Disusun Oleh :
2211040161
2023
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Bpk.C Ibu T
51 th 49 th
8th
TN. A
Perokok aktif
Keterangan
: Laki - laki
: Perempuan
: Garis pernikahan
: Garis Keturunan
X : Meninggal
: Klien
Ny. R mengatakan waktu tidur siang 1-2 jam dan tidur malam pukul 19.00 – 04.00,
tetapi ibunya memiliki kebiasaan tidur yang berantakan. Ibunya mengatakan biasanya
tidur siang sekitar 1 jam kemudian untuk tidur malam biasannya ibu T tidur diatas
jam 11 karena harus bergantian menjaga cucunya.
Ny. R mengatakan keluarganya tidak memiliki kebiasaan rekreasi karena suami sibuk
bekerja. Jika hari libur mereka pergunakan waktu untuk istirahat dirumah, keluarga
hanya berkumpul, mengobrol ataupun menonton TV.
Ny. R dan keluarga mengatakan makan 3x sehari dengan porsi makan cukup, Ny. R
mengatakan makan buah juga. Ny. R mengatakan di keluarganya tidak memiliki
pantangan makanan termasuk masih suka mengkonsumsi makanan yang asin asin dan
goring goreng walaupun dikeluarganya ada yang menderita hiertensi
13. Suku
Setelah dilakukan pengkajian Ny.R dan keluarganya berasal dari suku jawa. Ny. R
mengatakan tidak menganut kebudayaan yang dianggap sebagai mitos. Jika ada
masalah kesehatan biasanya Ny. R dan keluarga lebih mempercayakan pelayanan
kesehatan ke bidan praktek atau ke puskesmas pembantu. dalam berkomunikasi
sehari hari Ny.R dan keluarganya biasanya menggunakan bahasa jawa
14. Agama
Setelah dilakukan pengkajian diketahui bahwa Ny.R adalah anak pertama dan
memiliki seorang adik. Tetapi adiknya terlebih dahulu menikah dan memiliki anak.
Sedangkan ny. R baru menikah 3 bulan yang lalu yaitu di tanggal 02 di bulan februari
2023. Jadi pada saat ini tahapan perkembangan keluarga Ny. R adalah tahap
pasanngan baru
Tn.A : menurut Ny.R suaminya tidak memiliki riwayat penyakit menular ataupun
tidak menular, seperti dm, jantung, tb dll.
Ny. R : Ny.R mengatakan dirinya sering merasakan sakit kepala hebat dan akhir akhir
ini dirasakan semakin sering. Dirinya memiliki keturunan hipertensi yang diperoleh
dari ibunya dan kakeknya.
Ny. R mengatakan status rumah adalah milik orangtuanya, luas rumah sekitar 6x9 m2
yang terdiri dari 3 ruang kamar, 1 kamar mandi, terdapat ruang tamu yang digabung
menjadi ruang keluarga. keadaan rumah bersih dan rapih. Untuk penilaian rumah
sehat didapatkan hasil 1049 dan termasuk dalam kategori rumah tidak sehat. Untuk
skore iks 0,4
Penerangan rumah dengan lampu neon, siang hari sinar matahari dapat masuk ke
dalam rumah. Untuk ventilasi, rumah keluarga Ny. R menggunakan ventilasi berupa
jendela dan lobang angina. Terdapat 4 buah jendela, 3 jendela terdapat disetiap kamar
dan 1 jendela terdapat di ruang tamu. Untuk jendela depan tampak tidak pernah
dibuka tetapi untuk jendela kamar Ny. R mengatakan rutin dibuka.
Ny. R mengatakan persediaan air bersih cukup untuk memenuhi kebutuhan air
minum, mandi, dan memasak. Untuk sumber air bersih Ny. R mengatakan
menggunakan air bersih yang bersumber dari PAM dan terdapat bak mandi.
4. Pembuangan sampah
6. Jamban/WC
Ny. R mengatakan memiliki jamban jenis jongkok, jarak jamban dengan air bersih
sekitar kurang dari 10m.
7. Denah Rumah
Rumah yang ditempati Ny. R dan keluarga terletak di permukiman warga dimana
jarak dari rumah Ny. R dengan tetangganya kurang lebih hanya 1 meter. Berdasarkan
pengamatan rumah keluarga Ny. R tampak bersih dan terawatt, terdapat tanaman di
depan rumah,terdapat bekas pembakaran sampah di halaman rumah, terdapat kandang
bekas ternak di samping rumah dan saluran pembuangan limbah yang terbuka tidak
jauh dari halaman rumah.
Ny. R mengatakan saat keluarga ada yang sakit biasanya berobat ke bidan desa dan
ke pustu.
