‘TEBET TB’
Temukan Berantas Tuntas TB
OLEH
ASRIATI, A.Md. AK
NIP. 19871012 202012 2 009
1
1
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tentu masih jauh
dari kesempurnaan dan banyak kekurangan-kekurangan. Untuk itu penulis
mengaharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan laporan ini
demi tercapainya tujuan yang diharapkan.
Asriati
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul.......................................................................................... i
Kata Pengantar............................................................................................. ii
Daftar Isi...................................................................................................... iii
Daftar Gambar`............................................................................................ iv
BAB I : PENDAHULUAN...................................................................... 1
I. Latar Belakang ...................................................................... 1
II. Rumusan Masalah................................................................... 4
III. Tujuan..................................................................................... 5
IV. Manfaat................................................................................... 5
BAB II : PEMBAHASAN......................................................................... 6
I. Landasan Teori......................................................................... 6
II. Analisis Pemecahan Masalah................................................. 10
III. Monitoring Dan Evaluasi...................................................... 23
D. Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan Aktualisasi………..21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
masih merupkan sah satu masalah kesehatan yang utama di dunia insiden tbc
CHINA dalam hal jumlah penderita diantara 22 negara dengan masalah TBC
terbesar didunia.
Penyakit TBC yang sudah lama disebabkan oleh patogen bakteria dan
ditemukan sejak puluhan tahun lalu, tapi tidak pernah bisa tertangani dengan
baik.
1
Berdasarkan data dari Global TB Report 2021, Indonesia merupakan
India dan Cina. Pada 2021, estimasi jumlah kasus TBC di Indonesia sebesar
824.000 kasus, namun hanya sekitar 54% dari target 85% yang berhasil
TBC di Indonesia, namun pasien TBC yang berhasil ditemukan, diobati, dan
ada sekitar 52% kasus TBC yang belum ditemukan atau sudah ditemukan
namun belum dilaporkan. Pada tahun 2022 data per bulan September untuk
cakupan penemuan dan pengobatan TBC sebesar 39% (target satu tahun TC
90%) dan angka keberhasilan pengobatan TBC sebesar 74% (target SR 90%).
nya kasus TB yang tidak ditemukan. Dari estimasi orang yang menderita
meningkat dari tahun 2017 sebanyak 53%,tetapi kasus yang ditemukan masih
hingga 90% pada tahun 2030 dibandingkan tahun 2015, pengurangan insiden
2
Tuberkulosis sebesar 80% pada tahun 2035 dibandingkan dengan tahun 2015,
dan tidak ada rumah tangga yang mengalami biaya katastropik akibat TB pada
daya manusia yang sehat melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan
daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing sehingga hal ini sangat
3
Di Puskesmas Sakti suspek TB yang ditemukan dan dilakukan
pemeriksaan masih sangat sedikit ,pada thun 2021 jumlah penduduk wilayah
kerja puskesmas sakti 22.37 jiwa dari jumlah penduduk tersebut diperkirakan
sasaran suspek sebanyak 380 suspek yang ditemukan hanya 127 supek dan dari
Dan pada tahun 2022 dengan jumlah penduduk 22.507 jiwa dengan
sasaran suspek 450 suspek hingga bulan mei 2022 ditemukan suspek hanya 30
suspek dan dengan sasaran kasus sebanyak 8 kasus.Oleh karena itu petugas TB
kegiatan inovasi yang diberi nama TEBET (Temukan Berantas Tuntas )TB
desa ,kader dan Kepala Desa yang bertujuan untuk meningkatkan penemuan
III. TUJUAN
1. Tujuan umum
4
memutuskan mata rantai penularan sehingga penyakit TB tidak lagi
2. Tujauan khusus
serumah
IV. MANFAAT
5
BAB II
PEMBAHASAN
I. LANDASAN TEORI
A. Pengertian Tuberkulosis
lainnya (TB ekstra paru) seperti pleura, kelenjar limfe, tulang, dan organ
bakteri yang dapat menyebar melalui kelanjar getah bening dan aliran
dapat hidup dalam bentuk tidak aktif didalam tubuh.Tetapi jika system
6
B. Etiologi dan transmisi TB
sering ditemukan, dan menular antar manusia melalui rute udara. Tidak
M. bovis dapat bertahan dalam susu sapi yang terinfeksi dan melakukan
yang efektif pada ternak. Infeksi terhadap organisme lain relatif jarang
ditemukan.
lewat udara melalui percik renik atau droplet nucleus (<5 microns) yang
bersin, atau bicara. Percik renik juga dapat dikeluarkan saat pasien TB
7
sampai 5 μm dapat menampung 1-5 basilli, dan bersifat sangat infeksius,
dan dapat bertahan di dalam udara sampai 4 jam. Karena ukurannya yang
(Kemenkes, 2019).
C. Faktor risiko TB
panjang.
3. Perokok
infeksius.
1. Batuk ≥ 2 minggu
8
2. Batuk berdahak
5. Sesak napas
1. Malaise
4. Menggigil
5. Demam
E. Suspect TB Paru
Paru yang diobati dan yang tidak diobati. Suspect TB Paru sputum BTA
negatif, tapi tanda-tanda lain positif. Tersangka TB Paru yang tidak diobati
a. Lokasi atau organ tubuh yang sakit: paru atau ekstra paru.
