Anda di halaman 1dari 65

PANDANGAN BEBERAPA ILMU TERHADAP

KEBIDANAN
SRI SETIASIH, S.SiT., M.Kes
TOPIK BAHASAN

PANDANGAN BEBERAPA ILMU TERHADAP KEBIDANAN


1. PANDANGAN ILMU AGAMA TERHADAP MEDIS KEBIDANAN
2. PANDANGAN BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT INDONESIA
TERHADAP MEDIS KEBIDANAN
3. PANDANGAN ILMU – ILMU UMUM (NON KESEHATAN)
TERHADAP KESEHATAN
PANDANGAN ILMU AGAMA TERHADAP
MEDIS KEBIDANAN
Pengertian Bidan
 Dalam bahasa inggris, kata Midwife (Bidan) berarti
“withwoman”(bersama wanita, mid = together, wife = a woman).
 Dalam bahasa Perancis, sage femme (Bidan) berarti “wanita
bijaksana”,
 Dalam bahasa latin, cum-mater (Bidan) bearti ”berkaitan dengan
wanita”
 Definisi Bidan (ICM) : bidan adalah seorang yang telah menjalani
program pendidikan bidan yang diakui oleh negara tempat ia tinggal,
menyelesaikan studi terkait serta memenuhi persyaratan untuk
terdaftar dan memiliki izin formal untuk praktek bidan.
Peran Agama dalam Kebidanan
 Agama dapat memberikan petunjuk/pedoman pada umat manusia dalam menjalani
hidup meliputi seluruh aspek kehidupan.
 Adapun aspek-aspek pendekatan melalui agama dalam memberikan pelayanan
kebidanan dan kesehatan diantaranya :
1. Agama memberikan petunjuk kepada manusia untuk selalu menjaga kesehatannya
2. Agama memberikan dorongan batin dan moral yang mendasar dan melandasi cita-
cita dan perilaku manusia dalam menjalani kehidupan yang bermanfaat baik bagi
dirinya, keluarga, masyarakat serta bangsa.
3. Agama mengharuskan umat manusia untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dalam segala aktivitasnya
4. Agama dapat menghindarkan umat manusia dari segala hal-hal/perbuatan yang
bertentangan dengan ajarannya.
Upaya yang dilakukan Bidan dalam pemeliharaan
kesehatan

Upaya dini yang dilakukan dalam pemeliharaan kesehatan dimulai sejak ibu hamil yaitu
sejak janin di dalam kandungan. Ada beberapa langkah yang dapat memberikan
tuntunan bagi umat manusia untuk memelihara kesehatan yang dianjurkan oleh agama
antara lain :
1. Makan makanan yang bergizi
2. Menjaga kebersihan
3. Berolah raga
4. Pengobatan diwaktu sakit
Upaya yang dilakukan Bidan dalam Pencegahan
Penyakit

Dalam ajaran agama pencegahan penyakit lebih baik dari pada pengobatan di waktu
sakit. Adapun upaya-upaya pencegahan penyakit antara lain:
1. Dengan pemberian imunisasi Imunisasi dapat diberikan kepada bayi dan balita, ibu
hamil, WUS, murid SD kelas 1 sampai kelas 3.
2. Pemberian ASI pada anak sampai berusia 2 tahun
3. Memberikan penyuluhan kesehatan. Dapat dilakukan pada kelompok pengajian,
atau kelompok-kelompok kegiatan keagamaan lainnya.
Upaya Bidan dalam pengobatan penyakit

Nabi saw bersabda : ” Bagi setiap penyakit yang diturunkan Allah,


ada obat yang diturunkan-Nya”.
Pandangan agama  terhadap pelayanan program
Keluarga Berencana

A. Pendapat agama mengenai pemakaian kontrasepsi IUD


 Pendapat agama yang memperbolehkan pemakaian kontrasepsi IUD

a. Pemakaian IUD bertujuan menjarangkan kehamilan.


Dengan menggunakan kontrasepsi tersebut keluarga dapat merencanakan jarak kehamilan sehingga ibu tersebut
dapat menjaga kesehatan ibu, anak dan keluarga dengan baik.

b. Pemakaian IUD bertujuan menghentikan kehamilan.


Jika didalam suatu keluarga memiliki jumlah anak yang banyak, tentunya sangat merepotkan dan membebani
perekonomian keluarga. Selain itu bertujuan memberikan rasa aman kepada ibu. Karena persalinan dengan factor
resiko/resiko tinggi dapat mengancam keselamatan jiwa ibu. Agar ibu dapat beristirahat waktu keseharian ibu tidak
hanya digunakan untuk mengurusi anak dan keluarga.
 Pendapat agama yang melarang pemakaian kontrasepsi IUD

a. Pemakaian IUD bersifat aborsi, bukan kontrasepsi

b. Mekanisme IUD belum jelas, karena IUD dalam rahim tidak menghalangi
pembuahan sel telur bahkan adanya IUD sel mani masih dapat masuk dan
dapat membuahi sel telur (masih ada kegagalan).
c. Pemakaian IUD dan sejenisnya tidak dibenarkan selama masih ada obat-
obatan dan alat lainnya. Selain itu pada waktu pemasangan dan
pengontrolan IUD harus dilakukan dengan melihat aura wanita.
B. Pendapat agama mengenai pemakaian kontrasepsi MOP dan MOW
 Pendapat agama yang memperbolehkan pemakaian kontrasepsi MOP dan MOW

a. Apabila pasangan suami istri dalam keadaan yang sangat terpaksa dalam kaidah
hukum islam mengatakan ”Keadaan darurat memperbolehkan hal-hal yang
dilarang dengan alasan kesehatan/keselamatan jiwa “.
b. Begitu juga halnya mengenai melihat aurat orang lain apabila diperlukan untuk
kepentingan pemeriksaan dan tindakan hal tersebut dapat dibenarkan.
 Pendapat agama yang melarang pemakaian kontrasepsi MOP dan MOW

