Anda di halaman 1dari 37

F004/SOP/018-023/AKD

FORMAT PENGKAJIAN
MODUL E1-9 KEPERAWATAN KELUARGA DAN KOMUNITAS

I. PENGKAJIAN (menggunakan Friedman)


A. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. M
2. Alamat dan telepon : Krobokan, 085xxxxxxxxx
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wiraswasta
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
5. Komposisi Keluarga :

No Nama JK Hub dg Umur Pendidikan Pekerjaan Status Ket


KK Kesehatan
1 Tn. M L Suami 63 SMP Wiraswasta Sakit Hipertensi
2 Ny. A P Istri 53 SMP Pengasuh Sakit DM, Hipertensi
3 An. A L Anak 23 SMK Buruh Sehat
4 An. B L Anak 17 SMK Pelajar Sehat

6. Status Imunisasi :
No Nama JK Umur Imunisasi Ket
BCG Polio DPT Hepatitis Campak
1. Tn. M L 63 Tahun √ √ √ √ √ -
2. Ny. A P 53 Tahun √ √ √ √ √ -
3. An. A L 17 Tahun √ √ √ √ √ -
4. An. B L 23 Tahun √ √ √ √ √ -

7. Genogram (tiga generasi) :

Ket :

: laki-lak : pasien

Modul E1-9 Keperawatan Keluarga dan Komunitas 46


: perempuan : menikah

: meninggal : serumah

Ny. A adalah anak ke-3 dari 4 bersaudara menikah dengan Tn.M anak ke-6 dari 6

bersaudara mereka dikaruniai 2 orang anak putra. Orang tua Tn. M tinggal ibu dan

kedua orang tua Ny.A sudah meninggal.

8. Tipe Keluarga : Keluarga Ny. A merupakan keluarga dengan tipe keluarga


inti, dimana dalam satu rumah terdiri dari suami, istri dan
anak.
9. Suku Bangsa : Jawa.
10. Agama : Islam.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini:
Tahap Perkembangan keluarga Ny. A adalah tahap perkembangan keluarga dengan anak
dewasa, karena anak pertamanya berusia 23 tahun. Tugas keluarga dalam tahap
perkembangan keluarga dengan anak dewasa :
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Membantu orang tua memasuku masa tua.
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi:


Tugas keluarga yang belum terpenuhi adalah memperluas keluarga inti menjadi keluarga
besar, karena anak pertama Ny. A masih mengejar karir dan belum siap untuk menikah.

3. Riwayat Keluarga Inti:


Ny. A mengatakan suaminya memiliki Riwayat hipertensi dan kedua anaknya tidak ada
yang sakit. Ny. A mengatakan mempunyai riwayat Diabetes Melitus ± 5 tahun yang lalu
dan hipertensi.

47 STIKES Telogorejo Semarang Prodi Pendidikan Profesi Ners


4. Riwayat Keluarga Sebelumnya:
Ny. A mengatakan ibu dan juga kakaknya mempunyai riwayat Diabetes Melitus yang
sama dengan dirinya. Sedangkan dari keluarga suaminya memiliki Riwayat penyakit
hipertensi.

C. Pengkajian Lingkungan
5. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
Tn.M bekerja sebagai penjual bensin eceran dirumah dan mempunyai cuci motor dengan
penghasilan ± Rp. 1.500.000/bulan dan Ny.A juga bekerja sebagai pengasuh anak
dengan gaji Rp 400.000/bulan, anak pertama mereka An. A bekerja sebagai buruh di PT
dengan gaji Rp 2.400.000/bulan.

6. Aktivitas Rekreasi Keluarga :


Ny. A mengatakan saat hari libur jika memiliki sisa uang lebih mereka meluangkan
waktu untuk berekreasi bersama dengan keluarga keluar kota yaitu ke kota Surabaya
untuk menemui saudaranya.

7. Karakteristik Rumah (digambarkan secara naratif)


Jenis rumah Ny. A adalah petak, yaitu bangunan permanen. Terdapat teras di luar
rumah, atap rumah menggunakan genteng. Tidak ada ventilasi sehingga ruangan
menjadi lembap, panas, dan kurangnya oksigen yang masuk. Luas rumah 5 x 10 m2.
Status rumah milik warisan, keluarga menggunakan sumber air PDAM dan dari Sumur,
setelah itu pada dapur tampak sempit dan perabotan alat dapur tampak tidak rapi dan
penempatan kurang sesuai pada tempatnya. Terdapat 1 kamar tidur dengan pencahayaan
yang cukup baik dan 1 kamar mandi tampak cukup bersih namun licin.
a. Denah rumah.

Dapur Kamar mandi


U

Kamar

R. Tamu

Teras

Modul E1-9 Keperawatan Keluarga dan Komunitas 48


b. Status kepemilikan rumah
Rumah yang ditempati oleh Ny. A adalah milik pribadi yang diberikan oleh orangtua
suaminya.

c. Deskripsi kondisi rumah terkait kesehatan


Rumah keluarga Ny.A tidak memiliki halaman, memiliki ruang tamu tetapi sedikit
kotor, memiliki ruang tidur bersama, tidak memiliki ruang makan, mempunyai
dapur, kamar mandi (wc) tampak cukup bersih namun licin. Faktor -faktor resiko
bahaya fisik yang mungkin terjadi tidak adanya penyangga untuk Ny. A berjalan
karena bisa terjatuh.

d. Sumber air
Ny. A mengatakan sumber air bersihnya berasal dari air PDAM dan air sumur.

e. Perasaan subyektif terhadap rumah


Setiap anggota keluarga, selalu merasakan nyaman sehabis pulang dari kegiatan
diluar rumah.

f. Bahaya-bahaya keamanan (lingkungan beresiko)


Di lingkungan rumah Ny. A setiap hari ada ronda malam untuk menjaga keamanan.

g. Kondisi lingkungan sekitar rumah


Kondisi lingkungan sekitar rumah Ny. A bersih, teratur, tidak banyak sampah, ada
tempat perkumpulan warga, lapangan bermain, tempat pembuangan sampah,
poskampling, posyandu serta rumah sakit sangat dekat ± 15 menit dengan
menggunakan sepeda motor.

h. Pengetahuan keluarga mengenal masalah kesehatan yang berkaitan dengan


lingkungan
Ny. A mengatakan masalah kesehatan dalam lingkungan rumahnya tidak ada
masalah, setiap hari ada tukang sampah yang mengambil tong sampah, terkadang
ada gotong royong membersihkan lingkungan dan lingkungan bersih,tentram, sehat.

49 STIKES Telogorejo Semarang Prodi Pendidikan Profesi Ners


8. Karakteristik Tetangga dan Komunitas:
Ny. A mengatakan bahwa hubungan seluruh anggota keluarga dengan masyarakat
lainnya cukup harmonis, dalam melakukan suatu kegiatan dengan gotong royong, jarak
rumah dengan tetangga cukup dekat.

9. Pandangan Keluarga terhadap Komunitasnya:


Ny. A mengatakan tetanggan disekitar rumah sangat baik dan kekeluargaannya baik.

10. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Keluarga dengan Masyarakat:


Keluarga Ny. A biasa berkumpul bersama diruang tamu pada malam hari. Keluarga Ny.
A dalam berinteraksi dengan masyarakat juga baik dan Keluarga Ny. A selalu mengikuti
kegiatan yang ada di Masyarakat.

11. Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Dasar :


Keluarga mengatakan ada puskesmas didekat lingkungan kelurahannya dan aktif dalam
kegiatan posyandu.

12. Persepsi Keluarga tentang Tenaga Kesehatan yang Ada :


Menurut keluarga Ny. R tenaga kesehatan yang ada di lingkungan rumah adalah
tenagakesehatannya sudah baik, menjelaskan apa yang harus dilakukan jika ada orang
yangsakit, memberikan perhatian, serta ramah pada setiap melakukan pekerjaannya.

13. Mobilitas Geografis Keluarga (Lamanya tinggal di daerah ini, Asal daerah
sebelum migrasi, dan Transportasi yang digunakan):
Sebelum menikah Ny A tinggal di Surabaya dan Tn. M tinggal di Krobokan. Ketika Ny.
A memutuskan untuk menikah dengan Tn. M pada tahun 2000, memutuskan untuk
pindah rumah di Krobokan hingga sekarang. Transportasi yang digunakan oleh keluarga
Ny. A sehari – harinya adalah sepeda motor dan sepeda ontel.

14. Sistem Pendukung Keluarga dan Jaringan Sosial Keluarga (Informal dan
Formal):
Keluarga Ny. R dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mendapatkan penghasilan
darikerja kerasnya dan dukungan dari keluarga bila ada yang sakit memberikan
dukungan doa, support dan semangat.

Modul E1-9 Keperawatan Keluarga dan Komunitas 50


D. Struktur Keluarga
15. Pola
Komunikasi Keluarga :
Dalam berkomunikasi keluarga Ny. A bersikap terbuka, dan setiap anggota keluarga bebas
menyampaikan pendapat masing-masing. Ny. A dan keluarga menggunakan bahasa
jawa dalam berkomunikasi sehari-harinya.

16. Struktur Kekuatan Keluarga (Cara pengambilan keputusan, Peran serta


anggota keluarga dalam mengambil keputusan, dan pengambil keputusan paling
dominan):
Jika terdapat permasalahan maka dipecahkan secara bersama-sama dengan di diskusikan.
Semua keputusan dalam keluarga di putuskan oleh Tn. H sebagai kepala keluarga.
Keputusan dalam pengaturan keuangan keluarga diputuskan oleh Ny.A.

