Anda di halaman 1dari 38

i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat-Nya dan karunia-
Nya penulis telah dapat menyelesaikan tugas Promosi Kesehatan ini yaitu tentang promosi
kesehatan ibu menyusui Salawat beserta sallam buat Rasulullah SAW.

Makalah ini di susun dengan tujuan utama yaitu menyelesaikan tugas promosi kesehatan.
Makalah ini dibuat supaya pembaca mengetahui apa-apa saja tentang lingkup promosi kesehatan
berdasarkan sasarannya. Pendidikan merupakan media pembekalan pengetahuan, keterampilan
dan penguasaan teknologi bagi mahasiswi yang berkarya secara inovatif, kreatif dan tepat guna.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Dosen Siti Anisah,S.SiT telah memberi ilmu, membimbing dan motivator buat penulis.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan tinggi, khususnya
bermanfaat bagi Para mahasiswa, semua yang membaca makalah ini, Penulis menyadari makalah
ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun makalah
ini agar menjadi lebih baik, sangat diharapkan oleh penulis. Akhirnya penulis berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten. Amin.

Salatiga, April 2017

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .........................................................................................................1


B. Tujuan Umum ..........................................................................................................2
C. Tujuan Khusus .........................................................................................................2
D. Manfaat ....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Promosi Kesehatan ................................................................................3


B. Pengertian Promosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui ................................................3
C. Lingkup Promosi kesehatan Pada Ibu Menyusui .....................................................4
D. Promosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui ..................................................................4
E. Lingkup Promosi Kesehatan Pada PUS .................................................................11
F. Lingkup Promosi kesehatan Pada WUS ................................................................15
G. Lingkup Promosi Kesehatan Pada Klimakterium ..................................................23
H. Lingkup Promosi Kesehatan Pada Menopouse......................................................23

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................33
B. Saran ......................................................................................................................33

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................34

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat kemampuan yang melekat
dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik secara individu
maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan kemampuan hidup sehatnya.
Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya dan menjalankan
upaya peecahannya sendiri adalah kelangsungan pembangunan. GBHN mengamanatkan agar
dapat dikembangkan suatu sistem kesehatan nasional yang semakin mendorong peningkatan
peran serta masyarakat.

Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan terus menerus untuk menolong dirinya sendiri dalam
mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan pembinaan yang di lakukan oleh bidan sendiri antara
lain mempromosikan kesehatan dalam pelayanan agar peran serta ibu, remaja, wanita, keluarga
dan kelompok masyarakat di dalam upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
meningkat

Kesehatan itu terkait dengan masalah kesehatan wanita. Wanita dengan perkembangan dan
pertumbuhannya melalui masa bayi, anak, remaja, ibu (hamil, melahirkan, menyusui) dan usia
lanjut. Berbagai peran yang dilakukan tenaga kesehatan lainnya. Bidan dapat berperan sebagai
pelaksana, pengelola, peneliti dan pendidik. Sebagai pengelola, bidan memimpin kelompok atau
masyarakat (peran pemimpin). Di samping mendidik, bidan dapat berperan sebagai penyuluh dan
penasehat (konselor).

Sebagai promoter kesehatan yang merupakan salah peran bidan adalah memberikan penerangan
dan pendidikan sesuai sasaran untuk meningkatkan kesehatan. Sasaran akan dapat menerima
pelayanan kesehatan yang diberikan bila mereka memahaminya dengan baik serta
menguntungkan bagi diri dan lingkungan mereka. Upaya untuk meyakinkan sasaran agar dapat
menerima pelayanan kesehatan yang memberi manfaat bagi mereka tidak lain adalah melalui
promosi kesehatan. Adapun sasaran promosi kesehatan dalam praktik kebidanan adalah :

1
neonatus, bayi, anak balita, remaja, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, PUS/WUS,
klimakterium/menopause.

B. Tujuan Umum

Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami tantang lingkup promosi


kesehatan berdasarkan sasarannya, selama proses belajar mengajar sehingga dapat
mempelajari dam memahami penegtahuan secara luas serta menerapkan ilmu pada klien /
masyarakat

C. Tujuan Khusus

1. Agar mahasiswi mengetahui dan memahami lingkup promosi kesehatan yang dapat
dilakukan pada Ibu menyusui.
2. Agar mahasiswi mengetahui dan memahami lingkup promosi kesehatan yang dapat
dilakukan pada pasangan Usia subur (PUS) dan Wanita Usia Subur (WUS).
3. Agar mahasiswi mengetahui dan memahami lingkup promosi kesehatan yang dapat
dilakukan pada klimakterium dan menopause

D. Manfaat

Dapat mengetahui etika promosi kesehatan dalam bentuk kelompok maupun imdividu
dalam masyarakat. Klien dapat membedakan antara kesehatan yang baik / harus
dilakukan dan yang tidak perlu dilakukan dank lien dapat berhati hati atau waspada pada
kesehatannya

2
BAB II
ISI

A. Pengertian Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka
sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik,
emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekadar pengubahan gaya hidup saja, namun
berkairan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam
membuat keputusan yang sehat.

Pengubahan gaya hidup dapat difasilitasi melalui penggabunngan:

1. menciptakan lingkungan yang mendukung,


2. mengubah perilaku, dan
3. meningkatkan kesadaran.

Dalam Konferensi Internasional Promosi Kesehatan I yang diadakan di Ottawa, Kanada,


menghasilkan sebuah kesepakatan yang dikenal sebagai Piagam Ottawa. Dalam piagam ini
tertera strategi dalam meningkatkan kontrol masyarakat terhadap kesehatan diri mereka sendiri.

B. Pengertian promosi kesehatan pada ibu menyusui


Promosi kesehatan adalah upaya perubahan atau perbaikan perilaku dibidang kesehatan disertai
dengan upaya mempengaruhui lingkungan atau hal- hal lain yang sangat berpengaruh terhadap
perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan. Ibu menyusui adalah pemberian susu kepada bayi
atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu.

Promosi kesehatan pada ibu menyusui adalah upaya perubahan atau perbaikan perilaku yang
dapat berpengaruh terdapat perilaku dan kualitas kesehatan terhadap ibu menyusui.

Serta mengajarkan kepada ibu bagaimana teknik dan cara menyusui yang benar agar tidak terjadi
lecet atau luka pada puting susu ibu.

3
C. Lingkup promosi kesehatan pada ibu menyusui
Hak seorang bayi adalah menyusu kepada ibunya. Sebagai promotor kesehatan, bidan
diharapkan mampu memberikan pendidikan pada ibu menyusui. Pendidikan lebih baik diberikan
sebelum ibu bersalin, sehingga ibu dapat melakukan persiapan-persiapan ibu menyusui.

Lingkup promosi kesehatan yang diberikan kepada ibu menyusui meliputi kebersihan diri,
istirahat, seksual, pemberian ASI, nutrisi bagi bayi, pendidikan kesehatan gizi ibu menyusui, dan
meyakinkan pada ibu menyusui bahwa tidak ada pantangan makan selama menyusui. Sebagai
contoh terdapat mitos yang sudah beredar sejak dulu bahwa ibu menyusui tidak boleh makan
makanan yang berbau amis karena akan menyebabkan ASInya amis. Disinilah tugas bidan untuk
meluruskan mitos tersebut

bahwa justru makanan yang amis dibutuhkan oleh ibu menyusui karena mengandung protein
tinggi melalui promosi kesehatan.

D. Promosi kesehatan pada ibu menyusui


Penyelenggaraan Pekan ASI Sedunia adalah suatu gerakan yang dilaksanakan secara serentak di
seluruh dunia pada setiap minggu pertama bulan Agustus. Tujuannya adalah agar setiap negara,
secara terus menerus bersama-sama melaksanakan upaya-upaya yang nyata untuk membantu ibu
agar berhasil menyusui. Menyusui : Sepuluh Langkah Menuju Sayang Bayi adalah tema Pekan
ASI Sedunia tahun 2010 dengan slogan Sayang Bayi, Beri ASI, adalah suatu komitmen nyata
dari fasilitas kesehatan untuk mendukung keberhasilan menyusui, melalui pemberian
perlindungan dan memberikan informasi serta dukungan kepada ibu agar dapat menyusui
bayinya secara eksklusif.