9
c. Riwayat pengobatan TB sebelumnya, pasien baru atau sudah pernah
diobati
berat, saat ini sudah tidak dimasukkan dalam klasifikasi tipe penderita
Saat ini beberapa teknologi baru telah didukung oleh WHO untuk
dengan TCM yaitu penggunaan nucleic acid, amplification test misalnya TCM
TB. WHO mendukung TCM TB pada tahun 2010 dan telah mengeluarkan
rekomendasi untuk menggunakan TCM TB. Saat ini data tentang penggunaan
penggunaannya pada anak. Data menunjukan hasil yang lebih baik dari
pemeriksaan biakan dan diagnosis klinis, selain itu hasiol TCM TB yang negative
tentang rendahnya penemuan kasus TB aktif dan suspek ,maka kami bekerja
sama dengan bidan desa,kader kepala desa.dan kami juga ikut berpartisipasi
10
secara tuntas penderita yang telah terinfeksi kuman Mycobacterium
Tubercolosis.
1. Sensitivitas tinggi
pemeriksaan TCM adalah dahak, baik yang didapat dengan berdahak langsung
11
Dalam upaya menanggulangi penyakit TB, pemerintah membuat
mendiagnosis TB, baik yang sensitive obat maupun yang resisten obat. Alat
satu Puskesmas yang telah dinilai layak oleh pemerintah untuk memberikan
penanggulangan TB, maka untuk saat ini pemeriksaan TCM tidak dikenakan
“TEBET” adalah
a. Posyandu Balita
12
berencana.(Effendi, Nasrul. 1998: 267) maka dalam kesempatan ini
ini dapat mencegah TB pada anak-anak,dan efek yang akan timbul setelah
terinfeksi kuman TB.vaksin juga diberikan Pada orang dewasa berusia 16-
b. Posyandu Lansia
13
Posyandu lansia memiliki peran penting untuk menjaga kualitas
TB.
tentang kesehatan bagi ibu hamil secara keseluruhan. Tujuan kelas ibu
kehamilan dan persalinan lancar, serta melalui fase awal kehidupan bayi
dengan bekal pengetahuan dasar. Materi pada kelas ibu untuk hamil akan
disampaikan oleh bidan atau tenaga kesehatan. Namun, juga bisa bertukar
ilmu atau sharing dengan ibu hamil lain yang menjadi peserta kelas
14
tersebut sehingga kegiatan ini sekaligus dapat dijadikan sebagai ajang
15
Gambar 4. Menyerahkan wadah sputum dan mengambil sampel
pada suspect TB oleh Bidan Desa
e. Skrining TB pada pasien DM
prevalensi penyakit infeksi ini 2-5 kali lebih tinggi pada pasien
16
Metode deteksi TB dilakukan dengan metode TCM metode
17
Gambar 5.Skrining TB pada pasien DM didesa Barieh
18
investigasi yang ditujukan pada orang-orang yang kontak dengan
19
penemuan dini TB pada pasien HIV dan deteksi dini HIV pada pasien
desa
20
berkomunikasi ,menginformasikan dan mengedukasi tentang
kepada masyarakat. Peran aktif kepala desa ini akan dapat dipenuhi
21
membutuhkan bukan sekedar terapi obat-obatan, tapi juga
pola istirahat dan aktifitas, serta pola makan adalah bagian suportif
keberhasilan pengobatan.
Jeureula
22
pemeriksaan mikroskopis dahak, menerima rujukan dan melakukan
kabupaten/kota.
minum obat selama jangka waktu yang dianjurkan oleh dokter. Jika
23
diperlukan. Hal ini untuk menghindari risiko gagal pengobatan,
24
Gambar 12. Capaian Indikator
25
Gambar 13. Utilasi Pemeriksaan TCM tahun 2022-2023
26
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
II. SARAN
kegiatan.
dengan SOP
27
DAFTAR PUSTAKA
Alisjahbana, B., Parwati, C. G., Putri, F. A., Meyanti, F., Post, E., Probandari, A.,
Nadjib, M., Farid, M. N., Wicaksono, D. B., Nurjannah, Pambudi, I., &
Tiemersma, E. W. (2019). Skrining aktif TBC dengan kombinasi gejala,
faktor risiko, pemeriksaan ronsen dan Tes Cepat Molekuler (GeneXpert
MTB/RIF) untuk menemukan kasus TBC lebih banyak (Policy Brief) .
Apriani, L., Alisjahbana, B., Ruslami, R., McAllister, S., Sharples, K., Hill, P., &
Menzies, D. (2019b). Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
TB: Bagaimana Implementasinya di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Fitriangga, A., Siswani, Nasip, M., Riono, P., & Simon, S. (2019). Pelibatan
Mantan Orang dengan TBC dalam Penemuan Terduga Kasus TBC.
Misnadiarly. 2016. Penyakit infeksi TB Paru dan Ekstra Paru. Bogor: Grafika
Mardi Yuan.
WHO. 2020. Report of Indonesia Joint External Monitoring Mission (JEMM) for
Tuberculosis (Final Report as per March 24,2020).
28
29