DISUSUN OLEH
NISMA NUR OKTAVIANA
P1337424417048
Laporan Asuhan Kebidanan Nifas Fisiologis Kunjungan Kedua Pada Ny. E Umur 25
Tahun P1A0 7 Hari Postpartum Di Rumah Sakit Tugurejo Kota Semarang
Laporan ini disusun oleh :
Nama : Nisma Nur Oktaviana
NIM : P13374244171048
Pembimbing Lahan
Mahasiswa
Pembimbing Institusi
Agustin Setianingsih.S.SiT.M.Kes
NIP. 19790820200212203
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan Asuhan Kebidanan pada
Ibu akseptor lama metode kontrasepsi suntik progestin.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
oleh penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas (puerperineum) adalah masa dimulainya setelah plasenta lahir dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa ini
berlangsung selama 6-8 minggu. (Saifuddin,2010).
Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik
ibu maupun bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah
persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi 24 jam pertama (Prawirohardjo, 2016).
Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di
Indonesia masih tinggi yaitu sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini sedikit
menurun jika dibandingkan dnegan SDKI tahun 1992, yaitu sebesar 390 per 100.000
kelahiran hidup. Target pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) Tahun 2015
dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi prioritas utama dalam
pembangunan kesehatan. Dari target MDGs 102 per 100.000 kelahiran hidup (KH), pada
tahun 2007 AKI telah mengalami penurunan 228 per 100.000 menjadi 118 per 100.000 KH.
Mengacu dari kondidi saat ini artinya diperlukan kerja keras dan sungguh-sungguh untuk
mencapainya (deppkes RI,2013).
Menurut, Wheeler, 2003. Morbiditas pada minggu pertama postpartum biasanya
disebabkan karena endometritis, mastitis, infeksi pada episiotomi atau laserasi, infeksi
traktus urinerius dan penyakit lainnya. Pemeriksaan pada masa nifas tidak banyak mendapat
perhatian ibu, karena sudah dirasa baik dan selanjutnya semua berjalan lancar. Pemeriksaan
kala nifas sebenarnya sangat penting dilakukan untuk mendapatkan penjelasan yang
berharga dari dokter/bidan yang menolong persalinan itu. Diantara masalah penting tersebut
adalah melakukan evaluasi secara menyeluruh tentang alat kelamin dan mulut rahim yang
mungkin masih luka akibat proses persalinan.
Mengingat masa nifas adalah masa transisi dimana ibu mengalami perubahan-
perubahan sehingga diperlukan dukungan baik dari petugas maupun keluarga segera setelah
kelahiran, pengalaman dramatis wanita berhubungan dengan perubahan anatomi dan
psikologi sebagai transisi ke keadaan sebelum hamil. Secara psikologis wanita mengalami
proses menuju tercapainya menjadi seorang ibu yang dipengaruhi oleh kepercayaan
individu dan kebudayaan. Pelayanann kesehatan professional yang baik mendukung wanta
melewati masa ini dengan mngembalikan kemampuan wanita untuk merawat
bayinya.Pengaruh kebudayaan yang baik sangat penting untuk wanita dan keluarganya,
dapat meningkatkan konseling dan penilaian fisik dan psikologis.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah aplikasi asuhan kebidanan ibu nifas dan menyusui di Rumah
Sakit Tugurejo?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui aplikasi asuhan kebidanan ibu nifas dan Menyusui di Rumah Sakit
Tugurejo
2. Tujuan Khusus
Penulis diharapkan mampu :
a. Melaksanakan pengkajian data subyektif melalui anamnesa
b. Melaksanakan pengkajian data obyektif melalui pemeriksaan fikik dan
pemeriksaan penunjang
c. Mengidentifikasi diagnosa dari hasil pengkajian data subyektif dan
obyektif
d. Melakukan penatalaksanaan sesuai dengan diagnosa
D. Manfaat
1. Bagi Klien dan Keluarga
Agar klien mengetahui dan memahami proses nifas dan asuhan yang diberikan
merupakan asuhan sayang ibu.
