PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
MEI HARIDINI ARMAYATI
NPM: 2019206203131P
i
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA
PASIEN KANKER PAYUDARA DAERAH DESA SUKAPURA
BEREMPAT DI PUSKESMAS SRAGI TAHUN 2020
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
MEI HARIDINI ARMAYATI
NPM: 2019206203131P
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Proposal :
( )
iii
MOTTO
(Penulis)
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Hidayah dan
Karunia-Nya, sehingga penyusunan proposal penelitian yang berjudul
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA
PASIEN KANKER PAYUDARA DAERAH DESA SUKAPURA
BEREMPAT DI PUSKESMAS SRAGI TAHUN 2020, dapat saya selesaikan.
Penyelesaian proposal penelitian ini juga berkat dorongan dan bantuan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini perkenankan penulis menghaturkan rasa
terimakasih kepada yang terhormat :
1. , selaku Rektor Universitas Muhammaduyah Pringsewu
2. , selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu.
3. , selaku Ketua Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Pringsewu.
4. , selaku dosen pembimbing.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan proposal Skripsi ini
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga Allah SWT berkenan membalas kebaikan serta bantuan yang telah di
berikan dan semoga Proposal ini dapat dijadikan pedoman untuk melakukan
penelitian.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih banyak kekurangan
untuk itu, penulis sangat mengharapkan masukan serta saran yang membangun
guna perbaikan selanjutnyya. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita
semua. Amin.
v
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian............................................................................. 9
D. Manfaat penelitian............................................................................ 10
vi
C. Rancangan Penelitian......................................................................... 54
D. Subyek Penelitian............................................................................... 55
E. Variabel Penelitian............................................................................. 56
F. Definisi Operasional Variabel............................................................ 56
G. Alat Ukur............................................................................................ 57
H. Pengumpulan Data dan Pengolahan Data........................................... 59
I. Analisis Data....................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang saat ini sering terjadi
pada wanita di seluruh dunia, baik negara maju ataupun negara berkembang.
Kanker payudara terjadi kurang lebih 2,1 juta wanita tiap tahunnya dan juga
sekitar 15% dari semua kematian akibat kanker pada wanita disebabkan oleh
kanker payudara (WHO, 2018). Di Amerika terdapat satu dari delapan wanita
mengalami kanker payudara, lalu ada sebanyak 268.600 kasus baru yang
terjadi akibat kanker payudara pada tahun 2019 (American et al., 2020).
wanita setelah kanker serviks. Menurut data dari kemenkes 2018, diperkirakan
angka terjadinya kanker payudara adalah 42,1 per 100.000 penduduk dengan
Barat dengan jumlah 763 dan tumor payudara 6109. Kemudian provinsi
423, dan tumor bayudara berjumlah 2082, Kemudian Kalimantan Utara dengan
1
terbanyak ke-3 sebanyak 133 curiga kanker serviks dan Tumor payudara 295
Riskesdas 2018 berjumlah 2,03% atau 32.642 ibu dengan kanker payudara.
Lampung, 2018)
Lampung, dimana tahun 2019 telah ditemukan 89 curiga kanker dan 551
perempuan usia 30-50 tahun tertinggi berada di Kota Bandar Lampung yaitu
sebesar 24,2 % diikuti Kabupaten Tulang Bawang sebesar 10,5% dan Way
Kanan sebesar 8,2% dan Lampung Selatan sebesar 7,3% (Profil kesehatan
antaranya terdeteksi sebagai tumor ganas (kanker), dan 372 lainnya tumor
getah bening). Limfoid juga banyak ditemukan, totalnya ada 320 kasus.
Rincinya, 96 kasus sebagai kanker (tumor ganas), 207 tumor jinak dan 17
kasus terinfeksi. Sedangak tumor jaringan lunak ada 309 kasus, dengan yang
2
ditemukan ganas sebanyak 98 kasus. Jenis penyakit tumor lain yang sering
didapati yakni seperti ovarium (92 kasus), tumor leher (229 kasus), tumor
antrum (55 kasus), tumor paru (64 kasus), prostat (63 kasus), dan serviks (80
sehingga terjadi pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali
yang terjadi pada jaringan payudara. Bahkan dalam kondisi yang buruk sel-sel
didiagnosis dengan sebuah penyakit yang ganas dan sulit disembuhkan serta
memiliki prognosis yang buruk, tentu tidak mudah untuk menjalani kehidupan
masalah akibat kanker dan terapi salah satunya nyeri yang berat. Hal ini
mereka.
Depresi adalah perasaan sedih dan tertekan yang menetap dan dalam
3
waktu kurang lebih 2 minggu. Depresi merupakan gangguan alam perasaan dan
pikiran dari seseorang yang mempengaruhi makan, tidur, rasa ingin menyendiri
dan memikirkan banyak hal (Beck et al., 2009). Hal ini dapat menyebabkan
berbagai masalah, baik masalah fisik atau masalah emosional yang dapat
jarang terdiagnosis dan bila tidak diobati yang akan menyebabkan gangguan
fisik, sosial dan mengganggu psikosial. Depresi adalah keadaan emosi yang
berharga, penarikan, serta penurunan energi dan minat dalam kegiatan. Depresi
ditandai dengan gejala seperti insomnia, kehilangan nafsu makan, murah sedih,
4
berada pada fase ingin menyerah pada pengobatan yang sedang mereka jalani
dan ingin bunuh diri (Shakeri et al., 2016). Hasil dari penelitian yang dilakukan
dilakukan Golden-Kreutz & Andersen (2004) mengatakan bahwa 59% dari 210
hal itu dikarenakan pasien kehilangan salah satu atau kedua payudaranya.
depresi dan setengah dari angka tersebut cenderung ingin bunuh diri (Khan et
al., 2016). Depresi pada pasien yang menjalani mastektomi dikarenakan pasien
merasa bahwa identitas mereka sebagai seorang wanita telah hilang, serta
pasien merasa bahwa bentuk payudaranya tidak bagus atau tidak indah lagi, hal
Hal serupa juga terjadi pada pasien yang menjalani prosedur pengobatan
pasien akan merasakan efek samping pada fisik mereka seperti rambut rontok,
mual dan muntah yang berkepanjangan, diare, kulit kering serta pucat sehingga
pada fisiknya dan membuat citra diri nya rendah maka pasien akan cenderung
mengalami depresi.
5
Proses pengobatan yang panjang, tentu membutuhkan biaya yang cukup
besar baik untuk pengobatan itu sendiri maupun kebutuhan finansial pasien.
penyakit, tentu saja ini akan berdampak pada kesehatan mental pasien, apalagi
jika pasien seorang ibu rumah tangga yang tidak memiliki penghasilan. Hal itu
depresi. Menurut penelitian Hassan et al., (2015) selalu ada kaitan antara
tinggi.
depresi adalah nyeri yang bersifat kronis. Nyeri merupakan gejala yang paling
umum dan sering yang dirasakan oleh pasien kanker, nyeri menyebabkan
pasien tidak nyaman dan tidak dapat tidur atau beristirahat dengan tenang.
Penelitian yang dilakukan oleh Sheng et al., (2017) mengatakan bahwa pasien
dengan nyeri kronis mengalami 85% depresi. Nyeri ditemukan terkait secara
signifikan dengan depresi, dan ketika keparahan nyeri meningkat maka risiko
kesehatan fisik saja sehingga masalah psikologis pada pasien sering terabaikan.
6
seperti depresi sering dialami pada pasien kanker payudara selama perjalanan
penyakit ini. Pasien dihadapkan dengan masalah seperti rasa takut dengan
nyeri.
hidupnya tidak berguna, kehilangan kepercayaan diri dan merasa tidak ada
orang lain apalagi dengan orang yang mereka anggap dekat, termasuk
Depresi disebabkan oleh banyak faktor meliputi faktor lingkungan dan faktor
dukungan sosial merupakan bantuan yang diperoleh dari orang lain seperti
oleh keluarga, teman dan orang disekitar pasien dapat mempengaruhi tingkat
depresi pada pasien yaitu sekitar 29,49%. Seseorang yang menderita kanker
keluarga serta orang-orang yang mereka anggap dekat untuk membantu mereka
7
untuk dapat hidup dalam kondisi ini ( menderita kanker payudara ) dengan
dukungan sosial dengan depresi yang dialami oleh pasien kanker payudara,
semakin kurang dukungan sosial yang mereka dapatkan, maka semakin tinggi
payudara nya dan merasa tidak percaya diri, kehilangan semangat hidup,
merasa tidak berguna dan tidak ada harapan hidup lagi hal ini merupakan
gejala dari depresi. Pasien mengatakan bahwa dia tidak suka menjalani
menjalani pengobatan di rumah sakit karena berisik ia tidak bisa tidur dengan
tidak percaya diri, tidak nafsu makan, serta tidak semangat dan pasien tampak
8
murung tetapi, tidak menghabiskan makanannya, pasien mengatakan tidak
2020.
