Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN DENGAN

ANAK DEWASA
TN B
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KEPERAWATAN KELUARGA

Oleh :
EKO WAHYU PRADANA
1920095

SEKOLAH TINGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
MALANG
2020

STIKES KEPANJEN 1
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA

PENGKAJIAN (Tanggal: 19 Juni 2020)

I. Data Umum :
1. Nama Kepala Keluarga : Tn B
2. Umur : 58
3. Alamat : Desa Randugading RT 08 RW 02
Kec..Tajinan Kab.Malang
Telepon :
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Swasta
5. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA Sederajat
6. Komposisi Keluarga :

Status Imunisasi
Hub.
Pend.
No Nama L/P Keluarga Umur Polio DPT Hepatitis Ket.
Terakhir
dgn KK BCG Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
52 SMA
1 Ny A P Istri
Th sederajata √ √ √ √ √
25 SMA
2 Sdr F P Anak
Th Sederajat √ √ √ √ √

STIKES KEPANJEN 2
Genogram :

Keterangan :
: Perempuan

: Laki-laki

: Garis Pernikahan

: Garis Keturunan

: Tinggal Serumah

: Meninggal Dunia

7. Tipe keluarga : Nuclear Family : Keluarga yang terdiri


dari
Bapak, Ibu dan anak kandung.
8.
9. Suku bangsa : Jawa-Madura
10. Agama : Islam
11. Status sosial ekonomi keluarga : Penghasilan keluarga di dapatkan dari
bekerja sebagai karyawan swasta. Sdri F mengatakan bahwa penghasilannya
perbulan dibawah Rp. 1.000.000 dapat mencukupi untuk biaya hidup karena
keluarga mereka mempunyai sawah jadi tidak harus membeli beras dan
pengeluaran perbulannya, namun ia mendapatkan tambahan pendapatan dari anak-
anaknya sehingga dapat tercukupi kehidupannya. Keluarga Tn.B juga tidak memiliki
tabungan. Pengelola keuangan di dalam keluarga dilakukan oleh Tn.B.
12. Aktifitas rekreasi keluarga : Ke Pantai atau Ke Tempat Keramaian tapi
selama pandemi tidak pernah pergi untuk rekreasi.

STIKES KEPANJEN 1
II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga :
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Tahap VI
keluarga dengan anak dewasa.
Ditandai dengan anak pertama telah keluar dari rumah dan membentuk keluarga
sendiri, dan anak terakhir belum meninggalkan rumah.
2. Tahap perkembangan keluarga keluarga yang belum
terpenuhi :
Tahap VII - VIII.
Tahapan keluarga I-V dilakukan dengan optimal
3. Riwayat keluarga inti :
1. Tn B berasal dari Kab.Tulungagung sedangkan Ny A berasal dari Kab
Malang. Latar belakang dari keluarga Tn B dan Ny A adalah keluarga
pendidik.
2. Tn S saat dilakukan pengkajian di temukan hipertensi, Tn B menyadari akan
hipertensi yang diderita tetapi tidak pernah memeriksakan diri ke pelayanan
kesehatan tetapi lebih memilih untuk menjaga pola makan dengen ketat, dan
menghidari makanan yang bisa menimbulkan hipertensi seperti daging, dll.
TD : 160/90 mmhg Nadi : 78 x/menit RR: 19 x/menit Suhu : 36.2 C
3. Ny A saat dilakukan pengkajian mengeluh pegal linu, tetapi tidak pernah
memeriksakan diri ke layanan kesehatan tetapi memilih untuk menghindari
makanan yang bisa membuat linunya kambuh, seperti kacang-kacangan,
mlinjo, daun singkong dll TD : 120/90 mmhg Nadi : 85 x/menit RR: 18 x/menit
Suhu : 36.2 C
4. Sdr F saat dilakukan pengkajian sdr F mengatakan tidak memiliki riwayat
penyakit. TD : 110/80 mmhg Nadi : 80 x/menit RR: 18 x/menit Suhu : 36.2 C

4. Riwayat keluarga sebelumnya : Ayah dari Tn.B


memiliki riwayat penyakit jantung dan Ibu Tn.B memiliki riwayat sakit asma.
Sedangkan ibu dari Ny.A memiliki riwayat Diabetes Melitus, dan Ayah Ny.A tidak
memiliki penyakit menahun. Anak-anak dari Tn B dan Ny A sampai detik ini belum
terdeteksi memeiliki penyakit Jantung, ataupun diabtes mellitus.

III. Lingkungan :
1. Karakteristik rumah :
a. Luas bangunan dan bagian-bagiannya : Luas Bangunan 140 meter persegi
dengan halaman, ruang tamu, dapur, kamar mandi, ruang makan, dan 2 kamar
tidur.
b. Tipe bangunan : Permanen
c. Ventilasi rumah : Baik
d. Kebersihan ruang : Baik
e. Sumber air : PDAM

STIKES KEPANJEN 2
2. Denah rumah :
Kamar Ruang Ruang Dapur Kamar
Tidur Keluarga Makan mandi
3
Kamar
Tidur
2
Kamar
Tidur
1
Ruang Tamu Halaman
Teras Rumah

3. Karakteristik tetangga dan komunitasnya : Hubungan antar tetangga


baik dan saling membantu.
4. Mobilitas geografis keluarga : Keluarga Tn.B sudah tinggal menetap
di lingkungan ini sejak menikah
5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Perkumpulan yang di ikuti ada acara tahlil seminggu sekali yang di ikuti oleh Tn B
dan Ny A.
6. Sistem pendukung keluarga : saling mendukung antar anggota
keluarga. Anggota keluarga yang sehat adalah Sdr F dan Ny A sedangkan Tn B
menderita Hipertensi. Faskes penunjang sebuah klinik di dekat rumah .

IV. Struktur Keluarga :


1. Pola komunikasi keluarga : Sehari-hari anggota keluarga
berkomunikasi dengan Bahasa Jawa. Komunikasi yang terjalin terbuka.
2. Struktur kekuatan keluarga : Kepala Keluarga menderita hipertens,
sedangkan pengambil keputusan dalam keluarga adalan Tn B.
3. Struktur peran ( formal dan informal ) : Formal : Tn B sebagai kepala
keluarga, Ny A sebagai Istri dan Sdr F sebagai Anak
Informal : Tn B dibantu Sdr F dalam mencari nafkah
4. Nilai dan normal keluarga : Keluarga percaya bahwa hidup sudah
ada yang mengatur, demikian pula dengan sehat dan sakit keluarga juga percaya
bahwa tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit dibawa ke RS atau
petugas kesehatan yang terdekat

V. Fungsi Keluarga :
1. Fungsi ekonomi : Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan
yang cukup, pakaian untuk anak dan biaya untuk berobat.
2. Fungsi mendapatkan status sosial : Sosial di Tn S adalah sebagai
anggota dari masyarakat RT 08 RW 02.. Tn B juga aktif dalam kegiatan

STIKES KEPANJEN 3
kemasyarakatan baik Kerja bakti, Kegiatan Tahlilan ataupun kegiatan Ronda
malam.
3. Fungsi pendidikan: orang tua hanya mampu menyekolahkan anak
pertama dan anak kedua sampai tingkat SMA
4. Fungsi sosialisasi : Keluarga mampu bersosialisasi dengan baik.

5. Fungsi perawatan kesehatan :


a. Mengenal masalah kesehatan : mampu mengenali masalah kesehatan
dengan baik, ditandai dengan Tn B menyadari kalau menderita Hipertensi
dan sering pusing kalau tekanan darahnya tinggi. Sehingga Tn B memilih dan
memilah konsumsi makanan yang dikonsumsi.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan : kurang baik dalam
mengambil keputusan. Ditandai dengan keengganan Tn B untuk
memeriksakan hipertensinya ke layanan kesehatan., dan baru ke layanan
kesehatan kalau keadaanya benar-benar darurat.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yg sakit : baik. Walaupun Tn.B
enggan ke pelayanan kesehatan, tapi keluarga Tn B sadar akan kesehatan
ditandai dengan pemilihan makanan yang dikonsumsu keluarga harus baik
dan sehat serta kalau ada keluarga yang dalam kondisi sangat darurat pasti
ke layanan kesehatan.
d. Kemampuan memelihara/ memodifikasi lingkungan (rumah) yg sehat : Baik,
ditandai dengan rumah Tn B yang memenuhi rumah sehat.
e. Kemampuan memanfaatkan fasilitas kesehatan : jarang memanfaatkan
fasilitas kesehatan.

6. Fungsi religius : Berjalan dengan baik, kegiatan ibadah keluarga Tn


B seperti sholat 5 waktu dilakukan dengan disiplin biasanya ke mushola dekat
rumah tetapi selama pandemi mengurangi ibadah di mushola
7. Fungsi rekreasi : Berjalan dengan baik, biasnya sebulan sekali
keluarga Tn B berekreasi ke tempat Wisata seperti pantai
8. Fungsi Reproduksi : Ny A sudah lama Menopause.
9. Fungsi afektif : Hubungan antar keluarga baik.

VI. Stres Dan Koping Keluarga :


1. Stressor jangka pendek dan panjang : Jangka Pendek : Tn B
mengeluh pusing dan Ny A mengeluh pegal linu apabila salah makan.
Jangka Panjang : Khawatir akan kondisi kesehatannya
..
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor :
keluarga akan memilih untuk istirahat saja apabila sakit yang dirasa tidak terlalu
parah. Dan akan memilih ke RS kalau kondisi benar-benar darurat.
.
3. Strategi koping yang digunakan : Musyawarah antar anggota
keluarga..

STIKES KEPANJEN 4
4. Srategi adaptasi disfungsional : Memilih untuk istirahat. Terkadang
dalam ada percecokan dalam keluarga tetapi tidak sampai menjurus ke kekerasan.
Keluarga Tn B merupakan bukan keluarga perokok ataupun peminum alcohol.

STIKES KEPANJEN 5
VII. Pemeriksaan Fisik :
Aspek yang Nama Anggota Keluarga
No.
Dikaji Bpk. B Ibu. A Sdri F ..........
1. FISIK:
a. Kondisi umum Baik Baik Baik ....................
b. TTV 160/90 mmhg 120/90mmhg 110/80mmhg ....................
78x/Menit 85x/Menit 80x/Menit ....................
19x/menit 18x/menit 18x/menit ....................
36.2 C 36.2 C 36.2 C ....................
c. Kepala & leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada ....................
benjolan, benjolan, benjolan, ....................
Jejas, Nyeri Jejas, Nyeri Jejas, Nyeri ....................
tekan atau tekan atau tekan atau
kelainan lain. kelainan lain kelainan lain

d. Thoraks Tidak ada Tidak ada Tidak ada


benjolan, benjolan, benjolan,
Jejas, Nyeri Jejas, Nyeri Jejas, Nyeri
tekan atau tekan atau tekan atau
kelainan lain kelainan lain kelainan lain

e. Abdomen simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak


tampak tampak tampak
adanya adanya adanya
benjolan, benjolan, benjolan,
terdengar terdengar terdengar
suara tympani, suara tympani, suara tympani,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan tekan tekan

tidak ada tidak ada tidak ada


f. Ekstremitas odem, gerakan odem, gerakan odem, gerakan
aktif aktif aktif

tidak terkaji tidak terkaji


g. Genetalia tidak terkaji
h. Dll.
2. Mental Dalam kondisi Dalam kondisi Dalam kondisi
baik baik baik
3. Emosional Mampu Mampu Mampu
mengendalika mengendalika mengendalika
n emosional n emosional n emosional
dengan baik dengan baik dengan baik
4. Sosial Bersosialisasi Bersosialisasi Bersosialisasi
dengan baik dengan baik dengan baik

STIKES KEPANJEN 6
5. Spiritual Kegiatan Kegiatan Kegiatan
beribadah beribadah beribadah
berjalan berjalan berjalan
dengan baik dengan baik dengan baik

VIII. Harapan keluarga : Kesehatan anggota dapat terkontrol dengan baik.

STIKES KEPANJEN 7
ANALISIS DATA

No. Data Masalah Penyebab


1. DS: Perilaku kesehatan Kurang terpapar
Tn B tidak pernah ke layanan cenderung berisiko Informasi
kesehatan kalau tidak benar-benar
dalam kondisi darurat
DO:
Tn B hanya minum obat pasar ketika
dalam kondisi pusing dan tensinya
tinggi dan tidak pernah control ke
layanan kesehatan.
2. DS: Penyangkalan tidak Ketidakefektifan
Tn B mengatakan dirinya merasa efektif strategi koping
baik-baik saja. Walau terkadang
merasa bingung dengan kondisi
tekanan darah tingginya padah
sudah memilih makanan tetapi
kadang masih kambuh.
DO:
Keluarga tampak bingun akan
penyakit yang diderita Tn B dan Ny
A
3. DS: Koping Defensif Kurangnya rasa
Anak klien mengatakan walau dalam percaya terhadap
keluarga menerapkan komunikasi orang lain
terbuka dengan musyawarah,
namun dalam urusan kesehatan dan
berkunjung ke layanan kesehatan
anak klien tidak mampu membujuk
Tn B.
DO:
Tn B Tampak memegang kendali
sendiri dalam pemanfaatan layanan
kesehatan
Tn B bersikukuh dalam kondisi baik-
baik saja, yang penting menjaga
pola makan.

STIKES KEPANJEN 8
PERUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN

No. Diagnosis Keperawatan (PES)


1. Perilaku kesehatan cenderung berisiko b/d kurang terpapar informasi
(D0099)
2. Penyangkalan tidak efektif b/d ketidakefektifan strategi koping(D0096)
3. Koping Defensif b/d kurangnya rasa percaya terhadap orang lain (D0094)

PENILAIAN (SKORING) DIAGNOSIS KEPERAWATAN

No. Kriteria Skor Pembenaran


Dx.

D0099 a. Sifat masalah Ancaman 3 x 1= 1 Kalau tidak dalam keadaan


Kesehatan 3 sangat darurat tidak ke
layanan kesehatan
b. Kemungkinan masalah dapat 1 x 2= 1 Tn R masih mau minum
diubah Sebagian 2 obat, artinya masih
percaya dengan tindakan
medis
c. Potensi masalah untuk dicegah 2 x 1= 0.6
Cukup Berobat rutin ke layanan
3 kesehatan mampu
menurunkan resiko
perburukan hipertensi

d. Menonjolnnya masalah Harus 2 x 1= 1 Hipertensi yang tidak


Segera Ditangani ditangan dengan baik akan
2 mengalami perburukan

TOTAL SKOR 3.6


D0096 a. Sifat masalah Ancaman 3 x 1= 1 Klien harus diedukasi agar
Kesehatan 3 paham dengan kondisinya

Klien sangat bersikukuh


b. Kemungkinan masalah dapat 0 x 2= 0 bahwasannya sehat.
diubah Tidak Dapat 2
Klien berpedoman dengan
c. Potensi masalah untuk dicegah 3 x 1= 1 keyakinannya asalkan
Tinggi 3 menjaga pola makan akan
sehat

d. Menonjolnnya masalah Harus 2 x 1= 1 Apalbila tidak segera


Segera Ditangani 2 ditangani dikhawatirkan
terjadi perburukan kondisi
TOTAL SKOR 3

STIKES KEPANJEN 9
D0094 a. Sifat masalah Ancaman 3 x 1= 1 Klien tidak mau
Kesehatan 3 mendengarkan masukkan
anggota keluarga untuk
pergi ke layanan
kesehatan

Pola komunikasi dalam


b. Kemungkinan masalah dapat keluarga adalah terbuka
diubah Mudah 2 x 2= 1 dan musyawatah maka
2 ada harapan pendidiran Tn
S bisa di rubah

c. Potensi masalah untuk dicegah 3 x 1= 1 Dengan Tn S Mau ke


Tinggi 3 pelayanan kesehatan
perburukan hipertensi
mampu di cegah

d. Menonjolnnya masalah Harus Hipertensi Tn S telah lama


Segera Ditangani 2 x 1= 1 dan sering tinggi walaupun
2 sudah memilih dan milah
makanan
TOTAL SKOR 4

PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Prioritas Diagnosis Keperawatan Skor


1. Koping Defensif b/d kurangnya rasa percaya 4
terhadap orang lain (D0094)
2. Perilaku kesehatan cenderung berisiko b/d kurang 3.6
terpapar informasi (D0099)
3. Penyangkalan tidak efektif b/d ketidakefektifan 3
strategi koping(D0096)

STIKES KEPANJEN 10
PERENCANAAN

No. Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana Intervensi


Dx. Kriteria Standar
1. Dalam 3 kali Luaran Perilaku Koping Intervensi Utama :
Kunjungan Utama : Adaptif Meningkat Promosi Kesadaran Diri
Masalah Koping Status Skor 5. 1. Identifikasi respon
Difensif keluarga Koping yang ditunjukkan
Tn B membaik Verbalisasi Pengakuan berbagai situasi
Masalah Meningkat 2. Diskusikan dampat
Skor 5 penyakit pada
konsep diri
Hipersensitif Terhadap 3. Ungkapkan
Kritik Menurun Skor 5 penyangkalan
tentang kenyataan
4. Anjurkan
idenftifikasi situasi
2. Dalam 3 kali Luaran Kemampuan Intervensi Utama :
Kunjungan Utama : melakukan tindakan Promosi Perilaku Upaya
Masalah Perilaku pencegahan masalah Kesehatan
Perilaku Kesehatan kesehatan Meningkat 1. Indentifikasi perilaku
Kesehatan Skor 5 upaya kesehatan
Cenderung yang dapat
Beresiko Kemampuan ditingkatkan
keluarga Tn B peningkatan 2. Orientasi pelayanan
Membaik kesehatan Skor 5 kesehatan yang
dapat dimanfaatkan
3. Anjurkan
menggunakan air
bersih
4. Anjurkan melakukan
aktifitas fisik setiap
hari

3 Dalam 3 kali Luaran Verbalisasi Intervensi Utama :


Kunjungan Utama : Penerimaan Promosi Koping :
Penyangkalan Penerimaan Meningkat Skor 5 1. Identifikasi
Tidak Efektif pemahaman proses
keluarga Tn B Perilaku mencari penyakit
menurun perawatan/pengobatan 2. Gunakan
meningkat Skor 5 pendekatan yang
tenang dan
meyakinkan
3. Anjurkan keluarga
terlibat
4. Ajarkan cara
memecahkan
masalah secara
konstruktif

STIKES KEPANJEN 11
IMPLEMENTASI

Tgl. &
Waktu No. Dx Implementasi TTD
19/6/2020 1. Intervensi Utama :
Promosi Kesadaran Diri
1. Mengidentifikasi respon yang ditunjukkan
berbagai situasi
2. Berdiskusikan dampak penyakit pada
konsep diri
3. Menungkapkan penyangkalan tentang
kenyataan
4. Menganjurkan idenftifikasi situasi
19/6/2020 2. Intervensi Utama :
Promosi Perilaku Upaya Kesehatan
1. Mengidentifikasi perilaku upaya kesehatan
yang dapat ditingkatkan
2. Mengorientasi pelayanan kesehatan yang
dapat dimanfaatkan
3. Menganjurkan menggunakan air bersih
4. Menganjurkan melakukan aktifitas fisik
setiap hari

19/6/2020 3. Intervensi Utama :


Promosi Koping :
1. Mengidentifikasi pemahaman proses
penyakit
2. Menggunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
3. Menganjurkan keluarga terlibat
4. Mengajarkan cara memecahkan masalah
secara konstruktif

STIKES KEPANJEN 12
Tgl. &
Waktu No. Dx Implementasi TTD
21/6/2020 1. Intervensi Utama :
Promosi Kesadaran Diri
1. Mengidentifikasi respon yang ditunjukkan
berbagai situasi
2. Berdiskusikan dampat penyakit pada konsep
diri
3. Menungkapkan penyangkalan tentang
kenyataan
4. Menganjurkan idenftifikasi situasi
21/6/2020 2. Intervensi Utama :
Promosi Perilaku Upaya Kesehatan
1. Mengidentifikasi perilaku upaya kesehatan
yang dapat ditingkatkan
2. Mengorientasi pelayanan kesehatan yang
dapat dimanfaatkan
3. Menganjurkan menggunakan air bersih
4. Menganjurkan melakukan aktifitas fisik
setiap hari

21/6/2020 3. Intervensi Utama :


Promosi Koping :
1. Mengidentifikasi pemahaman proses
penyakit
2. Menggunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
3. Menganjurkan keluarga terlibat
4. Mengajarkan cara memecahkan masalah
secara konstruktif

STIKES KEPANJEN 13
Tgl. &
Waktu No. Dx Implementasi TTD
23/6/2020 1. Intervensi Utama :
Promosi Kesadaran Diri
1. Mengidentifikasi respon yang ditunjukkan
berbagai situasi
2. Berdiskusikan dampat penyakit pada konsep
diri
3. Menungkapkan penyangkalan tentang
kenyataan
4. Menganjurkan idenftifikasi situasi
23/6/2020 2. Intervensi Utama :
Promosi Perilaku Upaya Kesehatan
1. Mengidentifikasi perilaku upaya kesehatan
yang dapat ditingkatkan
2. Mengorientasi pelayanan kesehatan yang
dapat dimanfaatkan
3. Menganjurkan menggunakan air bersih
4. Menganjurkan melakukan aktifitas fisik
setiap hari

23/6/2020 3. Intervensi Utama :


Promosi Koping :
1. Mengidentifikasi pemahaman proses
penyakit
2. Menggunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
3. Menganjurkan keluarga terlibat
4. Mengajarkan cara memecahkan masalah
secara konstruktif