17. Struktur Peran (peran formal, peran informal, konflik peran, dan model peran) :
a. Peran Formal
Tn. M berperan sebagai kepala keluarga dan ayah yang bertugas mencari nafkah untuk
keluarganya. Ny. A berperan sebagai istri dan Ibu rumah tangga yang mengurus
kebutuhan rumah tangganya, tetapi Ny. A juga membantu suaminya mencari nafkah
b. Peran informal
Tn. M berperan sebagai pengambil keputusan dalam keluarga jika ada masalah dan juga
mendidik anaknya. Ny. A berperan dalam mendidik dan mengasuh anaknya, An. A
berperan sebagai anak dan juga kakak dari adeknya, An. B berperan sebagai anak
yang patuh terhadap orang tua dan kakaknya.
c. Konflik peran
Ny. A mengatakan bahwa dalam keluarganya semua anggota keluarga memahami dan
menerima perannya masing-masingsehingga jarang mendapat konflik peran.
d. Model peran
An. A dan An. B mengatakan meneladani dan mencontoh perilaku yang baik yang
diajarkan orang tuanya.

18. Nilai atau Norma Keluarga:


Keluarga Ny. A menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarga seperti mengaji,
shalat, dan berpuasa pada bulan ramadhan. Bila akan pulang terlambat harus
51 STIKES Telogorejo Semarang Prodi Pendidikan Profesi Ners
memberitahu terlebih dahulu kepada oarang tua.

E. Fungsi Keluarga
19. Fungsi Afektif:
Semua anggota keluarga Ny. A saling menyayangi satu sama lain. Komunikasi yang terjalin
antar keluarga masih bagus, bila ada anggota keluarga ada yang sakit saling mengabari
satu sama lain. Keluarga yang lain umumnya bila dimintai bantuan akan berusaha
membantu sebisanya.

20. Fungsi Sosialisasi:


Ny. A mengatakan bahwa keluarganya berusaha untuk selalu belajar / berperilaku sesuai
nilai dan norma yang benar agar dapat bersosialisasi dengan baik dengan tetangga,
dengan aktif mengikuti kegiatan yang ada dan jika ada waktu luang digunakan untuk
bersosialisasi.

21. Perawatan Kesehatan (Definisi sehat sakit oleh keluarga, Kebiasaan


menggunakan obat/alkohol/tembakau, Peran keluarga dalam praktik perawatan
kesehatan) :
a. Definisi sehat sakit oleh keluarga
Ny. A mengatakan sehat adalah kondisi dimana dia masih bisa bekerja dengan baik,
sedangkan sakit adalah kondisi dimana dirinya sudah terbaring dan tidak bisa
melakukan apapun.
b. Kebiasaan menggunakan obat/alkohol/tembakau
Ny. S mengatakan sering mengkonsumsi obat-obatan rutin yang diberikan oleh dokter.
Berbeda dengan Tn. M dan anak – anaknya yang mengkonsumsi obat jika sedang
sakit saja.
c. Peran keluarga dalam praktik keperawatan kesehatan
Ny. A mengatakan peran keluarga dalalm menjaga kesehatan setiap anggota keluarga
sangat penting. Seperti menjaga kondisi rumah agar tetap bersih dan memasak
makanan yang sehat untuk keluargaa.

22. Fungsi Perawatan Kesehatan (mengenal masalah, mengambil keputusan,


merawat anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan, dan memanfaatkan
fasilitas kesehatan) :
a. Mengenal masalah kesehatan

Modul E1-9 Keperawatan Keluarga dan Komunitas 52


Ny. A mengatakan Diabetes Melitus adalah penyakit gula, penyebab Diabetes
Melitus adalah karena suka makanan yang manis. Tanda gejalanya adalah badan
lemas, dan sering merasa pusing. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi.
b. Memutuskan untuk merawat
Ny. A mengatakan tidak mengetahui akibat lanjut dari penyakitnya, jika penyakitnya
kambuh ia memeriksakannya ke dokter namun jika tidak terlalu parah ia hanya
istirahat dan meminum obat rutin yang diberikan oleh dokter.
c. Mampu merawat
Ny. A mengatakan tahu tentang cara perawatan penyakitnya, sebelumnya Ny. A juga
mengkonsumsi obat -obatan rutin yang diresepkan dokter yaitu mitformin,
fenofibrate, gliquidone, acarbose, dan amlodipin.
d. Modifikasi lingkungan
Penataan perabotan rumah tangga tertata dengan rapi, kamar mandi dan dapur tampak
bersih, ruang tamu dan kamar tidur banyak barang barang, tampak ada debu diatas almari,
meja, dan dijendela, ada baju bergelantungan di tembok, banyak barang – barang di teras.
e. Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
Ny. A mengatakan sering mengikuti kegiatan prolanis di puskesmas untuk cek
kesehatannya, Ny. A hanya periksa ke dokter atau puskesmas jika sedang merasakan
sakit yang tidak sanggup ditahan, begitu juga dengan suami dan kedua anaknya.

23. Fungsi Reproduksi :


Ny. A mengatakan tidak ada masalah dengan system reproduksinya. Fungsi keluarga utuk
meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia. Ny. A
berusia 53 tahun dan Tn. M berusia 63 tahun memiliki 2 orang anak, keduanya laki-laki,
anak ke-1 sudah bekerja dan anak ke-2 berusia 17 tahun masih sekolah di bangku SMK.
Ny. A mengikuti KB dan tidak menstruasi.

