Disusun Oleh :
1. Desy Rahmawati (P17321191001)
2. Elok Diana L. (P17321191002)
3. Dinda Elisya C. S. (P17321191003)
4. Ratna Puspita S. (P17321191004)
5. Diana Rahmatul P. (P17321191005)
6. Yoshe Arvin M. F. (P17321191006)
7. Ayuni Fakhriyah H .(P17321191007)
8. Anya Lu’luk U. (P17321191008)
9. Nilna Hidayatal H. (P17321191009)
10. Diatika Indah M. (P17321191010)
11. Milla Hanifa S. (P17321191011)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan Rahmat dan hidayahNya telah
memberikan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Manajemen kebidanan dan Dokumentasi Kebidanan dalam bentuk SOAP kasus ANC.
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Dosen
Triatmi Andri Yanuarini, M.Keb dengan mata kuliah Dokumentasi Kebidanan. Bersamaan
dengan itu tujuan lain dari penyusunan makalah ini adalah untuk menambah wawasan serta
menjelaskan kepada para pembaca maupun penulis mengenai materi terkait dengan judul
makalah ini. Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai Manajemen kebidanan
dan Dokumentasi Kebidanan dalam bentuk SOAP kasus ANC.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Triatmi Andri Yanuarini, M.Keb selaku
dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan yang telah memberikan materi dan arahan
dalam pengerjaan makalah ini, dan semua pihak yang bersedia untuk membantu dalam
penyusunan makalah ini, sehingga kami dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta
dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Harapan kami semoga dengan makalah ini dapat menambah ilmu dan wawasan baik
penulis maupun pembaca, dapat digunakan sebagai refensi tugas pendidikan maupun riset
yang berkaitan dengan materi yang dituliskan.
Kami mohon maaf apabila dalam penyusunan tugas makalah ini terdapat kesalahan
dan kekurangan. Dengan itu, kami harapkan kritik dan saran yang membangun untuk
menjadikan makalah ini lebih baik.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN….………………………………………………............................1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………2
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………………..2
D. Emesis Gravidarum………………………………………………………………...18
E. Nokturia……………………………………………………………………………..18
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………55
A. Kesimpulan...………………………………………………………………………..55
B. Saran…………………………………………………………………………………55
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….56
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis, dan tertulis. Metode
4 langkah yang dinamakan SOAP ini disarikan dari proses pemikiran penatalaksaan
kebidanan. Dipakai untuk mendokumenkan asuhan pasien dalam rekaman medis
pasien sebagai catatan kemajuan. Model SOAP sering digunakan dalam catatan
perkembangan pasien. Bentuk SOAP umumnya digunakan untuk pengkajian awal
1
pasien, dengan cara penulisannya berupa S (data subjektif), O (data objektif), A
(analisis dan interpretasi, dan P (perencenaan ).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud trimester 1 pada kehamilan?
2. Perubahan fisiologi apa yang terjadi pada ibu hamil pada trimester 1?
3. Ketidaknyamanan apa yang dirasakan pada ibu hamil pada trimester 1?
4. Apa yang dimaksud emesis gravidarum?
5. Apa yang dimaksud dengan nokturia?
6. Bagaimana konsep manajemen asuhan kebidanan varney?
7. Bagaimana pendokumentasian asuhan kebidanan dengan SOAP?
8. Bagaimana contoh manajemen kebidanan dan pendokumentasian dengan SOAP
dalam kasus ANC?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui konsep trimester 1 yang terjadi pada kehamilan
2
2. Mengetahui dan memahami perubahan fisiologi yang terjadi pada ibu hamil pada
trimester 1
3. Mengetahui dan memahami factor ketidaknyamanan yang dirasakan pada ibu
hamil pada trimester 1
4. Mengetahui dan memahami emesis gravidarum pada ibu hamil
5. Mengetahui dan memahami nokturia pada ibu hamil
6. Mengetahui konsep manajemen asuhan kebidanan varney
7. Mengetahui pendokumentasian asuhan kebidanan dengan SOAP
8. Memahami manajemen kebidanan dan pendokumentasian dengan SOAP dalam
kasus ANC berdasarkan dengan contoh kasus
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN TRIMESTER I
Kehamilan trimester I adalah periode pertama diukur mulai dari konsepsi
sampai minggu ke-12 kehamilan. Trimester pertama disebut sebagai periode
pembentukan karena pada akhir periode ini semua system organ janin sudah terbentuk
dan berfungsi. Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus dinikmati,
harapan, perubahan-perubahan pada seorang ibu terjadi. Meskipun setiap tahap
kehamilan mempunyai karakter yang berbeda, kehamilan trimester pertama dapat
merupakan saat yang sulit juga. Peiode trimester pertama ini dihitung mulai konsepsi
sampai 12 minggu.
Keterangan bahwa sekali krisis awal yang disebabkan oleh kebenaran
terjadinya kehamilan teratasi, sebagain besar wanita mengalami kegembiraan tertentu
karena mereka telah dapat menyesuaikan diri dengan rencana membentuk hidup baru.
Kereba keadaan fisiologi tubuh dan emosi seluruhnya berhubungan, perubahan fisik
dapat mempengaruhi emosi. Setelah terjadi konsepsi, progesterone dan estrogen
dalam tubuh mulai meningkat, terjadi morning sickness, kelemahan, keletihan, dan
perasaan mual. Selama hal tersebut tidak mengganggu aktivitas sehari-hari ibu dan
bukan merupakan keluhan yang memberatkan ibu, maka keadaan tersebut disebut
keadaan fisiologis dan tidak diperlukan adanya tindakan lebih lanjut untuk
penanganan keluhan.
Dalam sumber lain, dijalaskan bahwa trimester I merupakan penentuan
kehamilan, penentuan penerimaan dan kenyataan berbeda di trimester I. bingung, 80$
kecewa, menolak, gelisah, depresi, murung, ini terjadi pada kehamilan tidak
diinginkan dan pada ibu yang belum mau punya anak tetapi terjadi pembuahan secara
tidak disengaja. Merenungkan dirinya, efek dari kehamilannya, tanggung jawab baru
dan beban dipikul, keuangan dan rumah, semuanya karena kebingungan ibu dana kan
berakhir pada trimester I.
Ketidaknyamanan yang dialami pada trimester ini yakni mual, lelah, perubahan
selera, emosional, pada saat depresi ingat kehamilannya.
4
B. PERUBAHAN FISIOLOGIS IBUHAMIL TRIMESTER I
1. Uterus
Pembesaran uterus meliputi peregangan dam penebalan sel-sel oto, sementara
produksi miosit yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan hal itu terjadi
akumulasi jaringan ikat dan elastic, terutama pada lapisan otot luar. Kerja sama
tersebut akan meningkatkan kekuatan dding uterus. Daerah korpus pada bulan-
bulan pertama akan menebal, tetapi seiring dengan bertambahnya usia kehamilan
akan menipis. Pada akhir kehamilan ketebalannya hanya bekisar 1,5 cm bahkan
kurang. Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi oleh hormone
estrogen( yang menyebabkan hiperplasi jaringan) dan sedikit hormone
progesterone (berperan untuk elastisitas atau kelunturan uterus).
Pada minggu pertama kehamilan uterus ,asih seperi bentuk aslunya seperti buah
advokat. Seiring dengan perkembangan kehamilannya,daerah fundus dan korpus
akan membulat dam akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu.
Panjang uterus akan bertambah panjang sehingga akan berbentuk oval. Serviks
uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan
akibat progesteron (tanda Goodell).Sekresi lendir serviks meningkat pada
kehamilan memberikan gejala keputihan. Ismus uteri mengalami hipertropi
kemudian memanjang dan melunak yang disebut tanda Hegar.Berat uterus
perempuan tidak hamil adalah 30 gram, pada saat mulai hamil maka uterus
mengalami peningkatan sampai pada akhir kehamilan (40 minggu) mencapai 1000
gram (1 kg). Taksiran kasar pembesaran uterus pada perabaan tinggi fundus:
a) Tidak hamil/normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
b) Kehamilan 8 minggu : telur bebek
c) Kehamilan 12 minggu : telur angsa
d) Kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat
e) Kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
f) Kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
g) Kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
h) Kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid minggu : 3 sampai 1
jari bawah xyphoid
5
2. Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak kebiruan.
Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinya edema pada
seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya hipertrofi dan hiperplasia pada
kelenjar-kelenjar serviks. . Serviks didominasi oleh jaringan ikat fibrosa. Serviks
manusia merupakan organ yang komples dan heterogen yang mengalami
perubahan luar biasa selama kehamilan. Bersifat sepertin katup yang bertanggung
jawab menjaga janin didalam uterus sampai akhir kehamilan dan selama
persalinan.
3. Vagina/ Vulva
Pada ibu hamil vagina terjadi hipervaskularisasimenimbulkan warna merah
ungu kebiruan yang disebut tanda Chadwick. Vagina ibu hamil berubah menjadi
lebih asam, keasaman (pH) berubah dari 4 menjadi 6.5 sehingga menyebabkan
wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina terutama infeksi jamur.
Hypervaskularisasi pada vagina dapat menyebabkan hypersensitivitas sehingga
dapat meningkatkan libido atau keinginan atau bangkitan seksual terutama pada
kehamilan trimester dua
4. Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi
produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/
beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi
ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi
5. Kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan,kusam, dan kadang juga mengenai daerah payudara dan paha.
Perubahan ini dikenal dengan nama striae gravidarum. Pada banyak perempuan,
6
kulit di garis pertengahan perutya (linea alba) akan berubah menjadi hitam
kecoklatan yang disebut dengan linea nigra.
6. Perubahan Pada Payudara
Akibat pengaruh hormon estrogen maka dapat memacu perkembangan duktus
(saluran) air susu pada payudara. sedangkan hormon progesterone menambah sel-
sel asinus pada payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya
somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus
payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,
laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Pada ibu hamil payudara membesar dan
tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery,
terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor, puting susu
membesar dan menonjol. Hypertropi kelenjar sabasea (lemak) muncul pada aeola
mamae disebut tuberke. Montgomery yang kelihatan di sekitar puting susu.
Kelenjar sebasea ini berfungsi sebagai pelumas puting susu, kelembutan puting
susu terganggu apabila lemak pelindung ini dicuci dengan sabun. Puting susu akan
mengeluarkan kholostrum yaitu cairan sebelum menjadi susu yang berwarna putih
kekuningan pada trimester ketiga.
7
Menurunkan tonus otot polos
- Motilitas lambung terhambat sehingga terjadi mual
- Aktivitas kolon menurun sehingga pengosongan berjalan
lambat, menyebabkan reabsorbsi air meningkat, akibatnya ibu
hamil mengalami konstipasi.
- Tonus otot menurun sehingga menyebabkan aktivitas menurun.
- Tonus vesica urinaria dan ureter menurun menyebabkan terjadi
statis urine.
Menurunkan tonus vaskuler: menyebabkan tekanan diastolic menurun
sehingga terjadi dilatasi vena.
Meningkatkan suhu tubuh
Meningkatkan cadangan lemak
Memicu over breathing : tekanan CO2 (Pa CO2) arterial dan alveolar
menurun.
Memicu perkembangan payudara
b) Esterogen
Pada awal kehamilan sumber utama estrogen adalah Ovarium.
Selanjutnya estrone dan estradiol dihasilkan oleh plasenta dan kadarnya
meningkat beratus kali lipat, out put estrogen maksimum 30-40 mg/hari.
Kadar terus meningkat menjelang aterm. Aktivitas estrogen adalah :
Memicu pertumbuhan dan pengendalian fungsi uterus
Bersama dengan progesterone memicu pertumbuhan payudara
Merubah konsitusi komiawi jaringan ikat sehingga lebih lentur dan
menyebabkan servik elastic, kapsul persendian melunak, mobilitas
persendian meningkat.
Retensi air.
Menurunkan sekresi natrium.
c) Kostisol
Pada awal kehamilan sumber utama adalah adreanal maternal dan pada
kehamilan lanjut sumber utamanya adalah plasenta. Produksi harian
25mg/hari. Sebagian besar diantaranya berikatan dengan protein sehingga
tidak bersifat aktif. Kortisol secara simultan merangsang peningkatan
produksi insulin dan meningkatkan resistensi perifer ibu pada insulin,
8
misalnya jaringan tidak bisa menggunakan insulin, hal ini mengakibatkan
tubuh ibu hamil membutuhkan lebih banyak insulin. Sel- sel beta
normalpulau Langerhans pada pankreas dapat memenuhi kebutuhan insulin
pada ibu hamil yang secara terus menerustetap meningkat sampai aterm.
Ada sebagian ibu hamil mengalami peningkatan gula darah hal ini dapat
disebabkan karena resistensi perifer ibu hamil pada insulin
d) Human Chorionic gonadotropin (HCG)
Hormon HCG ini diproduksi selama kehamilan. Pada hamil muda
hormon ini diproduksi oleh trofoblas dan selanjutnya dihasilkan oleh
plasenta. HCG dapat untuk mendeteksi kehamilan dengandarah ibu hamil
pada 11 hari setelah pembuahan dan mendeteksi pada urine ibu hamil pada
12–14 hari setelah kehamilan. Kandungan HCG pada ibu hamil mengalami
puncaknya pada 8-11 minggu umur kehamilan. Kadar HCG tidak boleh
dipakai untuk memastikan adanya kehamilan karena kadarnya bervariasi,
sehingga dengan adanya kadar HCG yang meningkat bukan merupakan
tanda pasti hamil tetapi merupakan tanda kemungkinan hamil. Kadar HCG
kurang dari 5mlU/ml dinyatakan tidak hamil dan kadar HCG lebih 25
mlU/ml dinyatakan kemungkinan hamil. Apabila kadar HCG rendah maka
kemungkinan kesalahan HPMT, akan mengalami keguguran atau kehamilan
ektopik. Sedangkan apabila kadar HCG lebih tinggi dari standart maka
kemungkinan kesalahan HPMT, hamil Mola Hydatidosa atau hamil
kembar.HCG akan kembali kadarnya seperti semula pada 4-6 mg setelah
keguguran, sehingga apabila ibu hamil baru mengalami keguguran maka
kadarnya masih bisa seperti positif hamil jadi hati–hati dalam menentukan
diagnosa, apabila ada ibu hamil yang mengalami keguguran untuk
menentukan diagnosa tidak cukup dengan pemeriksaan HCG tetapi
memerlukan pemeriksaan lain.
e) Human Plancental Lactogen
Kadar HPL atau Chorionic somatotropin ini terus meningkat seiring
dengan pertumbuhan plasenta selama kehamilan. Hormon ini mempunyai
efek laktogenik dan antagonis insulin. HPL juga bersifat diabetogenik
sehingga menyebabkan kebutuhan insulin padawanita hamil meningkat.
f) Relaxin
9
Dihasilkan oleh corpus luteum, dapat dideteksi selama kehamilan,
kadar tertinggi dicapai pada trimester pertama. Peran fisiologis belum jelas,
diduga berperan penting dalam maturasi servik
g) Hormone hipofisis
Terjadi penekanan kadar FSH dan LH maternal selama kehamilan,
namun kadar prolaktin meningkat yang berfungsi untuk menghasilkan
kholostrum. Pada saat persalinan setelah plasenta lahir maka kadar prolaktin
menurun, penurunan ini berlangsung terus sampai pada saat ibu menyusui.
Pada saat ibu menyusui prolaktin dapat dihasilkan dengan rangsangan pada
puting pada saat bayi mengisap puting susu ibu untuk memproduksi ASI.
8. Perubahan Pada Kekebalan
Pada ibu hamil terjadi perubahan pH pada vagina, sekresi vagina berubah dari
asam menjadi lebih bersifat basa sehingga pada ibu hamil lebih rentan terhadap
infeksi pada vagina. Mulai kehamilan 8 minggu sudah kelihatan gejala terjadinya
kekebalan dengan adanya limfosit–limfosit. Semakin bertambahnya umur
kehamilan maka jumlah limfosit semakin meningkat. Dengan tuanya kehamilan
maka ditemukan sel–sel limfoid yang berfungsi membentuk molekul
imunoglobulin. Imunoglobulin yang dibentuk antara lain : Gamma–A
imunoglobulin: dibentuk pada kehamilan dua bulan dan baru banyak ditemukan
pada saat bayi dilahirkan.
Gamma–G imunoglobulin: pada janin diperoleh dari ibunya melalui plasenta
dengan cara pinositosis, hal ini yang disebut kekebalan pasif yang diperoleh dari
ibunya. Pada janin ditemukan sedikit tetapi dapat dibentuk dalam jumlah banyak
pada saat bayi berumur dua bulan. Gamma–M imunoglobulin: ditemukan pada
kehamilan 5 bulan dan meningkat segera pada saat bayi dilahirkan.
11
Mual muntah terjadi pada 50% wanita hamil. Mual kadang-kadang sampai
muntah yang terjadi pada ibu hamil biasanya terjadi pada pagi hari sehingga
disebut morning sickness meskipun bisa juga terjadi pada siang atau sore hari.
Mual muntah ini lebih sering terjadi pada saat lambung dalam keadaan kosong
sehingga lebih sering terjadi pada pagi hari. Sampai saat ini penyebab secara pasti
belum dapat dijelaskan namun ada beberapa anggapan bahwa mual muntah dapat
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya :
a. Perubahan hormonal
b. Adaptasi psikologia/faktor emosional
c. Faktor neurologis
d. Gula darah rendah mungkin tidak makan dalam beberapa jam
e. Kelebihan asam lambung
f. Peristaltik lambat
Cara mengatasinya : pada pagi hari sebelum bangun dari tempat tidur,makan
biskuit atau crackers dan minum segelas air. Ibu hamil juga harus menghindari
makanan pedas dan berbau tajam. Ibu hamil dianjurkan untuk makan sedikit tapi
sering, cara ini dapat mempertahankan kadar gula darah. Makan 2 jam sekali
sedikit-sedikit lebih baik daripada makan tiga kali sehari dalam jumlah banyak.
Saat makan jangan lupa minum air, atau diantara waktu makan dapat membantu
mempertahankan hidrasi tubuh. Ibu hamil sangat dianjurkan makan permen atau
minum manis (minum jus buah) atau minum susu sebelum tidur atau pada saat
bangun tidur dapat mencegah hipoglikemi. Upayakan mengurangi diet lemak, diet
tinggi lemak dapat memperparah mual muntah, hindari makanan yang digoreng.
Saat bangun pagi atau sore hari secara perlahan bangun dari tempat tidur, dan
hindari gerakan mendadak.
2. Sering BAK
Ibu hamil trimester I seringmengalami keluhan sering Buang Air Kecil (BAK).
Apabila sering BAK ini terjadi pada malam hari akan mengganggu tidur sehingga
ibu hamil tidak dapat tidur dengan nyenyak, sebentar – sebentar terbangun karena
merasa ingin BAK.
Faktor Penyebab :
a. Uterus membesar sehingga menekan kandung kemih
b. Ekskresi sodium (Natrium) yang meningkat.
12
c. Perubahan fisiologis ginjal sehingga produksi urine meningkat.
Hal ini untuk menyeimbangkan lengkungan punggung dan berat tubuh yang
cenderung condong ke depan. Hal ini dapat menekan syarat di lengan sehingga
mengakibatkan rasa gatal dan kaku pada jari.
Cara mengatasinya :
Cara mengatasi :
Cara menangani :
Cara menangani :
D. EMISIS GRAVIDARUM
Sebagian besar kejadian emesis dan hyperemesis gravidarum lengsung sejak
usia kehamilan 9-10 minggu. Kejadian ini makin berkurang dan selanjutnya
diharapkan berakhir pada usia kehamilan 12-14 minggu. Sebagian kecil dapat
berlanjut sampai usia kehamilan 20-24 minggu.
Emesis gravidarum merupakan keluhan umum pada kehamilan dengan usia
kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada
17
wanita karena terdapat peningkatan hormone estrogen, progesterone, dan pengeluaran
human chorionic gonadotrophin pada plasenta. Hormone-hormon inilah yang diduga
menyebabkan emesis gravidarum. Gejala klinis emesis gravidarum adalah kepala
pusing, terutama pagi hari, disertai mual dan muntah sampai kehamilan berusia 4
bulan. Emesis gravidarum dapat diatasi dengan berobat jalan (poliklinik).
Untuk mengatasi mual dan muntah, dapat dilakukan pengobatan ringan dan
memberikan vitamin B6. Makanan yang dimakan ibu sebaiknya tidak memicu mual,
seperti makanan bersantan, makanan dengan tekstur kental, serta ibu harus
menghindari makanan yang mengandung banyak lemak dan makanan yang memicu
asam lambung meningkat, seperti makanan pedas. Ibu dianjurkan untuk minum air
putih serta makan biscuit setelah bangun tidur dipagi hari, guna meredakan morning
sickness.
E. NOKTURIA
Frekuensi kencing bertambah dan biasanya pada malam hari, disebabkan
karena desakan uterus yang membesar dan tarikan oleh uterus ke cranial. Keluhan ini
hilang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul.
Mengenai hal ini, pada sumber lain dijelaskan selama siang hari, wanita hamil
cenderungn memgakumulasikan air dalam bentuk edema dependen, dan pada malam
hari, saat berbaring, mereka memobilisasi cairan ini dan mengekskresikannya melalui
ginjal. Kebalikan dari pola diurnal aliran urin yang biasa pada waktu tidak hamil ini
dapat, menyebabkan nocturia, dan urin menjadi lebih encer disbanding pada keadaan
tidak hamil. Pada keadaan ini, ginjal bekerja secara normal, dengan mengekskresikan
cairan ekstraseluler yang dimobilisasi dengan osmolalitas yang relative rendah.
Berdasarkan dengan penjelasan tersebut, jika ibu hamil sering berkemih, hal
tersebut merupakan hal yang normal, karena berhubungan dengan perubahan
fisiologis ibu dalam kehamilan.
F. KONSEP MANAJEMEN ASUHAN VARNEY
a) Langkah 1: Pengkajian Data
Data Subjektif
1. Anamnesa
1) Nama
Sebagai identitas, agar bidan lebih akrab dengan pasiennya.
2) Usia/tanggal lahir
18
Sebagai penentu apakah kehamilan ibu beriko karena usia atau tidak.
3) Agama
Sebagai dasar untuk melakukan dukungan mental dan spiritual terhadap
pasien.
4) Pendidikan terakhir
Sebagai dasar untuk menentukan metode dan teknik penyampaian informasi
yang tepat.
5) Perkerjaan
Menggambarkan tingkat ekonomi dan menentukan pola komunikasi yang
dipilih.
6) Suku/bangsa
Sebagai dasar untuk menetukan tindakan yang dilakukan pada pasien
berdasarkan dengan sosial budaya yang dianut.
7) Alamat
Memberi gambaran jarak dan waktu tempuh pasien menuju lokasi kesehatan
(Sulistyawati & Nugrahani, 2012, ).
2. Keluhan utama
Keluhan pada ibu hamil trimester 1 meliputi: Sering buang air kecil, kelelahan,
keputihan, keringat bertambahsembelit, mengidam, dan mual muntah.
3. Riwayat kebidanan
1) Menstruasi
Menarche, siklus, volume, keluhan beberapa wanita keluhan yang biasanya
dirasakan saat menstruasi adalah nyeri, sakit kepala, atau jumlah darah yang
keluar banyak (Sulistyawati, 2012).
2) Riwayat haid dan Tafsiran Persalinan
Usia kehamilan dan Tafsiran Kehamilan (Rumus Naegele: tanggal HPHT
ditambah 7 dan bulang dikurangi 3) (Saifuddin, 2018).
3) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas
Identitas penyulit (seperti riwayat preeklamsi atau hipertensi dalam
kehamilan), penyakit lain yang diderita, dan gerakan bayi dalam kandungan
(Saifuddin, 2018).
4) Riwayat penyakit keluarga
Seperti: diabetes mellitus, hipertensi, atau hamil kembar, dan kelainan bawan.
5) Riwayat penyakit ibu
19
Penyakit ibu seperti: penyakit yang pernah diderita, DM, HDK, infeksi saluran
kemih, penyakit jantung, alergi obat (Saifuddin,2018).
6) Riwayat penyakit yang memerlukan tindakan pembedahan
Seperti: ibu pernah mengalami tindakan kuratase, SC, dan operasi non-
ginekologi (Saifuddin, 2018).
7) Riwayat mengikuti program keluarga berencana
Walaupun riwayat penggunaan kontrasepsi masih lama, tetapi dalam masa
kehamilan harus dilakukan konseling tentang KB agar pasien mendapat
informasi banyak mengenahi pilihan alat kontrasepsi (Sulistyawati, 2012).
8) Imunisasi
Riwayat imunisasi tetanus toksoid antara lain yaitu:
a. (TT1) dapat diberikan pada saat melakukan kunjungan antenatal yang
pertama (Sulistyawati, 2012).
b. Setelah empat minggu kemudian maka akan diberikan (TT2)
c. (TT3) diberikan 6 bulan setelah pemberian (TT2)
d. (TT4) diberikan 12 bulan setelah pemberian (TT3)
e. (TT5) diberikan 12 bulan setelah pemberian (TT4) (Kementerian
Kesehatan, 2018).
9) Status perkawinan
Hal ini sangat penting di kaji untuk mengetahui gambaran suasana rumah
tangga, pertanyaan yang dapat diajukan yaitu berapa tahun ketika menikah
pertama kali, status pernikahan,dan ini suami ke (Sulistyawati, 2012).
10) Pola makan
Ini penting untuk mengetahui gambaran cakupan gizi pasien selama
kehamilan.
a. Menu, ini dikaitkan dengan pola diet seimbang bagi ibu hamil, pada
trimester ketiga kurangi karbohidrat, tingkatkan protein, sayur-sayuran
dan buah-buahan, lemak harus tetap dikonsumsi, kurangi makanan terlalu
manis (gula) dan asin (seperti garam, ikan asin, telur asin, tauco, dan
kecap asin).
b. Frekuensi, porsi yang cukup dan teratur.
c. Jumlah per hari, (kalori 2500, protein 85 gr, kalsium 1,5 gr, ferrum 15 mg,
vitamin A 6000, vitamin B 1,8 mg, vitamin C 100 mg, riboflavin 2,5 mg,
as nicotin 18 mg, vitamin D 400-800) (Marmi, 2017a).
20
d. Pantangan, hal ini penting untuk mengetahui kemungkinan pasien
berpantangan dalam makan makanan sehari-hari, hal ini justru sangat
mempengaruhi pemulihan fisik ibu hamil (Sulistyawati, 2012).
11) Pola minum
Ibu hamil harus minum 8-12 gelas sehari, atau minum susu atau yoghurt dapat
menurunkan PH saluran kemih.
12) Pola istirahat
a. Istirahat malam hari: rata-rata lama tidur malam normalnya 6-8 jam
b. Istirahat siang hari sangat penting untuk menjaga kesehatan kehamilan,
kurang lebih 2 jam (Mandriwati et al., 2018).
13) Aktivitas sehari-hari
Aktivitas fisik disini untuk mengetahui kegiatan sehari-hari pasien sehingga
terdapat gambaran pasien ada perkerjaan berat yang dapat mengganggu
kondisi janinnya (Sulistyawati, 2012).
14) Personal hygiene
Ibu harus melakukan gerakan membersihkan vagina dari depan ke belakang
setelah selesai berkemih, mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari, dan
tidak diperbolehkan terlalu lama menggunakan celana ketat (Mandriwati et al.,
2018).
15) Aktivitas seksual
Pada kehamilan tua sekitar 14 hari menjelang persalinan perlu di hindari
hubungan seksual karena dapat membahayakan (Marmi, 2017a).
16) Respon keluarga terhadap kehamilan ini
Dukungan psikologis pada ibu hamil sangat penting dalam proses kehamilan.
Adanya respon positif dari keluarga terhadap kehamilan akan mempercepat
proses adaptasi ibu dalam menerima perannya (Sulistyawati, 2012).
17) Adat istiadat setempat yang berkaitan dengan masa hamil
Pendekatan keluarga saat diperlukan oleh bidan agar mendapat data yang
berkaitan dengan adat istiadat ibu hamil tersebut terutama orang tuanya
(Sulistyawati, 2012).
Data Objektif
1. Pemeriksaan Fisik
21
Meliputi: keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil,
tanda vital (pada pertengahan masa kehamilan tekanan sistolik dan diastolik menurun
5-10 mmHg, tekanan darah 110/60-140- 90 mmHg menggunakan alat
spinomanometer (Marmi, 2017a), suhu 36,5-37,5°C, nadi normalnya 60-90 x/menit,
pernafasan 16-20x/menit), tinggi badan minimum normalnya 145 cm, lingkar lengan
atasnya minimal normal nya 23,5 cm menggunakan alat pita lila, penambahan berat
badan rata-rata selama kehamilan adalah 12, 5 kg (Cunningham et al., 2012).
2. Kepala
Rambut bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe.
3. Mata
Konjungtiva merah muda (tidak anemis), sclera putih (tidak ikterik), kebersihan tidak
ada screet atau kotoran.
4. Hidung
Bersih, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung.
5. Mulut
Lidah bersih, warna bibir merah muda, gigi tidak caries, tidak ada stomatitis, tidak
ada epulsi .
6. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tiroid dan vena jugularis.
7. Dada
Tidak ada retraksi dada, denyut jantung teratur, tidak ada wheezing dan ronkhi.
8. Payudara
Bentuk simestris, putting menonjol, dan kolostrum sudah keluar sedikit,
hiperpigmentasi pada aerola, tidak ada retraksi atau dimpling, tidak ada massa atau
pembesaran pembulu limfe, dan aksesori atau pembesaran mamae (Hani ummi et al.,
2014).
22
9. Abdomen
Inspeksi yang dilakukan pada pemeriksaan abdomen adalah bentuk dan ukuran
abdomen, bekas operasi (Saifuddin, 2018).
Palpasi
Selama melakukan palpasi pada perut ibu harus diperhatikan tentang konsistensi
uterus, gerakan janin, kontraksi uterus, dan lingkaran bandl. Cara menentukan tuanya
kehamilan dan berat janin dalam kandungan.
1) Menurut spiegelberg dengan jalan mengukur TFU dari simfisis, untuk usia
kehamilan 12 minggu diperoleh hasil 3 jari diatas simfisis
2) Menurut MC. Donald adalah memodifikasi cara spiegelberg, yaitu jarak
fundus dengan simfisis dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan
dalam bulan.
3) Menurut Ahlfeld: “ukuran kepala-bokong”= 0,5 panjang anak sebenarnya.
Jika jarak kepala-bokong janin adalah 20 cm, tua kehamilan adalah 8 bulan.
4) Rumus Jahnson-Tausak , BB= (m. D-12)x155 BB: berat badan, m.D= jarak
simfisis-fundus uterus (Sofian,2012).
5) Tafsiran Berat janin
TBJ = (TFU-12) x 155 gram
Leopold I: Menentukan TFU dan bagian janin yang berada di fundus (Normalnya
bagian bokong).
Leopold II: Untuk menentukan bagian samping kanan dan kiri janin (normalnya yaitu
letak punggung dan ekremitas).
Leopold III: Bagian terbawah janin sudah masuk PAP atau belum (Sofian, 2012),
Leopold IV: Untuk menentukan berapa jauh bagian terbawah janin yang sudah masuk
PAP (Cunningham et al., 2012).
Auskultasi
a. Ibu Janin
23
DJJ mulai bisa didengar pada usia ke 4-5 bulan, bising tali pusat dan gerakan dan
tendangan janin. Nilai normal DJJ adalah 120-160 x/menit dihitung selama satu
menit penuh.
b. Dari Ibu
Bising rahim, bising aorta, dan peristaltic usus (Sofian, 2012).
10. Ektremitas
Ganguan/ kelainan bentuk, odema dan varises (Sulistyawati, 2012).
11. Genital
Kebersihan, pengeluaran pervagina dan tanda- tanda infeksi (Sulistyawati, 2012).
12. Pemeriksaan panggul normal
Pemeriksaan pangul pada ibu hamil menggunakan jangka panggul, meliputi:
a. Distansia spinarum normalnya ± 24 cm= 26 cm
b. Distansia kristarum normalnya ±28 cm= 30 cm
c. Konjugata eksterna/ boudelogue normalnya ± 18 cm
d. Distansia tuberum normalnya ± 10,5 cm
e. Lingkar panggul normalnya ± 80-90 cm (Saifuddin, 2018).
13. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
Tabel 2.1 Pemeriksaan Laboratorium Pada Ibu Hamil
24
Rubella Negative Positif Anomaly pada janin
jika ibu terinfeksi
Fases untuk ova/ Negatife Positif Anemia akibat
telur cacing dan cacing (cacing
parasite tambang)
2) Pemeriksaan rontgen
Dilakukan pada usia kehamilan agak lanjut karena sebelum bulan ke 4 rangka
janin belum kelihatan. Dilakukan untuk mengetahui letak anak, hamil kembar atau
tidaknya, menentukan kematian anak dalam rahim, menentukan kelainan letak
(hydrocephalus, anencephalus), menentukan bentuk dan ukuran panggul.
3) Pemeriksaan USG
Dilakukan untuk menentukan penafsiran umur kehamilan, diagnosis dari
malposisi janin, perdarahan pervagina yang tidak jelas penyebabnya, mengetahui
posisi plasenta, kehamilan
ganda, mengetahui adanya hidramnion dan oligohidramnion, adanya IUFD,
presentasi janin yang tidak jelas, mendiagnosa adanya ketidaknormalan pada
uterus dan pelvis (Hani ummi etal., 2014).
1. Kesadaran composmentis
ke 4-5 bulan
Standart
DS: sering BAK Masalah: sering kencing
26
DO: hasil pemeriksaan seperti diatas,
Pada langkah ini bidan diharapkan dapat mengidentifikasi masalah atau diagnosis
potensial yang lain berdasarkan masalah yang sudah ada. (Sulistyawati & Nugrahani,
2012).
27
Tabel 2.4. Perencanaan Pada Ibu Hamil
28
3. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi
banyak minum pada siang hari.
Masalah insomnia 1. Carilah penyebab susahnya tidur
Palpasi
Selama melakukan palpasi pada perut ibu harus diperhatikan
tentang konsistensi uterus, gerakan janin normalnya 2 kali setiap 20 menit (Saifuddin,
2018), kontraksi uterus, dan lingkaran bandl. Cara menentukan tuanya kehamilan dan
berat janin dalam kandungan.
Menurut spiegelberg dengan jalan mengukur TFU dari simfisis diperoleh:
12 minggu 3 jari di atas simfisis
Menurut MC. Donald adalah memodifikasi cara spiegelberg, yaitu jarak fundus
dengan simfisis dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam bulan.
Menurut Ahlfeld: “ukuran kepala-bokong”= 0,5 panjang anak sebenarnya. Jika jarak
kepala-bokong janin adalah 20 cm, tua kehamilan adalah 8 bulan.
Auskultasi
Digunakan stetoskop monoaural (stetoskop obstetrik) untuk mendengarkan denyut
jantung janin. Yang dapat kita dengarkan adalah
1) Ibu Janin
DJJ mulai bisa didengar pada usia ke 4-5 bulan, bising tali pusat dan gerakan
dan tendangan janin. Nilai normal DJJ adalah 120-160 x/menit dihitung selama
satu menit penuh. Untuk perhitungan DJJ menggunakan Funandoskop yaitu
34
dihitung dengan hitungan 5 detik pertama, 5 detik kedua, dan 5 detik ketiga
lalu dikalikan 4 (Sastrawinata, n.d.).
2) Dari Ibu
Bising rahim, bising aorta, dan peristaltic usus (Sofian, 2012).
10. Ektremitas
Ganguan/ kelainan bentuk, odema dan varises (Sulistyawati, 2012).
11. Genital
Kebersihan, pengeluaran pervagina dan tanda- tanda infeksi (Sulistyawati, 2012).
12. Pemeriksaan panggul normal
Pemeriksaan pangul pada ibu hamil menggunakan jangka panggul, meliputi:
1) Distansia spinarum normalnya ± 24 cm= 26 cm
2) Distansia kristarum normalnya ±28 cm= 30 cm
3) Konjugata eksterna/ boudelogue normalnya ± 18 cm
4) Distansia tuberum normalnya ± 10,5 cm
5) Lingkar panggul normalnya ± 80-90 cm (Saifuddin, 2018).
13. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
Tabel 2.5. Pemeriksaan Laboratorium Pada Ibu Hamil
35
jika ibu terinfeksi
Fases untuk ova/ Negatife Positif Anemia akibat
telur cacing dan cacing (cacing
parasite tambang)
2) Pemeriksaan rontgen
Dilakukan pada usia kehamilan agak lanjut karena sebelum bulan ke 4 rangka
janin belum kelihatan. Dilakukan untuk mengetahui letak anak, hamil kembar
atau tidaknya, menentukan kematian anak dalam rahim, menentukan kelainan
letak (hydrocephalus, anencephalus), menentukan bentuk dan ukuran panggul.
3) Pemeriksaan USG
Dilakukan untuk menentukan penafsiran umur kehamilan, diagnosis dari
malposisi janin, perdarahan pervagina yang tidak jelas penyebabnya,
mengetahui posisi plasenta, kehamilan ganda, mengetahui adanya hidramnion
dan oligohidramnion, adanya IUFD, presentasi janin yang tidak jelas,
mendiagnosa adanya ketidaknormalan pada uterus dan pelvis (Hani ummi et
al., 2014).
c) A: Assessment (Analisis)
Contoh: Diagnosis : G..PA..P..A..H.. UK 12 minggu janin tunggal hidup intra uteri
Masalah: mual, muntah, insomnia, dan tekanan darah rendah.
d) P: Plan (Penatalaksanaan)
1) Melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi
badan, tekanan darah, LILA, dan TFU
2) Mengskrining status imunisasi tetanus ibu
3) Memberikan tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
4) Melakukan leopold untuk menentukan presentasi janin dan denyut jantung
janin
5) Memberikan edukasi pada Ibu mengenai lingkungan yang bersih, kebutuhan
nutrisi, pakaian, istirahat dan rekreasi,perawatan payudara, body mekanik,
kebutuhan seksual, kebutuhan eliminasi, senam hamil, serta persiapan
persalinan dan kelahiran bayi
6) Melakukan pemeriksaan laboratorium
36
7) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai dengan permasalahan
yang dialami (Handayani, 2017).
37
BAB III
CONTOH MANAJEMEN KEBIDANAN
DAN DOKUMENTASI KEBIDANAN
Ny. R dan suaminya datang menemui Bidan Ana tanggal 20 Agustus 2020 pukul 09.00 WIB
dengan kehamilan pertama usia 12 minggu. Ny. R mengeluh mual muntah sejak 3 hari yang
lalu, sering BAK 6-7 kali sehari. Karena setiap makan merasa mual dan muntah, Ny. R
keseharian hanya makan buah dan minum air putih saja. Ny. R hanya tidur ±3-4 jam saja di
malam hari, dan ±1 jam di siang hari. Akibat dari kurangnya istirahat, Ny. R juga mengeluh
pusing. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh bidan Ana ditemukan hasil: KU: Baik, TD: 90/60
mmHg, N: 80x/menit, S: 37oC, RR: 22x/menit, Hb: 11,5 gr/dL
I. Pengkajian Data
Data Umum
a. Identitas
Nama : Ny. R Nama suami : Tn. P
Umur : 26 Th Umur : 29 Th
Suku/bangsa : Jawa Suku/bangsa : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 – Manajemen Bisnis Pendidikan : S1- Pendidikan Biologi
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl. Raya Kuningan 04/0 Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar
38
b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan mual muntah sejak 3 hari yang lalu, sering BAK 6-7 kali sehari.
Setiap makan merasa mual dan muntah. Ibu mengeluh juga sering pusing.
c. Riwayat Kunjungan ANC
Belum pernah melakukan kunjungan.
39
Tekanan Darah : 90/60mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 37⁰C
Pernafasan : 22x/menit
BB sebelum hamil : 45kg
BB saat ini : 47,5 kg
TB : 155 cm
LILA : 24 cm
1. Kepala
Mata : simetris kanan/kiri, konjungtiva kanan/kiri skela kanan/kiri tidak
ikhterus
Mulut : bersih, warna kemerahan, simetris tidak stomatis
Bibir : warana merah, lembab
2. Leher
Kelenjar thyroid : tidak ada pembengkakan
Kelenjar parotis/ limfe : tidak ada pembengkakan
Massa : tidak ada massa
Kekakuan : tidak ada
3. Payudara
Pembesaran : ada
Bentuk dan ukuran : simetris
Warna : normal
Keadaan putting : menonjol
Pengeluaran : tidak ada
Hyprpigmentasi : areola
Benjolan : tidak ada benjolan
Nyeri : tidak nyeri
Kebersihan : baik
4. Perut
Pembesaran : ada
Hiperpigmentasi : linea nigra
Bekas luka OP : tidak ada bekas luka OP
Palpasi Leopold
Leopold I : 3 jari di atas symfisis, balotemen (+)
40
5. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan lab
Laboratorium lengkap : dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2020
Tempat : PMB Bidan Ana
Tanggal : 20 Agustus 2020
Hasil pemeriksaan darah lengkap
Hb : 11,5 gr/dL
Hasil pemeriksaan urine lengkap
GLU : Negatif
Protein : Negatif
Hasil KSPR pada tanggal 20 Agustus 2020 adalah skor 2 (hamil)
V. Merencanakan Asuhan
Diagnosa/Masalah/
No Rencana
Kebutuhan
1. Diagnosa: G1P0A0 UK 12 a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan dan
Minggu Janin tunggal jelaskan tentang keadaan yang
hidup intrauteri dialaminya sekarang, bahwa keadaan
tersebut normal karena perubahan
fisiologis yang dialami ibu selama
Masalah : Emesis kehamilan.
Gravidarum b. Beritahukan pada ibu mengnai makanan
42
yang dimakan dengan porsi sedikit
namun sering, hindari makanan
berlemak, bersantan, dan bertekstur kasar
c. Beritahukan ibu untuk mengurangi
minum sebelum tidur, dan perbanyak
minum di siang hari
d. Untuk membantu ibu tidur, anjurkan ibu
untuk memikirkan hal yang membuatnya
senang, ibu bisa minum susu hangat atau
mandi air hangat di sore hari agar rileks
e. Anjurkan ibu untuk olahraga teratur
f. Observasi mual muntah tiap 4 jam
g. Observasi BAB dan BAK tiap hari
h. Anjurkan ibu untuk beristirahat,
misalnya tidur siang ±1 jam dan malam
hari ±8 jam.
43
sering buang air kecil, diantaranya
sebagai berikut:
a. Fisiologis sering BAK Tekanan
uterus pada
kandung kemih, sering
buang air kecil pada malam hari
akibat ekskresi sodium yang
meningkat bersamaan dengan
terjadinya pengeluaran air,
air dan sodium yang
tertahan di dalam tungkai bawah
selama siang hari karena stasis
pada vena, pada malam
hari terdapat aliran balik vena
yang meningkat dengan
akibat peningkatan dalam
jumlah urine.
b. Cara meringankan sering
BAK
Kosongkan kandung kemih saat
terasa ada dorongan untuk
berkemih. Bidan
memberitahukan kepada ibu
bahwa selama kehamilan
hormone HCG meningkat
sehingga menyebabkan sering
berkemih.
09.45 3. Bidan memberikan anjuran kepada
WIB ibu untuk tidak meminum minuman
yang dapat merangsang berkemih
dimalam hari seperti meminum teh
dan kopi
09.50
4. Bidan memberikan penjelasan
WIB
kepada ibu untuk tidak mengurangi
44
porsi minum dalam sehari karena ibu
dapat kekurangan cairan, perbanyak
minum saat siang hari dan kurangi
09.55 minum sebelum tidur
WIB 5. Bidan menjelaskan tekanan darah ibu
rendah dikarenakan ibu kurang
istirahat, sehingga ibu dianjurkan
untuk menambah waktu istirahat.
10.00
Agar mudah istirahat, bidan
WIB
menganjurkan ibu untuk meminum
susu hangat sebelum tidur, serta
membiasakan olahraga yang teratur.
Ibu mengerti dan akan menambah
10.05
waktu istirahat
WIB 6. Bidan memberikan vitamin B6 untuk
mengurangi rasa mual
mengkonsumsi dosis 10-25mg
diminum 3x1 dan diminum 30 menit
sebelum makan
VII. Evaluasi
Evaluasi Asuhan Kebidanan
No Pukul Diagnosa Evaluasi
1. 09.30 Diagnosa: G1P0A0 UK 12 1. Ibu sudah diberitahu hasil
WIB Minggu Janin tunggal pemeriksaan dan keadaannya
hidup intrauteri sekarang, ibu mengerti dan merasa
senang karena keadaan ibu dan
Masalah: Emesis janinnya baik.
