Nim: 113419001
Komplikasi masa nifas (perdarahan masa
nifas)
1. Pengertian perdahan pada masa nifas
a. Perdarahan normal
Perdarahan normal ini disebut juga dengan perdarahan
nifas, yang bisa berlangsung 2-6 minggu usai
melahirkan. Pada awal-awal masa nifas ini, Anda
mungkin membutuhkan pembalut khusus karena cukup
derasnya perdarahan, namun seiring waktu, Anda bisa
menggunakan pembalut biasa.
b. Perdarahan abnormal
Perdarahan setelah melahirkan yang abnormal perlu
mendapat penanganan segera, karena bisa mengancam
nyawa. Penanganan perdarahan setelah melahirkan akan
diawali dengan mengatasi kondisi gawat darurat dahulu,
baru kemudian dilanjutkan dengan menangani
penyebab perdarahan setelah kondisi pasien stabil.
2. Tanda dan gejala perdarahan pada masa nifas.
a. Perdarahan hebat, yang dengan cepat bisa
menyebabkan syok hipovolemik. Kondisi ini dapat
ditandai dengan rasa lemas, pucat, penurunan tekanan
darah, bingung, gelisah, serta berkurangnya frekuensi
dan jumlah urin.
b. Jika terjadi infeksi, perdarahan bisa juga disertai
dengan keluarnya bau yang tidak sedap, demam, dan
nyeri perut bagian bawah
c. Uterus tak dapat berkontraksi (atonia uteri) sehingga
darah yang keluar dari uterus tidak dapat berhenti
secara alami.
d. Adanya trauma atau cedera akibat robekan jalan lahir
karena bayi terlalu besar, atau penggunaan obat induksi
persalinan yang tidak sesuai dengan aturan.
e. Faktor pembekuan darah. Perdarahan terlalu banyak
dapat menyebabkan tubuh kehilangan faktor-faktor
yang dibutuhkan untuk membantu penutupan luka.
Perdarahan abnormal juga bisa disebabkan ibu
mengidap kelainan hemofilia, yaitu kondisi di mana
darah sukar membeku.
f. Sisa plasenta yang masih menempel pada uterus
kadang dapat menyebabkan sumber perdarahan
abnormal.