a. Sterilisasi berakhir dengan kemandulan. Hal ini bertentangan dengan tujuan


utama perkawinan yang mengatakan bahwa perkawinan bertujuan untuk
mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat juga untuk mendapatkan
keturunan.
b. Mengubah ciptaan Tuhan dengan cara memotong atau mengikat sebagian tubuh
yang sehat dan berfungsi (saluran mani/tuba).
c. Melihat aurat yang bukan muhrim.
Larangan profesi dalam kebidanan yang
bertentang dengan agama (Aborsi)
 Pembunuhan  banyak macamnya, tetapi ulama fikih menyepakati dua macam
pembunuhan, yaitu pembunuhan sengaja dan pembunuhan tak sengaja,
karena keduanya disebutkan di dalam Al Quran.
• Pembunuhan dengan sengaja terdapat di dalam banyak ayat, antara lain firman Allah,
“Dan barangsiapa yang mebunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka
balasannya ialah jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan
mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (Qs. An-Nisaa’ (4): 93)
• Sedangkan pembunuhan dengan tidak sengaja ditunjukkan oleh firman Allah,
“Dan tidak layak bagi  seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain),
kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh seorang
mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang
beriman serta membayar diat yang diserahkkan kepada keluarganya (si terbunuh
itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah…”(Qs. An-Nisaa’ (4) 92)
Aborsi termasuk dalam pembunuhan dengan sengaja. Seluruh orang yang terlibat didalamnya
akan mendapat dosa besar karena menghilangkan nyawa dengan sengaja.
Tugas Pokok Profesi Kebidanan
Kewajiban Bidan
1. Bidang wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum
antara bidan tersebut dengan rumah sakit bersalin dan sarana pelayanan
dimana ia bekerja.
2. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan standar
profesi dengan menghormati hak-hak pasien.
3. Bidan wajib meruju pasien dengan penyulit kepada dokter yang mempunyai
kemampuan dan kahlian sesuai dengan kebutuhan pasien.
4. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk di dampingi suami atau
keluarga
5. Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan ibadah
sesuai degnan keyakinannya.
Lanjutan….

6. Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang


pasien.
7. Bidan wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan yang akan
dilakukan serta resiko yang mungkin timbul
8. Bidan wajib meminta persetujuan tertulis atas tindakan yang dilakukan
9. Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan
10. Bidan wajib mengetahui perkembangan IPTEK dan menambah ilmu
pengetahuannya melalui pendidikan formal, non formal
11. Bidan wajib bekerja sama denagn profesi lain dan pihak terkait secara timbal balik
dalam memberikan asuhan kebidanan.
Larangan Bagi Seorang Bidan Secara Umum
Maupun Dalam Agama
1) Bidan dilarang melakukan Aborsi
2)Bidan dilarang memakai perhiasan saat menolong persalinan
3)Bidan dilarang berkuku panjang karena berbahaya bagi keselamatan ibu dan
bayi
4)Bidan dilarang menceritakan apapun yang terjadi saat menolong persalinan
kecuali dimintai keterangan oleh pihak pengadilan.
5)Melaksanakan tugas yang bertentangan dengan UU kebidanan dan tidak sesuai
dengan kode etik kebidanan
Aborsi Menurut Pandangan Agama ISLAM

Dalam istilah syari’at, aborsi adalah kematian janin atau


keguguran sebelum sempurna, walaupun janin belum
mencapai usia enam bulan. Dapat disimpulkan bahwa
aborsi secara syari’at tidak melihat kepada usia
kandungan, namun melihat kepada kesempurnaan
bentuk janin tersebut.
KLASIFIKASI ABORTUS
Abortus (al-Ijhaadh) dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis:

• Al-Ijhaadh at-Tilqaa’i (Abortus spontanea) Yaitu proses alami yang dilakukan rahim untuk
mengeluarkan janin yang tidak mungkin sempurna unsur-unsur kehidupan padanya. Bisa jadi ini terjadi
dengan sebab kecacatan besar yang terkena penyakit beragam seperti diabetes atau lainnya.

• Al-Ijhaadh al-’Ilaaji (Abortus Provokatus Medisinalis) Adalah abortus (keguguran) yang sengaja
dilakukan para medis (dokter) demi menyelamatkan nyawa ibu; yang dalam keadaan sangat jarang
bahwa kehamilannya dapat berlanjut dengan selamat.

• Al-Ijhaadh al-Ijtimaa-i (Abortus Provokatus Kriminalis) Adalah aborsi yang sengaja dilakukan tanpa
adanya indikasi medik (ilegal). Tujuannya hanya untuk tidak melahirkan bayi atau untuk menjaga
penampilan atau menutup aib dan sejenisnya. Biasanya pengguguran dilakukan dengan menggunakan
berbagai cara termasuk dengan alat-alat atau obat-obat tertentu..
Mengapa Aborsi di Haramkan dalam Hukum Al-Quran?

Tidak ada satupun ayat didalam Al-  Manusia berapapun kecilnya adalah ciptaan Allah yang mulia.
Quran yang menyatakan bahwa aborsi  Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua
boleh dilakukan oleh umat Islam. orang.
Sebaliknya, banyak sekali ayat-ayat yang  Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan
menyelamatkan semua orang.
menyatakan bahwa janin dalam
 Umat Islam dilarang melakukan aborsi dengan alasan tidak
kandungan sangat mulia. Dan banyak memiliki uang yang cukup atau takut akan kekurangan uang.
ayat-ayat yang menyatakan bahwa  Aborsi adalah membunuh. Membunuh berarti melawan
hukuman bagi orang-orang yang terhadap perintah Allah.
membunuh sesama manusia adalah  Sejak kita masih berupa janin, Allah sudah mengenal kita. Tidak
sangat mengerikan. Berikut ini ada kehamilan yang merupakan “kecelakaan” atau kebetulan.
merupakan alasan dalam Al-Quran yang Setiap janin yang terbentuk adalah merupakan rencana Allah.
mengharamkan tindakan aborsi.  Nabi Muhammad SAW tidak pernah menganjurkan aborsi.
Bahkan dalam kasus hamil diluar nikah sekalipun, Nabi sangat
menjunjung tinggi kehidupan.
Aborsi menurut Pandangan Agama KRISTEN

Sama halnya dengan islam, agama Kristen pun melarang keras tindakan aborsi.
Kitab suci umat kristiani menjelaskan beberapa hal mengenai tindakan aborsi
diantaranya :
 Jangan pernah berpikir bahwa janin dalam kandungan itu belum memiliki
nyawa.
 Hukuman bagi para pelaku aborsi sangat keras.
 Aborsi karena alasan janin yang cacat tidak dibenarkan Tuhan.
 Tuhan tidak pernah memperkenankan anak manusia dikorbankan. Apapun
alasannya.
 Anak-anak adalah pemberian Tuhan. Jagalah sebaikbaiknya.
Aborsi Menurut Pandangan Agama KATHOLIK

 Gereja mengajak pengikutnya untuk menghormati hidup manusia sejak dari


awal, oleh karena itu dapat dikatakan dengan tegas, Katholik pun menolak
adanya pengguguran.
 Katolik menolak dengan tegas abortus atau pengguguran dengan cara dan
alasan apa pun. Sekalipun aborsi itu dilakukan dengan alasan kesehatan dari si
ibu. Atau karena rasa belas kasihan karena melihat anak yang akan dilahirkan itu
nanti cacat (cacat fisik atau cacat mental) sehingga dianggap tidak memiliki masa
depan yang baik kecuali penderitaan. Bahkan katolik juga menolak aborsi
terhadap bayi yang dikandung akibat kecelakaan (ibu diperkosa atau hasil
pergaulan bebas dan sebagainya). Tidak ada satu orang pun yang berhak
mengambil jiwa seseorang, sekalipun ia masih manusia kecil dalam kandungan.
 Sanksi aborsi termuat dalam Kitab Hukum Kanonik Gereja no. 1398, yaitu berupa
ekskomunikasi otomatis, atau pengucilan dari kehidupan Gereja.
Aborsi Menurut Pandangan Agama HINDU
 Aborsi dalam Theology Hinduisme tergolong pada perbuatan yang disebut “Himsa
karma” yakni salah satu perbuatan dosa yang disejajarkan dengan membunuh,
meyakiti, dan menyiksa. Membunuh dalam pengertian yang lebih dalam sebagai
“menghilangkan nyawa” mendasari falsafah “atma” atau roh yang sudah berada dan
melekat pada jabang bayi sekalipun masih berbentuk gumpalan yang belum sempurna
seperti tubuh manusia

 Dalam Hindu perbuatan aborsi disetarakan dengan menghilangkan nyawa. Kitabkitab


suci Hindu antara lain Rgveda 1.114.7 menyatakan: “Ma no mahantam uta ma no
arbhakam” artinya: Janganlah mengganggu dan mencelakakan bayi. Atharvaveda X.1.29:
“Anagohatya vai bhima” artinya: Jangan membunuh bayi yang tiada berdosa. Dan
Atharvaveda X.1.29: “Ma no gam asvam purusam vadhih” artinya: Jangan membunuh
manusia dan binatang.
Aborsi Menurut Pandangan Agama BUDDHA
 Dalam pandangan agama Buddha aborsi adalah suatu tindakan pengguguran kandungan atau
membunuh makhluk hidup yang sudah ada dalam rahim seorang ibu. Dari sudut pandang Buddhis
aborsi bisa di toleransi dan dipertimbangkan untuk dilakukan.

 Umat Buddha terdiri dari dua golongan yaitu pabbajita dan umat awam. Seorang pabbajita mutlak
tidak boleh melakukan aborsi karena melanggar vinaya yaitu parajjika. Tetapi sebagai umat awam
aborsi boleh dilakukan dengan alasan yang kuat. Misal janin dalam kandungan dalam kondisi abnormal
yang dapat membahayakan kesehatan ibu bahkan dapat mengancam keselamatan ibu.

 Aborsi boleh dilakukan dengan kondisi yang sangat sulit akan tetapi seminimal mungkin untuk
menghindari terjadinya aborsi karena dalam agama buddha aborsi merupakan suatu pembunuhan
yang tidak diperbolehkan karena menghilangkan nyawa suatu mahluk yang mengakibatkan karma
buruk.
Pandangan Agama Islam Mengenai KB
 
Jika program Keluarga Berencana (KB) dimaksudkan untuk membatasi kelahiran,
maka hukumnya tidak boleh. Karena Islam tidak mengenal pembatasan kelahiran
(tahdid an-nasl).
Terdapat banyak hadits yang mendorong umat  Islam untuk memperbanyak anak.
Misalnya:
 
“Perintah menikahi perempuanYang subur dan banyak anak, penjelasan yang
menyebutkan bahwa Rasulullah berbangga di Hari Kiamat dengan banyaknya
pengikut beliau”.
 (HR. Nasa’i, Abu Dawud, dan Ahmad), dsb.
 
Yang dikenal dalam Islam adalah pengaturan kelahiran (tanzhim an-nasl).Hal ini
didasarkan pada para sahabat yang melakukan azal di masa Nabi, dan beliau tidak
melarang hal tersebut.(HR. Bukhari dan Muslim).
Beberapa alasan yang membenarkan pengaturan kelahiran
antara lain:
 

1.      Kekhawatiran akan kehidupan dan kesehatan ibu jika ia hamil atau melahirkan,
berdasarkan     pengalaman atau keterangan dari dokter yang terpercaya.Firman Allah:
 
      “Dan janganlah kalian campakkan diri kalian dalam kebinasaan.”
 (QS. al-Baqarah: 195).
 
