Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PROFESIONALISME KEBIDANAN
” KEILMUAN KEBIDANAN PADA DEFINISI NORMAL CHILDBIRTH,
STANDAR ICM DAN STANDAR ASUHAN KEBIDANAN”

Disusun oleh:
Marlinda Vira Yunita
Netta Pamela Dewi Wulandari
Peti Mely Yulia Anggraini
Raden Ayu Siti Marisa Yunita
Ruri Indah Katarosa Zulfa Tania Febriani
Sonya Purnama Sari Zuliana Chandra. W
Vira Anggarini

Dosen Pengajar:
KURNIYATI, SST, M.Keb

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
PROGRAM ALIH JENJANG
TA.2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan kebesaran Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha penyayang,
penulis panjatkan rasa puji syukur atas hidayah-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah "Profesionalisme Kebidanan".
Adapun makalah " Profesionalisme Kebidanan" ini telah penulis usahakan
dapat disusun dengan sebaik mungkin dengan mendapat bantuan dari berbagai
pihak, sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan secara tepat waktu.
Untuk itu penulis tidak lupa untuk menyampaikan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan makalah ini.
Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya, penulis tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan, baik dari
segi penggunaan kosa-kata, tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang bermaksud untuk memberikan kritik dan saran kepada penulis agar
penulis dapat memperbaiki kualitas makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah "Profesionalisme Kebidanan" ini
bermanfaat, dan pelajaran-pelajaran yang tertuang dalam makalah ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya oleh para pembaca.

Curup, Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................
C. Tujuan .........................................................................................
BAB II Tinjauan Pustaka
A. Definisi Normal Childbirth Kehamilan, Persalinan dan Nifas....
B. Standar ICM................................................................................
C. Standar Asuhan Kebidanan.........................................................
BAB III Penutup
A. Kesimpulan .................................................................................
B. Saran ...........................................................................................
Daftar Pustaka.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan, persalinan, dan masa nifas adalah suatu proses alamiah
dan fisiologis. Kehamilan adalah siklus reproduksi yang diawali dari hasil
konsepsi atau pertemuan antara ovum dengan sperma dan dilanjutkan
dengan fertilisasi, nidasi dan implantasi. Persalinan merupakan kejadian
fisiologis yang normal yaitu terjadinya proses dimana bayi, selaput
ketuban, plasenta keluar dari uterus ibu. Persalinan dimulai sejak uterus
berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada servik dan berakhir
dengan lahirnya plasenta secara lengkap (Sulistyawati, 2009).
Bidan menurut ICM (International Confederation of Midwives)
merupakan seseorang yang telah menyelesaikan (lulus) program
pendidikan kebidanan yang diakui secara resmi oleh negaranya serta
berdasarkan kompetensi praktik kebidanan dasar yang dikeluarkan ICM
dan kerangka kerja dari standar global ICM dan kerangka kerja dari
standar global ICM untuk pendidikan kebidanan, telah memenuhi
kualifikasi yang dipersyaratkan untuk didaftarkan (register) dan/atau
memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik kebidanan, dan
menggunakan gelar/hak sebutan sebagai “bidan” serta mampu
menunjukkan kompetensinya di dalam praktik kebidanan.
Asuhan kebidanan adalah asuhan yang diberikan pada ibu dalam
kurun reproduksi dimana seorang bidan dengan penuh tanggung jawab
wajib memberikan asuhan yang bersifat menyeluruh kepada wanita dalam
kurun reproduksi ini yaitu semasa bayi dan balita, remaja, hamil, bersalin,
nifas,sampai dengan menopause (Rukiyah dan Yulianti, 2011).
Asuhan yang diberikan oleh bidan diupayakan dapat menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), adapun asuhan
tersebut meliputi Asuhan Kebidanan Komprehensif. Asuhan kebidanan
komprehensif merupakan asuhan kebidanan yang diberikan secara
menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas sampai KB.
Asuhan kebidanan ini dilakukan agar dapat mengetahui hal-hal yang
terjadi
pada seorang wanita semenjak hamil, bersalin, nifas hingga bayi
dilahirkan
sampai dengan pemilihan KB, dan menegakkan diagnosa secara tepat,
antisipasi masalah yang mungkin terjadi, dan melakukan tindakkan ntuk
menangani komplikasi (Karwati, 2011).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan definisi childbirth pada kehamilan,
persalinan dan nifas?
2. apa yang dimaksud dengan definisi ICM?
3. Apa yang dimaksud dengan Standar asuhan kebidanan?

