Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.

M
PADA TN. M DENGAN HIPERTENSI DI RT.004 DUSUN
DICCEKANG DESA MONCONGLOE BULU KABUPATEN
MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN

Nama Mahasiswa : Nining Hardiana, S.Kep


Pengkajian diambil tanggal : 12 Juli 2022
Jam : 10.00

A. IDENTITAS UMUM
1. Identitas Kepala Keluarga :
Nama : Ny. M Pendidikan : SMA
Umur : 56 Tahun Pekerjaan : Cleaning Servic
Agama : Islam Alamat : Moncongloe Bulu
Suku : Makassar Nomor Telp : 083192394672

2. Komposisi Keluarga :

Hubungan Jenis
No. Nama Umur Pendidikan
Keluarga Kelamin

1 Tn. MH Anak Kandung 24 Tahun SMA Laki-laki

2 Nn. NR Keponakan 17 Tahun SMA Perempuan


3. Genogram
GI

60

G2

? ?
? ?
30

G3

24

Ket :
: Laki-laki X : Meninggal : Satu
rumah
: Perempuan : Kawin ? : Tidak
diketahui
: Klien

Komentar :
Generasi I : Kakek dan nenek dari bapak dan ibu klien tidak memiliki
riwayat penyakit keturunan
Generasi II : bapak dan ibu beserta saudara-saudaranya memiliki Riwayat
penyakit keturunan yaitu ibu dari pasien
Generasi III : Pasien yang merupakan anak kedua (sakit)
4. Tipe keluarga
Keluarga Ny. M adalah Keluarga dengan tipe single parent family, dimana
di dalam keluarga Ny. M berperan sebagai kepala keluarga karena
suaminya sudah meninggal 3 tahun yang lalu, dan berstatus sebagai janda,
memiliki satu orang anak laki-laki kandung dan ponakan perempuan yang
tinggal bersama Ny. M

5. Suku Bangsa
Keluarga Ny. M adalah suku Bugis Makassar
6. Agama
Keluarga Ny. M menganut Agama Islam. Semua aktivitas yang dilakukan
tidak boleh bertentangan dengan ajaran Agama Islam.
7. Satus social Ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga kurang lebih Rp.1000.000,- perbulan yang di peroleh
dari gaji Ny. M sebagai cleaning servic, Ny. M tidak menyiapkan dana
Kesehatan khusus keluarga karena ada jaminan kartu indonesia sehat (KIS)

8. Aktivitas rekreasi keluarga / waktu keluarga


Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar kota.
Biasanya hanya menonton televisi sambil bercerita dan memasak bersama.
Untuk berkunjung ke keluarga jarang dilakukan kecuali ada acara – acara
penting.

B. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini.
Keluarga berada pada tahap V kelurga dengan anak remaja (families with
teenagers) (19 - 20 tahun) dan anak yang tugasnya :
 Memberi kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab
mengingat remaja yang sudah bertambah dewasa dan mengingat
otonominya
 Mempertahankan hubungan intim dengan keluarga
 Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua,
hindari perdebatan, kecurigaan, permusuhan
 Perubahan system peran dan peraturan untuk tumbuh kembang
keluarga
2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum
terpenuhi. Namun tugas keluarga yang belum dicapai saat ini adalah
kurangnya pemeliharaan komunikasi yang terbuka, hubungan intim dalam
keluarga dan kurangnya perubahan sistem peran.

C. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA INTI


1. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ny. M suaminya meninggal 3 tahun karena sakit, sedangkan Ny. M
sendiri keadaannya sehat, jarang sakit serius, tapi anak “M” juga memiliki
riwayat hipertensi diusia yang masih muda, sama seperti almarhum
suaminya dulu semasa hidup mendeirita hipertensi. Sedangkan ponakan
“N” keadaannya juga sehat dan jarang sakit.
2. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
No Nama Umur B B Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan
kesehatan (BCG/Polio/ Kesehatan yang telah

DPT/HB/ dilakukan

Campak
1 Ny. M 56 58 kg Sehat - - -
Tahun
2 Tn. MH 24 102 kg Sakit Lengkap Hipertensi Mengkosumsi
Tahun dan Obesitas obat herbal
3 Nn. NH 17 40 kg Sehat - - -
Tahun

3. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang sakit tidak langsung berobat
diklinik ataupun puskesmas, tetapi pengobatan pertama dengan minum
herbal dari rebusan daun-daun bila sudah parah baru dibawa ke klinik.
D. DATA LINGKUNGAN
1. Karaktersitik Rumah

a. Luas Pekarangan : 12 x 8 m2
b. Type Rumah : Permanen
c. Atap Rumah : Spandek
d. Kepemilikian : Milik Ny. M
e. Dapur : Bersih dan tertata rapi
f. Kamar mandi / WC : Ada 2 kamar mandi dan 1 Wc umum 1 Wc di
dalam kamar tidur utama
g. Tempat Tidur : Terdapat 3 kamar tidur yang diatur secara
bersih dan rapi
h. Kebersihan Lingkungan : Bersih dan Rapi
i. Ventilasi/jendela : Ada, tertutup
j. Sirkulasi : Bagus, semua jendela terbuka
k. Sumber air minum : Sumur BOR
l. Pencahayaan : Memakai lampu dan pencahayaan dari
matahari
m. Kelembaban : Tidak lembab, tidak jamuran
n. Gudang : Tidak ada
o. Pembuangan Limbah : Melalui selokan
p. Lantai : Keramik
q. Septic tank : Ada, di pekarangan samping bangunan WC
r. Pembuangan Sampah : Dibakar/Bak terbuka di belakang rumah

K.TA
R.KEL
R.TA

K.TA

K.TU
K. M DPR

Keterangan :
K.TU : Kamar tidur utama
K.TA : Kamar tidur anak
R.KEl : Ruang keluarga
R.TA : Ruang tamu
DPR : Dapur
K.M : Kamar mandi

2. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas RW :


Tetangga Ny. M Sebagian adalah kerabat dekat dan masih punya hubungan
keluarga, hubungan dengan tetangga terjalin baik dan harmonis bila ada
tetangga yang membuat hajatan, atau terkena musibah mereka semua saling
membantu begitupun sebaliknya
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Sudah 30 tahun semenjak menikah sampai sekarang Ny. M tidak pernah
berpindah dari rumah yang ditempati sekarang
4. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat.
Saat libur bekerja Ny. M bersama anak juga ponakan nya selalu meluangkan
waktu untuk berkumpul bersama. Keluarga Ny. M juga berinteraksi sangat
baik dengan tetangga dalam sekitar
5. System Pendukung Keluarga
Keluarga Ny. M mengatakan jika ada masalah mendiskusikannya dengan
keluarga inti dan keluarga besar dengan komunikasi terbuka satu sama lain.
Ny. M mengatakan jika ada keluarga yang sakit masih bisa ditangani
dirumah tidak langsung dibawa ke puskesmas atau klinik di dokter praktik

E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi Keluarga
Dalam Keluarga saling terbuka satu sama lain dan dalam keluarga bebas
menyatakan pendapat tetapi pengambil keputusan adalah Ny. M sebagai
Kepala Keluarga
2. Sruktur Kekuatan Keluarga
Keluarga Ny. M saling menghargai satu sama lain, saling membantu serta
mendukung dengan anak-anaknya, mampu untuk merawat diri sendiri dan
memenuhi kebutuhan sehari – hari. Apabila Ada masalah Ny. M melibatkan
keluarga besarnya untuk membantu mencarikan solusi
3. Struktur Peran
 Ny. M adalah Kepala Keluarga, berperan sebagai ibu dan pencari
nafkah yang utama
 Tn. M adalah anak kandung satu-satunya Ny. M dan sudah
menyelesaikan pendidikan di SMA, tidak melanjutkan pendidikan
dibangku kuliah, sekarang bekerja untuk membantu perekonomian
keluarganya
 Nn. N adalah anak dari adik kandung Ny. M yang sudah meninggal,
ponakan dari Ny. M ini berperan sebagai anak yang tugas utamanya
merupakan belajar.
4. Nilai Atau Norma Budaya
Keluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur, demikian pula
dengan sehat dan sakit keluarga juga percaya bahwa tiap penyakit ada
obatnya, bila ada anggota keluarga yang sakit maka akan diberikan obat
ramuan herbal terlebih dahulu dan bila kondisinya tidak bisa teratasi maka
akan di bawa ke Puskesmas, RS terdekat

F. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Hubungan antara keluarga terjalin baik, saling menyanyangi satu sama lain.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Ny. M menekankan perlunya berhubungan baik dengan orang lain.
Ny. M membiasakan anak-anaknya untuk berperilaku sopan kepada sesama,
saling menghargai dan saling membantu sesama teman serta mentaati norma
yang baik
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Keyakinan, Nilai, dan Perilaku Kesehatan
Keluarga Ny. M mengatakan kesehatan adalah hal yang penting dimana
lebih baik mencegah dari pada mengobati. Ny. M mengatakan apabila
ada keluarga yang sakit setelah diobati dirumah tidak ada perubahan
maka akan segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat
b. Definisi Keluarga tentang sehat dan sakit
Keluarga Ny. M mengatakan sehat adalah dapat melakukan aktivitas
sehari – hari tanpa gangguan. Tn. M mengatakan dirinya sedang sakit
hipertensi.
c. Status Kesehatan dan kerentanan sakit yang dirasakan oleh keluarga
Ny. M mengatakan anak-anaknya jarang sakit, hanya anaknya Tn. M
yang sering mengalami pusing, leher tegang dan kelelahan.
d. Pelayanan Perawatan kesehatan yang diterima
Keluarga Ny. M mengatakan pelayanan yang diterima adalah pelayanan
kesehatan dari puskesmas
e. Perasaan atau persepsi terhadap pelayanan kesehatan
Keluarga Ny. M mengatakan pelayanan kesehatan gratis yang diberikan
sudah cukup membantu
f. Sumber pembiayaan pelayanan kesehatan
Keluarga Ny.M mengatakan jika pergi ke pelayanan kesehatan pasien
menggunakan kartu KIS
4. Fungsi Reproduksi
Ny. M mengatakan sudah menopause dan tidak pernah melakukan hubungan
intim setelah suaminya meninggal
5. Fungsi Ekonomi
Ny. M mengatakan keluarganya mendapatkan penghasilan dari gaji Ny. M
dan anakny Tn. M Pendapatan setiap bulan bila digabungkan ± Rp.2.500.000
dan pengeluaran ± Rp.1.500.000. Ny. M mengatakan penghasilan tersebut
sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari dalam keluarganya dan sebagai
tambahan Ny. M juga menjual hasil kebun nya

G. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka panjang dan pendek.
Stressor Jangka Pendek :
Ny. M mempunyai harapan supaya anaknya Tn. M bisa sembuh dari
hipertensinya.
Stressor Jangka Panjang :
Ny. M mengatakan bahwa ingin anak-anaknya menjadi orang yang sukses
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor.
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan bersama anaknya.
Apabila perlu nasihat biasanya Ny. melibatkan keluarga besarnya dan
meminta bantuan dan solusi dari permasalahan yang terjadi
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dalam
keluarga sehingga masukan keluarga dapat membantu menyelesaikan
masalahnya
4. Strategi adaptasi disfungsional.
Tn. M bila sedang pusing maka akan di bawa tidur atau istirahat

H. PEMERIKSAAN FISIK (Setiap Individu Anggota Keluarga)


Pemeriksaan
Ny. M Tn. M Nn. N
Fisik
Kepala Rambut hitam dan Rambut hitam dan Rambut hitam dan
bersih bersih bersih
Rontok (+) Rontok (+) Rontok (+)
TTV TD = 110/80 mmHg TD = 180/100 mmHg TD = 110/70 mmHg
N = 74 x/menit N = 90 x/menit N = 80 x/menit
RR = 18x/menit RR = 21x/menit RR = 80 x/menit

BB/TB 58 Kg 102 Kg 40 Kg

Mata Anemis (-) Pandangan Kabur, Anemis (-)


Anemis (-)
Hidung Sekret (-) Sekret (-) Sekret (-)
Epistaksis (-) Epistaksis (-) Epistaksis (-)
Mulut Mukosa lembab, Mukosa lembab, Mukosa lembab,
Kesulitan menelan Kesulitan menelan
(-) Kesulitan menelan (-) (-)
Leher Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-)
Pembesaran kelenjar Pembesaran kelenjar Pembesaran kelenjar
limfe (-) limfe (-) limfe (-)
Dada Bunyi jantung dan Bunyi jantung dan Bunyi jantung dan
paru normal paru normal paru normal
Abdomen Kembung (-), Kembung (-), Kembung (-),
Peristaltik usus = Peristaltik usus = Peristaltik usus =
Tangan Bengkak (-), turgor Bengkak (-), turgor Bengkak (-), turgor
kulit (-) kulit (-) kulit
(-)
Kaki Bengkak (-), turgor Bengkak (-), turgor Bengkak (-), turgor
kulit (-) kulit (-) kulit (-)
Keadaan umum CM CM, CM
Sakit Hipertensi

I. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap Masalah Kesehatan
Tn.M mengatakan semoga keluarganya selalu dalam keadaan sehat dan
Tn.M juga tekanan darahnya bisa normal dan terkontrol
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada
Keluarga mengatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan
berharap bisa sangat membantu keluarga mencegah penyakit yang ada pada
keluarganya.

