Oleh:
Kelompok III
KELAS B SIGLI
Anggota :
7. LIDIANA 17 ROSMALIANA
9. AMALIAH 19 FARIAN
10 MURSYIDAH
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini dapat memberikan
terhadap pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................
i
KATA PENGANTAR................................................................................................
ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..................................................................................................
1
B. Perumusan Masalah.........................................................................................
3
C. Tujuan Makalah.............................................................................................
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Bencana..........................................................................................................
4......................................................................................................................
B. Kesehatan Reproduksi....................................................................................
5......................................................................................................................
C. PPAM Kesehatan Reproduksi Pada Bencana................................................
47....................................................................................................................
D. langkah pencegahan peningkatan kesakitan dan kematian kesehatan
reproduksi pada tiap fase penanggulangan bencana......................................
11
BAB III.PENUTUP....................................................................................................
18
iii
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
yang telah dilakukan, namun masih sedikit yang memberikan perhatian untuk
bidang kesehatan reproduksi dan kondisi ini akan menjadi lebih buruk pada
situasi krisis kesehatan. Risiko kekerasan seksual dapat meningkat pada krisis
risikokematian ibu..
1
Memastikan tersedianya layanan kesehatan reproduksi dalam situasi
darurat bencana adalah sangat penting karena merupakan hak asasi manusia,
dan apabila dilaksanakan pada fase awal bencana akan dapat menyelamatkan
nyawa dan mencegah kesakitan bagi penduduk yang terkena dampak. Dalam
reproduksi, seperti tingginya angka kematian ibu, kasus kehamilan yang tidak
dikehendaki, kasus HIV/AIDS, dll, dan kondisi ini akan menjadi lebih buruk
dalam situasi darurat bencana. Kesehatan reproduksi juga telah menjadi salah
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi dan
jumlah kematian akan dapat meningkat pada situasi krisis kesehatan sehingga
2
harus menjadi prioritas penting. Pada situasi krisis kesehatan, pelayanan
kesehatan reproduksi ada kalanya tidak tersedia bahkan justru meningkat pada
situasi bencana. Ibu hamil dapat melahirkan sewaktu-waktu dan bisa saja
berkoordinasi untuk memastikan setiap ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi
B. Perumusan Masalah
Bencana
penanggulangan bencana
C. Tujuan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. BENCANA
1. Pengertian
yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan atau factor non alam maupun
4
2. Penanggulangan Bencana (Disaster Management).
kesiapsiagaan.
menunggu bantuan dari luar. Hal ini bisa merupakan akibat dari
B. KESEHATAN REPRODUKSI
1. Pengertian
sejahtera fisik, mental dan sosial yang menyeluruh dan tidak semata-
5
Seorang hak laki-laki dan perempuan berhak memperoleh informasi
dan dapat diterima, yang mereka pilih sendiri, dan juga metode
6
yang tidak bertentangan dengan hukum. Mereka juga harus memiliki
2. Tujuan
1. Pengertian .
perempuan.
7
2. Komponen PPAM Kesehatan Reproduksi terdiri dari 5 (lima) tujuan
yaitu:
kesehatan reproduksi.
koordinasi.
penyintas perkosaan.
hukum.
8
koordinator kesehatan reproduksi harus memastikan hal berikut
ini:
dalam.
seksual
radio, dll.
9
organisasi/lembaga yang berperan serta mekanisme ujukan
3) standar.
sakit.
10
e. Merencanakan pelayanan Kesehatan reproduksi komprehensif dan
estimasi pemakaian
(Kemenkes, 2015)
PENANGGULANGAN BENCANA
bencana. Agar kegiatan dapat berjalan dengan terarah, maka rencana yang
1. Fase Prabencana
11
a. Rencana Kesiapsiagaan
disamping itu juga memastikan respon bencana yang cepat, tepat dan
1. Tahap persiapan
kesepahaman tentang
12
c. konsep PPAM (Paket Pelayanan Awal Minimum) dan
penerapannya dalam
b. Pembuatan peta
reproduksi.
Peta adalah salah satu dari cara terbaik untuk mempresentasikan hasil dari
13
b) Kelompok risiko tinggi kesehatan reproduksi pada populasi yang ada
IMS, dll.
adalah untuk memberikan respon yang cepat, tepat dan sistematis segera
setelah dan selama tanggap bencana, sehingga efek yang ditimbulkan bencana
a. Respon Awal
/ propinsi /nasional
14
2) Mengintegrasikan tim siaga kespro ke dalam tim koordinasi Badan
Penanggulangan Bencana.
dan kegiatan lain secara simultan sesuai fungsi dari masing-masing sub tim.
komprehensif meliputi:
a. KIA
b. KB
d. Kespro Remaja
2016)
a. Pendataan dan pemetaan ibu hamil, pascapersalinan dan bayi baru lahir di
tempat-tempat pengungsian
15
b. Melakukan pemetaan puskemas dan rumah sakit
satu tempat khususnya untuk ibu hamil yang akan melahirkan dalam waktu
dekat
pengungsian
f. Memastikan asupan gizi yang cukup bagi kelompok rentan khususnya ibu
hamil dan ibu menyusui, dan bayi baru lahir (Kemenkes, 2017)
d. Layanan ginekologis
pencegahan
jender
minimum
16
i. Monitoring dan evaluasi dengan menggunakan mekanisme
Komprehensif
17
BAB III
PENUTUP
masalah kesehatan lain yang harus ditangani, tidak semua layanan kesehatan
kekerasan seksual dan pencegahan penularan IMS dan HIV. Tiap-tiap fase
kegiatan dapat berjalan dengan terarah, maka rencana yang disusun oleh Tim
18
DAFTAR PUSTAKA
Bencana – 2011
19