Anda di halaman 1dari 13

ANAMNESIS KUNJUNGAN ULANG

KEHAMILAN
Makalah
Ditujukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Praktikum Asuhan kebidanan
kehamilan

Dosen Pengampu:

Rully Fatriani, M.Keb

Disusun Oleh:

Desy Diva Ramadhanie


NIM: 2018009

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANCA BHAKTI

BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 1441 H / 2020


A PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Penyebab masalah tingginya AKI dan AKB di indonesia ada dua yaitu penyebab
langsung dan tidak langsung. Beberapa penyebab tidak langsung terbagi dalam tiga T
yakni terlambat mengambil keputusan, terlambat ke tempat rujukan serta terlambat
memberi pertolongan di tempat rujukan. Untuk penyebab langsung kematian ibu di
Indonesia, seperti halnya di negara lain adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia.
Perdarahan dan infeksi sebagai penyebab kematian, sebenarnya tercakup pula kematian
akibat abortus terinfeksi dan partus lama. Hanya sekitar 5% kematian ibu disebabkan
oleh penyakit yang memburuk akibat kehamilan, misalnya penyakit jantung dan infeksi
yang kronis. Demikian juga dengan ibu – ibu yang termasuk dalam lima terlalu yakni
terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak, terlalu sering, serta terlalu dekat jaraknya, ini
berisiko tinggi terhadap kematian.
Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan
suatu bangsa, oleh karena itu pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan angka
kematian ibu dan bayi melalui program-program kesehatan. Dalam pelaksanaan program
kesehatan sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten, sehingga apa yang
menjadi tujuan dapat tercapai. Bidan sebagai suatu sumber daya manusia bidang
kesehatan menupakan ujung tombak atau orang yang berada di garis terdepan yang
berhubungan langsung dengan wanita sebagai sasaran program. Dengan peran yang
cukup besar ini maka penting kiranya bagi bidan untuk senantiasa meningkatkan
kompetensinya melalui pemahaman mengenai asuhan kebidanan mulai dari wanita hamil
dampai nifas serta kesehatan bayi.
Berdasarkan hal diatas, maka peranan bidan adalah memberikan pelayanan asuhan
manajemen kehamilan dengan menerapkan pelayanan kebidanan yang bermutu tinggi.
Seorang ibu hamil membutuhkan informasi tentang kehamilannya, baik itu ibu yang
mengandung dan janin yang ada didalam kandungannyadan asuhan pelayanan yang
dilakukan merupakan prosedur rutin untuk membina suatu hubungan dalam proses
pelayanan pada ibu hamil untuk persiapan persalinan.

Tujuan Praktikum
Agar mahasiswa mengetahui tentang Asuhan Kebidanan Anamnesis Ibu Hamil
kunjungan ulang
B TINJAUAN PUSTAKA
 Menetapkan Jadwal Kunjungan Ulang Sesuai Dengan Perkembangan Kehamilan
Bersama-sama dengan ibu hamil bidan melakukan diskusi sehubungan dengan hasil
dan rencana tindakan yang sudah dilakukan, kemudian bidan menyarankan kepada ibu
untuk melakukan rencana kunjungan, jika mengikuti standar kunjungan bahwa ibu dapat
melaksanakan kunjungan minimal 4 kali selama kehamilannya sehingga jika ibu datang
pada kunjungan awal ini pada trimester pertama, sehingga ibu dijadwalkan kunjungan
ulang pada umur kehamilan trimester kedua satu kali dan trimester kedua 2 kali, jika ibu
ingin melakukan kunjungan ideal maka ibu dianjurkan untuk melakukan kunjungan
setiap bulan pada umur trumester pertama, setelah umur kehamilan 28 minggu, maka
ibu datang dua minggu satu kali, dana setelah umur kehamilan diatas 36 minggu datang
seminggu sekali sampai umur kehamilan 40 minggu.
Jika mendapatkan satu atau beberapa tanda bahaya dibawah ini, ibu diharapkan
datang berkunjung walau belum waktunya melakukan kunjungan.
Disamping menentramkan kecemasan pasien dengan memberitahukan bahwa dokter
dan rumah sakit dapat dihubungi sewaktu-waktu tanpa perjanjian jika merasa khawatir,
passien juga diinformasikan agar segera memberitahukan dokter atau rumah sakit jika
menemukan tanda-tanda berikut ini pada stadium selama kehamilannya : setiap
perdarahan dari vagina, pengeluaran cairan (yang baunya berbeda dengan bau urin) dari
vagina, setiap rasa yang nyeri yang hebat di daerah perut yang nyata atau nyeri seperti
mau haid, suhu tubuh yang tinggi, demam, menggigil, vomitus yang berlebihan
(sehingga tidak kemasukan makanan), sakit kepala yang hebat di daerah frontal (dahi),
penglihatan yang kabur, urin yang keluar sedikit ( selama beberapa jam), kesulitan atau
rasa sakit ketika buang air kecil, pembengkakkan dapa tangan, kaki, dan muka (Farrer,
2001).

