Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

PADA KELUARGA BAPAK MATEHUS JATI MARHAENDRA


DENGAN KEHAMILAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK
DI DUSUN JODOG RT 5 DESA GILANGHARJO
KECAMATAN PANDAK KABUPATEN BANTUL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu


pada Praktik Kebidanan Komunitas

Disusun Oleh :

NADILLA PUTRI FIRDA


P07124119007

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
PRODI DIII KEBIDANAN
2021/2022
LEMBAR PERSETUJUAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
PADA KELUARGA BAPAK MATEHUS JATI MARHAENDRA
DENGAN KEHAMILAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK
DI DUSUN JODOG RT 5 DESA GILANGHARJO
KECAMATAN PANDAK KABUPATEN BANTUL

Laporan Individu Praktik Kebidanan Komunitas


Telah memenuhi Persyaratan dan Disetujui
Tanggal : ……………………

Menyetujui,
Pembimbing Pendidikan Pembimbing Lapangan

Nuriana Kartika Sari, SST Mujiasih, S.ST. Bdn


NIP. 198704082010122005
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN KEBIDANAN
Jalan Mangkuyudan MJ III/304 Yogyakarta Telp ( 0274 ) 374331

No/Kode KK : 340
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
PADA KELUARGA BAPAK MATEHUS JATI MARHAENDRA
DENGAN KEHAMILAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK
DI DUSUN JODOG RT 5 DESA GILANGHARJO
KECAMATAN PANDAK KABUPATEN BANTUL

Tanggal Pengkajian : 4 Desember 2021


Nama Mahasiswa : Nadilla Putri Firda
Dusun/Kelompok : Jodog /9
I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Matehus Jati Marhaendra
Umur : 29 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jodog, Gilangharjo, Pandak, Bantul
No. Telp/HP : 083867448010

B. Anggota Keluarga
Antropmetri Hubungan
No Nama L/P Umur Agama Pendidikan Pekerjaan
LILA TB BB Keluarga
Mega 22,5 155 45 23 Wiraswas
1. P Kristen SMA Istri
Saputri cm cm kg tahun ta
C. Keadaan Soaial Ekonomi Keluarga
1. Pekerjaan Pokok : Wiraswasta
2. Pekerjaan Sampingan :-
3. Pendapatan Total : > 1.500.000
4. Perincian pengeluaran perbulan
a. Kebutuhan pokok (makan) : Rp 800.000
b. Kebutuhan rutin (arisan, iuran2, sewa listrik, PAM, telepon/HP,
cicilan2, dll) : Rp 200.000
c. Tabungan : Rp 500.000
d. Biaya Kesehatan :-
5. Keikutsertaan dalam asuransi kesehatan (BPJS) : Ya (BPJS
Pemerintah)
D. Keadaan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman
1. Rumah
a. Status kepemilikan : Milik sendiri
b. Dinding Rumah : Tembok
c. Langit-langit : Genteng
d. Atap rumah : Genteng
e. Lantai : Keramik
f. Ventilasi : > 10% dari rumah
g. Jenis ventilasi : Jendela
h. Penerangan : Lampu
i. Ukuran Rumah : 6 x 6 meter
j. Kebersihan : Bersih
k. Pembagian Ruangan :
Denah :
U
Pekarangan Belakang

Tidur Mandi
Ruang Tamu

Kamar Kamar
Belakang
Teras

Tidur
Kamar Dapur
2. Sarana Masak
a. Bahan bakar : Gas
b. Tempat penyimpanan alat dapur : Rak
c. Ventilasi dapur : Jendela
d. Kebersihan dapur : Bersih
3. Sampah
a. Sarana pembuangan sampah : Tempat sampah
b. Tempat pembuangan sampah : Tempat sampah
c. Letak pembuangan sampah : Dapur
d. Pengelolaan sampah : Dibakar
4. Sumber air
a. Sumber air minum : Sumur
b. Jarak sumber air dengan WC : >5 meter
c. Pencemaran air : Tidak ada
d. Kualitas air (warna, bau, rasa) : Jernih, tidak berbau, tidak
berasa
5. Jamban keluarga
a. Status kepemilikan : Milik sendiri
b. Jenis : Leher angsa
c. Letak : Dalam kamar mandi
d. Kebersihan : Bersih
e. Jumlah :1
6. Saluran pembuangan limbah
a. Jenis limbah : Rumah tangga
b. Bak limbah : Tempat sampah
c. Saluran limbah : Pipa
d. Jarak limbah dengan sumber air : > 10 meter
7. Kandang : Tidak ada
8. Pemanfaatan pekarangan : Tanaman hias dan toga
E. Kesehatan Ibu dan Anak
1. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas ibu yang lalu
Persalinan Nifas
Hamil
Tgl Jenis Komplikasi BB Komplika
ke UK Penolong JK Laktasi
Lahir persalinan Ibu Bayi Lahir si
1. Hamil Saat Ini

2. Riwayat keluarga berencana


Jika pernah :
Mulai memakai Berhenti/Ganti cara
No Jenis Kontrasepsi Keluha
Tanggal Oleh Tempat Tanggal Oleh Tempat Alasan
n
1 Belum pernah KB

3. Riwayat Kesehatan Bayi dan Balita (Tidak Ada)


4. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Riwayat penyakit yang pernah diderita anggota keluarga :
Tidak ada
b. Kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan
1) Adakah anggota keluarga yang merokok : suami
2) Adakah anggota keluarga yang
mengkonsumsi minuman keras : tidak ada
3) Kebiasaan minum obat-obatan : tidak ada
4) Kebiasaan minum jamu : tidak ada
5. Pemanfaatan fasilitas kesehatan : Ya
6. Pengetahuan keluarga tentang pentingnya kesehtan (hasil
pendataan sesuai kuesioner)
a. Ibu tidak mengetahui tentang kehamilan dengan Kekurangan
Energi Kronik (KEK)
b. Ibu tidak mengetahui mengenai deteksi dini kanker serviks
(IVA/Papsmear)
c. Ibu tidak mengetahui mengenai deteksi dini kanker payudara
(SADARI)
d. Secara umum ibu telah mengetahui mengenai kesehatan
reproduksi seperti cara merawat organ reproduksi, penyakit re
produksi dan cara mencegah.

II. Perumusan masalah


No Data Masalah
1. Ibu tidak mengetahui tentang Kurangnya pengetahuan ibu
IVA/Papsmear mengenai IVA/Papsmear dan
bagaimana melakukannya
2. Ibu tidak mengetahui tentang Kurangnya pengetahuan ibu
SADARI mengenai SADARI dan cara
melakukannya
3. Ibu tidak mengetahui tentang Kurangnya pengetahuan ibu
KEK tentang KEK

III. Prioritas masalah


No Daftar Masalah Kriteria dan Bobot Jumlah Prioritas
Maksimum Masalah
C A R L
1. Kurangnya 9 7 7 7 3087 3
pengetahuan
tentang
IVA/Papsmear
2. Kurangnya 9 8 7 7 3528 2
pengetahuan
tentang SADARI
3. Kurangnya 9 9 9 8 5832 1
pengetahuan
tentang KEK

Berdasarkan skor diatas dapat diketahui bahwa prioritas masalah


sebagai berikut :
1. Kurangnya pengetahuan tentang KEK
2. Kurangnya pengetahuan tentang IVA/Papsmear
3. Kurangnya pengetahuan tentang SADARI
IV. POA

Waktu Bentuk Penanggung


No Tempat Tujuan Sasaran Pelaksana Metode Dana Media
Pelaksanaan Kegiatan Jawab

Memperoleh
Pengkajian
data keluarga
dan Mahasiswa
Puskesma dan Lembar
4 Desember pengetahua Keluarga dan Tanya
1. s Pandak pengetahuan Mahasiswa - asuhan
2021 n keluarga Tn. M keluarga jawab
1 keluarga kebidanan
tentang Tn. M
tentang
kesehatan
kesehatan
Memperoleh
Pengkajian
data keluarga
dan Lembar
5 Desember dan keadaan Mahasiswa Tanya
2. Online pendekatan Ny. M Mahasiswa - asuhan
2021 rumah KK dan Ny.M jawab
KK binaan kebidanan
binaan
Memberi Menambah Leaflet KEK
18 Desember Rumah penyuluhan pengetahuan Mahasiswa Penyuluha dan Video
3 Ny. M Mahasiswa -
2021 Ny. M mengenai K ibu mengenai dan Ny.M n edukasi
EK KEK (Tiktok)

Meningkatkan
pengetahuan
Penyuluhan
mengenai Leaflet
mengenai,
18 Desember Rumah deteksi dini Mahasiswa Penyuluha SADARI dan
4. SADARI, Ny. M Mahasiswa -
2021 Ny.M kanker yaitu dan Ny.M n IVA/PAPSM
IVA/PAPSM
SADARI dan EAR
EAR
IVA/PAPSME
AR
6. 18 Desember Rumah Evaluasi pe Untuk Ny. M Mahasiswa Mahasiswa Tanya - -
2021 Ny.M ngetahuan i mengetahui dan Ny.M jawab
bu mengena apakah ibu
i KEK, IVA/P benar – benar
AP SMEAR, sudah paham
SADARO mengenai
KEK,
IVA/PAPSME
AR, dan
SADARI
V. Asuhan kebidanan terhadap sasaran KIA/KB
A. Subjektif
Ibu mengatakan sudah membaca-baca buku KIA dan pada kolom
KEK terdapat centangan. Ibu mengatakan tidak megetahui tentang
KEK, Ibu mengatkaan tidak mengetahui tentang IVA/Papsmear dan
SADARI
B. Objektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tekanan Darah : 119/87 mmHg
C. Analisa
Ny. M Usia 22 tahun G1P0Ab0Ah0 UK 10 minggu 6 hari hamil
dengan Kekurangan Energi Kronis berdasarkan pengukuran LILA.
D. Penatalaksanaan
1. Memberikan penyuluhan kepada ibu mengenai Kekurangan
Energi Kronis. Ibu dapat menjelaskan kembali mengenai yang
telah disampaikan.
2. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi air putih minimal 2 liter
perhari. Ibu mengerti dan akan berusaha minum air putih lebih
banyak lagi.
3. Menganjurkan ibu untuk menjagga pola istirahatnya. Ibu mengerti
dan akan menjaga pola istirahatnya.
4. Menganjurkan ibu untuk menjaga pola makannya sering dan terat
ur dengan memperhatikan kandungan gizi. Ibu mengerti dan akan
melakukan.
5. Menganjurkan ibu untuk rutin memeriksakan kehamilannya. Ibu
mengerti dan akan rutin memeriksakan kehamilannya.
6. Memberi penyuluhan tentang IVA/Papsmear dan SADARI. Ibu
mengerti tentang penyuluhan yang disampaikan.
SAP (Satuan Acara Penyuluhan)
Hari, tanggal : Sabtu, 18 Desember 2021
Waktu : 12.00 WIB
Tempat : Rumah Ny. M
Penyuluh : Nadilla Putri Firda (P07124119007)
Peserta : Ibu Mega
1. Pokok Bahasan
Kehamilan dengan KEK
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan ibu tentang KEK
b. Tujuan Khusus
1) Ibu dapat mengetahui pengertian KEK
2) Ibu dapat mengetahui dampak KEK
3) Ibu dapat mengetahui tindakan yang tepat untuk dilakukan
3. Metode : Ceramah
4. Uraian Materi dan Sumber Pustaka
Kekurangan Energi Kronis
Pengertian Kekurangan Energi Kronis
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan dimana ibu mengalami
malnutrisi yang disebabkan kekurangan satu atau lebih zat gizi makanan
yang berlangsung menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya
gangguan kesehatan pada ibu secara relatif atau absolut.

Dapak Kekurangan Energi Kronis


1. Akibat KEK pada ibu hamil yaitu :
a) Terus menerus merasa letih
b) Kesemutan
c) Muka tampak pucat
d) Kesulitan sewaktu melahirkan
e) Air susu yang keluar tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
bayi

2. Akibat KEK saat kehamilan terhadap janin yang dikandung antara lain
:
a) Keguguran
b) Pertumbuhan janin terganggu hingga bayi lahir dengan berat l
ahir rendah (BBLR)
c) Perkembangan otak janin terlambat, hingga kemungkinan nan
tinya kecerdasaan anak kurang
d) bayi lahir sebelum waktunya (Prematur)
e) Kematian bayi
Cara penanganan ibu hamil dengan KEK
Ibu hamil KEK adalah ibu hamil dengan hasil pemeriksaan
antropometri, LILA < 23,5 cm dan harus ditangani sesuai dengan standar
dan kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-kasus yang tidak dapat ditangani
dirujuk sesuai dengan sistem rujukan. Secara umum pelayanan gizi pada ibu
hamil KEK di fasilitas pelayanan kesehatan dilakukan sesuai dengan
karakteristik wilayah (epidemiologis dan/atau sosial budaya dan kemampuan
local). Pelayanan gizi dapat dilakukan oleh tenaga gizi dan bidan.
Tatalaksanaan Ibu Hamil dengan KEK yang Dilakukan Bidan.
Bidan dapat melakukan pelayanan gizi untuk ibu hamil KEK jika tidak
ada
tenaga gizi. Kegiatan tatalaksana gizi yang dilakukan bidan yaitu:
a) Edukasi pola makan.
b) Pemberian makanan tambahan ±500 kkal, 15 gr protein per h
ari dan pantau perkembangan janin oleh bidan.
c) Apabila tidak terjadi kenaikan BB 1 kg/bulan (Trimester I) dan
2 kg/bulan (Trimester II dan III) segera merujuk ke dokter dan t
enaga gizi.

SUMBER :Direktorat Bina Gizi, 2015


Kristiyanasari,2017,Gizi Ibu Hamil,Jakarta
Media : Leaflet dan Video edukasi (Tiktok)

5. Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Kegiatan penyuluh Peserta
Kegiatan
1. Pembukaan Memberi salam, Menjawab
10 menit memperkenalkan diri salam.
Menjelaskan tujuan Memperhatikan.
penyuluhan
Menjelaskan garis besar materi
penyuluhan
Menjelaskan waktu yang
dibutuhkan untuk penyuluhan.
Isi 15 menit Menjelaskan sesuai materi Mendengarkan.
Memberi kesempatan untuk Bertanya yang
bertanya belum jelas.
Menjawab pertanyaan
3. Evaluasi 10 Menanyakan sesuai materi Menjawab
menit Memberi pujian/dukungan
apabila bisa menjawab dengan
tepat.
4. Penutup 5 Menyimpulkan materi yang Menyimpulkan
menit sudah dibahas bersama bersama
peserta. penyuluh.
RTL (Rencana Tindak Lanjut).

6. Evaluasi Penyuluhan
Ibu tidak bertanya tapi setelah di review ibu dapat mengulang materi
yang di sampaikan. Dan di dapatkan nilai 100 dari postest yang awalnya 60
dari pretest
1) Daftar Review materi
a) Apa pengertian KEK?
2) Jawaban
a) Ibu hamil KEK adalah ibu hamil dengan hasil pengukuran lingkar
lengan atas < 23,5 cm
Satuan Acara Penyuluhan

Hari, tanggal : Sabtu, 18 Desember 2021


Waktu : 12.00 WIB
Tempat : Rumah Ny. M
Penyuluh : Nadilla Putri Firda (P07124119007)
Peserta : Ibu Mega
Pokok Bahasan : IVA/ PAP SMEAR
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Papsmear/IVA diharapkan
dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang
Papsmear/IVA
b. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, mampu:
1) Menyebutkan dan mengetahui pengertian Papsmear/IVA
2) Menyebutkan dan mengetahui tujuan Papsmear/IVA
3) Menyebutkan dan mengetahui syarat Papsmear/IVA
2. Metode : Ceramah dan Leaflet
3. Uraian Materi dan Sumber Pustaka
PAPSMEAR/IVA
Papsmear
a. Pengertian
Pap Smear merupakan suatu metode untuk pemeriksaan sel cairan
dinding Ieher rahim dengan mangunakan mikroskop, yang dilakukan
secara cepat, tidak sakit, dan dengan biaya yang relatifterjangkau serta
hasil yang akurat (Wijaya, 2016).
Pemeriksaan Pap Smear bertujuan untuk mendeteksi seI-sel yang
tidak normal yang dapat berkembang menjadi kanker servik. Sedangkan
wanita yang dianjurkan pemeriksaan pap smaer ini adalah wanita yang
telah aktif melakukan hubungan seksual, biasanya wanita dalam masa
usia subur, karena tingkat seksualnya lebih tinggi sehingga Iebih tinggi
resiko kanker servik bagi mereka. Namun tidak menjadi kemungkinan juga
wanita yang tidak mengalami aktivitas seksualnya memeriksaan diri
(Sukaca. 2011).
Pemeriksaan PAP SMEAR berguna sebagai pemeriksaan penyaring
(skrining) dan pelacak adanya perubahan sel kearah keganasan secara
dini sehingga kelainan prakanker dapat terdeteksi serta pengobatannya
menjadi Iebih murah dan mudah (Dalimartha, 2014).
Kanker mulut rahim ini merupakan jenis kanker yang sering terjadi
pada wanita, juga merupakan penyebab kematian nomor satu dari jenis
kanker yang menyerang wanita. Tetapi kanker Ieher rahim stadium dini
yang cepat ditangani dapat sembuh 100%. Artinya, semakin dini penyakit
kanker diketahui maka semakin mudah menanganinya. Waktu yang tepat
untuk melakukan tes Pap Smear adalah setiap saat di Iuar masa haid
secara teratur. Lalu kapan dan siapa yang perlu pemeriksaan Pap Smear
ini. Yang perlu memeriksakan kesehatan yang berhubungan dengan Pap
Smear ini adalah wanita yang sudah melakukan hubungan seksual dan
berusia lebih dari 18 tahun sebaiknya melakukan pemeriksaan ini tiap
tahun. Atau bila hasil pemeriksaan normal, boleh dilakukan 2-3 tahun
sekali sesuai dengan petunjuk dokter.
Pemeriksaan Pap Smear ini adalah pemeriksaan untuk kesehatan
wanita dan erat hubungannya dengan aktifntas seksual itu sendiri. Maka
ada beberapa faktor resiko yang perlu diperiksa dengan pap smear ini.
Beberapa faktor resiko bagi wanita untuk membutuhkan pemeriksaan
pap smear ini adalah diantaranya :
1) Mempunyai aktifitas seksual pada saat remaja.
2) Saat akan diperiksa mempunyal riwayat hubungan seksual dengan
pasangan yang berbeda-beda
a) Mempunyai riwayat penyakit menular seksual.
b) Keluarga mempunyai riwayat penyaklt kanker servlks.
c) Adanya infeksi human papilloma virus (HPV).
d) Sebagai perokok baik aktif maupun pasif, zat nikotin serta “racun”
lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu
meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia
atau tumbuhnya seI-sel abnormal pada rahim.
b. Manfaat Pap Smear antara lain (Manuaba, 2005):
1) Diagnosis dini keganasan
Pap Smear berguna dalam mendeteksi dini kanker serviks, kanker
korpus endometrium, keganasan tuba fallopi, dan mungkin keganasan
ovarium.
2) Perawatan lanjutan dari keganasan
Pap Smear berguna sebagai perawatan lanjutan setelah operasi dan
setelah mendapat kemoterapi dan radiasai.
3) lnterpretasi hormonal wanita
Pap Smear bertujuan untuk mengikuti siklus menstruasi dengan
ovulasi atau tanpa ovulasi, menentukan maturitas kehamilan, dan
menentukan kemungkinan keguguran pada hamil muda.
4) Menentukan proses peradangan
Pap Smear berguna untuk menentukan proses peradangan pada
berbagai infeksi bakteri dan jamur.
c. Petunjuk Pemeriksaan PAP SMEAR
American Cancer Society (2009) merekomendasikan semua
wanita sebaiknya memulai skrining:
1) 3 tahun setelah pertama kali aktif secara seksual.
2) Pap Smear dilakukan setiap tahun.
3) Wanita yang berusia 30 tahun atau lebih dengan hasil tes Pap Smear
normal sebanyak tiga kali, melakukan tes kembali setiap 2-3 tahun,
kecuali wanita dengan risiko tinggi harus melakukan tes setiap tahun.
4) Pap Smear tidak dilakukan pada saatmenstruasi.
5) Waktu yang paling tepat melakukan Pap Smear adalah 10-20 hari
setelah hari pertama haid terakhir. Pada pasien yang menderita
peradangan berat pemeriksaan ditunda sampai pengobatan tuntas.
6) Dua hai sebelum dilakukan tes, pasien dilarang mencuci atau
menggunakan pengobatan melalui vagina.
7) Wanita tersebut juga dilarang melakukan hubungan seksual selama 1-
2 hari sebelum pemeriksaan Pap Smear (Bhambhani, 1996).
Iva Test
a. Pengertian Iva Test
IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana
untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin (Sukaca E. Bertiani,
2009)
IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara
melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas
leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5% (Wijaya Delia, 2010).
Dibutuhkan waktu satu sampai dua menit untuk dapat melihat
perubahan-perubahan pada jaringan epitel.Serviks yang diberi larutan
asam asetat 5% akan merespon lebih cepat daripada larutan 3%. Efek
akan menghilang sekitar 50-60 detik sehingga dengan pemberian asam
asetat akan didapat hasil gambaran serviks yang normal (merah
homogen) dan bercak putih (displasia) (Novel S Sinta,dkk,2010).
Pada dasarnya kanker ini adalah tumor ganas yang mengenai leher
rahim, kanker servik disebabkan oleh HPV(human papilloma virus)
onkogenok tipe 16 dan 18,dan mudah ditularkan melalui hubungan
seksual yang tidak sehat dan kontak tubuh Iainnya. Leher rahim yang
terpapar virus HPV berpontesi menjadi kanker dalam waktu 3-17 tahun.
Kanker Ieher rahim adalah tumor ganas primer yang berasal dari sel
epitel skuamosa. Kanker leher rahim merupakan kanker yang terjadi
pada serviks atau leher rahim, suatu daerah pada organ reproduksi
wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim, letaknya antara
rahim (uterus) dan liang senggama atau vagina. Kanker leher rahim
biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun. Sebanyak 90% dari
kanker leher rahim berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan
10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lender pada saluran
servikal yang menuju ke rahim.

b. Keuntungan IVA Test, antara lain:


