Anda di halaman 1dari 12

MEKANISME

PERSALINAN

Oleh Kelompok 3
FETAL POSIOTONING

FETAL SKULL
Isi
Presentasi FISIOLOGI DAN FUNGSI
NYERI PERSALINAN

PERSALINAN
Persalinan merupakan suatu proses yang bersih dan aman, untuk
mengurangi pencegahan komplikasi setelah bayi lahir sehingga
mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu serta bayi baru lahir.
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin
turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kehamilan normal adalah
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37
– 42 minggu ), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun
pada janin.
MEKANISME
PERSALINAN
Mekanisme persalinan merupakan gerakan janin dalam
menyesuaikan dengan ukuran dirinya dengan ukuran panggul saat
kepala melewati panggul.mekanisme ini sangat di[erlukan
mengingat diameter janin yang lebih besar harus berada pada satu
garis lurus dengan diameter paling besar dari panggul.
FETAL POSITIONING
Letak janin adalah hubungan antara sumbu panjang janin dengan
sumbu panjang ibu, dapat longitudinal atau transversa. Kadang-
kadang sumbu panjang janin dan ibu berpotongan dengan sudut
45 derajat membentuk letak oblig yang tidak stabil dan selalu
mendapat longitudinal atau transversa selama proses persalinan.
Pada letak longitudinal terdapat pada lebih dari 99% persalinan
aterm
Berdasarkan data dari WHO perbandingan kematian bayi lahir
sungsang dengan lahir normal adalah 3:1 tiga meninggal, satu
selamat. Berdasarkan data dinas kesehatan pada tahun 2010 di
Indonesia salah satu penyebab tidak langsung dari kematian ibu
pada kehamilan sungsang sebesar 2,6% dari 226 per 100.000
kelahiran hidup. Kejadian di Jawa Timur sekitar 4,1% dari 90 per
100.000 kelahiran hidup.(Dinkes RI,2010).
Hubungan-hubungan letak fetopelvik dibedakan menjadi empat pengertian yaitu
(Siswosudarmo dan Ova, 2008):
(1) Presentasi adalah bagian janin yang ada di bawah. Misalnya presentasi kepala, presentasi
bokong dan lain-lain.
(2) Posisi adalah letak denominator pada empat kuadran pelvis. Dikenal delapan posisi.
Misalnya pada letak belakang kepala ubun-ubun kecil kiri depan, ubun-ubun kecil kanan
belakang.
(3) Letak atau situs adalah kedudukan sumbu panjang janin terhadap sumbu panjang ibu.
Misalnya letak lintang dan letak membujur.
(4) Habitus atau sikap adalah hubungan antara kepala janin terhadap sumbu panjangnya
(tubuh), khususnya terhadap kolumna vertebralis. Janin umumnya dalam sikap fleksi dimana
kepala, tulang punggung dan kaki dalam keadaan fleksi, lengan bersilang di dada
FETAL SKULL
Tengkorak bayi saat baru lahir tersusun
atas tulang rawan atau yang di sebut juga
kartilago terdiri atas sel-sel kartilago dan
matriks ekstraseluler. Tulang tengkorak
bayi masih terdiri dari tulang-tulang rawan
yang terpisah dan akan menyatu ketika
pertumbuhan otak telah lengkap (Lutz,
2014).
Bagian-bagian tengkorang sebagai berikut:
a. Os Frontal (tulang dahi)
Os frontal merupakan tulang berbentuk mangkuk tidak berpasangan yang
terletak di daerah dahi, yang berperan dalam pembentukan tempurung
kepala. Tulang frontal terletak di atas tulang hidung dan di anterior tulang
parietal (Lutz, 2014).
b. Os Parietal (tulang ubun-ubun) Os Parietal merupakan tulang yang terletak
di setiap sisi tengkorak tepat di belakang tulang frontal. Kedua tulang parietal
bersama-sama membentuk sebagian besar atap tengkorak dan sisi
tengkorak. Setiap tulang parietal memiliki bentuk segiempat yang tidak
beraturan dan memiliki empat sudut, empat tepi, dan dua permukaan (Lutz,
2014).
c. Os Temporal Os temporal merupakan tulang berpasangan yang terletak di
sisi lateral dan dasar tengkorak. Tulang temporal memiliki struktur penting
dari peralatan vestibulocochlear, termasuk meatus akustik eksternal, rongga
timpani, dan struktur telinga bagian dalam (Lutz, 2014).
d. Os Occipitale Os occipital merupakan tulang tunggal dan terdiri dari empat
bagian yang mengelilingi foramen magnum (Lutz, 2014).
FISIOLOGI DAN FUNGSI NYERI
PERSALINAN
Rasa nyeri persalinan merupakan salah satu tanda terjadinya
akhir kehamilan. Rasa nyeri pada persalinan kala I muncul
akibat adanya perubahan segmen uterus bawah dan serviks.
Pada akhir kala I dan kala II, rasa nyeri disebabkan oleh distensi
dasar panggul, vagina dan perineum. Nyeri dihantarkan melalui
serabut saraf aferen viseral yang menyertai saraf simpatis
menuju medula spinalis pada segmen T10 hingga L1. Nyeri
ditransmisikan oleh serabut saraf somatik menuju medula
spinalis pada segmen S2 hingga S4. Secara fisiologis nyeri
dapat terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi agar terjadi
pembukaan serviks serta mendorong kepala bayi turun kearah
panggul (Guyton, A. C., Hall, J. E., 2014)
Pengukuran derajat nyeri sebaiknya dilakukan dengan tepat
sebab dipengaruhi oleh adanya faktor subyektif seperti
faktor fisiologis, psikologi, dan lingkungan. Oleh karena itu,
anamnesis berdasarkan pada pelaporan mandiri pasien
yang bersifat sensitif dan konsisten merupakan hal yang
penting. Pada kondisi di mana tidak mungkin mendapatkan
penilaian mandiri pasien seperti pada konsidi gangguan
kesadaran, gangguan kognitif, pasien pediatrik, kegagalan
komunikasi, tidak adanya kerjasama atau ansietas hebat
dibutuhkan cara pengukuran yang lain. Pada saat ini nyeri di
tetapkan sebagai tanda vital kelima yang bertujuan untuk
meningkatkan kepedulian akan rasa nyeri sehingga
diharapkan dapat memperbaiki tatalaksana nyeri akut
ARIGATOU
GOZAIMASU

Anda mungkin juga menyukai