Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. M.

N DENGAN
HIPERTENSI DAN STROKE DI BANJARMASIN
TAHUN 2020

Nama Mahasiswa/NPM : Saidah / 1914901110071


Tempat praktik : Barito Kuala
Tanggal praktik : 16 -20 April 2020
Tanggal pengkajian : 16 April 2020

A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
Nama KK : Tn. M.N
Alamat : Banjarmasin
Pekerjaan KK : Petani/Pekebun
Pendidikan KK : SD
Tipe keluarga : Inti
Suku Bangsa : Banjar
Agama : Islam

Komposisi Keluarga :
Hub
Status Imunisasi
No Nama JK dgn Ket
klien Umur BCG Polio DPT Hep Campak

1 Ny. S P Istri 30 √ √ √ √ √ Lengkap


2 Nn. N p Anak 17 √ √ √ √ √ Lengkap

GENOGRAM

X X X X
Keterangan :

: Laki-laki : Berhubungan

: Perempuan
: Serumah

: Meninggal

: Klien

Status social ekonomi keluarga :


1. Pendapatan
Pendapatan keluarga dalam satu bulan tidak menentu, namun Tn. M.N dan
keluarga biasanya mendapat penghasilan sebesar Rp.1.000.000 –
Rp.2.000.000 dan sudah termasuk dengan hasil yang didapat dari bertani,
penghasilan tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan keperluan
lainnya.
2. Sosial
Keluarga Tn. M.N aktif dalam mengikuti kegiatan masyarakat, seperti
dalam kegiatan pengajian, yasinan maupun arisan di sekitar tempat
tinggalnya, hubungan keluarga dengan warga sekitar terjalin dengan baik.

Aktivitas rekreasi keluarga :

Yang dilakukan keluarga dalam waktu senggang adalah berkumpul dan kadang
nonton TV, duduk-duduk santai bersama anggota keluarga dan tetangga di teras
rumah. Rekreasi bersama dilakukan oleh keluarga tidak menentu.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga Tn. M.N dengan tahap VI yaitu tahap dengan anak dewasa.

Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :


Keluarga Tn. M.N memasuki tahap VI dalam perkembangan keluarga, yaitu
tahap keluarga dengan anak dewasa. Tn. M.N mempunyai satu orang anak
yang anak pertama laki-laki dan anak kedua perempuan, anak pertama merantau
untuk bekerja dan anak kedua masih bersekolah kelas 3 SMP. Saat ini Tn. M.N
tinggal bertiga di rumah, yaitu bersama istri dan anaknya yang kedua. Dari
tugas perkembangan keluarga pada keluarga Tn. M.N, semua tugas
perkembangan tersebut sudah terpenuhi.
Riwayat kesehatan keluarga inti :
Riwayat kesehatan keluarga Tn. M.N saat ini, klien (Tn. M.N) mempunyai
riwayat hipertensi. Saat ini klien selalu memeriksakan diri sesuai anjuran dokter
dan mendapat resep obat. An. N mengatakan Ny. S diperiksa dan mengalami
tekanan darah tinggi. Anggota keluarga Tn. M.N yang lain tidak pernah
mempunyai riwayat penyakit menular atau penyakit kronis yang berat.

Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :


Klien tidak mengetahui sebelumnya bahwa klien memiliki hipertensi dan saat
klien memakan durian dan langsung terkena stroke, sebelumnya klien belum
pernah periksa tekanan darah sebelum terkena stroke. Klien (Ny. S) mempunyai
riwayat Stroke dari sejak 5 tahun yang lalu, sebelumnya klien tidak bisa
menggerakkan bagian tubuh sebelah kanan, karena khawatir kemudian klien
dibawa oleh suami klien ke dokter praktik untuk memeriksakan diri. Oleh
dokter klien didiagnosa Stroke hemiparesis kanan dan mendapat surat rujukan
ke Rumah Sakit.