C. Tujuan
1. untuk mengetahui definisi childbirth pada kehamilan, persalinan dan
nifas
2. untuk mengetahui definisi ICM
3. untuk mengetahui Standar asuhan kebidanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Normal and Natural Childbirth adalah filosofi melahirkan yang did
asarkan pada pendapat bahwa perempuan cukup siap dan mampu melahirk
an anak mereka tanpa intervensi eksternal. Setiap individu mempunyai hak
untuk lahir sehat, maka setiap individu berhak mendapatkan pelayanan kes
ehatan yang berkualitas. Pada filosofi kebidanan, meyakini bahwa peristiw
a kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang normal atau fisiologis.
Natural Childbirth adalah cara persalinan dengan teknologi rendah
dimana persalinan dibiarkan berlangsung secara alami. Hal ini dapat terma
suk persalinan tanpa bantuan obat-obatan termasuk pengurang rasa nyeri s
eperti epidural, menggunakan sedikit atau tanpa intervensi medis buatan se
perti pemantauan janin secara kontinu atau episiotomi, membiarkan ibu un
tuk menjadi pemimpin dalam proses persalinannya dalam arti dengan cara
nya sendiri yang membuatnya nyaman. Dilihat dari segi demografi, geogra
fi, sosial ekonomi, dan tingkat pengetahuan tentang kesehatan masih bany
ak sekali masyarakat yang buta tentang masalah kesehatan ibu dan anak. S
ehingga untuk golongan masyarakat seperti itu tentunya melahirkan ditem
pat pelayanan kesehatan sangat diharuskan. Hal ini menunjukkan praktik p
ertolongan persalinan yang terjadi dalam masyarakat menyimpang dari filo
sofi persalinan adalah proses alamiah

2. Prinsip Dasar Normal Childbirth


a) Memahami bahwa kelahiran anak perempuan proses alamiah dan
fisiologis
b) Menggunakan cara-cara sederhana tidak melakukan intervensi, tidak
ada indikasi sebelum ke tehnologi.
c) Aman, berdasarkan fakta dan beri kontribusi pada keselamatan jiwa
ibu.
d) Terpusat pada ibu bukan pada pemberi asuhan kesehatan / Lembaga.
e) Menjaga privasi / kerahasiaan ibu.
f) Membantu ibu agar merasa aman, nyaman dan didukung
emosionalnya.
g) Pastikan kaum ibu mendapatkan informasi, penjelasan dan konseling
yang cukup.
h) Mendorong ibu dan keluarga agar menjadi peserta aktuf dalam
membuat keputusan.
i) Menghormati praktek-praktek adat, keyakinan agama.
j) Memantau kesejahteraan fisik, psikologis, spiritual, social ibu atau
keluar ga selama kelahiran anak.
k) Memfokuskan perhatian pada peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit.

B. ICM
1. Pengertian ICM
Menurut International Confederation Of Midwives (ICM) tahun
2011 seorang bidan adalah orang yang berhasil menyelesaikan program
pendidikan kebidanan yaitu diakui di Negara tempat dia berada dan yang
didasarkan pada kompetensi esensial ICM untuk praktik kebidanan dasar
dan kerangka kerja standard global ICM untuk pendidikan kebidanan yang
telah memperoleh kualifikasi yang diperlukan untuk menjadi terdaftar
(lisensi) secara hukum untuk berlatih kebidanan dan menunjukkan
kompetensi dalam praktik kebidanan. Definisi bidan menurut Ikatan Bidan
Indonesia (2016) adalah seorang perempuan yang telah menyelesaikan
program pendidikan kebidanan baik dalam negeri maupun di luar negeri
yang diakui secara sah oleh Pemerintah Pusat dan telah memenuhi
persyaratan untuk melakukan praktik Kebidanan.
2. Hak Perempuan ICM 2017
1. Hak untuk dapatkan layanan persalinan dari bidan yang
terampil dan kompeten
2. Hak Bayi untuk memiliki Ibu yang sehat dan teredukasi baik
Hak untuk dihormati sebagai manusia
3. Hak atas keselamatan tubuhnya
4. Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminas
5. Hak untuk mendapatkan Pendidikan kebidanan yang dapat
memampukan dirinya untuk membangun dan mempertahankan
kompetensi sebagai bidan
6. Hak untuk praktek sesuai dengan tanggungjawab yang sudah
disepakati oleh ICM/organisasi profesi bidan
7. Hak untuk diakui, dihargai dan didukung sebagai professional
kesehatan
8. Hak untuk akses organisasi profesi bidan yang kuat yang dapat
berkontribusi pada kebijakan dan asuhan kebidanan dan maternitas
ditingkat nasional
3. Hak Bidan ICM 2017
1. Hak untuk mendapatkan Pendidikan kebidanan yang dapat
memampukan dirinya untuk membangun dan mempertahankan
kompetensi sebagai bidan
2. Hak untuk praktek sesuai dengan tanggungjawab yang sudah disepakati
oleh ICM/organisasi profesi bidan
3. Hak untuk diakui, dihargai dan didukung sebagai professional
kesehatan
4. Hak untuk akses organisasi profesi bidan yang kuat yang dapat
berkontribusi pada kebijakan dan asuhan kebidanan dan maternitas
ditingkat nasional
Definisi Asuhan yang Berpusat Pada Perempuan (Women
Centered Care) Suatu filosofi dasar dan pendekatan praktis yang secara
sadar dipilih dalam pengelolaan asuhan pada perempuan usia reproduksi
hubungan yang kolaboratif antara perempuan dan bidan dibangun melalui
interaksi yang baik dan saling terbuka mengakui keahlian dan saling
menghormati kekuatan/kelebihan masing-masing Memiliki fokus yang
seimbang antara pengalaman perempuan dan juga
kesehatan/kesejahteraan dari ibu dan bayinya (Patient Centered Care)
Fontein-Kuipers Y, et al., 2018, Women Centered Care . Prinsip Asuhan
ya Berpusat Perempuan (Women Centered Care)
Pilihan Jika dan Kapan akan hamil prosedur yang akan dilakukan,
Kontrasepsi, Pemberi layanan dan fasilitas kesehatan yang ingin
digunakan. Akses Layanan yang mudah diakses, maksudnya: Dapat
terjangkau (harga/pembiayaan) Dilakukan dalam jangka waktu yang sesua
Bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat setempat Menghargai dan
kerahasiaan dijamin. Kualitas berikan informasi dan konseling untuk
mendukung pilihan yang berdasarkan kesadaran penuh Berikan layanan
yang sesuai dengan kebutuhan individu dan situasi sosialnya termasuk
untuk perempuan muda dan yang belum menikah Gunakan metode dan
protocol asuhan kebidanan yang direkomendasikan (atau yang sudah
terstandard) Berikan metode dan layanan kontrasepsi yang diinginkan.
Layanan kesehatan Reproduksi lain yang terkait pastikan
kerahasiaan/konfidesialitas, privasi dan interaksi yang menghormati
Menjamin layanan yang bebas stigma, bebas diskriminatif dan non-
judgmental
Menjamin rasa nyaman, aman dan menghargai (respectful)
Layanan diberikan secara komprehensif dan menggunakan teknologi tepat
guna. Dukungan untuk Perempuan membuat pilihan bidan mendukung
perempuan untuk membuat pilihan-pilihan untuk dirinya dengan cara :
Berikan informasi yang lengkap dan akurat; Tawarkan pasien untuk
ajukan pertanyaan dan menyampaikan kekhawatiran; Akui hak pasien
perempuan untuk membuat pilihan, tanpa melihat umur, status pernikahan
ataupun karakteristik lainnya.
C. Standar Asuhan Kebidanan
1. Pengertian
Asuhan kebidanan adalah aktivitas atau intervensi yang
dilaksanakan oleh bidan kepada klien, yang mempunyai kebutuhan atau
permasalahan, khususnya dalam KIA atau KB. Asuhan kebidanan adalah
penerapan fungsi, kegiatan dan tanggungjawab bidan dalam memberikan
pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan dan/atau masalah
kebidanan meliputi masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi dan
keluarga berencana termasuk kesehatan reproduksi perempuan serta
pelayanan kesehatan masyarakat (Asrinah, dkk, 2017)
2. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Pendokumentasian adalah suatu pencatatan yang lengkap dan akurat
terhadap keadaan yang dilihat dalam pelaksanaan asuhan kebidanan.
Pendokumentasian atau catatan manajemen kebidanan dapat
diterapkan dengan metode SOAP. Dalam metode SOAP, S adalah data
subjektif, O adalah data objektif, A adalah analis/assessment dan P
adalah planning. SOAP merupakan catatan yang sederhana, jelas, logis
dan singkat.
3. Standar Asuhan Kebidanan Menurut Kepmenkes RI No
938/Menkes/2007
Standar asuhan kebidanan adalah acuan proses pengambilan keputusan
dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan
ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan,
perumusan diagnosa dan ataU masalah kebidanan, perencanaan,
implementasi, evaluasi, dan pencatatan asuhan kebidanan.
Standar I : Pengkajian
Pernyataan standar: Bidan mengumpulkan semua informasi yang
akurat, relevan, dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan
kondisi klien.
Kriteria pengkajian:
a. Data tepat, akurat, dan lengkap
b. Terdiri dari data subjektif (hasil anamnese; biodata, keluhan utama,
riwayat obstetric, riwayat kesehatan dan latar belakang sosial
budaya).
c. Data objektif (hasil pemeriksaan fisik, psikologi, dan pemeriksaan
penunjang).
Standar II : Perumusan Diagnosa dan atau Masalah
Kebidanan
Pernyataan standar: Bidan menganalisa data yang diperoleh pada
pengkajian, menginterprestasikan secara akurat dan logis untuk
menegakkan diagnose dan masalah kebidanan yang
tepat. Kriteria perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan:
a. Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan
b. Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien
c. Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara mandiri,
kolaborasi dan rujukan.
Standar III : Perencanaan
Pernyataan standar: Bidan merencanakan asuhan kebidanan
berdasarkan diagnosa dan masalah yang ditegakkan.
Kriteria perencanaan
a. Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan
kondisi klien, tindakan segera, tindakan antisipasi dan asuhan
secara komprehensif.
b. Melibatkan klien/pasien dan atau keluarga
c. Mempertimbangkan kondisi psikologis sosial budaya klien/
keluarga
d. Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan
klien
berdasarkan evidence based dan memastikan bahwa asuhan
yang diberikan bermanfaat untuk klien
e. Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku,
sumber daya serta fasilitas yang ada

Standar IV : Implementasi
Pernyataan standar: Bidan melaksanakan rencana asuhan
kebidanan secara komprehensif, efektif, efisien dan aman
berdasarkan evidence based kepada klien/pasien, dalam bentuk
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dilaksanakan
secara mandiri, kolaborasi dan rujukan. Kriteria evaluasi:
a. Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-
sosial-spiritual- kultural
b. Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari
klien atau keluarganya (informed consent)
c. Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based
d. Melibatkan klien atau pasien dalam setiap Tindakan
e. Menjaga privasi klien/pasien
f. Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi
g. Mengikuti perkembangan kondisi klien secara
berkesinambungan
h. Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan
sesuai
i. Melakukan tindakan sesuai standar
j. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
Standar V : Evaluasi
Pernyataan standar: Bidan melakukan evaluasi secara sistematis
dan berkesinambungan untuk melihat keefektifan dari asuhan yang
sudah diberikan Kriteria hasil :
a. Penilaian dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan sesuai
kondisi klien
b. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan kepada
keluarga
c. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
d. Hasil evaluasi ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien/
pasien

Standar VI : Pencatatan Asuhan Kebidanan


Pernyataan standar: Bidan melakukan pencatatan secara lengkap,
akurat, singkat, dan jelas mengenai keadaan/ kejadian yang
ditemukan Kriteria pencatatan asuhan kebidanan:
a. Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada
formulir yang tersedia rekam medis/ KMS (Kartu Menuju
Sehat/ KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)/status pasien)
b. Ditulis dalam bentuk catatan pengembangan SOAP
1) S : adalah data subjektif, mencatat hasil anamnesa
2) O : adalah data objektif, mancatat hasil pemeriksaaN
3) A : adalah hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalah
kebidanan
4) P : adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan
dan pelaksanan yang sudah dilakuk
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Normal and Natural Childbirth adalah filosofi melahirkan yang did
asarkan pada pendapat bahwa perempuan cukup siap dan mampu melahirk
an anak mereka tanpa intervensi eksternal. Setiap individu mempunyai hak
untuk lahir sehat, maka setiap individu berhak mendapatkan pelayanan kes
ehatan yang berkualitas. Pada filosofi kebidanan, meyakini bahwa peristiw
a kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang normal atau fisiologis.
Menurut International Confederation Of Midwives (ICM) tahun
2011 seorang bidan adalah orang yang berhasil menyelesaikan program
pendidikan kebidanan yaitu diakui di Negara tempat dia berada dan yang
didasarkan pada kompetensi esensial ICM untuk praktik kebidanan dasar
dan kerangka kerja standard global ICM untuk pendidikan kebidanan yang
telah memperoleh kualifikasi yang diperlukan untuk menjadi terdaftar
(lisensi) secara hukum untuk berlatih kebidanan dan menunjukkan
kompetensi dalam praktik kebidanan.
B. SARAN
Untuk memberikan asuhan yang menguntungkan terhadap ibu, bayi dan
keluarganya, seorang bidan atau tenaga kesehatan harus memahami dan
memiliki pengetahuan tentang filosofi persalinan yang normal dan natural.
Semoga makalah ini dapat digunakan sebaik baiknya. Dan bagi mahasiswa
dapat membaca makalah ini sebagai referensi dalam proses kegiatan
belajar.
DAFTAR PUSTAKA

JNPKKR. 2017. Asuhan PersalinanNormal. JNPKKR: Jakarta.


Depkes RI. 2001. Catatan PerkembanganDalam Praktik Kebidanan. Jakarta.
5.Ludka & Robert (Davies, L. & Deery), R. 2014. Nutrition in Pregnancy
and Childbirth: Food for Thought, Routledge, London and New York.
Scheepers, H.C. & Essed, G.G.M. Aspects of Food and Fluid Intake During
Labour. European J.Obgyn. 1998; 78(1):37-40
Speak, S. Food Intake in Labour: The Benefits And Drawbacks.J.Perinat Educ.
2002; 21:42
Arifia, M.I.2010.Makan dan Minum Menjelang Melahirkan. Melalui
http://babyorchestra.wordpress.com/2010/10/22/makan-dan-minum-
menjelang- melahirkan/.Diakses pada tanggal 2 Maret 2018.
Beggs, J.A. Eat, Drink, and Be Laboring?.J.Perinat Educ. 2002 winter; 11(1):1-
13 Elisabeth Siwi Walyani,Amd.Keb dan Th. Endang Purwoastuti,Spd,
APP. 2014. Konsep kebidanan. Yogyakarta:PUSTAKA BARU PRESS
Depdikbud, 2010. KAMUS BESAR
BAHASA INDONESIA. Jakarta: BALAI PUSTAKA
Hj.Saminem,SKM. 2006. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai