PSIKOLOGI
KEBIDANAN
VISI IKESPNB
Menjadi Institusi Yang Unggul Di Bidang Kesehatan Tingkat Nasional Berorientasi Global
Tahun 2031
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
PRAKATA..................................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................iv
BAB I TEORI DAN KONSEP PERILAKU................................................1
A. Teori dan Konsep Perilaku...............................................................2
2. Teori Psikologi............................................................................3
1. Pengertian Perilaku...................................................................15
3. Perubahan perilaku....................................................................17
BAB II PERKEMBANGAN PROSES ADAPTASI PSIKOLOGI
SEPANJANG DAUR KEHIDUPAN................................................21
A. Tahap – tahap proses adaptasi pada wanita....................................22
B. Proses adaptasi psikologi pada wanita sepanjang daur
kehidupannya.................................................................................24
a.Bayi............................................................................................24
b.Balita.........................................................................................26
c.Usia Sekolah (6-12 tahun).........................................................26
d.Remaja.......................................................................................28
iv | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
BAB III PROSES ADAPTASI PSIKOLOGIS PADA BAYI DAN ANAK
SESUAI TAHAP PERKEMBANGANNYA.....................................31
A. Proses Adaptasi Psikologi Anak Sesuai Perkembangan................32
DAFTAR ISI |v
TEORI DAN
BAB KONSEP PERILAKU
I
Setelah mempelajari BAB ini, Anda diharapkan mampu menjelaskan Teori dan
2|PSIKOLOGI KEBIDANAN
waktu itu masih berbentuk wacana belum menjadi ilmu
pengetahuan.
Pada tahun 1879 di University of Leipzig Jerman,
Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi yang
menjadi cabang ilmu independen dan pada saat itu psikologi
baru diakui untuk menjadi ilmu pengetahuan. Tahun
berdirinya laboratoium ini diakui pula sebagai tanggal
berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan (Ahmadi,
2005).
2. Teori Psikologi
Teori Psikologi menurut beberapa ahli yang menjadi pelopor
berdirinya psikologi yaitu:
a. Wilhelm Wundt (1832-1920)
Wilhelm Wundt lahir pada tanggal 18 Agustus 1832 di
Neckarau dan wafat pada tanggal 31 Agustus 1920 di
Leipzig. Wilhelm Wundt sering dianggap sebagai bapak
psikologi modern karena jasanya mendirikan laboratorium
psikologi pertama di Leipzig.
b. Ivan Pavlov (1849-1936)
Ivan Petrovic Pavlov lahir pada tanggal 18 September
1849 di Rjasan dan wafat pada tanggal 27 Februari 1936
di Leningrad. Eksperimen Pavlov sangat terkenal dibidang
psikologi ketika ia melakukan studi tentang pencernaan.
Pada penelitiannya mengatakan bahwa subyek penelitian
yang dipakai adalah seekor anjing yang akan
mengeluarkan air liur sebagai respons atas munculnya
4|PSIKOLOGI KEBIDANAN
Sigmund Freud adalah seorang Jerman keturunan Yahudi
dan lahir di Freiberg (Austria) pada tanggal 6 mei 1856
dan wafat pada tanggal 23 september 1939 di London.
Nama Freud mulai mendunia diangkat sebagai professor
pada tahun 1902 di Univesity of Viena. Kemudian Ia
mengejutkan dunia pada tahun 1905, dengan mengatakan
bahwa seksualitas merupakan faktor pendorong terkuat
untuk melakukan sesuatu dan pada masa balita ataupun
anak-anak akan mengalami ketertarikan dan kebutuhan
seksual, pernyataan ini disebut teori perkembangan
psikoseksual (Theory of Psychoseksual Development).
e. Alfred Binet (1857-1911)
Alfred Binet selain dikenal sebagai seorang pengacara dia
juga seorang psikolog. Hasil karya terbesarnya dibidang
psikologi yaitu IQ (Intelligence Quotient). Untuk
mengukur usia mental anak-anak yang masuk sekolah,
Alfred Binet mengembangkan sebuah test. Anak yang
berusia 8 tahun diberikan pertanyaan dan anak mampu
menyelasaikan test dan memberikan respons secara tepat
maka ia dikatan telah memiliki usia mental 8 tahun. Test
intelegensi merupakan test yang pertama dikembangkan
oleh Binet, meskipun kemudian konsep usia mental
mengalami revisi dua kali sebelum dijadikan dlam test IQ.
Setelah Binet wafat, tiga tahun kemudian seorang
psikolog Jerman yang bernama William Stern
memberikan usulan bahwa akan lebih mudah untuk
6|PSIKOLOGI KEBIDANAN
assistant di rumah sakit jiwa Zurich yang akhirnya
membawa Jung melakukan kontak dengan Freud. Jung
mulai melakukan korespondensi dengan freud setelah
membaca turlisan freud yang berjudul Interprettion of
Dreams. Pada tahun 1907 Carl Jung dan freud betemu
dirumah Freud di Vienna. Dalam pertemuannya freud
terkesan dengan kemampuan intelektual jung dan percaya
bahwa jung dapat menjadi juru bicara bagi kepentingan
psikoanalisa karena ia bukan orang yahudi. Jung
mendapat dukunngan dari Freud karena dianggap orang
yang patut menjadi penerus Freud yang kemudian pada
tahun 1910 menjadikan Jung sebagai Presiden pertama
International Psychoanalytic Association. Pada tahun
1913, hubungan Jung dan Freud menjadi retak kemudian
ia keluar dari keanggotaan assosiasi dan mengundurkn diri
sebagai presiden. Sejak saat itu Jung dan Freud tidak
pernah saling bertemu.
h. John Watson (1878-1958)
John Watson lahir pada tanggal 9 Januari 1878 di
Greenville dan wafat pada tanggal 25 September 2958 di
New York City. Dalam beberapa karya Watson
mengatakan bahwa psikologi haruslah menjadi ilmu yang
obyektif, oleh karena itu ia tidak mengakui adanya
kesadaran yang hanya diteliti melalui metode intropeksi.
Ia berpendapat bahwa psikologi harus dipelajari seperti
orang mempelajari ilmu alam atau ilmu pasti. Oleh
8|PSIKOLOGI KEBIDANAN
Henry Alexnder Murray lahir di New York pada tanggal
13 Mei 1893 dan wafat pada tahun 1988. Sama seperti
pandangan psikoanalisa, Henry Murray berpendapat
bahwa kepribadian akan dapat lebih mudah dipahami
dengan cara menyelidiki alam ketidaksadaran seseoang
(unconscious mind). Hasil karya terbesarnya yang tekenal
yaitu teknik evaluasi kepribadian dengan metode proyeksi
yang disebut dengan “Thematic Apperception Tes (TAT)”.
Test TAT terdiri dari beberapa gambar, dimana setiap
gambar mencerminkan situasi dengan suasana tertentu.
Gambar – gambar ini akan diperlihatkan satu per satu
kepada orang yang diperiksa dan akan diminta untuk
menyampaikan pendapat terhadap gambar tersebut.
Dikatan bahwa orang yang melihat gambar-gambar dalam
test itu akan memproyeksi isi kepribadiannya dalam
cerita-ceritanya (Walgito, 1991).
Teori-teori di atas menekankan pentingnya cara pribadi
manusia mempersiapkan dan mengalami dirinya kepada dunia di
sekelilingnya. Tingkah laku manusia tidak dapat dijelaskan
semata-mata berdasarkan aktivitas bagian-bagiannya.
3. Ruang Lingkup Psikologi
Beberapa jenis ruang lingkup psikologi yang dikategorikan
sebagai berikut:
a. Psikologi Sosial (Social Psychology)
Menurut Shaw dan Ostanzo tahu 1970, Ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu
10 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
pada gangguan fungsi manusia (Robert W Lent; Brown,
1992).
c. Psikologi Konstitusional
Psikologi konstitusional merupakan suatu nama
psikologi yang masih controversial. Psikologi
konstitusional juga merupakan studi hubungan antara
fungsi tubuh serta dan struktur morfologis hubungan
antara fungsi-fungsi psikologi social.
d. Psikofarmakologi
Psikofarakologi merupakan pengetahuan tentang obat
untuk mengobati gangguan psikiatris. Pada tahun 1995,
terdapat tiga penemuan farmakologi yang menandai
revolusi pengobatan psikiatri yakni obat antidepresan,
antipsikotik, dan lithium. Obat anti psikotik berfungsi
sebagai penetralan khayalan maupun kepercayaan
kepada hal-hal yang halusinasi dan tidak nyata
(mendengar suara dan sejenisnya serta perasaan melihat)
yang merupakan gejala umum dalam skizoprenia dan
penyakit gilaan depresif. Obat antidepresan berfungsi
meringankan pasien yang mengalami depersi mayor atau
fase tertekan dari penyakit depresi kejiwaan. Lithium
merupkan obat yang unik diantara obat-obat psikiatrik
lainnya, terdiri atas sebuah ion sederhana dan bukan
merupakan molekul kompleks (Pope, 2000:867).
e. Psikologi Okupasional (Accupational Psichology)
T E O R I D A N K O N S E P P E R I L A K U | 11
Psikologi okupasional merupakan suatu terminology
yang tampaknya merangkum suatu bidang kajian
psikologi industri, psikologi organisasi, psikologi
vokasional, dan psikologi sumber daya manusia.
f. Psikologi Politik
Psikologi politik merupakan bidang interdisipliner yang
tujuan substansif dasarnya adalah untuk menyingkap
saling keterkitan antara proses psikologi dan politik.
Bidang ini memiliki sumber dari berbagai disiplin
keilmuan, seperti antropologi budaya, psikologi ekonomi,
sosiologi, psikologi, sarta ilmu politik.
g. Psikologi Sekolah dan Pendidikan (Psychology for the
Classroom and Educational psychology)
Psikologi sekolah merupakan perilaku peserta didik
sekolah yang substansinya merupakan gabungan
psikologi pendidikan, psikologi perkembangan anak dan
psikologi klinis yang berhubungan dengan setiap anak
untuk evluasi kegiatan belajar dan emosi, memberikan
dan menafsirkan, tes hasil belajar, hasil tes intelegensi
dan tes kepribadian yang merupakan sebagian dari tugas
mereka. Sedangan untuk psikologi pendidikan
merupakan kajian tentang perilaku dalam bidang proses
belajar mengajar. Dalam hal ini guru dapat mengadakan
penelitian pendidikan yang dapat membantu meingkatkan
kualitas pembelajaran bagi gurunya maupun hasil belajar
bagi peserta didiknya.
12 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
h. Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan mengarah kepada
perkembangan manusia yang terdiri dari faktor yang
membentuk perilaku sejak lahir sampai berumur lanjut.
Psikologi perkembangan merupakan cabang ilmu
psikologi yang mempelajari berbagai perubahan
interindividual. Perubahan tersebut tidak hanya
mendiskripsikan, tetapi juga menjelaskan perubahan
perilaku berdasarkan tingkat usia sebagai sumber
masalah hubungan anteseden (gejala mendahului) dan
konsekuensinya.
i. Psikologi Kepribadian
Psikologi kepribadian mengarah kepada pandangan yang
menekankan hal penanaman dan peletakkan tingkah laku
didalam kepribadian individu. Menurut Alfred Adler
yaitu ilmu perilaku mengenai gaya hidup individu dalam
bereaksi dengan masalah dan tujuan hidup. Menurut Carl
Jung psikologi kepribadian mengarah kepada perilau
yang menyangkut integrasi dari ego, ketidaksadaran
pribadi, kompleks- kompleks, ketidaksadaran kolektif,
dan arketip-arketip pesona serta anima.
j. Psikologi Lintas Budaya
Psikologi lintas budaya menurut Brislin, Lonne, dan
Thorndike adalah kajian empiris tentang anggota
berbagai kelompok budaya yang memiliki perbedaan
T E O R I D A N K O N S E P P E R I L A K U | 13
pengalaman, yang dapat membawa ke arah perbedaan
perilaku.
k. Psikologi Rekayasa (Engineering Psychology)
Pada masa awal pertumbuhan psikologi industry dapat
ditelusuri tentang sejarah perkembngan psikologi yang
terjadi pada awal tahun 1898. Pada masa itu Fredick W.
Tailor dikenal dengan studinya yang membahas tentang
dimensi waktu dan kerja manual. Setelah perang dunia II,
semakin menonjol peranan psikologi rekayasa, terutama
setelah dirasakan meningkatnya kompleksitas mesin atau
peralatan mekanis yang menuntut sejumlah tenaga
operator pada tingkat efisiensi yang dipersyaratkan.
l. Psikologi Lingkungan
Lingkungan berhubungan dengan proses belajar, yang
mengarah pada efek komulatif dari respons-respons
individu terhadap rangsangan lingkungan individu dalam
hidupnya. Psikologi lingkungan dapat mengjangkau
berbgai aneka permsalahan. Bidang ini tidak sekedar
mengkaji akibat yang sebelumnya sudah terpikirkan
manusia, melainkan juga akibat yang diperhitungkan
sebelumnya.
m. Psikologi Konsumen (Consumen Psychhology)
Pada psikologi ini diawali dengan psikologi periklanan
dan penjualan, objeknya adalah komunikasi yang efektif,
baik dari pihak pabrik maupun distrIbutor kepad
14 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
konsumen. Melalui periklanan, konsumen mendapat
informasi tentang jasa yang mempunyai manfaat khusus
dari produk dan jasa tersebut.
n. Psikologi Organisasi dan Industri
Pada psikologi ini telah menerapkan dari prinsip-prinsip
psikologi industri dan pertambangan.
4. Teori dan Konsep Perilaku
a. Pengertian Perilaku
Perilaku manusia merupakan suatu aktivitas dari pada
manusia itu sendiri, perilaku juga merupakan sesuatu
yang dikerjakan oleh organisme tersebut, dapat dimati
secara langsung atau tidak langsung dan hal ini berarti
bahwa perilaku terjadi apabila ada sesuatu yang
diperlukan untuk menimbulkan reaksi rangsangan,
dengan demikian suatu rangsangan tertentu akan
menghasilkan reaksi perilaku tertentu. Perilaku manusia
juga merupakan suatu aktivitas yang bersangkutan dan
dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Di
Indonesia dalam 15 tahun yang lalu telah mengenal
tentang perilaku kesehatan khususnya dibidang
antropologi medis dan kesehatan masyarakat.
b. Proses Pembentukan Perilaku
Kebutuhan telah membentuk suatu perilaku manusia.
Proses pembentukan perilaku berdasarkan kebutuhan
dasar menurut para ahli yaitu:
T E O R I D A N K O N S E P P E R I L A K U | 15
1) Kebutuhan fisiologis atau biologis merupakan suatu
kebutuhan pokok yang utama seperti H2, H2O, seks,
makanan dan cairan elektrolit. Terjadinya
ketidakseimbangan fisiologis akan terjadi apabila
kebutuhan pokok tidak terpenuhi misalnya kekurangan
O2 yang dapat menimbilkan sesak nafas dan dehidrasi
terjadi apabila kekurangan H2O serta eletrolit.
2) Kebutuhan rasa aman seperti rasa aman terhindar dari
perampokan, penodongan, pencurian serta kejahatan
lain. Rasa aman terhindar dari konflik, kerusuhan,
tawuran. Rasa aman terhindar dari dari sakit dan
penyakit. Rasa aman memperoleh perlindungan
hukum.
3) Kebutuhan mencintai dan dicintai seperti
mendambakan kasih sayang dari orang lain baik dari
saudara, orang tua, kekasih, teman dan lain-lain.
Kebutuhan mencintai dan dicintai di kelompok ia
berada dan bisa menerima keberadaan dirinya.
4) Kebutuhan aktualisasi diri seperti ingin disanjung oleh
orang lain, ingin sukses mencapai cita-cita, dan ingin
menonjol dari orang lain baik dalam usaha atau karir
kekayaan dan lain-lain.
Perilaku dapat dilihat dalam berdasarkan perkembangan
penyakit yaitu:
1. Perilaku mempengaruhi faktor resiko penyakit tetentu.
16 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
2. Perilaku itu sendiri dapat berupa faktor resiko seperti
merokok merupakan factor resiko utama baik bagi
penyakit jantung koroner maupun kanker paru karena
kemungkinan mendapatkan penyait lebih besar dari
pada orang yang tidak merokok.
5. Perubahan perilaku
Perilaku kesehatan merupakan hal yang penting dalam
masalah perubahan dan pembentukan perilaku. Perubahan
perilaku berkitan dengan tujuan dari pendidikan atau
penyuluhan kesehatan yang menunjang program-program
ksehatan lainnya. Teori tentang perubahan perilaku yaitu:
a. Teori Stimulus Organisme Respon (SOR)
Teori ini berdasar asumsi tentang penyebab terjadinya
perubahan perilaku tergantung pada stimulus yang
berhubungan organisme. Perubahan perilaku terjadi
dengan cara meningkatkan rangsangan (stimulus). Oleh
sebab itu, perubahan perilaku terjadi melalui proses
pembelajaran.
Proses terjadinya perubahan perilaku sama
dengan belajar, yang menggambarkan bagaimana belajar
pada individu yang terdiri dari:
1) Stimulus atau rangsangan yang diberikan pada
organisme dapat diterima atau ditolak.
2) Apabila stimulus telah diterima oleh organisme
maka ia mengerti stimulus dan dilanjutkan kepada
proses berikutnya.
T E O R I D A N K O N S E P P E R I L A K U | 17
3) Setelah organisme mengelolah stimulus tersebut
sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi
stimulus yang telah diterimanya.
4) Dengan dukungan fasilitas serta dorongan daari
lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai
efek tindakan dari individu tersebut (perubahan
prilaku).
b. Teori Festinger (Dissonance Theory)
Perilaku seseorang terjadi pada saat tertentu karena
adanya keseimbangan antara sebab atau alasan dan akibat
atau keputusan yang diambil (consonance). Apabila
terjadi stimulus dari luar yang lebih kuat, maka dalam
diri orang tersebut kan terjadi ketidak seimbangan
(dissonance). Kalau akhirnya stimulus tersebut direspons
positif (menerimanya dan melakukannya) maka berarti
terjadi perubahan perilaku baru (hasil perubahan), dan
akhirnya kembali terjadi keseimbangan lagi
(consonance).
Rumus perubahan perilaku menurut festinger:
terjadi perubahan perilaku karena adanya perbedaan
elemen kognitif yang seimbang dengan elemen tidak
seimbang. Contoh seorang Ibu hamil memeriksakan
kehamilannya terjadi karena ketidakseimbangan antara
keuntungan dan kerugian stimulus (anjuran periksa
hamil).
c. Teori fungsi
18 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
Perubahan perilaku individu terjadi karena adanya
kebutuhan. Hal ini berarti bahwa, stimulus yang dapat
mengakibatkan perubahan perilaku seseorang apabila
stimulus tersebut dapat mengerti dalam konteks
kebutuhan orang tersebut. Oleh sebab itu, stimulus atau
obyek perilaku harus sesuai dengan kebutuhan orang
(subyek).
Prinsip teori fungsi yakni:
1) Perilaku merupakan fungsi instrumental
(memenuhi kebutuhan subyek)
2) Perilaku merupakan pertahanan diri dalam
menghadapi lingkungan (bila hujan, panas)
3) Perilaku sebagai penerima obyek dan memberikan
arti (respons terhadap gejala sosial)
4) Perilaku berfungsi sebagai nilai eksprsif dari diri
seseorang dalam menjawab situasi (marah, senang)
T E O R I D A N K O N S E P P E R I L A K U | 19
1) Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan
tetap;
2) Kekuatan pendorong tetap, kekuatan penahan
menurun;
3) Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan
turun.
20 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
PERKEMBANGAN
BAB PROSES ADAPTASI
II PSIKOLOGI SEPANJANG
DAUR KEHIDUPAN
PERKEMBANGAN PROSES | 21
PSIKOLOGI SEPANJANG KEHIDUPAN
A. Tahap-tahap Proses Adaptasi pada Wanita
Hakikat manusia dalam perspektif psikologi merupakan salah
satu bentuk proses penyesuaian. Bentuk penyesuaian diri telah
berkembang berdasarkan tahap yang dialami manusia tentang
perkembangan kepribadian. Bentuk-bentuk penyesuaian diri
terbagi dua yaitu:
1. Adaptif
Bentuk penyesuaian diri adaptif dikenal dengan sebutan
adaptasi. Sifat bentuk penyesuaian diri merupakan segala
bentuk perubahan yang terjadi dalam proses badani yang
semta-mata untuk menyesuaikan diri dapa lingkungan
sekitar. Manusia menyesuaikan diri dengan lingkungan akan
tetpi tidak selalu manusia yang selalu berubah tetapi justru
manusia yang harus mengubahnya. Manusia sebagai
makhluk hidup mempunyai daya upaya untuk dpat
menyesuaikan diri baik aktif maupun pasif.
2. Maladaptif
Terdiri dari manipulasi, impulsif dan narkisisme. Menarik
diri termasuk dalam transisi antara respon adaptif dengan
maladaptif sehingga individu cenderung berfikir ke arah
negatif. Bentuk deteksi respon meladaptif yaitu sensitive
terhadap kritik, tidak mampu berkompetisi, tetapi hanya mau
berkompetisi dengan lawan yang sudah diketahui. Beberapa
petunjuk yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya
maladaptif, yaitu:
22 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
a. Sensitif terhadap kritik, contohnya individu tidak bias
merespon secara positif terhadap koreksi, juga tidak dapat
mengkritik diri sendiri.
b. Tidak mempu kompetisi, contohnya individu hanya mau
berkompetisi dengan kawan yang jelas dapat dikalahkan.
Reaksi Penyesuaian Diri:
1. Rasionalsisai, yaitu pemberian informasi/penjelasan
yang menyenangkan (rasional).
2. Kompensasi, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh
individu untuk mengatasi perasaan tidak aman. Contoh:
seseorang yang meniggal dunia anaknya karena cacat
lahir kemudian menghabiskan seluruh kemampuan,
waktu, dan tenga untuk membantu anak-anak
cacat/terbelakang.
3. Negatifisme yaitu reaksi yang dinyatakan sebagai
perlawanan bawah sadar pada orang/objek-objek
lainnya.
4. Kepasrahan (resignation) ialah tipe kekecewaan
mendalam yang sangat kuat yang adakalanya dialami
oleh individu dan bias berlangsung lama atau sebentar
5. Pelarian (flight) yaitu reaksi penyesuaian diri dari
situasi khusus yang menyebabkan kekecewaan atau
kegelisahan.
6. Represi, yaitu mengeluarkan pengalaman atau perasaan
tertentu dari kesadaran dan manusia cenderung
menekan aspek-aspek yang tidak menyenangkan.
PERKEMBANGAN PROSES | 23
PSIKOLOGI SEPANJANG KEHIDUPAN
B. Proses Adaptasi Psikologi pada Wanita Sepanjang Daur
Kehidupannya
1. Bayi
Bayi adalah masa dasar atau tahun-tahun dasar yang
sesungguhnya, karena pada saat ini banyak pola perilaku,
sikap dan pola eksresi emosi terbentuk. Masa bayi adalah
masa di mana pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat
baik secara fisik maupun psikologi yaitu adanya perubahan
dalam penampilan dan kemampuan.
Masa bayi adalah masa berkurangnya
ketergantungan, merupakan efek dari pesatnya
perkembangan pengendalian tubuh yang memungkinkan
bayi duduk, berdiri, berjalan dan menggerakkan benda-
benda. Masa bayi adalah masa meningkatnya individualitas,
kemandirian memungkinkan bayi mengembangkan hal hal
yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Di masa ini
permulaan sosialisasi yaitu bayi cepat berubah menjadi
keinginan untuk menjadi bagian dari kelompok sosial,
misalnya protes ketika di biarkan sendiri selama beberapa
waktu.
Masa bayi adalah permulaan berkembangnya
penggolongan peran seks, misalnya:
a) Bayi laki-laki dengan warna biru
b) Bayi perempuan dengan warna pink
c) Mainan laki-laki berbeda dengan mainan perempuan
Masa bayi adalah masa yang menarik karena:
24 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
a) Perbandingan tubuh yang belum wajar
b) Memakai baju dan diselimuti
c) Ketidakberdayaan dan ketergantungan
d) Terlihat menarik
Masa bayi adalah permulaan kreativitas, bulan pertama
bayi belajar mengembangkan minat dan sikap merupakan
dasar bagi kreativitasnya kemudian untuk penyesuaian diri
dengan pola yang diletakkan oleh orang lain, ditentukan oleh
perlakuan orang lain terutama orang tua. Masa bayi adalah
masa berbahaya, baik fisik maupun psikologisnya.
a) Bahaya fisik: penyakit dan kecelakaan sering
menyebabkan ketidakmapuan atau bahkan kematian.
b) Bahaya psikologis: karena pola perilaku, minat dan sikap
terbentuk selama masa bayi makan bahaya psikologis
dapat terwujud jika di letakkan dasar-dasar yang buruk
pada masa itu
PERKEMBANGAN PROSES | 25
PSIKOLOGI SEPANJANG KEHIDUPAN
2. Balita
Anak-anak bersifat pemberani sehingga tidak terhambat
oleh rasa takut karena kalau dirinya mengalami sakit atau
di ejek teman-temannya sebagaimana di takuti anak yang
lebih besar. Anak mudah dan cepat belajar karena tubuh
mereka masih sangat lentur dan keterampilan yang di
miliki baru sedikit.
Anak lebih menyukai kontak sosial sejenis
daripada hubungan sosial dengan kelompok jenis
kelamin yang berlawanan. Anak anak mengungkapkan
rasa marah dengan ledakan amarah, yang di tandai
dengan menangis, berteriak, menggeretak, menendang,
melompat-lompat dan memukul. Perkembangan moral
merupakan Moralitas prakonverisional artinya anak-anak
berorientasi patuh dengan hukuman dalam arti ia menilai
benar salahnya perbuatan berdasarkan akibat akibat fisik
dari perbuatan itu. Anak-anak memyesuaikan diri dengan
harapan sosial agar memperoleh pujian.
3. Usia Sekolah (6-12 tahun)
Anak-anak pada masa ini meluangkan tugas
perkembangan dengan belajar keterampilan fisik untuk
permainan biasa. Anak berminat dalam kegiatan-
kegiatan dengan teman-teman dan ingin menjadi bagian
dari kelompok yang mengharapkan anak untuk
menyesuaikan diri dengan pola-pola perilaku, nilai-nilai
26 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
dan minat anggotanya. Penggolongan peran seks,
mempengaruhi penampilan, perilaku, cita-cita, minat,
sikap terhadap lawan jenis, dan penilaian diri.
Anak-anak secara aktif menyusun pengetahuan,
dan mengembangkan konsep-konsep mereka secara
logis, sistematis dan rasional yang di peroleh dari
koneksi-koneksi sosial dan orang lain yang kompeten.
Interaksi sosial anak dengan orang dewasa yang lebih
terapil dan teman sebaya, akan meningkatkan
perkembangan kognitifnya. Pengetahuan tidak
dihasilkan dari dalam diri individu, melainkan dibangun
melalui interksi dengan orang lain dan benda budaya
seperti buku. Ini menunjukkan bahwa pengalaman dapat
ditingkatkan melalui interaksi dengan orang lain dalam
aktifitas yang kooperatif.
PERKEMBANGAN PROSES | 27
PSIKOLOGI SEPANJANG KEHIDUPAN
4. Remaja
Peralihan dari masa anak-anak dan masa dewasa yang
diawali dengan kematangan seksual, usia remaja yaitu
dimulai usia 11 tahun sampai 20 tahun. Prestasi sekolah
penting bagi anak remaja, karena mereka ingin
mengembangkan hasil usahanya. Remaja termasuk
kelompok anak tanggung yang memungkinkan
membentuk persahabatan yang mendalam dan
identifikasi dengan anggota sejenis yang dipilih,
meningkantkan cara berfikir kritis, pengendalian emosi
dan memiliki tanggung jawab yang lebih terhadap suatu
tindakan atau perbuatan.
a) Remaja yang matang lebih awal
Konsep diri menyenangkan memberikan sikap yang
dapat menyesuaikan diri dengan baik.
b) Remaja yang matang terlambat
Konsep diri kurang menyenangkan menyebabkan
menyesuaikan diri buruk.
c) Kepatutan seks dalam penampilan diri, minat dan
perilaku konsep diri baik, ketidakpatutan seks rendah
diri dan konsep diri buruk
d) Bila hubungannya erat dengan satu orang anggoya
maka remaja ini akan mengidentifikasikan diri dan
mengembangkan pola kepribadian yang sama
dengan anggota keluarga tersebut.
28 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
e) Perubahan sosial yang penting dalam masa remaja
meningkatnya pengaruh kelompok sebaya,
pengelompokka sosial baru dan nilai nilai baru
dalam pemilihan teman.
f) Ketidakmatang perilaku sosial, seksual dan moral
akan menimbulkan penolakan diri yang dapat
merusak penyesuaian pribadi dan sisoal.
PERKEMBANGAN PROSES | 29
PSIKOLOGI SEPANJANG KEHIDUPAN
PROSES ADAPTASI
BAB PSIKOLOGIS PADA BAYI
III DAN ANAK SESUAI
TAHAP
PERKEMBANGANNYA
Setelah mempelajari BAB ini, Anda diharapkan mampu menjelaskan dan memah
32 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu fungsi organ-
organ jasmaniah, bukan organ-organ jasmaniah itu sendiri.
Secara umum perkembangan anak selama masa
perkembangannya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang terangkum dalam dua faktor yaitu faktor internal dan
eksternal.
a) Faktor internal, segala sesuatu yang ada dalam diri
individu yang keberadaannya mempengaruhi dinamika
perkembangan.
b) Faktor eksternal, segala sesuatu yang berada diluar diri
individu yang keberadaannya mempengaruhi terhadap
dinamika perkembangan.
Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan individu:
1. Faktor keturunan bagi perkembangan.
Ada beberapa asas tentang keturunan, sebagai berikut:
a) Asas reproduksi
b) Asas variasi
c) Asas regresi filial
d) Asas jenis menyilang
e) Asas konformitas
2. Faktor keluarga bagi perkembangan
Ada empat pola dasar relasi orang tua ke-anak yang
bipolar yang berpengaruh terhadap perkembangan anak.
a) Tolerance-intolerance
b) Permissiveness-Strichtness
34 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
bisa memusatkan perhatian, anak-anak semacam ini
akan mudah bosan dan cenderung ingin menyerang,
bahkan bisa memiliki reaksi berlebihan terhadap
frustasi.
b) Autisme adalah gangguan yang terjadi pada anak yang
telah mengalami kondisi menutup diri. Gejalanya
termasuk anak tidak berinteraksi dan berkomunikasi
dengan orang lain. Gangguan ini terlihat pada anak
saat mencapai usia 3 tahun, dan membuat anak
bertindak tidak tepat seperti membenturkan kepala
mereka. Pada perlaku non-verbal seperti dia suka
menyendiri serta terlambat untuk bisa berbicara.
c) Syndrome asperger merupakan gangguan kejiwaan
pada diri seseorang yang ditandai adanya dengan
rendahnya kemampuan bersosialisasi dan
berkomunikasi.
d) Retardasi mental pada anak yaitu ciri anak tersebut
memiliki hambatan dalam menyelesaikan tugas
sehari-harinya.
Berikut ini adalah masalah psikologi anak berupa
perubahan emosi:
1. Gangguan Kecemasan
Kecemasan adalah jenis yang sangat umum dari
gangguan psikologis yang mempengaruhi anak-anak.
Pada pada gejala utama dari gangguan kecemasan adalah
36 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
Solusi: memberikan teguran serta nasihat yang baik. Ini
termasuk metode pendidikan yang sangat baik juga
bermanfaat untuk meluruskan kesalahan pada anak
kemudian berilah pengertian dengan penuh kasih sayang.
6. Kebutuhan bimbingan psikologis
Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam layanan
bimbingan untuk memenuhi kebutuhan bimbingan
psikolog pada anak. Menurut Myrick (dalam Muro &
Kottman, 1995) ada empat pendekatan yang dirumuskan
sebagai suatu pendekatan dalam bimbingan, yaitu
pendekatan krisis, remedial, preventif dan
perkembangan.
a) Pendekatan krisis
Pendekatan krisis layanan bimbingan dilakukan
bilamana ditemukan adanya suatu masalah yang krisis
yang harus segera ditanggulangi, dan guru ataupun
pembimbing bertindak membantu anak menghadapi
masalah tersebut untuk menyelesaikannya. Teknik
yang digunakan dalam pendekatan ini adalah teknik-
teknik yang secara “pasti” dapat mengatasi krisis
tersebut. Contoh: seorang anak menangis. Ketika
anak bermain di luar kelas sebab tangannya berdarah
dilempar batu oleh teman sebayanya. Guru atau
pembimbing yang menggunakan pendekatan krisis
akan meminta anak untuk membicarakan agar
menyelesaikan masalah dengan teman yang telah
38 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
masalah dapat dihindari sebaik-baiknya. Pendekatan
preventif ini dapat dilakukan dengan cara
menyampaikan informasi kepada anak tentang akibat
dari suatu tindakan tertentu.
c. Pendekatan perkembangan
Pendekatan perkembangan, kebutuhan layanan
bimbingan di taman kanak-kanak muncul dari
karakteristik serta permasalahan perkembangan anak
didik, baik permasalahan yang berupa dengan
perkembangan fisik sosial, emosi, maupun bahasa.
Beberapa teknik dapat digunakan dalam pendekatan
seperti ini mengajar, tukar informasi, bermain peran,
melatih, tutorial dan konseling.
40 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
Pada masa perkembangan sosial ini dipengaruhi oleh
psikologi dari keluarga, bila dalam keluarganya tercipta
suasana yang harmonis, saling bekerja sama dalam
mengerjakan tugas keluarga serta melaksanakan aturan,
maka anak akan memiliki kemampuan seperti yang
dilakukan keluarganya dalam berhubungan dengan orang
lain.
f) Masa sekolah
Perkembangan anak pada masa sekolah yaitu:
a) Tahapan operasioanal
Antara usia 7-12 tahun yaitu pada tahapan ini anak-anak
mengusai berbagai konsep konservasi untuk melakukan
manipulasi logis lainnya.
b) Perkembangan intelektual
Pada usia SD 6-12 tahun anak sudah dapat mereaksi
rangsangan intelektual atau melaksanakan tugas-tugas
belajar.
c) Perkembangan bahasa
Bahasa adalah sarana komunikasi dengan orang lain.
Usia SD ini merupakan masa perkembangan pesatnya
kemampuan mengenal dan menguasai perbendaharaan
kata.
d) Perkembangan sosial
Perkembangan sosial merupakan tercapainnya
kematangan sosial, atau bisa dikatakan bahwa
tercapainnya proses belajar dalam menyesuaikan diri
42 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
Perkembangan cenderung lebih stabil atau tenang
sebelum memasuki masa remaja yang pertumbuhannya
sangat cepat. Masa yang tenang ini diperlukan oleh anak
untuk belajar berbagai kemampuan akademik.
i) Perkembangan bicara
Berbicara merupakan alat komunikasi terpenting dalam
berkelompok, anak bisa belajar bagaimana cara
berbicara dengan baik dalam berkomunikasi dengan
orang lain.
j) Kegiatan bermain
Permainan yang disukai cenderung kegiatan bermain
yang dilakukan secara berkelompok, bermain yang
sifatnya menjelajah, ke tempat yang belum pernah
dikunjungi baik di kota maupun di desa mengasikkan
bagi anak.
k) Usia 10-12
Pada usia ini perhatian membaca adalah puncaknya
materi bacaan semakin luas.
i) Masa pubertas
1) Kosep pengertian remaja
Fase remaja merupakan masa beralih dari akhir masa
kanak-kanak menuju masa dewasa. Masa remaja
ialah masa pencarian jati diri seseorang dalam masa
kanak-kanak sampai masa dewasa. Tugas yang
terpenting dalam fase ini ialah belajar melakukan
hubungan dengan teman-temannya, yaitu dengan cara
44 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
c) Perubahan proporsi tubuh. Maksudnya proporsi tubuh
disini ialah perubahan daerah tubuh yang tadinya lebih
kecil sekarang menjadi besar. Dikarenakan kematangan
tubuh tercapai lebih cepat dari pada tubuh yang lain
Beberapa minat remaja, antara lain:
a) Minat rekreasi seperti permainan olahraga, bersantai,
bepergian, membaca, menonton televisi, melamun.
b) Minat pribadi seperti minat pada penampilan diri, minat
pada prestasi, minat pendidikan, minat pada agama,
minat pada seks, dan perilaku seks.
-
46 | P S I K O L -O G I K E B I D A N A N
- MODUL TEORI
- PSIKOLOGI KEBIDANAN
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- KATA PENGANTAR
-
-
- Pembelajaran Praktikum merupakan metode pembelajaran yang
di lakasanakan di laboratorium. Modul ini dibuat untuk
membantu mahasiswa dalam mencapai tujuan pembelajaran mata
kuliah Psikologi Kebidanan. Pada kesempatan ini kami ingin
menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada tim penulis
modul ini atas dedikasi dan kerja keras yang telah diwujudkan
hingga selesainya penulisan modul ini.
- Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
memberikan kesempatan, dukungan dan bantuan dalam
penyelesaian modul ini. Modul ini masih jauh dari sempurna,
penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan demi
kesempurnaan modul ini. Semoga modul ini bermanfaat bagi kita
semua dalam rangka mewujudkan pembelajaran di perguruan
tinggi yang berkualitas.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- Tim Penyusun
-
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 47
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
- Perubahan psikologi masa menopause
48 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
A. Wanita Sebagai Gadis Remaja
Remaja sebagai periode transisi antara masa anak ke masa dewasa.
Remaja termasuk golongan anak, tetapi dia tidak pula termasuk orang
dewasa. Remaja masih belum mampu menguasai fungsi-fungsi fisik
dan psikisnya. Berdasarkan kronologis usia maka remaja adalah
individu antara umur 10-19 tahun. Sedangkan, ditinjau dari segi
tersebut mereka masih termasuk golongan anak-anak, mereka masih
harus banyak belajar untuk dapat memperoleh tempat dalam
masyarakat sebagai warganegara yang bertanggung jawab.
Karakteristik Masa Remaja
1. Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat, lebih
cepat dibandingkan dengan masa anak-anak dan masa remaja.
Untuk mengimbangi pertumbuhan yang cepat itu, remaja dewasa
membutuhkan makan dan tidur yang lebih banyak.
a. Perkembangan fungsi organ seksual
Fungsi organ seksual mengalami perkembangan yang kadang-
kadang menimbulkan masalah yang menjadi penyebab
timbulnya perkelahian, bunuh diri, dan sebaginya.
b. Cara berpikir kausalitas
Cara berpikir kausalitas yaitu menyangkut hubungan sebab
dan akibat, remaja sudah mulai berpikir kritis sehingga dia
akan melawan bila orang tua, guru, lingkungan, masih
menganggap sebagai anak kecil.
c. Emosi yang meluap-luap
Keadaan emosi remaja masih lebih karena hal ini
hubungannya dengan keadaan hornonal. Emosi remaja lebih
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 49
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
mendiminasi dan menguasai diri mereka dari pada pikiran
yang realistis.
d. Mulai tertarik pada lawan jenis
Kehidupan sosial remaja, mereka mulai tertarik kepada lawan
jenisnya dan mulai berpacaran. Jika dalam hal ini orang tua
kurang mengerti, kemudian melarangnya, akan menimbulkan
masalah.
e. Menarik perhatian lingkungan
Pada masa ini, remaja mulai mencari perhatian dari
lingkungannya berusaha mendapatkan status dan peras seperti
kegiatan remaja di kampung-kampung yang diberi peranan,
misalnya mengumpulkan dana atau sumbangan kampung.
f. Terikat dengan kelompok
Remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarik pada
kelompok sebayanya sehingga tidak jarang orang tua
dinomerduakan sedangkan di kelompoknya dinomersatukan.
2. Kebutuhan Masa Remaja
Kebutuhan fisik, sosial, dan emosional pada masa remaja antara
lain:
a. Kebutuhan akan kasih sayang
Kebutuhan kasih sayang yang meliputi menerima kasih sayang
dari keluarga atau orang lain.
b. Kebutuhan ikut serta dan kebutuhan kelompok
Menyatakan afeksi kepada kelompok, turut memikul
tanggungjawab kelompok, serta menyertakan kesediaan dan
kesetiaan pada kelompok.
c. Kebutuhan berdiri sendiri
50 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
Remaja membutuhkan pengakuan dari lingkungannya bahwa ia
mampu melaksanakan tugas-tugas seperti yang dilakukan oleh
orang-orang dewasa.
