Anda di halaman 1dari 38

PROPOSAL PROGRAM HOLISTIK PEMBINAAN

DAN PEMBERDAYAAN DESA


REVITALISASI RUMAH SEHAT SEBAGAI UPAYA PREVENTIF
PENCEGAHAN TUBERCULOSIS (TBC) DI ERA PANDEMI DI
KELURAHAN MOROKREMBANGAN KECAMATAN KREMBANGAN
KOTA SURABAYA

Oleh :

Berliana Indah Shafa Putri 20191660093


Novia Nur Laili 20191660117
Ananda Alya Ayu Krisnawati 20191660092
Shafin Rafidhatul Jannah 20191660116
Silviana Darmayanti 20181660032
Dhea Julia Bella Fernanda 20201666066
Yuliansa Nurista 20201666026
Rachma Wati 20201660091
Muhammad Iqbal Fatoni 20201660093
Malika Ilma Alkautsar 20201666017
Ratna Wulandari 20201666048
Salwa Syahira 20201666067
Khusnun Nadziroh 20201660055
Priadi 20201660083

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA


KOTA SURABAYA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

i
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................v
A. Judul...............................................................................................................1
B. Latar Belakang...............................................................................................1
C. Rumusan Masalah..........................................................................................3
D. Tujuan.............................................................................................................3
E. Indikator Keberhasilan Program....................................................................3
F. Luaran Yang Diharapkan...............................................................................5
G. Manfaat...........................................................................................................6
H. Gambaran Umum Masyarakat Sekitar...........................................................6
I. Metode Pelaksanaan.......................................................................................7
J. Jadwal Kegiatan.............................................................................................12
K. Rancangan Biaya............................................................................................14
LAMPIRAN - LAMPIRAN..................................................................................
Lampiran 1. Biodata Ketua Tim, Anggota dan Dosen Pendamping.....................
Lampiran 2. Daftar Kegiatan Organisasi...............................................................
Lampiran 3. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerja Sama......................................
Lampiran 4. Surat Pernyataan Pelaksanaan PHP2D.............................................
Lampiran 5. Surat Denah Lokasi Bina Desa.........................................................

iii
DAFTAR TABEL
Tabel I. Indikator Keberhasilan Program...................................................................3
Tabel II. Jadwal Kegiatan..........................................................................................12
Tabel III. Rancangan Biaya........................................................................................14

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar I. Rancangan Program Tindak Lanjut Pasca PHP2D.....................................5
Gambar II. Metode Pelaksanaan...................................................................................7

