Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.

A DENGAN
HIPERTENSI PADA NY. R DI JL. CIJAMBE NO. 07 RT.06 RW.07
DESA. CINUNUK KEC. CILEUNYI KAB. BANDUNG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga
Dosen pengampu oleh Vita Lucya, Ners.,M.Kep

oleh:

Lucky Putra Pamungkas 321017

PROGRAM STUDI PROFESI NERS B


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2022
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. Pengkajian
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. A
2. Usia : 32 tahun
3. Pendidikan : S1
4. Pekerjaan : Wiraswasta
5. Alamat : Jl. Cijambe
6. Tanggal Pengkajian : 08 Mei 2022
7. Komposisi Anggota Keluarga :
Jenis Hub dgn
Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
No Kelamin KK
1. Tn. A L Suami 38 th S1 Wiraswasta
2. Ny. M P Istri 35 th D3 IRT
3. Ny. R P Ibu 65 th S1 Pensiun
Kandun
g

8. Riwayat Kesehatan Keluarga


a. Keluhan utama
Ny. R mengeluh sakit kepala
b. Riwayat kesehatan sekarang
Saat dilakukan pengkajian Ny. R mengeluh sakit kepala, sakit
kepala dirasakan seperti berputar dan melayang, skala nyeri 6, sakit
kepala menyebar ke daerah leher, dirasakan ketika beraktivitas dan
sakit kepala hilang jika pasien sedang beristirahat
c. Riwayat kesehatan dahulu
Ny. R mengatakan mempunyai riwayat penyakit hipertensi
sejak 10 th yang lalu, rutin kontrol ke klinik 1 bulan sekali untuk cek
lab dan mengambil obat rutin.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Ny. R mengatakan menderita hipertensi tapi keluarga Ny. R
dari pihak Bapak/Ibu tidak ada yang menderita hipertensi.
9. Tipe/Bentuk Keluarga
Tipe keluarga Ny. R adalah Extended family, nuclear family and
anggota keluarga yang lain tinggal dalam satu rumah dan beroirentasi pada
satu kepala keluarga.

10. Suku/Bangsa
Ny. R mengatakan bahwa semua anggota keluarganya berasal dari
suku Jawa. Dalam kehidupan sehari-hari keluarga Ny. R menggunakan bahasa
daerah jawa, Sunda dan Bahasa Indonesia dalam berkomunikasi.

11. Agama
Ny. R mengatakan semua anggota keluarga beragama Islam.

12. Status sosial ekonomi keluarga


Tn. A adalah kepala keluarga dan seorang pegawai wiraswasta dengan
penghasilan ± Rp. 3.500.000,- Rp. 5.000.000/bulan. Penghasilan dibutuhkan
pada pembiayaan kebutuhan sehari-hari dan dibutuhkan untuk keperluan
anaknya yang masih sekolah.

13. Aktivitas reakreasi keluarga


Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi yaitu mengunjungi
tempat rekreasi seperti wahana permainan anak, tempat berenang, dan
mengunjungi saudara..

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tn. A belum memiliki anak, dikarenakan sang istri sedang menjalani
proses perkuliahan.
2. Tugas perkembangan keluarga
a. Tugas perkembangan keluarga yang sudah terpenuhi :
Membantu keluarga bersosialisasi dengan teman dan lingkungan
sekitar rumah.
b. Tugas Perkembangan yang belum terpenuhi :
Pasangan suami istri masih berusaha menyiapkan program kehamilan.
3. Riwayat keluarga inti
Riwayat keluarga inti yaitu Tn. A dan Ny. M bertemu pada saat kuliah
dan menjalin hubungan kemudian direstui oleh kedua belah pihak keluarga
dan memutuskan untuk menikah setelah 1 tahun menjalin hubungan.

C. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Jenis rumah yaitu permanen, status kepemilikin rumah adalah milik
Tn. A dengan jumlah kamar 3, kamar mandi 2, dapur 1, lantai ruang tamu dan
tengah dari keramik. Penataan ruangan serta peralatan alat rumah tangga
tertata baik dan kebersihan rumah cukup bersih. Memiliki sirkulasi udara yang
baik dan ventilasi yang ada terdapat jendela serta pintu rumah pada pagi hari
selalu dalam keadaan terbuka, memiliki air bersih yang berasal dari sumur,
untuk sampah diambil oleh petugas 2xsehari. Sistem sanitasi yang baik dan
memiliki sistem penerangan yang baik dan memiliki pekarangan atau halaman
rumah.