58 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
Adolesense berasal dari istilah latin, yang berarti masa muda
yang terjadi antara 17-30 tahun. Sehingga disimpulkan bahwa,
proses perkembangan psikis remaja dimulai antara 11-22 tahun.
Anak gadis pada masa adolesense adalah anak gadis masa
transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik,
psikis, dan psikologi. Secara kronologis yang tergolong remaja
ini berkisar antara 11/12-21 tahun. Untuk menjadi orang
dewasa, mengutip pendapat Erikson, remaja akan melalui masa
krisis, remaja berusaha untuk mencari identitas diri.
a. Cinta Diri
Cinta diri merupakan suatu sumber pergeseran atau benturan
sebanyak komponen yang ada pada manusia, cinta diri
menciptakan tuntutan hasrat dan kebutuhan serta kebebasan
yang meluas pada manusia. Ada dua kepentingan hidup ialah
kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Berkorban demi
kepentingan umum menjadi tidak berarti, sebab naluri cinta
dirinya tidak membiarkan kehilangan kesempurnaan sedikitpun
dari dirinya. Berdasarkan cinta diri setiap manusia selalu
mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum.
B. Wanita sebagai Wanita Dewasa
Seorang wanita bisa dikatakan hamil secarah normal jika di
dalam rahimnya bertumbuh kembang manusia yang baru dan
kehamilan bisa juga terjadi di luar rahim atau dinamakan
kehamilan di luar kandungan dan pada keadaan yang sangat
jarang terjadi yang dapat bertahan hingga cukup besar, manusia
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 59
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
diciptakan untuk mengandung hanya satu janin saja. Keadaan
kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang bisa saja terjadi
sehingga apabila seorang wanita dalam keadaan hamil dikatakan
berisiko tinggi.
1. Masa kehamilan
Seorang wanita bisa dikatakan hamil secarah normal jika di
dalam rahimnya bertumbuh kembang manusia yang baru
dan kehamilan bisa juga terjadi di luar rahim atau
dinamakan kehamilan di luar kandungan dan pada keadaan
yang sangat jarang terjadi yg dapat bertahan hingga cukup
besar, manusia diciptakan untuk mengandung hanya satu
janin saja. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal
yang bisa saja terjadi sehingga apabila seorang wanita
dalam keadaan hamil dikatakan berisiko tinggi.
a) Teori reva rubin
Rubin adalah seorang bidan USA. Rubin
mengembangkan penelitiannya dan teori tentang
kesehatan Ibu dan anak pada khususnya Ibu bersalin.
Penelitian dilakukan lebih dari 20 tahun dengan lebih
dari 6000 responden.
Tujuan rubin mengidentifikasi bagaimana wanita
mencapai peran sebagai seorang Ibu dan interfensi yang
memungkinkan yang akan menimbulkan efek negatif.
Menekan pada pencapaian peran Ibu, untuk mencapai
peran tersebut seorang wanita memerlukan proses belajar
melalui aktivitas atau latihan. Dengan begitu, seorang
60 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
wanita terutama calon Ibu dapat mempelajari perannya
sebagai Ibu. Sehingga, dia mampu beradaptasi dengan
perubahan yang terjadi terutama perubahan pisikologi
dalam kehamilan dan setelah persalinan.
b) Teori ramano
Teori marcer lebih menekan kan pada stret ante partum
dalam pencapaian peran Ibu dalam pencapaian peran Ibu
ia megidentifikasi seorang wanita pada masa pertama
post partum memperlihatkan bahwa wanita akan lebih
dekat kepada bayi nya di banding dengan melakukan
sesuatu sebagai seorang Ibu pada umumnya (Kartini,
1992).
2. Efek Stress Antepartum
Kamplikasi dari resiko pada saat kehamilan dan pegalaman
negatif dari hidup seorang wanita tujuan asuhan yang
diberikan ialah untuk mengurangi ketidakpercayaan Ibu, dari
penelitian Marcer ada enam faktor yang berhubungan dengan
status kesehatan Ibu, yaitu:
a) Hubungan interpersonal
b) Peran keluarga
c) Stress antepartum
d) Dukugan sosial
e) Rasa percaya diri
f) Penguasaan rasa takut, ragu, dan depresi
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 61
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
3. Pencapaian Peran Ibu
Peran Ibu bisa tercapai saat Ibu dekat dengan bayinya atau
Marcer menyebutkan tentang stress antepartum terhadap
fungsi keluarga, baik positif atau yang negatif. Jika fungsi
keluarganya positif maka Ibu hamil dapat mengatasi stress
antepartum karena bahaya kehamilan dapat mempengaruhi
presepsi terhadap status kesehatan, dengan dukungan
keluarga dan bidan makan Ibu bisa mengurangi stress
antepartum dan perubahan yang terjadi pada Ibu hamil
selama masa kehamilan dan trimester I ,II dan III merupakan
hal yang sangat fisiologis sesuai filosofi asuhan kebidanan
bahwa menarche, kehamilan, nifas, dan menopause,
merupakan hal yang fisiologis sesuai filosofi asuhan
kebidanan bahwa menarche, kehamilan, nifas dan
menopause merupakan hal yang fisiologis.
Perubahan yang dialami Ibu selama kehamilan terkadang
dapat mengakibatkan stress antepartum sehingga bidan harus
memberikan asuhan kebidanan pada Ibu hamil agar dapat
menjalani proses kehamilan secara normal dan perubahan
yang dialami Ibu hamil yaitu:
62 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
d) Ibu telah memasuki masa transisi yaitu dari masa
menerima kehamilan ke masa persiapan kelahiran dan
akan menerima bayinya.
4. Masa Persalinan
a) Adat Kebiasaan Melahirkan
Banyak orang yang berspekulasi tentang mudah atau
sulitnya aktivitas dalam melahirkan bayi, dengan
memperbandingkan pada prosesnya dengan berbagai
suku bangsa yang mempunyai berbagai macam budaya.
Penduduk yang pemeluk norma tradisional secara ketat
dan wanita-wanita primitif yang memiliki toleransi lebih
besar terhadap penderitaan dan rasa sakit di waktu
melahirkan bayinya. Dengan itu, proses melahirkan pada
wanita-wanita primitif itu lebih mudah dan lebih cepat.
Proses reproduksi pada mereka yang kelihatannya lebih
simpel-sederhana, jika dibandingkan dengan proses
reproduksi pada wanita-wanita modern yang mengalami
“proses degeneratif” disebabkan oleh kebudayaan yang
sangat memberikan kemudahan dan kemanjaan, yang
menyebabkan tubuh dan mentalnya wanita kurang
terlatih untuk fungsi reproduksi atau melahirkan anak
bayinya.
Banyak peneliti mengatakan bahwa, pada otot-otot
panggul wanita primitif itu sangat efisien dari pada otot
panggul wanita modern yang sekarang yang serba
“manja” sebab wanita-wanita dengan kebudayaan
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 63
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
primitif itu hidupnya lebih aktif dan kerjanya sangat jauh
lebih berat guna menghadapi tantangan alam, sedangkan
jika dibandingkan dengan wanita modern yang hidup
dalam kebudayaan sangat tinggi dengan berbagai macam
fasilitas (Susanti, 2008).
Kerja berat dan kehidupan aktif jelas akan
memperkuat untuk otot-otot panggulnya sendiri sehingga
memudahkan pada proses kelahirannya. Sedang
kebudayaan yang modern yang sangat tinggi sekarang ini
menyebabkan timbulnya pengaruh yang sangat
melemahkan dan inhibisi terhadap otot-otot panggul juga
terhadap aktivitas melahirkan bayi.
Jika wanita suku primitif yang tengah hamil itu tiba-
tiba saja merasakan ada tanda-tanda mau melahirkan dan
suatu saat dia akan melakukan perjalanan yang jauh
maka ia akan berhenti sebentar untuk menolong kelahiran
bayi dan diri sendiri, dan meneruskan lagi perjalanannya
sampai ia tiba pada tempat yang ingin ditujunya.
Faktanya menunjukkan di kalangan wanita yang
berkebudayaan primitif maupun di kalangan wanita-
wanita yang modern di kota-kota besar dan sering kali
berlangsung kejadian seperti: para wanita tersebut ada
kalanya akan dihadapkan pada gangguan yang cukup
serius dan macam-macam kesulitan pada waktu mereka
ingin melahirkan bayinya. Kesulitan tersebut kadangkala
juga mengakibatkan wanita-wanita yang tadi menjadi
64 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
meninggal dunia. Proses kelahiran inilah yang sangat
yang mendorong orang untuk mengembangkan ilmu
kebidanan dan kedokteran, guna untuk meringankan
penderitaan para Ibu yang mau melahirkan bayinya.
b) Emosi pada Saat Hamil dan Proses Melahirkan
1) Emosi pada saat hamil
Perubahan emosional yang terjadi selama kehamilan.
Hormon yang dapat mempengaruhi keadaan hati,
karena kadarnya yang naik turun. Karena itu, normal
jika Ibu hamil sering merasa sedih, menangis, panik,
sedikit tidak yakin atau merasa sangat bahagia sekali.
Perubahan yang ini harus dihadapi walaupaun agak
membingungkan untuk sementara waktu saja. Merasa
sedih atau marah waktuya lebih dari 3 minggu.
Hadirnya sang janin yang ada dalam rahim, maka hal
itu yang akan mempengaruhi emosi si Ibu. Apabila
pengaruh emosi Ibu itu tidak didukung oleh
lingkungan sekitarnya atau keluarga yang harmonis
maupun lingkungan tempat yang ia tinggal yang
kondusif, maka hal ini akan menyebabkan stress pada
Ibu hamil.
Contoh, Ibu yang hamil kurang waktu tidurnya akan
bisa mempengaruhi kondisi kesehatan. Karena waktu
untuk beristirahatpun akan berkurang. Apabila rasa
stress yang muncul maka mempengaruhi nafsu
makan Ibu, akibatnya bisa berbahaya pada
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 65
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
kesehatanya. Makanan yang bergizi yang dIbutuhkan
Ibu dan janin tentu berkurang karena pasokan
makanan bergizi sudah kurang, maka yang
dikhawatirkan pertumbuhan janin akan terganggu.
Secara psikologis, stress pada sang Ibu hamil ada tiga
yaitu:
a) Tahap pertama itu adalah pada triwulan pertama
yaitu pada saat umur kehamilan 1 hingga 3 bulan,
sepertinya Ibu belum terbiasa dengan
keadaannya, di mana adanya perubahan pada
hormon yang mempengaruhi pada kejiwaan Ibu,
sehingga Ibu sering merasakan kesal dan sedih.
Selain itu, Ibu hamil juga yang mengalami mual-
mual dan morning sickness, yang juga
mengakibatkan stress dan gelisah.
b) Tahap kedua saat triwulan kedua yaitu pada saat
umur kehamilan 4 hingga 6 bulan. Dalam waktu
tersebut, biasanya Ibu sudah merasa tenang dan
tidak gelisah lagi, karena sudah terbiasa dengan
keadaannya. Di tahap ini, Ibu hamil sudah bisa
melakukan aktivitas.
c) Tahap ketiga yakni trimester ketiga. Stress pada
Ibu yang hamil akan meningkat kembali. Hal
ini dapat lagi terjadi dikarenakan kondisi
kehamilan Ibu semakin membesar. Kondisi ini
tidak jarang memunculkan masalah seperti
66 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
posisi tidur yang sangat kurang nyaman dan
mudah merasa lelah. Dan semakin bertambah
dekatnya waktu kehamilan pun akan membuat
tingkat stress Ibu yang semakin tinggi. Perasaan
cemas yang muncul bisa disebabkan si Ibu
memikirkan proses melahirkan serta keadaan
bayi yang akan dilahirkan.
Mood Ibu hamil sebenarnya seperti perilakunya
saat menjelang waktu haid atau
premenstruation syndrom (PMS). Sedangkan
trimester pertama, hal ini karena dia sedang
menyesuaikan diri dengan perubahan yang akan
terjadi pada hormon dan tubuh.
c) Somatic dan Psikis yang Mempengaruhi Kelahiran
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam kehamilan yaitu:
1) Faktor-faktor somatik (somatogenik):
1.1 Neroanatomi
1.2 Neurofisiologi (ilmu fisiologi yang mempelajari
studi fungsi sistem saraf).
1.3 Nerokimia
1.4 Tingkat kematangan dan perkembangan organik
2) Faktor-faktor pre dan peri-natal
Faktor-faktor psikologik (psikogenik):
2.1 Interaksi Ibu dan anak: normalnya (rasa aman
dan rasa percaya) atau tidak normal berdasarkan
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 67
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
kekurangan dan keadaan yang terputus (perasaan
tidak percaya dan kebimbangan atau bingung).
2.2 Peranan Ayah
2.3 Persaingan antara saudara kandung
2.4Inteligensi (kemampuan mental bertindak
secara terarah berpikir secara rasional dan
menghadapi lingkungan secara efektif)
2.5Hubungan dalam keluarga, pekerjaan,
masyarakat dan permainan.
2.6Kehilangan yang mengakibatkan, depresi,
kecemasan rasa salah atau rasa malu.
d) Konsep dini (individu yang memiliki pola pertumbuhan
dalam aspek fisik, sosial, dan komunikasi yang sesuai
dengan tahapan yaang sesuai yang sedang di lalui).
e) Pola pembelaan dan adaptasi sebagai reaksi terhadap
bahaya.
f) Tingkat perkembangan emosi
Beberapa Faktor Psikologis yang dapat
mempengaruhi kehamilan Ibu yaitu:
1) Stress. Ibu hamil yang mengalami stress dapat
mempengaruhi kesehatan tubuh Ibu dan janin. Janin
akan sulit atau lambat dalam perkembangan dan
mengalami gangguan emosi saat lahir nanti jika Ibu
hamil yang stress tidak ditangani cepat dengan baik.
2) Dukungan keluarga juga merupakan suatu hal yang
besar dalam menentukan status kesehatan Ibu. Jika
68 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
seluruh anggota keluarga mengharapkan kehamilan
Ibu, mendukung dan memberikan semangat bahkan
memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal
seperti dalam pemilihan makanan, maka Ibu hamil
akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan
siap dalam menjalani kehamilan, persalinan, dan
masa nifasnya nanti.
3) Faktor lingkungan sosial, budaya, dan ekonomi.
Faktor ini sangat berpengaruh dalam kehamilan yaitu
adat istiadat, gaya hidup, dan fasilitas kesehatan serta
tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah sebuah
gaya yang berisi tentang kesehatan dari berbagai
faktor hidup yang digunakan Ibu hamil. Seorang Ibu
hamil sebaiknya tidak merokok, bahkan kalau perlu
selalu menghindari asap rokok, kapan dan di mana
pun ia berada, serta harus memperhatikan cara atau
pola makan Ibu, apalagi yang berhubungan dengan
adat istiadat yang berada di lingkuan sekitar. Jika ada
makanan yang tidak dibolehkan dalam adat istiadat
tersebut padahal baik dan sangat berguna untuk gizi
dan kesehatan Ibu hamil, maka sebaiknya tetap
dikonsumsi atau dimakan. Begitupun juga
sebaliknya. Yang tak kalah penting adalah personal
hygiene. Seorang Ibu hamil harus selalu menjaga
kebersihan pada tubuhnya atau dirinya, seperti
mengganti pakaian dalamnya setiap kali pakaian
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 69
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
dalam tersebut terasa lembab, menggunakan bra
yang menunjang payudara, dan pakaian yang
menyerap keringat.
Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu
dalam proses kehamilan yang sehat dan baik.
Keluarga yang memiliki ekonomi yang cukup atau
pendapatan yang cukup dapat memeriksakan
kehamilannya ke klinik atau puskesmas secara rutin,
merencanakan persalinan tenaga kesehatan dan
melakukan persiapan lainnya dengan baik. Akan
tetapi dengan adanyarencana yang telah di buata
sejak awal, yaitu membuat tabungan bersalin, maka
kehamilan dan proses persalinan serta masa nifas
dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Hal yang harus diperhatikan dengan baik adalah
kehamilan bukanlah suatu keadaan patologis yang
berbahaya. Dengan demikian, kehamilan harus
disambut dan dipersiapkan dengan sangat baik agar
dapat dilalui dengan aman dan lancar.
4) Kegelisahan dan ketakutan menjelang kelahiran
Walaupun Ibu hamil memiliki banyak waktu yaitu 9
bulan untuk mempersiapkan proses persalinan, ketika
waktunya sudah dekat akan melahirkan, Ibu tetap saja
merasa panik dan cemas serta khawatir. Kesiapan fisik
dan kesehatan hal tersebut tidak cukup untuk
70 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
melahirkan seorang anak ke dunia. Tetapi, Ibu juga
harus mempersiapkan mental atau psikologisnya.
Perasaan cemas dan takut melahirkan memang wajar
terjadi. Apabila ini merupakan persalinan pertama,
Anda bisa saja memikirkan hal-hal buruk atau hal
tidak baik akan terjadi. Akan tetapi, persalinan yang
kedua juga tetap masih bisa merasakan cemas dan
takut. Misalnya karena persalinan pertama Ibu tidak
lancar, karena hal itu Ibu takut hal tersebut terulang
lagi pada persalinan keduanya. Atau justru karena
persalinan pertama Ibu sangat baik dan lancar, yang
menyebabkan Anda khawatir persalinan kedua akan
bermasalah dan buruk.
Jika Ibu merupakan salah satu dari banyaknya
wanita hamil yang takut dan khawatir melahirkan,
Anda harus melakukan teknik khusus untuk
menangani rasa ketakutan tersebut. Pada dasarnya,
persalinan adalah suatu pengalaman yang dialami
setiap wanita dan kejadian yang indah, tidak selalu
menakutkan dan menegangkan serta bukan suatu hal
yang buruk seperti yang ada dalam pikiran dan
persaan Ibu. Ibu harus mengingat bahwa tubuh
wanita sudah dirancang sedemikian rupa agar bisa
melakukan persalinan. Jangan sampai momen
berharga tersebut Ibu melewatkannya hanya karena
diliputi rasa takut dan khawatir. Beberapa cara untuk
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 71
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
mengatasi rasa cemas dan takut menjelang persalinan
berikut ini.
a) Memilih dokter atau bidan yang terpercaya
b) Punya rencana yang fleksibel
c) Dengarkan tubuh dan bayi Anda
d) Melakukan relaksasi
e) Memahami rasa sakit saat melahirkan
f) Mencari dukungan dari keluarga atau sahabat
g) Menemui terapis
5) Reaksi wanita hipermaskulin dalam menghadapi
persalinan, yaitu:
a) Suatu proses keluarnya hasil konsepsi yang bisa
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia
luar.
b) Suatu proses keluarnya hasil konsepsi yang sudah
cukup bulan atau bahkan bisa hidup di luar
kandungan melewati jalan lahir atau melewati jalan
lain dengan tanpa bantuan lainnya atau kekuatan
sendiri.
c) Proses keluarnya janin pada kehamilan normal (37–
42 minggu) lahir spontan dan normal dengan
presentasi belakang kepala tanpa masalah baik pada
Ibu maupun pada janinnya.
d) Proses terbukanya dan menipisnya serviks dan
janin ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah suatu
proses ketuban dan janin di dorong keluar melalui
72 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
jalan lahir. Jadi persalinan dan kelahiran normal
merupakan proses keluarnya janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan 37-40 minggu. Lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi atau
masalah baik pada Ibu maupun pada janin.
6) Reaksi wanita hipermaskulin dalam menghadapi
persalinan
Reaksi yang terjadi pada wanita hipermaskulin
adalah selalu diikuti perasaan bahwa dia sangat berharap
dan mendambakan anak tetapi ada konflik batin bahwa
dia juga tidak suka mendapatkan keturunan akibatnya
dapat timbul ketidakpercayaan diri pada wanita tersebut,
bahkan dapat mengalami gangguan saraf seperti sakit
kepala hebat pada satu sisi saja atau migraine. Jika saat
wanita hipermaskulin tahu bahwa dirinya hamil, yang
pertama kali akan muncul adalah konflik batin. Dia
merasa seperti bermimpi. Emosi-emosi negatif akan
mengikuti wanita ini. Akibatnya, timbul rasa khawatir
dan kecemasan serta rasa takut yang berlebihan,
contohnya:
a) Cenderung Malas. Seorang suami harus mengerti
bahwa kemalasan ini tidak timbul begitu saja,
melainkan pengaruh perubahan hormonal yaitu
hormon estrogen dan progesteron yang sedang
dialami istrinya. “Jadi tidak ada salahnya jika suami
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 73
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
menggantikan peran istri untuk beberapa waktu.
Semisal dengan menggantikannya menyapu,
membereskan tempat tidur, membuat kopi sendiri,
masak sendiri dan makan sendiri.
b) Lebih Sensitif. Biasanya wanita yang hamil juga
berubah jadi lebih sensitif. Sedikit-sedikit
tersinggung lalu marah. Apapun perilaku Ibu hamil
yang dianggap kurang menyenangkan, hadapi saja
dengan santai dan lembut. Anda harus tahu bahwa
dampak perubahan psikis ini akan hialng dengan
sendirinya. Akan tetapi jika suaminya membalas
kembali dengan kemarahan dan bentakan, bisa-bisa
istri semakin tertekan dan tersiksa sehingga
berpengaruh pada pertumbuhan janinnya.
c) Minta Perhatian Lebih. Perilaku lain yang kerap
“mengganggu” adalah istri tiba-tiba lebih manja dan
selalu ingin diperhatikan. Meskipun baru pulang kerja
dan sangat letih, usahakan untuk menanyakan
keadaannya saat itu seperti “apa kamu sudah makan”.
Suatu Perhatian seperti ini yang diberikan suami,
walaupun sedikit, bisa membuat tumbuhnya rasa
aman yang baik untuk perkembangan janin. Begitu
pula saat istri merasakan pegal-pegal dan linu serta
sakit pada tubuhnya. Istri akan meminta suami untuk
mengusap atau memijat tubuhnya. Seharusnya
dilakukan sambil memberikan perhatian penuh
74 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
dengan mengatakan bahwa hal ini memang sering
dialami wanita yang sedang hamil dan diperlukan
kesabaran untuk menghadapinya.
C. Wanita sebagai Ibu
1. Wanita sebagai Ibu
Ibu adalah orang tua perempuan seorang anak, baik
melalui hubungan biologis maupun sosial. Umumnya, Ibu
memiliki peranan yang sangat penting dalam membesarkan
anak, dan panggilan Ibu dapat diberikan untuk perempuan
yang bukan orang tua kandung (biologis) dari seseorang
yang mengisi peranan ini. Contohnya adalah pada orang tua
angkat (karena adopsi) atau Ibu tiri (istri Ayah biologis
anak). Dapat kita simpulkan bahwa Ibu adalah perempuan
dewasa yang lebih menonjol pada sifatnya sebagai yang
mulia, dihormati, membimbing, mengasuh atau dapat
dikatakan sebagai guru, penuntun yang penuh kasih sayang
dan perawat walaupun tidak semata-mata dibatasi oleh
hubungan biologis.
Sering dikatakan bahwa Ibu adalah jantung dari
keluarga. Jantung dalam tubuh merupakan alat yang
sangat penting, penting bagi kehidupan seseorang. Apabila
jantung berhenti berdenyut, maka orang tersebut tidak dapat
melangsungkan hidupnya. Dari perumpamaan ini dapat
disimpulkan bahwa kedudukan seorang Ibu sebagai tokoh
sentral sangat penting untuk melaksanakan kehidupan.
Pentingnya seorang Ibu terutama terlihat sejak kelahiran
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 75
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
anaknya, dia harus memberikan susu agar anak itu bisa
melangsungkan hidupnya. Mula-mula Ibu menjadi pusat
logistik, memenuhi kebutuhan fisik, fisiologis, agar ia dapat
meneruskan hidupnya. Baru sesudahnya terlihat bahwa Ibu
juga harus memenuhi kebutuhn-kebutuhan lainnya,
kebutuhan sosial, kebutuhan psikis, yang bila tidak dipenuhi
bisa mengakibatkan suasana keluarga menjadi tidak optimal.
Sebagai dasar suasana keluarga, Ibu perlu menyadari
perannya umtuk memenuhi kebutuhan anak.
2. Fungsi Ke-Ibuan
Menjadi Ibu yang diidolakan anak, memerlukan
proses berkesinambungan yang dilandasi oleh kemauan
serta kasih sayang yang besar. Oleh karena itu, peranan Ibu
terhadap anak-anaknya di rumah sebagai pendidik dan
pengayom pertama sebelum masuk pendidikan formal,
yang sangat berarti dalam perkembangan dan pertumbuhan
segala potensi anak. Seorang Ibu yang mampu memberikan
pendidikan awal (basic education) yang benar yaitu
pendidikan moral (moral education) dan pendidikan
pengembangan potensi pikir dan kreativitas sejak dalam
lingkungan keluarganya, maka anak tersebut akan cepat
menyesuaikan kondisi di luar lingkungan keluarganya dan
mampu melakukan penajaman dan pencerahan pemikiran
secara cepat. Terlebih seorang anak yang dibekali
pendidikan moral (akhlak) sejak kecil oleh orang tuanya.
Terutama Ibu yang memiliki waktu bersama anaknya
76 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
tersebut tidak cepat terpengaruh dan terjerumus dalam
pergaulan bebas yang kontroversial dengan norma-norma
yang telah ada maupun ajaran agama.
Anak akan selalu teringat dengan pesan-pesan moral
yang baik sepanjang hidupnya. Bobroknya moral yang
dialami oleh seorang anak karena krisis moral, tidak
mampu melakukan penyaringan budaya yang tidak
membangun. Banyak anak yang kita temukan secara materi
tercukupi tetapi kurang kasih sayang dan pendidikan moral.
Sehingga batin mereka kosong, dengan mudahnya akan
terisi dengan ajakan pergaulan bebas, pecandu narkotika
dan putus sekolah karena tak ada lagi gairah belajar.
Seorang Ibu bukan hanya mampu memotivasi diri untuk
hidup sukses dan bahagia, bahkan ia juga mampu
memotivasi putra-putrinya agar kelak menjadi manusia
yang berguna bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat,
dan bangsanya.
3. Relasi Ibu dan Anak
Ke-Ibuan itu bersangkut dengan relasi Ibu dengan
anaknya, sebagai kesatuan fisiologis, psikis, dan sosial.
Relasi tersebut dimulai sejak si janin ada dalam kandungan
Ibunya, dan dilanjutkan dengan proses-proses fisiologis
berupa masa hamil, kelahiran, periode menyusui, dan
memelihara si upik atau sibuyung. Semua fungsi fisiologis
tersebut senantiasa dibarengi dengan komponen-komponen
fisiologis. Namun secara individual menujukkan adanya
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 77
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
perbedaan, karena sifat-sifat kepribadian setiap individu
wanita berbeda.
Cinta-kasih Ibu ini sering dibarengi oleh perasaan
dedikasi (kebaktian, membaktikan diri) pada anaknya dan
pengorbanan sebesar-besarnya. Pada tipe wanita yang
barsifat sangat narsistis, intensitas kasih-sayangnya
terhadap anak-anaknya menjadi semakin berkurang dengan
semakin besar serta makin dewasanya anak-anaknya, dan
tidak banyak memerlukan lagi pertolongan serta rawatan
Ibunya.
4. Ibu Tiri dan Ibu Angkat
a) Ibu Tiri
Salah satu sebab, anak-anak itu menjadi piatu yaitu
karena ditinggal pergi oleh Ibunya atau Ibunya meninggal
dunia. Kemudian, kedudukan Ibu yang melahirkan anak
tersebut ditempati oleh wanita lain seiring pernikahan
Ayahnya. Secara otomatis wanita pengganti, memiliki
otoritas penuh dalam menjalankan semua hak dan
kewajibannya sebagaimana Ibu kandung si anak selama
hidup bersama. Wanita pengganti tadi menjadi istri baru
Ayahnya atau hidup berdiam-bersama dengan Ayah dari
anak tersebut.
Pada masa ini, ada beracam-macam cerita dan
legenda tentang Ibu tiri yang ganas, jahat kita jumpai pada
hampir setiap bangsa di dunia. Kriteria-kriteria itu
memberikan gambaran tentang penderitaan dan
78 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
kesengsaraan yang harus dialami oleh anak tiri, serta
penampilan kekejaman Ibu tiri dalam menyiksa dan
menyakiti anak tirinya.
Telah dipahami, bahwa sikap wanita terhadap
anak-anaknya hingga pada usia remaja sengat besar
mempengaruhi perkembangan emosi dan fantasi anak
terhadap pengasuhnya. Ibu tiri bukan satu fenomena yang
terisolasi atau berdiri sendiri akan tetapi gejala Ibu tiri itu
hendaknya dipahami secara psikologis dalam relasinya
dengan lingkungan dan keluarganya; yaitu dengan Ayah,
nenek-kakek, Ibu, atau Ibunya yang sudah meninggal,
kakak-kakak, adik dan lain sebagainya.
b) Ibu Angkat
Ibu angkat adalah seorang wanita yang
mengadopsi anak (mengambil anak) baik satu atau lebih
dikenal atau tidak orang tua anak tersebut karena didasari
oleh keinginan memiliki anak. Secara umum keinginan
seorang wanita untuk menjadi Ibu (Ibu angkat)
5. Wanita Sebagai Lansia
Menganggap anak tersebut sebagai subtitut dari anak
kandung sendiri. Maka seorang Ibu angkat itu benar-benar akan
bisa menempati kedudukannya sebagai seorang Ibu kandung
dengan penuh kasih sayang dan sifat-sifat maternal, yang bisa
menerima dengan hati ikhlas walau kondisi periode klimakterium
/menopause (menopause, men = bulan, pause = pausa, pausis,
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 79
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
pauoo = periode atau tanda berhenti, menopause = berhentinya
secara definitif menstruasi).
Fase klimakterium adalah masa peralihan yang dilalui
seorang wanita dari periode reproduktif ke periode non
reproduktif. Tanda, gejala atau keluhan yang kemudian timbul
sebagai akibat dari masa peralihan ini disebut tanda atau gejala
menopouse. Periode ini dapat berlangsung antara 5 sebelum dan
sesudah menopause. Pada fase ini fungsi reproduksi wanita
menurun.
6. Periode klimakterium
a) Perilaku aneh periode klimakterium
Sel-sel indung telur sudah tidak diprodusir lagi, maka
semua proses organik untuk pengabdian dan pengawetan
spesies manusia menjadi terhenti pula. Berakhirlah
keberadaannya (eksistensi dirinya) sebagai pendukung
kehidupan baru. Sampailah wanita itu pada batas akhir
yang alamiah yaitu kematian parsiil sebagai pengabdi pada
spesiesnya. Sehubungan dengan hal ini, mulailah ia sibuk
bergulat melawan proses dekadensi atau kemunduran,
melawan usia tua.
b) Kondisi psikis wanita setengah baya
Relasi persahabatan wanita-wanita klimakteris ini
seringkali juga mengalami perubahan. Persahabatan yang
dahulunya bersifat loyal dan harmonis, menjadi retak
berantakan oleh rasa iri hati, kecemasan ketakutan, serta
panik tanpa sebab-sebab yang jelas. Wanita-wanita ini jadi
80 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
cerewet, menjadi sangat gila, suka mencari setori, dan
menggugah pertengkaran dimana-mana. Relasi sosialnya
menjadi patologis sifatnya. Ada kalanya terjadi ledakan-
ledakan emosional yang paranoid, sebagai produk dari
semakin intensifnya konflik-konflik batin/psikis pada
periode klimakteris. Baik di masa pubertas maupun pada
periode klimakteris. Selama dua periode ini anak gadis dan
wanita setengah baya tadi berusaha mengkonstruksikan
“dunia masa sekarang” atau das sein. Namun, jika gadis
puber mengarahkan pandangannya pada masa depan, maka
wanita setengah tua itu justru menengokkan pandangannya
pada masa lampau dengan rasa-rasa kerinduan (nostalgia).
c) Masa Nenek-Nenek
Berhentinya fungsi reprduksi pada seorang wanita itu bukan
berarti keberhentian hidupnya. Jika fungsi ke-Ibuan untuk
melayani dan mengabdi pada species manusia itu sudah
berhenti. Wanita tersebut masih bisa melanjutkan fungsi ke-
Ibuannya dengan jalan mencari pengalaman-pengalaman
individual yang baru. Pada masa ini wanita cenderung
masuk ke masa tua. Serta mengalami perubahan-perubahan
fisik pada usia tua dan mempengaruhi psikologis mereka.
Secara medis, istilah dari kata menopause mengandung arti
yaitu berhentinya masa menstruasi tetapi bukan istirahat.
Menopause adalah masa seorang wanita tidak lagi
mengalami menstruasi (haid) dikarenakan hormon
reproduksi yang dapat terjadi pada usia menjelang lima
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 81
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
puluh tahun. Seorang wanita dikatakan telah menopause
apabila tidak mendapat haid lagi sejak satu tahun terakhir.
Proses ketuaan pada wanita ditandai dengan siklus haid
bulanan mulai terganggu dan akhirnya menghilang sama
sekali. Proses ini terjadi merupakan kodrat yang harus dilalui
wanita dalam hidupnya merupakan proses normal tetapi
penerimaan wanita berbeda-beda. Haid (datang bulan) adalah
perdarahan dari uterus yang keluar melalui vagina selama 5-
7 hari dan terjaid setiap bulannya.
Sedangkan klimakterium adalah masa peralihan
dalam kehidupan normal seorang wanita sebelum mencapai
senium, yang mulai dari masa reproduksi sampai non-
reproduksi yang bukan merupakan patologik, melainkan
suatu masa peralihan normal. Masa klimakterium meliputi
pramenopause, menopause, dan pasca menopause. Pada
wanita terjadi antara umur 40-65 tahun. Klimakterium
pretoks adalah klimakterium yang terjadi pada wanita umur
kurang dari 40 tahun, dan dapat dikatakan klimakterium
mulai sekitar 6 tahun sebelum menopause dan berakhir 6-7
tahun sesudah menopause. Pada wanita dalam masa ini,
terjadi juga keluhan-keluhan yang disebut sindrom
klimakterik.
Periode klimakterium/menopause:
1. Pra-Menopause (terjadi kurang dari 2 bulan sebelum
menstruasi) terjadi pada usia 40 tahun
82 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
2. Perimenopause (2-12 bulan sejak menstruasi terakhir)
terjadi pada usia 45-46 tahun
3. Menopause (perdarahan haid terakhir) terjadi pada usia
40-56 tahun
4. Pasca menopause (terjadi lebih dari 12 bulan sejak
menstruasi terakhir) terjadi pada usia 60-65 tahun.
Gangguan-gangguan pada klimakterium:
1. Gangguan neurovegetatif, yang biasa disebut juga
gangguan vasomotorik dapat muncul sebagai badan
memerah (hot flushes), keringat banyak, tubuh menggigil
karena rasa kedinginan, sakit kepala, adanya bunyi dari
dalam telinga, tekanan darah tinggi, jantung berdebar-
debar, susah bernapas, jari-jari memendek, dan gangguan
pada usus.
7. Gangguan psikis muncul dalam bentuk mudah tersinggung,
depresi, kelelahan, semangat berkurang, dan susah tidur. Tanda
awal klimakterium dan menopause, yaitu:
a. Tanda awal klimakterium. Terjadinya perubahan pada bagian
ovarium seperti sklerosis pada pembuluh darah,
berkurangnya jumlah folikel dan menurunnya sintesis
steroid seks, lalu haid berhenti. Selain itu juga, turunnya
kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran
gonadotropin.
b. Tanda awal menopause. Perubahan kejiwaan: merasa tua,
mudah tersinggung, mudah kaget sehingga jantung
berdebar-debar, takut tidak bisa memenuhi kebutuhan
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 83
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng
terhadap tugasnya sebagai suami. Perubahan fisik:
perubahan kulit, kelenjar kulit kurang berfungsi sehingga
kulit menjadi kering dan keriput, perubahan kerja usus
menjadi lambat, dan mereabsorpsi sari makanan makin
berkurang, alat genetalia meliputi liang senggama terasa
kering, dan tulang mengalami kerapuhan.
Perilaku aneh pada periode klimakterium, yaitu:
1) Takut kehilangan fungsi dan ekstensi sebagai wanita
2) Kehilangan gairah dan menurunnya fungsi seksual
3) Takut tidak bisa memuaskan atau melayani suami
4) Takut kehilangan kasih sayang suami dan suami mencari
wanita lain yang masih muda
5) Kehilangan kepercayaan diri dan rendah diri
6) Tidak bisa tampil baik mendampingi suami yang meningkat
kariernya
7) Minder ketemu orang, cenderung ingin di rumah saja
8) Tidak menerima terhadap proses biologis yang mengarah
pada ketuaan
9) Terlampau mendramatisir proses ketuaan
10) Merasa hidupnya kini tak mengandung harapan dan
dilupakan orang
11) Kemunduran biologis dirasakan sebagai mendekatnya
kematian, sehingga tidak ada gunanya lagi terus hidup.
12) Depresi (kemurungan)
13) Mudah tersinggung dan meledak marah
84 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
14) Banyak kecemasan
15) Sulit tidur karena bingung dan gelisah.
D. Gangguan Psikologis Pada Masa Reproduksi
1. Menstruasi
a. Komplek kastrasi (trauma genetalia)
Komplek kastrasi trauma genetalia atau merupakan
reaksi psikis tertentu pada saat haid tertentu. Dalam psikoanalisa
trauma genetalia adalah shock emosional dengan keadaan
konsidi medis yang dapat mengancam nyawa yang membuat
tubuh menderita dari aliran darah yang tidak cukup dari seluruh
tubuh. Reaksi psikis dalam menjalani hidup menemui berbagai
masalah, mulai dari masalah sepeleh hingga besar. Contoh kasus
seperti pada seorang gadis remaja yang mengalami kekerasan
fisik (pemekorsaan) pada satu malam minggu yang lalu
membuat gadis ini mengalami kecemasan serta ketakutan yang
tidak berkunjung karena sudah jijik terhadap dirinya sendiri.
b. Teori Cloaca
Sewaktu haid pertama itu kadang-kadang muncul
anggapan yang keliru yaitu anggapan yang sesuai dengan teori
“Cloaca” merupakan teori yang beranggapan bahwa saluran
buang atau membuang kotoran ialah tempat bermuaranya saluran
kencing dan usus, dan menyatakan segala sesuatu yang keluar
dari anggota tubuh itu adalah kotor, najis, menjijikkan, dan
merupakan tanda-tanda noda dan suci.
Atas dasar pandangan yang keliru inilah bisa timbul rasa
malu, rasa diri tidak bersih, dan tidak suci, merasa diri kotor
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 85
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
bernoda dan meliputi emosi-emosi negatif lainnya. Dari perasaan
negatif tersebut mugkin saja akan timbul pula perasaan sangat
lemah karena merasa kehilangan banyak darah dan merasa sakit-
sakitan sehingga tidak berani keluar rumah.
c. Fobia
Fobia merupakan rasa ketakutan yang berlebihan pada
suatu hal atau fenomena dan fobia bisa dikatakan dapat
menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian
orang perasaan takut seorang yang mengidap fobia itu sulit
dimengerti. Fobia merupakan ketakutan yang tidak beralasan,
fobia digambarkan dengan ketakutan atau kecemasan terhadap
menstruasi secara terus menerus serta berlebihan yang tidak
segera diatasi. Gejala ini merupakan sifat kemunculan yang
mengarah ketingkah laku patologis seseorang yang
mengidapnya.
d. Hypochondria
Hypochondria merupakan rasa hati yang sangat tertinggi
pada kemurungan yang bersifat patologis, dan kadang-kadang
dibarengi dengan ketakutan-ktakutan yang tidak beralasan
terhadap kesehatannya dan diikuti fantasi-fantasi sakit mengenai
kegagalan diri.
e. Paranoid
Paranoid merupakan bentuk gejala delusi, seseorang yang
memiliki keyakinan palsu yang berproses menjadi rasa curiga
berlanjut dan tidak terkendali. Hal tersebut, hanya dilandasi alur
logika yang abserut serta berlawanan dengan kondisinya nyata.
86 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
Delusi merupakan suatu keyakinan yang sangat kuat namun
tidak akurat. Kemudian abserut yaitu satu ciri pemerintahan
yang mempunyai kekuasaan mutlak dan tidak dibatasi konstitusi
hukum.
f. Psychogene amenorhea
Psychogene amenorrhea merupakan tertundanya atau
terhentinya haid yang bersifat patologis karena gangguan psikis
dan jika anak gadis pada haid pertamanya terjadi penolakan,
maka kejadian ini bisa mengakibatkan proses pengeraman
fungsional dan pengeraman tadi berubah jadi retensi pada
menstruasi (keberhentian haid). Hal ini diakibatkan oleh reaksi
dari kejutan atau reaksi shock yang dialami oleh gadis remaja
ketika mengalami perdarahan atau menstruasi yang pertama.
2. Perkawinan
a. Perkwinan periode (term marriage)
Term marriage merupakan bentuk perkawinan dengan
merencanakan suatu kontrak tahap pertama selama 3-5 tahun
sedang tahap kedua ditempuh dalam jangka 10 tahun,
perpanjangan dari kontrak ini bisa dilakukan untuk mencapai
tahap ketiga yang memberikan hak kedua pada pasangan untuk
saling memiliki secara permanen, memberikan hak kepada
partner.
Perkawinan term marriage pertama kali dipopulerkan di
Amerika Serikat dan Eropa sejak setengah abad yang lain, ide
tersebut melandaskan argumentasinya pada pertimbangan
berikut, yaitu jangan hendaknya dua orang yang akan saling
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 87
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
melibatkan diri dalam satu relasi yang sangat intim dan
kompleks dalam bentuk ikatan perkawinan tidak mencoba
terlebih dahulu selama satu periode selama beberapa bulan atau
beberapa tahun.
b. Perkawinan Persekutuan (companionate marriage)
companionate marriage merupakan perkawinan yang
dilakukan dengan tidak menganjurkan adanya anak dalam
sebuah hubungan tersebut dengan cara melakukan keluarga
berencana (KB) untuk pengendalian kelahiran atas dasar
persetuan bersama.
c. Poligami
Poligami merupakan praktik pernikahan kepada lebih dari
satu suami atau istri (sesuai dengan jenis kelamin orang
bersangkutan). Dalam psikologi: perasaan inferior istri dan
menyalahkan diri karena merasa tindakan suaminya berpoligami
adalah akibat dari ketidakmampuan dirinya memenuhi
kebutuhan biologis suaminya. Pola ini dipopulerkan kembali
sejak perang dunia I dan II. Pola ini dianjurkan karena
mengingat banyaknya perawan-perawan tua dan janda-janda
muda yang diakibatkan oleh kedua peperangan tersebut.
d. Perkawinan Eugenic
Perkawinan eugenic merupakan perkawinan yang dilakukan
untuk memperbaiki keturunan. Sejarah perkawinan ini terjadi
pada saat perang dunia II berkecamuk, Hittler mengkomandokan
sebagian pasukannya untuk menjarah dan menculik banyak
gadis-gadis cantik dari berbagai negeri bahkan dari negara lain
88 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
yang diduduki Jerman untuk diternakkan dari kampus-kampus
khusus. Dengan kekerasan mereka digauli laki-laki Jerman
pilihan, dengan tujuan suatu periode wanita-wanita tadi
melahirkan suatu generasi muda yang unggul.
E. Memahami Kondisi Psikologis Ibu Hamil, Bersalin, dan
Nifas.
1. Kehamilan
a. Kemandulan
Masalah ketidaksuburan menimbulkan berbagai efek
emosional pada pasangan. Depresi pada wanita yang
menderita infertilitas setara dengan depresi pada pasien yang
menderita kanker atau jantung.
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 89
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
Gangguan stress dan trauma akibat keguguran juga dilandasi
oleh peristiwa penuh tekanan yang menakutkan dan
menyedihkan.
e. Hamil yang tidak dikehendaki
Kehamilan merupakan suatu hal yang tidak diharapkan atau
diinginkan, itu yang dimaksud dengan KTD (kehamilan
tidak diinginkan). Bisa jadi kehamilan yang tidak diinginkan
dialami oleh perempuan yang sudah menikah, disebabkan
karena kegagalan KB, karena jumlah anak sudah banyak,
atau kondisi anak masih kecil, atau memang belum ingin
memiliki anak, kemudian terjadilah kehamilan.
f. Hamil dengan Janin Mati
Bayi meninggal dalam kandungan atau disebut stillbirth
adalah kondisi bayi meninggal dalam kandungan setelah
kehamilan berusia di atas 28 minggu. Pada beberapa
kejadian, ada juga bayi yang meninggal saat proses
persalinan berlangsung, tetapi kemungkinan kecil ini terjadi.
g. Hamil dengan Ketergantungan Obat
Tidak hanya itu, dampak narkoba yang Ibu konsumsi juga
bisa berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak
dalam jangka panjang. Semisal anak tumbuh menjadi pribadi
yang impulsif atau mengalami masalah pada otaknya
sehingga akan sulit untuk bisa belajar seperti anak-anak yang
lain pada umumnya.
2. Persalinan
a. Gelisah dan Takut Menjelang Kelahiran
90 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
Saat persalinan berlangsung, perasaan gelisah dan cemas
menghinggapi sang istri, adaptasi dengan suasana kamar
bersalin yang tentu baru bagi Ibu hamil.
b. Gangguan Bounding Attachment
Kebutuhan untuk saling membutuhkan antara keluarga
terdekat atau orang-orang terdekat.
3. Nifas
a. Post Partum Blues
Masa nifas merupakan proses adaptasi setelah kehamilan,
pada periode tersebut kecemasan seorang wanita dapat
bertambah. Sesudah melahirkan atau yang biasa juga kita
sebut sebagai masa nifas, seorang Ibu akan menghadapi
ganguan psikologis seperti post partum blues.
Postpartum blues merupakan kesedihan/ kemurungan setelah
melahirkan yang dialami oleh Ibu yang berkaitan dengan
bayinya atau biasa disebut juga dengan baby blues, yang
disebabkan pada suatu perubahan perasaan yang alami oleh
Ibu pada saat hamil sehingga sangat sulit menerima keadaan
bayinya. Perubahan perasaan ini ialah suatu respon yang
alami terhadap rasa lelah yang dirasakan. Selain itu, juga
disebabkan karena perubahan fisik dan emosional selama
beberapa bulan kehamilan. Perubahan ini akan kembali
secara perlahan-lahan setelah Ibu menyesuiakan diri dengan
peran barunya dan tumbuh kembali dalam keadaan normal.
Adaptasi psikologis Ibu setelah melahirkan, akan mengalami
fase-fase sebagai berikut:
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 91
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
1) Fase Taking In
Periode ketergantungan yang berlangsung pada hari
pertama sampai hari kedua setelah melahirkan, pada saat
itu fokus perhatian Ibu terutama pada dirinya sendiri.
2) Fase Taking Hold
Periode ini berlangsung antara 3-10 hari setelah
melahirkan, fase ini baru mulai merasa
mengkhawatirakan ketidakmampuannya dan rasa
tanggungjawab dalam merawat bayinya.
3) Fase Letting Go
Fase ini ialah fase mulai menerima tanggungjawab akan
peran barunya yang berlangsung 10 hari setelah
melahirkan. Ibu sudah bisa menyusuaikan diri, merawat
diri dan juga bayinya (Kartini, 1992).
Penyusuaian yang seringkali terjadi pada Ibu postpartum
blues diantaranya:
1) Perubahan perasaan yang dirasakan pada Ibu ketika
hamil sehingga sulit menerima kehadiran bayinya, yang
merupakan respon alami terhadap rasa lelah yang
dirasakan.
2) Perubahan fisik selama beberapa bulan kehamilan,
terjadi perubahan kadar hormon estrogen, progesteron
serta prolaktin yang cepat setelah melahirkan. Setelah
melahirkan tubuh Ibu akan mengalami perubahan
hormone sehingga butuh waktu untuk penyesuain diri.
92 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
3) Perubahan emosional, kehadiran seorang bayi dapat
membuat perbedaan besar dalam kehidupan Ibu dalam
hubungan dengan suami, orang tua, serta anggota
keluarga lainnya.
Faktor-faktor yang menyebabkan post partum blues yaitu:
1) Pengalaman melahirkan, biasanya pada Ibu yang
melahirkan kurang menyenangkan dapat menyebabkan
Ibu sedih
2) Perasaan sangat down setelah melahirkan, biasanya
terjadi karena peningkatan hormon
3) tingkah laku bayi, bayi yang rewel dapat membuat Ibu
merasa ketidakmampuan untuk merawatnya dengan baik
4) kesulitan dalam mengalami kewajiban setelah
melahirkan.
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 93
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
b) Suami seharusnya tahu permasalahan yang dihadapi
istrinya dan lebih perhatian terhadap istrinya.
c) Memperbanyak dukungan dari suami.
d) Suami mampu menggantikan peran istri ketika
istrinya kelelahan.
e) Suami sering menemani istri dalam mengurus
bayinya.
Berikut ini beberapa kiat yang mungkin dapat
mengurangi resiko terjadinya postpartum blues yaitu sebagai
berikut:
a) Pelajari diri sendiri yaitu pelajari dan mencari
informasi mengenai pospatum blues sehingga Ibu
sadar terhadap kondisinya
b) Tidur dan makan yang cukup merupakan diet nutrisi
cukup penting untuk kesehatan maka lakukan usaha
yang terbaik dengan makan dan tidur yang cukup
c) Olahraga merupakan kunci mengurangi terjadinya
postpartum blues, sehingga membuat Ibu merasa
lebih baik dan menguasai emosi berlebihan dalam
diri Ibu
d) Dukungan keluarga dan orang lain diperlukan,
dukungan keluarga atau orang yang Ibu cintai
selama melahirkan, sangat diperlukan. Yakinkan diri
Ibu, bahwa merekan akan selalu berada di sisi Ibu
setiap mengalami kesulitan
94 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
e) Persiapan diri dengan baik yaitu persiapan sebelum
melahirkan sangat diperlukan untuk kesiapan diri
sebagai seorang Ibu dengan peran barunya
f) Dukungan emosional, yaitu dukungan emosional dari
lingkungan dan juga keluarga, akan membantu Ibu
dalam mengatasi PPB sehingga Ibu merasa akan
lebih baik.
F. Perubahan Psikologis Masa Menopause
1. Depresi Menstrual
Depresi menstrual dalah keadaan yang pernah timbul pada
masa adolesens yang kemudian hilang dengan sedirinya selama
periode reproduktif (menjadi Ibu) dan timbul lagi pada usia
klimakteris. Pada saat ini sekalipun wanita tersebut tidak haid
lagi, namun rasa depresif itu selalu saja timbul dengan interval
waktu tidak tetap. Selalu tiba bersamaan dengan datangnya
siklus haid.
Depresi merupakan manifestasi dari kepedihan hati dan
kekecewaan bahwa wanita yang bersangkutan menjadi kurang
lengkap dan sempurna disebabkan oleh berhentinya fungsi
reproduksi dan haid.
a) Masturbasi Klitoris
Banyak wanita yang dahulu selama masa produktif menjadi
dingin-beku secara seksual, pada masa klimakteris ini tiba-
tiba saja seksualitasnya menjadi hangat mebara lagi, dan ia
menjadi sensitif sekali. Akan tetapi, ada juga wanita-wanita
yang selama periode produktifnya memiliki seksualitas yang
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 95
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
normal, justru pada usia klimakteris ini mereka menjadi beku
dingin secara seksual. Pada wanita menopause timbul
semacam seksual yang luar biasa hangat membara lagi ia
sensitif sekali sehingga wanita tersebut melakukan
masturbasi klitoris (onani kelentit).
Cara mengatasi gangguan psikologis masturbasi:
1) Memberi nasehat untuk memenuhi kebutuhan seks
secara sehat
2) Memberi nasehat untuk konsultasi ke ahli kebidanan
untuk mendapat terapi
3) Memberi konseling bahwa wanita menopause bisa
melakukan hubungan seks
4) Mengkomunikasikan masalah pada suami dan
diharapkan suami mau membantu memecahkan
masalah, mamberi dukungan kepada istrinya.
b) Ide Delerius
Ide berisikan kegilaan, nafsu-nafsu petualangan jika pada
usia pubertas sudah pernah muncul predisposisi psiko
somatis dan gejala psikis histeris, nafsu-nafsu petualangan
dan gangguan psikis lain, maka pada usia klimakteris ini
predisposisi dan gejala-gejala abnormal tadi akan muncul
kembali. Biasanya gejala tersebut berisikan ide delirius
(kegilaan).
Cara mengatasi gangguan psikologis tersebut yaitu dengan:
1) Memberikan nasihat agar lebih mendekatkan diri pada
Tuhan
96 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
2) Memberikan nasihat mengembangkan pikiran-pikiran
atau ide yang positif dalam kehidupannya.
c) Aktivitas Hipomanis Semu
Aktivitas hipomanis semu adalah gangguan ini ditandai
dengan seolah-olah wanita ini merasakan vitalitas hidupnya
jadi bertambah. Ia merasa muda bagaikan gadis remaja dan
selalu meyakinkan diri sendiri bahwa ia berambisi atau
mampu memulai kehidupannya dari awal lagi. Wanita ini
merasakan seolah-olah vitalitas kehidupannya jadi
bertambah.
Cara mengatasi gangguan psikologis tersebut yaitu:
1) Memberi nasehat agar aktivitas yang dilakukan dapat
mengarah ke hal-hal yang positif contohnya
berolahraga, menghadiri ceramah, dll., serta mengisi
waktu dengan kegiatan yang memperdalam
kebudayaan atau bakat, misalnya melukis, dll.
2) Mengisi kegiatan dengan memperdalam kebudayaan
atau bakat.
d) Infantil
Infantil pada masa menopause adalah sifat kekanak-
kanakan yang timbul setelah puber kedua ini. Saat
menopause muncul kembali ingatan masa kecil, keceriaan,
harapan, permainan, lepas, gembira, asyik, dan masih
banyak suasana kegembiraan yang menyertai. Pada masa
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 97
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
menopause infantil ini rasa keinginan selalu ingin
terpenuhi, layaknya seperti anak-anak.
e) Insomnia
Insomnia adalah kesukaran dalam memulai atau
mempertahankan tidur. Sejumlah faktor dikombinasikan
dalam menopause mengganggu tidur. Tingkat hormon,
masalah kesehatan, gaya hidup, dan ketegangan situasional
semua.
f) Gangguan Konsep Diri
Gangguan konsep diri adalah konsep diri negatif yang akan
cenderung membuat individu bersikap tidak efektif, ini
akan terlihat dari kemampuan interpersonal dan penguasaan
lingkungan dalam masyarakat.
Cara mengatasi gangguan psikologi insomia, gangguan
konsep diri dan infantil pada masa menopause adalah:
1) Kembangkan kebiasaan tidur dan mentaatinya,
membaca bacaan ringan, nonton TV, acara santai,
musik yang menyenangkan
2) Makanlah jangan terlalu banyak/kenyang dan jangan
kurang karena akan mengganggu tidur
3) Atur kenyamanan diri, pastikan ruangan jangan terlalu
panas/dingin dan kamar harus bersih juga rapi
4) Dapatkan udara segar, jangan tidur dengan selimut
menutupi kepala akan mengurangi oksigen dan
menambah karbodioksida yang dihirup
98 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
5) Batasi minum/cairan setelah jam 16.00 karena akan
buang air kecil waktu malam hari
6) Jernihkan pikiran, cobalah menyelesaikan masalah
pada siang dan singkirkan semua kecemasan sebelum
tidur
7) Menunda jam tidur dan tidak tidur siang
8) Mengerti dan menerima diri sendiri tulus ikhlas
merupakan fitrah dari Tuhan
9) Aktifitas sosial dan agama dapat memberikan kepuasan
batin, memperkaya iman dan memberikan rasa
berserah diri kepada-Nya
10) Ketenangan dalam keluarga yaitu adanya pengertian
dan dorongan anggota kelurga akan membantu
mengurangi gejala yang timbul, terasa ringan dan
membawa kebahagiaan
11) Pengobatan dengan esterogen dan kombinasi
psikoterapi.
P R O S E S P E R U B A H A N P S I K O L O G I P A D A W A N I T A P R A | 99
K E H A M I L A N , M A S A K E H A M I L A N , P E R S A L I N A N , N I F A S ,
M E N Y U S U I L A N S I A D I N I D A N L A N J U T
MENGATASI
BAB GANGGUAN PSIKOLOGIS
V
Setelah mempelajari BAB ini, Anda diharapkan mampu menjelaskan dan mema
100 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
c) Membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan
diri sendiri untuk kesejahteraan Ibu dan proses persalinan
agar dapat berjalan dengan semestinya.
Pendekatan komunikasi teraupetik, seperti:
1. Menjalin hubungan yang baik dengan klien. Bidan menerima
klien apa adanya dan memberikan dorongan verbal yang
positif
2. Kehadiran merupakan bentuk tindakan aktif keterampilan
yang meliputi menangani kebingungan dan memberikan
perhatian total pada klien
3. Mendengarkan, bidan selalu mendengarkan dan
memperhatikan keluhan klien
4. Sentuhan dalam pendampingan klien yang bersalin. Sentuhan
bidan terhadap klien akan memberi rasa nyaman dan dapat
membantu relaksasi
5. Memberikan informasi tentang kemajuan persalinan
6. Informasi yang diberikan diulang beberapa kali dan jika
mungkin berikan secara tertulis
7. Mengadakan ontak fisik dengan klien
8. Memberikan pujian
9. Memberikan ucapan selamat pada klien atas kelahiran
putranya dan menyatakan ikut bahagia.
2. Peningkatan support mental atau dukungan keluarga
Keluarga berfungsi sebagai sitem pendukung bagi anggotanya
dan anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat
mendukung, selalu siap memberikan pertolongan dengan
102 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
Untuk pasangan muda yang baru menikah, untuk menjadi
orang tua terutama Ibu, akan menghadapi beberapa masa
peralihan untuk menyesuaikan diri dengan tugas yang harus ia
tanggung sekarang. Peralihan ini berupa bentuk penyesuaian diri
dari kondisi fisik Ibu maupun non fisik setelah melahirkan dan
menjalani peran atau tugas sebagai seorang Ibu.
Beberapa Ibu di luar sana ada yang berhasil menyesuaikan
perannya dengan baik, namun juga banyak yang harus
menghadapi gangguan-gangguan psikologis terlebih dahulu.
Gangguan piskologis pada Ibu ini biasa disebut dengan Post
Partum Masa Nifas yaitu perubahan pada organ atau alat-alat
reproduksi juga pada kondisi psikologis seorang wanita.
1. Post Partum Blues
Begitupun dalam gangguan mental ringan sehingga
gangguan ini sering diabaikan bahkan dianggap hanya sebagai
bagian dari keletihan. Pengabaian ini akan menyebabkan
sindorm hal ini tidak bisa tertanganni lagi dengan baik. Akibat
dari penanganan yang tidak baik, maka seorang Ibu terkadang
akan merasakan perasaan yang tidak nyaman. Bahkan, jika
seorang Ibu tersebut tergolong memiliki mental lemah ditambah
dengan gangguan mental ringan ini, apabila tidak ditangani
dengan tepat maka dapat juga menyebabkan depresi pasca
melahirkan yang berat. Post partum blues merupakan problem
psikis sesudah melahirkan seperti kemunculan kecemasan,
labilitas perasaan dan depresi pada Ibu.
104 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
menunjukkan kelelahan, mudah marah, dan memiliki nafsu
makan yang tidak menentu. Kadang tiga bulan pertama
adalah masa penentuan penyakit untuk Ibu yang menderita
depresi post partum setelah melahirkan tersebut. Mereka
secara sosial dan emosional akan merasa diasingkan, padahal
sama sekali tidak seperti itu.
b. Post Partum Psikosa
Gangguan psikologis Ibu pasca melahirkan gangguan ini
menyerang sistem kejiwaan yang serius. Seorang Ibu yang
mengidap gangguan ini memiliki tanda agitasi yang lebat,
sering mengalami pergantian perasaan yang cepat, depresi
dan delusi. Ibu yang mengalami ini disebabkan karena Ibu
mengalami ganguan bipolar yaitu ganguan mental yang
ditandai dengan perubahan emosional yang sangat drastis
atau bahkan gejala psikologi lainnya sehingga wanita
tersebut memiliki kecenderungan besar untuk mengidap post
partum psikosa
c. Psikosa fungsional
Psikosa fungsional merupakan gangguan psikologis yang
faktor penyebabnya terletak pada aspek kejiwaan,
disebabkan oleh sesuatu yang berhubungan dengan suatu
keturunan, bisa juga disebabkan oleh suatu perkembangan
atau pengalaman yang terjadi dalam kehidupan seseorang.
d. Psikosa organik
106 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
usaha yang terbaik dengan makan dan tidur yang cukup.
Keduanya penting dalam periode post partum.
6) Berbagi cerita, selain bercerita dengan suami, Anda juga
dapat berbagi cerita dengan anggota keluarga yang lain. Hal
tersebut dikarenakan agar Ibu bisa mendapatkan dukungan
dari seluruh anggota keluarga dan sehingga terhindar dari
gangguan psikologis pada masa nifas. Support dari suami
dari mulai kehamilan, persalinan dan post partum sangat
penting, Ibu harus selalu yakin bahwasanya keluarga selalu
berada di samping Ibu setiap Ibu dalam kesulitan.
7) Berolahraga. Anda juga harus meluangkan waktu untuk
berolahraga yang ringan seperti lari-lari kecil atau sedikit
melakukan gerakan senam di rumah. Hal ini juga akan
membuat Anda merasa lebih tenang dan kondisi tubuh
menjadi lebih fit. Merupakan salah satu cara untuk
mengurangi depresi post partum, lakukan peregangan
selama 15 menit dengan berjalan kaki setiap hari di sekitar
rumah, sehingga membuat Ibu menjadi lebih rileks dan lebih
menguasai emosional yang berlebihan pada Ibu.
8) Kenali diri Ibu sendiri. Ibu harus bisa aktif mencari
informasi, mempelajari serta memahami mengenai jenis
gangguan psiklogis atau jiwa yang biasa terjadi pada masa
nifas atau setelah melahirkan. Kegiatan ini berfungsi untuk
Ibu supaya Ibu merasakan salah satu gejala gangguan
psikologis sehingga mudah dan segera ditangani.
108 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
bahwa keluarga selalu berada di samping Ibu setiap ada
kesulitan.
12) Berusaha mengendalikan emosi juga salah satu cara
mengatasi gangguan psikologis pada masa nifas.
13) Me time, hal yang juga amat penting adalah memberikan
waktu sendiri bagi Anda sendiri. Sesuatu yang bisa Ibu
lakukan untuk memanjakan diri Ibu adalah bisa dengan
melakukan hobi yang Anda sukai seperti masak di rumah,
menonton film, senam atau kesenangan yang lain.
Tujuannya yaitu untuk menciptakan rasa tenang pada diri
Anda sendiri.
14) Bertemu dengan orang baru, cara ini juga dapat mengatasi
gangguan psikologis pada masa nifas. Selepas melahirkan
jangan pernah menutup diri untuk tidak bertemu dengan
siapa-siapa. Bahkan hal ini merupakan kesempatan yang
baik bagi Ibu untuk bertemu dengan ornag-orang baru.
Selain untuk memperbanyak teman, mendapatkan informasi
banyak, kegiatan ini juga akan membuat Ibu menjadi lebih
nyaman dan tenang.
15) Dukungan emosional, minta dukungan emosional dari
keluarga dan lingkungan sehingga Ibu dapat mengatasi rasa
frustasi atau stres. Ceritakan pada mereka mengenai
perubahan yang Ibu rasakan, sehingga Ibu merasa lebih
baik dari setelahnya.
Itulah cara yang bisa dilakukan Ibu untuk ngatasi gangguan
psikologis pada masa nifas atau setelah persalinan. Ketika Ibu
110 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
menopause 12 bulan sampai menuju ke senium
umumnya terjadi pada usia 50-an tahun.
c. Senium
Periode pasca-menopause, yaitu ketika individu telah
mampu menyesuaikan dengan kondisinya. Sehingga
tidak mengalami gangguan fisik antara usia 65 tahun.
Beberapa wanita juga mengalami berbagai gejala karena
perubahan keseimbangan hormon.
b. Kecemasan
Kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan
adanya kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang
sebelumnya tidak pernah dikhawatirkan.
c. Mudah Tersinggung
Gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan.
Wanita lebih mudah tersinggung dan marah terhadap
sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak mengganggu
ini mungkin disebabkan dengan datangnya menopause
maka wanita menjadi sangat menyadari proses mana
yang sedang berlangsung dalam dirinya.
d. Stres
Tidak ada yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was
dan cemas, termasuk pra-lansia menopause. Di tingkat
psikologis, respon orang terhadap sumber stres tidak bisa
diramalkan, sebagaimana perbedaan suasana hati dan
emosi.
112 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
e. Depresi
Wanita yang mengalami depresi sering merasa sedih,
karena kehilangan kemampuan untuk bereproduksi,
sedih karena kehilangan kesempatan untuk memiliki
anak, sedih karena kehilangan daya tarik. Wanita merasa
tertekan karena kehilangan seluruh perannya sebagai
wanita dan harus menghadapi masa tuanya.
114 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
c. Olahraga
Olahraga merupakan kegiatan yang sangat penting untuk
mempertahankan kebugaran. Olahraga yang teratus akan
menyehatkan jantung dan tulang, mengatur berat badan,
menyegarkan tubuh, dan memperbaiki suasana hati.
d. Menerima dengan lapangdada bahwa proses penuaan
tidak dapat dihindari dan masa menopause adalah
sesuatu hal yang sangat alamiah yang dialami oleh setiap
wanita.
e. Hadapi masalah yang ada satu persatu, jangan sekaligus,
berdasarkan prioritasnya.
f. Untuk sementara masalah menopause yang
menimbulkan perasaan khawatir itu dihilangkan dan
memusatkan pikiran pada sesuatu hal yang sangat
berbeda dan menyenangkan.
g. Menulis memo untuk diri sendiri untuk mengeluarkan
semua unek-unek mengenai situasi perubahan fisik dan
psikologik yang menimbulkan kekhawatiran, sikap-sikap
orang di lingkungan Anda dsb., Anda akan merasa lebih
enak dan dapat berpikir lebih rasional setelah emosi-
emosi negatif yang mendasari kekhawatiran bisa
terekspresikan dalam memo itu.
h. Menyesuaikan sikap.
Tanyalah pada diri sendiri, hikmah positif apa yang
dapat dipelajari saat masa menopause harus dihadapi.
Letakkan stressor tersebut dalam perspektif yang benar,
116 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
TUGAS AKHIR
118 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
e. Fase klimakterium
7. Lebih menekankan pada stres antepartum dalam pencapaian
peran Ibu dan megidentifikasi seorang wanita pada masa
pertama post partum memperlihatkan bahwa wanita akan lebih
dekat kepada bayinya dibanding dengan melakukan sesuatu
sebagai seorang Ibu pada umumnya.
Siapakah teori yang mengeluarkan pendapat di atas?
a. Teori Ramona marcer
b. Teori Reva Rubin
c. Teori Sigmud Fraud
d. Teori Alfred Adler
e. Teori Alfred Binet
10. Gangguan konsep diri adalah konsep diri negatif yang akan
cenderung membuat individu bersikap tidak efektif, ini akan
terlihat dari kemampuan interpersonal dan penguasaan
lingkungan dalam masyarakat.
Psikologis apakah yang dialami pada kasus di atas?
a. Insomnia
b. Gangguan konsep diri
c. Infantil
d. Aktivitas hipomanis semu
e. Psikologi pertu
120 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N
DAFTAR PUSTAKA
122 | P S I K O L O G I K E B I D A N A N