III. Pengkajian Lingkungan


Karakteristik rumah :

1. Perumahan
Status dalam kepemilikan rumah adalah milik sendiri, bentuk bangunan
rumah adalah kayu, dimana komposisi ruangan terdiri dari teras, ruang
tamu, 2 buah kamar tidur, dapur, dan kamar mandi. Penerangan rumah dari
listrik, jendela dibuka pada pagi hingga sore hari, lantai terbuat dari papan,
kebersihan rumah cukup bersih. Dirumah memiliki WC pribadi, keluarga
biasanya saat BAK/BAB ke WC dengan closet.
2. Sarana sanitasi lingkungan.
Sumber air minum berasal dari sumur, yang biasanya dimasak terlebih
dahulu sampai mendidih. Pembuangan air limbah rumah tangga di dalam
tanah. Kebiasaan keluarga ini membuang sampah di letakkan atau
dikumpulkan dalam plastik dan setelah terisi dibuat ditempat sampah yang
sudah disediakan.
Denah :

Keterangan :
6 1. Ruang tamu
4
2. Kamar tidur 1
3. Kamar tidur 2
4. Dapur
5 5. WC
6. Kamar mandi dan mencuci
7. Teras

1
2

Karakteristik Tetangga dan Komunitas :


Rumah klien saling berdekatan antar tetangga, hubungan keluarga Tn. M.N dan
tetangga terjalin baik.

Mobilitas Geografi keluarga :


Keluarga Tn. M.N sudah lama tinggal di Banjarmasin.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :


Keluarga terkadang berkumpul dan/atau nonton TV, duduk-duduk santai
bersama anggota keluarga dan tetangga di teras rumah.

Sistem pendukung keluarga :


Keluarga Tn. M.N saat memerlukan bantuan biasanya ke keluarga lain atau
anak-anaknya, atau ke tetangga sebelah yang dekat dengan rumah. Untuk
masalah kesehatan keluarga Tn. M.N biasanya melakukan konsultasi ke
puskesmas. Klien biasanya saat hendak memeriksakan diri ke RS atau
puskesmas ditemani anaknya. Jarak fasilitas kesehatan dengan rumah tempat
tinggal keluarga sekitar 6 km ke puskesmas. Fasilitas dan alat komunikasi
keluarga adalah televisi
IV. Struktur Keluarga
Struktur peran :
Tn. M.N sebagai kepala keluarga bertanggung jawab untuk mencari nafkah,
kondisi Tn. M.N masih kuat sehingga dalam mencari nafkah dan pengelolaan
dana Tn. M.N tidak mengalami kesusahan.

Nilai atau norma keluarga :


Keluarga menganut agama Islam dan dalam keluarga diajarkan norma agama
Islam yang dianut keluarga kepada seluruh anggota keluarga, dan saling
menghargai dalam keluarga.

Pola komunikasi keluarga :


Waktu berkumpul dengan keluarga kadang tiap sore hari. Dalam pengambilan
keputusan dalam keluarga adalah kepala keluarga, yaitu Tn. M.N Antar anggota
keluarga terbina hubungan yang baik. Dalam menghadapi setiap masalah selalu
diadakan musyawarah dalam keluarga.

Struktur kekuatan keluarga :


Dalam beraktivitas sehari-hari keluarga saling perhatian dan merasakan bahwa
mengatasi masalah menjadi tanggung jawab bersama

V. Fungsi Keluarga
Fungsi Afektif :
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina hubungan rumah tangga.
Menurut Tn. M.N senang memiliki keluarga yang lengkap dan dan memiliki 2
orang anak. Keluarga tampak harmonis, saling memperhatikan satu dengan
yang lain serta saling menghargai satu dengan yang lain, apabila ada anggota
keluarga lain yang membutuhkan maka anggota keluarga akan membantu sesuai
dengan kemampuan.

Fungsi Sosialisasi :
Hubungan antar anggota keluarga baik, di dalam keluarga ini tampak
kepedulian anggota keluarga dengan saling tolong menolong dalam
melaksanakan tugas di dalam keluarga. Keluarga ini juga membina hubungan
yang baik dengan tetangga sekitar rumahnya terbukti dengan seringnya tetangga
main ke teras rumahnya atau sebaliknya untuk berbincang – bincang dengan
anggota keluarga. Keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti
kegiatan yang ada dalam masyarakat.
Fungsi reproduksi :
Keluarga Tn. M.N memiliki 2 orang anak yang pertama anak laki-laki yang
kedua anak perempuan dan kedua anak belum berkeluarga.

Fungsi ekonomi :
Tn. M.N seorang petani/pekebun dan Ny. S sebagai IRT, Ny. R juga mengikuti
kegiatan seperti arisan, yasinan di desa. Jika ada sisa keuangan, maka disimpan
dan dipakai untuk keadaan yang mendadak bagi keluarga.

Perawatan kesehatan :
Keluarga tidak mampu mengenali masalah kesehatan tentang penyakit Stroke
dan Hipertensi. Akan tetapi, keluarga kadang membawa klien ke RS untuk
kontrol sesuai anjuran dokter. Kemampuan keluarga dalam mengambil
keputusan juga terbatas karena keluarga tidak mengetahui secara luas tentang
masalah yang terjadi pada penyakit Stroke dan Hipertensi. Keluarga juga sangat
menyadari kesadaran tentang terciptanya lingkungan yang sehat, hal ini di
buktikan dengan aktivitas keluarga yang membersihkan halaman depan rumah,
pembuangan sampah di ditempat sampah yang disediakan, WC keluarga pribadi
(closet). Selama ini keluarga sudah memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada,
seperti layanan puskesmas ataupun dokter praktik. Keluarga juga terkadang
cenderung berobat di pelayanan kesehatan terdekat apabila klien merasa sakit
badan, pegal-pegal, pusing yang terus menerus, kalau tidak sembuh baru
keluarga ke rumah sakit.

VI. Stress dan Koping Keluarga


Stressor jangka pendek dan panjang :
a. Stressor jangka pendek
Stressor jangka pendek adalah Tn. M.N takut akan dampak yang timbul dari
penyakit yang diderita keluarganya.
b. Stressor jangka panjang
Stressor yang dirasakan keluarga adalah masalah kesehatan untuk kedepan
nanti.

Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor :


Untuk stress jangka pendek keluarga Tn. M.N merasa bingung karena kurang
memahami tentang penyakit dan takut terkena stroke karena tekanan darah
tinggi yang dideritanya, namun mereka tetap menerima apa adanya keadaan
yang dialami saat ini. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah adalah
dengan berdiskusi dan memecahkan masalah bersama-sama.

Strategi koping yang digunakan :


Keluarga memecahkan masalah dalam keluarga sering diselesaikan dengan
musyawarah dan berupaya berobat ke puskesmas atau ke dokter apabila ada
anggota keluarga yang sakit.

Strategi adaptasi disfungsional :


Keluarga tidak pernah melakukan kekerasan, perlakuan kejam terhadap sesama
keluarga, memberikan ancaman dalam menyelesaikan masalah. Semua masalah
akan diselesaikan dengan berbicara baik dan akan dicari jalan keluarnya
bersama-sama.

Harapan keluarga :
Tn. M.N dan keluarga berharap agar sembuh dari penyakit tekanan darah tinggi,
sehingga dapat melakukan aktivitas sehari – hari dengan nyaman, seperti
bertani.

VII. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital

No Nama Tekanan Darah

1 Tn. A.M 160/100 mmHg

2 Ny. R 150/100 mmHg

3 An. N 110/80 mmHg


VIII. Pemeriksaaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga
Lakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga

Nama Kepala Mata Hidung Telinga Leher Dada Abdomen Ektremitas


Tn. M.N Rambut berwarna Mata kanan dan kiri Struktuk hidung Posisi telinga tidak terdapat trauma Bentuk dada Bentuk Tidak terdapat
hitam, tidak terdapat tidak ada kelainan tampak simetris, simetris, tidak dan edema pada simetris, tidak ada simetris, keterbatasan gerak
trauma dan edema struktur, klien tidak hidung tampak bersih, ada leher, struktur leher nyeri tekan pada tidak ada pada ekstrimitas atas
pada kepala, struktur menggunakan alat bantu tidak ada peradangan penumpukan tidak ada kelainan, epigastrium, lesi pada maupun bawah,
kepala tidak ada penglihatan, struktur dan pendarahan pada serumen, tidak tidak ada gerakan dinding abdomen bentuk ekstrimitas
kelainan, kepala mata simetris, tidak hidung, fungsi terdapat keterbatasan gerak dada simetris, tidak klien, saat simetris. Tidak
cukup bersih, klien terdapat peradangan dan penciuman baik, klien peradangan pada leher, tidak terlihat penggunaan diperkusi terlihat perubahan
dapat menggerakkan pendarahan, fungsi bisa membedakan dan terdapat pembesaran otot-otot bantu terdengan bentuk (deformitas)
kepalanya ke segala penglihatan baik bisa antara aroma minyak perdarahan kelenjar Tiroid. pernapasan. timpani. dan tidak terdengar
arah, tidak ada kaku melihat angka yang wangi dan minyak pada telinga, adanya krepitasi.
kuduk. ditanyakan perawat, angin, tidak ada fungsi
konjungtiva tidak penumpukan/sumbatan pendengaran
anemis, tidak ada secret secret. baik.
yang keluar.
Ny. S Pada pemeriksaan Posisi mata simetris, Bentuk hidung Posisi telinga Pada leher tidak Saat di Auskultasi : Pada Pada ektrimitas atas
kepala tidak konjungtiva tidak terlihat simetris, tidak terdapat simetris, tidak nampak adanya ada bunyi nafas pemeriksaan dan bawah tidak
ditemukan kelainan, anemis, kelopak mata peradangan dan ada peningkatan tekanan tambahan, bunyi abdomen terdapat edema,
bentuk kepala tidak terdapat edema, perdarahan pada penumpukan vena jugularis dan nafas Wizing. tidak sekarang tidak
normal, tidak ada tidak ada peradangan dan hidung, tidak ada serumen, tidak arteri carotis, tidak didapatkan terjadi kelumpuhan,
masalah pada perdarahan pada mata, penumpukan sekret, terdapat teraba adanya adanya dari ke 4 ektremitas
pergerakan kepala, fungsi melihat baik. fungsi penciuman baik. peradangan pembesaran kelenjar pembesaran mampu
bentuk kepala dan tiroid, tidak ada hepar, menggerakan
simetris. perdarahan masalah pada bentuk persendian, mampu
pada telinga, pergerakan leher abdomen mengangkat dan
fungsi telinga simetris, melipat persendian
mendengar tidak ada secara sempurna.
lesi ataupun
trauma pada
abdomen.
An. N Pada pemeriksaan Posisi mata simetris, Bentuk hidung Posisi telinga Pada leher tidak Bentuk dada Pada Pada ektrimitas atas
kepala tidak konjungtiva tidak terlihat simetris, tidak terdapat simetris, tidak nampak adanya simetris, tidak ada pemeriksaan dan bawah tidak
ditemukan kelainan, anemis, kelopak mata peradangan dan ada peningkatan tekanan nyeri tekan pada abdomen terdapat edema,
bentuk kepala tidak terdapat edema, perdarahan pada penumpukan vena jugularis dan epigastrium, tidak tidak terjadi
normal, tidak ada tidak ada peradangan dan hidung, tidak ada serumen, tidak arteri carotis, tidak gerakan dinding didapatkan kelumpuhan, dari ke
masalah pada perdarahan pada mata, penumpukan sekret, terdapat teraba adanya dada simetris, tidak adanya 4 ektremitas mampu
pergerakan kepala, fungsi melihat baik. fungsi penciuman baik. peradangan pembesaran kelenjar terlihat penggunaan pembesaran menggerakan
bentuk kepala dan tiroid, tidak ada otot-otot bantu hepar, persendian, mampu
simetris. perdarahan masalah pada pernapasan. bentuk mengangkat dan
pada telinga, pergerakan leher abdomen melipat persendian
fungsi simetris, secara sempurna.
pendengaran tidak ada
baik. lesi ataupun
trauma pada
abdomen.

B. Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
DS : Ketidakmampuan Defisiensi Pengetahuan
- Ny. S mempunyai riwayat stroke ± 5 tahun. keluarga mengenal
- Klien tidak mengetahui sebelumnya bahwa klien memiliki hipertensi dan saat masalah kesehatan
klien memakan durian dan langsung terkena stroke, sebelumnya klien belum
pernah periksa tekanan darah sebelum terkena stroke
- Tn. M.N mengatakan setelah Pasca stroke pada Ny. S, Tn. M.N selalu
memeriksakan keadaannya ke dokter maupun ke puskesmas setiap bulan dan
membawa keluarga yang sakit ke puskesmas.
- Tn. M.N mengatakan terkadang Ny. S mengeluhkan tidak tahan terlalu lama
berdiri ataupun berjalan, dan sering merasa pusing dan sakit kepala pada bagian
belakang leher.
DO :
- Saat dilakukan pengkajian didapatkan
TTV :
Tn. M.N : 160/100 mmHg
Ny. S : 150/100 mmHg
2. Perumusan masalah
1. Defisiensi Pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

DIAGNOSA SASARAN EVALUASI


NO. SASARAN TU-PEN INTERVENSI
KEPERAWATAN TU-PAN KRITERIA STANDAR
1 Defisiensi Setelah 4 x Setelah 3x instruksi Respon  Keluarga dapat  Kaji pengetahuan C. RENCANA ASUHAN
Pengetahuan kunjungan keluarga dapat Verbal dan mengerti apa itu keluarga tentang penyakit KEPERAWATAN
psikomotor
berhubungan rumah, menyebutkan tentang : penyakit Hipertensi dan stroke Diagnosa Keperawatan
keluarga
dengan keluarga dapat  Pengertian penyakit Hipertensi dan  Jelaskan apa itu penyakit
ketidakmampuan mengenal hipertensi dan stroke stroke Hipertensi dan stroke
keluarga mengenal penyakit dan dan faktor-faktor yang  Keluarga dapat kepada keluarga dengan
masalah kesehatan merawat menyebab kannya menyebut kan meng gunakan bahasa
anggota  Akibat / komplikasi nya faktor-faktor yang mudah dipahami
keluarga yang  Cara penanganan yang
sakit penyakit hipertensi menyebabkan  Jelaskan faktor-faktor
untuk menghindari timbulnya penyebab penyakit
stroke penyakit Hipertensi dan stroke
hipertensi dan serta komplikasinya
stroke
 Keluarga dapat  Jelaskan kepada keluarga
menyebut kan tentang penanganan
cara penanga nan Hipertensi dan stroke
penyakit  Anjurkan keluarga untuk
Hipertensi dan menjaga dan merawat
stroke anggota keluarga yang
sakit serta menjaga pola
makan dan istirahatnya
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Diagnosa
No. Tanggal Implementasi
Keperawatan

1 16 April 1. Ketidakmam 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang


2020 puan penyakit hipertensi dan stroke
keluarga Hasil : Tn. M.N mengatakan tidak
mengenal mengetahui tentang hipertensi dan stroke
masalah 2. Menjelaskan apa itu penyakit hipertensi dan
penyakit stroke kepada keluarga dengan
PJK b/d menggunakan bahasa yang mudah dipahami
kurang Hasil : Tn. M.N memperhatikan saat
pengetahuan diberikan penjelasan tentang hipertensi dan
tentang stroke
tanda dan 3. Menjelaskan faktor-faktor penyebab
gejala PJK penyakit hipertensi dan stroke serta
2. Ketidak komplikasinya
mampuan Hasil : Tn. M.N memperhatikan saat
keluarga diberikan penjelasan tentang penyebab
merawat hipertensi dan stroke
anggota 4. Menjelaskan kepada keluarga tentang
keluarga nya penanganan hipertensi dan stroke
yang sakit Hasil : Tn. M.N memperhatikan saat
b.d kurang diberikan penjelasan tentang penanganan
pengetahuan hipertensi dan stroke
tentang 5. Menganjurkan keluarga untuk menjaga dan
penyakit dan merawat anggota keluarga yang sakit serta
faktor-faktor menjaga pola makan dan istirahatnya
penyebab
penyakit Hasil : Tn. M.N memperhatikan saat
tersebut. diberikan penjelasan tentang merawat
anggota keluarga yang sakit dan menjaga
pola makan dan istirahat hipertensi dan
stroke

E. EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Tanggal Jam Evaluasi Paraf


keperawatan
Ketidak 16 April 16.00 S :
mampuan 2020 Wita Keluarga Tn. M.N mengatakan bahwa mereka
keluarga merawat telah mengetahui tentang penyakit hipertensi
anggota keluarga Kunjungan dan stroke
nya yang sakit hari ke 1
b.d kurang O :
pengetahuan Keluarga dapat menyebutkan faktor-faktor
tentang penyakit penyebab penyakit dan penanganan penyakit
dan faktor-faktor Hipertensi dan stroke
penyebab TTV :
penyakit tersebut. Tn. T : 160/100 mmHg
Ny. R : 140/100 mmHg
An. N : 110/80 mmHg
A : Masalah teratasi

24
P :
 Intervensi dilanjutkan
 Evaluasi ulang implementasi sebelumnya

Ketidak 17 April 16.00 S :


mampuan 2020 Wita Keluarga Tn. M.N mengatakan bahwa mereka
keluarga merawat sudah mengerti faktor penyebab dan akan
anggota keluarga merawat anggota keluarga semampu mungkin
nya yang sakit Kunjungan
b.d kurang hari ke 2 O :
pengetahuan Keluarga dapat menyebutkan faktor penyebab
tentang penyakit TTV :
dan faktor-faktor Tn. T : 160/100 mmHg
penyebab Ny. R : 150/100 mmHg
penyakit tersebut. An. N : 100/80 mmHg

A : Masalah teratasi

P :
 Intervensi dilanjutkan
 Evaluasi ulang implementasi sebelumnya
Ketidak 18 April 10.00 S :
mampuan 20120 Wita Keluarga Tn. A.M mengatakan bahwa mereka
keluarga merawat akan merawat anggota keluarga semampu
anggota keluarga mungkin
nya yang sakit
b.d kurang O :
pengetahuan Kunjungan Keluarga dapat menyebutkan cara merawat dan
tentang penyakit hari ke 3 menjaga pola makan serta istirahat anggota
dan faktor-faktor keluarga yang sakit
penyebab TTV :
penyakit tersebut. Tn. T : 160/100 mmHg
Ny. R : 140/100 mmHg
An. N : 100/80 mmHg

A : Masalah teratasi

P :
 Intervensi dilanjutkan
 Evaluasi ulang implementasi sebelumnya
Ketidak 19 April 17.40 S :
mampuan 2020 Wita Keluarga Tn. A.M mengatakan bahwa mereka
keluarga merawat akan merawat anggota keluarga semampu
anggota keluarga mungkin
nya yang sakit
b.d kurang O :
pengetahuan Keluarga mengerti dengan penjelasan yang
tentang penyakit Kunjungan diberikan dan dapat menyebutkan cara merawat
dan faktor-faktor hari ke 4 dan menjaga pola makan serta istirahat anggota
penyebab keluarga yang sakit
penyakit tersebut. TTV :
Tn. T : 160/100 mmHg
Ny. R : 140/100 mmHg
An. N : 100/80 mmHg

A : Masalah teratasi

P :
 Intervensi dihentikan

25
Banjarmasin, 18 April 2020

Ners Muda,

Saidah, S.Kep

26

Anda mungkin juga menyukai