Dapur
Kamar

Kamar
Halaman
Mandi
Kamar
Kamar
Mandi
Kamar

Ruang
Tamu

b. Karakteristik tetangga dan komunitas


Hubungan antar tetangga yang ada di sekitar rumah semuanya ramah
dan saling tolong-menolong satu sama lain. Warga di sekitar juga sering
mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan setiap 1 bulan sekali.
Tetapi semenjak pandemi, kegiatan tersebut sedang tidak dilakukan.
c. Mobilitas geografis keluarga
Sejak dari awal menikah, keluarga sudah memisahkan diri dengan
menetap di rumah pribadi, akan tetapi kembali ke rumah orang tua Tn. A
untuk menemani ibunya.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. A mengatakan mulai bekerja pada pukul 08.00 – 17.00. Biasanya
Ny. M Melaksanakan kuliah dan sesekali mengikuti kegiatan ibu – ibu warga
sekitar, sedangkan Ny. R selalu ikut serta bila ada acara kerja bakti RT
maupun RW. Mengikuti pengajian rutin dan Tn. A mengatakan adanya
perkumpulan keluarga besar setiap setahun sekali pada saat lebaran,
pernikahan dan ulang tahun.
e. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. A mengatakan apabila terdapat kebutuhan yang
mendesak atau bantuan terkait keuangan dan masalah kesehatan, Tn. A yang
berperan untuk memberikan bantuan berupa uang.

D. Struktur Keluarga
1. Pola dan Proses Komunikasi
Keluarga Tn. A dalam kesehariannya baik berkomunikasi
langsung/tidak langsung menggunakan bahasa daerah, dalam keadaan emosi
keluarga Tn. A menggunakan kalimat yang positif. Ny. R selalu berusaha
membangun komunikasi yang baik dengan Tn. D maupun keluarganya.
2. Struktur Kekuatan
Saudara-saudara dari Ny. M dan Tn. D selalu siap membantu apabila
keluarga Tn. D membutuhkan pertolongan. Mereka tidak memikirkan jarak
yang harus dilalui, bagi mereka saudara tetaplah saudara dan saudara harus
saling tolong menolong.
3. Struktur Peran
a. Tn. A
Peran formal: sebagai suami dari istri, sebagai kepala keluarga, pelindung
dan pemberi rasa aman dalam keluarga, sebagai anggota masyarakat.
Peran informal: pengambil keputusan tertinggi di rumah.
b. Ny. M
Peran formal : sebagai istri dari suami, mengurus rumah tangga,
Peran informal : sebagai pendamai antar anggota keluarga.
c. An. R
Peran formal : menjadi orang tua
Peran informal: sebagai penyelaras dan sebagai penguat keluarga.
4. Nilai-nilai dan norma budaya
Tn. A menganut agama Islam dan norma norma kesopanan, norma
agama, norma kesusilaan. Tn. A dan Ny. M bersikap/sopan santun dengan
orang lain. Apabila ada keluarga yang sakit, keluarga mempercayai bahwa ini
adalah cobaan yang Allah berikan agar keluarga dapat lebih kuat. Keluarga
selalu berusaha dan bertawakal saat menghadapi musibah apapun.
E. Fungsi-fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Hubungan antara keluarga baik, mendukung bila ada yang sakit
langsung dibawa ke petugas kesehatan atau rumah sakit.
2. Fungsi sosialisasi
Setiap hari keluarga selalu kumpul di rumah, hubungan dalam keluarga
baik dan selalu mentaati norma yang baik.
3. Fungsi perawatan keluarga
a. Kemampuan keluarga mengenal kesehatan
Ny. R faham akan hal yang dialaminya saat ini dikarenakan Ny. R
lulusan ilmu pemerintahan dan mampu mengatasinya tetapi agak kesulitan
mengatasi rasa nyeri dan menjaga anak jika melakukan sendiri ketika suami
sedang bekerja.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat
Keluarga mengerti tentang masing-masing penyakit yang pernah
mereka derita, apabila mereka mulai merasakan tanda dan gejala, mereka
langsung segera pergi ke puskesmas atau dokter.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Ny. R mengatakan bila keluarganya sakit akan langsung memberikan
pertolongan pertama dan akan membawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga Tn. A menyadari pentingnya kebersihan lingkungan, oleh
sebab itu keluarga selalu menjaga kebersihan rumahnya dengan
membersihkan lingkungan rumah, seperti menyapu, mengepel dan
menguras bak mandi agar tidak menjadi sumber penyebaran penyakit.
e. Kemampuan keluarga mengguanakan fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat
Tn. A dan Ny. R mengatakan sudah mengetahui fasilitas pelayanan
kesehatan, Selama ini keluarga mendapakan pelayanan yang baik oleh
puskesmas. Keluarga juga percaya dengan informasi yang di berikan oleh
puskesmas.
4. Fungsi Reproduksi
Tn. A belum memiliki anak, keluarga mengendalikan dengan
mengikuti program keluarga berencana (KB).
5. Fungsi Ekonomi
Keluarga dapat memenuhi makan yang cukup, pakaian untuk
anak dan biaya berobat.
F. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka panjang (>3 bulan)
Keluarga mengatakan stressor jangka panjang yaitu memikirkan
masalah biaya untuk hidup dan tetap memprioritaskan kebutuhan anaknya.
b. Stressor jangka pendek (<3 bulan)
Ny. R dan Tn. A hanya takut jika sakit dapat merusak focus anak-
anaknya untuk tetap belajar malah membantu mengurus dirinya.
c. Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah
Untuk stress jangka panjang Tn. A berusaha untuk mencukupi
kebutuhannya dengan bekerja keras. Untuk stress jangka pendek, Ny. R
berusaha untuk tidak stress dan beristirahat agar dapat menjaga anaknya
dengan maksimal.
d. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan Tn. A dan Ny. R baik, Bila ada
permasalahan, Tn. A dan Ny. R berusaha untuk selalu menyelesaikannya
dengan bermusyawarah dan tetap tenang dalam berfikir. Namun, keputusan
tertinggi tetap berada di tangan Tn. A sebagai kepala rumah tangga.
e. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam
kepada anak ataupun istrinya ataupun memberikan ancaman-ancaman dalam
menyelesaikan masalah.
G. Pemeriksaan fisik (Anak memakai pengkajian fisik anak)