1) Murah
2) Mudah, praktis, mampu laksana
3) Dapat dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan
4) Alat-alat yang dibutuhkan sederhana
5) Sesuai untuk pusat pelayanan sederhana
6) Kinerja test sama dengan test lain
7) Memberikan hasil segera sehingga dapat diambil keputusan
mengenai penatalaksanaannya
Syarat dilakukan IVA Test, dianjurkan bagi semua wanita berusia 30 dan
45 tahun. Kanker Ieher rahim menempati angka tertinggi diantara wanita
berusia antara 40 dan 50 tahun, sehingga tes harus dilakukan pada usia
dimana lesi pra-kanker lebih mungkin terdeteksi, biasanya 10 sampai 20
tahun lebih awal.
Sejumlah faktor resiko yang berhubungan dengan perkembangan kanker
leher rahim, diantaranya sebagai berikut (FK UI, dll, 2007).
a. Usia muda saat pertama kali melakukan hubungan seksual (usia <20
tahun).
b. Memiliki banyak pasangan seksual (wanita atau pasangannya).
c. Riwayat pernah mengalami IMS (Infeksi Menular Seksual), seperti
Clamydia atau gonorrhea, dan khususnya HIV/AIDS.
d. Ibu atau saudara yang memiliki kanker leher rahim.
e. Hasil papsmear sebelumnya yang tidak normal.
f. Merokok.
g. Tidak sedang dating bulan atau haid.
h. Tidak sedang hamil.
i. 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual.
SUMBER :
Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara oleh
Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Direktort Jenderal PP &
PL Depkes RI 2009.
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Bunga Rampah Obstetri dan Ginekologi
Sosial. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Rasjidi, Imam. 2009. Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker pada Wanita.
Bandung: Sagung Seto.
Romauli, Suryati, dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi Buat Mahasiswa
Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Wijaya, Delia. 2010. Pembunuh Ganas Itu Bernama Kanker Serviks.
Yogyakarta: Sinar Kejora.
4. Media : Leaflet
5. Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Kegiatan penyuluh Peserta
Kegiatan
1. Pembukaan Memberi salam, Menjawab
10 menit memperkenalkan diri salam.
Menjelaskan tujuan Memperhatikan.
penyuluhan
Menjelaskan garis besar materi
penyuluhan
Menjelaskan waktu yang
dibutuhkan untuk penyuluhan.
Isi 15 menit Menjelaskan sesuai materi Mendengarkan.
Memberi kesempatan untuk Bertanya yang
bertanya belum jelas.
Menjawab pertanyaan
3. Evaluasi 10 Menanyakan sesuai materi Menjawab
menit Memberi pujian/dukungan
apabila bisa menjawab dengan
tepat.
4. Penutup 5 Menyimpulkan materi yang Menyimpulkan
menit sudah dibahas bersama bersama
peserta. penyuluh.
RTL (Rencana Tindak Lanjut).

6. Evaluasi Penyuluhan
b. Daftar Pertanyaan
1) Apakah tujuan Papsmear/ IVA?
2) Siapa yang dapat melakukan Papsmear/IVA?
3) Syarat Papsmear/IVA
c. Jawaban
1. Untuk mendeteksi dini kanker Rahim
2. Wanita yang sudah pernah berhubungan seksual
3. Selesai menstruasi, tidak menggunakan sabun pembersih vagina 2
hari sebelum periksa, dan tidak melakukan hubungan seksual 2 hari
sebelum pemeriksaan
Satuan Acara Penyuluhan
Hari, tanggal : Sabtu,18 Desember 2021
Waktu : 12.00 WIB
Tempat : Ny. M
Penyuluh : Nadilla Putri Firda (P07124119007)
Peserta : Ibu Mega
Pokok Bahasan : SADARI

1. Pokok Bahasan
SADARI
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan ibu tentang SADARI
b. Tujuan Khusus
1) Ibu dapat mengetahui pengertian SADARI
2) Ibu dapat mengetahui tujuan SADARI
3) Ibu dapat mengetahui langkah SADARI dan Langkah Ketika
ditemukan benjolan/cairan abnormal
4) Ibu dapat mengetahui waktu dilakukannya SADARI

3. Metode : Ceramah dan demonstrasi


4. Uraian Materi dan Sumber Pustaka

PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI)


Definisi SADARI
Pemeriksaan payudara sendiri atau sering disebut dengan SADARI
adalah suatu cara yang efektif untuk mendeteksi sedini mungkin timbulnya
benjolan pada payudara, sebenarnya dapat diketahui secara tepat dengan
pemeriksaan sendiri. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan secara berkala yaitu
sebulan sekali. Ini dimaksudkan agar yang bersangkutan dapat
mengantisipasi secara cepat jika ditemukan benjolan pada payudara. Jika
SADARI dilakukan secara rutin, seorang wanita dapat menemukan benjolan
pada stadium dini. Sebaiknya SADARI dilakkan pada wkatu yang sama
setiap bulan. Bagi wanita yang mengalami menstruasi waktu yang tepat
untuk melakukan SADARI adalah hari ke tujuh setelah hari ke satu
menstruasi. (Mardiana,2004)
Menurut Yuni (2009) SADARI adalah pemeriksaan yang mudah dilakukan
oleh setiap wanita untuk mencari benjolan atau kelainan lainnya.
Pemeriksaan payudara sendiri sangat penting untuk mengetahui benjolan
yang memungkinkan adanya kanker payudara, karena penemuan secara dini
untuk menyelamatkan hidup.
Tujuan SADARI
Adapun tujuan dilakukan pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI
adalah untuk mengetahui adanya kelainan pada payudara sejak dini,
sehingga diharapkan kelainan-kelainan tersebut tidak ditemukan pada
stadium lanjut yang pada akhirnya akan membutuhkan pengobatan rutin
dengan biaya mahal. Selain itu adanya perubahan yang diakibtkan gangguan
pada payudara dapat mempengaruhi gambaran diri pada penderita
(Hidrah,2008)
Pentingnya pemeriksaan payudara sendiri tiap bulan terbukti dari
kenyataan bahwa kanker payudara ditemukan sendiri secara kebetulan atau
waktu memeriksa diri sendiri.wanita-wanita yang sudah berpengalaman
dalam memeriksakan diri sendiri dapat menemukan benjolan-benjolan kecil
dengan jari tengah yang kurang dari 1 cm. Dengan demikian bila benjolan ini
ternyata ganas, dapat diobati dalam stadium dini. Dan kemudian sembuh
dalam kemungkinan besar. (Gani,1995)
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)adalah suatu prosedur untuk
mengetahui kelainan-kelainan pada payudara dengan melakukan inspeksi
secara berkala, misalnya sebelum melakukan pemeriksaan payudara terlebih
dahulu harus mencuci tangan agar tidak trjadi infeksi pada payudara serta
mengganti BRA merupakan salah satu penanggulangan untuk pencegahan
infeksi pada payudara. Tujuan dilakukannya SADARI adalah untuk
mendeteksi adanya kelainan-kelainan baik pada struktur maupun tekstur
(Long,1996)
Manfaat SADARI
Manfaat periksa payudara sendiri (SADARI) adalah untuk mendeteksi
sedini mungkin adanya kelainan pada payudara karena kanker payudara
dapat diketahui secara dini oelh wanita masa subur. Setiap wanita
mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda. Bila wnaita memeriksa
payudara sendiri secara teratur setiap bulan setelah haid, wanita dapat
merasakan bagaimana payudara wanita secara normal bila ada perubahan
tentu wanita dapat mengetahuinya secraa mudah. (Manuaba,2010)
Cara Pemeriksaan Payudara Sendiri
Pemeriksaan payudara sendiri hendaknya dilakukan setiap bulan jika
wanita itu sendiri sudah berumur di atas 40 tahun. Bila ada hal yang luar
biasa atau mencurigakan hendaknya memeriksakan ke dokter. Menurut
Sukardjo (2000) pemeriksaan SADARI dilakukan dalam dua tahap:
a. Melihat payudara
1) Pemeriksaan ini dilakukan di depan cermin
2) Bukalah pakaian dari pinggang ke atas dan berdiri di depan
cermin yang besar
3) Lakukan kedua tangan di samping tubuh
4) Perhatikan payudara
a) Apakah bentuk dan ukuran payudara kanan dan kiri simetris?
b) Apakah payudara membesar dan mengeras?
c) Apakah arah puting tidak lurus ke depan tau berubah arah?
d) Apakah puting tertairk ke dalam?
e) Apakah puting dan kulit ada yang lecet?
f) Apakah ada perubahan warna kulit?
g) Apakah kulit menebal dengan pori-pori melebar (seperti kulit
jeruk)?
h) Apakah permukaan kulit tidak mulus? Ada kerutan atau cekungan?
5) Ulangi semua pengamatan di atas dengan posisi kedua tangan lurus
ke atas.
6) Setelh itu, ulangi pengamatan tersebut dengan posisi kedua tanagn di
pinggang, dada dibusungkan dan siku tertarik ke belakang.
b. Memijat payudara
1) Dengan kedua tangan, pijat payudara dengan lembut dari tepi hingga
puting.
2) Perhatikan apakah ada cairan atau darah yang keluar dari puting susu
(seharusnya tidak ada cairan yag keluar kecuali pada perempuan yang
menyusui)
c. Meraba payudara
1) Pemeriksaan dilakukan dengan posisi berbaring
2) Melakukan perabaan payudara satu per satu
3) Untuk memeriksakan payudara kanan, letakkan bantal atau handuk di
bawah bahu kanan. Lengan kanan direntangkan di samping kepala atau
diletakkan di bawah kepala.
4) Raba payudara dengan menggunakan tiga atau empat jari tangan kiri
yang saling dirapatkan. Rabaan dilakukan dengan gerakan memutar dari
tepi payudara hingga ke puting susu.
5) Geser posisi jari, kemudian lakukan lagi gerakan memutar dari tepi
payudara hingga ke puting susu.
6) Makukan setrusnya hingga seluruh bagian payudara diperiksa.
7) Lakukan hal yang sama pada payudara yang satunya lagi.
8) Sebaiknya rabaan dilakukan dalam tiga macam dengan tekanan ringan
untuk meraba benjolan di permukaan kulit, tekanan sedang untuk
memeriksa benjolan di tengah jaringan payudara, dan tekanan kuat
untuk meraba benjlan di dasar payudara yang melekat pada iga.
9) Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan lotion atau
minyak sebagai pelicin agar pemeriksaan lebih sensitif.
10) Setelah itu dilakukan semua langkah dengan posisi berdiri, sebaiknya
dilakukan dengan mandi dengan menggunakan sabun.
Waktu dilakukan SADARI
Pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya dilakukan sebulan sekali.
Para wanita yang sedang haid sebaiknya melakukan pemeriksaan pada
hari ke tujuh sampai hari ke sepuluh setelah masa haid bermula, ketika
payudara mereka sedang mengendur dan terasa lebih lunak.

