DWI SUHARTANTI
P27220016 068
i
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
DWI SUHARTANTI
P27220016 068
ii
KATA PENGANTAR
Tulis Ilmiah dengan judul “Pemberian Metode Kangaroo Mother Care (KMC)
pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa disebut satu persatu
dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
pendidikan.
Jurusan Keperawatan.
3. Sunarsih Rahayu, S.Kep., Ns., MKep. selaku Ketua Program Studi DIII
5. Kedua orangtua dan keluarga yang telah menjadi sumber motivasi dan
vi
6. Teman teman yang senantiasa membantu dan memberika motivasi dalam
Tulis Ilmiah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam Proposal Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari
penulis. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun penulis
Penulis
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .........................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................5
C. Tujuan Studi Kasus .................................................................6
D. Manfaat Studi Kasus ...............................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ........................................................................8
1. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ..................................8
a. Pengertian BBLR .......................................................8
b. Klasifikasi BBLR .......................................................9
c. Patofisiologi BBLR ....................................................10
d. Penyebab BBLR .........................................................11
e. Manifestasi Klinis BBLR ...........................................12
f. Masalah masalah pada BBLR .....................................13
g. Penatalaksanaan BBLR ..............................................16
2. Hipotermi.........................................................................17
a. Pengertian Hipotermi .................................................17
b. Klasifikasi Hipotermi .................................................18
c. Gejala dan Tand Hipotermi ........................................18
viii
d. Etiologi Hipotermi .....................................................18
e. Patofisiologi Hipotermi ..............................................21
f. Penatalaksanaan Hipotermi ........................................22
3. Asuhan Keperawatan .......................................................24
a. Pengkajian..................................................................24
b. Diagnosa Keperawatan ...............................................25
c. Intervensi Keperawatan ..............................................25
d. Implementasi Keperawatan ........................................27
e. Evaluasi Keperawatan ................................................28
4. Metode Kangaroo Mother Care (KMC) ...........................28
a. Pengertian Kangaroo Mother Care (KMC) .................28
b. Manfaat Kangaroo Mother Care (KMC) ....................29
c. Prosedur Kangaroo Mother Care (KMC) ....................31
B. Kerangka Teori .......................................................................34
C. Kerangka Konsep....................................................................35
BAB III METODOLOGI STUDI KASUS
A. Rancangan Studi Kasus..............................................................35
B. Subjek Studi Kaus ...................................................................35
C. Definisi Operasional ...............................................................36
D. Tempat dan Waktu ..................................................................36
E. Pengumpulan Data ..................................................................37
F. Metode Analisa Data...............................................................38
G. Etika Studi Kasus ....................................................................38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masyarakat yang signifikan secara global karena efek jangka pendek maupun
panjang terhadap kesehatan. Pada tahun 2011, 15% bayi di seluruh dunia (lebih
dari 20 juta jiwa), lahir dengan BBLR. Sebagian besar bayi dengan BBLR
daerah yang populasinya rentan. BBLR bukan hanya penyebab utama kematian
bayi dan penyebab kesakitan, studi terbaru menemukan bahwa bayi BBLR juga
Young Child Nutrition dengan menargetkan 30% penurunan BBLR pada tahun
usia 0-28 hari pertama kehidupan, dimana penyumbang utama kematian bayi
adalah akibat BBLR. Berat badan lahir rendah atau low birth weight infants
adalah bayi yang dengan berat badan kurang dari 2500 tanpa memandang usia
gestasi yang dibedakan dalam dua kategori yaitu kelahiran sebelum waktunya
dengan usia kehamilan kurang 37 minggu (prematur) dan bayi yang lahir
1
2
restriction /IUGR.
2013), artinya, satu dari sepuluh bayi di Indonesia dilahirkan dengan BBLR.
yang dimiliki oleh anggota rumah tangga, seperti buku Kesehatan Ibu dan
Anak dan Kartu Menuju Sehat. Sedangkan, jumlah bayi yang tidak memiliki
catatan berat badan lahir jauh lebih banyak. Hal ini berarti kemungkinan bayi
akan datang dan dapat mempengaruhi kualitas generasi penerus bangsa. Oleh
karena itu, penatalaksaan umum pada BBLR menjadi hal yang sangat
dapat diberikan pada bayi dengan BBLR yaitu mempertahankan suhu tubuh,
bahwa metode KMC tidak hanya sekedar sebagai pengganti inkubator dalam
perawatan BBLR, namun juga memberi banyak keuntungan yang tidak bisa
lemak subkutan pada bayi sehingga sangat mudah dipengaruhi oleh suhu
dan hampir semua mekanisme ini terjadi melalui pusat pengaturan suhu yang
terletak pada hipotalamus. Pada bayi baru lahir pusat pengaturan suhu
BBLR yaitu dengan perawatan metode KMC. Metode ini merupakan terapi
tanpa biaya yang dapat dilakukan ibu karena tidak semua bayi dengan BBLR
Biasanya hal tersebut disebabkan karena faktor sosial ekonomi yang rendah,
yang tinggi pada BBLR akibat terbatasnya sumber daya di ruang NICU. Bayi
dengan berat lahir rendah yang mendapat perawatan KMC akan mempunyai
4
pengalaman psikologis dan emosional lebih baik karena dengan metode ini
bayi akan memperoleh kehangatan serta lebih dekat dengan ibu sehingga
bayi BBLR, prinsip skin to skin contact yaitu perpindahan panas secara
konduksi dari ibu ke bayi sehingga bayi tetap hangat. Suhu tubuh ibu
bayinya.