Nulipara Multipara
1.Kunjungan pertama 6-8 minggu
2.Kunjungan kedua dalam 4 minggu setelah kunjungan pertama
3.Kunjungan ketiga 14-16 minggu
4.Kunjungan keempat 24-28 minggu
5.Kunjungan kelima 32 minggu
6.Kunjungan keenam 36 minggu
7.Kunjungan ketujuh 38 minggu
8.Kunjungan kedelapan 40 minggu
9.Kunjungan kesembilan 41 minggu

Menurut WHO minimal ibu hamil melakukan kunjungan kehamilan 4x:


1. Trimester 1 : satu kali
2. Trimester 2 : satu kali
4. Trimester 3: dua kali, tetapi jika ibu mengalami gangguan kehamilannya atau
mengalami tanda bahaya dalam kehamilan maka ibu segera mengunjungi tenaga
kesehatan lainnya.

 Asuhan Kehamilan Kunjungan Ulang


1). Pengertian Kunjungan Ulang
Yang dimaksud dengan kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga
kesehatan yang kedua dan seterusnya untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai
dengan standar antenatal selama 1 periode kehamilan berlangsung (PWS-KIA)
2). Tujuan
Tujuan kunjungan ulang difokuskan pada pendekteksi komlikasi mempersiapkan
kelahiran, dan kegawatdaruratan.
Ada beberapa tujuan kunjungan ulang kehamilan yaitu
a. Mendeteksikan komplikasi-komplikasi.
b. Mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan.
c. Pemeriksaan fisik yang difokuskan pada pendeteksian komplikasi, mempersiapkan
kelahiran, dan kegawatdaruratan. Jadwal kunjungan ulang sebaiknya :
1. Sampai dengan 28 mg usia kehamilan, setiap 4 mg.
2. Antara 28-36 mg usia kehamilan, setiap 2 mg.
3. Antara 36 mg sampai kelahiran, setiap minggu.
Isi kunjungan ulang yang harus dilakukan adalah :
-Riwayat kehamilan sekarang Gerakan janin Setiap masalah atau tanda-tanda
bahaya keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan, kekhawatiran-kekhawatiran
lain Selama pengambilan riwayat, bidan tetap membina hubungan saling
percaya dengan ibu dan keluarganya.
-Pemeriksaan fisik Berat badan Tekanan darah
Pemeriksaan ekstermitas bawah (oedema, refleks tendon, varicositis dan tanda
homan) Pengukuran tinggi fundus uteri (setelah 12 mg dengan palpasi, setelah
22 mg dengan pita ukuran) Maneuver Leopold untuk mendeteksi kelainan
letak (setelah 36 mg) DJJ (setelah 18 mg)
Penelitian membuktikan bahwa pemeriksaan tekanan darah secara rutin
merupakan cara yang efektifuntuk mendeteksi preeklampsi. Penelitian juga
membuktikan bahwa perkembangan bayi dapat dimonitor dengan
menggunakan pengukuran tinggi fundus.
-Pemeriksaan laboratorium Protein urin Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penapisan rutin protein urin merupakan cara efektif mendeteksi preeklampsi.
-Pemeriksaan panggul
Lakukan pelvimetri klinis pada akhir trimester III jika panggul perlu
dievaluasi kembali Lakukan pemeriksaan vagina jika ada indikasi/ ibu
memiliki tanda-tanda kurang bulan.

