Anda di halaman 1dari 21

TEKNIK KOMUNIKASI

DAN PATIENT SAFETY

Oleh Kelompok 1
Pengertian Komunikasi Menurut
Ahli

 Komunikasi adalah proses yang


menggambarkan siapa yang mengatakan apa
dengan cara apa, kepada siapa dengan efek
apa (Laswell)
 Komunikasi adalah penyebaran informasi,
ide – ide sebagai sikap atau emosi dari
seseorang kepada orang lain terutama
memalui simbol – simbol. (Theodorson dan
Thedorson)
Dari beberapa definisi tersebut, disimpulkan
 1.      Secara etimologis, komunikasi dipelajari menurut asal –
usul kata, yaitu komunikasi berasal dari bahasa Latin
‘communicatio’ dan perkataan ini bersumber pada kata
‘comminis’ yang berarti sama makna mengenai sesuatu hal yang
dikomunikasikan.
 2.      Secara terminologis, komunikasi berarti proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
 3.      Secara paradigmatis, komunikasi berarti pola yang meliputi
sejumlah komponen berkorelasi satu sama lain secara fungsional
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Tujuan Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan

   Komuniasi bertujuan untuk


memudahkan, melancarkan,
melaksanakan kegiatan tertentu dalam
mencapai suatu tujuan. Artinya, dalam
proses komunikasi, terjadi suatu
pengertian yang diinginkan bersama
sehingga tujuan lebih mudah dicapai.
Faktor – Faktor Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan

1. The Act (Perbuatan)        


2. The Scene (Adegn)
3. The Agent (Pelaku)
4.  Individu – individu yang menagmbil
bagian dalam hubungan komunikasi
dinamakan The Agency (Perantara)
5.  The Purpose (Tujuan)
Proses Komunikasi Dalam Praktik
Kebidanan
           
 a.       Komunikator
 1.      Mengembangkan ide atau pikiran yang ingin disampaikan.
 2.      Mengkode ide atau pikiran dalam bentuk lambang verbal atau nonverbal
 3.      Menyampaikan pesan melalui saluran komunikasi dan menggunakan
metode tertentu.
 4.      Menunggu umpan balik dari komunikan untuk mengetahui keberhasilan
komunikasi.
 b.      Komunikan
 1.      Menerima lambang – lambang yang disampaikan oleh
komunikator.
 2.      Membaca atau menyandi lambang verbal atau nonverbal yang
disampaikan oleh komunikator.
 3.      Menggunakan pesan yang telah disampaikan.
 4.      Memberikan umpan balik kepada komunikator.
Jenis – Jenis Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan

 a.       Komunikasi Verbal, menggunakan bahasa


sebagai alat sehingga komunikasi verbal ini sama
artinya dengan komunikasi kebahasaan.
 b.      Komunikasi Nonverbal, komunikasi yang
tidak menggunakan bahasa tulisan ataupun lisan,
tetapi menggunakan bahasa kial, gambar atau
PATIENT SAFETY
Pengertian Patient safety
 Patient safety (keselamatan pasien) rumah sakit
adalah sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman. Hal ini termasuk : assesment
resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insident
dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya resiko. Sistem ini
mencegah terjadinya cedera yang di sebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya
dilakukan (DepKes RI, 2006).
Patien Safety,
Disiplin yang menekankan
keselamatan pasien.
Tujuan Sistem Patient safety

1. Terciptanya budaya keselamatan


pasien di Rumah Sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas Rumah
Rumah Sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD di Rumah Sakit
Sakit 4. Terlaksananya program-program
pencegahan sehingga tidak
terjadipenanggulangan KTD
INTERNASION
AL

1.  Identify patients correctly (mengidentifikasi pasien secara benar)


2.  Improve effective communication (meningkatkan komunikasi yang efektif)
3.  Improve the safety of high-alert medications (meningkatkan keamanan dari
pengobatan resiko tinggi)
4. Eliminate wrong-site, wrong-patient, wrong procedure surgery(mengeliminasi
kesalahan penempatan, kesalahan pengenalan pasien, kesalahan prosedur
operasi)
5. Reduce the risk of health care-associated infections (mengurangi risiko infeksi
yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan)
6. Reduce the risk of patient harm from falls (mengurangi risiko pasien terluka
karena jatuh)
Urgensi Patient safety

 Bila program keselamatan pasien tidak


dilakukan akan berdampak pada terjadinya
tuntutan sehingga meningkatkan biaya
urusan hukum, menurunkan efisisiensi, dll.
Isu, Elemen, dan Akar Penyebab Kesalahan yang Paling Umum dalam Patient safety

a. keselamatan pasien
b. keselamatan pekerja (nakes)
ISU
c. keselamatan fasilitas (bangunan, peralatan)
d. keselamatan lingkungan
e. keselamatan bisnis.
a. Adverse drug events (ADE)/ medication errors (ME) (ketidakcocokan
obat/kesalahan pengobatan)
b. Restraint use (kendali penggunaan)
c. Nosocomial infections (infeksi nosokomial)
d. Surgical mishaps (kecelakaan operasi)
ELEMEN e. Pressure ulcers (tekanan ulkus)
f. Blood product safety/administration (keamanan produk darah/administrasi)
g. Antimicrobial resistance (resistensi antimikroba)
h. Immunization program (program imunisasi)
i. Falls (terjatuh)
j. Blood stream – vascular catheter care (aliran darah – perawatan kateter pembuluh
darah)
k. Systematic review, follow-up, and reporting of patient/visitor incident
reports (tinjauan sistematis, tindakan lanjutan, dan pelaporan pasien/pengunjung
laporan kejadian)
Most Common Root
Causes of Errors 

a. Communication problems (masalah komunikasi)


b. Inadequate information flow (arus informasi yang tidak memadai)
c. Human problems (masalah manusia)
d. Patient-related issues (isu berkenaan dengan pasien)
e. Organizational transfer of knowledge (organisasi transfer
pengetahuan)
f. Staffing patterns/work flow (pola staf/alur kerja)
g. Technical failures (kesalahan teknis)
h. Inadequate policies and procedures (kebijakan dan prosedur yang
tidak memadai)
Standar Keselamatan Pasien

 1.  Hak pasien
 2. Mendidik pasien dan keluarga 
 3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan 
 4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan
pasien
 5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan
pasien standarnya adalah:
 6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien. Standarnya
adalah:
 7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan
Tujuh langkah menuju keselamatan pasien RS

 a)  Bangun kesadaran akan nilai keselamatan Pasien, “ciptakan


kepemimpinan & budaya yang terbuka dan adil”
 b) Pimpin dan dukung staf anda, “bangunlah komitmen & focus yang kuat
& jelas tentang KP di RS anda”
 c) Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko, “kembangkan sistem & proses
pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yang
potensial bermasalah”
 d) Kembangkan sistem pelaporan, “pastikan staf Anda agar dengan mudah
dapat melaporkan kejadian/insiden serta RS mengatur pelaporan kepada
KKP-RS”
 e) Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien, “kembangkan cara-cara
komunikasi yang terbuka dengan pasien”
 f) Belajar dan berbagi pengalaman tentang Keselamatan pasien, “dorong
staf anda untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana
& mengapa kejadian itu timbul”
 g) Cegah cedera melalui implementasi sistem Keselamatan pasien,
“Gunakan informasi yang ada tentang kejadian/masalah untuk melakukan
perubahan pada sistem pelayanan”
Sembilan Solusi Life-Saving Keselamatan Pasien Rumah Sakit

 a.    Perhatikan Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip (Look-Alike,


Sound-Alike Medication Names).
 b. Pastikan Identifikasi Pasien.
 c. Komunikasi Secara Benar saat Serah Terima/Pengoperan Pasien.
 d. Pastikan Tindakan yang benar pada Sisi Tubuh yang benar.
 e. Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat (concentrated).
 f. Pastikan Akurasi Pemberian Obat pada Pengalihan Pelayanan.
 Kesalahan medikasi terjadi paling sering pada saat
transisi/pengalihan. Rekonsiliasi (penuntasan perbedaan) medikasi
adalah suatu proses yang
 g. Hindari Salah Kateter dan Salah Sambung Slang (Tube).
 h. Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai.
 i. Tingkatkan Kebersihan Tangan (Hand hygiene) untuk
Pencegahan lnfeksi Nosokomial.
EMPATI ASPEK

1.Empati
kemampuan seseorang
untuk memahami orang Kognitif
lain dengan memposisikan 2.Empati
diri sebagai orang lain Afektif
tersebut
CARA MEMBANGUN EMPATI

 1. Belajar mendengarkan orang lain


 2. Bersikap membuka diri
 3. Berikan afeksi secara fisik
 4. Fokuskan perhatian pada kondisi di
sekitar Anda
 5. Jangan menilai
 6. Berikan bantuan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai