Disusun oleh
Kelompok 5
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penyusun sehingga makalah Promosi Kesehatan
ini yang berjudul “Upaya Promkes dalam Pelayanan Kebidanan” dapat selesai
dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Promosi Kesehatan, dimana sumber materi diambil dari beberapa media
pendidikan guna menunjang keakuratan materi yang nantinya akan disampaikan.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan berguna bagi
pembaca. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kotabumi , Juni 2020
Penyusun
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian..............................................................................................................3
B. Ruang Lingkup.......................................................................................................4
C. Upaya Promotif......................................................................................................6
D. Upaya Preventif......................................................................................................8
E. Upaya Kuratif.........................................................................................................9
F. Upaya Rehabilitatif..............................................................................................14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................................21
B. Saran........................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat
kemampuan yang melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai
bila masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehatnya. Kemandirian masyarakat
diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya dan menjalankan upaya
peecahannya sendiri adalah kelangsungan pembangunan. GBHN
mengamanatkan agar dapat dikembangkan suatu sistem kesehatan nasional
yang semakin mendorong peningkatan peran serta masyarakat. (Notoatmodjo
S, 2007)
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Upaya Apa kesehatan dalam pelayanan kebidanan
1. Promotif
2. Preventif
3. Kuratif
1
4. Rehabilitatif
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
4
adalah uapaya yang diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam
suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah,
dan menyambuhakan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga, kelompok, atau masyarakat.
B. Ruang Lingkup
5
meningkatkan kekebalan terhadap penyakit karena kolostrum dan zat-zat
gizi yang terkandung dalam ASI. Anak tidak mudah terkena penyakit.
6
manfaatnya dan biasanya orang-orang lebih senang untuk melihat hasil
yang cepat. Misalnya pasien malaria akan mudah dinasehati apabila dia
menderita malaria daripada pada saat dia sehat.
C. Upaya Promotif.
7
berkesinambungan melalui upaya peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan (preventif), dimulai sejak awal kehamilan sampai dekat
persalinan,deteruskan oleh upaya penyembuhan (kuratif) sebagai pertolongan
persalinan yang memadai sesuai dengan tingkat risikonya, dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif) dengan masa nifas, laktasi / pemberian ASI dan
Keluarga Berencana (KB). Upaya pemeliharaan kesehatan ibu hamil
dilakukan berbasis keluarga, sejak awal kepada suami dan keluarga perlu
diberikan informasi mengenai kondisi ibu hamil. Lingkup promosi kesehatan
dalam praktek kebidanan menurut sasarannya :
1. Bayi.
2. Anak balita
3. Remaja
4. Ibu hamil
5. Ibu bersalin
6. Ibu nifas
7. Ibu menyusui
8. PUS/WUS
9. Klimakterium/ menopause.
8
menjelaskan dan menginformasikan mengenai pola nutrisi yang baik bagi ibu
hamil untuk menunjang kesehatan ibu dan pertumbuhan janin yang baik.
Upaya promotif dalam praktek kebidanan pada ibu untuk anak tentang
pemberian imunisasi, yaitu menjelaskan mengenai keuntungan-keuntungan
yang didapat setelah pemberian imunisasi, serta bahaya apabila imunisasi
tersebut tidak diberikan. Selain itu juga menjelaskan mengenai gizi seimbang
yang baik untuk diberikan kepada anak guna mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang maksimal serta menghindari terjadinya gizi buruk pada
anak. Pentingnya usaha pelayanan kebidanan promotif bagi bayi dan anak
dengan berbagai upaya dengan penyuluhan, ataupun kegiatan promotif
lainnya agar angka gizi buruk dapat terus berkurang agar pertumbuhan dan
perkembangan anak dapat berlangsung dengan baik. Adapun bentuk usaha
promotifnya adalah dapat berupa berbagai penyuluhan ataupun kegiatan
lainnya yang biasa dilakukan di posyandu-posyandu bayi dan balita.
9
Pemberian informasi tentang tanda bahaya dalam kehamilan pada ibu
hamil agar ibu hamil segera memeriksakan diri jika mengalami salah
satu tanda tersebut.
Memberikan informasi tentang perawatan payudara pada ibu hamil
sebagai persiapan untuk masa laktasi nantinya
Memberikan informasi tentang persalinan dan kebutuhan selama
persalinan
Memberikan informasi tentang kebutuhan nifas seperti kebutuhan gizi,
kebutuhan hygiene, perawatan bayi, dan lain-lain
Memberikan informasi tentang diet yang tepat pada masa lansia
Memberikan informasi tentang menopause pada lansia
Memberikan informasi tentang pentingnya olahraga dan istirahat yang
cukup pada masa lansia
Memberikan promosi kesehatan mengenai pemberian ASI eklusif pada
ibu yang baru melahirkan.
D. Upaya Preventif
10
untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi
seseorang atau masyarakat (Notosoedirjo dan Latipun, 2005 : 145 ).
E. Upaya Kuratif
11
Jarak antara petugas kesehatan (dokter, perawat, bidan, dan sebagainya)
dengan pasien atau sasaran cenderung jauh. Upaya kuratif cenderung bersifat
reaktif, artinya kelompok ini pada umumnya hanya menunggu masalah
datang. Seperti misalnya dokter yang menunggu pasien datang di Puskesmas
atau tempat praktek. Kalau tidak ada pasien datang, berarti tidak ada masalah,
maka selesailah tugas mereka, bahwa masalah kesehatan adalah adanya
penyakit. Upaya kuratif cenderung melihat dan menangani klien atau pasien
lebih kepada sistem biologis manusia atau pasien hanya dilihat secara parsial,
padahal manusia terdiri dari kesehatan bio-psikologis dan sosial, yang terlihat
antara aspek satu dengan yang lainnya.
a. Bayi
Mandiri:
Pemberian vitamin K
Obat tetes mata.
Kolaborasi:
Pengobatan pada kasus asfiksia berat
Pengobatan mata pada kasus bayi dengan ibu yang menderita
gonore
Pengobatan pada kasus perdarahan intracranial
12
Pengobatan path kasus hipoglikemia
Pengobatan Dada penyakit-penyakit infeksi lainnya seperti ISPA.
diare dll.
b. Balita
Mandiri:
Pengobatan diare tanpa dehidrasi.
Balita dengan kasus BGM.
Kolaborasi:
Pengobatan path kasus ISPA
Pengobatan Dada kasus cacmgan
Pengobatan pada kasus gizi buruk
Pengobatan pada penyakit-penyakit mfeksi lainnya.
c. Remaja
Mandiri:
Pengobatan path kasus dismenorhoe
Pengobatan ~ada kasus anemia ringan.
Pada remaja korban perkosaan dengan ruftur pada serviks atau
mukosa
vagina dilakukan tindakan hecting.
Kolaborasi:
Pengobatan path kasus anemia berat.
Pengobatan pada kasus plour arbus
13
Contoh : Pada kasus dismenorhoe dilakukan kolaborasi untuk
pemberian therapi hormonal.
d. PUS/WUS
Mandiri:
Pengobatan pada efek samping alat kontrasepsi
Kolaborasi:
Pengobatan pada kasus Penyakit Menular Seksual
Pengobatan pada kasus radang panggul ( PRP)
e. Ibu hamil
Mandiri:
Pengobatan pada kasus hiperemesis tmgkat I dan tmgkat II.
Pengobatan pada kasus anemia ringan.
Kolaborasi:
Pengobatan pada kasus hiperemesis tmgkat Ill.
Pengobatan path abortus inleksiousus
Pengobatan pada kasus anemia berat.
Pengobatan pada kasus APB
Pengobatan pada kehamilan dengan penyakit yang menyertai
seperti jantung DM dll
f. Ibu Bersalin
Mandiri:
Manajemen Aktif Kala Ill
Pengobatan path kasus atonia uteri.
14
Ibu bersalin dengan ruftur pada servikslmukosa vagina/perineum
dilakukan tindakan hecting.
Kolaborasi:
Pengobatan pada kasus inersia uteri
Pengobatan path kasus perdarahan ( HPP primer).
g. Ibu Nifas
Mandiri:
Pengobatan pada sub involusi
Kolaborasi:
Pengobatan pada mastitis
Pengobatan pada HPP sekunder
Pengobatan pada kasus vaginitis
Pengobatan path kasus abses payudara
h. KlimakteriumlMenopause
Kolaborasi:
Terafi Sulih Hormon (TSH)
15
Perawatan payudara yang mengalami masalah, seperti : mastitis
dan bendungan ASI
F. Upaya Rehabilitatif
16
Contoh upaya rehabilitatif dalam kebidanan:
17
2. Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan
gangguan kemampuan bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit
(Disability limitation).
3. Rehabilitasi (Rehabilitation).
a. Masa Sebelum Sakit ( Prepatogenesis)
1) Promosi Kesehatan ( Health Promotion)
18
Peran bidan dalam promosi kesehatan ( health promotion ) :
19
a) Program imunisasi sebagai bentuk pelayanan perlindungan
khusus
b) Penggunanan kondom untuk mencegah penyakit HIV/AIDS.
c) Perlindungan kecelakaan baik di tempat umum maupun ditempat
kerja.
d) Perlindungan terhadap korban penganiyaan, pelecehan seksual
dan diskriminasi terhadap hak reproduksi wanita, tindakan
kekerasan pada anak dan maupun wanita.
20
c) Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan oleh suatu
penyakit.
a) Case Finding
b) Contact tracing
21
Masyarakat perlu menyadari bahwa berhasil atau
tidaknya usaha pengobatan tidak hanya tergantung pada baiknya
obat serta keahlian tenaga kesehatan, melainkan juga tergantung
pada kapan pengobatan itu diberikan. Pengobatan yang lamabat
akan meneybabkan usaha peneymbuhan lebih sulit bahakan
mungkin tidak dapat sembuh lagi misalnya pengobatan kanker
yang terlambat (Suryati, dkk. 2009)
22
sempuran agar penderita sembuh kembali dan tidak cacat ( tidak
terjadi komplikasi). Bila sudah terjadi kecacatan maka dicegah agar
kecacatan tersebut tidak bertambah berat dan fungsi dari alat tubuh
yang cacat ini dipertahankan semaksimal mungkin.
a) Rehabilitasi fisik
23
Yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik
semaksimal - maksimalnya. Misalnya, seorang yang karena
kecelakaan, patah kakinya, perlu mendapatkan rehabilitasi dari
kaki yang patah ini yaitu dengan mempergunakan kaki buatan
yang fungsinya sama dengan kaki yang sesungguhnya.
b) Rehabilitasi mental
d) Rehabilitasi aesthetis
24
Peran bidan dalam rehabilitasi (Rehabilitation):
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Semoga dengan penyusunan makalah yang kami buat ini, dapat
memberikan pedoman, inspirasi dan kreatifitas bagi teman – teman. Dan
sebuah kreatifitas yang bisa terilhami dari apa saja yang kemudian
diaplikasikan dalam proses belajar yang baik meskipun bentuk makalah ini
26
sangat sederhana dan masih banyak yang perlu disempurnakan karena masih
ada kesalahan – kesalahan dalam penyusunan makalah kami ini.
27
28
DAFTAR PUSTAKA
http://santibarlian.blogspot.com/2012/03/promotif-kebidanan.html
http://bidanrianasudibyo.blogspot.com/2012/01/upaya-kesehatan-dalam-
pelayanan.html
http://peterpaper.blogspot.com/2010/04/pelayanan-kesehatan-1.html
http://dharaayuning.blogspot.com/2012/04/konsep-promosi-kesehatan.html
29
http://kumpulanpelajarankulia.blogspot.com/2011/08/makalah-promosi-
kesehatan.html
30
31