2.    Khawatir akan kesulitan materi yang terkadang menyebabkan munculnya kesulitan
dalam beragama, lalu menerima saja sesuatu yang haram dan melakukan hal-hal yang
dilarang demi anak-anaknya. Allah berfirman:
          “Allah menghendaki kemudahan bagi kalian dan tidak menghendaki kesulitan.
            (QS. al-Baqarah: 185).
 
Lanjutan…
3.      Alasan kekhawatiran akan nasib anak-anaknya; kesehatannya buruk atau
pendidikannya tidak teratasi (Lihat:Halal dan Haram dalam Islam,Dr. Yusuf al-
Qaradhawi, Era Intermedia, hlm. 285-288).
 
4.     Alasan lainnya adalah agar bayi memperoleh susuan dengan baik dan cukup, dan
dikhawatirkan kehadiran anak selanjutnya dalam waktu cepat membuat hak susuannya
tidak terpenuhi.
 
Membatasi anak dengan alasan takut miskin atau tidak mampumemberikan nafkah
bukanlah alasan yang dibenarkan. Sebab, itu mencerminkan kedangkalan akidah,
minimnya tawakal dan keyakinan bahwa Allah Maha Memberi rezeki. Allah Swt.
berfirman:
 
“Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut miskin. Kamilah yang
memberi    rezeki kepada mereka dan kepada kalian.” (QS. al-Isra: 31).
 
Pandangan Agama Kristen mengenai KB
          
Pandangan tentang manusia menurut kristen harus menjadi acuan utama dalam
membangun keluarga sejahtera. Langkah awal mewujudkan keluarga sejahtera
menurut alkitabiah, tercermin dari perkawinan. Perkawinan sebagai sebuah proses
yang bertanggung jawab, selain itu kristen juga menyebutkan kesejahteraan
keluarga memiliki makna yang sangat penting dengan apa yang disebut keluarga
yang bertanggung jawab. Kepentingan tersebut terletak pada tanggung jawab
membawa bahtera rumah tangga dalam takut akan tuhan.
Karena itu, kristen mendukung program KB. Bagi agama kristen, program KB dapat
menunjang terciptanya kebahagian keluarga, dimana hak dan peran anggotanya
dapat diwujudkan secara memadai. Secara filosofis bertujuan untuk melindungi
hidup. Pandangan ini didasarkaan antara lain bahwa kebahagiaan suatu keluarga
bergantung dari tiap anggota, bagaimana ia memainkan peranannya dengan tepat
terhadap tiap anggota yang lain.
Kristen Protestan
      
Agama kristen protestan memandang kesejahteraan keluarga diletakkan
dan diwujudkan dalam pemahaman yang bersifat real sesuai dengan
kehendak Allah dan tidak melarang umatnya berKB.

Kristen Katolik

Menurut kristen katolik untuk mengatur kelahiran anak suami istri harus
tetap menghormati dan menaati moral katolik dan umat katolik
dibolehkan berKB dengan metode alami yang memanfaatkan masa tidak
subur.
 
Pandangan Agama Budha mengenai KB
 
Masalah kependudukan dan Keluarga Berencana belum timbul ketika Buddha
Gotama masih hidup. Tetapi kita bisa menelaah ajaran-Nya yang relevan dengan
makna Keluarga Berencana. Kebahagiaan dalam keluarga adalah adanya hidup
harmonis antara suami dan isteri, dan antara orang tua dengan anaknya.

Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah berusaha menimbulkan


danmemperkembangkan kesejahteraan untuk anak-anaknya. Jadinya, bila
kitaperhatikan KB menurut agama budha harus dilaksanakan, karena KB menimbul
kankesejahteraan keluarga. KB dibenarkan dalam agama Buddha. Dan umat
Buddha hanya memilih cara KB yang cocok untuk mereka masing-masing.
 
Pandangan Agama HINDU mengenai KB

 KB menurut agama hindu di perbolehkan karena KB dapat membatasi


jumlah anak dengan tujuan agar sejahtera.
 
PANDANGAN BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT
INDONESIA TERHADAP MEDIS KEBIDANAN
KEBUDAYAAN DAN ADAT ISTIADAT JAWA TERHADAP
MEDIS KEBIDANAN.

 Calon orang tua bayi tidak boleh memancing, menembak burung, ataupun
menyakiti binatang
 Seorang calon ibu dan bapak bayi yang akan lahir juga tidak boleh
mencela atau memarahi orang lain, dikhawatirkan sifat orang yang dicela
atau dimarahi akan menurun pada bayinya.
 Peralatan memasak dan peralatan makan yang digunakan atau disiapkan
oleh ibu hamil harus bersih. Ini dipercaya berpengaruh terhadap kawah (air
ketuban), yang akan berbau amis sehingga berpengaruh buruk terhadap
bayi yang berada dalam kandungan.
KEBUDAYAAN DAN ADAT ISTIADAT JAWA TERHADAP MEDIS
KEBIDANAN.

 Bila bepergian, ibu hamil harus membawa gunting atau benda tajam lainnya. Agar
bayi dan calon ibu terhindar dari gangguan dan marabahaya.
 Jangan minum air es agar bayinya tak besar. Minum es atau minuman dingin diyakini
menyebabkan janin membesar atau membeku sehingga dikhawatirkan bayi akan
sulit keluar.
 Bila ibu hamil sering minum air kelapa, bayinya akan berkulit putih bersih, dan mudah
keluar saat persalinan
 Ibu hamil yang sudah menginjak usia kehamilan 8-9 bulan, diharapkan makan belut,
dengan makan belut, diharapkankan ibu hamil dapat melahirkan dengan lancar dan
licin seperti belut.
KEBUDAYAAN DAN ADAT ISTIADAT JAWA TERHADAP MEDIS
KEBIDANAN.

 Ibu hamil juga dianjurkan banyak makan makanan yang berserat (daging, ikan,
buah-buahan selain nanas dan durian, sayur- sayuran), agar janin dalam kandungan
mendapatkan asupan gizi atau nutrisi yang cukup.
 Dilarang makan nanas, nanas dipercaya dapat menyebabkan janin dalam
kandungan gugur.
 Jangan makan buah stroberi, karena mengakibatkan bercak-bercak pada kulit bayi.
 Jangan makan ikan mentah agar bayinya tak bau amis.
 Pantangan pada wanita hamil untuk tidak mengkonsumsi memakan buah pisang,
nanas, ketimun dan lain-ain jenis makanan tertentu.
KEBUDAYAAN DAN ADAT ISTIADAT JAWA TERHADAP MEDIS
KEBIDANAN.

 Pada saat masa nifas ibu tidak boleh keluar sebelum 40 hari
 Membawa gunting kecil / pisau / benda tajam lainnya di kantong baju si Ibu agar
janin terhindar dari marabahaya.
 Ibu hamil tidak boleh keluar malam, karena banyak roh jahat yang akan
mengganggu janin.
 Ibu hamil tidak boleh benci terhadap seseorang secara berlebihan, karena nanti
anaknya jadi mirip seperti orang yang dibenci tersebut.
MACAM-MACAM UPACARA ADAT DI SAAT
KEHAMILAN
 Upacara Mengandung Empat Bulan
Upacara mengandung Tiga Bulan dan Lima
 Upacara Mengandung Sembilan Bulan
Bulan dilakukan sebagai pemberitahuan kepada
Upacara sembuilan bulan dilaksanakan setelah
tetangga dan kerabat bahwa perempuan itu
usia kandungan masuk sembilan bulan. Dalam upacara
sudah betul-betul hamil. ini diadakan pengajian dengan maksud agar bayi yang
 Upacara Mengandung Tujuh Bulan/Tingkeban dikandung cepat lahir dengan selamat karena sudah
Upacara Tingkeban adalah upacara yang waktunya lahir.
diselenggarakan pada saat seorang ibu  Upacara Reuneuh Mundingeun
mengandung 7 bulan. Upacara Reuneuh Mundingeun dilaksanakan
apabila perempuan yang mengandung lebih dari
sembilan bulan, bahkan ada yang sampai 12 bulan
tetapi belum melahirkan juga, perempuan yang hamil
itu disebut Reuneuh Mundingeun, seperti munding
atau kerbau yang bunting.
PANDANGAN BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT SULAWESI TERHADAP
MEDIS KEBIDANAN

 Sampai saat ini anggota keluarga bugis mempercayai orang-orang pintar dalam
menolong anggota keluarga yang sakit. Biasanya mereka baru membawa anggota
keluarganya yang sakit ke Puskesmas untuk diobati penyakitnya jika sudah beberapa kali
anggota keluarga yang sakit dibawa ke orang pintar yang tidak sembuh-sembuh juga.
 Selain itu, masyarakat bugis juga terkadang pergi ke orang pintar yang sudah tua, yang
dianggap punya kelebihan dan pandai dalam ajaran agama dan dianggap mampu
mengobati penyakit.Dalam praktik perdukunan keluarga bugis menggunakan air dan
obat-obat tradisional yang mirip dedaunan kering yang diolah. Pada umumnya keluarga
bugis beranggapan bahwa suatu penyakit tidak dapat disembuhkan oleh petugas
kesehatan.
Berikut Ini Adalah Perilaku Adat Istiadat Suku Bugis ( sulawesi ) Selama Masa
Kehamilan Sampai Melahirkan, Diantaranya Adalah Sebagai Berikut :

1. Mappanre to-mangideng (menyuapi ibu hamil).


Adalah upacara yang dilakukan pada bulan pertama masa kehamilan, atau dalam suku bugis
disebut mangngideng atau ngidam. Biasanya dilalui dengan berbagai macam acara. Selain itu
diberikan pantangan untuk makan makanan tertentu dan melakukan perbuatan tertentu, baik
untuk calon ibu maupun calon ayah.
2. Upacara tujuh bulan kehamilan
Makna upacara ini adalah untuk tolak bala atau menghindari dari malapetaka atau bencana,
menjauhkan dari roh-roh jahat sehingga segala kesialan hilang dan lenyap. Molonthalo atau raba
puru bagi sang istri yang hamil 7 bulan anak pertama, merupakan pra acara adat dalam rangka
peristiwa adat kelahiran dan keremajaan, yang telah baku pada masyarakat Gorontalo. Istilah
Raba Puru merupakan dialeg Manado Sulawesi Utara, Puru artinya Perut. Dalam Bahasa Adat
Gorontalo di sebut Molonthalo atau Tondhalo. Adat ini hampir sama dengan Adat Jawa yang di
sebut Mitoni yang merupakan upacara adat selamatan yang menandai tujuh bulan usia kehamilan.
3. Upacara Masa Kelahiran Bayi
Setelah masa kehamilan mencapai 9 bulan dan menanti masa-masa melahirkan
(Mattajeng Esso: menunggu hari kelahiran). Pada saat kelahiran biasanya dihadiri
keluarga untuk menunggu proses kelahiran. Proses kelahiran di bantu oleh dukun yang
telah dipilih.
4. Upacara Masa Kanak-kanak
Pada saat usia bayi sudah dapat duduk antara 10-11 bulan, disaat itu di pakaikan gelang
dan jempang bagi anak wanita. Jempang adalah semacam penutup kelamin bagi anak
perempuan yang berbentuk segitiga demikian juga kerawi yang merupakan perisai
berbentuk bundar yang di kenakan pada dada yang menggunakan tali sebagai pengikat.
5. Upacara rippakalleja ri tana atau upacara turun tanah untuk pertama kalinya yang
dilakukan oleh sanro (dukun). Upacara malleja ri tana dilakukan jika anak mulai berjalan.
6. Upacara mappattengeng atau upacara mengajari anak belajar berjalan dengan
menggunakan tongkat bamboo yang di isi beras ketan yang dibakar (pewong)
KEBUDAYAAN DAN ADAT ISTIADAT SUKU DAYAK TERHADAP MEDIS
KEBIDANAN.

• Pengetahuan Tentang Kehamilan  Pengetahuan masyarakat Suku Dayak


Sanggau tentang tanda-tanda kehamilan bervariasi, umumnya mereka
menyebutkan “pembesaran perut” karena dalamnya ada bayi yang disertai
“ngeraah”(ngidam). Beberapa menyebutkan “tidak datang bulan”, “lemah
badan”, “ pusing pusing”(sakit kepala) dan tidak ada nafsu makan
• Sehubungan dengan obat-obat yang diminum oleh ibu selama hamil,
masyarakat Suku Dayak Sanggau tidak mengenal obat-obat kampung dan
selama masa kehamilan mereka tidak berani meminum obat sembarang,
dengan alasan takut mengalami gangguan pada janin mereka.
• Pengetahuan tentang Persalinan
Tanda-tanda persalinan yang diketahui oleh masyarakat Suku Dayak Sanggau
meliputi keluar lendir darah ataucalak, perut mulas, sakit pinggang, pecah air
ketuban.Sehubungan dengan tempat persalinan, semua informan menyatakan
bersalin rumah sendiri ruangan bersalin yang bervariasi, ada yang menyebutkan di
kamar atau di dapur.
 Pengetahuan masyarakat tentang kelainan yang terjadi selama proses
persalinan dapat dilihat dari aspek kesehatan dan kepatuhan.
 Dari segi kesehatan informan menyatakan kelainan yang terjadi biasanya
perdarahan.
 Dari segi kepatuhan, menurut informan kelainan terjadi akibat si ibu atau
suaminya melanggar pantang yang biasa dipercayai masyarakat setempat.
 Masyarakat tidak pernah mengenal obat-obat yang digunakan selama proses
persalinan,
• Pengetahuan tentang Nifas

 Masyarakat Suku Dayak Sanggau tidak mengenal istilah nifas karena itu digunakan
istilah masa setelah melahirkan. Menurut masyarakat Suku Dayak Sanggau lamanya
masa nifas bervariasi ada yang menyatakan satu minggu, dua minggu dan satu bulan
mereka tidak tahu secara pasti berapa lamanya masa nifas.
 Pendapat mereka tentang obat-obatan cenderung pada ramuan tradisional yang
diberikan oleh bidan kampung seperti minuman yang terbuat dari campuran tuak,
liak(jahe) dan gula. Tujuannya agar badan hangat sehingga darah dan darah beku
dapat cepat keluar dan air susu lancar.
 Selain minuman, mereka juga memberikan bedak yang terbuat dari kunyit, liak, dan
kencur pada perut ibu dengan tujuan agar kandungan cepat kembali muda.
 Menurut masyarakat, makanan yang baik untuk ibu nifas adalah makan nasi dicampur
garam dan sayur daun bungkal, selain itu dapat ditambah ikan asin atau ikan teri.
Kepercayaan
Kepercayaan masyarakat Suku Dayak Sanggau pada saat hamil meliputi pantangan
(pantang makan dan pantang perbuatan) dan anjuran.
Kepercayaan tentang Kehamilan

• Pantangan makan pada saat hamil menurut masyarakat Suku Dayak Sanggau tidak
terlalu banyak mereka hanya melarang ibu hamil untuk tidak makan daging
binatang yang hidup didalam lobang seperti trenggiling, daging ular dan daging
labi-labi(sejenis kura-kura) dengan alasan takut kalau melahirkan akan susah
keluar (persalinan macet). Keyakinan tersebut didapat secara turun temurun dan
harus ditaati agar tidak terkena badi(kualat atau dampak melanggar pantang).
• Anjuran yang harus dipatuhi masyarakat Suku Dayak Sanggau adalah ibu hamil
harus banyak bekerja tidak boleh banyak tidur karena diyakini kalau banyak tidur
bayinya akan lengket pada tulang belakang ibu sehingga akan susah waktu
melahirkan.
Kepercayaan Tentang Persalinan

• Pantangan tentang makanan tidak ada, sedang pantang perbuatan biasanya untuk
pihak suami yaitu sama dengan pantangan waktu hamil.
• Anjuran yang diyakini harus dilakukan adalah membuka semua yang tersumbat
atau tertutup. Tujuannya adalah agar persalinan lancar.
Kepercayaan Tentang Nifas

Ibu yang baru melahirkan dipantang untuk tidak makan daging, telur, ikan, sayuran
yang bersifat dingin seperti labu air, timun, waluh, dan sayuran berbumbu, lamanya
pantangan tergantung dari jenis makanannya seperti:
 Daging rusa selama tiga bulan,
 Daging ayam selama satu bulan,
 Daging babi selama delapan hari,
 Daging sapi satu bulan,
 Telur satu bulan,
 Sayuran yang bersifat dingin juga satu bulan dan sayuran berbumbu satu bulan.
• Anjuran yang diyakini baik untuk ibu yang habis melahirkan adalah duduk nyandar
(kaki lurus badan nyandar didinding) selama satu bulan biar darah putih tidak naik ke
kepala, takut jadi gila bisa juga buta. Makanan yang dianjurkan nasi putih dengan
garam dan daun bungkal selama tiga hari
• Masyarakat Suku Dayak Sanggau mempunyai pandangan tersendiri terhadap bahaya
kehamilan, persalinan dan nifas. Menurut sebagian besar informan saat yang
berbahaya adalah saat melahirkan karena pada saat itu ibu bisa mengalami
perdarahan, persalinan macet, sedangkan pada saat hamil dan nifas tidak berbahaya
karena hamil dan nifas bersifat alami.
KEBUDAYAAN DAN ADAT ISTIADAT BALI TERHADAP MEDIS
KEBIDANAN.