Jika menemukan adanya benjolan atau perubahan pada payudara


yang membuat resah segera konsultasikan ke dokter. Jika doter
menginformasikan bahwa pemeriksaannya menunjukkan tidak adanya
kelainan namun masih membuat resah, bisa meminta kunjungan lanjutan.
Ibu juga dapat meminta pendapat kedua dari seorang dokter spesialis. Para
wanita yang telah berusia 20 dianjurkan untuk melakukan SADARI bulanan
dan CBE tahunan, dan harus melakukan pemeriksaan Mammografi setahun
sekali bila mereka telah memasuki usi 40 (Peiwen,2010)
Selain SADARI, deteksi dini untuk kanker payudara yang perlu
dilakukan adalah pemeriksaan klinis payudara minimal 3 tahun sekali untuk
perempuan berusia 20 sampai 39 tahun dan setiap tahun untuk wnaita yang
di atas 39 tahun. Melakukan mammogram secara rutin ketika usia mencapai
40 tahun (Hawari,2004).
SUMBER : Kemenkes RI, PKRS RS UGM
5. Media :Leaflet
6. Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Kegiatan penyuluh Peserta
Kegiatan
1. Pembukaan Memberi salam, Menjawab
10 menit memperkenalkan diri salam.
Menjelaskan tujuan Memperhatikan.
penyuluhan
Menjelaskan garis besar materi
penyuluhan
Menjelaskan waktu yang
dibutuhkan untuk penyuluhan.
Isi 15 menit Menjelaskan sesuai materi Mendengarkan.
Memberi kesempatan untuk Bertanya yang
bertanya belum jelas.
Menjawab pertanyaan
3. Evaluasi 10 Menanyakan sesuai materi Menjawab
menit Memberi pujian/dukungan
apabila bisa menjawab dengan
tepat.
4. Penutup 5 Menyimpulkan materi yang Menyimpulkan
menit sudah dibahas bersama bersama
peserta. penyuluh.
RTL (Rencana Tindak Lanjut).
7. Evaluasi Penyuluhan
b. Daftar Pertanyaan
1) Apa pengertian SADARI?
2) Apa tujuan dilakukannya SADARI?
3) Kapan dilakukannya SADARI?
4) Bagaimana cara melakukan SADARI?
c. Jawaban
1) SADARI merupakan singkatan dari Periksa Payudara Sendiri.
2) Tujuan SADARAI yaitu untuk mendeteksi dini adanya benjolan
ataupun kanker payudara.
3) SADARI dilakukan secara rutin sebulan sekali sekitar satu
minggu setelah mendapat haid.
4) Cara melakukn SADARI yaitu :
a) Lepaskan baju bagian atas dan berdiri tegak di depan
cermin. Amati tentang ukuran, warna, bentuk, dan puting
pada kedua payudara.
b) Kemudian melihat ukuran, bentuk, warna dan puting pada
kedua payudara dari samping kanan maupun kiri.
c) Setelah itu angkat keuda tangan lurus ke atas samping
telinga dan masih amati ukuran, warna, bentuk dan ukuran
payudara dan apakah ada tarikan atau tidak. Kemudian
melihat payudara dari samping kiri maupun kanan dengan
posisi tangan masih diangkat.
d) Selanjutnya, tangan di pinggang dan amati ukuran, warna,
bentuk puting pada kedua payudara dan apakah ada tarikan
atau tidak. Kemudian, lihat lagi payudara dari samping kanan
maupun kiri dengan tangan masih di pinggang.
e) Setelah itu, untuk memeriksa payudara kiri, tangan kiri
diangkat dan melakukan perabaan secara sirkular dengan
tiga jari kanan (telunjuk, tengah, manis) secara lembut tapi
mantab dimulai dari klavikula, ketiak sampai melingkari
payudara dan terakhir memencet puting untuk mengecek
apakah ada pengeluaran selain ASI. Ulangi cara tersebut
pada payudara kanan.
f) Apabila menemukan benjolan/keluar cairan selain ASI dari
puting susu, ibu harus segera periksa.

Pembimbing Lahan Pelaksana Penyuluhan

Mujiasih, S.ST. Bdn Nadilla Putri Firda


Menyetujui
Pembimbing Pendidikan

Nuriana Kartika Sari, SST


Lampiran

Anda mungkin juga menyukai