PENJAJAKAN II
A. MENGENAL MASALAH KESEHATAN KELUARGA
Tn. M mengatakan sering pusing, kaku pada lehernya, dan terlihat lemas. Tn.
M mengatakan pusingnya disebabkan karena tensinya tinggi, dan Tn. M
mengetahui kalau ia terkena tekanan darah tinggi karena pernah
memeriksakan kesehatannya di Klinik dan Tn. M jarang mengkonsumsi obat
medis dan lebih memilih minum rebusan herbal seperti rebusan daun salam

B. MENGAMBIL KEPUTUSAN

Tn. M mengatakan jika ia mengalami pusing dan kelelahan, tidak harus pergi
ke puskesmas

C. MERAWAT ANGGOTA KELUARGA

Tn. M mengatakan apabila pusing ia akan diam ditempat tidur tanpa


melakukan aktivitas apapun. Tn. M mengetahui tentang obat tradisional untuk
menurunkan darah tinggi dan selalu menggunakan obat tradisional seperti
rebusan daun salam

D. MEMODIFIKASI LINGKUNGAN

Tn. M mengetahui makan makanan yang banyak garam, namun Tn. M masih
makan makanan yang menjadi makanan pantangan hipertensinya. Tn. M tidak
sering berolahraga, selalu berpikir keras, gampang stress, sedikit minum air
dan Tn. M mengatakan selain dirinya, keluarganya tetap makan seperti biasa,
tidak terkontrol, dan sulit dikasih tahu

E. MEMANFAATKAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Tn. M mengatakan jarang memeriksakan kondisi kesehatannya di pelayanan


kesehatan terdekat, karena sibuk bekerja, bila sakit terkadang langsung
membeli obat di warung dan apotik tanpa resep dokter, saat kondisi sudah
tidak kuat baru Tn. M memeriksakan dirinya di Puskesmas dan Klinik
terdekat.

A. ANALISA DATA

No Data Fokus Penyebab Masalah


1 DS :

Tn. M menderita hipertensi Ketidakmampuan Manajemen


sejak usia 20 tahun dan kadang keluarga merawat Kesehatan
merasakan kepala pusing, leher dalam mengenal keluarga tidak
tegang, telinga berdengung dan masalah efektif
ubun-ubun terasa hangat serta anggotakeluarga
sakit pada tulang belakang. dengan hipertensi

Tn. M mengatakan khawatir Keluarga Ny. M


dengan kondisi tensinya yang sudah mengetahui
semakin tinggi ada anggota
keluarganya Tn.
Keluarga mengatakan kurang M yang menderita
memahami cara merawat hipertensi tetapi
Keluarga mengatakan masih enggan
makanan Tn. M sama dengan untuk
keluarga yang lain mengkonsumsi
obat hipertensi
Keluarga kurang memahami secara rutin dan
cara mengenal masalah Tn. M hanya bergantung
yang khawatir tensinya akan dengan obat
bertambah tinggi herbal saja

Keluarga Tn. M Mengatakan


belum paham tentang cara-cara
pencegahan hipertensi

Pola tidur Tn. M tidak sesuai


dan kurang dari kebutuhan

Tn. M mengatakan jarang


memeriksa tekanan darahnya

Tn. M mengatakan menderita


hipertensi sejak usianya 20
tahun

Tn. M mengatakan tensinya


kadang naik, kadang turun,
paling tinggi biasanya 180 dan
paling rendah 150.

Usia Tn. M baru 24 tahun

Tn. M jarang berolahraga

DO:

Pasien bertanya – tanya


tentang penyebab penyakit dan
pengobatan penyakitnya.

Keluarga tampak bingung


dengan penyakit yang diderita

Tn. M terlihat lemas

Tanda-tanda vital :

TD = 180/100 mmHg
N = 90 x/menit

C. Diagnosa Keperawatan Keluarga Dan Scoring


1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat dalam mengenal masalah anggota
keluarga dengan hipertensi
No Kriteria Nilai Skor Pembenaran

1 Sifat masalah : 3/3 x 1 1 Ketidakmampuan keluarga untuk merawat Tn. M


(aktual) dengan penyakit hipertensi merupakan ancaman
terjadinya penyakit

2 Kemungkinan 1/2 x 2 1 Pemberian penjelasan yang tepat dapat


masalah dapat membantu menurunkan rasa takut
diubah :
(sebagian)

3 Potensial 3/3 x 1 1 Penyakit hipertensi terjadi bisa diobati dan


masalah untuk dicegah dengan pola makan yang sehat dan
dicegah :
perilaku yang sehat
(Tinggi)

4 Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari dengan mematuhi diet yang


masalah dianjurkan dapat mengurangi rasa khawatir Tn.
(segera M
ditangani)

Total Skor 4

B. PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Manajemen Kesehatan keluarga tidak efektif

Rencanan Asuhan Keperawatan Keluarga Ny. M

Hari/Tanggal No Tujuan Kriteria Standar Intervensi


DX
Rabu, 1 Setelah dilakukan
13 Juli 2022 tindakan
11.00 wita keperawatan selama
1-2 x kunjungan
rumah diharapkan
pengetahuan
keluarga tentang
hipertensi meningkat