PEMERIKSAA Tn. A Ny. M Ny. R


N FISIK
UMUM
Penampilan Baik Baik Baik
Umum
Kesadaran Compos mentis Compos mentis Compos mentis
Dapat berpakaian Dapat berpakaian Dapat berpakaian
rapih, dapat rapih, dapat rapih, dapat
Cara berpakaian
mengancingkan mengancingkan mengancingkan
baju dengan sesuai. baju dengan sesuai. baju dengan sesuai.
Mandi 2x sehari Mandi 2x sehari Mandi 2x sehari
Keramas 2hari 1x terkadang hanya 1x terkadang hanya 1x
Gosok gigi setiap sehari sehari
Kebersihan
mandi Keramas 2hari 1x Keramas 2hari 1x
personal
Gosok gigi setiap Gosok gigi setiap
pagi, saat mandi, pagi, saat mandi,
dan saat malam. dan saat malam.
Postur dan cara Postur dan cara Postur normal,
Postur dan cara
berjalan normal. berjalan normal. berjalan normal
berjalan

Bentuk dan Cukup Cukup Cukup


ukuran tubuh
 TD 110/70 mmHg 120/80 mmHg 160/100
 N 80x/menit 84x/menit 86x/menit
 RR 18x/menit 20x/menit 20x/menit
 S 36 oC 36 oC 36,5 oC
Status mental Cara berbicara Cara berbicara Cara berbicara
dan cara normal tidak normal tidak normal tidak
berbicara: terdapat gangguan. terdapat gangguan. terdapat gangguan.
Status emosi Stabil Stabil Stabil
PEMERIKASAAN KULIT
Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak
Kuku
panjang panjang panjang
PEMERIKSAAN KEPALA
Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala
Bentuk
simetris simetris simetris
Distribusi rambut Distribusi rambut Distribusi rambut
merata, tidak merata, tidak merata, tidak
terdapat alopesia, terdapat alopesia, terdapat alopesia,
Rambut
kulit kepala bersih, kulit kepala bersih, kulit kepala bersih,
rambut tidak rotok, rambut rotok, tidak rambut tidak rotok,
tidak bercabang bercabang tidak bercabang
Kedua mata Kedua mata Kedua mata
simetris, simetris, simetris,
konjungtiva an- konjungtiva an- konjungtiva
Mata
anemis, sklera anemis, sklera anemis, sklera
tidak ikterik, tidak ikterik, tidak ikterik,
penglihatan baik. penglihatan baik.
Hidung simetris, Hidung simetris, Hidung simetris,
tidak ada polip, tidak ada polip, tidak ada polip,
Hidung
tidak sinusitis, tidak sinusitis, tidak sinusitis,
penciuman baik. penciuman baik. penciuman baik.
Pendengaran baik, Pendengaran baik, tidak terdapat
Telinga tidak terdapat tidak terdapat serumen
serumen serumen
Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
Mulut ekspresi muka ekspresi muka ekspresi muka
sesuai sesuai sesuai
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Leher pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
Dada Normal, tidak Normal, tidak Normal, tidak
(Pernafasan) terdapat retraksi terdapat retraksi terdapat retraksi
dada, tidak dada, tidak dada, tidak
menggunakan menggunakan menggunakan
bantuan otot napas bantuan otot napas bantuan otot napas
tambahan, bentuk tambahan, bentuk tambahan, bentuk
dada simetris, dada simetris, dada simetris,
pernafasan reguler. pernafasan reguler. pernafasan reguler.
Dada Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
(Cardiovaskuler)
Perut Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
Genetalia dan Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
anus
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan pembengkakan
Ektremitas Atas pada ekstremitas pada ekstremitas pada ekstremitas
dan bawah atas dan atas dan atas dan
ekstremitas bawah, ekstremitas bawah, ekstremitas bawah,
tidak ada luka tidak ada luka tidak ada luka

H. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga


Harapan Ny. R terhadap tenaga kesehatan atau perawat yaitu dapat membantu
masalah-masalah kesehatan yang dialaminya serta dapat membantu memberikan
solusi dan penanganan terhadap masalah kesehatan yang terjadi.

Format Pengkajian Keluarga Mandiri


No Kriteria Ya Tidak Pembenaran
1. Keluarga menerima petugas kesehatan 
2. Keluarga menerima pelayanan 
kesehatan sesuai rencana
3. Keluarga menyatakan masalah 
kesehatan secara benar
4. Keluarga memanfaatkan fasilitas 
kesehatan sesuai anjuran
5. Keluarga melaksanakan perawatan 
sederhana sesuai anjuran
6. Keluarga melaksanakan tindakan 
pencegahan secara aktif
7. Keluarga melaksanakan tindakan 
promotif secara aktif

Kesimpulan :
Keluarga Tn.A Berada pada tingkat kemandirian 4
Kriteria :
Kemandirian 1 : jika memenuhi kriteria 1 s.d 2
Kemandirian 2 : jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
Kemandirian 3 : jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
Kemandirian 4 : jika memenuhi kriteria 1 s.d 7

II. Analisa Data


No Data Penyebab Masalah
1. DS: Ketidakmampuan Manajemen
- Ny. R mengatakan sakit keluarga merawat kesehatan keluarga
kepala dalam mengenal tidak efektif
- Skala nyeri 6 (sedang) masalah anggota
- Ny. R mengatakan ingin keluarga dengan
segara sembuh dari hipertensi.
penyakitnya
- Ny. R mengatakan ikut
kegiatan yang ada warga
sekitar rumahnya
- Ny. R mengatakan selalu
kontrok teratur di klinik
- Ny. R mengatakan siap
mengikuti pola hidup sehat
DO:
- Ny. I kooperatif, konsentrasi
- TTV
TD : 160/100 mmHg
RR : 86x/menit
Nadi : 20x/menit
Suhu : 36,0⁰C

III. Prioritas Masalah

Diagnosa Keperawatan:
1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan kompleksitas
program perawatan/pengobatan
No Kriteria Skor Angka Bobot Perhitungan
tertinggi

1. Sifat Masalah : 2 3 1 2/3x1 = 2/3


1. Aktual
2. Ancaman kesehatan
3. Keadaan sejahtera

2. Kemungkinan masalah dapat diubah : 2 2 2 2/2x2 = 2


1. Mudah
2. Sebagian
3. Tidak dapat

3. Potensial masalah dapat dicegah : 2 3 1 2/3x1 = 2/3


1. Tinggi
2. Sedang
3. Rendah

4. Menonjolnya masalah: 2 2 1 2/2x1 = 1


1. Masalah berat, harus segera
ditangani
2. Ada masalah, tetapi tidak perlu
segera ditangani
3. Masalah tidak dirasakan
Total 4 1/5

IV. Perencanaan Keperawatan


No. Diagnosa Tujuan Intervensi
1. Manajemen kesehatan Setelah dilakukan intervensi 1. Berikan
keluarga tidak efektif b.d keperawatan sebanyak 1 kali penjelasan dan
kompleksitas program kunjungan, keluarga Ny. R diskusikan pada
perawatan/pengobatan mengalami peningkatan tentang keluarga tentang
manajemen kesehatan hipertensi:
- Kemampuan pengertian, tanda
menjelaskan masalah dan gejala, faktor
kesehatan yang dialami yang
cukup meningkat memperngaruhi,
- Aktivitas keluarga cara pencegahan,
mengatasi masalah komplikasi
kesehatan tepat 2. Motivasi atau
anjurkan kepada
keluarga Ny. R
untuk
memeriksakan
secara teratur dan
rutin ke
pelayanan
kesehatan

V. Implementasi Dan Evaluasi


No. Diagnosa Implementasi Evaluasi
1. Manajemen kesehatan 1. Memberikan penyuluhan S: Keluarga Ny. R
keluarga tidak efektif b.d pada keluarga tentang mengatakan cukup
kompleksitas program penyakit hipertensi mengerti tentang
perawatan/pengobatan 2. Menganjurkan pada Hipertensi dan akan
keluarga memeriksakan Ny. control secara rutin
R secara teratur dan minum O: Keluarga tampak
obat secara teratur mengerti dan dapat
3. Memberikan penjelasan menyebutkan 3 dari 5
tentang diet hipertensi tanda hipertensi
A: Masalah teratasi
P: Intervensi
dihentikan

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Hipertensi
Pokok Bahasan : Diet Hipertensi
Sasaran : Ny. R dan keluarga
Waktu : 10 menit
Tanggal : 08 Mei 2022
Tempat : Rumah Ny. R
Penyuluh : Lucky Putra Pamungkas

I. Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan pada Ny. R tentang pengertian hipertensi, tujuan diet hipertensi,
makanan yang diperbolehkan untuk penderita hipertensi, makanan yang dibatasi.
1. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan Ny. R bisa:
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Menjelaskan tujuan diet hipertensi
c. Menjelaskan makanan yang diperbolehkan untuk penderita hipertensi
d. Menjelaskan makanan yang dibatasi
II. Pokok Materi Penyuluhan
a. Pengertian hipertensi
b. Tujuan diet hipertensi
c. Makanan yang diperbolehkan untuk penderita hipertensi
d. Makanan yang dibatasi
III. Kegiatan Penyuluhan
 Metode
Ceramah dan tanya jawab
 Langkah-langkah Kegiatan
Langkah-langkah Alokasi Waktu
1. Pembukaan 2 menit
 Memberi salam
 Perkenalan
 Menjelaskan pokok bahasan
 Menjelaskan tujuan
 Apersepsi
2. Kegiatan inti 5 menit
 Penyampaian materi
 Tanya Jawab dan diskusi
 Kesimpulan
3. Penutup 3 menit
 Evaluasi
 Penyuluh dan saran menyimpulkan
materi
 Memberi salam

IV. Media dan Sumber


 Media
Leaflet
 Sumber
Skripsi dan internet
V. Evaluasi
 Prosedur
Langsung
 Jenis Tes
Lisan

LAMPIRAN
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tingi adalah peningkatan tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHg. Hipertensi
merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling umum dan paling banyak
di alami oleh masyarakat (Kemenkes RI, 2016).

B. Tujuan Diet Hipertensi

1. Membantu menghilangkan garam/air dalam jaringan tubuh.

2. Menurunkan tekanan darah pada penderita Hipertensi.


Contoh Menu
Pagi : nasi, telur dadar, tumis buncis, pepaya
Siang : nasi, pepes ikan mas, oseng tahu, tumis toge, pepaya
Malem : nasi, ikan mas goreng, tempe bacem, tumis kangkung, pepaya

C. Makanan Yang Diperbolehkan Untuk Penderita Hipertensi

a. Beras, kentang, ubi, singkong, terigu

b. Daging ayam/ikan paling banyak 100gr /hari (2 potong sedang), telur


ayam/bebek 1butir /hari.

c. Sumber protein nabati : semua kacang-kacangan dan produk olahannya (tahu


& tempe).

d. Sayuran dan buah-buahan segar.

e. Semua bumbu tanpa mengandung garam.

f. Air putih

D. Makanan Yang Dibatasi

a. Roti, biskuit, kue lain yang dimasak dengan garam/soda

b. Ikan asin, keju, kornet, telur asin, pindang, dengdeng, udang

c. semua kacang yang dimasak dengan garam dapur

d. Acar, asinan sayur dan buah dalam kaleng

e. Keju, margarin, mentega

f. Garam dapur, vetsin, soda kue

g. Kopi dan coklat

Anda mungkin juga menyukai