiliki pengetahuan buruk kemudian sebanyak 39

responden (32,5) yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan.


4

Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan

kepatuhan dalam melakukan protokol kesehatan

Berdasakan hasil penelitian Maulidiana dan Ilvie, (2021)

menunjukan bahwa dari 70 responden terdapat sebanyak 46

responden yang mempunyai sikap positif hampir seluruhnya (82.6%)

menunjukkan patuh dalam penerapan protokol kesehatan. Dan

terdapat 24 responden yang mempunyai sikap negatif sebagian besar

(54.2%) menunjukkan tidak patuh dalam penerapan protokol

kesehatan. Hasil p = 0,001 < α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan antara sikap dengan kepatuhan protokol kesehatan

Berdasarkan hasil penelitian Simanjuntak dkk, (2021)

menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi

tinggi terhadap protokol kesehatan yaitu sebanyak 72 orang (80%)

dari 90 total responden dan sebanyak 18 orang (20%) memiliki

motivasi yang rendah. Hasil p = 0,007 maka dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan antara motivasi dengan kepatuhan protokol kesehatan

Berdasarkan penelitian Kamasturyani dan Rosalia, (2021)

bahwa dari 94 responden mendapatkan dukungan keluarga rendah

sebanyak 23 orang (24,5%) dan sebanyak 71 (75,5%) mendapatkan

dukungan keluarga tinggi terhadap kepatuhan protokol kesehatan.

kemudian berdasarkan kepatuhan protokol kesehatan selama

pandemi bahwa sebanyak 22 orang (23,4%) tidak patuh terhadap

protokol kesehatan dan sebanyak 72 orang (76,6%) patuh terhadap


5

penerapan protokol kesehatan. Berdasarkan hasil uji statistic dgn uji

chi square diperoleh p value = 0,001 < 0,01, Kesimpulan artinya ada

hubungan dukungan dengan kepatuhan terhadap penerapan protokol

kesehatan selama masa pandemi.

Masih banyaknya masyarakat yang tidak patuh terhadap

penerapan protokol kesehatan begitupun terjadi di sulawei selatan.

data terbaru kasus Covid-19 di Provinsi Sulawesi selatan menempati

pringkat ke-6 terbanyak masyarakatnya terkonfirmasi positif Covid-19,

berdasarkan data yang di up-date oleh dinas kesehatan provinsi sul-

sel. Jumlah penderita Covid-19 per tanggal 01 Juni 2021 yaitu

sebanyak 62.176 terkonfirmasi positif Covid-19, kemudia sebanyak

60.836 (97.84%) dinyatakan telah sembuh dan sebanyak 946 (1.52%)

dinyatakan meninggal dunia akibat penyakit ini. Pihak dinas

Kesehatan Provinsi Sulawesi selatan saat ini mengonfirmasikan

bahwa, per 01 Juni 2021 total pasien yang terkonfirmasi positif Covid-

19 dan sedang dalam perawatan medis di RS sebanyak 394 orang

(Tahun & Rapang, 2022).

Berdasarkan data dari kemkes tanggal 16 Maret 2022 jumlah

kasus yang positif terinfeksi virus corona di Kabupaten Maros telah

mencapai 5.265 kasus. Sedangkan yang meninggal akibat Covid-19

sebanyak 55 orang, dan 833 orang masih sakit (positif terinfeksi virus

corona), serta 4.377 orang dinyatakan sembuh. Kabupaten Maros


6

berada diurutan ke-4 setelah Makassar, Gowa, dan Luwu yang

memiliki jumlah pasien yang positif covid-19.

Protokol Kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah kepada

seluruh masyarakat ternyata belum mampu memutus transmisi Covid-

19, meningkatnya kasus di akibatkan menurunnya kepatuhan

terhadap protokol kesehatan Pada periode Oktober-Desember 2021,

Kepatuhan memakai masker rata-rata di atas 70%, untuk menjaga

jarak berada di atas angka 60% dan kasus Covid-19 menurun dari

21,1% kasus menjadi 13,78%. Namun, pada Desember 2021,

kepatuhan memakai masker berada di angka 55% (turun 28%). Untuk

menjaga jarak turun ke angka 39% (turun 20%) yang sejalan dengan

meningkatnya presentase kasus yaitu 113% dengan penurunan

kepatuhan protokol kesehatan yang hanya sebesar 20% dan 30%.

Berdasarkan survey data awal yang didapatkan dengan

mewawancarai 10 siswa diperoleh sebanyak 7 siswa (70%) tidak

memiliki pengetahuan yang baik terhadap kepatuhan protokol

kesehatan, 5 siswa (50%) memiliki sikap positif terhadap penerapan

kepatuhan protokol kesehatan, 8 siswa (80%) memiliki motivasi untuk

menerapkan protokol keshatan dan 7 siswa (70%) mendapatkan

dukungan keluarga terhadap penerapan kepatuhan protokol

kesehatan. adapun peneliti mendapatkan data seperti, jumlah siswa

kelas XI sebesar 134 siswa dari 5 kelas terdiri dari 3 kelas IPA dan 2
7

kelas IPS, dimana mereka saat ini menghabiskan waktu disekolah 6

jam sehari atau 36 jam seminggu dimasa pandemi

SMA ANGKASA Kabupaten Maros yang mempunyai jumlah

siswa keseluruhan sebanyak 645 siswa, berdasarkan data dari BK

(Bimbingan Konseling) SMA ANGKASA Kabupaten Maros tercatat

ada sebanyak 455 siswa yang tidak menerapkan protokol kesehatan

selama berada di sekolah seperti tidak menggunakan masker, tidak

menjaga jarak minimal 1,5 meter dan masih berkerumunan di

lingkungan sekolah .

Berdasarkan observasi peneliti yang dilakukan pada SMA

ANGKASA Kabupaten Maros mendapatkan siswa kelas XI IPA 3 yang

mempunyai jumlah siswa sebanyak 30 siswa, terdapat sekitar ± 23

(76,7) siswa yang tidak mematuhi protokol kesehatan 5M seperti

banyak yang tidak menggunakan masker saat berada didalam kelas,

tidak menjaga jarak minimal 1,5 meter hingga menghiraukan untuk

tidak berkerumun.

Dari uraian diatas, calon peneliti tertarik untuk menganalisis

lebih lanjut tentang kepatuhan siswa terhadap protokol kesehatan.

oleh kerna itu, penelitian ini diberi judul “Faktor Yang berhubungan

Dengan Kepatuhan Siswa SMA ANGKASA Kabupaten Maros Dalam

Menerapkan Protokol Kesehatan Dimasa Pandemi”.


8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka peneliti

dapat merumuskan masalah sebagai berikut

1. Apakah hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan Protokol

Kesehatan di SMA ANGKASA Kabupaten Maros?

2. Apakah hubungan antara sikap siswa dengan kepatuhan protokol

kesehatan di SMA ANGKASA Kabupaten Maros?

3. Apakah hubungan antara motivasi siswa dengan kepatuhan

protokol kesehatan di SMA ANGKASA Kabupaten Maros?

4. Apakah hubungan antara dukungan keluarga siswa dengan

kepatuhan protokol kesehatan di SMA ANGKASA Kabupaten

Maros?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah mengetahui

faktor yang berhubungan dengan kepatuhan siswa SMA

ANGKASA KABUPATEN MAROS dalam menerapkan protokol

kesehatan dimasa pandemi.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dengan

kepatuhan protokol kesehatan di SMA ANGKASA Kabupaten

Maros.
9

b. Untuk mengalisis hubungan antara sikap siswa dengan

kepatuhan protokol kesehatan di SMA ANGKASA Kabupaten

Maros.

c. Untuk menganalisis hubungan antara motivasi dengan

kepatuhan protokol kesehatan di SMA ANGKASA Kabupaten

Maros.

d. Untuk menganalisis hubungan antara dukungan keluarga

dengan kepatuhan protokol kesehatan di SMA ANGKASA

Kabupaten Maros.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu

kesehatan masyarakat dengan langsung turun kelapangan dan

memberikan pengalaman belajar yang menambah wawasan dan

keterampilan penelitian pada bidang yang dikaji.

2. Bagi Siswa

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk

menambah wawasan pengetahuan dan pengembangan mengenai

ilmu kesehatan masyarakat terkhusus Promosi Kesehatan yang

mungkin dapat mempengaruhi kepatuhan siswa.

3. Bagi Sekolah

Penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai

pengembangan ilmu pengetahuan untuk penelitian selanjutnya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Faktor Kepatuhan

1. Definisi Kepatuhan

Kepatuhan Protokol kesehatan merupakan bentuk

perwujudan perilaku masyarakat dalam memutus tali rantai

penularan Covid-19. Pemerintah menghimbau masyarakat untuk

mematuhi protokol kesehatan dengan konsep 5M yaitu : Mencuci

Tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan,

dan Mengurangi Mobilitas. mengupayakan edukasi dan penyebaran

media seperti baliho, flyer, spanduk dan pembagian masker (Sulastri,

2021).

Kepatuhan berasal dari kata “obedience” dalam bahasa

Inggris. Obedience berasal dari bahasa Latin yaitu “obedire” yang

berarti untuk mendengar terhadap. Makna dari obedience adalah

mematuhi. Dengan demikian, kepatuhan dapat diartikan patuh

dengan perintah atau aturan (Alam, 2020).

Kepatuhan berasal dari kata patuh, berdasarkan Kamus

Besar Bahasa Indonesia, patuh yang artinya suka dan taat kepada

perintah atau aturan, dan berdisiplin. Kepatuhan yang artinya sifat

patuh, taat, tunduk pada ajaran atau peraturan. Kepatuhan juga

mengacu pada situasi perilaku seseorang yang sejalan dengan

10
11

tindakan yang dianjurkan atau yang diusulkan oleh seorang praktisi

kesehatan (Sitanggang dan Corolina, 2020)

Kepatuhan adalah istilah yang digunakan untuk

menggambarkan perilaku masyarakat dalam menggunakan masker,

faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan tergantung pada

banyak faktor, termasuk pengetahuan, motivasi, persepsi dan

keyakinan terhadap upaya pengontrolan dan pencegahan penyakit,

variable lingkungan, kualitas intruksi kesehatan, dan kemampuan

mengakses sumber yang ada (Lestari, 2021).

2. Skala Ukur Kepatuhan

Penelitian-penelitian tentang perilaku personal yang

mengukur sifat-sifat individu selalu menggunakan alat ukur yang

dirancang sendiri oleh peneliti, baik melalui pre-test maupun eliciting

(bertanya pada ahli) karena tidak ada alat ukur yang pasti. Alat ukur

yang digunakan adalah butir-butir pertanyaan yang dianggap

sebagai indikator dari perilaku tertentu misalnya pengetahuan atau

sikap. Butir butir pertanyaan tersebut akan direspon oleh responden

yang akan diukur perilakunya kepatuhannya. Ada beberapa skala

pengukuran yang dapat digunakan yaitu skala Guttman dan skala

Likert (Pratiwi, 2021).

3. Dimensi Perilaku Kepatuhan

kepatuhan atau perilaku patuh adalah suatu penyesuaian

terhadap apa yang harus dilakukan oleh seseorang agar tercapai


12

suatu tujuan yang mana hal tersebut akan tertanam secara

mendalam pada kecenderungan berperilaku. Jadi, ada sesuatu yang

memaksa seseorang untuk berperilaku sesuai dengan ketentuan

yang diberikan. Dalam penelitian ini hal yang memaksa seseorang

untuk berperilaku patuh adalah peraturan pemerintah pada protokol

kesehatan (Hendrawan dan Rahayu, 2021)

Kepatuhan merupakan suatu perubahan perilaku dari

perilaku yang tidak menaati peraturan ke perilaku yang mentaaati

peraturan. Kepatuhan adalah perilaku individu (misalnya: minum

obat, mematuhi diet, atau melakukan perubahan gaya hidup) sesuai

anjuran terapi dan kesehatan. Tingkat kepatuhan dapat dimulai dari

tindak mengindahkan setiap aspek anjuran hingga mematuhi

rencana (Marwah dkk, 2021).

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepatuhan

adapun Faktor- faktor yang mempengaruhi kepatuhan

diantaranya sebagai berikut :

a. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hal yang diketahui oleh orang atau

responden terkait dengan sehat dan sakit atau kesehatan, misal:

tentang penyakit (penyebab, cara penularan, cara pencegahan),

gizi, sanitasi, pelayanan kesehatan, kesehatan lingkungan,

keluarga berencana, dan sebagainya.

b. Motivasi
13

Motivasi, berasal dari kata motif (motive), yang berarti

dorongan. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang

mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu

perbuatan atau kegiatan, yang berlangsung secara sadar.

c. Dukungan Keluarga

Keluarga adalah kelompok sosial paling kecil. Dukungan

keluarga merupakan bagian terdekat dari penderita dan tidak

dapat dipisahkan. Dukungan keluarga akan menimbulkan

kepercayaan diri untuk mengelola atau menghadapi penyakitnya

dengan lebih baik, serta penderita akan menyruti saran-saran

yang diberikan keluarga untuk menunjang pengelolaan

penyakitnya (Munfadlil, 2021).

B. Konsep Dasar 5M

1. Menggunakan Masker

Penggunaan masker adalah bagian dari rangkaian

langkah pencegahan dan pengendalian yang dapat membatasi

penyebaran penyakit-penyakit virus saluran pernapasan tertentu,

termasuk Covid-19. Masker dapat digunakan baik untuk

melindungi orang yang sehat (dipakai untuk melindungi diri sendiri

saat berkontak dengan orang yang terinfeksi) atau untuk

mengendalikan sumber (dipakai oleh orang yang terinfeksi untuk

mencegah penularan lebih lanjut). Namun anak-anak tidak suka

memakai masker dan kemungkinan besar akan mencobanya untuk


14

melepas bahkan membuangnya, sehingga mereka lebih banyak

menyentuh wajah. Mempersiapkan dan mengajarkan anak-anak

yang sehat menggunakan masker sangat dibutuhkan untuk

mendapatkan kepatuhan yang maksimal (Ria Setia dkk, 2021).

Berikut cara menggunakan masker berdasarkan data dari

(Pratiwi, 2021) :

a. Pakai masker dan tetap jaga jarak aman minimal satu meter

dengan orang lain saat berada di luar rumah.

b. Gunakan masker dengan tepat, sampai benar-benar menutup

hidung, mulut, dan dagu.

c. Saat masker sudah terpasang dengan benar, jangan sekali-kali

menyentuh masker sampai sesi ganti masker selanjutnya.

d. Jika menggunakan masker sekali pakai seperti masker bedah,

buang masker dan jangan digunakan kembali.

e. Jaga kebersihan masker kain dengan segera mencucinya

setelah digunakan.

2. Mencuci Tangan

Mencuci tangan adalah proses membuang kotoran dan

debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan

memakai sabun dan air. Tujuannya adalah untuk menghilangkan

kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan

mengurangi jumlah mikroorganisme sementara. Virus Covid-19

yang keluar melalui droplet diperkirakan dapat bertahan dan


15

menempel pada permukaan benda. Tangan merupakan media

penghantar yang baik untuk penyebaran Virus Covid-19

berkaitan dengan aktifitas kontak fisik baik dengan manusia

maupun dengan benda. Oleh karenanya salah satu kunci

keberhasilan dalam upaya pencegahan penularan virus Covid-19

adalah dengan mencuci tangan secara konsisten sebelum dan

sesudah melakukan aktifitas. Namun sayangnya tidak banyak

masyarakat yang mengetahui prosedur mencuci tangan yang benar

(Purba dkk, 2021).

6 (enam) langkah cuci tangan yang baik dan benar

menurut WHO. Adalah :

a. Mengosok telapak tangan dengan menggunakan sabun

b. Menggosok punggung telapak tangan secara bergantian kanan

dan kiri

c. Mengosok sela-sela jari jemari

d. Menggosok bagian dalam jari dengan posisi jari tangan saling

mengunci

e. Menggosok dan memutar ibu jari secara bergantian

f. Menggosok ujung jari pada telapak tangan secara bergantian

dan bilas dengan air mengalir lalu keringkan dengan

tisu/handuk (Suprapto dkk, 2021).

3. Menjaga Jarak
16

Menjaga jarak 1-2 meter karena Virus SARS-CoV-2

menular melalui droplet (cairan cipratan liur yang dikeluarkan

seseorang dari hidung atau mulut saat bersin, batuk bahkan

bicara). Droplet yang ukurannya kecil dan ringan akan terbang

diperkirakan sejauh 1-2 meter, kemudian jatuh sesuai dengan

hukum gravitasi. Droplet disini berisi virus yang dapat menginfeksi

orang yang sehat jika masuk melalui mukosa (selaput lendir)

mulut, hidung ataupun mata. Jika droplet jatuh diatas permukaan

benda mati, maka benda tersebut akan terkontaminasi dan

berpotensi menyebarkan infeksi (Evanne dkk, 2021).

4. Menjauhi Kerumunan

Menjauhi kerumunan merupakan protokol kesehatan yang

juga harus dilakukan. Menurut Kementerian Kesehatan RI

(Kemenkes), masyarakat diminta untuk menjauhi kerumunan saat

berada di luar rumah. Ingat, semakin banyak dan sering kamu

bertemu orang, maka kemungkinan terinfeksi virus corona pun

semakin tinggi. Oleh sebab itu, hindari tempat keramaian terutama

bila sedang sakit atau berusia lansia (Rufaedah dkk, 2021).

5. Mengurangi Mobilitas

Mengurangi Mobilitas di masa pandemi untuk membatasi

mobilitas masyarakat menjadi pilihan pemerintah, Pembatasan

mobilitas dapat menjadi kebijakan utama untuk mengurangi dan

mencegah penularan kasus covid-19. pengurangan mobilitas


17

masyarakat sangat berhubungan erat dengan kasus penurunan

covid-19 (Gugus dkk, 2021).

C. Tinjauan Umum Tentang Siswa

1. Pengertian Siswa

Siswa adalah salah satu komponen manusiawi yang

menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar dimana

di dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai pihak yang ingin

meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya

secara optimal. Siswa akan menjadi faktor penentu, sehingga

dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk

mencapai tujuan belajarnya (Ningsih & Utami, 2020).

pengertian Siswa Pengertian siswa merupakan pelajar

yang duduk dimeja belajar setrata sekolah dasar maupun

menengah pertama (SMP), sekolah menengah keatas (SMA).

Siswa-siswa tersebut belajar untuk mendapatkan ilmu

pengetahuan dan untuk mencapai pemahaman ilmu yang telah

didapat dunia pendidikan. Siswa atau pesetra didik adalah mereka

yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk

mengikuti pembelajaran yang diselengarakan di sekolah, dengan

tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan,

berketrampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia,

dan mandiri (Merpati dkk, 2020).


18

Pengertian Siswa Atau Peserta Didik Dalam kamus besar

bahasa Indonesia, kata siswa diartikan sebagai murid yaitu orang

(anak) yang sedang berguru (belajar, bersekolah). Dalam undang-

undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang sistem

Pendidikan Nasional disebutkan bahwa siswa atau peserta Didik

merupakan salah satu anggota masyarakat yang berusaha

mengembangkan dirinya melalui proses pembelajaran yang

tersedia pada jalur, jemjang dan jenis pendidikan tertentu

(Komalasari dkk, 2021).

2. Kepatuhan Siswa

kepatuhan adalah kemauan dalam mematuhi sesuatu

dengan takluk dan tunduk. Kepatuhan merupakan serangkaian

perilaku seseorang dalam melaksanakan atau menaati tata tertip

yang berlaku atas dasar rasa hormat dan kesadaran diri sendiri.

Kepatuhan dalam dimensi pendidikan seperti kerelaan dalam

tindakan terhadap perintah guru, orang tua dan peraturan sekolah

(Amal dan Rusmawati, 2021).

Kepatuhan adalah menerima perintah-perintah dari

orang lain. Kepatuhan dapat terjadi dalam bentuk apapun, selama

individu tersebut menunjukkan perilaku taat terhadap sesuatu atau

seseorang. Misalnya kepatuhan terhadap norma sosial. Kepatuhan

terhadap norma sosial dapat dirumuskan sebagai sikap yang

tunduk pada aturan-aturan dan nilai dalam kelompok sosial


19

masyarakat dalam bentuk lisan maupun tulisan yang disepakati

bersama dengan tulus agar setiap individu menjalankan perannya

secara terstruktur dan seluruh kegiatannya berjalan dengan baik

serta meninggalkan apa yang menjadi larangannya agar terhindar

dari sanksi hukuman (Hasugian dan Hasti Hasmira, 2021).

Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh yang berarti

taat, suka menurut perintah. Kepatuhan siswa adalah suatu kondisi

yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian

perilaku yang menunjukan nilai-nilai kepatuhan, keteraturan dan

ketertiban. Kepatuhan adalah memenuhi permintaan orang lain,

dengan melakukan suatu perbuatan atau tindakan yang

berdasarkan keinginan orang lain atau melakukan sebuah perintah

yang diminta oleh orang lain (Febrianto, 2021).

D. Konsep Dasar Protokol Kesehatan

1. Definisi Protokol Kesehatan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

protokol memiliki arti sebagai rangkaian prosedur atau tindakan

terperinci. Prof. Dr. dr. Syamsul Arifin yang merupakan Guru

Besar Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas

Lambung Mangkurat mendefinisikan protokol kesehatan adalah

panduan atau tata cara kegiatan yang dilakukan dalam rangka

menjamin individu dan masyarakat tetap sehat terlindung dari

penyakit tertentu. Selanjutnya jika mengacu pada pengertian


20

dalam UU nomor 9 tahun 2010 tentang protokol kesehatan,

maka protokol kesehatan 5M dapat dipahami sebagai

serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam

suatu acara yang meliputi penataan tempat dan jalannya

kegiatan sesuai dengan protokol kesehatan khususnya dalam

menghadapi pandemi Covid-19 untuk mencegah penularan

virus Covid-19 (Fathoni, 2021).

Protokol Kesehatan (Prokes) adalah suatu istilah

yang dikenal oleh masyarakat untuk mencegah terjadinya

penularan Covid-19, yang mana ketika orang tersebut

menjalankan protokol kesahatan dapat meminimalisir penularan

Covid-19 kepada orang lain (Fithriyana dan Alini, 2021).

Protokol kesehatan adalah upaya pencegahan Covid-

19 seperti ketidak disiplinan penerapan protokol kesehatan,

mengabaikan himbauan untuk mengenakan masker ketika

beraktivitas di luar rumah masih diabaikan. Di situasi dan

kondisi saat ini, kesadaran masyarakat untuk patuh dan taat

dalam penerapan protokol kesehatan memiliki peranan penting

sebagai upaya untuk menekan angka kejadian Covid-19

(Prastiwi dan Anindhita, 2021).


21

2. Macam-macam Protokol Kesehatan

Pandemi Covid-19 di tahun 2020 berdampak luar biasa,

melumpuhkan hampir semua aspek kehidupan. Semua orang

diwajibkan menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai

masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak fisik

dengan orang lain. Penerapan aturan ini harus terus

dilaksanakan dalam setiap kegiatan, baik di dalam maupun di

luar rumah. Wiku Adisasmito (Juru Bicara Satgas Penanganan

Covid-19) menegaskan, bahwa kedisiplinan menerapkan

protokol kesehatan 5M merupakan kontribusi masyarakat

terhadap upaya penanganan Covid-19 yang dilakukan

pemerintah (Sari, 2021).

Penyakit coronavirus 2019 (Covid-19) telah

menyebabkan krisis kesehatan global yang berdampak besar

pada cara pandang orang memahami dunia dan kehidupan

sehari-hari. Langkah-langkah untuk pencegahan juga telah

dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi kasus penyebaran

Covid-19 seperti mensosialisasikan protokol kesehatan 5 M yaitu

penerapan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan,

menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas (Kemenkes

RI, 2021). Selain protokol kesehatan 5M, pencegahan dari

penularan Covid-19 bisa dengan cara mengkonsumsi

multivitamin dan gizi yang seimbang untuk menjaga daya tahan


22

tubuh. Beberapa masyarakat di kelurahan Duren Mekar Depok

masih banyak yang belum mengetahui dan kurang

memperdulikan protokol kesehatan 5M dan menjaga daya tahan

tubuh sehingga diperlukan edukasi untuk meningkatkan

pemahaman masyarakat tentang pentingnya mematuhi protokol

kesehatan 5M dan multivitamin di masa pandemi Covid-19

(Aulia dkk, 2021).

E. Konsep Dasar Dukungan

1. Pengertian Dukungan

Dukungan adalah suatu upaya yang diberikan kepada

seseorang baik itu moril maupun material untuk memotivasi

orang lain dalam melaksanakan suatu kegiatan (Arisandi, 2020).

2. Macam - macam Dukungan

a. Dukungan sosial

Dukungan sosial merupakan hadirnya orang-orang

tertentu yang secara pribadi memberikan nasehat, motivasi,

arahan dan menunjukkan jalan keluar ketika individu

mengalami masalah dan pada saat mengalami kendala

dalam melakukan kegiatan secara terarah guna mencapai

tujuan. Dukungan sosial sangatlah penting untuk dipahami

karena dukungan sosial menjadi sangat berharga ketika

individu mengalami suatu masalah oleh karena itu individu

yang bersangkutan membutuhkan orang-orang terdekat


23

yang dapat dipercaya untuk membantu dalam mengatasi

permasalahannya tersebut. Dukungan sosial berperan

penting dalam perkembangan manusia. Misalnya, orang

yang relasi yang baik dengan orang lain, maka orang

tersebut memiliki mental dan fisik yang baik, kesejahteraan

subjektif tinggi, dan tingkat morbiditas dan mortalitas yang

rendah (Rif’ati dkk, 2020).

b. Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga adalah suatu sikap, atau

tindakan penerimaan oleh anggota keluarga terhadap

keluarganya, dengan suatu dukungan informasional, serta

dukungan penilaian, dukungan instrumental dan dukungan

emosional. Maka dukungan keluarga ialah suatu bentuk

hubungan interpersonal yang meliputi berupa sikap, tindakan

dan penerimaan terhadap anggota keluarganya, sehingga

anggota keluarga akan merasa ada yang

memperhatikannya. Orang yang berada dalam lingkungan

sosial yang suportif umumnya akan memiliki kondisi yang

lebih baik dibandingkan dengan rekannya yang tanpa

keuntungan ini, karena dukungan keluarga dianggap dapat

mengurangi atau menyangga efek kesehatan mental individu

(Rismayanti, 2021).
24

c. Dukungan Sosial Guru

Dukungan sosial guru merupakan pertolongan atau

bantuan yang diterima anak didik ketika berinteraksi dengan

guru yang berupa informasi, perhatian, emosi, penelitian dan

bantuan instrumental yang membuat seseorang atau

individu merasa diperhatikan, dicintai, dihargai dan menjadi

bagian dari kelompok. Dukungan guru dalam interaksi

belajar mengajar akan dapat memberikan motivasi kepada

anak dalam mencapai tujuan belajar (Harahap, 2020).

d. Dukungan Sosial Teman Sebaya

Dukungan sosial teman sebaya adalah dukungan

sosial yang bersumber dari teman sebaya dapat

memberikan informasi terkait dengan hal apa yang harus

dilakukan remaja dalam upaya bersosialisasi dengan

lingkungannya, selain itu dapat pula memberikan timbak

balik atas apa yang remaja lakukan dalam kelompok dan

lingkungan sosialnya serta memberikan kesempatan remaja

untuk menguji berbagai macam peran dalam menyelesaikan

krisis dalam membentuk identitas diri yang optimal

(Saputro dan Sugiarti, 2021).


BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran Variabel Yang Diteliti

Pengetahuan adalah hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Ramdhani dkk, 2021).

Sikap atau yang dalam bahasa inggrisnya attitude yaitu suatu

cara berinteraksi terhadap seseorang dengan cara tertentu untuk

situasi yang dihadapi. Beberapa tokoh juga mengemukakan pengertian

sikap, menurut Notoatmodjo menjelaskan bahwa sikap merupakan

reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu

stimulus atau objek (Sholekhah, 2021).

Motivasi merupakan suatu kekuatan potensial yang ada di

dalam diri seorang manusia untuk dorongan dasar yang menggerakan

seseorang bertingkah laku, yang dapat dikembangkannya sendiri atau

dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada intinya berkisar

sekitar imbalan moneter dan imbalan non moneter, yang dapat

mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau negatif

(Sunarto & Larasati, 2021).

25
26

Motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang

menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu.

Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang

tinggi. Seorang siswa akan belajar bila ada faktor pendorongnya yang

disebut motivasi (Evanne dkk, 2021).

Dukungan adalah suatu upaya yang diberikan kepada

seseorang baik itu moril maupun material untuk memotivasi orang lain

dalam melaksanakan suatu kegiatan (Arisandi, 2020).

B. Bagan Kerangka Konsep

Pengetahuan

Sikap Kepatuhan Siswa


Terhadap Protokol
Motivasi Kesehatan 5M

Dukungan Keluarga

Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Arah Hubungan

Sumber: Teori Faktor Determinan Lawrence Green


Gambar 3.1 Kerangka Konsep
27

C. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Nol (H0)

a. Tidak ada hubungan antara (Pengetahuan) terhadap

kepatuhan Protokol Kesehatan pada Siswa SMA ANGKASA

Kabupaten Maros.

b. Tidak ada hubungan antara (Sikap) terhadap kepatuhan

Protokol Kesehatan pada Siswa SMA ANGKASA Kabupaten

Maros.

c. Tidak ada hubungan antara (Motivasi) terhadap kepatuhan

Protokol Kesehatan pada Siswa SMA ANGKASA Kabupaten

Maros.

d. Tidak ada hubungan antara (Dukungan) terhadap kepatuhan

Protokol Kesehatan pada Siswa SMA ANGKASA Kabupaten

Maros.

2. Hipotesis Alternatif (Ha)

a. Ada hubungan antara (Pengetahuan) terhadap kepatuhan

Protokol Kesehatan pada Siswa SMA ANGKASA Kabupaten

Maros.

b. Ada hubungan antara (Sikap) terhadap kepatuhan Protokol

Kesehatan pada Siswa SMA ANGKASA Kabupaten Maros


28

c. Ada hubungan antara (Motivasi) terhadap kepatuhan

Protokol Kesehatan pada Siswa SMA ANGKASA Kabupaten

Maros.

d. Ada hubungan antara (Dukungan) terhadap kepatuhan

Protokol Kesehatan pada Siswa SMA ANGKASA Kabupaten

Maros.

D. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif

Defenisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau

pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.

1. Pengetahuan

a. Definisi Operasional

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui

Responden terkait dengan kepatuhan penerapan protokol

kesehatan 5M antara lain ; Menggunakan Masker dengan

tepat, Menjaga Jarak minimal 1 meter dengan orang lain,

Mencuci Tangan dengan baik dan benar, Menghidari

Kerumunan atau tempat ventilasi buruk dan Mengurangi

mobilitas atau tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan

yang mendesak.

b. Kriteria Objektif
29

Merujuk pada skala Guttman dengan dua kategori

yaitu ada dan tidak ada gangguan, dimana setiap point

pertanyaan mempunyai jawaban dilakukan atau tidak

dilakukan. Jumlah pertanyaan keseluruhan sebanyak 10 soal

sehingga jumlah kemungkinan diperoleh skor (nilai) adalah:

Skor tertinggi : 10 x 1 = 10

Skor terendah : 10 x 0 = 0

Range : 10

Kriteria Objektif :1

10
Interval : =5
2

5
Persentasi : x 100 = 50%
10

1) Cukup : 5 (≥50%)

2) Kurang : 6 (<50%)

2. Sikap

a. Definisi Operasional

Sikap merupakan kecenderungan seseorang untuk

bertindak dan menentukan sesuatu yang bersifat positif dan

negatif, Positif mematuhi protokol kesehatan seperti rajin

mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menjauhi

kerumunan dan mengurangi mobilitas. Negatif tidak

mematuhi protokol kesehatan, merasa virus covid-19 tidak


30

berbahaya serta tidak menutup mulut atau menggunakan

tissue ketika batuk dan bersin.

b. Kriteria Objektif

Kriteria Objektif dengan menggunakan skala

likert merupakan skala penelitian yang dipakai untuk

mengukur sikap. Skala ini digunakan untuk melengkapi

kuesioner yang mengharuskan responden menunjukkan

tingkat persetujuan terhadap serangkaian pertanyaan.

Jumlah pertanyaan 10 point. Setiap pertanyaan berinilai:

1) Sangat Setuju : 43 – 50 (81 – 100%)

2) Setuju : 35 – 42 (61 – 80%)

3) Ragu-ragu : 27 – 34 (41 – 60%)

4) Tidak Setuju : 19 – 26 (21 – 40%)

5) Sangat Tidak Setuju : 10 – 18 (0 – 20%)

Skor jawaban :

Skor tertinggi = 10X 5 = 50 (100%)

Skor terendah = 10 X 1 = 10 (10/50 X 100%= 20%)

Range = skor tertinggi – skor terrendah

= 100 – 20%

= 80%

Keterangan :
31

I = Interval

R = Range (skor tertinggi – skor terendah)

K = Jumlah kategori

R
I =
K

80
I = = 40 %
2

Skor yang diinginkan =

Skor tertinggi – interval

= 100 % - 40 %

= 60 %

Positif = apabila jawaban responden > 60 %

Negatif = apabila jawaban responden < 60 %

3. Motivasi

a. Definisi Operasional

Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan

seseorang melakukan sesuatu yang sesuai dengan

dorongan yang ada dalam dirinya seperti untuk mematuhi

protokol kesehatan yakni mencuci tangan memakai sabun,

menjaga jarak, memakai masker dan dorongan dari keluarga

untuk tetap menjaga protokol kesehatan selama berasa

diluar rumah atau di sekolah.

b. Kriteria Objektif
32

Merujuk pada skala Guttman dengan dua kategori

yaitu ada dan tidak ada gangguan, dimana setiap point

pertanyaan mempunyai jawaban dilakukan atau tidak

dilakukan. Jumlah pertanyaan keseluruhan sebanyak 10 soal

sehingga jumlah kemungkinan diperoleh skor (nilai) adalah:

Skor tertinggi : 10 x 1 = 10

Skor terendah : 10 x 0 = 0

Range : 10

Kriteria Objektif :1

10
Interval : =5
2

5
Persentasi : x 100 = 50%
10

1) Cukup : 5 (≥50%)

2) Kurang : 6 (<50%)

4. Dukungan Keluarga

a. Definisi Operasional

Dukungan keluarga berupa sikap dan perilaku dari

orang lain yang menyebabkan perubahan perilaku yang

dapat bertahan dan berkelanjutan, Dukungan ini bisa

berasal dari lingkungan sosial misalnya peran teman

sebaya, dukungan keluarga dan guru.

b. Kriteria Objektif
33

Kriteria Objektif dengan menggunakan skala

likert merupakan skala penelitian yang dipakai untuk

mengukur dukungan. Skala ini digunakan untuk melengkapi

kuesioner yang mengharuskan responden menunjukkan

tingkat persetujuan terhadap serangkaian pertanyaan.

Jumlah pertanyaan 10 point. Setiap pertanyaan berinilai:

1) Sangat Setuju : 43 – 50 (81 – 100%)

2) Setuju : 35 – 42 (61 – 80%)

3) Ragu-ragu : 27 – 34 (41 – 60%)

4) Tidak Setuju : 19 – 26 (21 – 40%)

5) Sangat Tidak Setuju : 10 – 18 (0 – 20%)

Skor jawaban :

Skor tertinggi = 10X 5 = 50 (100%)

Skor terendah = 10 X 1 = 10 (10/50 X 100%= 20%)

Range = skor tertinggi – skor terrendah

= 100 – 20%

= 80%

Keterangan :

I = Interval

R = Range (skor tertinggi – skor terendah)

K = Jumlah kategori

R
I =
K
34

80
I = = 40 %
2

Skor yang diinginkan =

Skor tertinggi – interval

= 100 % - 40 %

= 60 %

Positif = apabila jawaban responden > 60 %

Negatif = apabila jawaban responden < 60 %


BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan

rancangan “cross sectional study” yaitu untuk melihat hubungan antara

variabel independent dan variabel dependen dikumpulkan dalam waktu

yang bersamaan.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan ini berlokasi di Kecematan

Marusu Kabupaten Maros.

C. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan dalam rentang waktu April hingga

Mei tahun 2022.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah objek atau subjek yang berada pada suatu

wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan

masalah penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh

Siswa kelas XII di SMA ANGKASA Kabupaten Maros sebanyak

232 siswa terdiri dari 7 kelas yaitu 5 kelas IPA dan 2 kelas IPS.

2. Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan

rumus Lemeshow Yaitu :

34
35

NZ2 pq
n=
d2 (N-1) +Z2 pq

Keterangan :

n : Besar sampel

N : Besar populasi

d : Derajat kepercayaan (0,5)

Z = Standar deviasi (𝛼 = 0,05) = 1,96

p = Perkiraan proporsi sampel = 0,5

q = 1 – p = 0,5

134 . 1,962 . (0,5) . (0,5)


n= 2 2
(0,05) . (134-1) + (1,96) . (0,5) . (0,5)

134. 3,84. 0,25


n=
0,0025. 133 + 3, 84. 0,25

134. 0,96
n=
0,33 + 0,96

128,64
n=
1,29

n = 99,72

n = 100

Jadi, besaran sampel dalam penelitian ini adalah 99,72

siswa. Namun dibulatkan menjadi 100 siswa.

Untuk jumlah sampel masing-masing bagian kelas dengan

teknik Random Sampling adalah sebagai berikut :


36

Jumlah Subpopulasi
Jumlah Sampel= x Jumlah Sampel yang diperlukan
Jumlah Populasi

Tabel 4.1
Jumlah Sampel Siswa Tiap Kelas
Kelas Jumlah Siswa
IPA 1 22
IPA 2 22
IPA 3 24
IPS 1 16
IPS 2 16
Jumlah 100

Berdasarkan tabel tersebut, maka pengambilan sampel

menurut angkatan dapat dibuat gambaran statistic teknik penarikan

sampel sebagai berikut :

30
IPA 1 = 134 x 100 = 22,38 = 22

30
IPA 2 = 134 x 100 = 22,38 = 22

32
IPA 3 = 134 x 100 = 23,88 = 24

22
IPS 1 = 134 x 100 = 16,41 = 16

21
IPS 2 = 134 x 100 = 15,67 = 16

Cara Pengambilan random sampling yaitu dengan menggunakan

cara undian yang diberi nomor absen masing-masing yang sudah di

gulung dan undi kemudian diambil kertas satu per satu sampai diperoleh

jumlah sampel yang diperlukan.


37

E. Sumber Data

1. Data Primer

Data yang di proleh langsung dari resonden yang diamati

dan dicatat oleh peneliti, penelitian data primer yang dimaksud ini

diperoleh dengan cara melakukan wawancara responden dengan

data yang telah disusun berdasarkan tujuan penelitian tersebut.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari

hasil wawancara di sekolah SMA ANGKASA, data yang dimiliki

sekolah berupa data siswa kelas XII dan profil sekolah.

F. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi oleh peneliti

dengan menggunakan software excel program SPSS, dengan tahap

sebagai berikut:

1. Memeriksa data (editing)

Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan

dilakukan dengan memeriksa kelengkapan data, memeriksa

kesinambungan data dan keseragaman data yang telah diperoleh.

2. Memberi kode (coding)

Memberikan kode pada data untuk memudahkan peneliti

dalam memasukkan data atau semua jawaban ke program

komputer.
38

3. Memasukkan data (entry)

Data selanjutnya kemudian diinput ke dalam program SPSS

untuk masing-masing lembar variabel. Urutan input data

berdasarkan nomor subyek dalam formulir pengumpulan data.

4. Cleaning

Memeriksa kembali data yang ada di program komputer

dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk memastikan bahwa

tidak ada kesalahan dalam entry data.

5. Skoring

Setelah data diperbaiki dan dikoreksi kesalahan-

kesalahannya pada waktu pengisian, selanjutnya diberikan skor

untuk setiap variabel penelitian agar memudahkan peneliti

mengidentifikasi variabel penelitian dan selanjutnya dilakukan

kategori berdasarkan rata-rata setiap variabel.

G. Penyajian Data

Data yang telah dianalisis disajikan dengan bentuk tabel dan

narasi untuk membahas hasil penelitian yang dilakukan.

H. Langkah-langkah Penelitian

Adapun langkah-langkah dalam melakukan penelitian yaitu,

sebagai berikut:

1. Rumusan masalah

2. Menentukan tujuan penelitian

3. Observasi
39

4. Pengambilan data awal

5. Menentukan sampel

6. Pembuatan kuesioner

7. Pengumpulan data (melakukan wawancara dan pembagian

kuesioner)

8. Pengolah dan analisis data

9. Kesimpulan

I. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Dilakukan terhadap tiap variabeldari dari hasil penelitian.

Analisa ini menghasilkan distribusi frekuensi dan presentasi dari tiap

variebel yang diteliti. Analisis yang menggambarkan secara tunggal

variabel-variabel independen, yang pada penelitian ini variabel

independen yaitu pengetahuan, sikap, motivasi.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat menjelaskan bagaimana hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen, analisis data dan

mengujian hipotesis penelitian yang digunakan uji statistik SPSS


DAFTAR PUSTAKA
Alam, A. S. L. S. (2020). Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan
Masyarakat Terhadap Penggunaan Maskerdalam Pencegahan Covid-
19 Di Kecamatan Biringkanayakota Makassartahun 2020. Universitas
Hasanuddin Fakultas Kesehatan Masyarakat Administrasi Kebijakan
Kesehatan Makassar, Januari 2021, 1(Kepatuhan), 11.
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/4548/2/K011171063_skripsi 1-
2.pdf
Amal, I., & Rusmawati, D. (2021). Hubungan School Well-Being Dengan
Kepatuhan Menaati Tata Tertib Pada Siswa Smp N 4 Petarukan.
Empati, 8(1), 50.
Arisandi, N. luh putu wahyu maisa. (2020). Hubungan Dukungan Ibu
Mertua Dengan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif Pada Bayi Usia 7-
12 Bulan. Gastronomía Ecuatoriana Y Turismo Local., 1(69), 5–24.
Aulia, G., Rahmah Fahriati, A., Okta Ratnaningtyas, T., Meitania Utami, S.,
Dwi Pratiwi, R., Adi Ismaya, N., Purnama Sari, F., Monja, T., Kania
Rahsa Puji, L., & Ayu Sabrina, P. (2021). Covid-19 Prevention
Education With the Health Protocol of 5M and the Importance of
Multivitamins During Covid-19 Pandemic. Jurnal Abdi Masyarakat,
2(1), 134.
Damanik, D. W., & Saragih, J. (2021). Konseling Tentang Covid-19 Dan
Pelaksanaan Protokol Kesehatan Dengan 5M. 1(1), 15–18.
Evanne, L., Adli, A., & Ngalimun, N. (2021a). Dampak Game Online
terhadap Motivasi Belajar dan Keterampilan Komunikasi Interpersonal
Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Selatan.
Al-Kalam Jurnal Komunikasi, Bisnis Dan Manajemen, 8(1), 55.
Https://Doi.Org/10.31602/Al-Kalam.V8i1.4158
Evanne, L., Adli, & Ngalimun. (2021b). Gambaran Perilaku Masyarakat
Madura Dalam Kepatuhan Menerapkan 5M Dimasa Adaptasi Baru
Program Studi Keperawatan Stikes Ngudia Husada Madura
Bangkalan 2021. Skripsi, 58. https://respiratory.stikesnhm.ac.id
Fathoni, D. E. (2021). Efektivitas Penerapan Protokol Kesehatan Di masjid
Kelurahan Petukangan Utara (Kajian Normatifempiris dan Perspektif
Hukum Islam Pada Perda Dki Jakarta Nomor 2 Tahun 2021 Tentang
Penanggulangan Corona Virus Disease 2019. 15.
Febrianto. (2021). Tingkat Kepatuhan Masyarakat Terhadap Implemntasi
Peraturan Walikota Tentang Penanganan Covid-19 Di Kota
Palmbang. 18.
Fithriyana, R., & Alini, A. (2021). Gambaran Pengetahuan Masyarakat
Tentang Protokol Kesehatan Dan Kepatuhan Menjalankan Protokol
Kesehatan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kelurahan Langgini.
PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(2), 1105–1110.
https://doi.org/10.31004/prepotif.v5i2.2478
Gugus, F. X., Putranto, F., & Natalia, C. (2021). Keterkaitan Mobilitas
Masyarakat Dengan Kasus Covid-19 Di Provinsi Nusa Tenggara
Timur Menggunakan Data Google Mobility Report. 1(2), 27.
https://jstar.id/ojs/index.php/JSTAR/article/view/23/10
Gunawan, M. R., Triyono, & Rilyani. (2021). Pengetahuan dan sikap
dengan kepatuhan protokol kesehatan 5 M di masa Pandemi. 15(3),
443–451.
Harahap, N. A. (2020). Pengaruh Dukungan Sosial Guru Terhadap
Student Engagement Pada Siswa Sma Di Kota Medan. Jurnal
Pembangunan Wilayah & Kota, 1(3), 82–91.
Hasugian, S., & Hasti Hasmira, M. (2021). Faktor-Faktor Penyebab
Kepatuhan Siswa Kelas X Dalam Mematuhi Peraturan Di SMA Negeri
2 Bukittinggi. Jurnal Perspektif, 2(3), 190.
https://doi.org/10.24036/perspektif.v2i3.85
Hendrawan, M. M. M., & Rahayu, A. (2021). Konformitas dan Kontrol Diri
Perannya Terhadap Kepatuhan Pada Protokol Kesehatan Menjaga
Jarak. Jurnal Psikologi Kreatif Inovatif, 1(74), 23.
Kamasturyani, Y., & Skm, R. (2021). Hubungan Dukungan Keluarga
Dengan Kepatuhan 3m (Memakai Masker, Mencuci Tangan Dan
Menjaga Jarak) Selama Pandemi Covid-19 Pada Lansia Di Wilayah
Kerja Uptd Puskesmas Talun - Kabupaten Cirebon. 01(01), 70–80.
Khariri. (2020). Pentingnya pengelolaan lingkungan yang sehat untuk
mendukung pengendalian penyebaran covid-19.
Conference.Kahuripan.Ac.Id, 2019, 1.
https://conference.kahuripan.ac.id/index.php/SNapan/article/view/40
Komalasari, B., Sumai, S., & Naumi, A. T. (2021). Persepsi Siswa
Madrasah Aliyah Rejang Lebong Terhadap Program Studi
Komunikasi dan Peyiaran Islam Jurusan Dakwah Stain Curup. Jurnal
Dakwah dan Komunikasi, 2(2), 66.
https://doi.org/10.29240/jdk.v2i2.342
Lestari, D. (2021). Hubungan Pengetahuan Lansia Tentang Covid 19
Dengan Kepatuhan Protokol Kesehatan Di Desa Kosgoro, Kec. Suku
Tengah Lakitan Ulu Terawas Kab. Musi Rawas Tahun 2021. i, 21.
Marwah, A., Rokhmiati, E., & Herlina, I. (2021). Pengetahuan dan Sikap
Orang Tua Meningkatkan Kepatuhan Protokol Kesehatan Anak
Prasekolah Saat Bermain. Indonesian Scholar Journal of Nursing and
Midwifery Science (ISJNMS), 1(04), 132.
https://dohara.or.id/index.php/isjnm/article/view/78
Maulidiana, & Ilvie. (2021). Hubungan antara sikap dengan kepatuhan
masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan pada kasus covid-
19 di wonorejo selatan Kota Surabaya.
Merpati, T., Lonto, A. L., & Biringan, J. (2020). Kreativitas Guru Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Katolik Santa Rosa Siau
Timur Kabupaten Sitaro. Jurnal Civic Education: Media Kajian
Pancasila dan Kewarganegaraan, 2(2), 55.
https://doi.org/10.36412/ce.v2i2.772
Munfadlil, Y. (2021). Literatur Review Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Kepatuhan Pembatasan Cairan Pada Pasien Ggk Yang Menjalani
Hemodialisa Karya0tulis0ilmiah. 10.
Musta’in, Weri Veranita, Setianingsih, D. P. A. (2021). Jurnal Keperawatan
& Kebidanan Jurnal Keperawatan & Kebidanan. Jurnal Keperawatan,
13(1), 325–332. https://doi.org/10.32583/keperawatan.v13i2.1498
Ningsih, & Utami, R. S. (2020). Hubungan antara konformitas kelompok
dengan perilaku agresif pada siswa di smp negeri 3 medan.
Universitas Medan Area, 7(2010), 1.
Prastiwi, D., & Anindhita, M. A. (2021). Edukasi Protokol Kesehatan
Pencegahan Covid-19 Di Era New Normal Pada Karangtaruna
Pemuda Pahlawan Di Kabupaten Batang. Abdimas, 2(1), 26.
https://jurnal.unikal.ac.id/index.php/abdimas/article/view/1292
Pratiwi. (2021). Gambaran Kepatuhan 5M Pencegahan Covid-19 Pada
Keluarga di Gang Lely Desa Babutulan Kecematan Sukawati
Kabupaten Gianyar Tahun 2021. Angewandte Chemie International
Edition, 6(11), 951–952., 1.
Purba, I. E., Munthe, S. A., & Bangun, H. A. (2021). Enam Langkah
Mencuci Tangan Yang Benar Dalam Pencegahan Penularan Virus
Covid 19. Abdimas mutiara, 2(3), 16.
Purwaningrum, R., Hafizhdillah, A. R., Kheru, A., Eksa, D. R., Mustofa, F.
L., & Rafie, R. (2021). Penyuluhan Pencegahan Penularan Corona
Virus dengan Mematuhi Protokol Kesehatan di Puskesmas Rawat
Inap Kota Karang Bandar Lampung. Jurnal Kreativitas Pengabdian
Kepada Masyarakat (Pkm), 4(1), 200.
https://doi.org/10.33024/jkpm.v4i1.3674
Ramdhani, A., Handayani, H., & Setiawan, A. (2021). Hubungan
Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Stunting. Semnas Lppm, ISBN:
978-, 29.
Ria Setia Sari, M., Devitria, G., Veronica Ginting, G., Herawati, F., Amalia
Syaputri, F., Rizqiyah, F., Masdiah, F., Mora, G., Qoirunissa Putri, G.,
Putri Ristianadewi, H., & Setia, H. (2021). Meningkatkan
Pengetahuan Cara Mencuci Tangan Dan Penggunaan Masker Yang
Benar Melalui Penyuluhan Kesehatan Pada Anak. Ibnu Baidillah,
5(2), 406. http://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm
Rif’ati, M. I., Arumsari, A., Fajriani, N., Maghfiroh, V. S., Abidi, A. F.,
Chusairi, A., & Hadi, C. (2020). Konsep Dukungan Sosial dalam
Keluarga. Jurnal penelitian: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
Surabaya., 118–212.
Rismayanti, E. (2021). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan
Diet Hipertensi Pada Lansia: Literature Review. Paper Knowledge .
Toward A Media History Of Documents, 2021.
Rufaedah, A., Anggraini, K., Sewaka, Desthiani, U., & Rahmayanti.
(2021). Penggunaan Komunikasi Melalui Pendekatan Persuasif
Kepada Staf Yayasan Dalam Mensosialisasikan Pencegahan Covid-
19 Di Yayasan Pendidikan Islam Jame Pekojan Jakarta Barat. 1(2),
141.
Saputro, Y. A., & Sugiarti, R. (2021). Pengaruh Dukungan sosial teman
sebaya dan Konsep Diri terhadap Penyesuaian Diri pada Siswa SMA
Kelas X. PHILANTHROPY: Journal of Psychology, 5(1), 59.
https://doi.org/10.26623/philanthropy.v5i1.3270
Sari, R. K. (2021). Identifikasi Penyebab Ketidakpatuhan Warga Terhadap
Penerapan Protokol Kesehatan 3M Di Masa Pandemi Covid-19.
Jurnal AKRAB JUARA, 6(1), 85.
Sholekhah, Y. F. (2021). Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam
Meningkatkan Sikap Ta’zim Peserta Didik Kelas XI Di Sma 1
Talungagung. 12(1), 140.
Simanjuntak, H., Nababan, D., Ginting, D., & Lina, F. (2021). Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kepatuhan Protokol Kesehatan Dalam
Memutus Penyebaran Covid-19 Di Mako Sat Brimob Polda Sumut
Tahun 2021. 7(2), 836–852.
Sitanggang, & Corolina. (2020). Gambaran Kepatuhan Masyarakat
Terhadap Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan Covid-19 Di
Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe. Αγαη, 8(5), 9.
Sulastri, M. R. (2021). Kepatuhan Masyarakat Dalam Penerapan 5m
Sebagai Pencegahan Penularan Covid-19 Di Puskesmas Kadungora
Kabupaten Garut Tahun 2021. 2–3.
Sunarto, A., & Larasati, D. (2021). Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Asuransi Central Asia Jakarta Barat.
Jurnal Ilmiah PERKUSI, 1(3), 406.
https://doi.org/10.32493/j.perkusi.v1i3.11156
Suprapto, R., Hayati, M., Nurbaity, S., Anggraeni, F., Haritsatama, S.,
Sadida, T. Q., Firoh, A., & Pratama, F. A. (2020). Pembiasaan Cuci
Tangan yang Baik dan Benar pada Siswa Taman Kanak-Kanak (TK)
di Semarang. Jurnal Surya Masyarakat, 2(2), 141.
https://doi.org/10.26714/jsm.2.2.2020.139-145
Tahun, K. P., & Rapang, A. (2022). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
Lansia Terhadap Pencegahan Covid-19 Di Desa Marannu
Kecamatan Mattirobulu The Relationship Of Knowledge And Attitude
Of The Elderly On The Prevention Of Covid-19 In Marannu Village ,
Mattirobulu District Pinrang District In . 8(2), 23–30.
Wahidi, S. I., Pribadi, T. W., Supomo, H., Pribadi, S. R. W., Arif, M. S., &
Utama, D. (2021). Sosialisasi dan Pembagian Masker pada
Masyarakat Nelayan Pesisir untuk Mencegah Penyebaran COVID-19.
Sewagati, 5(3), 250. https://doi.org/10.12962/j26139960.v5i3.30
L

N
KUESIONER PENELITIAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN SISWA SMA


ANGKASA KABUPATEN MAROS DALAM MENERAPKAN PROTOKOL
KESEHATAN DI MASA PANDEMI TAHUN 2022

Nomor : (diisi oleh peneliti)

Tanggal Pengisian :

I. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Bacalah dengan cermat dan teliti pada setiap item pertanyaan

2. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling sesuai

dengan kondisi yang anda alami dengan memberikan tanda

centang (√) dan silang untuk jawaban pilihan (x) pada jawaban

yang dipilih

II. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. Umur : Tahun

3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

A. Pengetahuan

1. Bagaimanakah penggunaan masker yang benar?

a. Menutupi hidung, mulut hingga dagu

b. Menutupi hidung sampai mulut

c. Menutupi hidung

2. Apakah jenis masker yang digunakan dalam pencegahan Covid-

19?

a. Masker Medis dan non medis


b. Masker wajah serbuk

c. Masker Bekas

3. Apa saja yang dapat digunakan untuk membersikan tangan dari

bakteri dan virus selain mencuci tangan menggunakan sabun?

a. Menggunakan hend sanitizer

b. Cukup memakai air mengalir

c. Membersihkan tangan menggunakan tisu basah

4. Bagaimana cara mencuci tangan dengan baik dan benar?

a. Membasuh tangan tanpa sabun dan air yang sudah di tampung

b. Menggunakan sabun, menggosok kedua tangan, menggosok

punggung tangan, menggosok sela-sela jari, membilas dengan

air mengalir dan memakai lap bersih atau tisu

c. Tiduk menggunakkan sabun

5. Berapakah jarak yang aman dalam social distancing untuk

mencegah penyebaran Covid-19?

a. 4 meter

b. 2 meter

c. 3 meter

6. Mengapa kita dianjurkan untuk menjaga jarak ditengah masa

pandemi Covid-19?

a. Untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19

b. Untuk menghindari droplets dari orang yang berbicara, batuk

dan bersin agar terjaga dari virus covid-19


c. Untuk menghindari kerumunan

7. Bagaimana cara pencegahan penularan Covid-19 ?

a. Dengan mematuhi protokol kesehatan 5M

b. Dengan membersihkan permukaan yang sering disentuh

c. Dengan menghindari makanan di tempat umum

8. Hal yang anda dapat lakukan untuk mengurangi mobilitas anda di

masa pandemi Covid-19?

a. Tidak melakukan mudik saat lebaran

b. Mengadakan pesta besar

c. Berbelanja perlengkapan secara berlebihan

9. Apa yang menyebabkan orang tidak mematuhi protokol kesehatan

5M?

a. Karena pekerjaan sulit jika harus menerapkan protokol

kesehatan

b. Karena tidak ada penderita covid-19 di lingkungan sekitar

c. Karena harga masker, pelindung wajah, hand sanitizer atau

APD lain cenderung mahal

10. Dibawah ini manakah hal-hal yang harus anda lakukan ketika

berada diluar rumah di masa pandemi Covid-19 ?

a. Menggunakan APD

b. Memakai masker , menghindari kerumunan dan menjaga jarak

c. Menggunakan Jaket
B. Sikap

Keterangan
STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju
R : Ragu-ragu

No Pertanyaan STS TS R S SS
Saya rajin cuci tangan saat berada
1.
di sekolah
Menghindari kerumunan saat berada
2.
di sekolah
Selama pandemi saya harus social
3.
distancing terutama di sekolah
Jika ada keperluan mendesak untuk
4.
keluar rumah saya tetap
menggunakan masker
Ketika libur panjang saya memilih
5. tetap berada dirumah untuk
mengurangi mobilitas
Saya hanya diizinkan keluar rumah
6. jika hanya dalam keadaan
mendesak
Ketika menggunakan masker saat
7. pembelajaran berlangsung saya
akan tetap terkena virus Covid-19
Saya merasa menjaga jarak tidak
8.
membantu mencegah virus Covid-19
Saat berada di sekolah tidak perlu
9.
menjaga jarak dengan orang lain
Ketika ada acara sekolah yang
10. mengumpulkan banyak orang saya
harus menghadiri
C. Motivasi

No Pertanyaan Ya Tidak
Saya percaya virus Covid-19 itu ada
1. maka dari itu saya senantiasa memakai
masker saat berada di luar rumah
Ketika mendengar bahaya dari virus
Covid-19, saya tidak ragu untuk
2.
mengajak teman-teman menerapkan
protokol kesehatan
Dorongan Bapak/Ibu Guru yang
mengingatkan untuk saya tetap
3.
menjaga jarak dan menjauhi kerumunan
saat berada di sekolah
Mematuhi protokol kesehatan saat di
4. sekolah sama halnya dengan
melindungi diri kita dan juga orang lain
mengurangi mobilitas dapat membuat
5. saya terhindar dari paparan virus Covid-
19
Saya rasa, saya lebih mudah terpapar
6. virus Covid-19 jika tidak menggunakan
masker dan menjaga jarak
Menjaga jarak saat berada di sekolah
7. akan mengurangi resiko terkena virus
Covid-19
Saya bisa menggunakan hand sanitezer
saat tidak ada sabun dan selalu
8.
membawanya pada saat berada di
sekolah
Saya sangat semangat dalam
9. penerapan protokol kesehatan agar
wabah covid-19 dapat segera teratasi
Dukungan keluarga menjadi dorongan
10. saya untuk tetap menaati protokol
kesehatan
D. Dukungan Keluarga

Keterangan
STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju
R : Ragu-ragu

No Pertanyaan STS TS R S SS
Keluarga mengingatkan saya untuk
1. memakai masker ketika berada di
sekolah
Keluarga tidak mengijinkan saya
untuk berkegiatan di luar rumah
2.
apabila tidak ada keperluan yang
mendesak
Keluarga selalu menyiapkan masker
3.
dan hand sanitizer di rumah
4. Keluarga melarang saya untuk
berkerumun di lingkungan sekolah
Keluarga mengingatkan saya untuk
5. selalu menjaga jarak saat berada di
sekolah
Keluarga selalu mendiskusikan
6. kepada saya tentang penerapan
protokol kesehatan di sekolah
Tidak satupun keluarga saya yang
7. memperhatikan kepatuhan protokol
kesehatan
Keluarga mendukung saya apabila
8. tidak menerapkan protokol
kesehatan
Keluarga saya mengatakan mencuci
9. tangan lebih baik tidak menggunkan
air yang mengalir
Keluarga saya tidak perna
10. memotivasi saya untuk selalu
menerapkan protokol kesehatan

Anda mungkin juga menyukai