Disusun Oleh :
ZUHARNI
P07124319007
ASUHAN KEBIDANAN
PADA KELUARGA TN. PUJI DENGAN IBU TIDAK BER-KB
DI RT 05 PEDUKUHAN DADAPANDESA TIMBULHARJO
KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL
Menyetujui,
Mengetahui,
I. PENGKAJIAN
DATA SUBJEKTIF
A. IDENTITAS KEPALA KELUARGA
Berdasarkan hasil pendataan, identifikasi kepala keluarga di keluarga Tn.
Puji disajikan dalam semi tabel berikut ini :
Nama : Tn. Puji Sardianto
Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Dadapan RT 05 Timbulharjo Sewon Bantul
No. Telp/HP :-
B. ANGGOTA KELUARGA
Rincian anggota keluarga Tn. Puji disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 1. Anggota Keluarga
Nama
L/ Lila BB TD Hubungan
No Anggota Umur Agama Pendidikan Pekerjaan
P (cm) (Kg) Mmhg Keluarga
Keluarga
1. Puji 110/
L - 70 42 th Islam SMA Buruh Suami
Sardianto 80
2. 120
Ismiani P 25,5 65 32 th Islam SMA IRT Istri
/70
3. Selvira
P - 18,3 - 9 th Islam - - Anak
Ariyani
4. Azila
p - 9,8 86 23 bl Islam - - Anak
Devianita
C. KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA
1. Pekerjaan Pokok : Buruh
2. Pekerjaan Sampingan : Tidak ada
3. Pendapatan : + Rp 1.500.000,-/ bl
4. Perincian Pengeluaran Per-Bulan
a. Kebutuhan pokok (makan) : Rp 850.000,-/bl
b. Kebutuhan rutin (sekolah, arisan, iuran2, sewa, listrik, PAM,
telepon/HP, cicilan, dll) : Rp 250.000,-/ bl
c. Tabungan : Ada
d. Biaya Kesehatan : tidak ada
5. Keikutsertaan dalam asuransi kesehatan (BPJS) : Ya / Tidak*
Jika tidak, maka alasannya :-
Dapur
Kamar
Kamar Ruang mandi
keluarga
Mebel
Teras
S
P
A
Septiktank L
2. Sarana Masak
a. Bahan bakar : kompor gas
b. Tempat penyimpanan alat dapur : terbuka
c. Ventilasi dapur : cukup
d. Kebersihan dapur : cukup
3. Sampah
a. Sarana pembuangan sampah : ada
b. Tempat pembuangan sampah : di tempat sampah
c. Letak Pembuangan sampah : depan rumah
d. Pengelolaan sampah : TPA
4. Sumber air
a. Sumber air minum : air sumur yang dimasak
b. Jarak sumber air dengan WC : 15 meter
c. Pencemaran air : tidak ada
d. Kualitas air (warna, bau, rasa) : warna jernih, tidak berbau,
tidak berasa
5. Jamban Keluarga
a. Status kepemilikan jamban : milik sendiri
b. Jenis : wc jongkok
c. Letak : dalam rumah
d. Kebersihan : cukup
e. Jumlah Jamban :1
6. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
a. Jenis Limbah : limbah rumah tangga
b. Bak Limbah : septic tank
c. Saluran Limbah : pipa
d. Jarak limbah dengan sumber air : 17 meter
7. Kandang ada/tidak : tidak ada
Jika ada, jarak kandang dengan rumah :
8. Pemanfaatan Pekarangan : tidak ada
2. Riwayat KB
Mulai memakai Berhenti
No Jenis
Waktu oleh tempat keluhan Waktu Oleh tempat alasan
Tahun Tahun
2 Pil Bidan PMB Tidak ada - - Sakit Kepala
2012 2012
c. Kebersihan perorangan :
1) Mandi : 2x sehari
2) Ganti baju dan pakaian dalam : 2x sehari
DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan Fisik (Sasaran KIA/KB)
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda-tanda
vital
A.TD : 120/70 mmHg
b. N : 80x/mnt
c. T : 36,5 oC
d. Rr : 20x/menit
4. BB : 65,5 Kg
5. TB : 153 cm
6. Lila : 25 cm
7. Lingkar Perut : 78 cm
8. Muka : Tidak ada odema
9. Mata : Sklera putih, konjungtiva merah muda
10. Hidung : Bersih tidak ada sekret, tidak ada benjolan
11. Mulut : Bersih, bibir lembab, tidak ada gigi berlubang, mulut tidak
berbau
12. Leher : Tidak ada pembesaran kel. tyroid dan kel. parotis
13. Payudara : Simetris, tidak ada benjolan, pengeluaran ASI +
13. Abdomen : Tidak ada massa abnormal
14. Genetalia : Tidak dikaji
15. Ekstremitas : Tidak ada odema dan varices
atas
16. Ekstremitas : Tidak ada odema dan varices
bawah
Masalah yang ditemui dalam keluarga Tn. Puji antara lain ibu tidak
berKB dan kurangnya pengetahuan tentang IVA/PAPSMEAR dan
SADARI. Dalam pelaksanaan terhadap keluarga Tn. Puji diperlukan kerja
sama yang baik antara tenaga kesehatan dengan keluarga Tn. Puji serta
sektor lain untuk memikirkan alternatif pemecahan masalah.
Dalam intervensi yang dapat diberikan bidan sebagai langkah awal
konseling informasi kesehatan sehingga diharapkan keluarga bisa
menyelesaikan masalah yang timbul secara tepat.
II. ANALISA
A. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari analisa masalah, maka dapat disimpulkan bahwa
permasalahan yang muncul dalam keluarga Tn. Puji yaitu :
NY.I usia 32 tahun P2A0 dengan ibu tidak berKB dan kurangnya
pengetahuan tentang IVA/PAPSMEAR dan SADARI,
Maka ibu membutuhkan:
1. Konseling metode Kontrasepsi
2. Konseling tentang IVA/PAPSMEAR dan SADARI
B. PRIORITAS MASALAH
1. Berdasarkan Kuesioner Keluarga Sehat PIS-PK
Pertanyaan Anak
Nilai
No Indikator Rumah Ayah Ibu (12-23
Keluarga
Tangga bulan)
1 Keluarga mengikuti program KB T T 0
2 Ibu Hamil melahirkan di fasyankes Y Y 1
3 Bayi usia 0-11 bulan diberikan
Y 1
imunisasi lengkap
4 Pemberian Asi eksklusif bayi 0-6
Y 1
bulan
5 Pemantauan pertumbuhan balita Y 1
6 Penderita TB paru yang berobat
N N N
secara teratur
7 Penderita hipertensi berobat secara
N N N
teratur
8 Tidak ada anggota keluarga yang
T Y 0
merokok
9 Sekeluarga sudah menjadi anggota
Y Y Y Y 1
JKN
10 Mempunyai dan menggunakan
Y 1
sarana air bersih
11 Menggunakan jamban keluarga Y 1
12 Penderita gangguan jiwa berat
N N
berobat dengan benar
Jumlah indikator bernilai 1 /(12-jumlah N) 7/(12-3)
Indikator Keluarga Sehat 0,78
Berdasarkan Indeks Keluarga Sehat PIS-PK keluarga Bapak Asrobi termasuk dalam kategori keluarga
sehat
No Masalah
1 Ibu tidak berKB
2 Kurangnya pengetahuan ibu mengenai
IVA/PapSmear dan SADARI
1 5
2 5
No P E A R L Nilai
Masalah PEARL
1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 20 menit, diharapkan
ibu mengerti mengenai alat kontrasepsi jangka panjang.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit, ibu diharapkan akan
mampu :
a. Menjelaskan kembali pengertian KB dengan tepat.
b. Menyebutkan macam-macam alat kontrasepsi jangka panjang
c. Menyebutkan efek samping KB dengan tepat.
d. Menyebutkan keuntungan dan kerugian dari masing – masing alat
kontrasepsi tersebut
B. MATERI
1. Pengertian KB
2. Jenis KB
3. Keuntungan KB
4. Efek samping KB
5. Komplikasi KB
Materi : Terlampir
C. PELAKSANAAN
No Tahap kegiatan Kegiatan penyuluh Peserta
1. Pembukaan Member salam, memperkenalkan Menjawab salam.
3 menit diri Memperhatikan.
Menjelaskan tujuan penyuluhan
Menjelaskan garis besar matei
penyuluhan
Menjelaskan waktu yang dibutuhkan
untuk penyuluhan
D. METODE
1. Konseling
2. Tanya Jawab
E. MEDIA
1. KB kit
2. Lembar balik
3. Alat peraga
F. SUMBER
Saifuddin, AB, (2013), Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi
YBP. Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
G. EVALUASI
Meminta ibu untuk menjelaskan kembali jenis-jenis KB
MATERI PENYULUHAN
A. PENGERTIAN
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan
jarak kelahiran anak yang diinginkan atau salah satu usaha untuk membantu
keluarga merencanakan kehidupan berkeluarga dengan baik sehingga dapat
mencapai keluarga berkualitas. Maka dari itu, Pemerintah mencanangkan
program atau cara untuk mencegah dan menunda kehamilan (Sulistyawati,
2013).
Menurut UU RI Nomor 52 Tahun 2009, Keluarga Berencana adalah
upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur
kehamilan melalui promosi, perlindungan, serta bantuan sesuai dengan hak
reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.
b. Injeksi/ Suntik
KB hormonal injeksi semakin banyak digunakan karena angat
efektif, praktis dan aman. Suntikkan berisi hormone yang
menghambat sperma bertemu dengan sel telur. Disuntikkan per 1
bulan atau per 3 bulan dapat digunakan 6 bulan setelah masa
persalinan Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia
reproduksi. Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan.
Cocok untuk masa menyusui, karena tidak menekan produksi ASI.
1) Cara kerja :
a) Mencegah ovulasi.
b) Mengentalkan lendir servik.
c) Menghambat transportasi sperma.
d) KB suntik ada yang setiap bulan : cyclofem
e) Kb suntik/3 bulan : Depo provera, Depogeston
2) Keuntungan :
a) Suntikan progestin (tiap 3 bulan) hanya mengandung hormone
progestin saja.
b) Suntikan terpadu tiap 1 bulan tidak mempengaruhi siklus haid
c) Pengawasan lebih ringan
d) Tingkat efektivitas tinggi
e) Tidak mempengaruhi hubungan seksual
f) Tidak mempengaruhi produksi ASI
g) Membantu mencegah kehamilan diluar kandungan
h) Dapat digunakan oleh perempuan usia yang ingin menunda
kehamilan atau merencanakan kehamilan selang berapa tahun
tahun sampai pre menopause
i) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
3) Kerugian :
a) Suntikan progestin 3 bulan menyebabkan (perdarahan tidak
tertur, berat badan bertambah, haid tidak kunjung datang,
kembalinya kesuburan lebih lambat).
b) Suntikkan 1 bulan tidak dapat dipakai untuk ibu menyusui.
c) Mual, perdarah bercak, sakit kepala, nyeri payudara
d) Tidak mencegah IMS dan HIV
e) Gangguan siklus haid
f) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan
berikutnya
g) Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan
kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi
(jarang), sakit kepala, jerawat
4) Cara pemakaian :
a) Setiaap saat selama siklus haid, asal tidak sedang hamil
b) Mulai hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid
c) Selama 7 hari setelah suntikan pertama tidak boleh melakukan
hubungan seksual
d) Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 / per bulan
bulan dengan cara disuntik IM dalam didaerah pantat. suntikan
diberikan setiap 90 hari
c. Kontrasepsi Implan/Susuk
Alat kontrasepsi bawah kulit (lengan atas). Batang kecil yang
berisikan hormon yang akan menghambat sperma untuk mencapai
sel telur dan mencegah pelepasan telur. Efektif selama 5 tahun
untuk jenis Norplant, 3 tahun untuk jenis Jadena, Indoplant, dan
Implanon. Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia
reproduksi. Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan.
Kesuburan segera kembali setelah implant di cabut.Aman dipakai
saat laktasi.
Cara Kerja:
a) Lendir serviks menjadi kental
b) Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit
terjadi implantasi.
c) Mengurangi transportasi sperma
d) Menekan ovulasi
Keuntungan:
a) Praktis dan efektif masa pakai 3 tahun tergantung jenisnya
b) Tidak mengganggu produksi ASI
c) Kesuburan cepat kembali setelah pencabutan
d) Tidak mengganggu hubungan seksual
e) Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (sampai 5
tahun)
f) Bebas pengaruh estrogen
g) Tidak mengganggu produksi ASI
h) Dapat dicabut saat sesuai kebutuhan
Kerugian:
a) Harus dipasang dan dicabut petugas yang terlatih dan perlu
pembedahan kecil saat pemasangan.
b) Menyebabkan penurunan atau kenaikan berat badan
c) Tidak mencegah IMS dan HIV
d) Menyebabkan pola haid bercak (spotting), hipermenorhea,
atau meningkatnya jumlah darah haid serta amenorrhea
e) Timbul keluhan-keluhan seperti: nyeri kepala, nyeri dada,
perasaan mual, pening/ pusing kepala, peningkatan atau
penurunan berat badan
f) Membutuhkan tindak pembedahan minor
g) Tidak dianjurkan apabila hamil, menderit penyakit, stroke,
jantung, darah tiggi, kencing manis, perdarah pervagina
Cara Pemakaian:
a) Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7,
atau 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, pasca
keguguran.
b) Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal atau AKDR
dan ingin menggantinya dengan implant, insersi dapat
dilakukan setiap saat
c) Daerah pemasangan atau insersi pada lengan kiri atas bagian
dalam (sub kutan).
d) Daerah insersi harus tetap kering dan bersih selama 48 jam
pertama (untuk mencegah infeksi pada luka insisi). Balutan
penekan tetap ditinggalkan selama 48 jam
e) Sedangkan plester dipertahankan hingga luka sembuh
(biasanya 5 hari)
f) Setelah luka sembuh daerah tersebut dapat disentuh dan
dicuci dengan tekanan wajar.
g) Bila ditenmukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam
peradangan, atau bila ada rasa sakit menetap selama
beberapa hari, segera kembali ke klinik.
h) Setelah masa pemakaian habis, implan harus segera
dilepas
I. TUJUAN:
A. Tujuan Umum:
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan deteksi dini kanker leher
rahim selama 20 menit, diharapkan peserta dapat memahami tentang
pemerikaan deteksi dini kanker leher rahim dan berkeinginan untuk
melakukan pemeriksaan IVA/ Pap smear.
B. Tujuan Khusus:
Diharapkan peserta penyuluhan mengerti dan memahami tentang:
1. Kanker leher rahim
2. Faktor risiko kanker leher rahim
3. Cara mencegah kanker leher rahim
4. Cara deteksi dini kanker leher rahim
II. GARIS BESAR MATERI
A. Kanker leher rahim
B. Faktor risiko kanker leher rahim
C. Cara mencegah kanker leher rahim
D. Cara deteksi dini kanker leher rahim
III. PELAKSANAAN
IV. METODE
A. Ceramah
B. Tanya Jawab
V. MEDIA
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah leaflet, video, HP,
handout powerpoint.
VI. SUMBER
Manuaba, Ida Bagus Gede., Ida Ayu Chandranita Manuaba., Ida Bagus
Gede Fajar Manuaba. 2010. Buku Ajar Penuntun Kuliah Ginekologi.
Jakarta : Trans Info Media.
Manuaba, Ida Ayu Sri Kusuma Dewi Suryasaputra., Ida Ayu Chandranita
Manuaba., Ida Bagus Gede Fajar Manuaba., Ida Bagus Gede Manuaba.
2009. Buku Ajar Ginekologi Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC.
MATERI PENYULUHAN
DETEKSI DINIKANKER LEHER RAHIM
I. TUJUAN :
1. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang kanker payudara
dan tindakan deteksi dini kanker payudara menggunakan media Leaflet,
responden mampu mengetahui, memahami, dan mengaplikasikan dalam
bentuk respon positif terhadap pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
2. Tujuan Khusus:
a. Setelah diadakan pendidikan kesehatan, remaja putri memahami
pengertian kanker payudara
b. Setelah diadakan pendidikan kesehatan, remaja putri memahami
penyebab dan faktor risiko kanker payudara
c. Setelah diadakan pendidikan kesehatan remaja putri, memahami tanda
dan gejala apa saja yang timbul pada kanker payudara
d. Setelah diadakan pendidikan kesehatan, remaja putri bisa memahami
pencegahan sendiri kanker payudara
e. Setelah diadakan pendidikan kesehatan, remaja putri mampu
memahami dalam pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
II. GARIS BESAR MATERI (Materi : Terlampir)
1. Definisi kanker payudara
2. Etiologi dan faktor risiko kanker payudara
3. Tanda dan gejala kanker payudara
4. Stadium kanker payudara
5. Pencegahan pada kanker payudara
6. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
III. PELAKSANAAN :
IV. METODE
1. Demonstrasi
2. Tanya jawab (diskusi)
3. Praktik
V. MEDIA
1. Leaflet SADARI
VI. SUMBER
1. Widyastuti. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya.
2. Departemen Kesehatan RI. 2009. Buku Saku Pencegahan Kanker Leher
Rahim & Kanker Payudara. Jakarta: Depkes.
VII. EVALUASI : sesuai materi.
LAMPIRAN MATERI
A. KANKER PAYUDARA
Kanker payudara merupakan jenis kanker dengan jumlah kasus
terbanyak di dunia, sekaligus penyebab kematian terbesar dikalangan wanita.
Kanker payudara berawal dari sel-sel dalam jaringan payudara yang
berkembang dalam keadaan yang tidak baik.
B. Tanda-tanda kanker payudara
Payudara mengalami pengerasan, adanya lekukan, terkikis, kemerahan,
keluar cairan selain ASI, bengkak disekitar puting, berkerut, muncul pembuluh
darah, puting tertarik ke dalam, asimetri antara payudara kanan dan kiri, kulit
berwarna orange, muncul benjolan.
C. Penyebab kanker payudara belum dapat diketahui secara pasti, namun
terdapat faktor resiko kanker payudara :
1. Usia yang meningkat
2. Pernah menderita kanker payudara
3. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara
4. Menarche (mensturasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause
setelah usia ≥ 50 tahun
5. Kehamilan pertama setelah usia 30 tahun dan belum pernah hamil.
6. Konsumsi alkohol dan terpapar bahan kimia
D. Pengertian SADARI
SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang dilakukan untuk
mengetahui ada tidaknya kanker dalam payudara wanita. Pemeriksaan ini
sangat mudah dilakukan oleh wanita untuk mencari bejolan atau kelainan
lain, dengan menggunakan cermin dan berbaring.
1. Tujuan SADARI
Adapun tujuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilakukan
adalah untuk mengetahui adanya kelainan pada payudara baik struktur,
bentuk ataupun tekstur sejak dini, sehingga diharapkan kelainan-kelainan
tersebut dapat diobati sedini mungkin.
2. Waktu Pelaksanaan SADARI
Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan sebulan sekali.
Pemeriksaan ini dilakukan ketika sedang menstruasi sebaiknya
melakukan pemeriksaan pada hari ke-5 sampai ke-7 setelah masa haid
bermula, ketika payudara sedang mengendur dan terasa lebih lunak. Atau
pemeriksaan sebaiknya dilakukan beberapa hari setelah menstruasi
berakhir, atau pilih tanggal yang mudah diingat untuk melakukan
pemeriksaan rutin.
3. Prosedur SADARI
Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan SADARI:
a. Perhatikan kedua payudara di cermin dengan posisi kedua lengan
lurus ke bawah. Lihat perubahan apakah ada perubahan bentuk,
ukuran, warna kulit, permukaan kulit tidak mulus seperti ada kerutan
atau cengkugan.
b. Angkat tanganmu ke belakang kepala, gerakkan kedua legan ke
depan secara bersamaan. Teliti apakah pada payudara terdapat
perubahan-perubahan yang telah disebutkan pada langkah pertama.
Kemudian, tekan kedua tanganmu kuat-kuat di pinggul, lalu gerakkan
kedua lengan dan siku ke depan sambil mengangkat bahu untuk
melihat apakah kedua payudara menggatung seimbang.
c. Angkat lengan kirimu, raba payudara kiri dengan tiga jari kanan yang
dirapatkan. Lakukan pemeriksaan yang sama pada payudara kanan.
d. Perabaan dapat dilakukan dengan cara:
1) Tekan lembut tetapi mantap payudara dengan gerakan memutar
searah jarum jam, mulai dari sisi luat hingga ke bagian puting
susu.
2) Gerakan jari dari payudara bagaian atas ke bawah dan
sebaliknya.
3) Gerakkan jari dari area sekitar puting susu menuju sisi luar
payudara.
4) Pencet perlahan daerah di sekitar puting. Amati perubahan yang
terjadi, termasuk keluarnya cairan tak normal.
5) Berbaringlah dengan posisi tangan kiri berada di bawah kepala,
letakan bantal kecil di bawah bahu kanan, kemudian raba seluruh
permukaan payudara kiri dengan gerakan seperti langkah ke-3.
Ulangi pada payudara sebelah kanan.
6) Beri perhatian khusus pada payudara bagian atas (dekat ketiak),
karena di daerah tersebut sering ditemukan tumor. Segera
periksakan diri ke dokter jika kamu menemukan perubahan yang
mencurigakan.
7) Tips pada pemeriksaan sadari sebagai berikut:
a) Periksa tiap perubahan yang terjadi pada payudaramu seperti;
belesung, berkerut, menebal, memerah, bersisik, berlekuk.
b) Periksa tiap perubahan yang terjadi pada putingmu seperti;
perih, memerah, bersisik, gatal, menebal, menekuk ke dalam,
keluar cairan selain ASI.
c) Untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun, ruti lakukan
mamografi tiap bulan.
d) Jika keluargamu memiliki riwayat penyakit kanker payudara,
segera periksa diri ke dokter secara rutin.