D. SOSIAL
1. Karakteritik tetangga dan komunitas
Ny. R mengatakan hubungan dengan tetangga baik, saling membantu dan tolong
menolong.Jarak rumah kelurga Ny. R dengan tetangganyapun dekat
Rumah keluarga Ny. R menetap berada di desa Banarsari Weta 1/5,jarak rumah
dengan rumah tetangga cukup dekat, jauh dari fasilitas umum seperti sekolah dan
masjid.
Keluarga Ny.R mengatakan masih sering mengikuti pengajian ataupun kegiatan lain
yang berada dimasyarakat dan berhubungan baik dengan masyarakat. Bapak C juga
merupakan ketua RT.
E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi Keluarga
Ny. R mengatakan mereka sering melakukan diskusi dalam keluarga. Keluarga Ny. R
dalam berkomunikasi di dalam keluarganya menggunakan bahasa jawa, hubungan
antar anggota keluarga baik tidak ada konflik dalam keluarga.
Bapak C selaku kepala keluarga berusa untuk selalu memperhatikan dan merasakan
bahwa mengatasi masalah bukanlah hal yang mudah untuk diterimanya, maka dari itu
jika ada permasalahan dalam keluarga akan menjadi permaslahan keluarga yang akan
menjadi tanggung jawab keluarga dan keputusan yang diambil adalah keputusan
bersama.
Tn. A sebagai suami sekaligus kepala keluarga yang bekerja untuk mencari
nafkah keluarga dan membimbing keluarganya serta berusaha memenuhi
kebutuhan sehari-hari
Ny. R berperan sebagai istri dan ibu rumah tangga yang mengatur keuangan
sehari-hari,dan mengurus rumah.
Sebagai bagian dari suku jawa, dan beragama islam keluarga memiliki nilai-nilai dan
norma-norma yang dianut seperti santun terhadap orang tua, suami terhadap istri.nilai
norma yang diyakini dan dijalankan tidak bertentangan dengan kesehatan.
F. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Menurut Ny.R mereka adalah pasangan baru yang sampai saat ini belum menemukan
masalah dan selama berpacaranpun mereka jarang sekali mengalami keributan-
keributan.mereka selalu memberikan dukungan satu sama lain. Hubungan antara
dirinya dan suaminya sampai saat ini baik- baik saja dan hubungannya dengan
keluarga besarnyapun baik. Mereka selalu menumbuhkan sikap saling menghargai.
2. Fungsi Sosialisasi
Hubungan antara dirinya dan suaminyapun sampai sejauh ini baik dan dengan
keluarga besar maupun dengan tetangganyapun baik.
Pada saat pengkajian ibu T mengatakan jika, dirinya sering mengkonsumsi timun dan
rebusan daun salam untuk menurunkan hipertensinya, tetapi tidak mengkonsumsi
Obat anti hipertensi (OAH).
d. Modifikasi Lingkungan
Ibu T mengatakan jika dirinuya tidak memiliki waktu untuk berolahraga sehingga
biasanya ibu T dan keluarganya hanya berjalan jalan disekitaran rumah setiap pagi.
Ny. R dan keluarga biasanya memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada disekitar
lingkungannya seperti bidan desa dan puskesmas jika setelah mengkonsumsi obat
warung sakitnya tak kunjung sembuh.
4. Fungsi reproduksi
Ny. R mengatakan jika dirinya tidak KB dan sudah memiliki perencanaan terkait
jumlah momongan yang diinginkan.
Ibu T mengatakan jika dirinya sudah tidak KB, karena sudah tua. Dan adiknya (Ny. L)
mengatakan dirinya juga tidak KB
5. Fungsi Ekonomi
Menurut Ny.R saat ini dirinya masih sedang menyesuaikan dengan peran barunya
sebagai istri, kadang Ny. R juga sering merasa kelelahan.
Ny. R mengatakan takut tidak bisa menjadi istri yang baik untuk suaminya dan takut
untuk menjadi orang tua
Keluarga Ny. R dan Tn. A akan berusaha sebaik mungkin untuk menjalankan
perannya sebagai kepala keluarga dan juga istri.
Sebagai pasangan baru, Tn.A dan Ny. R akan membicarakan permasalahan yang
terjadi dan bermusyawarah untuk mengambil keputusan Bersama,serta belajar dari
kedua orangtuanya tentang cara mengurus rumah tangga.
4. Strategi adaptasi dsifungsional
Bapak C tidak memiliki riwayat penyakit menular maupun tidak menular dan
dalam jangka waktu 4 bulan tidak mengalami sakit
Ibu T memiliki penyakit hipertensi dan sering merasakan pusing jika sedang
stress tetapi tidak pernah berobat
Tn A. tidak memiliki penyakit dan belum pernah dirawat di RS.
Ny. R mengatakan sering mengalami sakit kepala semenjak belum menikah
dan ahir-ahir ini semakin sering dirasakan. Ny. R mengatakan memiliki
riwayat penyakit menurun hipertensi
Ny. L mengatakan dirinya tidak mengalami sakit dalam waktu dekat
Tn.K . tidak memiliki penyakit dan belum pernah dirawat di RS
An. D batuk pilek.
2. Keluarga berencana
Ny. R mengatakan belum KB karena dirinya dan suami tidak berencana menunda
momongan.
3. Imunisasi
Ny. L mengatakan bahwa anaknya rutin mengikuti posyandu dan imunisasi lengkap.
I. PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA
36,5 C 37 C 36,5 C 37 C
36,5 C
4. Kepala Rambuthitam, Rambuthitam, Rambut lurus, Rambut lurus, Rambut lurus, Rambut
lurus lurus, sehat tidak ada luka tidak ada luka tidak ada luka lurus, tidak
kepala kepala kepala ada luka
Mata Mata
kepala
penglihatan penglihatan Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva
normal, normal, ananemis ananemis ananemis Konjungtiva
konjungtiva ananemis
konjungtiva Hidung simetris Hidung Hidung simetris
ananemis Hidung
ananemis simetris
simetris
Telinga normal Telinga normal
Hidung
Hidung Telinga normal
simetris, tidak Telinga
Mulut bersih, Mulut bersih,
simetris, tidak
ada polip, normal
mukosa bibir Mulut bersih, mukosa bibir
ada polip,
dapat mencium
lembut mukosa bibir lembut
dapat mencium Mulut
bau
lembut
bau bersih,
Telinga dapat mukosa bibir
Telinga dapat
mendengar lembut
mendengar
Mulut
Mukosa bibir
bersih,Mukosa
lembab
bibir lembab
5. Dada Dada simetris Dada simetris Dada simetris Dada simetris Dada simetris Dada
simetris
Tidak ada Tidak ada nyeri
Tidak ada Tidak ada Tidak ada nyeri
nyeri tekan tekan Tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan tekan nyeri tekan
Bunyi nafas Bunyi nafas
vesikuler vesikuler Bunyi nafas
Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas vesikuler
vesikuler vesikuler vesikuler
6. Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada luka, Tidak ada Tidak ada luka, Tidak ada
luka, tidak ada luka, tidak ada tidak ada memar luka, tidak ada tidak ada memar luka, tidak
memar memar memar ada memar
Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
Tidak ada Tidak ada tekan Tidak ada tekan Tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
7. Genetalia BAB 1x sehari BAB 1x sehari BAB 2-3x BAB 1x sehari BAB 1x sehari BAB 3-4x
BAB/BAK sehari
BAK kurang BAK kurang sehariBAK 5- BAK kurang BAK kurang
lebih 4-5x lebih 4-5x sehari
lebih 4-5x lebih 4-5x 6xsehari BAK kurang
sehari
lebih 5-8x
sehari sehari
sehari
8. Ekstermitas Dapat bergerak Dapat bergerak Dapat bergerak Dapat bergerak Dapat bergerak Dapat
bebas bebas bebas bebas bergerak
Tidak ada luka
bebas
Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka
Tidak ada
5 5 5 5 5 5 5 5 luka
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5
J. HARAPAN KELUARGA
Ny. R mengatakan semoga selalu diberi Kesehatan, diberi rezeki yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, jika
terdapat masalah kesehatan keluarga, keluarga mengetahui cara perawatannya. Keluarga bisa sehat dan tercukupi
kebutuhannya.
ANALISA DATA
5. meningkat
TUK 2 : Setelah Dukungan Keluarga Pelibatan Keluarga
dilakukan
intervensi KH A T Observasi :
keperawatan Bekerjasama dengan 2 4
diharapkan anggota keluarga yang Identifikasi kesiapan keluarga
keluargadapat sakit dalam menentukan untuk terlibat dalam perawatan
mengambil perawatan
keputusan Bekerjasama dengan 2 4 Terapeutik :
penyedia layanan
kesehatan untuk Ciptakan hubungan terapeutik
menentukan perawatan pasien dengan keluarga dalam
perawatan
Keterangan :
Fasilitasi keluarga untuk membuat
1.Menurun keputusan perawatan
4.Cukup Meningkat
5.Meningkat
TUK 3 : Setelah Manajemen Kesehatan Promosi Prilaku Upaya
dilakukan
Kesehatan
tindakan
keperawatan
diharapkan O:
keluargamampu KH A T
merawat anggota Kemampuan 2 4 Identifikasi prilaku kesehatan yang
yang sakit menjelaskan masalah ingin ditingkatkan
kesehatan yang dialami
Aktivitas keluarga 2 4 T:
mengatasi masalah
kesehatan Anjurkan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
Keterangan :
dan melakukan aktivitas fisik
1.Menurun setiap hari
2.Cukup menurun
3.Sdang
4.Cukup Meningkat
5.Meningkat
TUK 4 : Setelah Keamanan lingkungan Edukasi Keselamatan
dilakukan
Lingkungan
tindakan KH A T
keperawatan System respon kegawat 3 4
diharapkan daruratan 1.identifikasi kebutuhan
keluarga mampu
keselamatan berdasarkan
memodifikasi Keterangan :
lingkungan tingkat, fungsi fisik, kognitif
1.Menurun dan kebiasaan.
2.Cukup menurun
2. Anjurkan menghilangkan
3.Sedang bahaya lingkungan
4.Cukup Meningkat
3. Anjurkan menyeddiakan alat
5.Meningkat bantu
TUK 5 : Status Kesehatan Keluarga Rujukan
setelah
dilakukan KH A T Identifikasi indikasi
tidankan Sumber perawatan 3 4
keperawatan kesehatan rujukan(mis. Kebutuhan
keluarga
penanganan lanjut, fasilitas
mampu Keterangan :
memanfaatkan tidaktersedia,permintaan
fasilitas 1.Menurun pasien/keluarga sendiri)
kesehatan
2.Cukup menurun
Periksa kondisi pasien sebelum
3.Sedang rujuk
4.Cukup Meningkat
Dapatkan persetujuan pasien
5.Meningkat dan/ ataukeluarga
Jelaskan danprosedur rujukan
Dx. Kep dan Tujuan Luaran & SLKI SIKI
(TUM TUK) Ekspektasi
Kriteria Hasil Rencana Intervensi
DX.2 (D. 0111) Defisit TUK 1: Tingkat Pengetahuan Edukasi Kesehatan
Pengetahuan
Setelah dilakukan KH A T O:
TUM : tindakan
keperawatan, Prilaku sesuai anjuran 3 5 Identifikasi kesiapan dan
Setelah dilakukan diharapkan Presepsi yang keliru terhadap 3 4 kemampuan menerima
intervensi keperawatan keluarga mampu masalah informasi
selama 5 kali kunjungan mengenal Menjalani pemeriksaan yang 2 4
maka tingkat masalah tepat Identifkasi faktor-faktor
pengetahuan meningkat kesehatan yang dapat meningkatkan
Keterangan: dan menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih dan
1.Menurun sehat
2. cukup menurun T:
E:
Keterangan : Terapeutik :
4. Jelaskan danprosedur
rujukan
Implementasi dan Evaluasi
Kemampuan 2 2 4
menjalankan prilaku
sehat
Menunjukan minat 2 2 4
meningkatkan prilaku
sehat
Kh A S T
Kemampuan 2 4 4
menjelaskan masalah
kesehatan yang dialami
Aktivitas keluarga 2 4 4
mengatasi masalah
kesehatan
Kh A S T
Sumber 3 4 4
perawatan
kesehatan
Kh A S T
Prilaku sesuai anjuran 2 2 4
Menjalani pemeriksaan
yang tepat
Kh A S T
Kemampuan menjelaskan 2 3 4
masalah kesehatan yang
dialami
Aktivitas keluarga 2 3 4
mengatasi masalah
kesehatan
Kh A S T
sumber perawatan 3 4 4
kesehatan
Pertanyaa Bapak Ibu T Anak Suami Anak Suami Cucu Rekap Nilai
n Rumah C (Tn.A) L (Tn.K) Y, N,
No Indikator Tangga 39TH R (An.D) T
51 TH 24TH 27 TH 21 28TH
TH 13 bln
A B C D E F G H I J K L
Keluarga T 0
1 mengikuti N N T N T N N
program KB
Ibu hamil N N N
2 melahirkan di
fasyankes
Bayi usia 0-11 Y Y 1
3 bulan diberikan
imunisasi lengkap
Pemberian ASI Y Y 1
4 eksklusif bayi 0-6
bulan
Pemantauan N N N
5 pertumbuhan
balita
Penderita TB paru N N
6 yang berobat N N N N N N N
sesuai standar
Penderita N 0
7 hipertensi yang N N N N N N N
berobat teratur
Tidak ada anggota T 0
8 keluarga yang T T T T T T N
merokok
Sekeluarga sudah N N
9 menjadi anggota N N N N N N N
JKN
Mempunyai dan Y Y
10 menggunakan Y Y Y Y Y Y Y Y
sarana air bersih
Menggunakan Y Y
11 Y Y Y Y Y Y Y Y
jamban keluarga
Penderita N N
gangguan jiwa
12 N
berat berobat
dengan benar
∑ indikator 0.4
bernilai 1 /(12-
∑N)
Indikator keluarga 0.4
Sehat
3. DDST
4. DOKUMENTASI
LAPORAN KUNJUNGANASUHAN KEPERAWATAN DENGAN TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA PASANGAN BARU DI RT 01 RW 05 DESA
BANJARSARI WETAN KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS
Disusun Oleh :
2211040161
2023
Kunjungan ke I
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Keluarga sebagai sistem sosial merupakan kelompok terkecil dari masyarakat. Didalam
menentukan masalah pada suatu keluarga maka diperlukan beberapa unsur yang sangat terkait
dalam melakukan proses keperawatan. Unsur-unsur yang dimaksudkan dalam proses
keperawatan ini meliputi pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi. Setiap tahap-tahap dari proses keperawatan sangatlah penting dalam
membantu mengatasi masalah kesehatan keluarga secara akurat.
Setelah itu perawat menjelaskan tujuan dari kunjungan pertama iniyaitu untuk mengidentifikasi
masalah kesehatan yang ada didalamkeluarga baik yang dirasakan secara pasti/disadari maupun
masalah kesehatan yang masih beresiko ataupun masalah yang akan berpotensial terjadi.
Kemudian perawat juga membuat kontrak waktu yang telah disepakati bersama antara perawat
dan anggota keluarga untuk melakukanpengkajian keluarga.
Pengkajian merupakan tahapan awal dalam sebuah asuhan keperawatan keluarga. Pada hari
pertama dilakukan kunjungan ke keluarga Ny.R pada hari Kamis 18 mei 2023 adalah membina
hubungan saling percaya dengan seluruh anggota keluarga Ny.R dengan tujuan untuk
memperkenalkan diri dan meminta izin wawancara dengan anggota keluarga untuk memudahkan
saat dalam mengumpulkan data secara akurat baik yang adaptif maupun yang maladaptive,
sehingga dengan hasil pendataan yang akurat mampu memudahkan dalam menentukan masalah
yang ada dalam diri klien/anggota keluarga. Selanjutnya menjelaskan kepada Ny.R dan anggota
keluarga bahwa selama beberapa hari kedepan akan sering mengunjungi keluarga Ny.R Untuk
mengetahui masalah kesehatan yang sedang dialami oleh keluargaNy.R
2. Proses Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum ada
b. Kriteria hasil
Setelah melakukan interaksi dan bertatap muka dengan keluarga selama 30 menit diharapkan
keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan mahasiswa secara terapeutik
c. Intervensi
1. Keluarga mampu menyebutkan masalah kesehatan yang sering dialami
anggota keluarga.
2. Menunjukkan sikap terbuka kepada mahasiswa, ditandai dengan
menunjukkan respon menerima mahasiswa secara verbal dan non verbal.
3. Mampu menetapkan waktu kunjungan yang tepat untuk pertemuan
berikutnya
3. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Topik : Pengkajian keluarga
b. Waktu : Selasa, 16 Mei 2023
c. Tempat : Rumah keluarga Ny.L
d. Metode : Wawancara dan observasi
e. Media & Alat : Format pengkajian dan alat tulis
4. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi struktur
1. LP disiapkan
Kunjungan ke II
I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Dari hasil pengkajian hari pertama, yaitu pada hari kamis, 18 mei 2023 didapatkan hasil
pengkajian meliputi: Data umum, riwayat dan tahap perkembangan, lingkungan, dan struktur
keluarga Ny.R Hasil pengakajian menyebutkan bahwa Tn.A sebagai kepala keluarga bekerja
sebagai buruh dan pada pengkajian riwayat keluarga inti terdapat masalah yaitu Ny.R sering
merasakan sakit kepala tetapi tidak berobat. Dalam kunjungan kali ini mahasiswa akan
melakukan pengkajian yang meliputi pengkajian fungsi keluarga, koping keluarga, pemeriksaan
fisik dan harapan keluarga.
PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA
36,5 C 37 C 36,5 C 37 C
36,5 C
4. Kepala Rambuthitam, Rambuthitam, Rambut lurus, Rambut lurus, Rambut lurus, Rambut
lurus lurus, sehat tidak ada luka tidak ada luka tidak ada luka lurus, tidak
kepala kepala kepala ada luka
Mata Mata
kepala
penglihatan penglihatan Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva
normal, normal, ananemis ananemis ananemis Konjungtiva
konjungtiva ananemis
konjungtiva Hidung simetris Hidung Hidung simetris
ananemis Hidung
ananemis simetris
simetris
Telinga normal Telinga normal
Hidung
simetris, tidak Hidung Mulut bersih, Telinga normal Mulut bersih, Telinga
ada polip, simetris, tidak mukosa bibir mukosa bibir normal
Mulut bersih,
dapat mencium ada polip, lembut lembut
mukosa bibir Mulut
bau dapat mencium
lembut bersih,
bau
Telinga dapat mukosa bibir
mendengar Telinga dapat lembut
mendengar
Mulut
bersih,Mukosa Mukosa bibir
bibir lembab lembab
5. Dada Dada simetris Dada simetris Dada simetris Dada simetris Dada simetris Dada
simetris
Tidak ada Tidak ada nyeri
Tidak ada Tidak ada Tidak ada nyeri
nyeri tekan tekan Tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan tekan nyeri tekan
Bunyi nafas Bunyi nafas
vesikuler vesikuler Bunyi nafas
Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas
vesikuler
vesikuler vesikuler vesikuler
6. Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada luka, Tidak ada Tidak ada luka, Tidak ada
luka, tidak ada luka, tidak ada tidak ada memar luka, tidak ada tidak ada memar luka, tidak
memar memar memar ada memar
Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
Tidak ada Tidak ada tekan Tidak ada tekan Tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
nyeri tekan
7. Genetalia BAB 1x sehari BAB 1x sehari BAB 2-3x BAB 1x sehari BAB 1x sehari BAB 3-4x
BAB/BAK sehari
BAK kurang BAK kurang sehariBAK 5- BAK kurang BAK kurang
lebih 4-5x lebih 4-5x sehari
lebih 4-5x lebih 4-5x 6xsehari BAK kurang
sehari
lebih 5-8x
sehari sehari
sehari
8. Ekstermitas Dapat bergerak Dapat bergerak Dapat bergerak Dapat bergerak Dapat bergerak Dapat
bebas bebas bebas bebas bergerak
Tidak ada luka
bebas
Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka
Tidak ada
5 5 5 5 5 5 5 5
luka
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5
5 5
a. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
1. Fungsi keluarga
2. Sterss dan koping keluarga
3. Pemeriksaan fisik
4. Harapan keluarga
b. Masalah keperawatan keluarga
Kunjungan ke III
I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Berdasarkan pertemuan sebelumnya pada keluarga Ny.R didapatkan data bahwa ibu T Tekanan
darah selalu diatas 150 mmHg dan Ny.R masih mengeluh sakit kepala.Mahasiswa telah
melaksanakan intervensi menganalkan masalah pada keluarga.Untuk mengetahui sejauh mana
pencapaian TUK 1 tersebut, diberikan beberapa pertanyaan.Mahasiswa menjelaskan kembali
materi yang belum paham.
Kategori: perilaku
Subkategori: penyuluhan
b. Kriteria hasil
1. Keluarga mampu mengenal masalah
2. Keluarga mampu mengambil keputusan
3. Keluarga mampu merawat
c. Intervensi
1. Keluarga mampu mengenal masalah
2. Keluarga mampu mengambil keputusan
3. Keluarga mampu merawat
III.Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Topik : Pendidikan kesehatan tentang hipertensi
b. Waktu : Sabtu, 20 mei 2023
c. Tempat : Rumah keluarga ny.R
d. Metode : Ceramah, tanya jawab
e. Media & alat : Leaflet
IV. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1. LP kunjungan telah dibuat sebelumnya
2. Materi pendidikan kesehatan tentang laktasi sudah disiapkan sebaik-
baiknya
3. Media telah disiapkan
4. Kontrak waktu telah disepakati
5. Mahasiswa hadir tepat waktu
b. Evaluasi proses
1. Mahasiswa mengevaluasi pendidikan kesehatan yang telah diberikan
kemudian menjelaskan kembali materi yang belum dimengerti
2. keluarga menunjukkan sikap terbuka dalam menyimak penjelasan dari
mahasiswa serta mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
oleh mahasiswa
c. Evaluasi hasil
Keluarga mampu megerti tetang hipertesi
Kunjungan ke IV
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Berdasarkan pertemuan sebelumnya pada keluarga Ny.R didapatkan data bahwa ibunya sudah
berobat tetapi tidak sembuh mengatakan cemas jika td meningkat.
Kategori: perilaku
Subkategori: penyuluhan
2. Proses keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Kategori : Perilaku
3. Kriteria hasil
6. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
b. Evaluasi proses
c. Evaluasi hasil
HIPERTENSI
Disusun Oleh :
2211040161
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) HIPERTENSI
Media : Leaflet
Setelah dilakukan penyuluhan tentang hipertensi selama 30 menit, diharapkan keluarga dapat
mengerti dan memahami tentang hipertensi.
1. Pengertian hipertensi
2. Tanda dan gejala hipertensi
3. Penyebab penyakit hipertensi
4. Komplikasi hipertensi
5. Penatalaksanaan hipertensi
C. Sasaran
D. Materi
Terlampir
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
Leaflet
G. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
b. Evaluasi Proses
-peserta penyuluhan mengajukan dan menjawab pertanyaan secara lengkap dan benar
c. Evaluasi Hasil
Menyebutkan komplikasi apa saja yang dapat terjadi jika terkena Hipertensi70-80%
c. Membagikan leaflet
1.Pengertian HIPERTENSI
Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari
140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan
selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang (Kemenkes RI, 2013). Hipertensi
merupakan kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (Fitri, 2016).
Hipertensi pada lansia terjadi karena adanya penebalan pada dinding arteri yang mengakibatkan
penumpukkan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah berangsur-angsur
mengalami penyempitan dan menjadi kaku (Novitaningtyas, 2014). Penyempitan yang terjadi
pada sistem peredaran darah menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai normal (Suardana,
2010).
2.Penyebab
Faktor penyebab hipertensi adalah umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, genetik (faktor resiko
yang tidak dapat diubah atau dikontrol), kebiasaan merokok, konsumsi garam, konsumsi lemak
jenuh, penggunaan jelantah, kebiasaan minum-minuman beralkohol, obesitas, kurang aktivitas
fisik, stres, penggunaan estrogen (Kemenkes RI, 2013).
3.Klasifikasi
terisolasi
4.Tanda dan Gejala
Tanda gejala penyakit yang biasa terjadi yaitu sakit kepala, gelisah, jantung berdebar, perdarahan
hidung, sulit tidur, sesak nafas, cepat marah, telinga berdenging, tekuk terasa berat, berdebar dan
sering kencing di malam hari. Gejala akibat komplikasi hipertensi yang pernah dijumpai meliputi
gangguan penglihatan, saraf, jantung, fungsi ginjal dan gangguan serebral (otak) yang
mengakibatkan kejang dan pendarahan pembuluh darah otak yang mengakibatkan kelumpuhan
dan gangguan kesadaran hingga koma (Cahyono, 2008).
5.Komplikasi
Penyakit hipertensi akan meningkat dengan adanya penyakit kronis. Penyakit lain yang daapt
meningkatkan derajat hipertensi atau berupa komplikasi hipertensi akan menyebabkan hipertnesi
lebih sulit dikendalikan. Berikut ini berbagai komplikasi penyebab hipertensi menurut Junaedi,
Yulianti, dan Rinata (2013) :
a.Kolesterol tinggi
Kadar kolesterol, sejenis lemak dalam darah yang tinggi akan meningkatrkan pembentukan plak
dalam pembuluh arteri. Akibatnya, arteri menyempit dan sulit mengembang. Perubahan ini dapat
menyebabkan tekanan darah.
b.Diabetes mellitus
Terlalu banyak kadar gula dalam darah akan merusak organ dan jaringan tubuh sehingga terjadi
aterosklerosis (penyempitan atau pembuluh arteri), penyakit ginjal, atau penyakit arteri koronaria.
Ketiga penyakikt ini mempengaruhi tekanan darah.
Apnea adalah gangguan tidur berupa kesulitan bernafas yang terjadi berulang kali pada saat tidur.
Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pernafasan yang terhenti dan
berkurangnya pasokan oksigen untuk sementara waktu yang menyertai apnea saat terjadinya
hipertensi. Apnea pada saat tidur tidak selalu terlihat jelas. Namun, jika seseorang sering tidak
dapat tidur nyenyak sepanjang malam dan selalu mengantuk pada siang hari sebaiknya
memeriksakan diri ke dokter.
Pengobatannya dapat dilakukan dengan cara memberikan oksigen pada saat tidur. Cara ini
terbukti dapat menurunkan tekanan darah sedikit demi sedikit.
Kerusakan atau kelemahan otot mungkin disebabkan serangan jantung karena jantung harus
bekerja lebih berat untuk memompa darah. Hipertensi yang tidak terkendali menuntut jantung
yang lemah bekerja lebih keras dan menyulitkan pengobatan kedua penyakit tersebut. Indikator
lain yang menunjukan peningkatan resiko penyakit jantung dan pembuluh darah adalah
terjadinya perubahan aliran darah dalam retina dan penebalan bilik jantung.
6.Penatalaksanaan
Ada pun makanan yang harus dihindari atau dibatasi oleh penderita hipertensi adalah:
1. Makanan yang berkadar lemakjenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa,
gajih).
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, crackers,
keripikdan makanan keringyangasin).
3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buah-
buahan dalam kaleng, soft drink).
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang,
udang kering, telur asin, selai kacang).
5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein
hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning
telur,kulit ayam.
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta
bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandunggaram natrium.
7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.
B. Konsumsi Garam per Hari
1. Hipertensi ringan : 1⁄2 sendok teh per hari
2. Hipertensi sedang : 1⁄4 sendok teh per hari
3. Hipertensi berat : tanpa garam
4.
C. Pencegahan hipertensi
1. Pencegahan primer
Faktor resiko hipertensi antara lain : tekanan darah di atas rata-rata, adanya riwayat hipertensi
pada anamnesa keluarga,ras (negro), takikardi, obesitas, dan konsumsi garam yang berlebihan
dianjurkna untuk :
a. Diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar tidak terjadi
hiperkolesterol, diabetes melitus dan sebagainya.
b. Dilarang merokok atau menghentikan merokok.
c. Merubah kebiasaan sehari-hari dengan tidak mengkonsumsi garam
berlebihan. Untuk yang tidak hipertensi boleh 1⁄3 sendok teh, kalau yang
hipertensi sesuai yang telah dijelaskan diatas
d. Melakukan exercise untuk mengendalikan berat badan.
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dilakukan bila penderita telah diketahui menderita hipertensi karena faktor
tertentu, tindakan yang bisa dilakukan berupa :
Fitri, Y., Mulyani, N.S., Fitrianingsih, E., & Suryana. (2016). Pengaruh pemberian aktivitas fisik
(aerobic exercise) terhadap tekanan darah, IMT dan RLPP pada wanita obesitas. Jurnal Ac
Tion: aceh nutrition journal, November 2016; 1(2): JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli-Desember)
2018 448 105-110. Diperoleh tanggal 21 Maret 2019 dari http://ejournal.poltekkesaceh.ac.id
Junaedi, E., Yulianti, S., & Rinata, M.G. (2013). Hipertensi kandas berkat herbal. Jakarta Selatan:
FMedia
Kementerian Kesehatan RI. (2013). Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Jakarta:
Infodatin Pusat Data Dan Informasi Kesehatan RI
Novitanngtyas, T. (2014). Hubungan karakteristik (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan) dan
aktivitas fisik dengan tekanan darah pada lansia di kelurahan makamhaji kecamatan kartasura
kabupaten sukoharjo. Diperoleh tanggal 21 Maret 2019 dari
https://eprints.ums.ac.id/29084/9/02._Na skah_Publikasi.pdf
Disusun Oleh :
2211040161
2023
Analisis PICO
1. Problem
Mengingat tingginya angka hipertensi yang dialami oleh penduduk yang berusia lebih dari 18
tahun diharapkan dengan adanya penelitian tentang penggunaan terapi komplementer obat
tradisional untuk menurunkan hipertensi, masyarakat menjadi tahu dan dapat meningkatkan
kebiasan, sikap dan pengetahuan.
2. Intervention
Jurnal ini berisikan tentang upaya penerapan terapi komplementer obat tradisional untuk
menurunkan hipertensi. Dalam jurnal ini mengatakan bahwa terapi komplementer seperti:
(Rebusan dan Jus: infused air mentimun, jus mentimun, buah pisang, jus tomat, rebusan daun
alpukat, rebusan daun sirih), yoga, meditasi, musik klasik, tekuk dan hipnotis, terapi SEFT,
relaksasi otot progresif, teknik nafas dalam, pijat refleksi, dance movement terapi, mases kaki,
hidroterapi, terapi tertawa, terapi akupresure, terapi akupuntur. menunjukan hasil signifikan
terhadap penurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
3. Comparation
Jurnal yang berjudul Terapi Komplementer Yang Berpengaruh Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pasien Hipertensi Di Indonesia: Literature Review bertujuan untuk membuktikan
penerapan Penatalaksanaan farmakologi dan non farmakologi merupakan bentuk pengobatan
yang dapat dilakukan pada pasien hipertensi. Pengobatan atau perawatan pelayanan kesehatan
tradisional komplementer dilakukan dengan menggunakan keterampilan, ramuan, atau kombinasi
dengan memadukan antara keterampilan dan ramuan
4. Outcome
Dari penelitian yang dilakukan dengan metode literature review dengan menggunakan 3
database elektronik seperti google scholar, pubmed, perpusnas, antara tahun 2012-2020. Kata
kunci yang digunakan yaitu hipertensi, terapi komplementer, Indonesia. Dari 791 artikel yang
diidentifikasi, 25 yang dilakukan review. Artikel yang direview didapatkan dari hasil diskusi dan
validasi antara peneliti dan pembimbing dengan menggunakan Prisma Guideline. Didapatkan
hasil Dari literaturee review ini terapi komplementer seperti: (Rebusan dan Jus: infused air
mentimun, jus mentimun, buah pisang, jus tomat, rebusan daun alpukat, rebusan daun sirih),
yoga, meditasi, musik klasik, tekuk dan hipnotis, terapi SEFT, relaksasi otot progresif, teknik
nafas dalam, pijat refleksi, dance movement terapi, mases kaki, hidroterapi, terapi tertawa, terapi
akupresure, terapi akupuntur. menunjukan hasil signifikan terhadap penurunkan tekanan darah
pada pasien penderita Hipertensi
Jurnal diatas menjadi landasan penyuluhan kesehatan pada keluarga penderita hipertensi
dengan tahapan perkembangan pasangan baru di desa Banjarsari Wetan.
Daftar Pustaka
Kusuma, W., Tiranda, Y., & Sukron, S. (2021). Terapi Komplementer yang Berpengaruh
Terhadap Penurunan Teknanan Darah Pasien Hipertensi di Indonesia: Literature Review. JKM:
Jurnal Keperawatan Merdeka, 1(2), 262-282.