24. Fungsi Ekonomi:


Fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu :
sandang, pangan dan papan
Tn.M bekerja sebagai penjual bensin eceran dirumah dan mempunyai cuci motor dengan
penghasilan ± Rp. 1.500.000/bulan dan Ny.A juga bekerja sebagai pengasuh anak
dengan gaji Rp 400.000/bulan, anak pertama mereka An. A bekerja sebagai buruh di PT
dengan gaji Rp 2.400.000/bulan. Ny. A berusaha agar kebutuhan dapat tercukupi untuk
kebutuhan sehari-hari. Ada sebagian yang sengaja disisihkan untuk ditabung.

53 STIKES Telogorejo Semarang Prodi Pendidikan Profesi Ners


F. Stress dan Koping Keluarga
25. Stressor Jangka Panjang dan Pendek:
a. Stresor jangka pendek
Ny. A mengatakan hal yang menjadi beban pikirannya saat ini adalah penghasilan suaminya
yang kurang sehingga Ny. A harus membantu suami mencari nafkah.
b. Stresor jangka panjang
Ny. A mengatkan hal yang menjadi pikiran jangka panjang adalah tentang penyakitnya
diabetes melitus dan hipertensi yang dideritanya.

26. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi/Stresor:


Ny.K mengatakan apa yang terjadi adalah kehendak Allah, keluarga selalu berdo’a dan berusaha
bekerja mengumpulkan uang dan pasrah kepada Allah semoga diberikan kesehatan dan umur
panjang.

27. Strategi Adaptasi Disfungsional:


Ny. A mengatakan semua anggota keluarga tidak ada yang berperilaku menyimpang. Ny. A
dan Tn. M tidak pernah memukul anaknya, tetapi hanya memberikan nasihat dan
teguran jika ada perilaku yang menyimpang.

G. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia (Praktik Diet Keluarga, Istirahat dan tidur
Keluarga, Olahraga atau mobilisasi, Pola Eliminasi, dan Personal Higiene)
1. Praktik Diet Keluarga :
Tiap anggota keluarga makan sehari 3X dengan menu nasi, sayur,lauk dan buah.
2. Istirahat dan tidur keluarga :
Keluarga Ny. A saat malam hari tidur kurang lebih 6-8 jam, jarang tidur siang karena
aktivitas bekerja. Anak-anak tidur siang kurang lebih 1-2 jam.
3. Olahraga atau mobilisasi :
Ny. A jarang melakukan kegiatan olahraga.
4. Eliminasi :
Didalam keluarga Ny. A tidak ada yang memiliki masalah saat BAB/BAK.
5. Personal Higiene :
Keluarga Ny. A sehari mandi 2x, cuci rambut setiap 2 hari sekali dan menggosok gigi
sebanyak 2-3x sehari.

Modul E1-9 Keperawatan Keluarga dan Komunitas 54


H. Pengkajian Psikiatrik (Konsep Diri, Status Kesehatan Mental, dan Pengkajian Resiko)
1. Konsep Diri
Ny. A mengatakan bahwa dirumah mempunyai peran sebagai ibu.
2. Kesehatan Mental
Ny. R mengatakan kesehatan mentalnya baik jika ada masalah selalu di bicarakankepada
anggota keluarga agar tidak menjadi beban pada pikirannya.
3. Pengkajian Resiko
Ny. R mengatakan anggota keluarga mempunyai resiko terkena DM.

I. Pemeriksaan Fisik Head to Toe (Semua anggota keluarga)

1. Pemeriksaan fisik : Tn. M


a. Keadaan umum : Sadar penuh
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital :
1) TD : 128/80 mmhg
2) N : 80x/menit
3) RR : 20x/menit
4) S : 36OC
d. Kepala : bentuk mesochepal
1) Rambut : warna rambut beruban
2) Mata : pupil isokor, conjungtiva tidak anemis
3) Hidung : bernafas normal, tidak ada ingus, bersih.
4) Telinga : bentuk simetris kanan kiri, tidak nampak serumen
5) Mulut : mulut bersih, mukosa bibir lembab, tidak nampak stomatitis,
gigi rata dan bersih

e. Dada / Thorax :
- I : Tidak ada lesi pengembangan dada simetris
- P : Vocal fremitus teraba getarannya
- P : Terdapat suara sonor
- A : Bunyi nafas vesikuler
f. Perut / Abdomen :
- I : Perut buncit, tidak ada lesi

55 STIKES Telogorejo Semarang Prodi Pendidikan Profesi Ners


- A : Bunyi bising usus 10x/menit
- P : Terdapat bunyi timpani
- P : Tidak terdapat nyeri tekan
g. Genetalia / Anus :
h. Ekstremitas : Pergerakan ekstremitas atas bawah tidak ada keluhan

2. Pemeriksaan Fisik Ibu Ny. A


a. Keadaan umum : Sadar penuh
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital :
1) TD : 160/100 mmhg
2) N : 90x/menit
3) RR : 20x/menit
4) S : 36,5OC
d. Kepala : Bentuk mesochepal
1) Rambut : hitam dan sedikit beruban
2) Mata : Pupil isokor, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak anemis
3) Hidung : Bernafas normal, tidak ada ingus, bersih.
4) Telinga : Simetris kanan kiri tidak ada serumen
5) Mulut : Mulut bersih, mukosa bibir lembab, tdk ada
stomatitis, gigi rata dan bersih
e. Dada / Thorax :
- I : Tidak ada lesi pengembangan dada simetris
- P : Vocal fremitus teraba getarannya
- P : Terdapat suara sonor
- A : Bunyi nafas vesikuler

3. Pemeriksaan Fisik An. B (2)


a. Keadaan umum : Sadar penuh
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital :
1) TD : 120/80 mmhg
2) N : 86x/menit
3) RR : 20x/menit
4) S : 36,4 ℃
Modul E1-9 Keperawatan Keluarga dan Komunitas 56
d. Kepala : Bentuk mesochepal
1) Rambut : Hitam
2) Mata : Pupil isokor, conjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
3) Hidung : Bernafas normal, tidak ada ingus, bersih
4) Telinga : Simestris kanan kiri, tidak nampak serumen
5) Mulut : Mulut besih, mukosa bibir lembab, tidak nampak stomatitis,
gigi rata dan bersih
e. Dada / Thorax :
- I : Tidak ada lesi, pengembangan dada simestris
- P : Vocal vremitus teraba getarannya
- P : Terdapat suara sonor
- A : Bunyi nafas vesikuler
f. Perut / Abdomen :
- I : Perut datar tidak ada lesi
- A : Bising usus 10x/menit
- P : Terdapat bunyi timpani
- : Tidak terdapat nyeri tekan
g. Genetalia / Anus :
h. Ekstremitas : Pergerakan esktremitas atas bawah aktif

J. Harapan Keluarga (harapan keluarga terhadap petugas kesehatan)


Keluarga Ny. A berharap bisa mendapatkan berbagai informasi kesehatan dan mampu
memberikan penyelesaian masalah kesehatan yang dihadapi keluarga. Keluarga Ny. A
menganggap sosok perawat adalah seseorang yang mampu membantu jika ada masalah
kesehatan yang muncul.

57 STIKES Telogorejo Semarang Prodi Pendidikan Profesi Ners


II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

TANGGAL/ DATA FOKUS DIAGNOSA PARAF


JAM KEPERAWATAN
06/04/2024 Data Subyektif : Perilaku kesehatan cenderung Serlika
16.30 WIB
- Ny. A mengatakan berisiko b.d dengan
tidak tahu tentang ketidakmampuan keluarga
pengertian, penyebab, dalam mengenal masalah
tanda dan gejala, Hipertensi.
komplikasi. Yang
dimengerti hanya
sekedar tekanan
darahnya naik tinggi dan
sering pusing ketika
tekanan darah naik.
- Ny. A mengatakan sudah
menderita hipertensi
sejak 4 tahun yang lalu.
- Ny.A mengatakan
pusing saat kurang
istirahat dan saat setelah
beraktivitas berat.
- Ny. A mengatakan
mengkonsumsi obat dari
puskesmas.

Data Obyektif :
- Ny. A mengkonsumsi
Amlodipine
- TD : 160/80 mmHg
- Nadi : 98x/menit
- RR : 22x/menit
- Suhu : 36˚C

06/04/2024 Data Subyektif : Resiko terjadinya peningkatan Serlika


16.40 WIB - Ny.A mengatakan tidak
kadar gula darah b.d
ada pantangan makanan
ketidakmampuan keluarga
ataupun minumam.
dalam mengenal masalah
Modul E1-9 Keperawatan Keluarga dan Komunitas 58
- Ny.A mengatakan kaki penyakit diabetes mellitus.
sebelah kirinya kadang
tiba - tiba terasa kebas.
- Ny.A setiap bulannya
rutin mengontrol kadar
gula darahnya.
- Ny.A mengatakan
memiliki obat rutin yang
diberika oleh dokter dan
harus diminum setiap hari
namun Ny. A hanya
meminumnya ketika
merasa kadar gulanya
naik.

Data Obyektif :
- GDS = 190 mg/dl
- Ny. A mengkonsumsi obat
mitformin, fenofibrate,
gliquidone, dan acarbose.

59 STIKES Telogorejo Semarang Prodi Pendidikan Profesi Ners


III. SKALA PRIORITAS MASALAH

A. Diagnosa Keperawatan : Perilaku kesehatan cenderung


berisiko b.d dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
Hipertensi.
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat masalah : 3/3x1 1 Ny. mengatakan tidak tahu
Sifat actual (3) tentang pengertian, penyebab,
Resiko tinggi (2) tanda dan gejala, komplikasi.
Potensial (1) Yang dimengerti hanya
sekadar tekanan darahnya naik
tinggi.
Ny. A mengatakan sudah
menderita hipertensi sejak 4
tahun yang lalu.
Ny. S mengkonsumsi obat dari
puskesmas

Kemungkinan masalah yang 1/2x2 2 Pemahaman keluarga


dapat diubah : tentang hipertensi terbatas
Ubah (2)
Tinggi (1)
Sedang (0)
Kemungkinan masalah untuk 2/3x1 2/3 Waktu dan tenaga cukup ada
dicegah :
Tinggi (3)
Cukup (2)
Rendah (1)
Menonjolnya masalah : segera 2/2x1 1 Keluarga menganggap masalah
Harus segera ditangani (2) Ada hipertensi itu dapat diatasi
masalah tapi tidak harus dengan bantuan tenaga
ditangani (1) kesehatan dan niat
Masalah tidak dirasa (0) dalam diri sendiri
Skor 4 2/3

Modul E1-9 Keperawatan Keluarga dan Komunitas 60


B. Diagnosa Keperawatan : Resiko terjadinya peningkatan kadar
gula darah b.d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah penyakit
diabetes mellitus

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


Sifat masalah : potensial 1/1x1 1 Ny. A mengatakan tidak tahu
Sifat actual (3) untuk menghindari makanan
Resiko tinggi (2) yang mengakibatkan diabetes
Potensial (1) kecuali yang manis manis
Kemungkinan masalah dapat 0/2x2 2 Kemungkinan masalah dapat
diubah : diubah jika anggota keluarga
Ubah (2) dapat merawat keluarga yang
Tinggi (1) sakit
Sedang (0)
Kemungkinan masalah dapat 1/1x1 1 Pemahaman keluarga
dicegah : tentang kesehatan terbatas
Tinggi (3)
Cukup (2)
Rendah (1)
Menonjolnya masalah : 2/1x1 2 Ny. A bila ada masalah
Harus segera ditangani (2) seperti tidak enak badan
Ada masalah tapi tidak segera dibawa ke puskesmas
harus ditangani (1) untuk berobat
Masalah tidak dirasa (0)
Skor 6

IV. MASALAH KEPERAWATAN

1. Perilaku kesehatan cenderung berisiko b.d dengan ketidakmampuan keluarga dalam

mengenal masalah Hipertensi.

2. Resiko terjadinya peningkatan kadar gula darah b.d ketidakmampuan keluarga dalam

mengenal masalah penyakit diabetes mellitus.

61 STIKES Telogorejo Semarang Prodi Pendidikan Profesi Ners


V. RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosis Tujuan Evaluasi


No Intervensi
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standart
1. Perilaku Setelah Setelah dilakukan
cenderung dilakukan pertemuan selama
berisiko b.d tindakan 3x45 menit keluarga
resiko terjadinya keperawatan mampu, dengan
komplikasi akibat selama 2 kriteria hasil :
hipertensi minggu 1. Keluarga mampu Verbal
diharapkan mengenal masalah
klien mampu penyakit hipertensi
mengenal
masalah a. Menyebutkan Hipertensi adalah 1. Diskusikan dengan
hipertensi pengertian peningkatan tekanan keluarga tentang
hipertensi dalam pembuluh darah pengertian dari
dimana bagian atas hipertensi dengan
(sistolik) > 140 mmHg menggunakan leaflet
dan bagian bawah dan lembar bolak
(diastolik) > 90 mmHg. balik
2. Tanyakan kembali
bila ada yang belum
dimengerti
3. Evaluasi kembali
tentang pengertian
hipertensi
4. Beri reinforcement
positif pada keluarga

b. Menyebutkan a. Gaya hidup yang 1. Diskusikan dengan


penyebab tidak sehat keluarga tentang
hipertensi - konsumsi garam penyebab terjadinya
yang berlebihan hipertensi dengan
- merokok menggunakan leaflet
- minum dan lembar bolak
minuman balik
beralkohol 2. Minta keluarga
- kurang olahraga menentukan penyebab
b. kegemukan terjadinya hipertensi
c. stress/ banyak pada klien
pikiran 3. Evaluasi kembali
tentang penyebab
terjadinya
hipertensi
4. Beri inforcement
positif pada keluarga
c. Menyebutkan a. Sakit kepala
tanda-tanda b. Rasa berat di 1. Diskusikan dengan
hipertensi tengkuk keluarga tentang tanda
c. Keletihan, napas gejala hipertensi
pendek, terengah- dengan menggunakan
engah, sesak napas leaflet dan lembar
d. Telinga berdenging balik
e. Sulit tidur 2. Bersama keluarga,
f. Mudah lelah dan identifikasi tanda
lemas dan gejala hipertensi
3. Beri reinforcement
positif atas
kemampuan keluarga
mengidentifikasi

2. Keluarga mampu Verbal Keputusan keluarga 1. Jelaskan akibat yang


mengambil untuk mencegah bisa terjadi bila keluarga
keputusan untuk hipertensi dengan tidak mengambil
mencegah segera dan cepat keputusan untuk
hipertensi mencegah hipertensi
2. Beri kesempatan
keluarga bertanya
3. Dorong keluarga untuk
mengungkapkan
kembali penjelasan yang
diberikan
4. Beri pujian atas
kemampuan keluarga
5. Gali pendapat
keluarga bagaimana
cara mencegah
terjadinya
hipertensi pada keluarga
6. Bimbing dan bantu
keluarga untuk
mengambil keputusan
yang tepat
7. Beri kesempatan
keluarga memikirkan
kembali keputusan yang
diambil
8. Beri pujian atas diambil
keluarga

3. Keluarga mampu Psikomotor Cara pencegahan 1. Diskusikan dengan


melakukan hipertensi : keluarga tentang
perawatan untuk a. Jaga berat badan pencegahan hipertensi
mencegah ideal dengan menggunakan
hipertensi b. Kurangi leaflet dan lembar
konsumsi garam balik
yang berlebihan 2. Bersama keluarga,
dalam makanan identifikasi cara
seperti yang pencegahan hipertensi
terrdapat dalam 3. Beri reuinforcement
ikan asin, daging positif atas
c. Batasi konsumsi kemampuan keluarga
makan kolestrol mengidentifikasi
tinggi, seperti
jeroan
d. Jangan merokok
e. Banyak makan
sayur dan
buah
f. Batasi minum
kopi
g. Jangan minum-
minuman
beralkohol
h. Olahraga teratur
i. Cukup istirahat
dan tidur
j. Kurangi stress
Cara penanganan 1. Diskusikan tentang
hipertensi : cara pembuatan
a. Medis dengan obat tradisional
minum obat anti untuk mencegah
tekanan darah hipertensi
tinggi dengan 2. Demontrasikan
resep dokter. kepada keluarga cara
b. Tradisional pembuatan obat
- dua (2) buah tradisional untuk
timun dimakan mencegah hipertensi
pagi dan sore 3. Motivasi untuk
atau diparut, mendemontrasikan
diperas dan ulang
diambil airnya 4. Beri inforcement
diminum pagi positif atas apa yang
dan sore hari telah dilakukan
- 2 buah keluarga
belimbing
masak dengan
air 100cc
diblender atau
diparut lalu
diminum pagi
dan sore hari

- Menciptakan
suasana rumah yang
tidak gaduh, aman
- Menciptakan
lingkungan rumah
tidak licin
- Pencahayaan yang
cukup

4. Keluarga mampu Psikomotor Fasilitas kesehatan yang Memotivasi keluarga


memodifikasi dapat digunakan oleh untuk tetap
lingkungan keluarga untuk mempertahankan
mengatasi hipertensi : lingkungan rumah yang
- Puskesmas kondusif bagi klien
- klinik hipertensi dengan
memberikan
reinforcement positif

5. Keluarga mampu Psikomotor Manfaatnya : 1. Diskusikan jenis


memanfaatkan - Memberikan fasilitas kesehatan
fasilitas pelayanan informasi kesehatan yang tersedia di
kesehatan yang - Memberikan lingkungan keluarga
ada pengobatan 2. Bantu keluarga
- Membantu memilih fasilitas
meningkatkan kesehatan yang
kesehatan sesuai dengan kondisi
keluarga
3. Diskusikan manfaat
fasilitas kesehatan
2. Resiko terjadinya Setelah Setelah dilakukan Kognitif Pengertian Dengan menggunakan
peningkatan kadar dilakukan tindakan keperawatan verbal Diabetes Mellitus lembar balik dan leaflet
gula darah b.d tindakan 2x 45 menit keluarga merupakan sekumpulan :
ketidakmampuan keperawatan dapat : gangguan metabolic 1. Diskusikan bersama
keluarga dalam dalam waktu 1. Mengenal masalah yang ditandai dengan keluarga tentang
mengenal 14 hari kadar Diabetes Mellitus, peningkatan kadar pengertian, penyebab,
masalah penyakit glukosa dapat pengertian, glukosa darah dan tanda gejala
diabetes mellitus stabil penyebab, dan (hiperglikemia) akibat diabetes mellitus
tanda gejala kerusakan pada sekresi 2. Berikan kesempatan
insulin, kerja insulin kepada keluarga
ataupun keduanya. untuk bertanya
mengenai diabetes
Penyebab mellitus
o DM Tipe I 3. Tanyakan kembali
- Faktor genetik tentang pengertian,
- Faktor penyebab, dan
imunologi tanda gejala
- Faktor diabetes mellitus
lingkungan 4. Beri pujian atas
jawaban keluarga
o DM Tipe II
- Faktor genetik
- Obesitas
- Hipertensi

Proses Terjadinya
o DM Tipe I
Terdapat
ketidakmampuan
menghasilkan
insulin karena sel-
sel beta pancreas
telah dihancurkan
oleh autoimun.
o DM Tipe II
Terdapat dua
gangguan insulin
yaitu retensi dan
gangguan sekresi
insulin.
Tanda dan gejala :
1. Polidipsia (sering
haus)
2. Poliuria (sering
kencing)
3. Polifagia (sering
makan)
4. Kesemutan
5. Penglihatan kabur

2. Mengambil Verbal Keluarga mengambil 1. Anjurkan keluarga


keputusan keputusan dengan untuk melakukan
menyatakan akan perawatan Ny. S
memantu/ mengurangi mengenai
ketidakstabilan kadar ketidakstabilan kadar
glukosa Ny. S glukosa dengan cara
senam kaki DM
2. Beri pujian kepada
keluarga atas
keputusannya untuk
bersedia melakukan
perawatan pada Ny. S
mengenai
ketidakstabilan kadar
glukosa dengan cara
senam kaki DM

3. Merawat anggota Psikomotor Melakukan senam kaki 1. Latih keluarga cara-


keluarga DM cara merawat
Langkah-langkah anggota keluarga
1. Duduk tegak dengan dibaetes
senyaman mungkin mellitus
diatas bangku 2. Ajarkan keluarga
dengan kaki untuk
menyentuh lantai mendemonstrasikan
2. Angkat jari kaki cara-cara perawatan
keatas dan kebawah diabetes mellitus
(senam kaki DM)
2x8 hitungan 3. Beri pujian atas
3. Angkat telapak kaki usaha keluarga
keatas dan kebawah 4. Anjurkan keluarga
2x8 hitungan untuk rutin melakukan
4. Angkat tumit keatas senam kaki DM
dan kebawah 2x8
hitungan
5. Angkat telapak kaki
dengan memutar ke
kanan 360o
sebanyak 8x
6. Angkat telapak kaki
dengan memutar ke
kiri 360o sebanyak
8x
7. Angkat tumit
dengan memutar ke
kanan 360o
sebanyak 8x
8. Angkat tumit
dengan memutar ke
kiri 360o sebanyak
8x
9. Mengangkat salah
satu kaki sampai
terasa tarikan otot
sebanyak 8x.
Lakukan hal yang
sama pada kaki
yang lainnya
10. Mengangkat salah
satu kaki dan
menggambar huruf
O sebanyak 8x.
Lakukan hal yang
sama pada kaki
yang lainnya
11. Siapkan kertas
bekas/ koran bekas
dilantai
a. Sobek kertas
menjadi 2
bagian
b. Setelah kertas
terbagi menjadi
2, bentuk bola
dari salah satu
sobekan (tidak
boleh
menggunakan
bantuan dari
kaki, melainkan
hanya bantuan
jari-jari kaki)
c. Setelah kertas
terbentuk
menjadi bola,
rentangkan
kembali kertas
menjadi kertas
yang utuh
seperti
sebelumnya
d. Sobek kertas
menjadi bagian
yang kecil
e. Sobekan kertas
dikumpulkan
diangkat ke atas
kertas yang
utuh
f. Buat kertas
menjadi bola
lagi
4. Memodifikasi Psikomotor Keluarga mampu 1. Diskusikan dengan
lingkungan menciptakan keluarga cara
lingkungan yang aman menciptakan
agar Ny. S tetap bisa lingkungan yang
melakukan aktifitas aman dan nyaman
pada saat terjadi 2. Beri pujian atas usaha
ketidakstabilan kadar keluarga
glukosa

5. Memanfaatkan Psikomotor Datang ke pelayanan 1. Anjurkan keluarga


fasilitas kesehatan kesehatan agar untuk datang ke
secara optimal mendapat terapi atas pelayanan kesehatan
terjadinya (Puskesmas/ Rumah
Modul E1-9 Keperawatan Keluarga dan Komunitas

ketidakstabilan kadar Sakit)


glukosa 2. Anjurkan keluarga
untuk memantau
Ny. S agar rutin
memeriksakan
kesehatannya
51
VI. CATATAN KEPERAWATAN
Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan pada keluarga setiap hari dan mengetahui respon klien terhadap setiap tindakan yang telah
diberikan
TANGGAL/ NO IMPLEMENTASI EVALUASI NAMA/TTD
JAM DX
11/5/2019 1 S: …………………………..
10.00 WIB ……………………. O: ………………………….
A: ………………………….
P: ………………………….
Dst
VII.RENCANA TINDAK LANJUT
Rencana tindakan keperawatan yang bisa kita anjurkan atau terapkan
setelah akhir pemberian asuhan keperawatan kepada keluarga binaan.

NAMA INTERVENSI
DIAGNOSA RTL PARAF
YANG TELAH
KEPERAWATAN
DILAKUKAN
……………… …………………… ………………. …………………. ………..
……………… …………………… ………………. …………………. ………..

Modul E1-9 Keperawatan Keluarga dan Komunitas 52


53 STIKES Telogorejo Semarang Prodi Pendidikan Profesi Ners

Anda mungkin juga menyukai