 Terbentuknya janin dan kelahirannya merupakan salah satu fenomena yang pasti terjadi
dalam siklus hidup manusia. Namun, berbagai kelompok masyarakat dengan kebudayaannya
di seluruh dunia memiliki berbagai persepsi, interpretasi, dan respons dalam menghadapinya.
 Dalam Tradisi di Bali dikenal dengan tradisi Megedong-gedongan. Tradisi ini merupakan suatu
rangkaian adat yang biasa dilaksanakan pada saat usia kehamilan memasuki umur tujuh
bulan.
 Dalam rangkaian acara tersebut, suami dan istri tersebut akan didudukkan bersebelahan
untuk mendengarkan kakawin yang berisi tentang petuah-petuah dalam masa kehamilan
ini. Juga pantangan-pantangan untuk para suami seperti tidak diperbolehkan berbicara kasar
dan membangunkan sang istri secara tiba-tiba karena itu sangat tidak baik untuk fisik
maupun psikologis dari ibu hamil.
KEBUDAYAAN DAN ADAT ISTIADAT BALI TERHADAP MEDIS
KEBIDANAN.

 Untuk bayi baru lahir, pelayanan kebidanan yang biasa dilakukan adalah
memandikan dan membersihkan bayi. Menurut adat Bali, pembersihan dengan
memandikan bayi akan menyucikan bayi dan membersihkan segala mala
(kekotoran) yang ada. Karena dalam adat istiadat Bali yang menganut ajaran agama
Hindu mengajarkan pada umatnya untuk senantiasa menjaga kesucian dalam diri.
 Selain itu, ari-ari yang telah dikeluarkan akan dibersihkan oleh bidan dan diberikan
lagi kepada keluarga untuk dikubur. Dalam adat istiadat Bali terdapat sebuah
upacara kelahiran yang disebut Jatakarma Samskara. Upacara tersebut
dilaksanakan untuk menyambut sang bayi juga untuk mendhem ari-ari dari bayi
tersebut.
• Pandangan adat istiadat terutama di daerah Bali terhadap medis kebidanan sama
seperti pandangan pada umumnya. Sebaliknya, jika istri sedang hamil ada beberapa
pantangan bagi suami yang tidak boleh dilakukan. Berikut pantangan bagi para suami
yang saat ini istrinya sedang hamil:
a. Menjelekkan, menghina, merendahkan orang lain
b. Menyiksa binatang
c. Makan atau minum berlebihan apalagi sampai mabuk
d. Berjudi
 Selain itu, pantangan bagi suami juga terdapat dalam ajaran Kanda Pat Rere, antara
lain:
a. Tidak membangunkan istri yang sedang tidur.
b. Tidak melangkahi (ngungkulin) istri yang sedang tidur
c. Pada saat istri yang sedang hamil sedang makan, suami dilarang anglawatin
(membayangi dengan bayangan badan) terhadap nasi atau makanan yang
sedang dimakannya.
 Dalam Lontar Eka Pertama, yang konon merupakan petuah dari Bhatara Brahma
dan disampaikan kepada Bhagawan Bergu, menjelaskan hendaknya seorang suami
melakukan swadharma agar menurunkan anak yang baik (dharma putra), yaitu
tidak diperkenankan:
a. Membangun rumah
b. Memotong rambut
c. Menyelenggarakan pengangkatan anak
d. Membuat pagar rumah atau pagar lading
e. Memperistri wanita lain
f. Selingkuh
 Sedangkan yang sebaiknya dilakukan oleh para suami ketika istri sedang hamil menurut
Bhuwana Kosa, Wrahaspati Tattwa dan Mahabharata adalah sebagai berikut :
a. Membuat perasaan istri tenang/ damai/ aman/ terlindungi
b. Melakukan derma (Drwya Yadnya – dana punia)
c. Rajin sembahyang, bersamadhi, bermeditasi
d. Membaca Mahabharata
e. Pada usia kehamilan 7 bulan, dianjurkan namun tidak diwajibkan untuk mengadakan
upacara megedong-gedongan, atau dengan melakukan sembahyang biasa ditujukan
kepada Bhatara Guru (Sanghyang Widhi) mohon keselamatan bayi dan ibunya.
f. Mengendalikan panca indera, bila mampu berpuasa setiap bulan purnama.
⁻ Disamping itu, pada saat istri hamil, bila ia sedang makan, hendaknya jangan diajak bicara,
apalagi diberi kata-kata kotor, kasar, keras yang membuatnya tersinggung dan sakit hati.
Karena Sang Hyang Urip sedang bersemayam pada orang yang sedang makan.
 Dalam tradisi agama Hindu di Bali yaitu ajaran dalam Lontar Catur Cuntaka, pada umumnya
untuk wanita yang sedang mengandung tidak diperbolehkan untuk melakukan upacara
mepandes atau potong gigi.
a. Mepandes
Merupakan suatu upacara yang menyebabkan diri cuntaka (tidak suci). Lamanya cuntaka, saat
dia naik ke bale petatahan, selama metatah, dan sampai selesai, diakhiri dengan mabeakala.
Setelah mabeakala barulah cuntakanya hilang. Prosesi itu memakan waktu antara 1-2 jam.
Walaupun masa cuntaka itu singkat, tetap saja Ibu itu masih dalam keadaan cuntaka atau tidak
suci.
b. Bayi atau jabang bayi yang ada dalam kandungan adalah roh suci yang patut dihormati, dipuja
atas perkenan Sanghyang Widhi yang “mengijinkan” roh itu menjelma kembali menjadi
manusia (walaupun masih berupa janin).
Jadi Ibu yang mengandung bayi yang suci, patut dihindarkan dari penyebab-penyebab
cuntaka. Tidak hanya potong gigi saja, tetapi juga semua jenis cuntaka, misalnya: ngelayat
orang mati, mengunjungi penganten (pawiwahan), memegang orang-orang sakit (Lepra,
AIDS, dan lain-lain).
KEBUDAYAAN DAN ADAT ISTIADAT PAPUA TERHADAP MEDIS KEBIDANAN

 Terdapat kebiasaan menempatkan ibu hamil yang akan melahirkan di kandang ternak.