Tupen I :
Mampu mengenal Verbal - Mampu - Kajian
masalah Hipertensi menjelaskan pengetahuan
pada anggota arti hipertensi keluarga tentang
kelaurga - Mampu hipertensi
menjelaskan o Pengertian
penyebab hipertensi
hipertensi o Penyebab
- Mampu hipertensi
menjelaskan o Tanda dan
tanda dan gejala
gejala hipertensi
hipertensi o Pencegahan
- Mampu hipertensi
menyebutkan o Komplikasi
cara hipertensi
pencegahan - Berikan
hipertensi penyuluhan
- Mampu tentang
menyebutkan hipertensi
salah satu - Diskusi adany
komplikasi dari tanda dan gejal
hipertensi hipertensi sert
faktor yang
memperburuk
kondisi
- Bimbingan
keluarga untuk
mengulangi ap
yang telah d
ajarkan.
- Jelaskan akiba
lanjut dar
penyakit
hipertensi jik
tidak seger
ditangani
- Bimbingan
untuk
mengatasi
resiko penyaki
hipertensi

Tupen II : Verbal - Keluarga mampu - Jelaskan


Keluarga dapat untuk petunjuk
memutuskan memutuskan perawatan
tindakan yang tepat tindakan yang hipertensi
untuk mengatasi tepat untuk dengan
masalah hipertensi. mengatasi melakuan
masalah control secar
hipertensi dengan rutin.
membawa      
anggota keluarga
yang sakit
berobat ke Rs
atau puskesmas
Tupen III : Psikomotor - Keluarga - Jelaskan
Keluarga mampu mampu manfaat giz
melakukan merawat seimbang
perawatan pada anggota - Demontrasikan
anggota keluarga keluarga yang cara menyusun
yang sakit sedang sakit. menu yang
- Keluarga benar untuk
mampu nutrisi yang
menentukan dianjurkan dan
status nutrisi yang tidak
/gizi sesuai dianjurkan
dengan standar - Anjurkan klien
kesehatan yang untuk
mengalami menghidari
hipertensi stress
- Keluarga - Ajurkan klien
mampu menata stress.
mengontrol
emosi dan
menata stress

Tupen IV : Psikomotor - Keluarga - Jelaskan pad


Keluarga dapat membawa keluarga
menggunakan anggota pelayanan
fasilitas yankes keluarga yang yang cepat d
secara tepat untuk sakit ketempat manfaatkan
mengetahui pelayanan - Anjurkan
komplikasi kesehatan klien untuk
terdekat. kontrol secar
rutin.
- Anjurkan
keluarga untuk
mengguanaka
n yankes.       
Rabu, 2. Setelah dilakukan          
13 Juli 2022 tindakan
11.00 Wita keperawatan selama
1-2 x kunjungan
rumah diharapkan
resiko terjadinya
komplikasi dapat
dicegah.

Tupen I : Verbal - Keluarga dan - Jelaskan kepad


Keluarga mampu klien mampu kelurga Tn. B
mengenal menyebutkan tentang
peningkatan tekanan penyebab kemungkinan
darah terjadinya penyebab
peningkatan terjadinya
tekanan darah tekanan dara
- Keluarga tinggi
mampu - Jelaskan tentang
menyebutkan tanda dan gejal
tanda terjadinya
peningkatan peningkatan
tekanan darah tekanan darah
- Keluarga - Jelaskan tentang
mampu akibat dar
menyebutkan peningkatan
akibat yang tekanan darah
mungkin terjadi - Jelaskan
dari komplikasi
peningkatan akibat
tekanan darah. hipertensi

Tupen II : Verbal - Keluarga - Berikan


Keluarga mampu mampu keluarga
memutuskan memutuskan kesempatan
tindakan yang tepat tindakan yang untuk
akibat dari tepat untuk mengambil
komplikasi mengatasi keputusan
Hipertensi komplikasi

Tupen III : Psikomotor - Keluarga - Jelaskan tentang


Keluarga mampu mampu makanan yang
melakukan merawat boleh dan tidak
perawatan pada anggota boleh di makan
anggota keluarga keluarga oleh Ny. C
dengan
mengontrol
makanan yang       
harus
dipantangi
Keluarga

Tupen IV : Psikomotor - mampu - Jelaskan pad


Keluarga dapat memanfaatkan keluarga
menggunakan fasilitas tentang fasilita
fasilitas pelayanan pelayanan yankes yang
kesehatan secara kesehatan yang dapat
tapat untuk merawat telah tersedia dimanfaatkan.
apabila tekanan - Berikan
darah terus pengaetahuan
meningkat. terhadap
perilaku yang
telah dilakukan
untuk
mempertahanka
n agar tidak
terjadi
komplikasi
Implementasi dan Evaluasi

No
Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
DX
Kamis, 1 - Mengucapkan salam S:
14 Juli 2022 - Menvalidasi keadaan - Keluarga Ny. M
14.00 Wita keluarga mengatakan pengertian
- Menjelaskan tujuan dan hipertensi adalah tensi
kontrak waktu yang melebihi 180 / 100
- Tn. M mengatakan
Tupen I : penyebabnya bisa
Mampu mengenal masalah karena faktor keturuann,
Hipertensi pada anggota pola makan yang tidak
keluarga sehat, karena penuaan,
dan karena berat badan
- Melakukan pengkajian berlebih
pengetahuan keluarga tentang - Keluarga Ny. M
hipertensi mengatakan Tanda
o Pengertian hipertensi gejalanya bisa muncul
o Penyebab hipertensi sakit kepala, kelelahan,
o Tanda dan gejala tangan gemetar, sakit di
hipertensi sekitar leher
o Pencegahan hipertensi - Keluarga Ny. M
o Komplikasi hipertensi mengatakan akibat
- Memberikan penyuluhan lanjutnya kemungkinan
tentang hipertensi terkena serangan
- Mendiskusi adanya tanda dan jantung, stroke,
gejala hipertensi serta faktor penyakit di ginjal dan
yang memperburuk kondisi mata
- Membimbingan keluarga - Tn. M mengatakan akan
untuk mengulangi apa yang kontrol ke puskesmas
telah diajarkan. atau pelayanan
- Menjelaskan akibat lanjut kesehatan
dari penyakit hipertensi jika O:
tidak segera ditangani - Keluarga Ny. M
- Membimbingan untuk mengucapkan salam
mengatasi resiko penyakit balik dan menerima
hipertensi keberadaan perawat
- Keluarga kooperatif
- Keluarga aktif bertanya
saat diskusi
- Keluarga dan klien
mampu menyebutkan
penyebab terjadinya
peningkatan tekanan
darah
- Keluarga mampu
menyebutkan tanda
peningkatan tekanan
darah
- Keluarga mampu
menyebutkan akibat
yang mungkin terjadi
dari peningkatan
tekanan darah.

A:
Tujuan tercapai

P:
Lanjutkan Tupen II

Kamis, 1 Tupen II : S:
14 Juli 2022 Keluarga dapat memutuskan - Keluarga Ny. M
13.30 Wita tindakan yang tepat untuk mengatakan akan
mengatasi masalah hipertensi. membawa Tn. M ke
puskesmas untuk kontrol.
- Menjelaskan petunjuk - Tn. M mengatakan sudah
perawatan hipertensi dengan menghindari pemakaian
melakuan control secara garam berlebih
rutin. - Tn. M mengatakan jarang
berolahraga
Tupen III : - Keluarga mengatakan
Keluarga mampu melakukan akan membantu
perawatan pada anggota menghindari Tn. M dari
keluarga stres
- Tn. M mengatakan
- Jelaskan manfaat gizi mampu mengontrol
seimbang stresnya dengan
- Demontrasikan cara menggunakan tehnik tarik
menyusun menu yang benar nafas dalam
untuk nutrisi yang - Tn. M mengatakan
dianjurkan dan yang tidak sekarang sudah
dianjurkan mengetahui menu
- Anjurkan klien untuk makanan yang baik untuk
menghidari stress dirinya dan keluarganya
- Ajurkan klien menata stress.
O:
- Keluarga kooperatif
- Keluarga mampu untuk
memutuskan tindakan
yang tepat untuk
mengatasi masalah
hipertensi dengan
membawa anggota
keluarga yang sakit
berobat ke puskesmas
atau dokter praktik
swasta
- Keluarga mampu
merawat anggota
keluarga yang sedang
sakit.
- Keluarga mampu
menentukan status nutrisi
/gizi sesuai dengan
standar kesehatan yang
mengalami hipertensi
- Keluarga mampu
mengontrol emosi dan
menata stress

A:
Tujuan Tercapai

P:
Lanjutkan ke Tupen IV
HIPERTENSI
A. Pengertian
Hipertensi Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dengan
tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik diatas 90 mmHg
(Aspiani, 2014). Hipertensi sering menyebabkan perubahan pada pembuluh darah
yang dapat mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah (Muttaqin, 2012).
Pengukuran tekanan darah masing-masing dapat memberi hasil yang bervariasi secara
significakan, sehingga membutuhkan konfirmasi, namun hipertensi berat diketahui
berdasarkan pengkuran berulang yang dilakukan paling sedikit pada dua dan waktu
yang berbeda (Aaronson & Ward, 2008). Menurut WHO tekanan darah normal jika <
85 mmhg. Sedangkan tekanan darah dikatakan optimal jika sistol < 80 mmhg.

B. Penyebab
1. Faktor Usia Tidak bisa dipungkiri faktor usia merupakan salah satu penyebab
seseorang terkena penyakit darah tinggi, semakin bertambahnya usia seseorang akan
mengurangi elastisitas pembuluh darah sehingga tekanan darah didalam tubuh orang
yang sudah lanjut usia akan mengalami kenaikan dan bisa melebihi batas normalnya.
Tekanan darah tinggi sangat sering terjadi pada orang berusia lebih dari 60 tahun
karena tekanan darah secara alami cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.
Menurut Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan, kejadian
hipertensi paling tinggi pada usia 30-40 tahun.
2. Faktor Keturunan Orang tua yang mempunyai penyakit darah tinggi atau hipertensi
ada kemungkinan bisa menurunkan kepada anaknya, jadi jika orang tua anda
mengalami sakit darah tinggi sebaiknya anda selalu waspada karena anda juga bisa
terkena penyakit tersebut.
3. Faktor Jenis Kelamin Para peneliti berpendapat bahwa pria yang berusia 45 tahun
lebih berisiko terkena penyakit darah tinggi dibandingkan wanita, hal tersebut
dikarenakan lakilaki mempunyai kebiasaan hidup yang buruk, yang mana kebiasaan
tersebut terus saja berulang kali mereka lakukan tanpa menyadari akan efek yang
akan dapat terjadi, kebiasaan tersebut seperti halnya merokok, mengkonsumsi
alkohol, mengkonsumsi makanan yang tak sehat, bekerja berlebihan, kurang istirahat
serta jarang olahraga. Kebisaaan sedemikian tersebut merupakan faktor pemicu atau
resiko yang tinggi dalam terkena hipertensi menjadi lebih cepat, sedangkan wanita
yang berusia diatas 65 tahun lebih berisiko terkena penyakit darah tinggi.
4. Faktor Olahraga Orang yang tidak pernah melakukan berbagai olahraga akan lebih
berisiko terkena penyakit darah tinggi, gaya hidup yang tidak sehat karena tidak
pernah melakukan olahraga akan menyebabkan jantung menjadi tidak sehat jika
jantung tidak sehat secara otomatis jantung tidak bisa memompa darah dan akan
mengakibatkan aliran darah didalam tubuh menjadi tidak lancar.
5. Pola Makan Pola makan yang buruk merupakan salah satu penyebab orang terkena
penyakit darah tinggi, jika seseorang sering sekali mengkomsumsi makanan-makanan
yang mempunyai kadar lemak tinggi dia akan berisiko terkena penyakit hipertensi.
Penelitian menunjukkan adanya kaitan antara asupan natrium yang berlebihan dengan
tekanan darah tinggi pada beberapa individu. Asupan natrium yang meningkat
menyebabkan tubuh meretensi cairan, yang meningkatkan volume darah. Di samping
itu, diet tinggi garam dapat mengecilkan diameter dari arteri. Jantung harus
memompa lebih keras untuk mendorong volume darah yang meningkat melalui ruang
sempit. Akibatnya adalah hipertensi.
6. Minum Alkohol Minuman beralkohol sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh, jika
anda yang sering mengkomsumsi minuman beralkohol sebaiknya anda mulai
mengurangi kebiasaan buruk anda bahkan anda harus menghentikannya.
7. Stres Pada keadaan stres, tubuh meningkatkan produksi hormon stres yakni
kortisol dan adrenalin. Kedua ini meningkatkan kerja jantung, yang jika terus
menerus terpapar akan membuat gangguan pada jantung. Jika dilihat dari sistem
saraf, stres dapat menyebabkan hipertensi dengan menstimulasi sistem saraf dalam
meningkatkan hormon yang menyempitkan pembuluh darah, misalnya seperti
adrenalin yang telah disebutkan di atas.
8. Merokok Rokok menyebabkan peningkatan denyut jantung, tekanan darah, dan
juga menyebabkan pengapuran sehingga volume plasma darah berkurang karena
tercemar nikotin, akibatnya viskositas darah meningkat sehingga timbul hipertensi.
Merokok dapat meningkatkan tekanan darah secara temporer yaitu tekanan darah
sistolik yang naik sekitar 10 mmHg dan tekanan darah diastolik naik sekitar 8 mmHg.
Merokok juga dapat menghapuskan efektivitas beberapa obat antihipertensi.
Misalnya, pengobatan hipertensi yang menggunakan terapi betablocker dapat
menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke hanya bila pemakainya tidak merokok
karena merokok merupakan faktor risiko utama untuk munculnya penyakit
kardiovaskular.

C. Tanda dan Gejala


a. Pusing kepala Sakit kepala atau mengalami pusing kepala (nyeri di belakang kepala
dan tengkuk) karena ini yang merupakan dari gejala hipertensi yang lebih umum
terjadi pada penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi, terlebih lagi jika para
penderitanya memiliki tekanan lebih tinggi.
b. Mimisan Mimisan yang muncul bersamaan dengan sakit kepala yang parah,
merupakan dari salah satu adanya gejala hipertensi, oleh sebab itu jangan selalu anda
biarkan jika mimisan menimpa anda.
c. Kesemutan Semakin meningkatnya pada taraf hipertensi pada penderitanya, maka
akan mengakibatkan mati rasa atau kesemutan. Hal ini dikarenakan gangguan
pembuluh darah, sehingga aliran darah pada daerah yang berada ditepi seperti kaki
dan tangan tidak lancar atau terganggu, hal ini akan memicu saraf terganggu apabila
kebutuhan oksigen dan nutrisi tidak didapat akibat aliran darah yang terganggu.
Akhirnya timbulah gejala kesemutan.
d. Mual Mual dan muntah yang menjadi gejala hipertensi dan penyakit lainnya,
namun yang perlu anda pahami lagi bahwa mual dan muntah yang terjadi pun bisa
saja disebabkan karena tekanan darah tinggi

D. Pencegahan
a. Sebelum hipertensi
1) Mengurangi/menghindari setiap perilaku yang memperbesar risiko, yaitu
menurunkan berat badan bagi yang kelebihan berat badan dan kegemukan,
menghindari meminum minuman beralkohol, mengurangi/menghindari makanan
yang mengandung makanan yang berlemak dan berkolesterol tinggi. 2) Peningkatan
ketahanan fisik dan perbaikan status gizi, yaitu melakukan olahraga secara teratur dan
terkontrol seperti senam aerobik, jalan kaki, berlari, naik sepeda, berenang, diet
rendah lemak dan memperbanyak mengonsumsi buahbuahan dan sayuran,
mengendalikan stress dan emosi.

b. Setelah hipertensi
1) Kontrol teratur
2) Minum obat teratur
3) Diit : rendah garam dan rendah lemak
4) Pola hidup sehat yaitu dengan :
a) Berolah raga dan melakukan aktifitas fisik secara teratur, misalnya jalan cepat atau
senam aerobik yang rutin dilakukan setiap hari selama minimal 30 menit per hari.
b) Mengurangi asupan alkohol tidak lebih dari 3 unit per hari pada laki-laki dan tidak
lebih dari 2 unit per hari pada perempuan.
c) Memperbanyak konsumsi buah - buahan dan sayur-sayuran yang kaya serat
sedikitnya lima porsi per hari.

E. Diet Hipertensi
1. Jenis makanan untuk Hipertensi
a. Karbohidrat : Beras, kentang, singkong, terigu, makanan yang diolah tanpa garam.
b. Protein hewani : Daging segar, ikan, telur tanpa kuning telur, dan susu.
c. Protein nabati : Semua kacang-kacangan yang diolah tanpa garam.
d. Sayuran : Sayuran yang dianjurkan antara lain tomat, wortel, bunga kol, brokoli,
dan sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkung, dll. Sayuran tersebut kaya akan
mineral, vitamin, dan senyawa lain yang dapat membantu menurunkan tekanan darah
dan menurangi resiko hipertensi.
e. Buah-buahan : Semua buah segar dan diawetkan tanpa garam dan soda.
f. Minyak : margarine dan mentega tanpa garam.
g. Bumbu : semua bumbu dan kering.

2. Jenis makanan yang tidak boleh untuk Hiperttensi


a. Karbohidrat : roti, biskuit, dan makanan yang diolah dengan garam. 95
b. Protein hewani : ikan asin, keju, cornet.
c. Protein nabati : semua kacang-kacangan yang diolah dengan garam.
d. Sayuran : semua sayuran segar dan diawetkan dengan garam.
e. Buah-buahan : semua buah segar dan diawetkan dengan garam dan soda.
f. Minyak : margarine dan mentega biasa.
g. Bumbu : semua bumbu dengan garam.
h. Konsumsi alkohol berlebih dan merokok.
3. Komplikasi Komplikasi hipertensi antara lain :
a. Penyakit jantung (Gagal jantung)
b. Penyakit ginjal (Gagal ginjal)
c. Penyakit otak (Stroke)
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY. M
PADA TN. M DENGAN HIPERTENSI DI RT.004 DUSUN DICCEKANG
DESA MONCONGLOE BULU KABUPATEN MAROS

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas


State Keperawatan Komunitas dan Keluarga

Disusun Oleh :
Nining Hardiana, S.Kep.
A1C121041

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI

(……………...……………) (…..…………………...…....)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2022
32

Anda mungkin juga menyukai