B. Rumusan Masalah
apakah ada hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pada pasien
2020?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2020.
9
pada pasien kanker di Desa Sukapura Berempat Di Puskesmas Sragi
tahun 2020.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Aplikatif
payudara.
10
b. Bagi Institusi Universitas Muhammadiyah Pringsewu
11
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Dukungan Sosial
sosial sebagai dukungan atau bantuan yang berasal dari orang lain seperti
teman, tetangga, teman kerja dan orang- orang lainnya (Sari, 2011).
nasehat verbal maupun non verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang
ataupun materi yang didapat dari hubungan sosial akrab yang dapat
12
Rook mendefinisikan dukungan socialsebagai salah satu fungsi
ahli Cobb, 1976; Gentry and Kobasa, 1984; Wallston, Alagna and
Devellis, 1983; Wills, 1984 : dalam Sarafino, 1998 dalam Sari, 2011)
dukungan sosial dapat dilihat sebagai fakta sosial atas dukungan yang
adalah dukungan atau bantuan yangh berasal dari orang yang memiliki
dukungan ini dapat berupa infomasi, tingkah laku tertentu, ataupun materi
13
2. Faktor- faktor yang mempengaruhi dukungan social
a. Kebutuhan fisik
b. Kebutuhan social
Dengan aktualisasi diri yang baik maka seseorang lebih kenal oleh
penghargaan.
c. Kebutuhan psikis
rasa ingin tahu, rasa aman, perasaan religius, tidak mungkin terpenuhi
14
3. Cakupan dukungan social
berdasarkan kuantitas).
(2014), ada 2 sumber dukungan sosial yaitu sumber artifisial dan sumber
natural.
15
a. Dukungan sosial artificial
suami dan kerabat), teman dekat atau relasi.Dukungan sosial ini bersifat
non- formal.
c. Sumber dukungan sosial yang natural berakar dari hubungan yang telah
berakar lama.
16
e. Sumber dukungan sosial yang natural terbebas dari beban dan label
psikologis .
dukungan sosial yang natural terbebas dari beban dan label psikologis
terbagi atas:
17
instrumental, emosional dan kebersamaan dalam menghadapi berbagai
korban kekerasan.
18
jawabkan secara ilmiah.Hal ini berkaitan dengan faktor- faktor yang
sosial. Dukungan yang diterima melalui sumber yang sama akan lebih
berdiri sendiri- sendiri, namun satu sama lain saling berhubungan. Adapun
19
aman. Jenis dukungan sosial semacam ini memungkinkan seseorang
sering dan umum adalah diperoleh dari pasangan hidup atau anggota
keluarga atau teman dekat atau sanak saudara yang akrab dan memiliki
ini dapat berasal dari keluarga atau lembaga atau instansi atau
20
d. Ketergantungan yang dapat diandalkan (Reliable alliance)
e. Bimbingan (Guidance)
sosial ini bersumber dari guru, alim ulama, pamong dalam masyarakat,
hidup.
21
mempunyai kecenderungan lebih sedikit untuk stres dibandingkan
Friedman, 2014).
oleh orang disekitar pasien, baik dari keluarga, teman dan masyarakat
22
maka seseorang akan mengatasi rasa cemasnya terhadap pembedahan yang
kecemasan.
23
a. Dukungan yang tersedia tidak dianggap sebagai sesuatu yang
membantu. Hal ini dapat terjadi karena dukungan yang diberikan tidak
cukup, individu merasa tidak perlu dibantu atau terlalu khawatir secara
individu.
diperhatikan.
24
9. Dukungan Sosial pada depresi penderita kanker payudara
a. Dukungan emosional
25
saat menjalani pengobatannya. Keberadaan dukungan emosional dari
partisipasi keluarga maka pasien tidak akan merasa sendiri dan akan
b. Dukungan penghargaan
(Suharsono, 2006).
c. Dukungan instrumental
karena jarak dari rumah sampai rumah sakit jauh atau biaya selama
bantuan langsung misal berupa bantuan uang bisa juga berupa bantuan
26
untuk dapat terus menjalani kemoterapi (Alle, Hardjanta & Suharsono,
2006).
d. Dukungan informasi
B. Kanker Payudara
1. Pengertian kanker
dan disebut sebagai tumor. Tumor merupakan istilah yang dipakai untuk
27
pembuluh getah bening. Penjalarannya kejaringan lain disebut sebagai
yang tumbuh secara cepat, ada yang tumbuh tidak terlalu cepat, seperti
air susu) saluran kelenjar (saluran air susu) dan jaringan penunjang
diferensiasi sehingga sel itu tumbuh dan berkembang biak tanpa dapat
28
Keterangan :
II Lateral bawah
IV Medial bawah
terkena kanker payudara, penyakit ini juga bisa terjadi pada laki-laki
29
didiagnosis menderita kanker payudara sebanyak 269.730 perempuan
pembengkakan.
e. Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari putting atau keluar air susu
pada wanita yang tidak sedang hamil atau tidak sedang menyusui.
4. Diagnosis
5. Anamnese
30
metastasis (nyeri tulang, sakit kepala, sesak, batuk, dan lain-lain).
6. Pemeriksaan Fisik
7. Pemeriksaan Penunjang
tulang.
8. Stadium
belumteraba.
31
b. Stadium II : Sama dengan stadium I, hanya besar tumor 2,5-5 cm dan
sudah adasatu atau beberapa kelenjar getah bening (KGB) aksila yang
c. Stadium IIIA : Tumor sudah meluas dalam payudara (5-10 cm) tapi
melekat pada kulitatau dinding dada, kulit merah dan edema (lebih dari
e. Stadium IV : Tumor seperti pada yang lain ( stadium I,II dan III),
a. Pencegahan Primordial
dasar dari kebiasaan, gaya hidup dan faktor risiko lainnya. Upaya
pencegahan ini sangat kompleks dan tidak hanya merupakan upaya dari
32
masyarakat merasa bahwa rokok itu suatu kebiasaan yang kurang baik,
b. Pencegahan Primer
kanker payudara.
33
(fitoestrogen). Estrogen nabati ini akan menempel padareseptor
8) Hindari stress.
9. Pencegahan Sekunder
berisiko tinggi terhadap kanker payudara, dan deteksi dini pada individu
34
saat pengaruh hormonal ini seminimal mungkin atau setelah
tinggi.
kiri.
(radius 0,5 cm) masih dalam stadium dini.Waktu yang tepat untuk
35
melakukan pemeriksaan mammografi pada wanitaproduktif adalah
hari 1-14 dari siklus haid (menstruasi) atau dua minggu sebelum
keterlibatan KGBregional.
36
positif menderita kanker payudara . Penanganan yang tepat penderita
pembengkakan.
a. Operasi
d. Lumpektomi
37
diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanyalumpektomi
e. Mastektomi
f. Radioterapi
sebelum operasi.
g. Kemoterapi
sel kanker tidak hanya pada payudaratapi juga seluruh tubuh. Efek
38
kemoterapi.Efek samping ini dapat dikontrol dengan pemberian obat.
praoperasi
h. Terapi Hormonal
IV.
penderita kanker dan yang telah menjalani tindakan operasi. Berbagai reaksi
1. Kecemasan (anxiety)
39
kecemasan tersebut lazimnya mengenai hal finansial, kekhawatiran tidak
2. Ketergantungan (dependency)
3. Depresi
Perasaan depresi, murung, lesu tiada gairah dan semangat, mudah sedih,
terutama bagi mereka yang semasa sehatnya adalah orang yang aktif dan
kreatif. Maka dengan penyakit dan operasi yang diajalaninya itu, seolah
4. Hypochondriasis
terdapat pada menderita sesudah keluar dari rumah sakit, merupakan suatu
mengharapkan bahwa penyakitnya itu amat serius dan tidak mungkin lagi
dari rumah sakit dan dapat kembali bekerja namun ia memakai keluhan
40
hypochondri itu sebagai alasan untuk tidak bekerja, dan menginginkan
5. Paranoid
suatu “hukuman” bagi dirinya, dan dihantui oleh bagian tubuh tersebut.
6. Obsesi-Kompulsi
adalah otot yang mengatur membuka dan menutup lubang dubur. Dengan
diri. Beberapa hal berikut ini memperbesar resiko penderita kanker melakukan
41
3. Menurunnya kesadaran (delirium)
5. Kelelahan
6. Kecemasan
banyak penderita kanker dan juga penderita HIV/AIDS yang ingin mengakhiri
euthanasia ini dilakukan oleh tim dokter yang terdiri dari psikiater, dokter
anestesi dan ahli bedah, atau yang disebut dengan istilah PAS (Patient Assisted
Suicide),syaratnya adalah:
1. Psikiater sudah tidak mampu lagi mengatasi depresi dan rasa putus asa
penderita
42
penderitaan penderita yang sudah dalam stadium terminal (suatu keadaan yang
psikoreligi. Dengan terapi ini dimaksudkan agar penderita pasrah dan dengan
kepada penderita bahwa yang mati itu adalah jasadnya, sedangkan ruhnya
D. Depresi
1. Pengertian
Depresi adalah suatu penyakit jiwa dengan gejala utama sedih, yang
biasanya dikaitkan dengan perasaan sedih, murung, putus asa, merana dan
tidak bahagia. Depresi dapat juga berupa sekumpulan gejala atau sindroma
2012).
43
2. Penyebab Depresi
Menurut Uila (2019) depresi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal antara
kemoterapi.
alasan lainnya.
ekstrim.
44
Depresi juga berhubungan dengan aktivitas mental yang berlebihan
(Husaeni, 2014).
a. ikatan antara ibu dan anak yang tidak memberikan rasa aman,
c. dalam hal ini ibu tidak melakukan komunikasi yang baik untuk dapat
memberikan,
sahabat akan memunculkan depresi pada remaja karena pada masa remaja
teman, remaja dapat berbagi apa saja yang menjadi permasalahannya. Ada
a. Faktor internal
45
2) Maturitas Individu yang memiliki kematangan kepribadian lebih
kecemasan.
Sundeen, 2006).
adalah orang yang penyabar, tenang, teliti dan rutinitas (Stuart &
Sundeen, 2006).
46
6) Lingkungan dan situasi Seseorang yang berada pada lingkungan
diperhatikan dan dicintai oleh orang lain, merasa dirinya dianggap dan
47
dan penyuluhan terhadap penurunan tingkat kecemasan pada
pasien.
3. Gejala
seorang sahabat akan memunculkan depresi pada remaja karena pada masa
permasalahannya
4. Tingkatan Depresi
lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan
menurunnya aktivitas.
biasa dilakukannya.
48
b. Depresi sedang Gejalanya:
lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan
menurunnya aktivitas
1) Mood depresif
lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan
menurunnya aktivitas
8) Tidur terganggu
49
9) Disertai waham, dan halusinasi
5. Pengukuran Depresi
yang dialami seseorang. Tingkatan depresi ini bisa diukur dengan banyak
Anxiety Stres Scale 42 (DASS) terdiri dari 42 item dan Depression Anxiety
digambarkan sebagai stres. DASS dapat digunakan baik itu oleh kelompok
a. Skala depresi terdapat pada pernyataan nomor 3, 5, 10, 13, 16, 17, 21,
50
b. Skala kecemasan terdapat pada pernyataan nomor 2, 4, 7, 9, 15, 19,
c. Skala stress terdapat pada pernyataan nomor 1, 6, 8, 11, 12, 14, 18, 22,
pengkategoriannya adalah :
51
E. Kerangka Teori
riset berasal atau dikaitkan (Notoatmodjo, 2010). Dari uraian diatas, maka
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Sumber: (Smeltzer & Bare (2009) & Hawari, 2012), Sarafino (2013
52
F. Kerangka Konsep
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
G. Hipotesis Penelitian
Ha :Ada hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat depresi pada pasien
H0 :Tidak ada hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat depresi pada
53
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
C. Rancangan Penelitian
yang dilakukan sesaat, artinya objek penelitian diamati hanya satu kali dan
54
variabel independen dengan variabel dependen maka pengukurannya
1. Populasi
2. Sampel
Puskesmas Sragi.
3. Teknik Sampling
55
responden pada saat itu juga.
Kriteria inklusi:
4. Kooperatif
E. Variabel Penelitian
Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
56
Independen
2. dukungan Kuesioner Mengisi 0: kurang (jika Ordinal
Tindakan atau
sosial kuesioner nilai ≤ mean /
perbuatan yang
median)
dilakukan oleh
1: baik (jika
orang lain dalam
nilai > mean
hal ini adalah
median)
keluarga pada
penderita yaitu:
a. Dukungan
emosional
b. Dukungan
penghargaan
c. Dukungan
instrumenta
d. Dukungan
informasi
G. Alat ukur
data. Karena berupa alat, maka pada penelitian ini instrumen yang digunakan
hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat depresi pada pasien kanker,
emosional.
57
Kuesioner berasal dari penelitian Simbolon, dangan 16 pernyataan
responden menjawab sangat sering diberi nilai (4), sering diberi nilai
(3), jika menjawab jarang diberi nilai (2) dan jika menjawab tidak
2. Kuesioner Depresi
depresi penilaian dilihat dari tanda (√) pada lembar jawaban responden,
pengkategoriannya adalah :
Depresi
Normal 0-9
Ringan 10-13
Sedang 14-20
Berat 21-27
Sangat berat > 28
Sumber : Hawari (2013).
58
H. Pengumpulan dan Pengolahan data
1. Pengumpulan data
sampling.
sebenarnya.
2. Pengolahan Data
langkah yang penting hal ini disebabkan karena data yang diperoleh
59
informasi apapun dan belum siap untuk disajikan. Untuk memperoleh
penyajian data sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang baik,
a) Editing
pertanyaan konsisten
b) Coding
c) Processing
bahwa data telah bersih dari kesalahan, baik pada waktu pengkodean
60
d) Cleaning Data
I. Analisa Data
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
61
kemaknaan hubungan antara 2 variabel (Hastono, 2016), yaitu :
diketahui dari nilai Odd Ratio (OD), nilai Odd ratio hanya berlaku
62
DAFTAR PUSTAKA
Agung, G., Guntari, S., Luh, N., & Suariyani, P. (2016). Vol.3 No.1: Arc. Com.
Health • Juni, 3(1), 24–35. American, A.-, Asian, F., & Jewish, A. (2020).
U.S. Breast Cancer Statistics. 1–2.
Erdem, K., & Apay, S. E. (2014). A Sectional Study: The Relationship between
Perceived Social Support and Depression in Turkish Infertile Women.
Hassan, M. R., Shah, S. A., Ghazi, H. F., Mujar, N. M. M., Samsuri, M. F., &
Baharom, N. (2015). Anxiety and depression among breast cancer patients
in an urban setting in Malaysia. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention,
16(9), 4031–4035. https://doi.org/10.7314/APJCP.2015.16.9.4031
63
Asian Pacific Journal of Cancer Prevention (Vol. 19, Issue 1, pp. 1–7).
Asian Pacific Organization for Cancer Prevention.
https://doi.org/10.22034/APJCP.2018.19.1.1
Jiwo, T. (2013). Depresi: Panduan bagi Pasien, Keluarga dan Teman Dekat.
Kemenkes RI. (2018). Hari Kanker Sedunia. Diakses pada tanggal 29 september
2019 dari http:www.depkes.go.idarticleview19020100003hari-
kankersedunia-2019.html
Khan, S., Khan, N. A., Rehman, A. U., Khan, I., Samo, K. A., & Memon, A. S.
(2016). Levels of depression and anxiety post-mastectomy in breast cancer
patients at a public sector hospital in Karachi. Asian Pacific Journal of
Cancer Prevention, 17(3), 1337–1340.
https://doi.org/10.7314/APJCP.2016.17.3.1337
Kim, M. Y., Lee, M. J., & Kang, S. G. (2016). The effects of social support on
stress and depression in breast cancer patients. International Journal of
BioScience and Bio-Technology, 8(3), 159–170.
https://doi.org/10.14257/ijbsbt.2016.8.3.17
Klungrit, S., Thanasilp, S., & Jitpanya, C. (2019). Supportive care needs: An
aspect of Thai women with breast cancer undergoing chemotherapy.
European Journal of Oncology Nursing, 41, 82–87.
https://doi.org/10.1016/j.ejon.2019.05.008
Mancino, M., Callari, A., Mauri, M., Miniati, M., Bracci, G., Dell’osso, L., &
Greco, C. (n.d.). Treatment of depression in patients with breast cancer: a
critical review.
Okugawa, Y., Toiyama, Y., Yamamoto, A., Omura, Y., Kusunoki, K.,
64
Kusunoki, Y., Iwata, T., Fujikawa, H., Yasuda, H., Okita, Y., Yokoe, T.,
Hiro, J., Araki, T., & Kusunoki, M. (2019). P1-001MicroRNA-9
methylation reflect epigenetic drift and identify patients with risk for C-
associated colorectal neoplasia. Annals of Oncology, 30(Supplement_6).
https://doi.org/10.1093/annonc/mdz343
Rasjidi, I. (2013). Buku Ajar Onkologi Klinik (W. Nugroho (ed.)). Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Shakeri, J., Golshani, S., Jalilian, E., Farnia, V., Nooripour, R., Alikhani, M., &
Yaghoobi, K. (2016). Studying the Amount of Depression and Its Role in
Predicting the Quality of Life of Women With Breast Cancer. Asian Pacific
Journal of Cancer Prevention, 17(2), 643–646.
https://doi.org/10.7314/APJCP.2016.17.2.643
Sheng, J., Liu, S., Wang, Y., Cui, R., & Zhang, X. (2017). The Link between
Depression and Chronic Pain: Neural Mechanisms in the Brain. In Neural
Plasticity (Vol. 2017). Hindawi Limited.
https://doi.org/10.1155/2017/9724371
Trindade, I. A., Ferreira, C., Borrego, M., Ponte, A., Carvalho, C., &
PintoGouveia, J. (2018). Going beyond social support: Fear of receiving
65
compassion from others predicts depression symptoms in breast cancer
patients. Journal of Psychosocial Oncology, 36(4), 520–528.
https://doi.org/10.1080/07347332.2018.1440275
Uchino, B. N., Bowen, K., & Kent, R. (2015). Social Support and Mental
Health. In Encyclopedia of Mental Health: Second Edition (pp. 189–195).
Elsevier Inc. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-397045-9.00117-8
Wang, X., Cai, L., Qian, J., & Peng, J. (2014). Social support moderates stress
effects on depression. International Journal of Mental Health Systems, 8(1).
https://doi.org/10.1186/1752-4458-8-41
Wondimagegnehu, A., Abebe, W., Abraha, A., & Teferra, S. (2019). Depression
and social support among breast cancer patients in Addis Ababa, Ethiopia.
BMC Cancer, 19(1). https://doi.org/10.1186/s12885-019-6007-4
World Health Organiation. (2018). Early Detection Breast Cancer. Diakses pada
tanggal 2 September 2019 dari
https:www.who.intcancerpreventiondiagnosis-screeningbreast-
canceren
Wu, S. F. V., Young, L. S., Yeh, F. C., Jian, Y. M., Cheng, K. C., & Lee, M. C.
(2013). Correlations among social support, depression, and anxiety in
patients with type-2 diabetes. Journal of Nursing Research, 21(2), 129–138.
https://doi.org/10.1097/jnr.0b013e3182921fe1
66
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK
67
E. Manfaat
Berpartisipasi dalam penelitian ini, Anda akan mengetahui manfaat dari
tindakan yang diberikan.
F. Kerahasiaan
Tidak ada informasi pribadi akan disertakan pada kuisioner. Data kuisioner
dikembalikan secara anonim dan tanggapan elektronik tidak dapat dilacak ke
pengirim.
68
PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Sragi, 2020
(.......................................................)
Tandatangan dan nama jelas responden
69
KUESIONER
TES DASS 42
Petunjuk Pengisian
Kuesioner ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan pengalaman
Saudara/i dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari. Terdapat empat pilihan jawaban
yang disediakan untuk setiap pernyataan yaitu:
0 : Tidak sesuai dengan saya sama sekali, atau tidak pernah.
1 : Sesuai dengan saya sampai tingkat tertentu, atau kadang kadang.
2 : Sesuai dengan saya sampai batas yang dapat dipertimbangkan, atau lumayan
sering.
3 : Sangat sesuai dengan saya, atau sering sekali.
Selanjutnya, Saudara/i diminta untuk menjawab dengan cara memberi tanda silang (X)
pada salah satu kolom yang paling sesuai dengan pengalaman Bapak/Ibu/Saudara selama
satu minggu belakangan ini. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah, karena itu
isilah sesuai dengan keadaan diri Saudara/i yang sesungguhnya, yaitu berdasarkan
jawaban pertama yang terlintas dalam pikiran Saudara/i
No PERNYATAAN 0 1 2 3
1 Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah karena hal-hal sepele.
2 Saya merasa bibir saya sering kering.
3 Saya sama sekali tidak dapat merasakan perasaan positif.
Saya mengalami kesulitan bernafas (misalnya: seringkali terengah-
4 engah atau tidak dapat bernafas padahal tidak melakukan aktivitas
fisik sebelumnya).
5 Saya sepertinya tidak kuat lagi untuk melakukan suatu kegiatan.
6 Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi.
7 Saya merasa goyah (misalnya, kaki terasa mau ’copot’).
8 Saya merasa sulit untuk bersantai.
Saya menemukan diri saya berada dalam situasi yang membuat saya
9 merasa sangat cemas dan saya akan merasa sangat lega jika semua
ini berakhir.
10 Saya merasa tidak ada hal yang dapat diharapkan di masa depan.
11 Saya menemukan diri saya mudah merasa kesal.
Saya merasa telah menghabiskan banyak energi untuk merasa
12
cemas.
13 Saya merasa sedih dan tertekan.
Saya menemukan diri saya menjadi tidak sabar ketika mengalami
14
penundaan (misalnya: kemacetan lalu lintas, menunggu sesuatu).
15 Saya merasa lemas seperti mau pingsan.
70
No PERNYATAAN 0 1 2 3
16 Saya merasa saya kehilangan minat akan segala hal.
17 Saya merasa bahwa saya tidak berharga sebagai seorang manusia.
18 Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung.
Saya berkeringat secara berlebihan (misalnya: tangan berkeringat),
19 padahal temperatur tidak panas atau tidak melakukan aktivitas fisik
sebelumnya.
20 Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas.
21 Saya merasa bahwa hidup tidak bermanfaat.
22 Saya merasa sulit untuk beristirahat.
23 Saya mengalami kesulitan dalam menelan.
Saya tidak dapat merasakan kenikmatan dari berbagai hal yang saya
24
lakukan.
Saya menyadari kegiatan jantung, walaupun saya tidak sehabis
25 melakukan aktivitas fisik (misalnya: merasa detak jantung
meningkat atau melemah).
26 Saya merasa putus asa dan sedih.
27 Saya merasa bahwa saya sangat mudah marah.
28 Saya merasa saya hampir panik.
29 Saya merasa sulit untuk tenang setelah sesuatu membuat saya kesal.
Saya takut bahwa saya akan ‘terhambat’ oleh tugas-tugas sepele
30
yang tidak biasa saya lakukan.
31 Saya tidak merasa antusias dalam hal apapun.
Saya sulit untuk sabar dalam menghadapi gangguan terhadap hal
32
yang sedang saya lakukan.
33 Saya sedang merasa gelisah.
34 Saya merasa bahwa saya tidak berharga.
Saya tidak dapat memaklumi hal apapun yang menghalangi saya
35
untuk menyelesaikan hal yang sedang saya lakukan.
36 Saya merasa sangat ketakutan.
37 Saya melihat tidak ada harapan untuk masa depan.
38 Saya merasa bahwa hidup tidak berarti.
39 Saya menemukan diri saya mudah gelisah.
Saya merasa khawatir dengan situasi dimana saya mungkin menjadi
40
panik dan mempermalukan diri sendiri.
41 Saya merasa gemetar (misalnya: pada tangan).
Saya merasa sulit untuk meningkatkan inisiatif dalam melakukan
42
sesuatu.
Harap diperiksa kembali, jangan sampai ada yang terlewatkan. Terima kasih.
71
Stres adalah segala situasi di mana tuntutan non-spesifik mengharuskan seseorang
individu untuk berespon atau melakukan tindakan.
1. Symtompmatologi Fisik
2. Stress Mental
Dimana penilaian sebagai berikut:
Tidak stres :14-28
Ringan : 29-32
Sedang : 33-46
Berat : 60-74
Berat sekali :75+
72
LEMBAR KONSUL
BAB II
- Dicari dukungan yang berkaitan dengan depresi
dan sesuaikan dengan judul
- Tambahkan variable dependen dan independen
pada kerangka teori
- Depresi dijadikan nomor 1 pada skema kerangka
teori, ditambahkan lebih detail
- Sumber kerangka teori harus dijabarkan secara
detail berkaitan dengan BAB I dan II
- Kerangka konsep tambahkan sesuai judul secara
detail
BAB III
- Tambahkan DO tingkat depresi
- Dicari dukungan terhadap depresi, sesuaikan
dengan judul dan samakan dengan BAB I dan II
- Pada teknik sampling diganti dengan total
- Prinsip etik harus dimasukkan dan ditambahkan.
Harus sinkron dengan data pada BAB I dan II
- Tabel 3.1 diganti dan sesuaikan dengan BAB I
dan II
73
74