2. Bagi masyarakat
Dengan adanya karya tulis ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan
mengenai asuhan kebidanan pada ibu nifas bagi masyarakat
3. Bagi Penulis
Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan pengalaman
dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada ibu sehingga
dapat digunakan sebagai berkas penulis di dalam melaksanakan tugas sebagai
bidan.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada asuhan
kebidanan pada ibu nifas.
5. Bagi Rumah Sakit/Tempat PKL
Dengan adanya karya tulis ini diharapkan puskesmas atau temapat PKL dapat
menjadikan referensi ilmu terbaru dalam memeberikan asuhan kepada klien.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Masa nifas adalah masa keluarnya darah dari jalan lahir setelah hasil
konsepsi dilahirkan yaitu antara 40-60 hari (Poerwadarminta, 2017). Masa nifas
atau puerperium adalah masa yang dimulai dari beberapa jam setelah plasenta
lahir dan selesai selama kira-kira 6 minggu saat alat-alat kandungan kembali
seperti keadaan sebelum hamil (Saifuddin, 2010).
Dengan demikian dapat diartikan bahwa masa nifas adalah masa yang
dilalui oleh seorang perempuan dimulai setelah melahirkan hasil konsepsi (bayi
dan plasenta) dan berakhir hingga 6 minggu setelah melahirkan.
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 02 Desember 2019
Waktu : 17.00 WIB
Tempat : Ruang Bougenvile
Biodata :
Identitas pasien Penanggung jawab: Suami
1. Nama ibu : Ny. E 1. Nama suami : Tn. Y
2. Umur : 25 tahun 2. Umur : 27 tahun
3. Suku bangsa : Jawa 3. Suku bangsa : Jawa
4. Agama : Islam 4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA 5. Pendidikan : S1
6. Pekerjaan : IRT 6. Pekerjaan : Swasta
7. Alama : Ngaliyan 8. Alamat : Ngaliyan
B. DATA SUBYEKTIF
1. ALASAN DATANG:
Ibu mengatakan sedang dalam masa nifas setelah melahirkan di RS secara SC
karena ada suatu kelainan yang ibu tidak mau ceritakan.
2. KELUHAN UTAMA:
Ibu mengatakan air susunya hanya keluar sedikit
Uraian Keluhan Utama : Ibu mengatakan bayinya rewel saat menyusu dan
jika dipompa ASInya hanya keluar sedikit, hanya sekitar 100ml 2 payudara
3. Riwayat obstetri:
a. Riwayat Haid:
Menarche : 13 tahun Nyeri Haid : tidak ada
Siklus : 28 hari Lama : 7-8 hari
Warna darah : merah kemudian kecoklatan
Leukhorea : tidak ada
Banyaknya : 3 – 4 kali ganti pembalut
b. Riwayat Persalinan dan Nifas yang lalu
Persalinan Nifas
Kead anak
Tahun Asi
UK Jenis Penolong JK/ BB Penyulit IMD Penyulit sekarang
eksklusif
- - - - - - - - - -
c. Riwayat persalinan Sekarang
Paritas :1
Abortus :0
Tempat Persalinan : Rumah Sakit
Ditolong Oleh : Dokter
Jenis Persalinan : SC
Masalah Dalam Persalinan : Tidak Ada
Keadaan Plasenta : Kulit Ketuban Lengkap, Kotiledon Lengkap
Keadaan Tali Pusat : 50 Cm
Keadaan Bayi : Normal, Sehat
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal/ Jam Lahir : 29 Oktober 2019 / 19.25 WIB
Apgar Score : 9.10.10
BB : 3000 gr PB : 50 cm LK: 34 cm LD: 33 cm LILA: 9
cm
Kelainan Bawaan : Tidak Ada
d. Riwayat Kesehatan:
Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita :
Ibu mengatakan tidak pernah atau tidak sedang menderita penyakit
menular seperti:
1. TBC, cirinya yaitu batuk lebih dari satu bulan disertai darah,
berkeringat dimalam hari saat tidak melakukan aktivitas, BB turun
drastis.
2. Hepatitis B, cirinya yaitu nyeri pada sendi dan otot, menjadi sering
tidur, kulit menjadi kuning.
3. HIV/AIDS, cirinya yaitu diare berkepanjangan, sariawan didaerah
mulut, berat badan turun drastis.
4. IMS, cirinya yaitu mengeluarkan keputihan yang berbau dan gatal,
berwarna kuning kehijauan.
5. Kencing manis, cirinya yaitu luka yang tidak sembuh-sembuh, sering
merasa haus, sering BAK, BB turun drastic.
6. Tekanan darah tinggi, cirinya yaitu tekanan darah tetap tinggi
walaupun tidur dan tidak banyak pikiran, pusing.
7. Jantung, cirinya yaitu tidak dapat beraktifitas berat, mudah Lelah,
nyeri dada pada bagian kiri.
8. Asma, cirinya yaitu sulit bernafas, cepat lelah, lesu, sulit tidur, tidak
mudah dalam beraktifitas.
Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) :
Ibu mengatakan baik dikeluarganya maupun suaminya tidak pernah atau
tidak sedang menderita penyakit menular seperti:
1. TBC, cirinya yaitu batuk lebih dari satu bulan disertai darah,
berkeringat dimalam hari saat tidak melakukan aktivitas, BB turun
drastis.
2. Hepatitis B, cirinya yaitu nyeri pada sendi dan otot, menjadi sering
tidur, kulit menjadi kuning.
3. HIV/AIDS, cirinya yaitu diare berkepanjangan, sariawan didaerah
mulut, berat badan turun drastis.
4. IMS, cirinya yaitu mengeluarkan keputihan yang berbau dan gatal,
berwarna kuning kehijauan.
5. Kencing manis, cirinya yaitu luka yang tidak sembuh-sembuh, sering
merasa haus, sering BAK, BB turun drastis.
6. Tekanan darah tinggi, cirinya yaitu tekanan darah tetap tinggi
walaupun tidur dan tidak banyak pikiran, pusing.
7. Jantung, cirinya yaitu tidak dapat beraktifitas berat, mudah Lelah,
nyeri dada pada bagian kiri.
8. Asma, cirinya yaitu sulit bernafas, cepat lelah, lesu, sulit tidur, tidak
mudah dalam beraktifitas.
e. Riwayat KB : Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan KB
Jenis KB Lama Penggunaan Keluhan Alasan Berhenti
- - - -
Setelah melakukan asuhan ibu nifas kepada Ny. E dengan nifas normal di
Rumah Sakit Tugurejo maka ada beberapa hal yang ingin penulis uraikan mengenai
penanganan masa nifas ini, pengkajian, analisa, dan planning yang telah penulis
lakukan antara lain:
Analisa yang ada pada praktek umumnya sudah sesuai dan sama dengan teori
asuhan nifas. Asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny. E sudah menggunakan
asuhan masa nifas normal. Asuhan yang diberikan pada Ny. E yaitu pemantauan
keadaan umum ibu, tanda tanda vital, pengeluaran darah, kontraksi uterus dan tinggi
fundus uteri. Tindakan lain yang telah diberikan pada Ny. E yaitu pendidikan pendkes
mengenai gizi ibu nifas. Sebelumnya ibu berpantangan makan telur sehingga
produksi ASI ibu menurun, kemudian setelah diberikan pendkes mengenai kebutuhan
gizi ibu nifas ibu sudah memutuskan untuk tidak berpatangan makan apapun lagi.
Hal yang penting diperhatikan adalah kondisi psikologis dan tingkat
pengetahuan seseorang. Jaelani, A; Putri, M & Lubis, N (2017) Semakin tinggi
pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi, sehingga makin banyak
pula pengetahuan yang dimiliki dan sebaliknya bila pendidikan yang kurang akan
menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang
diperkenalkan.
Dari semua langkah yang dilakukan ditemui kesenjangan pada saat pengkajian
data obyektif. Pengkajian data obyektif dilakukan dengan singkat, hanya menekankan
pada hal-hal yang berfokus pada ibu nifas saja. Hal tersebut dikarenakan situasi dan
kondisi yang tidak memungkinkan.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Masa nifas adalah masa keluarnya darah dari jalan lahir setelah hasil konsepsi
dilahirkan yaitu antara 40-60 hari (Poerwadarminta, 2017). Masa nifas atau
puerperium adalah masa yang dimulai dari beberapa jam setelah plasenta lahir dan
selesai selama kira-kira 6 minggu saat alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil (Saifuddin, 2009). Dengan demikian dapat diartikan bahwa masa
nifas adalah masa yang dilalui oleh seorang perempuan dimulai setelah melahirkan
hasil konsepsi (bayi dan plasenta) dan berakhir hingga 6 minggu setelah
melahirkan.
Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post
partum. Adapun peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara lain:
1) Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai
dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis
selama masa nifas.
2) Sebagai promotor yang memfasilitasi hubungan antara ibu dan bayi serta
keluarga.
3) Mendorong ibu untuk menyusui serta meningkatkan rasa nyaman ibu dan
bayi.
4) Mendeteksi penyulit maupun komplikasi selama masa nifas dan menyusui
sertamelaksanakan rujukan secara aman dan tepat waktu sesuai dengan
indikasi.
5) Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara
mencegahperdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya pada masa nifas dan
menyusui,pemenuhan nutrisi yang baik, serta mempraktekkan personal
higiene yang baik.
6) Melakukan manajemen asuhan dengan langkah-langkah; pengkajian,
melakukaninterpretasi data serta menetapkan diagnosa, antisipasi tindakan
segera terhadappermasalahan potensial, menyusun rencana asuhan serta
melakukan penatalaksanaandan evaluasi untuk mempercepat proses
pemulihan, mencegah komplikasi, serta untukmemenuhi kebutuhan ibu dan
bayi selama periode nifas
7) Memberikan asuhan kebidanan nifas dan menyusui secara etis profesional.
Dengan dilakukannya pengkajian serta pemantauan nifas KN 1-KN 3, maka
sebagai tenaga kesehatan dapat memberikan asuhan yang sesuai dengan
keadaan tersebut.
B. Saran.
1. Untuk ibu dan keluarga diharapkan dapat mengikuti apa yang dianjurkan oleh
tenaga kesehatan demi kesehatan ibu nifas
2. Bagi masyarakat
Dengan adanya karya tulis ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan
mengenai asuhan kebidanan pada ibu nifas bagi masyarakat
3. Bagi Penulis
Penulis diharapkan selalu menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam
melaksanakan tugas sebagai bidan.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Dengan adanya karya tulis ini diharapkan dapat dijadikan referensi
pembelajaran untuk selanjutnya.
5. Bagi Rumah Sakit/Tempat PKL
Dengan adanya karya tulis ini diharapkan Rumah Sakit atau tempat PKL dapat
menjadikan referensi ilmu terbaru dalam memberikan asuhan kepada klien.
DAFTAR PUSTAKA
Bidan dan dosen kebidanan Indonesia. 2018.Kebidanan : Teori dan Asuhan. Jakarta :
EGC
Jaelani, A; Putri, M & Lubis, N. 2017. Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang
Makanan Gizi Seimbang dengan Penyembuhan Luka Perineum. Juornal
endurance Vol 2 No 1
Poerwadinata. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Menyusui. Jakarta : EGC
Pujiastuti, N. 2010. Korelasi Antara Status Gizi Ibu Dengan Kecukupan ASI si
Posyandu Desa Karang Kedawang Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto.
Jurnal Keperawatan