Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
1. Anisa Dwi Agustin (2019206203042)
2. Adinda Haveana (2019206203039)
3. Diva Maharani (2019206203050)
4. Muhammad Fajri Ikhsan (2019206203060)
5. Muhammad Al Aziz (2019206203059)
6. Tiara Vanessa (2019206203072)

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
2021/2022
A. Data Umum

1. Nama Kepala Keluarga (inisial) : Tn. R


2. Usia Kepala Keluarga : 40th
3. Alamat : Jl. Teratai Rt.06 bakung
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
5. Pekerjaan : Wiraswasta
6. Komposisi Keluarga
Hub Status Imunisasi
Nam Jenis Pendi
No dg Umr Hepatiti
a Kelamin dikan Bcg Polio DPT Campak
KK s
1 Ny.A Perempuan Istri 37th SMA
2 An. Laki – laki Anak 11th SD
D
3 An. I Perempuan Anak 4th -

Genogram:

Keterangan:

Laki-laki
Perempuan

Meninggal
Tinggal serumah

Menikah

Garis keturunan

 Tipe Keluarga
Tipe Keluarga Tn.R adalah keluarga dengan Nuclear Family, dimana dalam keluarga
hanya ada ayah, ibu dan anak.
 Suku Bangsa
Keluarga Tn.R adalah suku Jawa. Kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang sakit
berobat ke klinik ataupun langsung membeli obat ke apotik.
 Agama
Keluarga menganut agama Islam dan menjalankan kewajiban shalat 5 waktu, semua
aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama dan selalu
menjalankan perintahnya.
 Status Sosial Ekonomi Keluarga
Kebutuhan Tn.R dan Ny.A semua terpenuhi dengan tn.R yang bekerja sebagai wiraswasta
dan Ny.A sebagai ibu rumah tangga.
 Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi, salah satu disebabkan
karma aktifitas suami Ny.A yang sibuk bekerja. Dan untuk berkunjung ke keluarga Ny.A
atau Tn.R jarang di lakukan kecuali ada acara – acara penting.

B. Riwayat dan Tahapan Perkembangan


 Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga dengan anak pra sekolah dengan tugas perkembangan keluarga : menanamkan
nilai dan norma agama, mengatur waktu bermain, bersosialisasi, menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan. Ibu mengatakan jarak kelahiran anaknya cukup atau
sesuai sehingga mereka jarang bertengkar dan bisa bermain serta perhatian yang
diberikan cukup oleh kedua orang tua.
 Riwayat Keluarga Inti
Ny.A mengatakan bahwa dulu Ny.A dengan Tn.R adalah pilihan sendiri dan disetujui
oleh orang tua dan akhirnya menikah
 Riwayat Keluarga sebelumnya
Riwayat orang tua dan pihak suami atau istri tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai,
pemabuk ataupun berjudi

C. Lingkungan
 Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Tn.R adalah rumah sendiri dengan luas 6x9 m 2. rumah
terdiri atas 1 lantai dengan tipe permanent, lantai semen di lapisi karpet, keadaan bersih.
Ventilasi dan pencahayaan rumah baik, keluarga memiliki 3 kamar tidur,1 kamar mandi,
dapur serta ruang tamu.

Kmr 1 kmr 2 kmr 3

Ruang tamu wc

dapur

Keterangan :
a. ruang tamu
b. kamar 1
c. Kamar 2
d. Kamar 3
e. Wc
f. Dapur

 Karakteristik Tetangga dan Komunitas


Karna tinggal kawasan kota yang di samping kanan kiri nya rumah tetangga
Lingkungan tetangga umumnya penduduk asli, hubungan antar tetangga cukup baik.
Tn.R mengikuti kegiatan pengajian dilingkungan sekitar dan melakukan jumat berbagi
sedangkan Ny.A juga sama melalukan seperti pengajian. Kehidupan antar tetangga dan
warga sekitar terjalin baik dan saling mengunjungi
 Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn.R pada awalnya tinggal di Bandung, kemudian pindah ke bandar lampung.
Di bandar lampung keluarga Tn.R sudah memiliki rumah sendiri, karena sebelum
pindah mereka sudah membeli rumah.
 Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn.R dan Ny.A aktif dalam kegiatan masyarakat, juga sering mengikuti pengajian
bersama tetangga.
 Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Tn.R tinggal secara mandiri tanpa orang tua, dan mereka mempunyai rumah
sendiri.

D. Struktur Keluarga
 Struktur Peran
 Tn.R adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai wiraswasta. Jika Tn.R sedang hari
libur membantu mengasuh kedua anaknya di rumah
 Ny.A adalah seorang ibu rumah tangga dan merawat kedua anaknya yang masih
balita.
 Dalam pelaksanaan peran masing – masing tidak ada masalah
 Pola Komunikasi Keluarga
Dalam keluarga saling terbuka satu sama lain. Dalam permasalahan yang dihadapi baik
itu masalah keluarga maupun kantor, biasanya Tn.R selalu membicarakan dengan Ny.A.
 Struktur Kekuatan keluarga
Keluarga Tn.R saling menghargai satu sama lain. Saling membantu, serta saling
mendukung. Tin.R dan Ny.A mampu untuk merawat diri sendiri dan memenuhi
kebutuhan sehari – hari. Untuk An. D yang sudah usia 11th dan An. I untuk pemenuhan
kebutuhan sehari – hari ataupun apabila sedang sakit dirawat oleh Ny.A dan dibantu
oleh Tn.R. Apabila ada masalah Ny. A diskusi dengan suami dan meminta nasehat
kepadanya.
 Nilai atau norma budaya
Keluarga Tn.R menerapkan aturan – aturan sesuai dengan ajaran agama Islam dan
mengharapkan ke tiga anaknya nanti menjadi anak yang taat dalam menjalankan agama.
Dalam keluarga diterapkan hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum makan.

E. Fungsi Keluarga
 Fungsi Afektif
Semua Anggota keluarga Tn.R saling menyayangi satu sama lain. Dan apabila ada yang
sakit mereka saling membantu.
 Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn.R menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain. Mereka
membiasakan anak – anak mareka bermain dengan temannya.
 Fungsi Reproduksi
Keluarga sudah tidak ingin mempunyai anak lagi karena menurut keluarga mempunyai
dua orang anak sudah cukup.
 Fungsi Ekonomi
Penghasilan berasal dari Tn.R dan sudah dirasa cukup oleh keluarga untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
 Fungsi Perawatan Kesehatan
Ny.A mengatakan An.D sering demam dan batuk. Apabila demam biasanya dikompres
dan bila kondisi panas tidak turun maka Ny.A menebus obat penurun panas yang
diresepkan dokter. Ibu mengatakan An D sudah diimunisasi lengkap pada waktu bayi.
Ny.A mengatakan An.l belum lengkap imunisasinya. Imunisasi yang belum adalah,
hepatitis B3, campak, BCG. Ny. mengatakan An .l pernah dibawa keklinik karna sedang
demam, sehingga tidak jadi imunisasi dan hanya diberi obat. Ibu mengakui sejak itu
tidak jadi membawa anaknya lagi untuk diimunisasi dengan alasan takut. Ny.A
mengatakan belum mengetahui secara jelas manfaat imunisasi.

F. Tugas Kesehatan Keluarga


 Mengenal Masalah
Tn.R dan Ny.A memahami masalah yang ada dikeluarganya saat ini adalah belum bisa
mengatasi kedua anaknya yang kecanduan bermain gadget. Tetapi Tn.R dan Ny.A
sebagai orang tua akan tetap berusaha untuk mengatasi masalah tersebut.
 Mengambil Keputusan
Keluarga belum bisa mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalahnya,
tetapi apabila terdapat masalah lain dalam keluarga selalu diselesaikan dengan
berdiskusi Bersama untuk mencari penyelesaian masalah.
 Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang sakit berobat ke klinik ataupun langsung
membeli obat ke apotik.
 Modifikasi Lingkungan
Keluarga sudah mampu melakukan modifikasi lingkungan dengan selalu
memperhatikan kebersihan rumah dan juga lingkungan sekitarnya sehingga nyaman
untuk dihuni.
 Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan
Keluarga selalu memanfaatkan fasilitas Kesehatan yang sudah tersedia, karena mereka
tinggal di daerah kota yang cukup mudah untuk menemukan fasilitas Kesehatan yang
cukup lengkap.

G. Stress dan koping keluarga


 Stress jangka pendek dan jangka Panjang
Tn.R dan Ny.A mengatakan tidak mampu menjalani peran sepenuhnya sebagai orang
tua karena belum mampu mengatasi kedua anaknya yang kecanduan bermain gadget.
 Kemampuan keluarga
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan bersama suami. Keluarga
bisanya mencoba mandiri dan menyelesaikan masalah tanpa melibatkan keluarga di
kampung halaman karna Ny.A dan Tn.R tidak mau membuat resah keluarga dengan
keadaan mereka di rantau.
 Strategi Koping
Ny.A mengatakan jika ada masalah selalau mendiskusikan dengan Tn.R sehingga
masukan satu sama lain dapat membantu menyelesaikan masalahnya.
 Strategi adaptasi fungsional
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara – cara keluarga mengatasi masalah
secara mal adaptif

H. Harapan keluarga
Keluarga menyatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap sangat
membantu keluarga dengan masalah yang ada.

I. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan An. D An. I Ny.A Tn.R

Kepala Tidak ada Rambut lebat, Rambut lebat, Rambut lebat,


benjolan, hitam, ikal, LK : hitam, ikal, , hitam, ikal,
kulit kepala 35 cm, bersih bersih dan tidak bersih dan tidak
bersih, dan tidak ada ada benjolan ada benjolan
rambut ikal benjolan

Tanda – tanda N = 80 x/i N = 100 x/i TD = 120/ 90 TD = 140/ 80


vital R = 24 x/i R = 30 x/i N = 80 x/i N = 80 x/i
S = 360C S = 36,50C R = 23 x/i R = 23 x/i
S = 36,50C S = 360C
BB, TB, PJ BB = 30 kg BB = 20 kg BB = 56 kg BB = 68 kg
PJ = 100 cm, PJ = 80 cm, PJ = 160 cm, PJ = 170 cm,
kondisi normal kondisi normal kondisi normal kondisi normal
Mata mata tidak mata tidak mata tidak mata tidak
anemis, secret anemis, secret anemis anemis
tidak ada tidak ada

Hidung Tidak bersekret, Bersekret warna Tidak bersekret, Tidak ada


tidak ada tidak ada kelainan
kelainan bening, kelainan penciuman
penciuman penciuman

Mulut Mukosa lembab, Mukosa lembab, Mukosa lembab, Mukosa lembab,


kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan
menelen = - menelen = - menelen = - menelen = -
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak
ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran
kelenjar linfe kelenjar linfe kelenjar linfe kelenjar linfe
Dada Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung
dan paru normal dan paru normal dan paru normal dan paru normal
Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kembung kembung kembung kembung
Tangan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
turgor baik. LLA turgor baik. LLA turgor baik. turgor baik.
= 15 cm = 10 cm
Kaki Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
turgor baik turgor baik turgor baik turgor baik
Keluhan Rewel
umum

J. Analisa Data

Data Etiologi Masalah Keperawatan


Data Subjektif : Ketidakpercayaan erhadap Koping tidak efektif
kemampuan diri mengatasi
Keluarga mengatakan tidak
masalah anak kecanduan
mampu mengatasi masalah bermain gadget
kedua anaknya yaitu
kecanduan bermain gadget

Data Objektif :
Orang tua terlihat belum
mampu memenuhi peran
sepenuhnya yang
diharapkan

K. Diagnosa Keperawatan
Koping tidak efektif b.d ketidakpercayaan terhadap kemampuan diri mengatasi masalah

L. Skoring Data

Kriteria Skor Bobot Hasil Skoring Pembenaran


1. Sifat Masalah Masalah dikatakan kurang
karena koping keluarga tidak
a. tidak/kurang sehat 3 1 3/3 x 1 = 1
efektif
b. ancaman kesehatan 2
c.keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan Masalah dikatakan tidak
masalah yang dapat terlalu mudah diubah karena
diubah sang anak sudah kecanduan,
a. mudah 2 2 1/2 x 2 = 1 tetapi dengan adanya system
pendukung pasti akan
tertangani
b. Sebagian 1
c. cepat 0
3. Potensi masalah Masalah dikatakan sulit
untuk dicegah dicegah karena keluarga sulit
a. tinggi 3 1 1/3 x 1 = 1/3 untuk memperbaiki koping
b. cukup 2
c. rendah 1
4. Menonjolnya Masalah tidak perlu diatasi
masalah segera karena masalah tidak
a. masalah berat dan 2 1 2/2 x 1 = 1 terlalu menonjol
harus segera ditangani
b. ada masalah,tidak 1
perlu segera ditangani
c. masalah tidak 0
dirasakan
Total 3 1/3

M. Rencana Asuhan Keperawatan

Diagnosa Keperawatan Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan


(SDKI) (SLKI) (SIKI)
TUM TUK Kriteria Hasil
Koping Tidak Efektif Mengajarkan - Kemampuan Dukungan Pengambilan
Mengetahui
(D.0096) keluarga memenuhi Keputusan
apakah
tentang strategi peran sesuai Observasi :
keluarga sudah
Definisi : ketidakmampuan koping yang usia cukup - Identifikasi persepsi
menerapkan
menilai dan merespon efektif meningkat mengenai masalah saat
strategi koping
stressor dan/ - Perilaku koping pembuatan keputusan
yang efektif
ketidakmampuan adaptif Kesehatan
menggunakan sumber- meningkat Terapeutik :
sumber yang ada untuk - Verbalisasi - Fasilitasi mengklarifikasi
mengatasi masalah pengakuan nilai dan harapan yang
masalah membantu membuat pilihan
Penyebab : meningkat - Diskusikan kelebihan dan
1. Ketidakpercayan - Verbalisasi kekurangan dari setiap
kemampuan diri kelemahan diri solusi
mengatasi masalah cukup - Fasilitasi melihat situasi
meningkat secara realistic
Gejala dan Tanda - Perilaku asertif - Fasilitasi pengambilan
mayor: menurun keputusan secara kolaboratif
Subjektif : - Verbalisasi - Hormati hak pasien untuk
Mengungkapkan tidak menyalahkan menerima atau menolak
mampu mengatasi masalah orang lain informasi
menurun Edukasi :
Objektif : - Verbalisasi - Informasikan alternative
1. Tidak mampu memenuhi rasionalisasi solusi secara jelas
peran yang diharapkan kegagalan - Berikan informasi yang
2. Menggunakan menurun diminta pasien
mekanisme koping yang
tidak sesuai

Gejala dan Tanda minor:


Subjektif :
1. Tidak mampu memenuhi
kebutuhan dasar
2. Kekhawatiran kronis

Objektif :
1. Penyalahgunaan zat
2. Memanipulasi orang lain
untuk memenuhi
keinginannya sendiri
3. Perilaku tidak efektif
4. Partisipasi social kurang

N. Implementasi dan Evaluasi Asuhan Keperawatan

No. Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


1. Koping tidak efektif Observasi : S:
Keluarga mengatakan sudah
- Mengidentifikasi persepsi
mulai mampu mengatasi
mengenai masalah saat masalah anaknya yang
kecanduan gadget
pembuatan keputusan
O:
Kesehatan Keluarga tampak mulai
Terapeutik : percaya diri untuk mengatasi
masalah
- Memfasilitasi
mengklarifikasi nilai dan A:
Masalah Sebagian teratasi
harapan yang membantu
membuat pilihan P:
Intervensi dilanjutkan
- Mendiskusikan kelebihan
dan kekurangan dari setiap
solusi
- Memfasilitasi melihat
situasi secara realistic
- Memfasilitasi pengambilan
keputusan secara kolaboratif
- Mengormati hak pasien
untuk menerima atau
menolak informasi
Edukasi :
- Mengnformasikan
alternative

Anda mungkin juga menyukai