Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

DENGAN HIPERTENSI

Oleh:
LAYLA AMALIA
NIM: 0442281322012

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES UMMI BOGOR
2023
LAPORAN KASUS

Pengkajian :

Tempat Praktek :

Tanggal Praktek : 15 Mei 2023

A. Identitas Keluarga

1. Kepala Keluarga (KK) : Tn. M


2. Alamat : Kelurahan Lemo Kec. Kulisusu
3. Pekerjaan KK : Wiraswasta
4. Pendidikan KK : SD
5. Komposisi Keluarga :

Hubungan Status imunisasi Ket


No Nama JK Umur BCG POLIO DPT HB CPK
dgn KK
2. Ny.N P Istri 38 th sehat
3. An.K L Anak 16 th v v v v v v v v v v v v sehat
4. An.Y P Anak 13 th v v v v v v v v v v v v sehat
Genogram :

Keterangan :
: laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
: Tinggal serumah

6. Tipe Keluarga : keluarga inti (nuklear Family)


7. Suku/Bangsa : Buton / Indonesia
8. Agama : Islam
9. Status Sosial ekonomi keluarga :
Kebutuhan sehari-hari Keluarga Tn. M semua dipenuhi Tn. M dengan
pendapatan perbulan Rp.1.000.000,-. Tn. M bekerja sebagai wiraswasta.
Pengeluaran keluarga Tn. M diantaranya untuk kebutuhan makan sehari hari.
10. Aktivitas Rekreasi keluarga :
Keluarga Tn. M sesekali melakukan rekreasi keluarga diluar kota. Aktifitas

rekreasi keluarga yang sering Dilakukan yaitu dengan menonton televisi dan

berkumpul bersama tetangga di depan rumah.


II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

11. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tn. M dan Ny. N memiliki dua anak, anak K berusia 16 tahun anak pertama

masih bersekolah dan anak Y umur 13 tahun anak kedua masih bersekolah.

Keluarga ini berada dalam tahap V yaitu keluarga dengan anak remaja.

12. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tn. M dan Ny. N berharap agar anaknya masih bersekolah dan dapat terus

melanjutkan pendidikan.

13. Riwayat kesehatan keluarga inti

Dalam keluarga Tn. M terdapat satu orang yang sedang menderita sakit yaitu

Tn. M sendiri dimana memiliki riwayat penyakit hipertensi selama ± 1 tahun.

Tn. M mengeluh pusing, kepala terasa berat dan nyeri di pundak serta istirahat

tidur yang kurang, skala nyeri 5 (sedang). Tn. M mengatakan keluhannya

dirasakan sejak 1 bulan terakhir ini dan sebelumnya pernah berobat ke dokter

praktek dan puskesmas dan diberikan obat. Setelah minum obat keluhan

sedikit berkurang. Karena keterbatasan biaya untuk pengobatan Tn. M tidak

kontrol lagi ke puskesmas terdekat sehingga penyakitnya kambuh lagi.


14. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya

Dalam keluarga hanya Tn. M yang menderita penyakit. Tn. M mengatakan

keluarganya tidak ada menderita penyakit yang sama, tidak ada yang pernah

menderita penyakit menular atauapun penyakit keturunan.

III.Data Lingkungan

15. Karakteristik rumah

a. Kepemilikan rumah

Rumah keluarga Tn. M merupakan rumah pribadi/sendiri

b. Luas rumah dan tipe rumah

Luas rumah 42 m2 dengan ukuran 6x7 meter terdiri dari ruang tamu, 2

kamar tidur , 1 ruang keluarga, dapur dan WC. lantai rumah dari semen

dengan tipe rumah semi permanen,

c. Penerangan dan ventilasi

Arah rumah Tn. M menghadap timur, cahaya matahari dapat masuk saat

pagi dengan jendela 6 buah, pada malam hari menggunakan penerangan

listrik.

d. Jamban

Jamban keluarga Tn. M terletak didalam rumah dengan kondisi cukup

bersih, keluarga Tn. M menggunakan septik tank dan berjarak lebih dari 10

meter dari sumber air.

e. Sumber air minum


Sumber air minum menggunakan PDAM. Air minum dimasak sampai

mendidik dan didinginkan

Denah rumah :

dapu
kt r wc

Kt
R. keluarga

R.tamu

16. Karakteristik tetangga dan komunitas

Hubungan sosialisasi antar tetangga sekitar baik dan dpat berkomunikasi

dengan baik. Dilingkungan sekitar keluarga Tn. M kadang mengikuti kegiatan

RW seperti bersih bersih lingkungan.

17. Mobilitas geografis keluarga

Dari awl pernikahan Keluarga Tn. M sudah menetap di rumah dan alamat

sekarang dan tidak pernah berpindah tempat.

18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dgn masyarakat


Hubungan Keluarga Tn. M dengan tetangga baik, pada waktu senggang

keluarga Tn. M selalu berbincang dan berinteraksi dengan tetangga sekitar

rumahnya.

19. Sistem pendukung keluarga

Anggota keluarga yang sakit yaitu Tn. M, setelah obat habis klien tidak

pernah dibawa lagi kepuskesmas atau faskes terdekat karena Tn. M

beranggapan bahwa keluhan yang dialaminya bisa sembuh tanpa harus kontrol

lagi dan berobat, klien tidak memiliki uang untuk berobat ke dokter. Keluarga

tidak memiliki jaminan kesehatan.

IV. Struktur Keluarga

20. Struktur Peran

Tn. M berperan sebagai kepala keluarga dan pencari nafakah untuk keluarga

sedangkan Ny. N sebagai ibu rumah tangga yang mengurusi keperluan

keluarga.

21. Nilai atau norma keluarga

Dalam keluarga Tn. M semua kluarga saling menghargai dan menghormati

22. Pola komunikasi keluarga


Komunikasi keluarga bersifat terbuk satu sama lain sehingga pabila ada

masalah akan cepat terselesaikan dengan adanya partisipasi seluruh anggotaa

keluarga.

23. Struktur kekuatan keluarga

Struktur keluarga Tn. M terletak pada Tn. M sebagai kepala keluarga, namun

dalam pengambilan keputusan dalam keluarga berdasarkan keputusan

bersama.

V. Fungsi Keluarga

24. Fungsi afektif

Anggota keluarga saling menyayangi, memiliki dan mendukung. Persolan

dalam rumah tangga selalu dibicarakan bersama sehingga tidak memicu

terjadinya masalah.

25. Fungsi Sosialisasi

Diantara anggota kelurga Tn. M berusaha selalu berinteraksi satu dengan

lainnya, begitu pula berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya. Keluarga

berusuaha bertingk laku dan perperilaku yang sesuai dengan norma yang

dianut di lingkungannya

26. Fungsi Reproduksi

Keluarga Tn. M sudah memiliki 2 orang anak dan Ny. N masih ber KB
27. Fungsi Ekonomi

Keluarga Tn. M sebagai wiraswasta sudah mencukupi kebutuhan pokok, tetapi

untuk sandang hanya membeli sebulan sekali / tidak pasti. Keuangan keluarga

juga ditunjang dengan Ny. N yang bekerja sebagai pedagang.

28. Fungsi Perawatan Kesehatan

a. Kemampuan Mengenal masalah kesehatan

Keluarga mengatakan tidak tahu masalah kesehatan yang diderita oleh

anggota keluarganya yaitu hipertensi

b. Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan

Keluarga mengatakan hanya mengambil keputusan untuk beristirahat

dan

tidak memeriksakannya ke puskesmas sebelum keluhannya bertambah parah.

c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit

Keluarga mengatakan tidak tahu cara merawat anggota keluarga yang

mengalami hipertensi dengan benar

d. Kemampuan memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat

Keluarga mengatakan tidak tahu cara bagaimana melakukan

pencegahan penyakit terhadap keluhan yang Tn. M rasakan

e. Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan


Keluarga belum mampu menggunakan fasilitas kesehatan yaitu

puskesmas/poskedes terdekat. Keluarga beranggapan bahwa keluhan yang

Tn. M rasakan adalah hal biasa dan akan hilang dengan beristirahat.

VI Stres dan Koping Keluarga

29. Stresor jangka pendek dan panjang

Stressor jangka pendek keluarga yaitu gangguan kesehatan yang Tn. M alami

dan keluhkan, Stressor jangka panjang keluarga yaitu komplikasi daripenyakit

Tn. M tersebut bila tidak diobati.

30. Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor

Keluarga menganggap hal tersebut adalah hal yang biasa dan tidak

membahayakan bagi Tn. M selama dapat ditangani oleh keluarga.

31. Strategi koping yg digunakan

Keluarga mengatakan Tn. M selalu membicarakan atu mendiskusikan hal

yang berkaitan dengan keluarga. Tetapi tetap mengambil keputusan secara

bersama sama.

32. Strategi adaptasi disfungsional


Keluarga menyatakan keluhan yang Tn. M adalah keluhan biasa dan

melakukan penyangkalan terhadap masalah kesehatan yang dapat

membahayakan kesehatan Tn. M.

33. Harapan Keluarga

Keluarga berharap agar petugas kesehatan dapat membantu mengatasi

masalah kesehatan yang ada pada keluarganya. Serta keluhan Tn. M cepat

sembuh dan sehat kembali dan tidak ada keluhan dalam menjalani

aktifitasnya.

VII. Pemeriksaan Fisik Tiap individu anggota keluarga

pemeriksaan Tn. M Ny. N An. K An.Y


Keadaan umum Klien tampak baik, baik, Baik,
lemah, kesadaran kesadaran kesadaran
kesadaran composmentis composmentis composmentis
composmentis TD : 120/100 TD : 110/80 TD : 100/80
TD : 150/90 mmHg mmHg mmHg
mmHg N : 96x/m N : 76x/m N : 84x/m
N : 80x/m R : 20x/m R : 20x/m R : 20x/m
R : 20x/m S : 37,30 S : 36,50 S : 36,70
S : 370 C C C C
Integumen Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala
mesosephal, mesosephal, mesosephal, mesosephal,
rambut rambut mulai rambut hitam, rambut hitam,
beruban, kulit beruban, kulit kulit kepala kulit kepala
kepala bersih, kepala bersih, bersih, kulit bersih, kulit
warna kulit kulit sawomatang, sawomatang,
sawomatang, sawomatang, turgor kulit turgor kulit
turgor kulit turgor kulit baik, CR < 2 baik, CR < 2
baik, CR<2 baik, CR < 2 detik, warna detik, warna
detik. detik, warna dasar kuku dasar kuku
Wajah dasar kuku transparan. transparan.
meringis, transparan.
dengan skala
nyeri 5
(sedang)
Sistem Mata simetris Mata simetris Mata simetris Mata simetris
Penglihatan kiri dan kiri dan kiri dan kanan, kiri dan kanan,
kanan, kanan, konjungtiva konjungtiva
konjungtiva konjungtiva merah muda, mera muda,
anemis, sklera merah muda, sklera putih, sklera putih,
kekuningan, sklera putih, fungsi kornea fungsi kornea
fungsi kornea fungsi kornea baik, baik,
baik, baik, penglihatan penglihatan
penglihatan penglihatan baik, refleks baik, refleks
baik, refleks baik, refleks pupil isokor, pupil isokor,
pupil isokor, pupil isokor, visus normal visus normal
visus normal visus normal
Sistem Hidung Hidung Hidung Hidung
penciuman simetris, simetris, simetris, simetris,
bersih tidak bersih tidak bersih tidak bersih tidak
ada sekret, ada sekret, ada sekret, ada sekret,
fungsi fungsi fungsi fungsi
penciuman penciuman penciuman penciuman
baik. baik. baik. baik.
Sistem Teling Teling Teling Teling
pendengaran simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak
ada serumen, ada serumen, ada serumen, ada serumen,
fungsi fungsi fungsi fungsi
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
baik baik baik baik
Sistem Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada
pernapasan normochest, normochest, normochest, normochest,
bunyi napas bunyi napas bunyi napas bunyi napas
vesikuler, vesikuler, vesikuler, vesikuler,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
bunyi napas bunyi napas bunyi napas bunyi napas
tambahan. tambahan. tambahan. tambahan.
Sistem Irama jantung Irama jantung Irama jantung Irama jantung
kardiovaskuler reguler, tidak reguler, tidak reguler, tidak reguler, tidak
ada distensi ada distensi ada distensi ada distensi
JVP, JVP, JVP, pengisian JVP, pengisian
pengisian pengisian kapiler baik. kapiler baik.
kapiler baik. kapiler baik.
Sistem Bibir Bibir Bibir berwarna Bibir berwarna
gastrointestinal berwarna berwarna pucat, tidak merah muda,
pucat, tidak sedikit pucat, ada stomatitis, tidak ada
ada stomatitis, tidak ada mukosa bibir stomatitis,
mukosa bibir stomatitis, lembab, mukosa bibir
lembab, mukosa bibir jumlah gigi lembab,
jumlah gigi lembab, lengkap, jumlah gigi
lengkap, jumlah gigi warna putih lengkap,
warna putih lengkap, kekuningan, warna putih
kekuningan, warna putih refleks kekuningan,
refleks kekuningan, menelan baik, refleks
menelan baik, refleks fungsi menelan baik,
fungsi menelan baik, pengecapan fungsi
pengecapan fungsi baik, pengecapan
baik, pengecapan peristaltik baik,
peristaltik baik, normal, tidak peristaltik
normal, tidak peristaltik ada nyeri normal, tidak
ada nyeri normal, tidak tekan pada ada nyeri
tekan pada ada nyeri abdomen. tekan pada
abdomen. tekan pada abdomen.
abdomen.
Sistem Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
endokrin pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjer tiroid kelenjer tiroid kelenjer tiroid kelenjer tiroid
Sistem Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat
perkemihan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
pada kandung pada kandung pada kandung pada kandung
kemih, kemih, kemih, kemih,
frekuensi frekuensi frekuensi frekuensi
berkemih 4- berkemih 4- berkemih 4- berkemih 4-
5x/hari, warna 5x/hari, warna 5x/hari, warna 5x/hari, warna
kuning muda kuning muda kuning muda kuning muda
Sistem Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
reproduksi keluhan keluhan keluhan keluhan
Sistem Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan
muskuloskeletal sendi normal, sendi normal, sendi normal, sendi normal,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
edema dan edema dan edema dan edema dan
varises varises varises varises
A. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA

1. Analisis Data
No Data Penyebab Masalah
1 DS Agen cedera Nyeri akut
 Tn. M Tn. M mengeluh biologis
pusing, kepala terasa berat
dan nyeri di pundak
 Tn. M mengeluh istirahat
tidur yang kurang
 Skala nyeri 5 (sedang)

DO
 TD : 150/90 mmHg
 HR : 80 x/ menit
 RR : 20 x/ menit
 SB : 370C
 Tampak meringis
2 DS Sumber daya Ketidakefektifan
 Ny. N mengatakan pernah tidak cukup pemeliharaan
membawa Tn. M ke kesehatan
puskesmas dan ke dokter,
setelah obat habis tidak
pernah lagi ke puskesmas
 Ny. N mengatakan tidak
mengetahui bagaimana cara
memulihkan kondisi Tn. M
DO
 Tn. M tampak lemas
 TD : 150/90 mmHg
 HR : 80 x/ menit
 RR : 20 x/ menit
 SB : 370C

2. Perumusan Diagnosa Keperawatan


a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis ditandai dengan Tn.
M mengeluh pusing, kepala terasa berat dan nyeri di pundak serta
istirahat
tidur yang kurang., TD : 150/90 mmHg, HR : 80 x/ menit, Skala nyeri 5
(sedang) dan tampak meringis.
b. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan sumber
daya tidak cukup ditandai dengan Ny. N mengatakan pernah membawa
Tn. M ke puskesmas dan ke dokter, setelah obat habis tidak pernah lagi ke
puskesmas, Ny. N mengatakan tidak mengetahui bagaimana cara
memulihkan kondisi Tn. M, dan TD : 150/90 mmHg

B. Rencana Keperawatan Keluarga

Tabel.2. Rencana intervensi keperawatan Keluarga

No Diagnosa SLKI SIKI

1. Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri


berhubungan perawatan selama 3x24  Lakukan pengkajian
dengan agen jam, klien akan mencapai nyeri secara
cedera biologis : komprehensif
ditandai dengan Tingkat nyeri menurun termasuk lokasi,
Tn. M mengeluh Kriteria hasil : karakteristik, durasi,
pusing, kepala - Skala Nyeri frekuensi, kualitas dan
terasa berat, Tn. M berkurang faktor presipitasi
mengatakan sering - Klien melaporkan  Observasi
nyeri leher dan rasa nyeri reaksi nonverbal dari
pundak, TD : berkurang ketidaknyamanan
150/90 mmHg, - Klien dapat  Gunakan teknik
HR : 80 x/ menit, menggunakan komunikasi terapeutik
Skala nyeri 5 teknik non untuk mengetahui
(sedang) dan farmakologi pengalaman nyeri
tampak meringis. dalam pasien
menurunkan nyeri  Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
 Ajarkan tentang teknik
non farmakologi
 Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri

2. Ketidakefektifan Setelah dilakukan Pengajaran: proses


pemeliharaan perawatan selama 3 x penyakit
kesehatan 24 jam, klien dan  Kaji tingkat
berhubungan Keluarga dapat pengetahuan
dengan sumber mencapai : Tingkat keluarga tentang
daya tidak cukup pengetahuan meningkat hipertensi
ditandai dengan  Lakukan HE
Ny. N dengan penyuluhan
mengatakan tentang hipertensi
pernah membawa  Review ulang
Tn. M ke hasil penyuluhan
puskesmas dan ke Partisipasi perawatan Dukungan perilaku
dokter, setelah meningkat keputusan
obat habis tidak  Kaji kemampuan
pernah lagi ke keluarga merawat
puskesmas, Ny. N anggota keluarga
mengatakan tidak yang sakit
mengetahui  Bantu keluarga
bagaimana cara membuat bahan
memulihkan herbal untuk
kondisi Tn. M, menurunkan TD
dan TD : 150/90  Demonstrasikan
mmHg cara pembuatan
herbal untuk
menurunkan TD
Kepatuhan perilaku Mengunjungi fasilitas
kesehatan
 Kaji kemampuan
keluarga
menggunakan
fasilitas kesehatan
 Berikan dukungan
keluarga
menggunakan JKN
 Lakukan HE tentang
pentingnya
pengobatan teratur
pada hipertensi
C. Implementasi dan evaluasi keperawatan keluarga

No. Tanggal dan Intervensi Paraf Evaluasi


Dx waktu
1. 15 Mei 2023 1. Melakukan pengkajian Layla S: Tn. M
09.30 nyeri secara komprehensif mengatakan
2. Mengobservasi reaksi
masih pusing
nonverbal dari
ketidaknyamanan dan kepala
3. menggunakan teknik terasa berat
komunikasi terapeutik
O:
untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien - skala nyeri
4. Mengontrol lingkungan
5 sedang
yang dapat mempengaruhi
- TTV
nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
5. Mengajarkan tentang TD:
teknik non farmakologi
150/100
6. Memberikan analgetik
mmHg
untuk mengurangi nyeri
HR: 80x/m

1 15 Mei 2023 1. Melakukan pengkajian Layla S: Tn. M


10.30 nyeri secara komprehensif
mengatakan
2. Mengobservasi reaksi
masih pusing
nonverbal dari
ketidaknyamanan dan kepala
3. menggunakan teknik
mulai terasa
komunikasi terapeutik
ringan
untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien O:
4. Mengontrol lingkungan
- skala nyeri
yang dapat mempengaruhi
4 (sedang)
nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan - TTV
kebisingan
TD: 140/90
5. Mengajarkan tentang
mmHg
teknik non farmakologi
6. Memberikan analgetik HR: 80x/m
untuk mengurangi nyeri
2. 15 Mei 2023 1. Mengkaji tingkat Layla S: keluarga
11.30 pengetahuan keluarga
mengatakan
tentang hipertensi
mengerti
hasil : keluarga belum
mengerti tentang O:
hipertensi, bagaimana Pengetahuan
penanganannya di rumah
70% kategori
dan dampak bila tidak
diobati baik

2. Melakukan penyuluhan A: masalah


tentang hipertensi
teratasi
Hasil :
Klien dan anggota P: intervensi

keluarga antusias dan selesai

mendengarkan dengan
seksama penyuluhan
hipertensi
3. mereview hasil
penyuluhan
Hasil :
Keluarga dapat
mengulangi 70%
penjelasan tentang
hipertensi dan dapat
menjawab pertanyaan
yang diajukan 100%
1 16 Mei 2023 1. Melakukan pengkajian Layla S: Tn. M
10.30 nyeri secara komprehensif
mengatakan
2. Mengobservasi reaksi
masih pusing
nonverbal dari
ketidaknyamanan berkurang dan
3. menggunakan teknik
kepala terasa
komunikasi terapeutik
ringan
untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien O:
4. Mengontrol lingkungan
- skala nyeri
yang dapat mempengaruhi
3 (ringan)
nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan - TTV
kebisingan
TD: 130/80
5. Mengajarkan tentang
mmHg
teknik non farmakologi
6. Memberikan analgetik HR: 76x/m
untuk mengurangi nyeri

2 16 Mei 2023 1. Mengkaji pengetahuan S: keluarga


11.30 keluarga tentang
mengatakan
hipertensi
mengunjungi
Hasil : keluarga dapat
memberikan penjelasan faskes
80 % benar O:
2. Mengkaji kemampuan
keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit
Hasil : keluarga hanya Pengetahuan :
memberikan perawatan 80 % kategori
seadanya dengan memijat
(baik)
3. Membantu keluarga
membuat bahan herbal Perilaku 80%
untuk menurunkan TD kategori (baik)
Hasil : keluarga
A: masalah
memilih untuk
memberikan Jus teratasi

ketimun P: intervensi
4. Mendemonstrasikan cara selesai
pembuatan herbal untuk
menurunkan TD
Hasil : keluarga dapat
membut jus timun untuk
menurunkan TD
5. Mengkaji kemampuan
keluarga
menggunakan fasilitas
kesehatan Hasil :
keluarga tidak
memiliki JKN dan
biaya terbatas untuk
obat
6. Memberikan dukungan
keluarga menggunakan
JKN
Hasil : keluarga bersedia
untuk mengurus BPJS
melalui Kelurahan
7. Memberikan HE tentang
pentingnya pengobatan
teratur pada hipertensi
Hasil : keluarga mengerti
dan memahami

D. Evaluasi keperawatan keluarga


No. SDKI Saat Hari I Hari II Hari III

pengkajian

1. Tingkat nyeri Skala 5 Skala 5 Skala 4 Skala 3


(Sedang) (Sedang) (sedang) (Ringan)

2. Pengajaran: 30% 30% 70% 80%


proses penyakit (Kurang) (Kurang) (Baik) (Baik)

3 Partisipasi dan 30% 30% 40% 90%


perilaku (Kurang) (Kurang) (Kurang) (Baik)
kepatuhan

Anda mungkin juga menyukai