 Di pedalaman papua juga masih banyak ibu yang melahirkan sendirian di sungai tanpa

bantuan dari siapapun.

 Jika seorang ibu melahirkan anak kembar maka hanya satu bayi yang boleh dibawa

pulang sedangkan bayi yang lain harus dibunuh, masyarakat di sana mempunyai

kepercayaan apabila bayi kembar tersebut hidup maka akan hidup saling bermusuhan.
KESIMPULAN

 Indonesia memiliki banyak kebudayaan yang wajib kita hormati satu sama lain.
 Terbentuknya janin dan kelahirannya merupakan salah satu fenomena yang pasti
terjadi dalam siklus hidup manusia. Namun, berbagai kelompok masyarakat dengan
kebudayaannya di seluruh Indonesia memiliki berbagai persepsi, interpretasi, dan
respons dalam menghadapinya.
 Dengan adanya kebudayaan, seorang bidan diwajibkan untuk dapat menyesuaikan
dengan lingkungan dan kebudayaan yang ada, dimana pun ia berada.
 Jadi kita dapat memberi pengetahuan mana adat istiadat yang baik dan buruk. Selain
itu, kita harus dapat merubah pola pikir masyarakat yang salah dan dapat membuat
ibu hamil serta janin yang dikandung sehat.
PANDANGAN ILMU – ILMU UMUM (NON
KESEHATAN- SOSIOLOGI DAN MATEMATIKA)
TERHADAP KESEHATAN
Pandangan Ilmu Non Kesehatan terhadap
Kesehatan

Teori Kesehatan dalam Perspektif Sosiologi


Dalam sosiologi kesehatan dikenal beberapa istilah yang menunjukkan sumbangan atau peran
sosiologi pada bidang kesehatan, yaitu :

a. Sosiology in Medicine
Sosiolog yang bekerjasama secara langsung dengan dokter dan staf kesehatan lainnya di dalam
mempelajari faktor sosial yang relevan dengan terjadinya gangguan kesehatan ataupun sosiolog
berusaha berhubungan langsung dengan perawatan pasien atau untuk memecahkan problem
kesehatan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa fenomena sosial dapat menjadi faktor penentu
atau mempengaruhi orang-orang untuk menangani penyakit atau mempengaruhi kesehatan mereka
ataupun tingkah laku lain saaat sedang sait maupun setelah sakit.
 b. Sosiology of Medicine
Berhubungan dengan organisasi, nilai, kepercayaan
terhadap praktek kedokteran sebagai bentuk dari
perilaku manusia yang berada dalam lingkup
pelayanan kesehatan, misalnya bentuk pelayanan
kesehatan, sumberdaya manusia untuk membangun
kesehatan dan pelatihan bagi petugas kesehatan.
 c. Sosiology for Kesehatan
Berhubungan dengan strategi metodologi yang yang dikembangkan
sosiologi untuk kepentingan bidang pelayanan kesehatan. Misalnya
teknik skala pengukuran Thurstone, Likert, Guttman yang
membantu mengenali atau mengukur skala sikap. Peran ini juga
meliputi peosedur matematis multivariate serta analisis faktor dan
analisis jaringan yang biasa digunakan para sosiolog dalam
mengumpulkan data atau menjelaskan hasil penelitian.
 d. Sociology From Medicine
Menganalisa lingkungan kedokteran dari
perspektif social. Misalnya bagaimana pola
pendidikan, perilaku, gaya hidup, para dokter,
atau sosialisasi mahasiswa kedokteran selama
mengikuti pendidikan kedokteran.
 e. Sociology at Medicine
Merupakan bagian yang lebih banyak mengamati
orientasi politik dan ideologi yang berhubungan
dengan kesehatan. Contohnya, bagaimana suatu
struktur pengobatan cara barat akan mempengaruhi
perubahan pola pengobatan sekaligus merubah pola
interaksi masyarakat.
Polyak, Teori Matematikanya Membantu Bidang Kesehatan

 Siapa bilang matematika tidak bisa diaplikasikan langsung dalam kehidupan kita?
Dr. Roman Polyak seorang matematikawan membuktikan bahwa teori
matematikanya bisa “diterjemahkan” sehingga membantu pengobatan kanker.
 Polyak sendiri terkesima dengan kemajuan sains tersebut. “Saya tak pernah
bermimpi. 25 tahun silam sangat jarang matematika abstrak bisa digunakan
mengobati kanker,” ujarnya.
 Polyak menekuni bidang optimisasi matematika, yakni bidang yang membuat
sesuatu efektif sebisa mungkin. Bidang ini sudah ditekuni para ilmuwan sejak zaman
Yunani kuno.
 Polyak mempelajarinya sejak 25 tahun lalu dengan mengembangkan teori
Ronlinear Rescaling (NR) untuk menyelesaikan problem optimisasi. Metode ini
cukup esensial untuk menyelesaikan problem teknologi di dunia nyata yang rumit
dengan ribuan variabel.
 Rembert Reemtsen dan Markus Alber belum lama ini menggunakan NR untuk
meningkatkan efisiensi pengobatan tumor kanker dengan radiasi. Pengobatan itu
menggunakan optimisasi untuk menetapkan sudut, intensitas dan durasi sinar
radiasi yang paling efektif untuk menghancurkan tumor-tumor tanpa merusak
jaringan sehat di dekatnya.
Kesimpulan

Ilmu kesehatan merupakan ilmu yang memiliki cakupan yang


luas. Ilmu kesehatan memiliki hubungan yang erat dengan
ilmu-ilmu lain seperti sosiologi dan matematika untuk
menentukan jenis tindakan yang tepat dalam penanganan
kesehatan. Sehingga untuk menguasai ilmu kesehatan, di
butuhkan kemampuan untuk menguasai ilmu lain yang
berkaitan dengan kesehatan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai