Anda di halaman 1dari 59

MAKALAH DOKUMENTASI KEBIDANAN

MANAJEMEN KEBIDANAN DAN DOKUMENTASI KEBIDANAN DALAM


BENTUK SOAP KASUS ANC
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan
Dosen Pengampu: Triatmi Andri Yanuarini, M.Keb

Disusun Oleh :
1. Desy Rahmawati (P17321191001)
2. Elok Diana L. (P17321191002)
3. Dinda Elisya C. S. (P17321191003)
4. Ratna Puspita S. (P17321191004)
5. Diana Rahmatul P. (P17321191005)
6. Yoshe Arvin M. F. (P17321191006)
7. Ayuni Fakhriyah H .(P17321191007)
8. Anya Lu’luk U. (P17321191008)
9. Nilna Hidayatal H. (P17321191009)
10. Diatika Indah M. (P17321191010)
11. Milla Hanifa S. (P17321191011)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan Rahmat dan hidayahNya telah
memberikan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Manajemen kebidanan dan Dokumentasi Kebidanan dalam bentuk SOAP kasus ANC.
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Dosen
Triatmi Andri Yanuarini, M.Keb dengan mata kuliah Dokumentasi Kebidanan. Bersamaan
dengan itu tujuan lain dari penyusunan makalah ini adalah untuk menambah wawasan serta
menjelaskan kepada para pembaca maupun penulis mengenai materi terkait dengan judul
makalah ini. Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai Manajemen kebidanan
dan Dokumentasi Kebidanan dalam bentuk SOAP kasus ANC.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Triatmi Andri Yanuarini, M.Keb selaku
dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan yang telah memberikan materi dan arahan
dalam pengerjaan makalah ini, dan semua pihak yang bersedia untuk membantu dalam
penyusunan makalah ini, sehingga kami dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta
dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Harapan kami semoga dengan makalah ini dapat menambah ilmu dan wawasan baik
penulis maupun pembaca, dapat digunakan sebagai refensi tugas pendidikan maupun riset
yang berkaitan dengan materi yang dituliskan.

Kami mohon maaf apabila dalam penyusunan tugas makalah ini terdapat kesalahan
dan kekurangan. Dengan itu, kami harapkan kritik dan saran yang membangun untuk
menjadikan makalah ini lebih baik.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN….………………………………………………............................1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………….1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………2

C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………………..2

BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………………………..4


A. Pengertian Trimester I……………………………………………………………….4

B. Perubahan Fisiologis Trimester I…………………………………………………...5

C. Ketidaknyamanan Trimester I…………………………………………………….12

D. Emesis Gravidarum………………………………………………………………...18

E. Nokturia……………………………………………………………………………..18

F. Konsep Manajemen Asuhan Varney………………………………………………19

G. Pendokumentasian Secara SOAP…………………………………………….........30

BAB III CONTOH MANAJEMEN KEBIDANAN dan DOKUMENTASI


KEBIDANAN……………………………………………………………………………….38
A. Asuhan Kehamilan Ibu Hamil Manajemen Varney……………………………...38

B. Dokumentasi Asuhan Kebidanan Dengan SOAP…………………………..…….49

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………55
A. Kesimpulan...………………………………………………………………………..55

B. Saran…………………………………………………………………………………55

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….56

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu solusi efektif dalam menurunkan Angka Kematian Ibu


(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah dengan cara meningkatkan
pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga medis terlatih yang disediakan
oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Di samping itu, dibutuhkan partisipasi serta
kesadaran ibu terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan di fasilitas pelayanan
kesehatan oleh tenaga kesehatan.

Pemeriksaan ANC (Antenatal Care) merupakan pemeriksaan kehamilan yang


bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara
optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi persiapan
pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat reproduksi dengan
wajar. Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 (empat) kali selama masa
kehamilan, yaitu 1 kali pemeriksaan pada trimester pertama, 1 kali pemeriksaan pada
trimester kedua, dan 2 kali pemeriksaan pada trimester ketiga.

Dalam melakukan pemeriksaan pada ANC tentunya dibutuhkan dokumentasi


asuhan kebidanan pada ibu hami, yang merupakan bentuk catatan dari hasil asuhan
kebidanan yang dilaksanakan pada ibu hamil, yakni mulai dari trimester I sampai
dengan trimester III yang meliputi pengkajian, pembuatan diagnosis kebidanan,
pengidentifikasian masalah terhadap tindakan segera dan melakukan kolaborasi
dengan dokter atau tenaga kesehatan lain serta menyusun asuhan kebidanan dengan
tepat dan rasional berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah sebelumnya.
Bentuk dari dokumentasi asuhan kebidanan ini dapat berupa catatan dalam bentuk
SOAP maupun Varney.

SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis, dan tertulis. Metode
4 langkah yang dinamakan SOAP ini disarikan dari proses pemikiran penatalaksaan
kebidanan. Dipakai untuk mendokumenkan asuhan pasien dalam rekaman medis
pasien sebagai catatan kemajuan. Model SOAP sering digunakan dalam catatan
perkembangan pasien. Bentuk SOAP umumnya digunakan untuk pengkajian awal
1
pasien, dengan cara penulisannya berupa S (data subjektif), O (data objektif), A
(analisis dan interpretasi, dan P (perencenaan ).

Varney (1997) menjelaskan bahwa prinsip manajemen adalah pemecahan


masalah. Dengan kemampuan yang lebih dalam melakukan analisa kebidanan akan
menemukan diagnose atau masalah potensial ini. Kadangkala bidan juga harus segera
bertindak untuk menyelesaikan masalah tertentu dan mungkin juga melakukan
kolaborasi dll. Varney kemudian menyempurnakan proses manajemen kebidanan
menjadi 7 langkah (Pengumpulan data dasar dengan pengkajian, Interpretasi
data/identifikasi , Identifikasi diagnosa dan masalah potensial/Mengantisipasi
masalah, Mengidentifikasi perlunya tindakan segera, Merencanakan asuhan,
Pelaksanaan/Mengarahkan atau melaksanankan rencana asuhan, evaluasi.

Dari uraian diatas penyusun mengharapkan kita sebagai calon tenaga


kesehatan hendaknya memahami model pendokumentasian dalam pemberian
pelayanan pemeriksaan ANC yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan
mental pada ibu hamil secara optimal, dan menyadari bahawa pendokumentasian
dapat memudahkan kita dalam pemberian asuhan kebidanan yang diperlukan oleh
pasien.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud trimester 1 pada kehamilan?
2. Perubahan fisiologi apa yang terjadi pada ibu hamil pada trimester 1?
3. Ketidaknyamanan apa yang dirasakan pada ibu hamil pada trimester 1?
4. Apa yang dimaksud emesis gravidarum?
5. Apa yang dimaksud dengan nokturia?
6. Bagaimana konsep manajemen asuhan kebidanan varney?
7. Bagaimana pendokumentasian asuhan kebidanan dengan SOAP?
8. Bagaimana contoh manajemen kebidanan dan pendokumentasian dengan SOAP
dalam kasus ANC?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui konsep trimester 1 yang terjadi pada kehamilan

2
2. Mengetahui dan memahami perubahan fisiologi yang terjadi pada ibu hamil pada
trimester 1
3. Mengetahui dan memahami factor ketidaknyamanan yang dirasakan pada ibu
hamil pada trimester 1
4. Mengetahui dan memahami emesis gravidarum pada ibu hamil
5. Mengetahui dan memahami nokturia pada ibu hamil
6. Mengetahui konsep manajemen asuhan kebidanan varney
7. Mengetahui pendokumentasian asuhan kebidanan dengan SOAP
8. Memahami manajemen kebidanan dan pendokumentasian dengan SOAP dalam
kasus ANC berdasarkan dengan contoh kasus

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN TRIMESTER I
Kehamilan trimester I adalah periode pertama diukur mulai dari konsepsi
sampai minggu ke-12 kehamilan. Trimester pertama disebut sebagai periode
pembentukan karena pada akhir periode ini semua system organ janin sudah terbentuk
dan berfungsi. Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus dinikmati,
harapan, perubahan-perubahan pada seorang ibu terjadi. Meskipun setiap tahap
kehamilan mempunyai karakter yang berbeda, kehamilan trimester pertama dapat
merupakan saat yang sulit juga. Peiode trimester pertama ini dihitung mulai konsepsi
sampai 12 minggu.
Keterangan bahwa sekali krisis awal yang disebabkan oleh kebenaran
terjadinya kehamilan teratasi, sebagain besar wanita mengalami kegembiraan tertentu
karena mereka telah dapat menyesuaikan diri dengan rencana membentuk hidup baru.
Kereba keadaan fisiologi tubuh dan emosi seluruhnya berhubungan, perubahan fisik
dapat mempengaruhi emosi. Setelah terjadi konsepsi, progesterone dan estrogen
dalam tubuh mulai meningkat, terjadi morning sickness, kelemahan, keletihan, dan
perasaan mual. Selama hal tersebut tidak mengganggu aktivitas sehari-hari ibu dan
bukan merupakan keluhan yang memberatkan ibu, maka keadaan tersebut disebut
keadaan fisiologis dan tidak diperlukan adanya tindakan lebih lanjut untuk
penanganan keluhan.
Dalam sumber lain, dijalaskan bahwa trimester I merupakan penentuan
kehamilan, penentuan penerimaan dan kenyataan berbeda di trimester I. bingung, 80$
kecewa, menolak, gelisah, depresi, murung, ini terjadi pada kehamilan tidak
diinginkan dan pada ibu yang belum mau punya anak tetapi terjadi pembuahan secara
tidak disengaja. Merenungkan dirinya, efek dari kehamilannya, tanggung jawab baru
dan beban dipikul, keuangan dan rumah, semuanya karena kebingungan ibu dana kan
berakhir pada trimester I.
Ketidaknyamanan yang dialami pada trimester ini yakni mual, lelah, perubahan
selera, emosional, pada saat depresi ingat kehamilannya.

4
B. PERUBAHAN FISIOLOGIS IBUHAMIL TRIMESTER I
1. Uterus
Pembesaran uterus meliputi peregangan dam penebalan sel-sel oto, sementara
produksi miosit yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan hal itu terjadi
akumulasi jaringan ikat dan elastic, terutama pada lapisan otot luar. Kerja sama
tersebut akan meningkatkan kekuatan dding uterus. Daerah korpus pada bulan-
bulan pertama akan menebal, tetapi seiring dengan bertambahnya usia kehamilan
akan menipis. Pada akhir kehamilan ketebalannya hanya bekisar 1,5 cm bahkan
kurang. Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi oleh hormone
estrogen( yang menyebabkan hiperplasi jaringan) dan sedikit hormone
progesterone (berperan untuk elastisitas atau kelunturan uterus).
Pada minggu pertama kehamilan uterus ,asih seperi bentuk aslunya seperti buah
advokat. Seiring dengan perkembangan kehamilannya,daerah fundus dan korpus
akan membulat dam akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu.
Panjang uterus akan bertambah panjang sehingga akan berbentuk oval. Serviks
uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan
akibat progesteron (tanda Goodell).Sekresi lendir serviks meningkat pada
kehamilan memberikan gejala keputihan. Ismus uteri mengalami hipertropi
kemudian memanjang dan melunak yang disebut tanda Hegar.Berat uterus
perempuan tidak hamil adalah 30 gram, pada saat mulai hamil maka uterus
mengalami peningkatan sampai pada akhir kehamilan (40 minggu) mencapai 1000
gram (1 kg). Taksiran kasar pembesaran uterus pada perabaan tinggi fundus:
a) Tidak hamil/normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
b) Kehamilan 8 minggu : telur bebek
c) Kehamilan 12 minggu : telur angsa
d) Kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat
e) Kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
f) Kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
g) Kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
h) Kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid minggu : 3 sampai 1
jari bawah xyphoid

5
2. Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak kebiruan.
Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinya edema pada
seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya hipertrofi dan hiperplasia pada
kelenjar-kelenjar serviks. . Serviks didominasi oleh jaringan ikat fibrosa. Serviks
manusia merupakan organ yang komples dan heterogen yang mengalami
perubahan luar biasa selama kehamilan. Bersifat sepertin katup yang bertanggung
jawab menjaga janin didalam uterus sampai akhir kehamilan dan selama
persalinan.
3. Vagina/ Vulva
Pada ibu hamil vagina terjadi hipervaskularisasimenimbulkan warna merah
ungu kebiruan yang disebut tanda Chadwick. Vagina ibu hamil berubah menjadi
lebih asam, keasaman (pH) berubah dari 4 menjadi 6.5 sehingga menyebabkan
wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina terutama infeksi jamur.
Hypervaskularisasi pada vagina dapat menyebabkan hypersensitivitas sehingga
dapat meningkatkan libido atau keinginan atau bangkitan seksual terutama pada
kehamilan trimester dua
4. Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi
produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/
beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi
ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi
5. Kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan,kusam, dan kadang juga mengenai daerah payudara dan paha.
Perubahan ini dikenal dengan nama striae gravidarum. Pada banyak perempuan,

6
kulit di garis pertengahan perutya (linea alba) akan berubah menjadi hitam
kecoklatan yang disebut dengan linea nigra.
6. Perubahan Pada Payudara
Akibat pengaruh hormon estrogen maka dapat memacu perkembangan duktus
(saluran) air susu pada payudara. sedangkan hormon progesterone menambah sel-
sel asinus pada payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya
somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus
payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,
laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Pada ibu hamil payudara membesar dan
tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery,
terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor, puting susu
membesar dan menonjol. Hypertropi kelenjar sabasea (lemak) muncul pada aeola
mamae disebut tuberke. Montgomery yang kelihatan di sekitar puting susu.
Kelenjar sebasea ini berfungsi sebagai pelumas puting susu, kelembutan puting
susu terganggu apabila lemak pelindung ini dicuci dengan sabun. Puting susu akan
mengeluarkan kholostrum yaitu cairan sebelum menjadi susu yang berwarna putih
kekuningan pada trimester ketiga.

7. Perubahan Pada Sistem Endokrin


a) Progesteron
Pada awal kehamilan hormon progesteron dihasilkan oleh corpus
luteum dan setelah itu secara bertahap dihasilkan oleh plasenta. Kadar
hormon ini meningkat selama hamil dan menjelang persalinan mengalami
penurunan. Produksi maksimum diperkirakan 250 mg/hari. Aktivitas
progesterone diperkirakan :

7
 Menurunkan tonus otot polos
- Motilitas lambung terhambat sehingga terjadi mual
- Aktivitas kolon menurun sehingga pengosongan berjalan
lambat, menyebabkan reabsorbsi air meningkat, akibatnya ibu
hamil mengalami konstipasi.
- Tonus otot menurun sehingga menyebabkan aktivitas menurun.
- Tonus vesica urinaria dan ureter menurun menyebabkan terjadi
statis urine.
 Menurunkan tonus vaskuler: menyebabkan tekanan diastolic menurun
sehingga terjadi dilatasi vena.
 Meningkatkan suhu tubuh
 Meningkatkan cadangan lemak
 Memicu over breathing : tekanan CO2 (Pa CO2) arterial dan alveolar
menurun.
 Memicu perkembangan payudara
b) Esterogen
Pada awal kehamilan sumber utama estrogen adalah Ovarium.
Selanjutnya estrone dan estradiol dihasilkan oleh plasenta dan kadarnya
meningkat beratus kali lipat, out put estrogen maksimum 30-40 mg/hari.
Kadar terus meningkat menjelang aterm. Aktivitas estrogen adalah :
 Memicu pertumbuhan dan pengendalian fungsi uterus
 Bersama dengan progesterone memicu pertumbuhan payudara
 Merubah konsitusi komiawi jaringan ikat sehingga lebih lentur dan
menyebabkan servik elastic, kapsul persendian melunak, mobilitas
persendian meningkat.
 Retensi air.
 Menurunkan sekresi natrium.
c) Kostisol
Pada awal kehamilan sumber utama adalah adreanal maternal dan pada
kehamilan lanjut sumber utamanya adalah plasenta. Produksi harian
25mg/hari. Sebagian besar diantaranya berikatan dengan protein sehingga
tidak bersifat aktif. Kortisol secara simultan merangsang peningkatan
produksi insulin dan meningkatkan resistensi perifer ibu pada insulin,
8
misalnya jaringan tidak bisa menggunakan insulin, hal ini mengakibatkan
tubuh ibu hamil membutuhkan lebih banyak insulin. Sel- sel beta
normalpulau Langerhans pada pankreas dapat memenuhi kebutuhan insulin
pada ibu hamil yang secara terus menerustetap meningkat sampai aterm.
Ada sebagian ibu hamil mengalami peningkatan gula darah hal ini dapat
disebabkan karena resistensi perifer ibu hamil pada insulin
d) Human Chorionic gonadotropin (HCG)
Hormon HCG ini diproduksi selama kehamilan. Pada hamil muda
hormon ini diproduksi oleh trofoblas dan selanjutnya dihasilkan oleh
plasenta. HCG dapat untuk mendeteksi kehamilan dengandarah ibu hamil
pada 11 hari setelah pembuahan dan mendeteksi pada urine ibu hamil pada
12–14 hari setelah kehamilan. Kandungan HCG pada ibu hamil mengalami
puncaknya pada 8-11 minggu umur kehamilan. Kadar HCG tidak boleh
dipakai untuk memastikan adanya kehamilan karena kadarnya bervariasi,
sehingga dengan adanya kadar HCG yang meningkat bukan merupakan
tanda pasti hamil tetapi merupakan tanda kemungkinan hamil. Kadar HCG
kurang dari 5mlU/ml dinyatakan tidak hamil dan kadar HCG lebih 25
mlU/ml dinyatakan kemungkinan hamil. Apabila kadar HCG rendah maka
kemungkinan kesalahan HPMT, akan mengalami keguguran atau kehamilan
ektopik. Sedangkan apabila kadar HCG lebih tinggi dari standart maka
kemungkinan kesalahan HPMT, hamil Mola Hydatidosa atau hamil
kembar.HCG akan kembali kadarnya seperti semula pada 4-6 mg setelah
keguguran, sehingga apabila ibu hamil baru mengalami keguguran maka
kadarnya masih bisa seperti positif hamil jadi hati–hati dalam menentukan
diagnosa, apabila ada ibu hamil yang mengalami keguguran untuk
menentukan diagnosa tidak cukup dengan pemeriksaan HCG tetapi
memerlukan pemeriksaan lain.
e) Human Plancental Lactogen
Kadar HPL atau Chorionic somatotropin ini terus meningkat seiring
dengan pertumbuhan plasenta selama kehamilan. Hormon ini mempunyai
efek laktogenik dan antagonis insulin. HPL juga bersifat diabetogenik
sehingga menyebabkan kebutuhan insulin padawanita hamil meningkat.

f) Relaxin
9
Dihasilkan oleh corpus luteum, dapat dideteksi selama kehamilan,
kadar tertinggi dicapai pada trimester pertama. Peran fisiologis belum jelas,
diduga berperan penting dalam maturasi servik
g) Hormone hipofisis
Terjadi penekanan kadar FSH dan LH maternal selama kehamilan,
namun kadar prolaktin meningkat yang berfungsi untuk menghasilkan
kholostrum. Pada saat persalinan setelah plasenta lahir maka kadar prolaktin
menurun, penurunan ini berlangsung terus sampai pada saat ibu menyusui.
Pada saat ibu menyusui prolaktin dapat dihasilkan dengan rangsangan pada
puting pada saat bayi mengisap puting susu ibu untuk memproduksi ASI.
8. Perubahan Pada Kekebalan
Pada ibu hamil terjadi perubahan pH pada vagina, sekresi vagina berubah dari
asam menjadi lebih bersifat basa sehingga pada ibu hamil lebih rentan terhadap
infeksi pada vagina. Mulai kehamilan 8 minggu sudah kelihatan gejala terjadinya
kekebalan dengan adanya limfosit–limfosit. Semakin bertambahnya umur
kehamilan maka jumlah limfosit semakin meningkat. Dengan tuanya kehamilan
maka ditemukan sel–sel limfoid yang berfungsi membentuk molekul
imunoglobulin. Imunoglobulin yang dibentuk antara lain : Gamma–A
imunoglobulin: dibentuk pada kehamilan dua bulan dan baru banyak ditemukan
pada saat bayi dilahirkan.
Gamma–G imunoglobulin: pada janin diperoleh dari ibunya melalui plasenta
dengan cara pinositosis, hal ini yang disebut kekebalan pasif yang diperoleh dari
ibunya. Pada janin ditemukan sedikit tetapi dapat dibentuk dalam jumlah banyak
pada saat bayi berumur dua bulan. Gamma–M imunoglobulin: ditemukan pada
kehamilan 5 bulan dan meningkat segera pada saat bayi dilahirkan.

9. Perubahan Pada Sistem Pernafasan


Wanita hamil sering mengeluh sesak napas yang biasanya terjadi pada umur
kehamilan 32 minggu lebih, hal ini disebabkan oleh karena uterus yang semakin
membesar sehingga menekan usus dan mendorong keatas menyebabkan tinggi
diafragma bergeser 4 cm sehingga kurang leluasa bergerak. Kebutuhan oksigen
wanita hamil meningkat sampai 20%, sehingga untuk memenuhi kebutuhan
oksigen wanita hamil bernapas dalam.Peningkatan hormon estrogen pada
kehamilan dapat mengakibatkan peningkatan vaskularisasi pada saluran
10
pernapasan atas.Kapiler yang membesar dapat mengakibatkan edemadan
hiperemia pada hidung, faring, laring, trakhea dan bronkus.Hal ini dapat
menimbulkan sumbatan pada hidung dan sinus, hidung berdarah (epstaksis) dan
perubahan suara pada ibu hamil. Peningkatan vaskularisasi dapat juga
mengakibatkan membran timpani dan tuba eustaki bengkak sehingga
menimbulkan gangguan pendengaran, nyeri dan rasa penuh pada telinga.
10. Perubahan Pada Sistem Perkemihan
Hormon estrogen dan progesteron dapat menyebabkan ureter membesar, tonus
otototot saluran kemih menurun. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi
glumerulus meningkat sampai 69 %. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh
pembesaran uterus yang terjadi pada trimester I dan III, menyebabkan hidroureter
dan mungkin hidronefrosis sementara. kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam
darah mungkin menurun namun hal ini dianggap normal. Wanita hamil trimester I
dan III sering mengalami sering kencing (BAK/buang air kecil) sehingga sangat
dianjurkan untuk sering mengganti celana dalam agar tetap kering.
11. Perubahan Pada Sistem Pencernaan
Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah,
Apabila mual muntah terjadi pada pagi hari disebut Morning Sickness. Selain itu
terjadi juga perubahan peristaltic dengan gejala sering kembung, dan konstipasi.
Pada keadaan patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih
dari 10 kali per hari (hiperemesis gravidarum).Aliran darah ke panggul dan
tekanan vena yang meningkat dapat mengakibatkan hemoroid pada akhir
kehamilan. Hormon estrogen juga dapat mengakibatkan gusi hiperemia dan
cenderung mudah berdarah. Tidak ada peningkatan sekresi saliva, meskipun
banyak ibu hamil mengeluh merasa kelebihan saliva (ptialisme), perasaan ini
kemungkinan akibat dari ibu hamil tersebut dengan tidak sadar jarang menelan
saliva ketika merasa mual sehingga terkesan saliva menjadi banyak. Ibu hamil
trimester pertama sering mengalami nafsu makan menurun, hal ini dapat
disebabkan perasaan mual dan muntah yang sering terjadi pada kehamilan muda.
Pada trimester kedua mual muntah mulai berkurang sehingga nafsu makan
semakin meningkat.

C. KETIDAKNYAMANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I


1. Mual muntah pada pagi hari

11
Mual muntah terjadi pada 50% wanita hamil. Mual kadang-kadang sampai
muntah yang terjadi pada ibu hamil biasanya terjadi pada pagi hari sehingga
disebut morning sickness meskipun bisa juga terjadi pada siang atau sore hari.
Mual muntah ini lebih sering terjadi pada saat lambung dalam keadaan kosong
sehingga lebih sering terjadi pada pagi hari. Sampai saat ini penyebab secara pasti
belum dapat dijelaskan namun ada beberapa anggapan bahwa mual muntah dapat
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya :
a. Perubahan hormonal
b. Adaptasi psikologia/faktor emosional
c. Faktor neurologis
d. Gula darah rendah mungkin tidak makan dalam beberapa jam
e. Kelebihan asam lambung
f. Peristaltik lambat

Cara mengatasinya : pada pagi hari sebelum bangun dari tempat tidur,makan
biskuit atau crackers dan minum segelas air. Ibu hamil juga harus menghindari
makanan pedas dan berbau tajam. Ibu hamil dianjurkan untuk makan sedikit tapi
sering, cara ini dapat mempertahankan kadar gula darah. Makan 2 jam sekali
sedikit-sedikit lebih baik daripada makan tiga kali sehari dalam jumlah banyak.
Saat makan jangan lupa minum air, atau diantara waktu makan dapat membantu
mempertahankan hidrasi tubuh. Ibu hamil sangat dianjurkan makan permen atau
minum manis (minum jus buah) atau minum susu sebelum tidur atau pada saat
bangun tidur dapat mencegah hipoglikemi. Upayakan mengurangi diet lemak, diet
tinggi lemak dapat memperparah mual muntah, hindari makanan yang digoreng.
Saat bangun pagi atau sore hari secara perlahan bangun dari tempat tidur, dan
hindari gerakan mendadak.

2. Sering BAK
Ibu hamil trimester I seringmengalami keluhan sering Buang Air Kecil (BAK).
Apabila sering BAK ini terjadi pada malam hari akan mengganggu tidur sehingga
ibu hamil tidak dapat tidur dengan nyenyak, sebentar – sebentar terbangun karena
merasa ingin BAK.
Faktor Penyebab :
a. Uterus membesar sehingga menekan kandung kemih
b. Ekskresi sodium (Natrium) yang meningkat.
12
c. Perubahan fisiologis ginjal sehingga produksi urine meningkat.

Cara mengatasinya : upayakan untuk tidak menahan BAK, kosongkan kandung


kencing pada saat terasa ingin BAK. Perbanyak minum pada siang hari untuk
menjaga keseimbangan hidrasi. Apabila BAK pada malam hari tidak mengganggu
tidur maka tidak dianjurkan mengurangi minum dimalam hari. Ibu hamil
dianjurkan untuk membatasi minum yang mengandung diuretiksepertiteh, kopi,
cola dengan coffeine. Saat tidur posisi berbaringmiring kekiri dengan kaki
ditinggikan adalah lebih baik. Ibu hamil harus secara rutin membersihkan dan
mengeringkan alat kelamin setiap selesai BAK untuk mencegah infeksi saluran
kemih.

3. Gatal dan Kaku pada Jari


Faktor penyebab :
a. Penyebab gatal–gatal ini belum diketahui secara pasti, kemungkinan
penyebabnya adalah hypersensitive terhadap antigen placenta.
b. Perubahan gaya berat yang disebabkan karena pembesaran rahim membuat
berubahnya postur wanita dimana posisi bahu dan kepala lebih kebelakang

Hal ini untuk menyeimbangkan lengkungan punggung dan berat tubuh yang
cenderung condong ke depan. Hal ini dapat menekan syarat di lengan sehingga
mengakibatkan rasa gatal dan kaku pada jari.

Cara mengatasinya :

a. Kompres dingin atau mandi berendam atau dengan shower.


b. Posisi tubuh yang baik pada saat berdiri, duduk maupun ketika mengambil
sesuatu jangan dengan membungkuk tetapi tulang belakang tetap diusahakan
dalam posisi tegak.
c. Sering berbaring apabila merasa lelah.
4. Hidung Tersumbat atau Berdarah
Wanita hamil sering mengalami hidung tersumbat seperti gejala pilek
sehingga menyebabkan sulit bernapas, ada juga yang mengalami epistaksis/hidung
berdarah (mimisan) sehingga sering menimbulkan kekawatiran pada ibu hamil.
Beberapa faktor penyebab hidung tersumbat pada ibu hamil adalah, peningkatan
kadar hormon estrogen pada kehamilan yang mengakibatkan kongesti mukosa
hidung, hidung mengeluarkan cairan berlebihan. Edema mukosa menyebabkan
13
hidung tersumbat, mengeluarkan cairan dan terjadi obstruksi. Hiperemia yang
terjadi pada kapiler hidung, ditambah seringnya membuang cairan hidung dapat
menyebabkan epistaksis /mimisan /perdarahan hidung.
Cara mengatasinya : dapat dilakukan dengan meneteskan cairan salin pada
hidung, dan tidak boleh lebih dari 3 hari. Dapat juga dilakukan penguapan atau
pengembunan udara dingin, hal ini dapat mengurangi sumbatan pada hidung.
5. Pica atau Ngidam
Pica atau ngidam sering terjadi pada ibu hamil trimester I tetapi bisa juga
dialami oleh ibu hamil sampai akhir kehamilan. Ibu hamil sering menginginkan
makanan yang aneh – aneh, misalnya yang asam – asam, pedas – pedas.
Keinginan ibu hamil seperti keinginan yang harus dipenuhi, kalau tidak dapat
dipenuhi, ibu hamil merasa sangat kecewa, kadang – kadang sampai menangis.
Faktor Penyebab :
a. Mengidam berkaitan dengan persepsi atau anggapan individu wanita hamil
tentang sesuatu yang menurutnya bisa mengurangi rasa mual dan muntah. Jadi
keinginan ibu hamil yang satu dengan yang lain bisa berbeda – beda.
b. Pada ibu hamil indra pengecap menjadi lebih tumpul atau kurang perasa
sehingga selalu mencari – cari makanan yang merangsang.
6. Kelelahan atau Fatigue
Ibu hamil seringkali merasakan cepat lelah sehingga kadang-kadang
mengganggu aktifitas sehari–hari. Kelelahan sering terjadi pada ibu hamil
trimester I, penyebab yang pasti sampai saat ini belum diketahui. Diduga hal ini
berkaitan dengan faktor metabolisme yang rata-rata menurun pada ibu hamil.
Sangat dianjurkan makan makanan yang seimbang, tidur dan istirahat yang cukup,
lakukan tidur siang. Ibu hamil harus mengatur aktifitas sehari-hari untuk
mendapatkan istirahat ekstra. Ibu hamil juga dianjurkan untuk melakukan
olahraga atau senam secara teratur. Menyediakan waktu untuk istirahat pada saat
tubuh membutuhkan. Pada saat duduk posisi dengan kaki diangkat setiap saat
ketika ada kesempatan. Hindari istirahat yang berlebihan.
Cara mengatasi :
a. Mengurangi aktivitas
b. Mengonsumsi makanan sehat
c. Memperbanyak minum air putih
d. Olahraga yang teratur
14
e. Mengonsumsi suplemen sesuai rekomendasi dokter
7. Keputihan/ Leukorrea
Ibu hamil sering mengeluh mengeluarkan lendir dari vagina yang lebih banyak
sehingga membuat perasaan tidak nyaman karena celana dalam sering menjadi
basah sehingga harus sering ganti celana dalam. Kejadian keputihan ini bisa
terjadi pada ibu hamil trimester pertama, kedua maupun ketiga. Penyebab utama
adalah meningkatnya kadar hormon estrogen pada ibu hamil trimester I dapat
menimbulkan produksi lendir servix meningkat.Pada ibu hamil terjadi hyperplasia
pada mukosa vagina.
Cara menangani :
a. Jaga kebersihan dengan mandi setiap hari.
b. Bersihan alat kelamin dan keringkan setiap sehabis BAB atau BAK
c. Membersihkan alat kelamin (cebok) dari arah depan ke belakang.
d. Ganti celana dalam apabila basah.
e. Pakai celana dalam yang terbuat dari katun sehingga menyerap keringat dan
mebuat sirkulasi udara yang baik. Tidak dianjurkan memakai semprot atau
douch.
8. Keringat Bertambah
Ibu hamil seringkali mengeluh kepanasan, mengeluarkan keringat yang
banyak. Keringat yang banyak menyebabkan rasa tidak nyaman, kadang – kadang
mengganggu tidur sehingga ibu hamil merasa lelah karena kurang istirahat.
Faktor penyebab :
a. Karena perubahan hormone pada kehamilan sehingga meningkatkan aktifitas
kelenjar keringat.
b. Aktifitas kelenjar sebasea ( kelenjar minyak) dan folikel rambut meningkat.
c. Penambahan Berat Badan dan meningkatnya metabolism pada ibu hamil.

Cara mengatasi :

a. Mandi / berendam secara teratur.


b. Memakai pakaian yang longgar dan tipis, terbuat dari katun supaya menyerap
keringat. Perbanyak minum cairan untuk menjaga hidrasi.
9. Palpitasi
Palpitasi atau rasa berdebar – debar sering dirasakan oleh ibu hamil pada awal
kehamilan. Pada ibu hamil terjadi peningkatan kerja jantung karena jantung
15
mempunyai 50 % darah tambahan yang harus dipompakan melalui aorta setiap
menit. Peningkatan curah jantung ini mencapai puncaknya pada akhir trimester II
dan menurun kembali seperti sebelum hamil beberapa minggu sebelum
melahirkan. Faktor yang menjadi penyebab adalah, terjadinya peningkatan curah
jantung pada ibu hamil, dan adanya gangguan pada sistem syaraf simpati. Pada
ibu hamil yang tidak mempunyai keluhan jantung, hal ini tidak perlu
dikawatirkan., bidan harus dapat menjelaskan bahwa hal ini normal terjadi pada
kehamilan, dan akan menghilang pada akhir kehamilan.
Cara menangani :
a. Latihan pernapasan dengan prenatal yoga membuat tubuh rileks
b. Banyak minum air putih mengurangi masalah pada jantung
c. Istirahat yang cukup dapat memenuhi darah untuk kebutuhan janin
d. Memantau kenaikan berat badan di masa kehamilan
e. Konsultasi dengan dokter kandungan secara rutin
10. Ptyalism (air ludah/ saliva berlebihan )
Ibu hamil sering merasakan saliva keluar lebih banyak dari biasa, hal ini
kadang–kadang dapat menimbulkan rasa mual sehingga ibu hamil merasa tidak
nyaman. Beberapa faktor yang dapat sebagai penyebab adalah keasaman mulut
atau meningkatnya asupan pati sehingga menstimulasi (merangsang) kelenjar
saliva (kelenjar ludah) untuk meningkatkan sekresi. Ada kalanya juga disebabkan
karena ibu hamil mengurangi makan dengan maksud untuk mengurangi mual, hal
ini dapat menyebabkan peningkatan jumlah saliva di mulut.
Cara menangani:
a. Kurangi makan yang banyak mengandung karbohidrat.
b. Kunyah permen karet atau permen keras.
c. Jaga kebersihan mulut.

11. Sakit Kepala


Ibu hamil sering mengeluh sakit kepala, keluhan ini bisa dirasakan ibu hamil
baik trimester I, trimester II maupun trimester III. Faktor yang menjadi penyebab :
a. Kelelahan atau keletihan.
b. Spasme / ketegangan otot
c. Ketegangan pada otot mata
d. Kongesti (akumulasi abnormal / berlebihan cairan tubuh).
16
e. Dinamika cairan syaraf yang berubah.

Cara menangani :

a. Relaksasi untuk meringankan ketegangan/spasme.


b. Massase leher dan otot bahu
c. Tidur cukup pada malam hari dan istirahat cukup pada siang hari.
d. Mandi air hanyat
e. Jangan pergi dalam periode lama tanpa makan.
f. Penuhi kebutuhan cairan minimal 10 gelas per hari.
g. Hindari hal dapat menyebabkan sakit kepala (mata tegang, ruangan sumpek,
asap rokok, lingkungan sibuk).
h. Lakukan jalan santai di udara segar.
i. Istirahat pada tempat yang tenang dan rileks
j. Lakukan meditasi atau yoga.
12. Spider Nevi/Spider Hemangioma
Spider nevi disebut juga spider hemangioma adalah noda kemerahan seperti
api berpusat dari pusat tubuh dan menjalar ke kaki yang terjadi pada ibu hamil.
Hal ini lebih kelihatan pada ibu hamil yang mempunyai kulit terang, pada ibu
hamil yang kulitnya gelap kurang kelihatan. Sebagai faktor penyebabnya adalah:
a. Sirkulasi hormon estrogen yang meningkat.
b. Aliran darak ke kulit meningkat.

Cara menangani :

a. Gunakan krim kosmetik untuk menutupi.


b. Jelaskan pada ibu bahwa hal ini akan segera hilang persalinan.

D. EMISIS GRAVIDARUM
Sebagian besar kejadian emesis dan hyperemesis gravidarum lengsung sejak
usia kehamilan 9-10 minggu. Kejadian ini makin berkurang dan selanjutnya
diharapkan berakhir pada usia kehamilan 12-14 minggu. Sebagian kecil dapat
berlanjut sampai usia kehamilan 20-24 minggu.
Emesis gravidarum merupakan keluhan umum pada kehamilan dengan usia
kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada

17
wanita karena terdapat peningkatan hormone estrogen, progesterone, dan pengeluaran
human chorionic gonadotrophin pada plasenta. Hormone-hormon inilah yang diduga
menyebabkan emesis gravidarum. Gejala klinis emesis gravidarum adalah kepala
pusing, terutama pagi hari, disertai mual dan muntah sampai kehamilan berusia 4
bulan. Emesis gravidarum dapat diatasi dengan berobat jalan (poliklinik).
Untuk mengatasi mual dan muntah, dapat dilakukan pengobatan ringan dan
memberikan vitamin B6. Makanan yang dimakan ibu sebaiknya tidak memicu mual,
seperti makanan bersantan, makanan dengan tekstur kental, serta ibu harus
menghindari makanan yang mengandung banyak lemak dan makanan yang memicu
asam lambung meningkat, seperti makanan pedas. Ibu dianjurkan untuk minum air
putih serta makan biscuit setelah bangun tidur dipagi hari, guna meredakan morning
sickness.
E. NOKTURIA
Frekuensi kencing bertambah dan biasanya pada malam hari, disebabkan
karena desakan uterus yang membesar dan tarikan oleh uterus ke cranial. Keluhan ini
hilang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul.
Mengenai hal ini, pada sumber lain dijelaskan selama siang hari, wanita hamil
cenderungn memgakumulasikan air dalam bentuk edema dependen, dan pada malam
hari, saat berbaring, mereka memobilisasi cairan ini dan mengekskresikannya melalui
ginjal. Kebalikan dari pola diurnal aliran urin yang biasa pada waktu tidak hamil ini
dapat, menyebabkan nocturia, dan urin menjadi lebih encer disbanding pada keadaan
tidak hamil. Pada keadaan ini, ginjal bekerja secara normal, dengan mengekskresikan
cairan ekstraseluler yang dimobilisasi dengan osmolalitas yang relative rendah.
Berdasarkan dengan penjelasan tersebut, jika ibu hamil sering berkemih, hal
tersebut merupakan hal yang normal, karena berhubungan dengan perubahan
fisiologis ibu dalam kehamilan.
F. KONSEP MANAJEMEN ASUHAN VARNEY
a) Langkah 1: Pengkajian Data

Data Subjektif

1. Anamnesa
1) Nama
Sebagai identitas, agar bidan lebih akrab dengan pasiennya.
2) Usia/tanggal lahir
18
Sebagai penentu apakah kehamilan ibu beriko karena usia atau tidak.
3) Agama
Sebagai dasar untuk melakukan dukungan mental dan spiritual terhadap
pasien.
4) Pendidikan terakhir
Sebagai dasar untuk menentukan metode dan teknik penyampaian informasi
yang tepat.
5) Perkerjaan
Menggambarkan tingkat ekonomi dan menentukan pola komunikasi yang
dipilih.
6) Suku/bangsa
Sebagai dasar untuk menetukan tindakan yang dilakukan pada pasien
berdasarkan dengan sosial budaya yang dianut.
7) Alamat
Memberi gambaran jarak dan waktu tempuh pasien menuju lokasi kesehatan
(Sulistyawati & Nugrahani, 2012, ).
2. Keluhan utama
Keluhan pada ibu hamil trimester 1 meliputi: Sering buang air kecil, kelelahan,
keputihan, keringat bertambahsembelit, mengidam, dan mual muntah.
3. Riwayat kebidanan
1) Menstruasi
Menarche, siklus, volume, keluhan beberapa wanita keluhan yang biasanya
dirasakan saat menstruasi adalah nyeri, sakit kepala, atau jumlah darah yang
keluar banyak (Sulistyawati, 2012).
2) Riwayat haid dan Tafsiran Persalinan
Usia kehamilan dan Tafsiran Kehamilan (Rumus Naegele: tanggal HPHT
ditambah 7 dan bulang dikurangi 3) (Saifuddin, 2018).
3) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas
Identitas penyulit (seperti riwayat preeklamsi atau hipertensi dalam
kehamilan), penyakit lain yang diderita, dan gerakan bayi dalam kandungan
(Saifuddin, 2018).
4) Riwayat penyakit keluarga
Seperti: diabetes mellitus, hipertensi, atau hamil kembar, dan kelainan bawan.
5) Riwayat penyakit ibu
19
Penyakit ibu seperti: penyakit yang pernah diderita, DM, HDK, infeksi saluran
kemih, penyakit jantung, alergi obat (Saifuddin,2018).
6) Riwayat penyakit yang memerlukan tindakan pembedahan
Seperti: ibu pernah mengalami tindakan kuratase, SC, dan operasi non-
ginekologi (Saifuddin, 2018).
7) Riwayat mengikuti program keluarga berencana
Walaupun riwayat penggunaan kontrasepsi masih lama, tetapi dalam masa
kehamilan harus dilakukan konseling tentang KB agar pasien mendapat
informasi banyak mengenahi pilihan alat kontrasepsi (Sulistyawati, 2012).
8) Imunisasi
Riwayat imunisasi tetanus toksoid antara lain yaitu:
a. (TT1) dapat diberikan pada saat melakukan kunjungan antenatal yang
pertama (Sulistyawati, 2012).
b. Setelah empat minggu kemudian maka akan diberikan (TT2)
c. (TT3) diberikan 6 bulan setelah pemberian (TT2)
d. (TT4) diberikan 12 bulan setelah pemberian (TT3)
e. (TT5) diberikan 12 bulan setelah pemberian (TT4) (Kementerian
Kesehatan, 2018).
9) Status perkawinan
Hal ini sangat penting di kaji untuk mengetahui gambaran suasana rumah
tangga, pertanyaan yang dapat diajukan yaitu berapa tahun ketika menikah
pertama kali, status pernikahan,dan ini suami ke (Sulistyawati, 2012).
10) Pola makan
Ini penting untuk mengetahui gambaran cakupan gizi pasien selama
kehamilan.
a. Menu, ini dikaitkan dengan pola diet seimbang bagi ibu hamil, pada
trimester ketiga kurangi karbohidrat, tingkatkan protein, sayur-sayuran
dan buah-buahan, lemak harus tetap dikonsumsi, kurangi makanan terlalu
manis (gula) dan asin (seperti garam, ikan asin, telur asin, tauco, dan
kecap asin).
b. Frekuensi, porsi yang cukup dan teratur.
c. Jumlah per hari, (kalori 2500, protein 85 gr, kalsium 1,5 gr, ferrum 15 mg,
vitamin A 6000, vitamin B 1,8 mg, vitamin C 100 mg, riboflavin 2,5 mg,
as nicotin 18 mg, vitamin D 400-800) (Marmi, 2017a).
20
d. Pantangan, hal ini penting untuk mengetahui kemungkinan pasien
berpantangan dalam makan makanan sehari-hari, hal ini justru sangat
mempengaruhi pemulihan fisik ibu hamil (Sulistyawati, 2012).
11) Pola minum
Ibu hamil harus minum 8-12 gelas sehari, atau minum susu atau yoghurt dapat
menurunkan PH saluran kemih.
12) Pola istirahat
a. Istirahat malam hari: rata-rata lama tidur malam normalnya 6-8 jam
b. Istirahat siang hari sangat penting untuk menjaga kesehatan kehamilan,
kurang lebih 2 jam (Mandriwati et al., 2018).
13) Aktivitas sehari-hari
Aktivitas fisik disini untuk mengetahui kegiatan sehari-hari pasien sehingga
terdapat gambaran pasien ada perkerjaan berat yang dapat mengganggu
kondisi janinnya (Sulistyawati, 2012).
14) Personal hygiene
Ibu harus melakukan gerakan membersihkan vagina dari depan ke belakang
setelah selesai berkemih, mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari, dan
tidak diperbolehkan terlalu lama menggunakan celana ketat (Mandriwati et al.,
2018).
15) Aktivitas seksual
Pada kehamilan tua sekitar 14 hari menjelang persalinan perlu di hindari
hubungan seksual karena dapat membahayakan (Marmi, 2017a).
16) Respon keluarga terhadap kehamilan ini
Dukungan psikologis pada ibu hamil sangat penting dalam proses kehamilan.
Adanya respon positif dari keluarga terhadap kehamilan akan mempercepat
proses adaptasi ibu dalam menerima perannya (Sulistyawati, 2012).
17) Adat istiadat setempat yang berkaitan dengan masa hamil
Pendekatan keluarga saat diperlukan oleh bidan agar mendapat data yang
berkaitan dengan adat istiadat ibu hamil tersebut terutama orang tuanya
(Sulistyawati, 2012).

Data Objektif

1. Pemeriksaan Fisik

21
Meliputi: keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil,
tanda vital (pada pertengahan masa kehamilan tekanan sistolik dan diastolik menurun
5-10 mmHg, tekanan darah 110/60-140- 90 mmHg menggunakan alat
spinomanometer (Marmi, 2017a), suhu 36,5-37,5°C, nadi normalnya 60-90 x/menit,
pernafasan 16-20x/menit), tinggi badan minimum normalnya 145 cm, lingkar lengan
atasnya minimal normal nya 23,5 cm menggunakan alat pita lila, penambahan berat
badan rata-rata selama kehamilan adalah 12, 5 kg (Cunningham et al., 2012).

Menurut WHO (World Health Organization), perhitungan kenaikan berat badan


selama hamil sesuai BMI (Body Massa Indeks) yaitu BMI kurang dari 18,5 (BB
kurang) kenaikannya adalah 13-18 kg selama hamil, BMI 18,5-24,9 (BB normal)
kenaikannya adalah 11,5-16 kg selama hamil, BMI 25-29,9 (BB lebih) kenaikannya
adalah 7- 11,5 kg selama hamil, BMI lebih dari 30 (Obesitas sebelum hamil)
kenaikannya adalah 5-9 kg, sedangkan untuk ibu yang hamil dengan anak kembar
kenaikan berat badannya adalah 11,5-24,5 kg selama hamil.

2. Kepala
Rambut bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe.
3. Mata
Konjungtiva merah muda (tidak anemis), sclera putih (tidak ikterik), kebersihan tidak
ada screet atau kotoran.
4. Hidung
Bersih, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung.
5. Mulut
Lidah bersih, warna bibir merah muda, gigi tidak caries, tidak ada stomatitis, tidak
ada epulsi .
6. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tiroid dan vena jugularis.
7. Dada
Tidak ada retraksi dada, denyut jantung teratur, tidak ada wheezing dan ronkhi.
8. Payudara
Bentuk simestris, putting menonjol, dan kolostrum sudah keluar sedikit,
hiperpigmentasi pada aerola, tidak ada retraksi atau dimpling, tidak ada massa atau
pembesaran pembulu limfe, dan aksesori atau pembesaran mamae (Hani ummi et al.,
2014).
22
9. Abdomen
Inspeksi yang dilakukan pada pemeriksaan abdomen adalah bentuk dan ukuran
abdomen, bekas operasi (Saifuddin, 2018).
Palpasi
Selama melakukan palpasi pada perut ibu harus diperhatikan tentang konsistensi
uterus, gerakan janin, kontraksi uterus, dan lingkaran bandl. Cara menentukan tuanya
kehamilan dan berat janin dalam kandungan.
1) Menurut spiegelberg dengan jalan mengukur TFU dari simfisis, untuk usia
kehamilan 12 minggu diperoleh hasil 3 jari diatas simfisis
2) Menurut MC. Donald adalah memodifikasi cara spiegelberg, yaitu jarak
fundus dengan simfisis dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan
dalam bulan.
3) Menurut Ahlfeld: “ukuran kepala-bokong”= 0,5 panjang anak sebenarnya.
Jika jarak kepala-bokong janin adalah 20 cm, tua kehamilan adalah 8 bulan.
4) Rumus Jahnson-Tausak , BB= (m. D-12)x155 BB: berat badan, m.D= jarak
simfisis-fundus uterus (Sofian,2012).
5) Tafsiran Berat janin
TBJ = (TFU-12) x 155 gram

Maneuver palpasi menurut Leopold

Leopold I: Menentukan TFU dan bagian janin yang berada di fundus (Normalnya
bagian bokong).

Leopold II: Untuk menentukan bagian samping kanan dan kiri janin (normalnya yaitu
letak punggung dan ekremitas).

Leopold III: Bagian terbawah janin sudah masuk PAP atau belum (Sofian, 2012),

Leopold IV: Untuk menentukan berapa jauh bagian terbawah janin yang sudah masuk
PAP (Cunningham et al., 2012).

Auskultasi

Digunakan stetoskop monoaural (stetoskop obstetrik) untuk mendengarkan denyut


jantung janin. Yang dapat kita dengarkan adalah

a. Ibu Janin

23
DJJ mulai bisa didengar pada usia ke 4-5 bulan, bising tali pusat dan gerakan dan
tendangan janin. Nilai normal DJJ adalah 120-160 x/menit dihitung selama satu
menit penuh.
b. Dari Ibu
Bising rahim, bising aorta, dan peristaltic usus (Sofian, 2012).
10. Ektremitas
Ganguan/ kelainan bentuk, odema dan varises (Sulistyawati, 2012).
11. Genital
Kebersihan, pengeluaran pervagina dan tanda- tanda infeksi (Sulistyawati, 2012).
12. Pemeriksaan panggul normal
Pemeriksaan pangul pada ibu hamil menggunakan jangka panggul, meliputi:
a. Distansia spinarum normalnya ± 24 cm= 26 cm
b. Distansia kristarum normalnya ±28 cm= 30 cm
c. Konjugata eksterna/ boudelogue normalnya ± 18 cm
d. Distansia tuberum normalnya ± 10,5 cm
e. Lingkar panggul normalnya ± 80-90 cm (Saifuddin, 2018).
13. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
Tabel 2.1 Pemeriksaan Laboratorium Pada Ibu Hamil

Tes Lab Nilai Normal Nilai Tidak Diagnosis/ Masalah


Normal Terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia
Protein Urine Terlacak/ >atau = 2+ keruh Protein Urine
negative (positif)
Bening/ negative
Glukosa dalam Warna hijau Kuning, oranye, Diabetes
urine dan coklat
VDRL/ RPR Negative Positif Syphilis
Factor rhesus Rh+ Rh- Rh sensitization
Golongan darah A B O AB - Ketidakcocokan
ABO
HIV - + AIDS

24
Rubella Negative Positif Anomaly pada janin
jika ibu terinfeksi
Fases untuk ova/ Negatife Positif Anemia akibat
telur cacing dan cacing (cacing
parasite tambang)

2) Pemeriksaan rontgen
Dilakukan pada usia kehamilan agak lanjut karena sebelum bulan ke 4 rangka
janin belum kelihatan. Dilakukan untuk mengetahui letak anak, hamil kembar atau
tidaknya, menentukan kematian anak dalam rahim, menentukan kelainan letak
(hydrocephalus, anencephalus), menentukan bentuk dan ukuran panggul.
3) Pemeriksaan USG
Dilakukan untuk menentukan penafsiran umur kehamilan, diagnosis dari
malposisi janin, perdarahan pervagina yang tidak jelas penyebabnya, mengetahui
posisi plasenta, kehamilan
ganda, mengetahui adanya hidramnion dan oligohidramnion, adanya IUFD,
presentasi janin yang tidak jelas, mendiagnosa adanya ketidaknormalan pada
uterus dan pelvis (Hani ummi etal., 2014).

b) Langkah 2: Interpretasi Data


Tabel 2.2. Interpretasi Data Pada Ibu Hamil

Data Dasar Diagnosa masalah/ kebutuhan


DS: HPHT, riwayat persalinan yang lalu Diagnosis : G..PA..P..A..H.. UK 12
minggu janin tunggal hidup intra uteri
DO: KU baik

1. Kesadaran composmentis

2. Tekanan darah 110/60-140-90 mmHg


menggunakan alat spinomanometer,
suhu 36,5- 37,5°C, nadi normalnya 60-
90x/menit, pernafasan 16-20x/menit),
tinggi badan minimum normalnya 145
cm menggunakan metline, lingkar
lengan atasnya minimal normal nya
25
23,5 cm menggunakan alat pita lila, TM
2 dan 3 dengan gizi baik dianjurkan

penambahan berat badan 0,4 kg


perminggu, dan dengan gizi kurang
dianjurkan untuk menambah berat
badan sebesar 0,5 kg dan 0,3 kg
(Saifuddin, 2018).

3. Leopold I: Menentukan TFU dan


bagian janin yang berada di fundus
(Normalnya bagian bokong).

Leopold II: Untuk menentukan bagian


samping kanan dan kiri janin
(normalnya yaitu letak punggung dan
ekremitas).

Leopold III: Bagian terbawah janin

belum masuk PAP pada umur 12


minggu

Leopold IV: Untuk menentukan

berapa jauh bagian terbawah janin

yang sudah masuk PAP

(Cunningham et al., 2012).

4. DJJ normalnya (120-160 x/menit)

5. DJJ mulai bisa didengar pada usia

ke 4-5 bulan

6. Pemerikssaan laboratorium sesuai

Standart
DS: sering BAK Masalah: sering kencing

26
DO: hasil pemeriksaan seperti diatas,

dan hasil pemeriksaan palpasi

abdomen: kandung kemih keras/penuh


DS: susah tidur pada malam hari Masalah: insomnia (Sulistyawati, 2012)

DO: hasil pemeriksaan seperti diatas,

dan hasil pemeriksaan, tidur malam

ibu cuma 3-4 jam


DS: pusing, mata berkunang-kunang Masalah: tekanan darah rendah

DO: hasil pemeriksaan tekanan darah


ibu berkisar dari 90-120 untuk diastolic,
dan 60-90 untuk sistolik

c) Langkah 3: Mengidentifikasi diagnosa atau masalah

Pada langkah ini bidan diharapkan dapat mengidentifikasi masalah atau diagnosis
potensial yang lain berdasarkan masalah yang sudah ada. (Sulistyawati & Nugrahani,
2012).

Tabel 2.3. Masalah Potensial pada ibu hamil

Data Masalah potensial


Seorang wanita hamil dengan Polihidramnion, besar dari masa

pembesaran uterus yang kehamilan, ibu dengan diabetes

berlebihan mellitus, dan kehamilan kembar

(Hani ummi et al., 2014)


d) Langkah 4: Mengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera
Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi ibu, tindakan
segera, tindakan antisipasi dan asuhan secara komprehensif. Sesuai dengan Kemenkes
RI (2013), standar pelayanan antenatal merupakan rencana asuhan pada ibu hamil
yang minimal dilakukan pada setiap kunjungan antenatal (Handayani, 2017).
e) Langkah 5: Merencanakan asuhan menyeluruh

27
Tabel 2.4. Perencanaan Pada Ibu Hamil

Diagnosis masalah/kebutuhan kebidanan Intervensi


Diagnosis: G..PA..P..A..H.. 1. Melakukan penimbangan berat badan
dan pengukuran tinggi badan, tekanan
UK 12 minggu janin hidup intra uteri
darah, LILA, dan TFU

2. Mengskrining status imunisasi tetanus


ibu

3. Memberikan tablet tambah darah


minimal 90 tablet selama kehamilan

4. Melakukan leopold untuk


menentukan presentasi janin dan
denyut jantung janin

5. Memberikan edukasi pada Ibu


mengenai lingkungan yang bersih,
kebutuhan nutrisi, pakaian, istirahat
dan rekreasi, perawatan payudara,
body mekanik, kebutuhan seksual,
kebutuhan eliminasi, senam hamil,
serta persiapan persalinan dan
kelahiran bayi

6. Melakukan pemeriksaan laboratorium

7. Memberikan asuhan kebidanan pada


ibu hamil sesuai dengan
permasalahan yang dialami
(Handayani, 2017)
Masalah sering kencing 1. Jelaskan pada ibu penyebab
ketidaknyaman.

2. Anjurkan pada ibu untuk


mengarungai asupan cairan sebelum
tidur malam.

28
3. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi
banyak minum pada siang hari.
Masalah insomnia 1. Carilah penyebab susahnya tidur

2. Anjurkan ibu untuk berusaha


memikirkan hal-hal yang membuat
senang dan nyaman

3. Menganjurkan ibu untuk berolah raga


secara teratur (Sulistyawati, 2012).
Masalah tekanan darah rendah 1. Carilah penyebab susahnya tidur

2. Anjurkan ibu untuk cukup istirahat

3. Menganjurkan ibu untuk minum air


putih yang cukup
f) Langkah 6: Pelaksanakan perencanaan
Pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil disesuaikan dengan rencana asuhan
yang telah disusun dan dilakukan secara komprehensif, efektif, efisien dan aman
berdasarkan evidence based kepada ibu dalam bentuk upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif (Handayani, 2017).
g) Langkah 7: Evaluasi
Penilaian atau evaluasi dilakukan segera setelah selesai melaksanakan asuhan sesuai
dengan kondisi ibu kemudian dicatat, dikomunikasikan dengan ibu dan atau keluarga
serta ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi ibu (Handayani, 2017).

G. Pendokumentasian Secara SOAP


a) S: Subjective (data subjektif)
1. Anamnesa
1) Nama
Sebagai identitas, agar bidan lebih akrab dengan pasiennya.
2) Usia/tanggal lahir
Sebagai penentu apakah kehamilan ibu beriko karena usia atau tidak.
3) Agama
Sebagai dasar untuk melakukan dukungan mental dan spiritual terhadap
pasien.
29
4) Pendidikan terakhir
Sebagai dasar untuk menentukan metode dan teknik penyampaian informasi
yang tepat.
5) Perkerjaan
Menggambarkan tingkat ekonomi dan menentukan pola komunikasi yang
dipilih.
6) Suku/bangsa
Sebagai dasar untuk menetukan tindakan yang dilakukan pada pasien
berdasarkan dengan sosial budaya yang dianut.
7) Alamat
Memberi gambaran jarak dan waktu tempuh pasien menuju lokasi kesehatan
(Sulistyawati & Nugrahani, 2012).
2. Keluhan utama
Keluhan pada ibu hamil trimester 3 meliputi: peningkatan frekuensi berkemih,
nyeri pada ulu hati, sesak nafas, edema, konstipasi, insomnia, dan nyeri punggung
bagian bawah.
3. Riwayat kebidanan
1) Menstruasi
Menarche, siklus, volume, keluhan beberapa wanita keluhan yang biasanya
dirasakan saat menstruasi adalah nyeri, sakit kepala, atau jumlah darah yang
keluar banyak (Sulistyawati,2012).
2) Riwayat haid dan Tafsiran Persalinan
Usia kehamilan dan Tafsiran Kehamilan (Rumus Naegele: tanggal HPHT
ditambah 7 dan bulang dikurangi 3)(Saifuddin, 2018).
3) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas
Identitas penyulit (seperti riwayat preeklamsi atau hipertensi dalam
kehamilan), penyakit lain yang diderita, dan gerakan bayi dalam kandungan
(Saifuddin, 2018).
4) Riwayat penyakit keluarga
Seperti: diabetes mellitus, hipertensi, atau hamil kembar, dan kelainan bawan.
5) Riwayat penyakit ibu
Penyakit ibu seperti: penyakit yang pernah diderita, DM, HDK, infeksi saluran
kemih, penyakit jantung, alergi obat (Saifuddin, 2018).
6) Riwayat penyakit yang memerlukan tindakan pembedahan
30
Seperti: ibu pernah mengalami tindakan kuratase, SC, dan operasi non-
ginekologi (Saifuddin, 2018).
7) Riwayat mengikuti program keluarga berencana
Walaupun riwayat penggunaan kontrasepsi masih lama, tetapi dalam masa
kehamilan harus dilakukan konseling tentang KB agar pasien mendapat
informasi banyak mengenahi pilihan alat kontrasepsi (Sulistyawati, 2012).
8) Imunisasi
Riwayat imunisasi tetanus toksoid antara lain yaitu:
a. (TT1) dapat diberikan pada saat melakukan kunjungan antenatal yang
pertama (Sulistyawati, 2012).
b. Setelah empat minggu kemudian maka akan diberikan (TT2)
c. (TT3) diberikan 6 bulan setelah pemberian TT2
d. (TT4) diberikan 12 bulan setelah pemberian (TT3)
e. (TT5) diberikan 12 bulan setelah pemberian (TT4) (Kementerian
Kesehatan, 2018).
9) Status perkawinan
Hal ini sangat penting di kaji untuk mengetahui gambaran suasana rumah
tangga, pertanyaan yang dapat diajukan yaitu berapa tahun ketika menikah
pertama kali, status pernikahan, dan ini suami ke (Sulistyawati, 2012).
10) Pola makan
a. Ini penting untuk mengetahui gambaran cakupan gizi pasien selama
kehamilan.
b. Menu, ini dikaitkan dengan pola diet seimbang bagi ibu hamil, pada
trimester ketiga kurangi karbohidrat, tingkatkan protein, sayur-sayuran
dan buah-buahan, lemak harus tetap dikonsumsi, kurangi makanan
terlalu manis (gula) dan asin (seperti garam, ikan asin, telur asin, tauco,
dan kecap asin)
c. Frekuensi, porsi yang cukup dan teratur
d. Jumlah per hari, (kalori 2500, protein 85 gr, kalsium 1,5 gr, ferrum 15
mg, vitamin A 6000, vitamin B 1,8 mg,vitamin C 100 mg, riboflavin
2,5 mg, as nicotin 18 mg, vitamin D 400-800) (Marmi, 2017)
e. Pantangan, hal ini penting untuk mengetahui kemungkinan pasien
berpantangan dalam makan makanan sehari-hari, hal ini justru sangat
mempengaruhi pemulihan fisik ibu hamil (Sulistyawati, 2012).
31
11) Pola minum
Ibu hamil harus minum 8-12 gelas sehari, atau minum susu atau yoghurt dapat
menurunkan PH saluran kemih .
12) Pola istirahat
a. Istirahat malam hari: rata-rata lama tidur malam normalnya 6-8 jam
b. Istirahat siang hari sangat penting untuk menjagakesehatan kehamilan,
kurang lebih 2 jam (Mandriwati etal., 2018).
13) Aktivitas sehari-hari
Aktivitas fisik disini untuk mengetahui kegiatan sehari-hari pasien sehingga
terdapat gambaran pasien ada perkerjaan berat yang dapat mengganggu
kondisi janinnya (Sulistyawati, 2012).
14) Personal hygiene
Ibu harus melakukan gerakan membersihkan vagina dari depan ke belakang
setelah selesai berkemih, mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari, dan
tidak diperbolehkan terlalu lama menggunakan celana ketat (Mandriwati et al.,
2018).
15) Aktivitas seksual
Pada kehamilan tua sekitar 14 hari menjelang persalinan perlu di hindari
hubungan seksual karena dapat membahayakan (Marmi, 2017a).
16) Respon keluarga terhadap kehamilan ini
Dukungan psikologis pada ibu hamil sangat penting dalam proses kehamilan.
Adanya respon positif dari keluarga terhadap kehamilan akan mempercepat
proses adaptasi ibu dalam menerima perannya (Sulistyawati, 2012).
17) Adat istiadat setempat yang berkaitan dengan masa hamil
Pendekatan keluarga saat diperlukan oleh bidan agar mendapat data yang
berkaitan dengan adat istiadat ibu hamil tersebut terutama orang tuanya
(Sulistyawati, 2012).

b) O: Objective (data objektif)


1. Pemeriksaan Fisik
Meliputi: keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional
stabil, tanda vital (pada pertengahan masa kehamilan tekanan sistolik dan diastolik
menurun 5-10 mmHg, tetapi hal ini kembali normal setelah akhir trimester 3,
tekanan darah 110/60- 140-90 mmHg menggunakan alat spinomanometer
32
(Marmi,2017a), suhu 36,5-37,5°C, nadi normalnya 60-90 x/menit, pernafasan 16-
20 x/menit), tinggi badan minimum normalnya 145 cm, lingkar lengan atasnya
minimal normal nya 23,5 cm menggunakan alat pita lila, untuk ibu hamil TM 2
dan 3 dengan gizi baik dianjurkan penambahan berat badan 0,4 kg perminggu, dan
untuk ibu hamil dengan gizi kurang dianjurkan untuk menambah berat badan
sebesar 0,5 kg dan 0,3 kg (Saifuddin,2018). Penambahan berat badan rata-rata
selama kehamilan adalah 12, 5 kg (Cunningham et al., 2012).
Menurut WHO (World Health Organization), perhitungan kenaikan berat badan
selama hamil sesuai BMI (Body Massa Indeks) yaitu BMI kurang dari 18,5 (BB
kurang) kenaikannya adalah 13-18 kg selama hamil, BMI 18,5-24,9 (BB normal)
kenaikannya adalah 11,5-16 kg selama hamil, BMI 25-29,9 (BB lebih)
kenaikannya adalah 7-11,5 kg selama hamil, BMI lebih dari 30 (Obesitas sebelum
hamil) kenaikannya adalah 5-9 kg, sedangkan untuk ibu yang hamil dengan anak
kembar kenaikan berat badannya adalah 11,5-24,5 kg selama hamil.
2. Kepala
Rambut bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe.
3. Mata
Konjungtiva merah muda (tidak anemis), sclera putih (tidak ikterik), kebersihan
tidak ada screet atau kotoran.
4. Hidung
Bersih, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung.
5. Mulut
Lidah bersih, warna bibir merah muda, gigi tidak caries, tidak ada stomatitis, tidak
ada epulsi .
6. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tiroid dan vena jugularis.
7. Dada
Tidak ada retraksi dada, denyut jantung teratur, tidak ada wheezing dan ronkhi.
8. Payudara
Bentuk simestris, putting menonjol, dan kolostrum sudah keluar sedikit,
hiperpigmentasi pada aerola, tidak ada retraksi atau dimpling, tidak ada massa
atau pembesaran pembulu limfe, dan aksesori atau pembesaran mamae (Hani
ummi et al., 2014).
9. Abdomen
33
Inspeksi yang dilakukan pada pemeriksaan abdomen adalah bentuk dan ukuran
abdomen, bekas operasi (Saifuddin, 2018).

Palpasi
Selama melakukan palpasi pada perut ibu harus diperhatikan
tentang konsistensi uterus, gerakan janin normalnya 2 kali setiap 20 menit (Saifuddin,
2018), kontraksi uterus, dan lingkaran bandl. Cara menentukan tuanya kehamilan dan
berat janin dalam kandungan.
Menurut spiegelberg dengan jalan mengukur TFU dari simfisis diperoleh:
12 minggu 3 jari di atas simfisis
Menurut MC. Donald adalah memodifikasi cara spiegelberg, yaitu jarak fundus
dengan simfisis dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam bulan.
Menurut Ahlfeld: “ukuran kepala-bokong”= 0,5 panjang anak sebenarnya. Jika jarak
kepala-bokong janin adalah 20 cm, tua kehamilan adalah 8 bulan.

Rumus Jahnson-Tausak , BB= (m. D-11)x155


BB: berat badan, m.D= jarak simfisis-fundus uterus (Sofian,2012).

Maneuver palpasi menurut Leopold


Leopold I: Menentukan TFU dan bagian janin yang berada di fundus (Normalnya
bagian bokong).
Leopold II: Untuk menentukan bagian samping kanan dan kiri janin (normalnya yaitu
letak punggung dan ekremitas).
Leopold III: Bagian terbawah janin sudah masuk PAP atau belum (Sofian, 2012),
Leopold IV: Untuk menentukan berapa jauh bagian terbawah janin yang sudah masuk
PAP (Sofian, 2012).

Auskultasi
Digunakan stetoskop monoaural (stetoskop obstetrik) untuk mendengarkan denyut
jantung janin. Yang dapat kita dengarkan adalah
1) Ibu Janin
DJJ mulai bisa didengar pada usia ke 4-5 bulan, bising tali pusat dan gerakan
dan tendangan janin. Nilai normal DJJ adalah 120-160 x/menit dihitung selama
satu menit penuh. Untuk perhitungan DJJ menggunakan Funandoskop yaitu
34
dihitung dengan hitungan 5 detik pertama, 5 detik kedua, dan 5 detik ketiga
lalu dikalikan 4 (Sastrawinata, n.d.).
2) Dari Ibu
Bising rahim, bising aorta, dan peristaltic usus (Sofian, 2012).
10. Ektremitas
Ganguan/ kelainan bentuk, odema dan varises (Sulistyawati, 2012).
11. Genital
Kebersihan, pengeluaran pervagina dan tanda- tanda infeksi (Sulistyawati, 2012).
12. Pemeriksaan panggul normal
Pemeriksaan pangul pada ibu hamil menggunakan jangka panggul, meliputi:
1) Distansia spinarum normalnya ± 24 cm= 26 cm
2) Distansia kristarum normalnya ±28 cm= 30 cm
3) Konjugata eksterna/ boudelogue normalnya ± 18 cm
4) Distansia tuberum normalnya ± 10,5 cm
5) Lingkar panggul normalnya ± 80-90 cm (Saifuddin, 2018).
13. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
Tabel 2.5. Pemeriksaan Laboratorium Pada Ibu Hamil

Tes Lab Nilai Normal Nilai Tidak Diagnosis/ Masalah


Normal Terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia
Protein Urine Terlacak/ >atau = 2+ keruh Protein Urine
negative (positif)
Bening/ negative
Glukosa dalam Warna hijau Kuning, oranye, Diabetes
urine dan coklat
VDRL/ RPR Negative Positif Syphilis
Factor rhesus Rh+ Rh- Rh sensitization
Golongan darah A B O AB - Ketidakcocokan
ABO
HIV - + AIDS
Rubella Negative Positif Anomaly pada janin

35
jika ibu terinfeksi
Fases untuk ova/ Negatife Positif Anemia akibat
telur cacing dan cacing (cacing
parasite tambang)

2) Pemeriksaan rontgen
Dilakukan pada usia kehamilan agak lanjut karena sebelum bulan ke 4 rangka
janin belum kelihatan. Dilakukan untuk mengetahui letak anak, hamil kembar
atau tidaknya, menentukan kematian anak dalam rahim, menentukan kelainan
letak (hydrocephalus, anencephalus), menentukan bentuk dan ukuran panggul.
3) Pemeriksaan USG
Dilakukan untuk menentukan penafsiran umur kehamilan, diagnosis dari
malposisi janin, perdarahan pervagina yang tidak jelas penyebabnya,
mengetahui posisi plasenta, kehamilan ganda, mengetahui adanya hidramnion
dan oligohidramnion, adanya IUFD, presentasi janin yang tidak jelas,
mendiagnosa adanya ketidaknormalan pada uterus dan pelvis (Hani ummi et
al., 2014).
c) A: Assessment (Analisis)
Contoh: Diagnosis : G..PA..P..A..H.. UK 12 minggu janin tunggal hidup intra uteri
Masalah: mual, muntah, insomnia, dan tekanan darah rendah.
d) P: Plan (Penatalaksanaan)
1) Melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi
badan, tekanan darah, LILA, dan TFU
2) Mengskrining status imunisasi tetanus ibu
3) Memberikan tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
4) Melakukan leopold untuk menentukan presentasi janin dan denyut jantung
janin
5) Memberikan edukasi pada Ibu mengenai lingkungan yang bersih, kebutuhan
nutrisi, pakaian, istirahat dan rekreasi,perawatan payudara, body mekanik,
kebutuhan seksual, kebutuhan eliminasi, senam hamil, serta persiapan
persalinan dan kelahiran bayi
6) Melakukan pemeriksaan laboratorium

36
7) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai dengan permasalahan
yang dialami (Handayani, 2017).

37
BAB III
CONTOH MANAJEMEN KEBIDANAN
DAN DOKUMENTASI KEBIDANAN

Ny. R dan suaminya datang menemui Bidan Ana tanggal 20 Agustus 2020 pukul 09.00 WIB
dengan kehamilan pertama usia 12 minggu. Ny. R mengeluh mual muntah sejak 3 hari yang
lalu, sering BAK 6-7 kali sehari. Karena setiap makan merasa mual dan muntah, Ny. R
keseharian hanya makan buah dan minum air putih saja. Ny. R hanya tidur ±3-4 jam saja di
malam hari, dan ±1 jam di siang hari. Akibat dari kurangnya istirahat, Ny. R juga mengeluh
pusing. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh bidan Ana ditemukan hasil: KU: Baik, TD: 90/60
mmHg, N: 80x/menit, S: 37oC, RR: 22x/menit, Hb: 11,5 gr/dL

A. ASUHAN KEHAMILAN IBU HAMIL MANAJEMEN VARNEY

Hari, tanggal : Kamis, 20 Agustus 2020

Waktu : 09.00 WIB

Bidan : Ny. Ana

BPM : BPS Bidan Ana

I. Pengkajian Data
Data Umum
a. Identitas
Nama : Ny. R Nama suami : Tn. P
Umur : 26 Th Umur : 29 Th
Suku/bangsa : Jawa Suku/bangsa : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 – Manajemen Bisnis Pendidikan : S1- Pendidikan Biologi
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl. Raya Kuningan 04/0 Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar

Telepon : 085897654091 Telepon :081334567987

38
b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan mual muntah sejak 3 hari yang lalu, sering BAK 6-7 kali sehari.
Setiap makan merasa mual dan muntah. Ibu mengeluh juga sering pusing.
c. Riwayat Kunjungan ANC
Belum pernah melakukan kunjungan.

d. Riwayat Kehamilan, Nifas, Persalinan yang Lalu

Kehamilan yang lalu:


No. Tanggal Lahir :-
Usia :-
Kehamilan Jenis :-
Persalinan Komplikasi Penolong Bayi Nifas: -
Ibu Bayi PB BB Jenis Keadaan Laktasi 1 hamil: -
Kehamilan Sekarang :
Ibu di berikan imunisasi TT 1 kali pada saat awal kehamilan
e. Riwayat Menstruasi
Menarche : 16 tahun
Lamanya : 6 hari
Siklus : 28 hari
Sifat darah : encer
Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut
Dismenorhea : tidak dismenorhea
Keputihan : tidak keputihan
Amenorhea : iya, selama kehamilan
Keluhan :-
HPTHT : 22 Mei 2020
f. Kegiatan Sehari-hari
Ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga
g. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Tanda-Tanda Vital

39
Tekanan Darah : 90/60mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 37⁰C
Pernafasan : 22x/menit
BB sebelum hamil : 45kg
BB saat ini : 47,5 kg
TB : 155 cm
LILA : 24 cm
1. Kepala
Mata : simetris kanan/kiri, konjungtiva kanan/kiri skela kanan/kiri tidak
ikhterus
Mulut : bersih, warna kemerahan, simetris tidak stomatis
Bibir : warana merah, lembab
2. Leher
Kelenjar thyroid : tidak ada pembengkakan
Kelenjar parotis/ limfe : tidak ada pembengkakan
Massa : tidak ada massa
Kekakuan : tidak ada
3. Payudara
Pembesaran : ada
Bentuk dan ukuran : simetris
Warna : normal
Keadaan putting : menonjol
Pengeluaran : tidak ada
Hyprpigmentasi : areola
Benjolan : tidak ada benjolan
Nyeri : tidak nyeri
Kebersihan : baik
4. Perut
Pembesaran : ada
Hiperpigmentasi : linea nigra
Bekas luka OP : tidak ada bekas luka OP
Palpasi Leopold
Leopold I : 3 jari di atas symfisis, balotemen (+)
40
5. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan lab
Laboratorium lengkap : dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2020
Tempat : PMB Bidan Ana
Tanggal : 20 Agustus 2020
 Hasil pemeriksaan darah lengkap
Hb : 11,5 gr/dL
 Hasil pemeriksaan urine lengkap
GLU : Negatif
Protein : Negatif
Hasil KSPR pada tanggal 20 Agustus 2020 adalah skor 2 (hamil)

II. Interpretasi Data

No Dasar Diagnosa / Masalah / Kebutuhan


1. Data Subjektf: Diagnosa: G1P0A0 UK 12 Minggu
HPHT: 22 Mei 2020 Janin tunggal hidup intrauteri
Ibu sering mual muntah dan merasa lemas.
Dikarenakan setiap makan merasa mual dan Masalah: Emesis Gravidarum,
muntah ibu kesehariannya hanya makan buah
dan minu air putih saja. Ibu hanya tidur + 3-4
jam di malam hari dan + 1 jam di siang hari.
Ibu juga sering merasa pusing.
Ini kehamilan yang pertama, tidak pernah
prematur, tidak pernah keguguran, usia
kehamilannya 12 minggu
Data Objektif:
Keadaan Umum: Baik
Kesadaran: Composmetis
BB/TB: 47,5 kg / 155 cm
Tekanan Darah: 90/60 mmHg
Nadi:80x/menit
Suhu: 37oC
Pernafasan: 22x/menit
41
LILA: 24 cm
Inspeksi:
Mata simetris kanan/kiri, konjungtiva
kanan/kiri skela kanan/kiri tidak ikhterus
Mulut bersih, warna kemerahan, simetris tidak
stomatis
Perut tidak ada bekas luka OP, terdapat linea
nigra
Palpasi:
Leopold I: 3 jari di atas symfisis, ballotement
(+)

III. Mengidentifikasi Diagnosa Atau Masalah Potensial


Diagnosis potensial yang muncul akibat kondisi Ny. R yang sering mual muntah,
hanya mengonsumsi buah dan air putih saja, kurangnya waktu tidur di malam hari,
didukung dengan tekanan darah Ny. R yang rendah dapat meningkatkan ibu terkena
risiko hyperemis gravidarum, abortus, serta persalinan premature jika kondisi terus
berlanjut, dan mengganggu aktivitas ibu.

IV. Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan Segera


a) Motivasi ibu untuk megonsumsi makanan tinggi protein , rendah lemak, dan
bertekstur halus
b) Motivasi untuk banyak istirahat

V. Merencanakan Asuhan

Diagnosa/Masalah/
No Rencana
Kebutuhan
1. Diagnosa: G1P0A0 UK 12 a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan dan
Minggu Janin tunggal jelaskan tentang keadaan yang
hidup intrauteri dialaminya sekarang, bahwa keadaan
tersebut normal karena perubahan
fisiologis yang dialami ibu selama
Masalah : Emesis kehamilan.
Gravidarum b. Beritahukan pada ibu mengnai makanan
42
yang dimakan dengan porsi sedikit
namun sering, hindari makanan
berlemak, bersantan, dan bertekstur kasar
c. Beritahukan ibu untuk mengurangi
minum sebelum tidur, dan perbanyak
minum di siang hari
d. Untuk membantu ibu tidur, anjurkan ibu
untuk memikirkan hal yang membuatnya
senang, ibu bisa minum susu hangat atau
mandi air hangat di sore hari agar rileks
e. Anjurkan ibu untuk olahraga teratur
f. Observasi mual muntah tiap 4 jam
g. Observasi BAB dan BAK tiap hari
h. Anjurkan ibu untuk beristirahat,
misalnya tidur siang ±1 jam dan malam
hari ±8 jam.

VI. Penatalaksanaan Asuhan


Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan
No Pukul Diagnosa/masalah Penatalaksanaan
1. 09.30 Diagnosa: G1P0A0 UK 12 1. Menyampaikan kepada ibu hasil
WIB Minggu Janin tunggal pemeriksaan yang telah dilakukan
hidup intrauteri bahwa keadaan ibu baik dan tidak
ada masalah pada janin ibu.
2. Memberikan konseling kepada ibu
09.35
Masalah: Emesis tentang ketidaknyamanan yang
WIB
gravidarum sering terjadi pada kehamilan TM 1
khususnya buang air kecil,
mengenai fisiologis, dan cara
meringankan yang terjadi akibat

43
sering buang air kecil, diantaranya
sebagai berikut:
a. Fisiologis sering BAK Tekanan
uterus pada
kandung kemih, sering
buang air kecil pada malam hari
akibat ekskresi sodium yang
meningkat bersamaan dengan
terjadinya pengeluaran air,
air dan sodium yang
tertahan di dalam tungkai bawah
selama siang hari karena stasis
pada vena, pada malam
hari terdapat aliran balik vena
yang meningkat dengan
akibat peningkatan dalam
jumlah urine.
b. Cara meringankan sering
BAK
Kosongkan kandung kemih saat
terasa ada dorongan untuk
berkemih. Bidan
memberitahukan kepada ibu
bahwa selama kehamilan
hormone HCG meningkat
sehingga menyebabkan sering
berkemih.
09.45 3. Bidan memberikan anjuran kepada
WIB ibu untuk tidak meminum minuman
yang dapat merangsang berkemih
dimalam hari seperti meminum teh
dan kopi
09.50
4. Bidan memberikan penjelasan
WIB
kepada ibu untuk tidak mengurangi
44
porsi minum dalam sehari karena ibu
dapat kekurangan cairan, perbanyak
minum saat siang hari dan kurangi
09.55 minum sebelum tidur
WIB 5. Bidan menjelaskan tekanan darah ibu
rendah dikarenakan ibu kurang
istirahat, sehingga ibu dianjurkan
untuk menambah waktu istirahat.
10.00
Agar mudah istirahat, bidan
WIB
menganjurkan ibu untuk meminum
susu hangat sebelum tidur, serta
membiasakan olahraga yang teratur.
Ibu mengerti dan akan menambah
10.05
waktu istirahat
WIB 6. Bidan memberikan vitamin B6 untuk
mengurangi rasa mual
mengkonsumsi dosis 10-25mg
diminum 3x1 dan diminum 30 menit
sebelum makan

10.10 7. Bidan memberikan anjuran ibu untuk


tidak mengonsumsi makanan yang
WIB
membuat mual seperti santan,
makanan berminyak dan makanan
yang bau menyengat.
8. Setelah bangun tidur bidan
10.15 menganjurkan ibu untuk jangan

WIB langsung berdiri terlebih dahulu


sebaiknya miring ke kiri atau
kekanan terlebih dahulu, kemudian
duduk dulu baru berdiri
9. Saat setelah bangun tidur, bidan
10.20
menganjurkan untuk makan biscuit
WIB agar tidak mual. Ibu mengerti dan
akan memakan biskuit setelah
45
bangun tidur
10. Bidan menganjurkan ibu untuk tidur
10.25
yang cukup di malam hari kurang
WIB lebih 7-8 jam dan disiang hari 1-2
jam
11. Bidan memberitahu ibu untuk
10.27
membagi pekerjaan rumah dengan
WIB suami agar ibu tidak capek dan
kelelahan, ibu mengerti dan akan
menerapkannya
10.30
12. Bidan menjelaskan ketidaknyamanan
WIB yang terjadi pada kehamilan
trimester 1 itu adalah hal yang
normal
13. Bidan mengingatkan ibu untuk
kunjungan ulang 2 minggu lagi atau
jika ada keluhan

VII. Evaluasi
Evaluasi Asuhan Kebidanan
No Pukul Diagnosa Evaluasi
1. 09.30 Diagnosa: G1P0A0 UK 12 1. Ibu sudah diberitahu hasil
WIB Minggu Janin tunggal pemeriksaan dan keadaannya
hidup intrauteri sekarang, ibu mengerti dan merasa
senang karena keadaan ibu dan
Masalah: Emesis janinnya baik.
09.35
gravidarum 2. Ibu mengerti dan akan menerapkan
WIB
penjelasan dari bidan, dan
mengetahui apa yang harus
dilakukan untuk mengurangi
46
ketidaknyamanan yang terjadi pada
TM 1, khususnya sering buang air
kecil
09.45 3. Ibu mengerti dan akan menerapkan
WIB anjuran untuk tidak meminum
minuman yang dapat merangsang
berkemih dimalam hari yang telah
diberikan
4. Ibu mengerti dan tidak mengurangi
09.50 porsi minum dalam sehari,
WIB perbanyak minum saat siang hari
dan kurangi minum sebelum tidur
seperti yang sudah dianjurkan bidan
09.55 WIB
5. Ibu mengerti bahwa ibu kurang
beristirahat dan akan menambah
waktu istirahat Agar mudah istirahat,
10.00
bidan menganjurkan ibu untuk
WIB
meminum susu hangat sebelum
tidur, serta membiasakan olahraga
10.05 yang teratur
6. Ibu mengerti dan akan minum
WIB
vitamin sesuai anjuran yang
diberikan
7. Ibu mengerti untuk tidak
mengonsumsi makanan yang
10.10 WIB
membuat mual seperti santan,
makanan berminyak dan makanan
yang bau menyengat dan akan
10.15 WIB
menerapkannya
10.20 WIB 8. Ibu mengerti dan akan duduk dulu
baru berdiri setelah bangun tidur
9. Ibu mengerti dan akan memakan
10.25 WIB
biskuit setelah bangun tidur
10. Ibu mengerti dan akan tidur yang
47
cukup di malam hari kurang lebih 7-
8 jam dan disiang hari 1-2 jam
10.27
11. Ibu mengerti dan akan membagi
WIB pekerjaan rumah dengan suami
12. Ibu mengerti ketidaknyamanan yang
terjadi pada kehamilan trimester 1
10.30 WIB
itu adalah hal yang normal dan rasa
cemasnya semakin berkurang
13. Ibu bersedia, ibu akan melakukan
kunjungan ulang tepat waktu

48
B. DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN DENGAN SOAP

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI
Jl. KH. Wakhid Hasyim No. 64 B Telp. (0354) 773095 – 772833
Website : http://www.poltekkes-malang.ac.id Fax. (0354) 778340
Email : direktorat@poltekkes-malang.ac.id Kediri 64114

FORMAT ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL (ANC)

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 20 Agustus 2020 Jam : 09.00 WIB

No. RM : 14-15-285371

Nama : Ny. R Nama Suami: Tn. P

Umur : 26 Th Umur : 29 Th

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : S1 – Manajemen Bisnis Pendidikan : S1- Pendidikan Biologi

Alamat : Jl. Raya Kuningan 04/03 Alamat : Jl. Raya Kuningan

Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar 04/03 Kecamatan Kanigoro,


Kabupaten Blitar

Cara Masuk :

√ Datang sendiri Rujukan dari :

Diagnosa MRS : G1P0A0 usia


kehamilan 12 minggu dengan Emesis
Gravidarum.

49
Kronologi MRS :

Ny. R dan suaminya datang menemui Bidan Ana tanggal 20 Agustus 2020 pukul 09.00 WIB
dengan kehamilan pertama usia 12 minggu. Ny. R mengeluh mual muntah sejak 3 hari yang
lalu, sering BAK 6-7 kali sehari. Karena setiap makan merasa mual dan muntah, Ny. R
keseharian hanya makan buah dan minum air putih saja. Ny. R hanya tidur ±3-4 jam saja di
malam hari, dan ±1 jam di siang hari. Akibat dari kurangnya istirahat, Ny. R juga mengeluh
pusing.

A. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan utama : ibu mengatakan mual muntah sejak 3 hari yang lalu, sering BAK 6-
7 kali. Setiap makan merasa mual dan muntah. Ibu mengeluh juga
sering pusing.

2. Riwayat menstruasi
 Usia manarche : 16 tahun
 Jumlah darah haid : 2-3 kali ganti pembalut
 HPHT : 22 Mei 2020
 Lama haid : 6 hari
 Flour albus : tidak flour albus
 HPL : 29 Februari 2021
 Keluhan haid : tidak ada
3. Riwayat hamil ini
 Trimester 1 :
Mual Muntah Perdarahan Lain-lain(isi sesuai keluhan)

 Riwayat imunisasi :TT1


 Tidak ada gerakan janin
 tidak ada tanda bahaya dan penyulit kehamilan
 Keluhan BAK : 6-7 kali sehari Keluhan BAB : frekuensi 1 kali sehari
 Kekhawatiran khusus : setiap makan merasa mual dan muntah

50
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik kesadaran :
composmetis
BB/TB : 47,5 kg Tekanan darah : 90/60
mmHg
Nadi : 80x/menit Suhu : 37⁰C
Pernafasan : 22x/menit

2. Pemeriksaan fisik
- Mata : Konjungtiva : tidak anemis
- Mulut : bersih, warna kemerahan, simteris tidak stomatis
- Leher : tidak adanya pembesaran pada kelenjar limfe, adanya pembesaran
kelenjar thyroid.
- Dada : aerola hiperpigmentasi Tumor Kolostrum
Puting susu menonjol

3. Pemeriksaan khusus
a. Abdomen
Inspeksi membesar dengan arah memanjan melebur
Pelebur vena linea alba linea agra strie livide
Strie albican luka bekas operasi lain-lain
Palpasi : Leopold I 3 jari diatas symfisis, balotemen (+)

4. Pemeriksaan laboratorium : PMB Bidan Ana

- Laboratorium lengkap : dilakukan pada tanggal 20 agustus 2020


- Hb : 11,5 gr/dL
- GLU : Negatif
- Protein : Negatif
Hasil KSPR pada tanggal 20 Agustus 2020 adalah skor 2 (hamil)

C. ANALISA/ INTERPRETASI DATA

51
Diagnosa :G1P0A0 usia kehamilan 12 minggu dengan Emesis
Gravidarum
Keadaan Janin : janin tunggal hidup intrauteri

D. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 20 Agustus 2020
Jam : 09.30 WIB
Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu hamil bahwa ibu dan janinnya sehat, ibu
mengerti

Jam : 09.35 WIB


Memberitahu ibu keluhan sering kencing itu normal dan menjelaskan karena pada
kehamilan hormone HCG meningkat sehingga menyebabkan sering berkemih, ibu
mengerti

Jam : 09.45 WIB


Menganjurkan ibu untuk tidak meminum minuman yang dapat merangsang berkemih
dimalam hari seperti meminum teh dan kopi, ibu mengerti dan akan menerapkan anjuran
yang diberikan

Jam : 09.50 WIB


Menjelaskan kepada ibu untuk tidak mengurangi porsi minum dalam sehari karena ibu
dapat kekurangan cairan, perbanyak minum di siang hari, serta mengurangi minum
sebelum tidur ibu mengerti

Jam : 09. 55 WIB


Menjelaskan tekanan darah ibu rendah dikarenakan ibu kurang istirahat, minum susu
hangat sebelum tidur, serta membiasakan untuk olaharaga teratur ibu mengerti

52
Jam: 10.00 WIB
Memberikan vitamin B6 untuk mengurangi rasa mual mengkonsumsi dosis 10-25mg
diminum 3x1 dan diminum 30 menit sebelum makan, Ibu mengerti dan akan minum
vitamin sesuai anjuran yang diberikan

Jam : 10.05 WIB


Menganjurkan ibu untuk tidak mengonsumsi makanan yang mebuat mual seperti santan,
makanan berminyak dan makanan yang bau menyengat, ibu mengerti

Jam : 10.10 WIB


Setelah bangun tidur ibu dianjurkan untuk jangan langsung berdiri terlebih dahulu
sebaiknya miring ke kiri atau kekanan terlebih dahulu, kemudian duduk dulu baru
berdiri, ibu mengerti dan akan menerapkannya

Jam : 10.15 WIB


Menganjurkan setelah bangun tidur untuk makan biscuit agar tidak mual. Ibu mengerti

Jam : 10.20 WIB


Menganjurkan ibu untuk tidur yang cukup di malam hari kurang lebih 7-8 jam dan
disiang hari 1-2 jam, ibu mengerti dan akan menerapkannya

Jam : 10.25 WIB


Memberitahu ibu untuk membagi pekerjaan rumah dengan suami agar ibu tidak capek
dan kelelahan, ibu mengerti

Jam : 10.27 WIB


53
Menjelaskan ketidaknyamanan yang terjadi pada kehamilan trimester 1 itu adalah hal
yang normal, ibu mengerti dan rasa cemasnya semakin berkurang

Jam : 10.30 WIB


Mengingatkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi atau jika ada keluhan, ibu
bersedia, ibu akan melakukan kunjungan ulang tepat waktu

54
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada kehamilan trimester pertama, terjadi perubahan fisiologis yang terjadi pada ibu,
diantaranya seperti mual muntah serta frekuensi berkemih yang meningkat. Penting
bagi bidan untuk memberikan penatalaksanaan yang tepat pada ibu hamil, sehingga
ibu mengerti dan mendapat asuhan yang tepat untuk keluhan yang dialaminya.
Manejemen Varney merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori
ilmiah, penemuan-penemuan, keteranpilan dalam rangkaian tahapan yang logis untuk
pengambilan suatu keputusan berfokus pada klien. Penerapan menejemen menurut
varney ada 7 antara lain Mengumpulkan data dasar, Menginterpretasikan atau
menganalisis data, Merumuskan diagnosis atau masalah potensial, Menetapkan
Kebutuhan Segera, Merencanakan asuhan yang menyeluruh, Penatalaksanaan,
Evaluasi. Menejemen kebidanan dengan SOAP merupakan catatan yang bersifat
sederhana, jelas, logis dan singkat. SOAP merupakan singkatan dari S (Subyektif), O
(Obyektif), A (Assigment), P (Planning).
Manajemen varney sebagai kerangka pikiran dalam melakukan pendokumentasian
SOAP.

B. SARAN
Kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, baik mahasiswa ataupun para
dosen, agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik. Atas kritik dan saran yang
diberikan, kami ucapkan terima kasih,

55
DAFTAR PUSTAKA

Syaiful, Yuanita dan Lilis Fatmawati. 2019. ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN.


Surabaya: Jakad Publishing

Dartiwen dan Yati Nurhayati. 2019. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: ANDI

Tyatuti, Siti dan Heni Puji Wahyuningsih. 2016. MODUL BAHAN AJAR CETAK
KEBIDANAN ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan

Prawirohardjo, Sarwono. 2018. ILMU KEBIDANAN. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo

Diana Sulis, dkk. 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Persalinan, dan Bayi Baru Lahir.
Surakarta: CV Oase Group

Syaiful, Yuanita dan Lilis Fatmawati. 2019. ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS.


Surabaya: Jakad Publishing

http://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-pemeriksaan-kehamilan-anc-di-fasilitas-kesehatan

Romauli, Suryati. 2015. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta: Mulia Medika

56

Anda mungkin juga menyukai