STIKES KEPANJEN 14
EVALUASI

Tgl. & No. Dx. Evaluasi


Waktu
19/6/2020 1 S:
Anak klien mengatakan walau dalam keluarga menerapkan
komunikasi terbuka dengan musyawarah, namun dalam urusan
kesehatan dan berkunjung ke layanan kesehatan anak klien tidak
mampu membujuk Tn S.
O:
Tn S dampak memegang kendali sendiri dalam pemanfaatan
layanan kesehatan
Tn S bersikukuh dalam kondisi baik-baik saja, yang penting
menjaga pola makan.
A: Koping Defensif b/d kurangnya rasa percaya terhadap
orang lain (D0094) Belum Membaik
P : Lanjutkan Intervensi
19/6/2020 1. S:
Tn S tidak mau pergi ke layanan kesehatan kalau tidak benar-
benar dalam kondisi darurat
O:
Tn S hanya minum obat pasar ketika dalam kondisi pusing dan
tensinya tinggi dan tidak pernah control ke layanan kesehatan.
A : Perilaku kesehatan cenderung berisiko b/d kurang terpapar
informasi (D0099) Belum Membaik
P: Lanjutkan Intervensi

19/6/2020 2. S:
Tn S mengatakan dirinya merasa baik-baik saja. Walau terkadang
merasa bingung dengan kondisi tekanan darah tingginya padah
sudah memilih makanan tetapi kadang masih kambuh.
O:
Keluarga tampak bingun akan penyakit yang diderita Tn S dan Ny
R
A : Penyangkalan tidak efektif b/d ketidakefektifan strategi
koping(D0096) Belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

STIKES KEPANJEN 15
Tgl. & No. Dx. Evaluasi
Waktu
21/6/2020 1 S:
Anak Klien mengatakan Tn S sudah mulai mau menerima
masukan akan status kesehatannya
O:
Tn S tampak mulai mau menerima masukan
Tn S siap ke layanan kesehatan, yang penting menjaga pola
makan.
A: Koping Defensif b/d kurangnya rasa percaya terhadap
orang lain (D0094) Belum Membaik
P : Lanjutkan Intervensi
21/6/2020 2 S:
Tn S sudah mulai melunak dan berniat ke pelayanan kesehatan
O:
Tn S antusias saat diberikan penjelasan
Tn S berkomitme akan segera memeriksaakan diri.
A : Perilaku kesehatan cenderung berisiko b/d kurang terpapar
informasi (D0099) Belum Membaik
P: Lanjutkan Intervensi

21/6/2020 3 S:
Tn S mengatakan dirinya dirinya memang sering pusing dan
mengakui ada hipertensi.
O:
Keluarga mulai memahami akan tata cara dalam mengatasi
sakitnya
A : Penyangkalan tidak efektif b/d ketidakefektifan strategi
koping (D0096) Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

STIKES KEPANJEN 16
Tgl. & No. Dx. Evaluasi
Waktu
23/6/2020 1 S:
Anak Klien mengatakan Tn S sudah mau menerima masukan akan
status kesehatannya
O:
Tn S tampak mulai mau menerima masukan
Tn S siap ke layanan kesehatan, yang penting menjaga pola
makan.
Perilaku Koping Adaptif Meningkat Skor : 5.

Verbalisasi Pengakuan Masalah Meningkat Skor : 5

Hipersensitif Terhadap Kritik Menurun Skor : 5


A: Koping Defensif b/d kurangnya rasa percaya terhadap
orang lain (D0094) Membaik
P : Hentikan Intervensi
23/6/2020 2 S:
Tn S bersedia memeriksaan kesehatannya ke Layanan kesehatan
O:
Tn S antusias saat diberikan penjelasan
Tn S berkomitme akan segera memeriksaakan diri.

Melakukan tindakan pencegahan masalah kesehatan Meningkat


Skor : 5

Kemampuan peningkatan kesehatan Skor : 5

A : Perilaku kesehatan cenderung berisiko b/d kurang terpapar


informasi (D0099) Membaik
P: Hentikan Intervensi

23/6/2020 3 S:
Tn S mengatakan dirinya dirinya memang sering pusing dan
mengakui ada hipertensi.
O:
Keluarga mulai memahami akan tata cara dalam mengatasi
sakitnya
Penerimaan Meningkat Skor : 5

Perilaku mencari perawatan/pengobatan meningkat Skor : 5


A : Penyangkalan tidak efektif b/d ketidakefektifan strategi
koping (D0096) Teratasi
P : Hentikan Intervensi

STIKES KEPANJEN 17
Kepanjen, 25 Juni 2020
Mahasiswa

( EKO WAHYU PRADANA)

STIKES KEPANJEN 18

Anda mungkin juga menyukai