09.35
gravidarum 2. Ibu mengerti dan akan menerapkan
WIB
penjelasan dari bidan, dan
mengetahui apa yang harus
dilakukan untuk mengurangi
46
ketidaknyamanan yang terjadi pada
TM 1, khususnya sering buang air
kecil
09.45 3. Ibu mengerti dan akan menerapkan
WIB anjuran untuk tidak meminum
minuman yang dapat merangsang
berkemih dimalam hari yang telah
diberikan
4. Ibu mengerti dan tidak mengurangi
09.50 porsi minum dalam sehari,
WIB perbanyak minum saat siang hari
dan kurangi minum sebelum tidur
seperti yang sudah dianjurkan bidan
09.55 WIB
5. Ibu mengerti bahwa ibu kurang
beristirahat dan akan menambah
waktu istirahat Agar mudah istirahat,
10.00
bidan menganjurkan ibu untuk
WIB
meminum susu hangat sebelum
tidur, serta membiasakan olahraga
10.05 yang teratur
6. Ibu mengerti dan akan minum
WIB
vitamin sesuai anjuran yang
diberikan
7. Ibu mengerti untuk tidak
mengonsumsi makanan yang
10.10 WIB
membuat mual seperti santan,
makanan berminyak dan makanan
yang bau menyengat dan akan
10.15 WIB
menerapkannya
10.20 WIB 8. Ibu mengerti dan akan duduk dulu
baru berdiri setelah bangun tidur
9. Ibu mengerti dan akan memakan
10.25 WIB
biskuit setelah bangun tidur
10. Ibu mengerti dan akan tidur yang
47
cukup di malam hari kurang lebih 7-
8 jam dan disiang hari 1-2 jam
10.27
11. Ibu mengerti dan akan membagi
WIB pekerjaan rumah dengan suami
12. Ibu mengerti ketidaknyamanan yang
terjadi pada kehamilan trimester 1
10.30 WIB
itu adalah hal yang normal dan rasa
cemasnya semakin berkurang
13. Ibu bersedia, ibu akan melakukan
kunjungan ulang tepat waktu
48
B. DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN DENGAN SOAP
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI
Jl. KH. Wakhid Hasyim No. 64 B Telp. (0354) 773095 – 772833
Website : http://www.poltekkes-malang.ac.id Fax. (0354) 778340
Email : direktorat@poltekkes-malang.ac.id Kediri 64114
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 20 Agustus 2020 Jam : 09.00 WIB
No. RM : 14-15-285371
Umur : 26 Th Umur : 29 Th
Cara Masuk :
49
Kronologi MRS :
Ny. R dan suaminya datang menemui Bidan Ana tanggal 20 Agustus 2020 pukul 09.00 WIB
dengan kehamilan pertama usia 12 minggu. Ny. R mengeluh mual muntah sejak 3 hari yang
lalu, sering BAK 6-7 kali sehari. Karena setiap makan merasa mual dan muntah, Ny. R
keseharian hanya makan buah dan minum air putih saja. Ny. R hanya tidur ±3-4 jam saja di
malam hari, dan ±1 jam di siang hari. Akibat dari kurangnya istirahat, Ny. R juga mengeluh
pusing.
A. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan utama : ibu mengatakan mual muntah sejak 3 hari yang lalu, sering BAK 6-
7 kali. Setiap makan merasa mual dan muntah. Ibu mengeluh juga
sering pusing.
2. Riwayat menstruasi
Usia manarche : 16 tahun
Jumlah darah haid : 2-3 kali ganti pembalut
HPHT : 22 Mei 2020
Lama haid : 6 hari
Flour albus : tidak flour albus
HPL : 29 Februari 2021
Keluhan haid : tidak ada
3. Riwayat hamil ini
Trimester 1 :
Mual Muntah Perdarahan Lain-lain(isi sesuai keluhan)
50
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik kesadaran :
composmetis
BB/TB : 47,5 kg Tekanan darah : 90/60
mmHg
Nadi : 80x/menit Suhu : 37⁰C
Pernafasan : 22x/menit
2. Pemeriksaan fisik
- Mata : Konjungtiva : tidak anemis
- Mulut : bersih, warna kemerahan, simteris tidak stomatis
- Leher : tidak adanya pembesaran pada kelenjar limfe, adanya pembesaran
kelenjar thyroid.
- Dada : aerola hiperpigmentasi Tumor Kolostrum
Puting susu menonjol
3. Pemeriksaan khusus
a. Abdomen
Inspeksi membesar dengan arah memanjan melebur
Pelebur vena linea alba linea agra strie livide
Strie albican luka bekas operasi lain-lain
Palpasi : Leopold I 3 jari diatas symfisis, balotemen (+)
51
Diagnosa :G1P0A0 usia kehamilan 12 minggu dengan Emesis
Gravidarum
Keadaan Janin : janin tunggal hidup intrauteri
D. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 20 Agustus 2020
Jam : 09.30 WIB
Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu hamil bahwa ibu dan janinnya sehat, ibu
mengerti
52
Jam: 10.00 WIB
Memberikan vitamin B6 untuk mengurangi rasa mual mengkonsumsi dosis 10-25mg
diminum 3x1 dan diminum 30 menit sebelum makan, Ibu mengerti dan akan minum
vitamin sesuai anjuran yang diberikan
54
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada kehamilan trimester pertama, terjadi perubahan fisiologis yang terjadi pada ibu,
diantaranya seperti mual muntah serta frekuensi berkemih yang meningkat. Penting
bagi bidan untuk memberikan penatalaksanaan yang tepat pada ibu hamil, sehingga
ibu mengerti dan mendapat asuhan yang tepat untuk keluhan yang dialaminya.
Manejemen Varney merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori
ilmiah, penemuan-penemuan, keteranpilan dalam rangkaian tahapan yang logis untuk
pengambilan suatu keputusan berfokus pada klien. Penerapan menejemen menurut
varney ada 7 antara lain Mengumpulkan data dasar, Menginterpretasikan atau
menganalisis data, Merumuskan diagnosis atau masalah potensial, Menetapkan
Kebutuhan Segera, Merencanakan asuhan yang menyeluruh, Penatalaksanaan,
Evaluasi. Menejemen kebidanan dengan SOAP merupakan catatan yang bersifat
sederhana, jelas, logis dan singkat. SOAP merupakan singkatan dari S (Subyektif), O
(Obyektif), A (Assigment), P (Planning).
Manajemen varney sebagai kerangka pikiran dalam melakukan pendokumentasian
SOAP.
B. SARAN
Kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, baik mahasiswa ataupun para
dosen, agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik. Atas kritik dan saran yang
diberikan, kami ucapkan terima kasih,
55
DAFTAR PUSTAKA
Dartiwen dan Yati Nurhayati. 2019. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: ANDI
Tyatuti, Siti dan Heni Puji Wahyuningsih. 2016. MODUL BAHAN AJAR CETAK
KEBIDANAN ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan
Diana Sulis, dkk. 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Persalinan, dan Bayi Baru Lahir.
Surakarta: CV Oase Group
http://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-pemeriksaan-kehamilan-anc-di-fasilitas-kesehatan
Romauli, Suryati. 2015. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta: Mulia Medika
56