v
A. JUDUL
Revitalisasi Rumah Sehat sebagai Upaya Preventif Pencegahan
Tuberculosis (TBC) di Era Pandemi di Kelurahan Morokrembangan Kecamatan
Krembangan Kota Surabaya.
B. LATAR BELAKANG
Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit yang penyebarannya melalui
udara, orang dengan TBC di paru atau tenggorokan saat batuk, bersin atau
berbicara akan menularkan bakteri melalui udara. Gejala TBC Paru yaitu batuk
yang berlangsung lebih dari 3 minggu, demam, berat badan turun tanpa sebab,
keringat malam, senantiasa lelah, nafsu makan berkurang, dan dahak bebercak
darah. Di masa pandemi Covid-19, ada fenomena dan fakta perhatian
masyarakat terhadap pencegahan dan pengobatan TBC teralihkan ke arah
pencegahan dan pengobatan Covid-19. Hal ini dapat memperburuk kondisi
penderita TBC dan masyarakat yang beresiko terinfeksi TBC. Pada
kenyataannya, baik TBC maupun Covid-19, keduanya memiliki resiko
kematian pada penderitanya apabila tidak tertangani dengan tepat. Hal lain yang
juga penting diperhatikan bahwa TBC dan Covid-19 memiliki cara penularan
yang sama, yaitu kuman dapat terhirup masuk ke saluran pernapasan ketika ada
penderita yang batuk, bersin dan berbicara (Damayanti, N.A., Erza, E.K. dan
Johan, R., 2020.)
Kondisi lingkungan masyarakat merupakan salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap kejadian penyakit TBC, misalnya pada bangunan dengan
kelembapan, kualitas udara dalam ruang, serta perilaku meludah di
sembarangan tempat, batuk tanpa menutup mulut, pengobatan yang tidak
teratur, tidak membuka jendela, dan tidak memakai masker (Mahmuda, 2014).
Sedangkan berdasarkan survey awal dilakukan pada bulan April 2021 di
Kelurahan Morokrembangan RW 05 dan Rw 07 secara online dengan
melakukan wawancara kepada kader yang mengurusi TBC di lingkungan
tersebut, didapatkan hasil bahwa permasalahan adalah stigma masyarakat
setempat sehingga ketika kader TBC melakukan kunjungan untuk
pendampingan penderita cenderung menolak karena takut di kucilkan oleh
warga setempat, selain itu keadaan lingkungan yang cenderung padat penduduk
menyebabkan hunian minim ventilasi udara, dan pencahayaan yang menjadi
sarana perkembangan dari bakteri penyebab TBC.
Pada tahun 2019, TBC tetap menjadi penyebab kematian paling umum
dari satu patogen infeksius. Penyebaran TBC terbesar berada di wilayah Asia
Tenggara (44%), sedangkan delapan negara penyumbang dua pertiga dari total
global kasus TBC berasal dari: India (26%), Indonesia (8,5%), Cina (8,4%),

1
Filipina (6,0%), Pakistan (5,7%), Nigeria (4,4%), Bangladesh (3,6) %) dan
Afrika Selatan (3,6%).
Berdasarkan data Global Tuberculosis Report (WHO, 2018) angka
insiden TBC di Indonesia mencapai 391 per 100.000 penduduk dan angka
kematian 42 per 100.000 penduduk. Pada tahun 2017 ditemukan kasus TBC
meningkat sebanyak 425.089 kasus jika dibandingkan tahun 2016 sebanyak
360.565 kasus. Jumlah kasus tertinggi terdapat di 3 provinsi yaitu Jawa Barat,
Jawa Timur dan Jawa Tengah (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
2018). Sedangkan berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Surabaya tahun 2018
terdapat 990 kasus TB Paru di Surabaya Utara yang tersebar di 13 wilayah kerja
Puskesmas.
Berdasarkan permasalahan yang ada kami mencoba untuk
menyeselesaikan dengan suatu program revitalisasi rumah sehat sebagai upaya
preventif pencegahan Tuberculosis (TBC) di era pandemi di Surabaya.
Rumah sehat merupakan bangunan tempat tinggal yang memenuhi
persyaratan kesehatan yang terdiri dari komponen rumah, sarana sanitasi dan
perilaku dengan memiliki akses jamban sehat, tempat pembuangan sampah,
sarana air bersih, sarana pembuangan air limbah, ventilasi baik, kepadatan
hunian rumah memenuhi persyaratan, dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah
(Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2017). Rumah yang dihuni di
Indonesia, menurut data Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa secara nasional
24,9% yang tergolong rumah sehat, sisanya belum memenuhi kriteria rumah
sehat. Penilaian terhadap rumah sehat ini dilakukan terhadap kriteria kondisi
fisik rumah yang meliputi atap, dinding, lantai, ketersediaan jendela, ventilasi,
pencahayaan, lantai, kepadatan hunian.
Revitalisasi merupakan sebuah cara untuk membantu masyarakat
mengatasi masalah derajat kesehatan dilingkungan tempat tinggal, khususnya
mereka yang berada disekitar masyarakat penderita TBC dengan resiko
penularan yang tinggi. Diharapkan dalam lingkungan yang serba terbatas,
rumah hunian masih memenuhi kriteria rumah sehat, sehingga masyarakat
dapat mengatasi masalah derajat kesehatan salah satunya untuk mengurangi
resiko penularan penyakit TBC.
Dari data diatas dapat disimpulkan revitalisasi rumah sehat yang bisa
dilakukan dan efek jangka panjangnya yaitu :
1. Menghilangkan stigma negatif masyarakat kepada penderita TBC.
2. Pemberdayaan warga dengan mengelola bersama kampung dengan rumah
sehat.
3. Pembedahan rumah agar memenuhi standar kriteria rumah sehat dan
pembenahan kembali fasilitas yang ada di rumah sehat namun terbengkalai.

2
4. Dengan adanya pemberdayaan rumah sehat maka diharapkan akan
mengurangi penyebaran penyakit TBC.

C. RUMUSAN MASALAH
1. Stigma masyarakat kepada penderita TBC mengakibatkan penderita TBC
enggan untuk bersosialisasi.
2. Minimnya rumah sehat yang tidak memenuhi standard dan banyaknya
fasilitas yang terbengkalai
3. Masyarakat setempat masih belum memiliki rumah sendiri sehingga kerja
sama pihak pemilik rumah diperlukan.
4. Kurangnya wawasan dan faktor ekonomi yang rendah sehingga mereka
tidak bisa memenuhi kriteria rumah sehat untuk penderita TBC.

D. TUJUAN
1. Untuk memutuskan stigma masyarakat kepada penderita TBC.
2. Untuk membangun suatu kampung dengan kriteria rumah sehat melalui
pembedahan rumah yang tidak memenuhi standard atau pembenahan
kembali fasilitas yang terbengkalai dan diharapkan mengurangi
penyebaran penyakit TBC.
3. Kerja sama dan edukasi kepada pemilik rumah sehingga program dapat
terlaksana
4. Pemberian edukasi untuk meminimalkan resiko anggota keluarga tertular
serta untuk meningkatkan derajat kesehatan melalui program rumah sehat.
E. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM
Tabel I. Indikator keberhasilan program
No. Indikator Sebelum Program Sesudah Program
1. Perubahan Perilaku Masyarakat memiliki Masyarakat memiliki
Masyarakat kesadaran yang rendah inisiatif dan

3
ketertarikan terkait
terkait derajat
peningkatan derajat
kesehatan.
kesehatan
Masyarakat tidak
Masyarakat memiliki
memiliki ketrampilan
ketrampilan dalam
dalam pengelolaan
pengelolaan rumah
rumah sehat di
sehat di lingkungan
lingkungan yang
yang terbatas
terbatas
Jumlah kasus penularan
Penurunan jumlah
TBC meningkat setiap
kasus penularan TBC
tahunnya.
Masyarakat lebih
Masyarakat tidak
memahami kriteria dari
memiliki pengetahuan
rumah sehat serta
terkait Rumah Sehat
pengetahuan umum
dan penyebaran TBC
terkait penyakit TBC
Keadaan rumah yang
belum mencukupi Jumlah rumah sehat
2. Perubahan Fisik
karakteristik rumah meningkat
sehat.
Mampu
Jalinan kemitraan
mengoptimalkan peran
Perubahan Kemitraan masyarakat dengan
3. kemitraan dan menjalin
dari Berbagai Pihak komunitas terkait cukup
kemitraan baru dengan
baik.
berbagai pihak.
Terciptanya
Belum ada kelembagaan lokal
Perubahan kelembagaan local sebagai sumber
4.
Kelembagaan Lokal sebagai sumber informasi dikemudian
informasi hari terkait rumah sehat
dan TBC
Pembuatan grup pada
Peningkatan Kegiatan Belum ada media yang media sosial chat antara
Koordinasi dan menjembatani antara pihak terkait dan
5.
Komunikasi antar warga dan pihak masyarakat sebagai
Lembaga-lembaga coordinator sarana koordinasi dan
komunikasi.
6. Memiliki rancangan Belum ada program Monitoring dan
program tindak lanjut Mengevaluasi pasca

4
program selesai guna
mencari informasi titik
lemah program yang
pasca kegiatan
nantinya akan menjadi
bahan masukan dalam
proses selanjutnya
Implementasi beberapa
Terjadinya Proses
Belum ada mata kuliah mata kuliah dalam
Implementasi Mata
7. dalam perkuliahan yang lingkup dunia kesehatan
Kuliah di Lingkungan
di Implementasikan dengan program yang
Masyarakat
ada.

Berikut Rancangan Program Tindak Lanjut Pasca PHP2D yang dilakukan Di


Surabaya:

Membina Warga
Monitoring dan
Khususnya keluarga
Mengevaluasi pasca
dari masyarakat yang
kontrak selesai guna
terkena TBC guna Rancangan Program
mencari informasi titik
menjadi wadah Tindak Lanjut Pasca
PHP2D lemah program yang
controling &
nantinya akan menjadi
Organizing terhadap
bahan masukan dalam
keberlanjutan Program
proses selanjutnya
PHP2D

Gambar I. Rancangan Program Tindak Lanjut Pasca PHP2D


Program lanjutan pasca kontrak administratif yaitu mengadakan
monitoring dan evaluasi mengenai indikator keberhasilan program. Dari situ
dapat diketahui kelebihan dan kekurangan program yang telah kami laksanakan,
untuk dijadikan pedoman pelaksanan program selanjutnya yaitu membina dan
menerapkan pola hidup bersih dan sehat kelompok masyarakat beresiko untuk
menjaga derajat kesehatannya dengan dibantu oleh kelompok masyarakat yang
telah terbentuk dan tetap mendapatkan pengawasan dari kami selaku pelaksana
program.
F. Luaran yang Diharapkan
1. Manual atau Panduan Rumah Sehat bagi Penderita TBC
2. Profil dan Poster Hasil Pelaksanaan Program Revitalisasi Rumah Sehat

5
3. Vidio Kegiatan
4. Publikasi Melalui Media Sosial
5. Publikasi Jurnal Ilmiah
6. Jejaring kemitraan
G. Manfaat
Setelah melakukan program holistik pembinaan dan pemberdayaan
lingkungan diharapkan masyarakat mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru
mengenai kesehatan, baik dalam lingkup rumah sehat beserta karakteristiknya,
penyakit TBC dan penularannya, bahkan terkait pola hidup bersih dan sehat.
Tidak hanya itu, setelah dilakukan revitalisasi rumah masyarakat diharapkan
terdapat penurunan kasus terkait penularan penyakit TBC ini. Dan dengan
adanya kelompok masyarakat yang jadi pioneer dalam pelaksanaan rumah sehat
diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekitar.
H. Gambaran Umum Masyarakat Sekitar
Kecamatan Krembangan merupakan salah satu dari 31 kecamatan di Kota
Surabaya yang mempunyai luas ± 8,34 Km2 dan terdiri dari beberapa kelurahan
salah satunya adalah Kelurahan Morokrembangan. Wilayah kecamatan
Krembangan sebagian besar merupakan daerah yang padat penduduk dengan
jumlah 119.159 Jiwa (2015).
Lokasi yang menjadi sasaran kami dalam kegiatan ini berada di
Kelurahan Morokrembangan RW 05 dan RW 07, Kecamatan Krembangan,
Kota Surabaya. Di Kelurahan tersebut masyarakat masih dihadapkan dengan
berbagai persoalan; pemukiman tersebut termasuk pemukiman yang padat
dengan penduduk, dan dilain sisi jumlah penderita TBC pada kampung tersebut
juga tinggi, terdapat beberapa rumah yang belum masuk kategori rumah sehat,
serta masih banyak masyarakat yang memiliki stigma negatif kepada para
penderita TBC, ditambah lagi dengan keadaan pandemi saat ini, masyarakat
cenderung takut dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Selain itu berdasarkan hasil survey yang kami lakukan pada Kelurahan
Morokrembangan RW 05 dan RW 07, Kecamatan Krembangan, Kota
Surabaya, masyarakat penderita TBC sebenarnya sudah memilki komunitas
TBC dengan nama “Komunitas TBC Morokrembangan”, namun masih belum
memiliki agenda yang dilaksanakan secara rutin. Serta dampak yang terjadi
akibat pandemi Covid-19 ini mengakibatkan terkendala pelaksanaanya.
Lalu disamping itu juga menurut informasi yang kami dapat bahwa dalam
kampung tersebut juga telah memiliki 1 kader aktif yang mendampingi terkait
kegiatan masyarakat TBC. Komunitas TBC juga aktif memberikan bantuan
kepada penderita TBC yang terdampak.

6
I. Metode Pelaksanaan
Tahap Pelaksanaan : Perguruan Tinggi Mitra
1. Survei awal
2. Survei kondisi
rumah dan Kelompok :
Menja Peningkatan
identifikasi menjadi Inti : Masyarakat
dikan jumlah
3 kelompok. dengan resiko rumah sehat
revitali
3. Dilakukan tinggi TBC dan
sasi
pembedahan atau Dua : Pemuda penurunan
rumah penularan
penataan rumah Setempat
sehat penyebaran
sehingga sesuai Tiga :
dengan karakteristik TBC
Masyarakat
rumah sehat
4. Edukasi kesehatan Pelayanan
Perguruan Tinggi kesehatan

Gambar II. Metode Pelaksanaan


Tahap Pelaksanaan
1. Survey Awal
Survey awal dilakukan pada bulan April 2021 di Kelurahan
Morokrembangan RW 05 dan Rw 07 secara online dengan melakukan
wawancara kepada kader yang mengurusi TBC di lingkungan tersebut,
didapatkan hasil bahwa permasalahan utama adalah stigma masyarakat
setempat sehingga ketika kader TBC melakukan kunjungan untuk
pendampingan penderita cenderung menolak karena takut di kucilkan oleh
warga setempat.
2. Identifikasi Masalah
Adapun persoalan yang berada di Kelurahan Morokrembangan diantaranya:
Potential Human dari segi habit, melihat kondisi didalam masyarakat
Kelurahan Morokrembangan yang cenderung memiliki stigma negatif kepada
penderita TBC. Mereka memiliki keinginan untuk mempertahankan
kesehatannya tetapi upaya pencegahannya masih belum diarahkan dengan baik.
Potential Human dari segi kecamatan/Kawasan. Melihat dari hasil
wawancara kami bersama kader TBC kelurahan Morokrembangan, lebih
mengarahkan kami pada daerah tersebut karena daerah tersebut berpotensi tepat

7
untuk penerapan program dari kami karena merupakan kawasan yang memiliki
jumlah penderita TBC paling tinggi.
3. Analisis Kebutuhan
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka perlu adanya pembuatan
rumah sehat dan pengaktifan kembali rumah sehat yang terbengkalai untuk
masyarakat Kelurahan Morokrembangan. Kegiatan tersebut dilakukan melalui
beberapa tahap agar masyarakat Morokrembangan mulai sadar dan bisa
menghilangkan stigma negatif kepada penderita TBC, sehingga tidak ada lagi
kesulitan bagi para petugas untuk memberikan layanan kesehatan bagi
penderita TBC dan bagi para penderita tidak perlu merasakan cemas dan
melakukan isolasi sosial.
4. Penetapan Khalayak Sasaran
Keluarga dari pasien yang menderita TBC menjadi sasaran utama, dan
masyarakat sekitar sebagai sasaran umumnya. Hal ini didasarkan pada potensi-
potensi yang sudah dijelaskan di point ke-2 yakni Identifikasi Masalah.
5. Penyusunan Program
Perencanaan konsep kegiatan dilakukan dengan diadakannya rapat
anggota secara keseluruhan. Berdasarkan rapat yang ada, ditetapkan bahwa
kegiatan PHP2D ini dilakukan dengan membuat program revitalisasi rumah
sehat sebagai upaya preventif pencegahan TBC di era pandemi dengan metode
bedah rumah dan penataan kembali rumah yang ditujukan kepada masyarakat
dengan resiko tinggi penularan TBC agar mereka tidak tertular dan diberikan
seminar penyuluhan kesehatan terkait TBC guna mematahkan stigma negatif
dari masyarakat setempat sehingga tercapailah derjat kesehatan yang optimal.
Namun, mengingat kondisi saat ini terdapat pandemi Covid-19 kami melakukan
melalui dua metode, yakni secara offline dan online. Yang sekiranya bisa
dilakukan di rumah seperti penyuluhan mengenai rumah sehat dan penyakit
TBC akan disampaikan secara online dengan diberikan buku panduan,
sedangkan yang sifatnya praktik seperti pembedahan rumah dan survey rumah
sehat maka dilakukan secara langsung dilapangan atau offline.
6. Perumusan dan Pengukuran Indikator Keberhasilan
Melihat latar belakang di atas, masalah yang akan dibahas dalam program ini
adalah:
1. Bagaimana cara penyebaran dari TBC dan cara pencegahannya?
2. Bagaimana cara mematahkan stigma negatif masyarakat kepada
penderita TBC sehingga penderita tidak merasa diasingkan?
3. Bagaimana upaya agar rumah sehat yang nantinya diadakan berjalan
secara efektif dan berkelanjutan?

8
Untuk menjawab masalah diatas, maka dilaksanakan program seminar dan
evaluasi kegiatan untuk mengetahui apakah program kami telah terlaksana
sesuai dengan harapan, dilakukan pembagian kuisioner sebelum dan sesudah
terlaksananya program. Adapun indicator keberhasilan program yang harus
diperhatikan, yaitu:
1. Perubahan Perilaku Masyarakat
Sebelum Program :
a. Masyarakat memiliki kesadaran yang rendah terkait derajat
kesehatan
b. Masyarakat tidak memiliki ketrampilan dalam pengelolaan rumah
sehat di lingkungan yang terbatas.
c. Jumlah kasus penularan TBC meningkat setiap tahunnya.
d. Masyarakat tidak memiliki pengetahuan terkait Rumah Sehat dan
penyebaran TBC
Sesudah Program :
a. Masyarakat memiliki inisiatif dan ketertarikan terkait peningkatan
derajat kesehatan
b. Masyarakat memiliki ketrampilan dalam pengelolaan rumah sehat
di lingkungan yang terbatas
c. Penurunan jumlah kasus penularan TBC
d. Masyarakat lebih memahami kriteria dari rumah sehat serta
pengetahuan umum terkait penyakit TBC.
2. Perubahan Fisik
Sebelum Program :
a. Keadaan rumah yang belum mencukupi karakteristik rumah sehat.
Sesudah Program :
a. Jumlah rumah sehat meningkat
3. Terjalinnya Kemitraan dari Berbagai Pihak
Sebelum Program :
a. Jalinan kemitraan masyarakat dengan komunitas terkait cukup
baik.
Sesudah Program :
a. Mampu mengoptimalkan peran kemitraan dan menjalin kemitraan
baru dengan berbagai pihak.
4. Perubahan Kelembagaan Lokal
Sebelum Program :

9
a. Belum ada kelembagaan lokal sebagai sumber informasi
Sesudah Program :
a. Terciptanya kelembagaan lokal sebagai sumber informasi
dikemudian hari terkait rumah sehat dan TBC
5. Penigkatan Kegiatan Koordinasi dan Komunikasi antar Lembaga-
lembaga
Sebelum Program :
a. Belum ada media yang menjembatani antara warga dan pihak
koordinator
Sesudah Program :
a. Pembuatan grup pada media sosial chat antara pihak terkait dan
masyarakat sebagai sarana koordinasi dan komunikasi.
6. Memiliki Rancangan Program Tindak Lanjut Pasca Kegiatan
Sebelum Program :
a. Belum ada program
Sesudah Program :
a. Monitoring dan Mengevaluasi pasca program selesai guna mencari
informasi titik lemah program yang nantinya akan menjadi bahan
masukan dalam proses selanjutnya.
7. Terjadinya Proses Implementasi Mata Kuliah di Lingkungan
Masyarakat
Sebelum Program :
a. Belum ada mata kuliah dalam perkuliahan yang di Implementasikan
Sesudah Program :
a. Implementasi beberapa mata kuliah dalam lingkup dunia kesehatan
dengan program yang ada.
7. Pelaksanaan Program
Adapun pelaksanaan program pengembangan Kelurahan Morokrembangan RW
05 dan RW 07 adalah sebagai berikut :
a. Tahap Pembentukan Kelompok
Tahap ini akan dibentuk kelompok berdasarkan resiko tertular, mereka
yang memiliki resiko tertinggi untuk tertular menjadi kelompok utama,
dilanjutkan dengan masyarakat sekitar. Kemudian pada kelompok resiko
tertinggi tertular dibedakan kembali menjadi 3 kelompok, yakni mereka
yang kondisi rumahnya tidak terdapat fasilitas rumah sehat, kelompok

10
yang memenuhi kriteria rumah sehat tapi terbengkalai dan kelompok
dengan rumah sehat dan terawat.
b. Tahap Sosialisasi dan Edukasi terkait TBC dan Rumah Sehat
Tahap ini dilakukan sosialisasi dan edukasi serta pre test sebagai tolak
ukur pemahaman awal terkait pengetahuan masyarakat setempat.
c. Survei rumah yang akan dijadikan rumah sehat
d. Studi banding salah satu warga ke rumah sehat setempat
e. Pengelolaan rumah sehat
f. Pemanfaatan kembali rumah sehat
g. Seminar kesehatan pengeleloaan rumah sehat dan post test pengetahuan
akhir
h. Evaluasi hasil
i. Penulisan laporan
j. Presentasi Hasil
Peserta :

 Perwakilan civitas akademika Universitas Muhammadiyah Surabaya


 Masyarakat RW 03 dan RW 4Kecamatan Tenggilis Mejoyo Surabaya
 Mitra terikat

Materi :

 TBC (Definisi, Tanda Gejala, Proses penularan, dll)


 Rumah Sehat

11
J. Jadwal Kegiatan
Tabel II. Jadwal Kegiatan

12
Bulan/Minggu
N
Kegiatan I II III IV V VI VII
o
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Observasi
1
dan survey
Perencanaan
2
dan konsep
Studi
3
Pustaka
4 Administrasi
Pembentukan
5
Kelompok
Sosialisasi
dan edukasi
6 terkait TBC
dan Rumah
Sehat
Survei rumah
yang akan
7
dijadikan
rumah sehat
Studi
banding
8 salah satu
warga ke
rumah sehat
Membangun
9
rumah sehat
Pengelolaan
10
Rumah Sehat
Seminar
kesehatan
11
pengelolaaan
rumah sehat
Evaluasi
12 13
hasil
Penulisan
13
laporan
Presentassi
14
hasil
K. Rancangan Biaya
Tabel III. Rancangan Biaya
No Uraian Vol Satuan Harga Jumlah Grand Total
. Satuan
1. Bahan habis Pakai
(Untuk Seminar
sebelum program)
Cetak Buku 100 pcs 4.000 400.000
pedoman
Cindera mata 100 Pcs 9.000 900.000
peserta
Penyewaan Lokasi 1 Lokasi 800.000 800.000
Sub Total 2.100.000
Bahan habis pakai
(Pembuatan Rumah
Sehat)
Cendela 18 set 1.000.000 18.000.00
0
Semen dan Pasir 2 truck 1.000.000 2.000.000
Sewa Tukang 18 set 300.000 6.000.000
Alat pemasangan 18 set 100.000 1.800.000
Sub Total 27.800.000
Bahan habis pakai
(Seminar Setelah
Pembangunan)
Sewa Tempat 1 Lokasi 800.000 800.000
Sub Total
2 Perjalanan dan
pelaksanaan
kegiatan
Transportasi 100 kali 10.000 1.000.000
Cetak Banner, 1 Kali 3.000.000 3.000.000
Poster dan media

14
lainnya
Sub total 4.000.000
4. Seminar dan
Publikasi
Seminar 2 Kali 2.000.000 4.000.000
Desain Web 1 Kali 800.000 800.000
Sub Total 4.800.000
Total Keseluruhan 38.700.000

15
LAMPIRAN
Lampiran 1 Biodata Ketua Tim dan Dosen Pendamping
Data Diri Anggota 4

Nama : Silviana Darmayanti


NIM : 20181660032
Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 8 Juli 2002
Jenis Kelamin : Perempuan
Golongan Darah :-
Alamat Rumah : Mulyorejo Utara Surabaya
Alamat Universitas : Jl. Raya Sutorejo No. 59, Dukuh Sutorejo, Kecamatan
Mulyorejo, Kota Surabaya, Jawa Timur
Riwayat Pendidikan :

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
menjumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Program Mahasiswa Mengabdi.

Surabaya, 10 April
2021
Anggota 4

SILVIANA DARMAYANTI
NIM : 20181660032
Lampiran 2
Daftar Kegiatan Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat
Achilles Universitas Muhammadiyah Surabaya
1. Analisa Sosial pada Acara Darul Arqom Dasar
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari terakhir acara Darul Arqom Dasar
yaitu tanggal 4 April 2021 dengan tema “Analisa Kesehatan di Lingkungan
Sekitar”
Adapun maksud dan tujuan kami dilakukannya kegiatan ini adalah
melatih kader-kader IMM Achilles yang notabene adalah anak-anak
Kesehatan dapat menganalisis masalah Kesehatan yang ada di lingkungan
sekitar, serta mampu memberikan Tindakan atas solusi dari masalah yang ada.
Tindakannya dapat berupa membagikan masker, atau handsanitizer kepada
warga sekitar atau dapat pula memberikan wawasan seputar masalah
Kesehatan pada lingkungan yang warga tinggali.
Acara ini akan dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Minggu, 4 April 2021
Pukul : 08.00- selesai.
Tempat : Daerah masing-masing
Program ini dibuka untuk Kader IMM Achilles yang mengikuti
kegiatan Darul Arqom Dasar. Setiap kader akan mengunggah kegiatan mereka
menganalisis warga sekitar dalam bentuk video dan diupload melalui media
sosial berupa Instagram.
2. Achilles Blusukan
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada Jumat, 9 April 2021. Sasaran
kegiatan ini lansia yang tinggal di daerah Keputih, Surabaya.
Adapun maksud dan tujuan kami dilakukannya kegiatan ini adalah
ingin mengethui kondisi warga sekitar dengan cara mewawancarai sedikit
mengenai kehidupan mereka. Selain itu tujuan utama kami dalam acara ini
adalah untuk berbagi bersama mereka. Konsep acara nya sendiri, kami akan
membagikan kupon kepada Pak RT selaku coordinator lapangan lalu
diberikan kepada masyarakat sasaran.
Acara ini akan dilaksanakan pada :
- Open Donasi
Hari/tanggal : Rabu, 10 Februari 2021
Pukul : 13.00- selesai.
Tempat : Via Media Sosial Seluruh Warga Achilles
- Penyaluran Donasi
Hari/tanggal : Jumat, 9 April 2021
Pukul : 13.00- selesai.
Tempat : Kampung Keputih
Lampiran 3
Surat pernyataan kesediaan bekerja sama
Lampiran 4
Surat pernyataan pelaksanaan PHP2D
Lampiran 5
Denah lokasi bina desa

Anda mungkin juga menyukai