 Mengevaluasi Penemuan yang Terjadi serta Aspek - Aspek yang Menonjol


Pada Wanita Hamil
1). Oleh karena telah banyak dilakukan pengkajian mengenai riwayat ibu dan
pemeriksaan lengka selama kunjungan antenatal pertama, maka kunjungan ulang
difokuskan pada penpdeteksian komplikasi - komplikasi, mempersiapkan kelahiran,
kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terfokus dan pembelajaran
2). Pada tahap ini bidan menginventarisasi beberapa masalah yang terjadi beserta
aspek - aspek yang menonjol yang membutuhkan penanganan dan pemberian KIE
A. Meninjau data kunjungan pertama
Sebelum melakukan pemeriksaan, bidan hendaknya meninjau kembali data pasien
pada kunjungan pertama, untuk mendapatkan informasi tentang :
1. Biodata ibu
2. Usia kehamilan
3. Temuan data yang bermakna:
-Riwayat obstetri
-Riwayat perawatan medis
-Riwayat keluarga
-Riwayat kehamilan
-Pemeiksaan fisik awal
-Pemeriksaan panggul awal
(1). Masalah-masalah yang ditemukan pada kunjungan sebelumnya,
penanganan dan evaluasi efektifitas pengobatan
(2). Masalah dan kebutuhan, perencanaan dan pelaksanaan instruksi
(3). Pengobatan spesifik, pengobatan dan diet yang diperlkan untuk
wanita yang bertanggung jawab
(4). Pemeriksaan laboraturium
(5). Hasil normal atau tidak
(6). Perlu pemeriksaan leb atau tidak
(7). Perlu penelitian lebih lanjut atau tidak
B. Tujuan
Tujuan dari peninjauan data kunjungan kunjungan pertama adalah agar bidan
dapat menemukan masalah, persoalan dan aspek kusus yang berhubungan dengan
ibu hamil tersebut
C. Pemeriksaan pada kunjungan ulang
1). Riwayat kehamilan sekarang
Riwayat dasar kunjungan ulang dibuat untuk mendeteksi tiap gejala atau
indikasi keluhan atau ketidak nyamanan yang mungkin dialami ibu hamil saat
kunjungan terakhirnya. Ibu hamil ditanya tentang hal terebut:
a. Gerakan janin
b. Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya
-Perdarahan
-Nyeri kepala
-Gangguan penglihatan
-Bengkak pada muka dan tangan
-Gerakan janin yang berkurang
-Nyeri perut yang sangat hebat
2). Keluhan-keluhan yang lazim saat kehamilan
-Mual dan muntah
-Sakit punggung
-Kram kaki
-Dan lain-lain
3). Kehawatiran-kehawatiran lainnya
-Cemas menghadapi persalinan
-Rasa hawatir akan kondisi kandungan/janin

D. Pemeriksaan fisik
Pada tiap kunjungan ulang antenatal pemeriksaan fisik berikut dilakukan untuk
mendeteksi tiap tanda-tanda keluhan ibu dan evaluasi keadaan janin:
Janin
-Denyut jantung janin, normal 120-160 kali permenit apa bila kurang dari
120x/mnit disebut bardikardi, sedangkan lebih dari 160x/menit disebut
tachicardi
-Ukuran janin
-Dengan menggunakan Mc Donald untuk mengetahui TFU dengan pita
ukur kemudian dilaukan penghitungan tafsiran berat janin dengan rumus
-(TFU dalam cm )-n x 155 grm. Bila kepala diatas atau kepala spina
isciadica maka n = 12. Bila kepala dibawah spina ischiadica maka n= 11
-Letak dan persentasi janin
Untuk mengetahui letak dan persentasi janin dapat digunakan palpasi.
Salah satu cara palpasi yang sering digunakan adalah menurut leopold
Leopold I:

Tujuan : untuk mengetahui bagian apa dari anak yang terdapat dalam
fundus. Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting. Sifat bokong lunak,
kurang bundar dan kurang melenting. Pada letak lintang fundus uteri kosong
(Purwaningsih, 2010).
Leopold II :
Tujuan : untuk menentukan batas samping rahim kanan kiri.
Menentukan letak punggung janin dan bagian-bagian kecil (Purwaningsih,
2010).

Leopold III :

Tujuan : untuk menentukan bagian terbawah janin dan bagian bawah


janin sudah masuk PAP/ belum (Purwaningsih, 2010).

Leoplod IV :
Tujuan : untuk menentukan seberapa bagian bawah janin masuk PAP.
Jika divergen : melampaui lingkaran terbesarnya sudah masuk PAP (dua
tangan tidak bisa dipertemukan) dan bila konvergen : belum melampaui
lingkaran terbesarnya belum masuk PAP (dua tangan dapat di pertemukan)
(Purwaningsih, 2010).
 Mengevaluasi Data Dasar
Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatan klien,
kemampuam klien untuk mengelola kesehatan dan keperawatannya terhadap dirinya
sendiri, dan hasil konsultasi dari medis atau profesi kesehatan lainnya. Bidan
mengevaluasi data dasar yang dipertimbangkan dalam menegakkan diagnosis pada
kunjungan pertama, evaluasi tersebut dapat dicermati pada table berikut ini:
Data Dasar Pertimbangan untuk

Amenore Diagnosis kehamilan

Tanggal menstruasi terakhir Diagnosis kehamilan

Keluhan yang disampaikan pasien Pemberian konseling

Hasil pemeriksaan fisik: Diagnosis kehamilan

Kenaikan BB
Tes urine kehamilan (tes HCG) positif
Cloasma gravidarum
Perubahan pada payudara
Linea nigra
Tanda Chadwick
Tanda hegar
 Mengevaluasi Keefektifan Manajemen atau Asuhan
A. Bidan melakukan penilaian mengenai efektifitas asuhan yang sudah dilaksanakan
pada kunjungan sebelumnya.
B. Kegiatan ini bertujuan agar hal yang kurang efektif yang dilakukan pada asuhan
sebelumnya tidak terulang lagi serta memastikan aspek mana yang efektif agar tetap
dipertahankan.
C. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh bidan adalah :
 Menanyakan kembali kepada pasien mengenai apa yang sudah dilakukan
pada kunjungan sebelumnya.
 Melakukan pemeriksaan fisik terutama hal-hal yang berfokus pada
pemantauan kesehatan ibu dan janin.

D. Beberapa hal yang perlu dipertanyakan kepada pasien antara lain sebagai berikut :
 Kesan pasien secara keseluruhan mengenai proses pemberian asuhan
pada kunjungan sebelumnya.
 Hal-hal yang membuat pasien kurang merasa nyaman.
 Peningkatan pengetahuan pasien mengenai perawatan kehamilan hasil
dari proses KIE yang lalu.
 Berkurangnya ketidaknyamanan yang dirasakan pada kunjungan yang
lalu setelah dilakukan penatalaksanaan.

C ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR DALAM PRAKTIKUM

Observasi yang penulis lakukan dalam praktikum ini, dengan menggunakan alat,
bahan dan prosedur yaitu:
1. Alat Tulis
2. Kamera Dan,
3. Lembar Observasi.
D HASIL DAN PEMBAHASAN
status ibu hamil kunjungan ulang.

Nama ibu : Susan Putri Dewi Nama suami : Hendra tri kusumo
Umur : 20 tahun Umur suami : 20 tahun
Alamat : jl. Nusa Indah II no. 23 bandar lampung

Kunjungan ke Tanggal kunjungan SOAP Nama bidan dan


tanda tangan

Ke 2 28 februari 2021 S : - Dipagi hari ibu hamil suka mual

- tubuh ibu hamil mudah lelah Desy diva


ramadhanie

O : ibu hamil hasil pemeriksaan normal

A : - ibu hamil mudah lelah diakibatkan


melakukan aktivitas yang berat

- kurangnya istirahat yang cukup

- dan sering memikirkan sesuatu yang


bisa membuat ibu hamil stress

P : - dihimbau untuk ibu hamil agar


tetap menjaga pola makan teratur serta
menerapkan 4 sehat 5sempurna

- rutin meminum vitamin ibu hamil

- tidak memikirkan sesuatu yang dapat


membuat ibu hamil stress

- melakukan pekerjaan yang ringan


demi keselamatan bayinya.
E KESIMPULAN
Kunjungan kesehatan pada masa kehamilan dilakukan secara berulang-ulang dengan
tujuan untuk mengetahui tanda-tanda bahaya pada kehamilan. Kunjungan ulang
menyelesaikan maslah-maslah pada kunjungan awal. Dan dilakukan hal-hal sebagai
berikut : pemeriksaan riwayat kehamilan sekarang, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium, pemeriksaan obstetric abdomen, pengkajian ulang, pendidikan kesehatan,
dan persiapan kelahiran, serta kegawat daruratan.

F DAFTAR PUSAKA

Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba
Medika

Vicky C. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran.Jakarta. EGC, 2006.

Rukiyah, Ai Yeyeh dan Lia Yulianti. 2009. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan. Jakarta: TIM

https://www.academia.edu/35015494/MAKALAH_ASUHAN_KEHAMILAN_KUNJUNGA
N_ULANG_docx

Anda mungkin juga menyukai