Sepuluh langkah menuju keberhasilan menyusui merupakan promosi kesehatan pada ibu
menyusui yaitu:

1. Mempunyai kebijakan tertulis tentang pemberian ASI


Pada tahun 1989, UNICEF bersama WHO memperkenalkan Sepuluh Langkah
Keberhasilan Menyusui dengan mengeluarkan sebuah Pernyataan Bersama mengenai
Perlindungan, Promosi, dan Dukungan Menyusui: Peran Khusus Fasilitas Pelayanan

4
Kesehatan Ibu. Tahun 1990 Deklarasi Innocenti menghimbau dunia agar mendukung
pelaksanaan Sepuluh Langkah di semua fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan ibu.
2. Memberikan pelatihan bagi petugas kesehatan
Keberhasilan komunikasi antara petugas kesehatan dan pasien pada umumnya akan
melahirkan kenyamanan dan kepuasan bagi kedua belah pihak, khususnya timbulnya
empati atau ikut merasakan apa yang sedang dialami oleh pasien. Pada promosi kesehatan
pada ibu menyusui petugas kesehatan diberi pelatihan mengenai berkomunikasi yang baik
secara efektif dengan ibu-ibu (ibu menyusui) dan keluarganya sehingga dapat membantu
menumbuhkan kepercayaan diri khususnya pada ibu menyusui dan meningkatkan
kepercayaan terhadap tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatannya serta
keterampilan mengenai menyusui yang baik.

3. Menjelaskan manfaat menyusui


ASI sebagai makanan bayi mempunyai kebaikan/sifat sebagai berikut:

a. ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis, mudah
dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan pencernaan bayi.
b. ASI mengadung laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam
usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk menghambat
pertumbuhan bakteri yang bersifat pathogen, merangsang pertumbuhan mikroorganisme
yang dapat menghasilkan asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin,
memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat. memudahkan penyerahan
herbagai jenis mineral, seperti calsium, magnesium.
c. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6 bulan
pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4, Antistapiloccocus,
lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
d. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada bayi.
e. Proses pemberian ASI dapat menjalin hubungan psikologis antara ibu dan bayi.

5
Selain memberikan kebaikan bagi bayi, menyusui dengan bayi juga dapat memberikan manfaat
bagi ibu, yaitu:

a. Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan kehidupan kepada
bayinya
b. Hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang erat, bagi
perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak
c. Dengan menyusui bagi rahim ibu akan berkontraksi yang dapat menyebabkan
pengembalian keukuran sebelum hamil
d. Mempercepat berhentinya pendarahan post partum.
e. Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah bayi lahir tanpa dimandikan terlebih dahulu langsung
diletakkan pada perut ibu. Secara naluri bayi akan mencapai dan dapat menghisap puting ibu
dalam waktu 30 menit. Dengan demikian, kolostrum atau ASI yang berwarna kekuning-
kuningan, ASI yang pertama keluar akan langsung dihisap oleh sang bayi. Sebagaimana kita
ketahui kolostrum mengandung zat kekebalan yang lebih banyak dari Air Susu yang keluar pada
hari-hari berikut setelah kelahiran bayi. Kontak fisik pertama antara ibu dan bayi akan semakin
merekatkan rasa kasih sayang ibu dan bayi. Lalu dilanjutkan dengan pemberian ASI eksklusif.
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi
berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini.

5. Menunjukkan teknik menyusui yang benar


Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan
posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994).

Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan, payudara
semakin padat karena retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang
dirasakan tegang dan sakit. Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan
persiapan untuk memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, puting susu makin
menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola mamae makin menghitam. Persiapan
memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :

6
1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak
menumpuk.
2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi.
3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu.
4. Cara menyusui yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan berdiri, duduk, atau rebahan.

Teknik menyusui yang benar yaitu cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan
oleskan disekitar putting, berdiri, duduk, atau berbaring dengan santai (sesuai keinginan).

Teknik menyusui yang benar yaitu cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan
oleskan disekitar putting, berdiri, duduk, atau berbaring dengan santai (sesuai keinginan).

Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher
dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi
berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke
puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.

Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah
puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu,
mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.

Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI
tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan
menyusu. Apabila bayi telah menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda
yaitu bayi tampak tenang, badan bayi menempel pada perut ibu, mulut bayi terbuka lebar, dagu
bayi menmpel pada payudara ibu, sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah
lebih banyak yang masuk, bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan, puting susu
tidak terasa nyeri, telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus, kepala bayi agak
menengadah.

1. Tidak memberikan makanan dan atau minuman selain ASI

7
ASI tak dapat digantikan oleh makanan ataupun minuman manapun, karena ASI
mengandung zat gizi yang paling tepat, lengkap dan selalu menyesuaikan dengan kebutuhan
bayi setiap saat. ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat
memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. ASI merupakan makanan alamiah
yang pertama dan utama bagi bayi sehingga dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal.

2. Melaksanakan rawat gabung


Rawat gabung merupakan satu cara perawatan dimana ibu dan bayi yang baru dilahirkan
tidak dipisahkan, melainkan ditempatkan bersama dalam sebuah ruangan. Manfaat
dilakukannyan rawat gabung yaitu:

Dengan rawat gabung antara ibu dan bayi akan terjalin proses lekat (bonding) yang dapat
mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya
Ibu mudah menyusui kapan saja
Bayi dapat disusui dengan frekuensi yang lebih sering dan menimbulkan refleks prolaktin
yang mampu memacu proses produksi ASI dan refleks oksitosin yang membantu
pengeluaran ASI dan mempercepat involusi rahim
Petugas kesehatan lebih mudah untuk mengetahui perkembangan kondisi kesehatan ibu
dan bayi.
3. Membantu ibu menyusui sesering mungkin dan semau bayi
Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan di
setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus
menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan
atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat
dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong
dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan
akan mempunyai pola tertentu setelah 1 2 minggu kemudian.

Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh
pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan

8
bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering
menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi ASI.

4. Tidak memberikan dot atau kempeng


Oleh karena pemberian susu formula kadang tidak disertai dengan botol/dot yang cukup terjamin
kebersihannya sehingga bayi menjadi diare. Dan pengenceran atau perbandingan bubuk susu dan
air kadang tidak sesuai dengan ketentuan pada label yang berakibat bayi kurang gizi.

5. Membina kelompok pendukung ASI


Dukungan lainnya dari pihak-pihak yang terkait dengan ibu menyusui menjadi penentu
keberhasilan pemberian ASI diantaranya:

Suami: Bentuk dukungan yang dapat diberikan antara lain menemani istri ketika sedang
menyusui, ikut merawat bayi, memberikan kata-kata pujian/pemberi semangat sehingga istri
terus merasa percaya diri, melengkapi pengetahuan seputar pemberian ASI dan kegiatan
menyusui, serta bangga dengan istri yang sedang dalam masa pemberian ASI kepada sang buah
hati.
1. Keluarga: melengkapi pengetahuan seputar pemberian ASI dan kegiatan menyusui,
memberikan pujian, semangat dan dorongan agar ibu bisa percaya diri untuk menyusui,
membantu dalam perawatan bayi.
2. Tenaga kesehatan: tidak mempromosikan susu formula, memberi informasi yang tepat
tentang ASI dan seputar kegiatan menyusui, memberikan semangat dan dorongan agar
para ibu memberikan ASI Eksklusif kepada bayi mereka, dan menyusui diteruskan
sampai bayi berusia 2 tahun atau lebih, dan memahami ciri-ciri tumbuh kembang
bayi/anak ASI.
3. Lingkungan kerja/kantor: menerapkan kebijakan kantor yang ramah terhadap pegawai
perempuan yang menyusui, menyediakan ruang menyusui, memberikan waktu untuk
memerah/menyusui langsung bila menyusui harus dilakukan selama waktu kerja.
4. Sesama ibu menyusui: saling berbagi pengalaman, bertukar informasi, memberi
semangat dan dukungan seputar kegiatan menyusui dan pemberian ASI, agar ASI
Eksklusif berhasil diberikan kepada bayi selama 6 bulan pertama, dan ASI diteruskan
hingga anak berusia 2 tahun atau lebih.
9
5. Pemerintah: senantiasa mensosialisasikan keunggulan ASI kepada masyarakat,
memperbaiki dan melengkapi perangkat yang mendukung kegiatan menyusui dan
pemberian ASI, menindak dengan tegas segala bentuk pelanggaran pihak ketiga yang
bertentangan dengan kebijakan pemberian ASI Eksklusif serta pemberian ASI bagi bayi
Indonesia.

Cara atau teknik menyusui yang benar


Teknik menyusui adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan
bayi dengan benar (Perinasia, 1994). Dalam waktu 30 menit setelah melahirkan, sebaiknya Ibu
mulai menyusui bayinya, karena refleks hisap bayi paling kuat pada jam pertama dan hisapan
bayi pada puting susu ibu akan merangsang pengeluaran hormon prolaktin untuk sekresi dan
hormon oksitosi untuk mengeluarkan ASI dan mempercepat kontraksi uterus. Selain itu kontak
dini akan memperkuat hubungan bayi dan ibu.
Cairan yang pertama kali disekresikan oleh kelenjar payudara disebut kolustrum, dalam
kolustrum konsentrasi imunoglobulin sangat tinggi. Volumenya berkisar 150-300 ml/24jam,
yang merupakan cairan viscous kental dengan warna kekuning- kuningan lebih banyak
mengandung antibody yang dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai umur 6 bulan,
juga merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan mekoneum dari usus bayi yang baru
lahir dan mempersiapkan saluran pencernakan makanan bayi.

Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai masalah karena tidak
mengetahuinya cara menyusui yang benar. Oleh sebab itu untuk mencapai keberhasilan
menyusui diperlukan pengetahuan mengenai teknik menyusui.

Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan:

1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak
menumpuk.
2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan
bayi.
3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi
Macam-Macam Posisi Menyusui Bayi yang Benar
10
Dalam menyusui, terdapat macam posisi menyusui, cara menyusui yang tergolong biasa
dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.

1. Posisi menyusui sambil berdiri yang benar


2. Posisi menyusui sambil duduk yang benar
3. Posisi menyusui sambil rebahan yang benar
4. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan
5. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah dengan tiduran

E. Lingkup Promosi Kesehatan Pasangan Usia Subur (PUS)

1. Pengertian

Pasangan usia subur (PUS) berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki dan
perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi
dengan baik.

Pada masa ini pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan kesehatan
reproduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan metode keluarga berencana, sehingga
jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan
kualitas generasi yang akan datang.

2. Masalah dan Kebutuhan yang dialami Pasangan Usia Subur (PUS)

Dalam menjalani kehidupan berkeluarga, PUS sangat mudah dalam memperoleh keturunan
dikarenakan keadan kedua pasangan tersebut normal, hal inilah yang menjadi masalah bagi PUS
yaitu perlunya pengaturan fertilitas (kesuburan), perawatan kehamilan dan persalinan aman.
Dalam penyelesaian maslah tersebut diperlukan tindakan dari tenaga kesehatan dalam
penyampaian penggunaan alat kontrasepsi rasional untuk menekan angka kelahiran dan
mengatur kesuburan dari pasangan tersebut. Maka dari itu, petugas kesehatan harus memberikan
penyuluhan yang benar dan dimengerti masyarakat luas.

11
3. Promosi Kesehatan yang diberikan pada PUS

Lingkup promosi kesehatan terhadap PUS/WUS meliputi persiapan hamil, keluarga berencana,
kesehatan, parenting, nutrisi dan produktifitas.

Penyuluhan tentang kesehatan pada masa pra kehamilan di sampaikan pada kelompok wanita
usia subur/pria usia subur yang akan menikah. Penyampaian tentang kesehatan ini disesuaikan
dengan tingkat intelektual klien. Nasehat yang diberikan menggunakan bahasa yang mudah
dicerna, karena informasi yang diberikan bersifat pribadi dan sensitif.

a. Kontrasepsi

Dewasa ini, pemerintah melakukan suatu program dalam penekanan angka kelahiran karena
kebanyakan penduduk Indonesia melakukan pernikahan dalam usia dini dimana masih banyak
kesempatan/masa dimana keduanya memiliki keturunan yang banyak.

Untuk itu, perlunya penyuluhan dalam mengatasi masalah tersebut dengan memperkenalkan alat
kontrasepsi pada pasangan tersebut.

Para petugas kesehatan harus memberi penyuluhan KB dan alat kontrasepsi, dan harus
menyerahkan pilihan pada kedua pasangan tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan
keinginannya. Salah satu alat kontrasepsi baik untuk pria dan wanita yaitu tubektomi untuk
wanita dan vasektomi untuk pria.

1 Vasektomi

Merupakan kontap atau metode operasi pria (MOP) dengan jalan memotong vas deferen
sehingga saat ejakulasi tidak terdapat spermatozoa dalam cairan sperma. Setelah menjalani
vasektomi tidak segera akan steril, tetapi memerlukan sekitar 12 kali ejakulasi, baru sama
sekali bebas dri spermatozoa. Oleh karena itu, diperlukan penggunaan kondom selama 12 kali
sehingga bebas untuk melakukan hubungan seks.

2 Tubektomi
Ialah tindakan yang dilakukan pada kedua tuba fallopii wanita.

12
Keuntungan tubektomi adalah :

a. Motivasi hanya dilakukan satu kali saja


b. Efektivitas hampir 100%
c. Tidak mempengaruhi libido seksualis
d. Kegagalan dari pihak pasien tidak ada.

Pelaksanaan tubektomi dilakukan pasca keguguran, pasca persalinan dilakukan 48 jam setelah
melahirkan karena belum dipersulit dengan edema tuba, infeksi, dan alat-alat genital belum
menciut.

Tubektomi dan vasektomi dilakukan pada pasangan yang tidak menginginkan anak lagi yang
sering disebut kontap (kontrasepsi mantap). Dalam pemilihan kontrasepsi ini, diperlukan
pemikiran yang matang.

3. Persiapan Hamil

Mempersiapkan tubuh yang sehat saat merencanakan kehamilan. Jalankan pola hidup sehat
dengan rileks dan siapkan mental menuju kehidupan baru sebagai ibu. Bagi suami, pola hidup
sehat akan meningkatkan kualitas sperma sebagai modal konsepsi.

Bila Ibu dan suami Ibu sudah menerapkannya, kehamilan yang diharapkan akan lebih mudah
terjadi.

a. Ubah gaya hidup

Sebelum Ibu merencanakan kehamilan, buat check list mengenai hal-hal yang harus
diperhatikan untuk mendapatkan tubuh yang sehat.

Pantau Berat Badan. Berat tubuh berlebih atau kurang dapat mempengaruhi kesuburan Ibu.
Lakukan olah raga teratur dan makan makanan bergizi seimbang untuk menjaga berat badan
(kurangi makanan olahan dan makanan tinggi lemak dan gula).

Bila selama ini Ibu kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung Asam folat, mulai
sekarang sertakan sereal yang dicampur buah atau sayuran sebagai salah satu menu sarapan
pagi. Asam folat penting untuk mencegah bayi lahir dengan cacat seperti, keretakan pada

13
tulang belakang. Bila sulit memenuhi kebutuhan 400 mikrogram asam folat setiap hari, maka
Ibu disarankan mengkonsumsi suplemen asam folat sedikitnya sampai minggu ke 12
kehamilan.

Konsultasikan penggunaan obat bila Ibu sedang merencanakan kehamilan. Karena beberapa
obat dapat menurunkan tingkat kesuburan Ibu. Begitu juga bila Ibu baru-baru ini
menggunakan alat kontrasepsi seperti IUD, Depro-Provera atau Norplant, atau telah
disterilisasi. Jika baru-baru ini Ibu mengkonsumsi pil, biarkan tubuh menyesuaikan diri dulu
selama beberapa bulan sebelum Ibu merencanakan kehamilan.

Gaya hidup modern seringkali membuat stress. Tubuh dan pikiran yang rileks akan
memperbesar kesempatan terjadinya konsepsi.

Selain Ibu, pola hidup sehat juga wajib dilakukan oleh suami Ibu. Jadi, libatkan suami agar
kehamilan sehat yang diharapkan lebih mudah terwujud.

b. Kurangi minuman berkafein.


c. Hindari Stress.

Jauhi lingkungan kerja yang berbahaya. Beberapa bahan kimia dapat mempengaruhi
kualitas sperma.

Gunakan celana dalam yang longgar, berbahan katun, dan tidak terlalu ketat agar testis tidak
terganggu.

d. Makanan dan minuman sehat yang mengandung vitamin dan mineral, termasuk Vitamin C
ini penting untuk menghasilkan sperma yang sehat. Dorong suami untuk makan makanan
dengan kandungan Zinc tinggi seperti makanan laut, daging, telur, dan roti gandum, yang
baik untuk kesuburan.

Tubuh yang rileks dan pikiran yang tenang penting bagi Ibu yang merencanakan kehamilan.
Jangan selalu mengasosiasikan seks sebagai usaha untuk mendapatkan bayi. Hal itu akan
menumpuk tekanan bagi Ibu dan suami.

Lakukan dan nikmati semuanya tanpa tekanan. Hubungan seksual yang dilakukan dengan
rileks tentu akan lebih nyaman.

14
F. Lingkup Promosi Kesehatan pada Wanita Usia Subur (WUS)

Secara manual yang dimaksud wanita usia subur (WUS) adalah wanita yang keadaan organ
reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun. Dimana dalam masa ini petugas
kesehatan harus memberikan penyuluhan pada WUS yang memiliki masalah mengenai organ
reproduksinya. Petugas kesehatan harus menjelaskan mengenai personal hyegiene yaitu
pemeliharaan keadaan alat kelaminnya dengan rajin membersihkan dan penyakit yang dapat
diakibatkan dari hal tersebut. WUS dianjurkan untuk menjaga diri agar tidak terikut menjadi
WTS (Wanita Tunasusila). Masalah kesuburan alat reproduksi merupakan hal yang sangat
penting untuk diketahui. Dimana dalam masa wanita subur ini harus menjaga dan merawat
personal hygiene yaitu pemeliharaan keadaan alat kelaminnya dengan rajin
membersihkannya.oleh karena itu WUS dianjurkan untuk merawat diri.

1. Siklus Haid

Wanita yang mempunyai siklus haid teratur setiap bulan biasanya subur. Satu putaran haid
dimulai dari hari pertama keluar haid hingga sehari sebelum haid datang kembali, yang
biasanya berlangsung selama 28-30 hari. Oleh karena itu siklus haid dapat dijadikan indikasi
pertama untuk menandai seorang wanita subur atau tidak. Siklus menstruasi dipengaruhi
oleh hormon seks perempuan yaitu estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini
menyebabkan perubahan fisiologis pada tubuh perempuan yang dapat dilihat melalui
beberapa indikator klinis seperti, perubahan suhu basal tubuh, perubahan sekresi lendir leher
rahim (serviks), perubahan pada serviks, panjangnya siklus menstruasi (metode kalender)
dan indikator minor kesuburan seperti nyeri perut dan perubahan payudara.

2. Alat pencatat kesuburan

Kemajuan teknologi seperti ovulation thermometer juga dapat dijadikan sebagai alat untuk
mendeteksi kesuburan seorang wanita. Thermometer ini akan mencatat perubahan suhu
badan saat wanita mengeluarkan benih atau sel telur. Bila benih keluar, biasanya
thermometer akan mencatat kenaikan suhu sebanyak 0,2 derajat celsius selama 10 hari.

15
Namun jika wanita tersebut tidak mengalami perubahan suhu badan pada masa subur,
berarti wanita tersebut tidak subur.

3. Tes Darah

Wanita yang siklus haidnya tidak teratur, seperti datangnya haid tiga bulan sekali atau enam
bulan sekali biasanya tidak subur. Jika dalam kondisi seperti ini, beberapa tes darah perlu
dilakukan untuk mengetahui penyebab dari tidak lancarnya siklus haid. Tes darah dilakukan
untuk mengetahui kandungan hormon yang berperan pada kesuburan seorang wanita.

4. Pemeriksaan fisik

Untuk mengetahui seorang wanita subur juga dapat diketahui dari organ tubuh seorang
wanita. Beberapa organ tubuh, seperti buah dada, kelenjar tiroid pada leher, dan organ
reproduksi. Kelenjar tiroid yang mengeluarkan hormon tiroksin berlebihan akan
mengganggu proses pelepasan sel telur. Sedangkan pemeriksaan buah dada ditujukan untuk
mengetahui hormon prolaktin di mana kandungan hormon prolaktin yang tinggi akan
mengganggu proses pengeluaran sel telur. Selain itu, pemeriksaan sistem reproduksi juga
perlu dilakukan untuk mengetahui sistem reproduksinya normal atau tidak.

5. Track record

Wanita yang pernah mengalami keguguran, baik disengaja ataupun tidak, peluang
terjangkit kuman pada saluran reproduksi akan tinggi. Kuman ini akan menyebabkan
kerusakan dan penyumbatan saluran reproduksi. Oleh karena itu, track record wanita yang
pernah mengalami keguguran juga harus diperhatikan.

Fakta membuktikan bahwa wanita yang sedang dalam masa subur biasanya bersikap lebih
tajam terhadap wanita lain. Pada saat ovulasi (sekitar hari ke-12 sampai 21 siklus
menstruasi) perasaan ingin bersaing dengan wanita lain semakin tinggi. Pada masa ovulasi,
wanita sering memberikan komentar yang buruk ketika dimintai pendapat tentang wanita
lain.

Pemilihan kontrasepsi alat suntik dan pil sangat mempengaruhi kesuburan wanita. Jika
ingin membuat jeda waktu untuk terjadinya suatu kehamilan dengan memakai alat

16
kontrasepsi, sebaiknya konsultasikan dulu berbagai efek pemakaian dan pasca pemakaian
dari masing-masing jenis alat.

Berat badan juga mempengaruhi kesuburan. Sebuah penelitian mengatakan 12% masalah
ketidaksuburan disebabkan oleh masalah berat badan. Terlalu kurus bisa membuat siklus
haid wanita tidak teratur dan bisa melahirkan bayi yang juga memiliki berat badan rendah.
Sebaliknya terlalu gemuk juga tidak berakibat baik untuk kesuburan karena keseimbangan
hormon terganggu dan berisiko mengalami tekanan darah tinggi dan diabetes semasa
hamil.

Wanita yang minum empat gelas kopi per hari memiliki risiko tidak subur lebih besar.
Sebabnya, kafein mengurangi kandungan darah dalam hormon prolactin. Rendahnya
hormon prolactin berhubungan dengan semakin rendahnya tingkat kesuburan. Jadi pilihan
makanan juga turut mempengaruhi kesuburan.

6. Perhitungan Masa Subur

Ada beberapa metode yang digunakan untuk dapat menghitung masa subur seorang wanita.
Metode yang paling efektif adalah dengan menggunakan pendekatan berbagai indikator
biasanya perubahan suhu yang dikombinasikan dengan perubahan lendir serviks. Indikator-
indikator ini secara ilmiah telah terbukti merefleksikan perubahan hormonal dan status
kesuburan secara akurat.

Perhitungan masa subur dengan menggunakan sistem kalender adalah cara natural atau
alamiah yang digunakan hanya bila seorang wanita mempunyai siklus menstruasi yang
teratur. Perhitungan masa subur ini didasarkan saat ovulasi terjadi pada hari ke 14 dari
menstruasi yang akan datang dan dikurangi 2 hari karena sperma dapat hidup selama 48
jam setelah ejakulasi serta ditambahkan 2 hari karena sel telur dapat hidup 24 jam setelah
ovulasi.

Dengan mengetahui masa subur, ini akan bermanfaat bagi pasangan yang bermasalah dalam
mendapatkan keturunan, yaitu dengan cara:

a. Menilai kejadian dan waktu terjadinya ovulasi


b. Memprediksikan hari-hari subur yang maksimum.

17
c. Mengoptimalkan waktu untuk melakukan hubungan seksual untuk mendapatkan
kehamilan.
d. Membantu mengindentifikasi sebagian masalah infertilitas.
Kurangnya pengetahuan tentang kesuburan alat reproduksi khususnya pada wanita, sering kali di
kaitkan dengan berbagai macam penyakit,padahal tingkat masa kesuburan setiap orang berbeda
beda tergantung kondisi fisik, mental dan kebersihnnya. Ketidaksuburan alat repproduksi sering
kali juga dikaitkan dengan berbagai penyakit yang diderita oleh salah satu pasangan yang
mengidapnya, diantaranya 40% faktor ketidaksuburan disebabkan oleh wanita sedangkan 40%
lain oleh sebab pria, dan sisa 20% karena keduanya.Namun pada dasarnya ketidaksuburan alat
reproduksi pada wanita disebabkan oleh :

a. Disfungsi hormon

b. Tersumbatnya saluran telur

c. Endometriosis

d. Kista atau kualitas.

e. Pergerakan sperma yang kurang baik.

7. Penyakit Menular Seksual

a. Penyakit Gonore

Penyakit ini paling banyak dijumpai dalam jajaran penyakit hubungan seksual. Penyebabnya
Neisseria gonorhoe, tergolong bakteri diplokokus berbentuk buah kopi. Gejala umumnya adalah
rasa gatal dan patas diujung kemaluan, rasa sakit saat kencing dan banyak kencing, diikuti
pengeluaran nanah diujung kemaluan dapat bercampur darah. Upaya preventif agar tidak
terinfeksi gonore pada mata dilakukan pemberian tetes mata nitras argentil 1% secara crede dan
tetes mata dengan antibiotika langsung pada BBL.

b. Penyakit Sifilis

Penyebab : Treponema pallidum, ordo spirochaetaeas, yang diserang adalah semua organ tubuh,
sehingga cairan tubuh mengandung treponema pallidum. Masa inkubasinya sekitar 10-90 hari

18
dan rata-rata 3 minggu. Timbul perlukaan di tempat infeksi masuk, terdapat infiltrat (pemadatan
karena serbuan sel darah putih) yang mengelupas dan menimbulkan perlukaan dengan
permukaan bersih, berwarna merah dan kulit terdapat tanda radang membengkak dan nyeri.
Upaya preventif yaitu melakukan pemeriksaan sebelum pernikahan.

c. Trikomoniasis

Adalah infeksi genitalia yang disebabkan oleh trichomonas vaginalis. Trikomoniasis pada wanita
pada keadaan akut terdapat gejala lendir vagina banyak dan berbusa, bentuk putih bercampur
nanah terdapat perubahan warna (kekuningan, kuning-hijau), bebau khas. Adanya iritasi pada
lipatan paha dan kulit sekitar kemaluan sampai liang dubur. Dengan penyampaian penyakit pada
alat kelamin maka WUS akan menjaga kebersihan kelaminnya dan tidak melakukan hubungan
seks bebas.

Pemeriksaan Alat Kelamin

Wanita Usia Subur (WUS) harus melakukan pemeriksaan kesehatan walaupun ia memiliki siklus
haid/menstruasi yang teratur. Hal ini bukan tanda bahwa wanita itu subur. Artinya WUS harus
sehat bebas dari penyakit kelamin. Sebelum menikah WUS sebaiknya melakukan pemeriksaan
kesehatan agar mengetahui kondisi organ reproduksinya apakah berfungsi dengan baik.

Dengan mengadakan pemeriksaan kesehatan maka akan mencegah penyakit alat kelamin.

Alat kelamin wanita sangat berhubungan dengan dunia luar yang melalui liang senggama,
saluran mulut rahim, rongga/ruang rahim. Saluran telur (tuba falopi) yang bermuara dalam ruang
perut. Karena adanya hubungan yang langsung ini infeksi alat kelamin wanita disebabkan oleh
hubungan seks yang tidak sehat, sehingga infeksi bagian luarnya berkelanjutan dapat berjalan
menuju ruang perut dalam bentuk infeksi selaput dinding perut atau disebut juga peritonitis.

Sistem pertahanan dari alat kelamin wanita yang cukup baik yaitu : dari sistem asam, biasanya
sistem pertahanan yang lainnya dengan cara pengeluaran lendir yang selalu mengalir ke luar
yang menyebabkan bakteri yang dibuang dalam bentuk menstruasi, sistem pertahanan ini sangat
lemah, sehingga infeksinya sering dibendung dan pasti menjalar ke segala arah yang

19
menimbulkan infeksi mendadak dan menahun. Contoh : Penyakit alat kelamin pada wanita
adalah : LEUKOREA. Leukorea adalah keputihan, yaitu : cairan putih yang keluar dari liang
senggama secara berlebihan.

Leukorea dibedakan atas 2 bagian yaitu :

a. Leukorea Normal (Fisiologis)

Terjadi pada fase sekresi antara hari ke 10-16 menstruasi melalui rangsangan seksual.

b. Leukorea abnormal

Terjadi pada semua infeksi alat kelamin yaitu : infeksi bibit kemaluan, liang senggama, mulut
rahim dan jaringan penyangganya, dan infeksi penyakit hubungan kelamin.

Penanganannya perlu dilakukan pemeriksaan, seperti : pemeriksaan fisik umum dan khusus,
pemeriksaan laboratorium/rutin.

Pemeriksaan mencakup : Pewarnaan gram, preparat basah, preparat KOH,


kultur/pembiakan, dan Pap Smear.

8. Penyakit Infeksi Wanita

Dibawah ini beberapa penyakit infeksi kelamin wanita yang umum terjadi dijelaskan dibawah
ini yaitu :

a. Infeksi Kelenjar Bartholini

Disebabkan oleh bakteri gonorea, siapolokokus atau streptococus. Pada


pemeriksaannya dijumpai pembengkakan kelenjar, padat, berwarna merah, nyeri, dan
panas.

Pengobatan : dengan insisi yang mengurangi pembengkakan mengeluarkan isinya.

Therapy : antibiotik dosis tepat

Yang menahun dalam letak kista bartholini yang diperlukan tindakan marsupialisasi,
yaitu operasi menyembuhkan kista dalam membuka, mengeluarkan isi dan menjahit tepi
kista di irisan kulit.

b. Kondiloma Akuminata

20
Berbentuk seperti bunga kol dengan jaringan ikat dan tertutup oleh epitel
hiperkeratasis (Penebalan lapisan tanduk). Penyebabnya semacam virus sejenis virus
veruka. Pengobatan pada infeksi ini dengan tungtura podofilin 10%.

c. Infeksi Vagina (Vulvitis) Diabetika

Terdapat pembengkakan vagina, merah dan terutama ada rasa gatal yang hebat,
dapat disertai dengan rasa nyeri. Ini terjadi pada mereka yang berbadan relatif gemuk.
Pada pemerikaan laboratorium dijumpai penyakit kencing manis.

d. Infeksi Liang Senggama (Vaginitis)

Di dalam liang senggama hidup bersama saling menguntungkan beberapa bakteri yaitu
hasil doderlain, stafilokokus dan streptokokus, serta hasil difteroid. Secara umum gejala
infeksi liang senggama (vaginitis) disertai infeksi bagian luar (bibir), pengeluaran cairan
(bernanah), terasa gatal dan terbakar. Pada permukaan kemaluan luar tampak merah
membengkak dan terdapat bintik-bintik merah.

e. Infeksi Spesifik Vagina

Beberapa infeksi khusus pada vagina meliputi trikomonas vaginalis, dengan gejala
leukorea encer sampai kental, berbau khas, gatal dan rasa terbakar. Disebabkan oleh
bakteri trikomonas vaginalis. Cara utama penularannya adalah dengan hubungan
seksual. Infeksi vagina lain adalah kandidiasis vaginitis, yang disebabkan oleh jamur
candida albican. Leukorea berwarna putih, bergumpal dan sangat gatal, dan pengobatan
dengan mycostatin sebagai obat minum atau dimasukkan kedalam liang senggama.

f. Servisitis Akuta

Infeksi ini dapat disebabkan oleh gonokokus (gonorea) sebagai salah satu infeksi
hubungan seksual. Gejalanya pembengkakan mulut rahim, pengeluaran cairan bernanah,
adanya rasa nyeri yang dapat menjalar kesekitarnya.

21
g. Servisitis Menahun (Kronis)

Infeksi ini terjadi pada sebagian besar wanita yang telah melahirkan. Terdapatnya
perlukaan ringan pada mulut rahim. Gejalanya leokorea yang kadang sedikit atau banyak
dan dapat terjadi perdarahan (saat berhubungan seks).

h. Penyakit Radang Panggul

Infeksi ini sebagian berkaitan dengan infeksi alat kelamin bagian atas. Bentuk infeksi ini
dapat mendadak (akut) dengan gejala nyeri dibagian perut bawah.

i. Pembekalan pengetahuan untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita

j. Personal Hygiene, misalnya :

Mandi 2x sehari
Ganti pakaian dalam setiap hari
Hindari keadaan lembab di vagina
Mamakai pembalut yang tidak mengandung zat berbahaya (berbahaya ditandai
dengan mudah rusaknya pembalut jika terkena air)
Ganti pembalut maksimal tiap 6 jam atau bila sudah penuh oleh darah haid
Cebok dari arah depan ke belakang
Hindari penggunaan sabun/cairan pembersih vagina.

k. Gizi

Hindari 5 P (pemanis,pengawet,penyedap,pewarn, dan perasa)


Konsumsi buah dan sayuran.

l. Perilaku seks

Hindari perilaku seks bebas diluar nikah.

22
G. Lingkup promosi kesehatan pada Klimakterium

Istilah klimakterium berasal dari kata Yunani yang berarti anak tangga dan mengandung
hubungan yang sama dengan menopause seperti istilah pubertas dengan menarche. Klimakterium
merujuk pada waktu dalam kehidupan seorang wanita yang dikenal kaum awam sebagai
perubahan hidup.

Klimakterium adalah masa yang bermula dari tahap reproduksi sampai berakhir pada awal
senium, yaitu pada wanita berumur 40 65 tahun.

Masa klimakterium ditandai dengan berbagai macam keluhan endokrinologi dan vegetatif.
Keluhan tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya fungsi ovarium. Gejala dari
menurunnya fungsi ovarium ini ditandai dengan hentinya menstruasi pada seorang wanita yang
disebut menopause.

Menopause didefinisikan secara klinis sebagai suatu periode ketika seorang wanita tidak lagi
mengalami menstruasi karena produksi hormonnya berkurang atau berhenti. Menopause
merupakan suatu fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya masa
subur.

H. Lingkup promosi kesehatan pada Menopouse

Istilah menopause pertama kali digunakan pada tahun 1972. Istilah ini berasal dari bahasa
Yunani yaitu meno yang berarti bulan dan paussis yang berarti berhenti. Pada saat itu, dunia
kedokteran barat melihat menopause sebagai krisis mendis yang berpotensi menyebabkan
berbagai penyakit. Pada pertengahan abad XX pandangan ini berubah. Saat ini menopause
dianggap sebagai kejadian alami dalam hidup seorang wanita.

Di Indonesia sendiri, usia menopause bervariasi antara 45-50 tahun. Namun, proses berubah ke
arah menopause itu sendiri sudah dimulai sejak wanita berusia 40 tahun. Masa ini dikenal
sebagai masa premenopause/ klimakterium.

1. Etiologi

Menopause terjadi karena gangguan dalam proses hipotalamus-hipofisis-ovarium.

23
Hal ini disebabkan karena menghilangnya oosit yang responsive terhadap rangsangan
gonadotropin dan oosit gonadotropin. Keadaan ini akan menyebabkan gangguan dalam produksi
hormon ovarium yang selanjutnya akan juga mengganggu mekanisme umpan balik pada poros
diatasnya.Yang pertama-tama mengalami kegagalan adalah fungsi korpus luteum. Turunnya
produksi steroid ovarium terutama estrogen akan menyebabkan pusat siklik hormone di
hipotalamus meningkatkan produksi hormon pelepas gonadotropin (Gonadotropin Releasing
Hormon = GnRh). Selanjutnya hal ini akan mengakibatkan peningkatan hormone gonadotropin
dengan FSH (Follicle Stimulating Hormone) mengalami kenaikan yang lebih tinggi dari LH
(Luteinizing Hormone). Kadar hormon inilah yang menjadi petunjuk yang baik untuk
menentukan apakah seorang wanita berada dalam proses menopause. Peninggian kadar hormone
gonadotropin ini akan terus meningkat dan mencapai maksimum 10-15 tahun setelah menopause
dan kemudian akan turun perlahan-lahan dan terus menetap sampai masa senium dengan kadar
yang lebih tinggi dari masa reproduksi.

Umumnya menopause terjadi pada usia sekitar 45-50 tahun, sedangkan menopause yang terjadi
sebelum usia 40 tahun dikenal sebagai menopause yang terlalu dini (menopause
praecox).Menopause yang terjadi terlalu dini dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti penyakit,
obat-obatan, pembedahan dan radiasi. Berdasarkan perubahan pada hormone steroid ovarium
maka dapat kita kenali beberapa fase pada masa klimakterium. Hormon progesterone yang
merupakan produk utama korpus luteum mengalami gangguan pertama kali, sedangkan estrogen
mula-mula akan tinggi dan kemudian berangsur-angsur menurun. Estrogen juga dapat dihasilkan
oleh organ-organ ekstragenital seperti kelenjar adrenal. Hormone androgen juga mengalami
penurunan pada masa klimakterium ini, baik yang dihasilkan oleh ovarium maupun oleh kelenjar
adrenal.

Tahap menopause

Pada dasarnya menopause dibagi menjadi tiga tahap yaitu masa pramenopause,
menopause dan pasca menopause.

24
1. Pramenopause
Pramenopause yaitu masa transisi antara masa ketika wanita mulai merasakan gejala
menopause (biasanya pada pertengahan atau akhir usia 40 tahun) dan pada masa siklus
haid benar-benar terhenti (rata-rata 51 tahun). Pada masa pramenopause akan terjadi
perubahan fisik yang berarti.
2. Menopause
Masa menopause menandakan haid terakhir. Penentuan masa menopause hanya bisa
dilakukan setelah seorang wanita tidak haid lagi selama 1 tahun penuh.
3. Pascamenopause
Masa ini adalah masa setelah haid terakhir seorang wanita. Dengan kata lain,
pascamenopause terjadi setelah masa menopause. Biasanya, keadaan fisik dan
psikologisnya sudah dapat menyesuaikan dii dengan perubahan-perubahan hormonalnya.

Fase-fase pada menopause

Berdasarkan analisis hormonal maka menopause dapat dibagi dalam beberapa fase:

1. Fase hipolutein sampai alutein

Pertama-tama terjadi gangguan pembentukan korpus luteum yang berarti gangguan produksi
progesterone dan akibatnya terjadi keadaan dominasi estrogen. Karena itu terjadi gangguan
siklus haid yang menjurus terjadinya perdarahan uterus disfungsional. Karena tidak terjadi
ovulasi maka hormone folikel akan terus dibentuk, maka terdapat keadaan hiperfolikulin
yang berlangsung berbuln-bulan dengan gejala-gejala retensi air, gangguan kestabilan
emosi, dismenoragia dengn hyperplasia glandularis kistika.

2. Fase hipofolikulin

Selanjutnya karena berkurangnya folikel yang responsive terhadap rangsang gonadotropin


maka hormone folikelpun makin lama makin berkurang, walaupun terdapat sumber estrogen
lain. Hal ini akan menyebabkan involusi alat-alat genetalia dan atrofi vagina. Pengaruh
estrogen terhadap genetalia dapat dikenali dengan melakukan sediaan usap vagina.

25
3. Fase poligonadotorpin

Karena tidak adanya hormone steroid ovarium maka hipofise anterior mengeluarkan
hormonnya tanpa hambatan. Hal ini akan menyebabkan hiperfungsi beberapa kelenjar yang
tergantung dari hipofise.

Pembentukan berlebihan dari unsur tireotropin akan mengakibatkan gangguan kelenjar


tiroid dan Basedow klimakterik, penurunan fungsi tiroid akan diikuti dengan miksedema
klimakterik. Meningkatnya hormon kortikotropin dan gonadotropin akan menyebabkan
kelenjar adrenal seolah-olah merupakan gonad ketiga. Hal ini akan mengakibatkan
meningginya hormon pria dan pada saat yang sama menurunnya estrogen dari ovarium.
Secara klinis hal ini akan tampak sebagai proses maskulinisasi, rambut melebat, suara berat
dan dalam dll. Akibat meningkatnya adrenalin maka dapat pula dimengerti mengapa wanita
klimakterik menjadi hipersensitif.

Tanda dan Gejala

Perubahan yang paling dirasakan oleh wanita dalam masa menopause adalah perubahan pola
haidnya. Selain itu yang ditemukan juga adalah:

1. Gejala vasomotorik : berupa gejala primer defisiensi estrogen. Hal ini diikuti dengan
ketidakseimbangan vasomotor sentral. Pada kelompok gejala ini termasuk gejolak
panas/hot flushes, vertigo, keringat banyak dan parestesia.
2. Gejala konstitusionil : gejala sekunder akibat tidak langsung dari menurunnya kadar
estrogen terhadap suatu keadaan. Misalnya mudah tersingung, sakit kepala dan migraine,
keluhan kardiovaskuler, nyeri otot dan panggul.
3. Gejala psikologis dan neurologis : Meliputi keadaan depresi, kelelahan badan, susah tidur
dan rasa khawatir/anxiety.
4. Gejala-gejala lain : Termasuk didalamnya gangguan haid, keluhan vaginitis atrofikan
seperti dispareuni, fluor albus, pruritus vulva, disuria dan gangguan libido.

Perubahan-perubahan Organik.

26
1. Ovarium :padaovarium yang gagal , keseimbanganantara hormone estrogen dan
progesterone akan hilang dengan menurunny aproduksi hormone, sehingga menimbulkan
pengaruh terhadap sindrom prahaid dan haid itu sendiri. Beberapa wanita mendapatkan
bahwa sindrom memburuk selama tahun tahun klimakterium dan yang lain merasakannya
untuk pertama kali.

2. Uterus: uterus mengecil , di sebabkanolehmenciutnyaselaput lender Rahim (atrofi


endometrium) juga di sebabkan oleh hilangnya cairan dan perubahan bentuk jaringan ikat
antar sel serabut dan pembuluh otot Rahim menebal dan menonjol.

3. Vagina dan Vulva

Setelah wanita tidak haid lagi terjadi penipisan dinding vagina dan jaringan vulva, lipatan
lipatan berkurang secret menjadi encer, sering timbul gatal dan nyeri waktu senggama.

Perubahan pada susunan ekstragenital

1. PenimbunanLemak (adipasitas)

penyebaran lemak terdapat pada tungkai, perut bagian bawah, dan lengan atas.Sekitar
P20,00% wanita klimakterium mengalami kenaikan mencolok. Hal ini diduga ada
hubungannya dengan penurunan estrogen dan gangguan zat dasar metabolism lemak.

2. Tekanan darah tinggi (Hipertensi)

Akibat gejolak panas terjadi suatu peningkatan tekanan darah.Pada wanita usia 45 70
tahun di ketahui peningkatan tekanan darah tersebut di mulai selama klimakterium.

3. Hiperkolesterolemia

Penurunan atau hilangnya kadar estrogen menyebabkan peningkatan kolesterol dan


penurunan lemak total.

4. Aterosklerosis

27
Adanyahipertensidanpeningkatankadarkolesterolmenyebabkanmeningkatnya factor
resikoterhadapterjadinyaaterosklerosis.

5. Perubahan psikologis

Sehubungan dengan perubahan fisik terjadi pula pergeseran atau erosi dalam kehidupan
psikis pribadi yang bersangkutan. Pergeseran dan perubahan ini mengakibatkan timbulnya
satu krisis. Dan memanifestasikan diri dalam xymptom-simtom psikologis, antara lain :
depresi (kemurungan), mudah tersinggung , mudah marah, mudah curiga, di liputi banyak
kecemasan, insomnia atau tidak bisa tidur karena sangat bingung dan gelisah.

Kebutuhan wanita menopause

1) Gizi yang Dibutuhkan oleh Wanita Menopause

Jenis zat-zat gizi yang harus diperhatikan adalah karbohidrat (dikonsumsi 55% lebih jenis yang
karbohidrat kompleks), jumlah lemak yang dianjurkan berkisar 20-30%(hindari lemak hewani).
Dianjurkan dalam mencegah osteoporosis agar dapat mengonsumsi kalsium disertai dengan
vitamin D. Asupan kalsium sebesar 1.000- 1.200 mg dan 500 IU vitamin D per hari dapat
meningkatkan efektifitas kalsium dan melindungi tulang terhadap osteoporosis.

Kesehatan perempuan di masa menopause dapat tetap dipelihara melalui pemanfaatan bahan
alami yang memiliki kandungan sediaan serupa khasiat hormon estrogen.

Salah satu bahan alami itu adalah tempe. Di samping tempe yaitu tahu, tauco, susu kedelai,
kacang tunggak, bengkuang, tokbi hingga biji-bijian seperti gandum, wijen maupun mengandung
unsur mineral dan vitamin bermanfaat bagi perawat kesehatan organ tubuh serta alat reproduksi.

2) Pola makan sehat menuju menopause

Menopause merupakan peristiwa alami dalam siklus kehidupan wanita. Untuk mencegah
berbagai keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause yang disebabkan oleh kekurangan
hormon estrogen, pengaturan menu makanan yang tepat sedini mungkin adalah salah satu
jawaban yang tepat untuk mengatasi kekurangan hormon estrogen pada tubuh. Hal ini
merupakan alternatif alamiah, yaitu dengan mengkonsumsi ekstra estrogen yang banyak
terkandung pada sejumlah bahan pangan.

28
Sebuah menopause diet adalah waktu yang baik untuk membatasi makanan yang tidak begitu
bagus untuk seorang wanita menuju masa menopause karena ransel di kalori dapat lebih mudah
selama fase kehidupan ini dan faktor risiko jenis penyakit tertentu bisa naik. Tidak
mengkonsumsi lemak berlebih dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman
berkafein, akan memelihara hati dan sistem kardiovaskular yang sehat dan membantu untuk
mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes.

Ganti pilihan dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau tanpa kafein.
Sayuran dan buah-buahan segar selalu penting untuk disertakan dalam setiap diet. Seorang
wanita harus menjauhi makanan berlemak dan manis serta yang mengandung kafein atau apa
pun yang benar-benar tidak memiliki nilai gizi.
Ada senyawa alamiah dalam tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan yang struktur kimianya
mirip dengan hormon estrogen dan disinyalir akan menghasilkan efek seperti kerja estrogen.
Senyawa tersebut disebut fitoestrogen. Bahan pangan yang kaya akan fitoestrogen adalah jenis
kacang-kacangan terutama kacang kedelai, serta dapat ditemukan pada hampir semua jenis
sereal, sayuran, pepaya, dan tanaman lain yang kaya akan kalsium. Bahan pangan kaya
fitoestrogen yang cocok digunakan untuk minuman segar antara lain tahu sutera. Bahan yang
terbuat dari kacang kedelai ini memiliki tekstur yang sangat lembut, seperti krim kental, dapat
menjadi pengganti aneka produk dari daging sapi dan minyak hewani.- Susu Kedelai. Susu yang
terbuat dari kacang kedelai ini kaya zat fitoetrogen, sangat fleksibel diolah menjadi dessert yang
mengugah selera. Dianjurkan pula mengkomsumsikan bengkuang, agar-agar rumput laut.

3) Olahraga teratur menjelang menopause

Berolahraga secara teratur banyak manfaatnya. Berolahraga memungkinkan untuk membakar


lemak yang berlebih dengan lebih efisien. Dengan demikian, olahraga mambantu mengandalikan
berat badan. Selain itu olahraga mempunyai manfaat sebagai berikut :

a. Meningkatkan fungsi kekebalan tibuh, serta kemampuan tubuh untuk menjaga


kadar gula darah.
b. Menjaga kepadatan tulang.
c. Menjaga massa otot.
d. Membakar kalori lemak.

29
e. Mengurangi stress
f. Mengurangi gejala menopause misalnya meriang.
g. Membantu menjaga fleksibilitas dan kelenturan sendi sejalan dengan bertambahnya
usia.
Penatalaksanaan
Dasar penatalaksanaan klimakterium seperti dapat dilihat dalam skema dibawah ini meliputi :
1) Penatalaksanaan Umum

Perlu ditekankan bahwa masa ini bukan berarti berakhirnya suatu kehidupan melainkan justru
berarti mulainya suatu tingkat kehidupan yang baru. Proses menjadi tua serta menopause ini
sedapat mungkin diterangkan dalam bahasa yang dapat dimengerti. Hubungan erat yang saling
percaya antara dokter pasien dan sebaliknya sangat membantu mengatasi masalah ini dan
mencegah terjadinya kesalahpahaman. Usaha ini dilakukan pada fase dengan gejala-gejala yang
ringan saja. Beberapa peneliti mengatakan bahwa psikoterapi dangkal saja sudah akan sangat
banyak menolong.

2) Pengobatan simtomatik non-hormonal


Gejala klimakterium yang cukup berat harus diobati baik secara medikamentosa ataupun dengan
cara lain. Pengobatan yang tepat disesuaikan dengan keadaan penderita. Untuk gejala yang
ringan maka sering dipakai sedatif, spasmolitika, dan bermacam-macam obat turunannya. Bagi
gejala yang berat seperti gejolak panas yang berat, maka sedatif dan obat depresan lainnya tidak
banyak pengaruhnya.

3) Mengingat bahwa defisiensi estrogen dalam waktu lama mempunyai pengaruh yang buruk
maka pengobatan substitusi adalah pilihan pengobatan yang terbaik. Sedangkan sedatif dan obat
tranquilizer merupakan obat yang mempunyai cara kerja yang berlainan sehingga hanya dapat
dipakai pada kasus dengan gejala ringan saja.Pengobatan dengan estrogen konjugasi 1,25 mg
perhari selama 20 hari dengan interval 7-8 hari sebagai pengobatan awal selama bulan pertama,
dilanjutkan dengan dosis sama setiap 4 hari untuk 3 minggu dengan interval 7-8 hari selama
bulan ke 2 dan kemudian 1,25 mg setiap 7 hari, untuk 3 minggu dengan interval yang sama pada
bulan ke 3 dan seterusnya, pengobatan ini merupakan cara yang efektif untuk penanganan kasus-
kasus klimakterium. Krim estrogen bisa dioleskan pada vagina untuk mencegah penipisan
lapisan vagina (sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi saluran kemih dan beser) dan

30
untuk mencegah timbulnya nyeri ketika melakukan hubungan seksual. Wanita pasca menopause
yang mengkonsumsi estrogen tanpa progesteron memiliki resiko menderita kanker endometrium.
Resiko ini berhubungan dengan dosis dan lamanya pemakaian estrogen.
Jika terjadi perdarahan abnormal dari vagina, dilakukan biopsi lapisan rahim.
Mengkonsumsi progesteron bersamaan dengan estrogen dapat mengurangi resiko terjadinya
kanker endometrium.

Biasanya terapi sulih hormon estrogen tidak dilakukan pada wanita yang menderita :

a. Kanker payudara atau kanker endometrium stadium lanjut


b. Perdarahan kelamin dengan penyebab yang tidak pasti
c. Penyakit hati akut
d. Penyakit pembekuan darah Porfiria intermiten akut.
Kepada wanita tersebut biasanya diberikan obat anti-cemas, progesteron atau klonidin untuk
mengurangi hot flashes. Untuk mengurangi depersi, kecemasan, mudah tersinggung dan susah
tidur bisa diberikan anti-depresi.

Beberapa efek samping dari TSH :


a. Perdarahan vagina
b. Nyeri payudara
c. Mual
d. Muntah
e. Perut kembung
f. Kram rahim.
Untuk mengurangi resiko dari TSH dan tetap mendapatkan keuntungan dari TSH, para ahli
menganjurkan:

1) Menambahkan progesteron terhadap estrogen

2) Menambahkan testosteron terhadap estrogen

3) Menggunakan dosis estrogen yang paling rendah.

31
4) Melakukan pemeriksaan secara teratur, termasuk pemeriksan panggul, dan Pap smear
sehingga kelainan bisa ditemukan sedini mungkin.

4) Pembedahan
Sekitar 40-70% wanita dengan perdarahan abnormal pada masa premenopause akan sembuh
dengan tindakan kuretase saja dan tidak membutuhkan pengobatan lebih lanjut. Selanjutnya jika
terjadi perdarahan lagi dalam masa 6 bulan dan tidak ada kecurigaan terhadap kemungkinan
keganasan/hyperplasia maka pengobatan substitusi masih ada tempatnya. Sedangkan perdarahan
berulang setelah 6 bulan maka perlu dilakukan kuretase ulang dan bila dianggap perlu dapat
dilakukan histerektomia.

Tips Untuk Memperlambat Menopause :

1. Hindari makanan yang instan


2. Makan makanan yang mengandung fitoestrogen seperti kacang-kacangan, buah pepaya,
bengkuang dan lainnya
3. Olah raga teratur
4. Terapkan pola hidup sehat.

32
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat,
sesuai dengan kondisi social budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan. Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan
manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang
buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ethos yang berarti
norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang
baik.

B. Saran

Penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber atau
referensi untuk menuju hidup sehat yang lebih baik, sehingga menciptakan anak bangsa yang
sehat secara jasmani maupun rohani sehingga mampu bersaing dengan Negara- Negara lainnya.
Amin

33
DAFTAR PUSTAKA

http://.promkes_ibu-nifas.co.id

file:///D:/Promkes/upaya-promosi-kesehatan.html.07.januari.2013

file:///D:/Promkes/lingkup-promosi-kesehatan-dalam-praktek.html

http://belladonabella.blogspot.com/2012/03/promosi-kesehatan-untuk-ibu-menyusui.html

file:///D:/Promkes/contoh-upaya-kesehatan-dalam-pelayanan.html

34

Anda mungkin juga menyukai