antara ibu dan bayi baru lahir dalam posisi seperti kanguru. Metode ini mampu
dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu. Sehingga memberi peluang untuk
dapat beradaptasi baik dengan dunia luar. Perawatan kanguru ini telah
terbukti dapat menghasilkan pengaturan suhu tubuh yang efektif dan lama
serta denyut jantung dan pernafasan yang stabil pada bayi. Perawatan kulit
ke kulit mendorong bayi untuk mencari puting dan mengisapnya, hal ini
membuat bayi lebih nyaman daripada dengan digendong memakai jarit, berat
tubuh ibu dapat memberi kehangatan kepada bayinya secara terus menerus
5
dengan cara kontak antara kulit ibu dengan kulit bayi. Selain itu manfaat
metode KMC dapat meningkatkan ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi,
dukungan (Depkes RI, 2009). KMC merupakan perawatan untuk bayi berat
lahir rendah dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit
ibu atau skin-to-skin contact, dimana ibu menggunakan suhu tubuhnya untuk
untuk melakukan penelitian studi kasus yang berfokus pada pemberian metode
mengalami hipotermi.
B. Rumusan Masalah
hipotermi?
6
1. Tujuan Umum
mengalami hipotermi
2. Tujuan Khusus
hipotermi
hipotermi
hipotermi
dengan hipotermi
BBLR
2. Bagi Pendidik
keperawatan
KMC
5. Bagi Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
a. Pengertian BBLR
lingkungan.
8
9
b. Klasifikasi BBLR
1) Berat bayi lahir rendah (BBLR) atau low birth weight (LBW)
2) Berat bayi lahir sangat rendah (BBLSR) atau very low birth
birth weight (ELBW) dengan berat badan lahir < 1000 gram.
golongan, yaitu :
c. Patofisiologi BBLR
menderita sakit dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil
maupun saat hamil, ibu akan melahirkan bayi lebih sehat daripada
d. Penyebab BBLR
1) Faktor ibu
a) Penyakit ibu
b) Usia ibu
usia ibu < 16 tahun atau > 35 tahun. Jarak kelahiran yang
BBLR (Multigravida)
12
c) Keadaan sosial
d) Sebab lain
antara lain ibu yang perokok, ibu peminum alkohol, dan ibu
pecandu narkotik
2) Faktor janin
kromosom
3) Faktor lingkungan
3) Kepala bayi lebih besar dari badan, rambut kepala tipis dan
kelihatan
1) Hipotermia
yang normal dan stabil yaitu 360C sampai 370C. Segera setelah
0,30C /menit, dan suhu inti dapat dapat turun 0,10C /menit
tubuh.
2) Hipoglikemia
3) Perdarahan intracranial
g. Penatalaksanaan/perawatan BBLR
memegang bayi.
4) Penimbangan ketat
2. Hipotermi
permukaan yang dingin atau basah) atau bayi dalam keadaan basah
a. Pengertian Hipotermi
Kehilangan panas karena pengaruh dari luar seperti air, angin, dan
b. Klasifikasi Hipotermi
Bayi tidak mau menetek, bayi lesu, tubuh bayi teraba dingin,
2) Tanda-tanda hipotermi:
metabolik.
d. Etiologi
bayi.
yang kurang tepat setelah bayi lahir, bayi dipisahkan dari ibunya
segera setelah lahir, berat badan bayi yang kurang dan memandikan
1) Evaporasi
diselimuti.
20
2) Konduksi
3) Konveksi
4) Radiasi
lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi bisa kehilangan panas
lahir
hipoksia
e. Patofisiologi
lemah
f. Penatalaksanaan Hipotermi
metode kanguru
a. Pengkajian
berikut:
buruk
b. Diagnosa Keperawatan
badan ekstrem)
ekstrem
c. Intervensi Keperawatan
badan ekstrem)
(36,50C-37,50C)
c) Rencana Keperawatan:
NIC :
tubuh
(36,50C-37,50C)
c) Rencana Keperawatan:
NIC :
ekstrem
c) Rencana Keperawatan:
NIC :
batas normal
tubuh
d. Implementasi Keperawatan
e. Evaluasi Keperawatan
(Krisanty, 2009).
a. Pengertian KMC
bayi baru lahir dengan melekatkan bayi di dada ibu (kontak kulit
bayi dengan kulit ibu) sehingga tubuh bayi tetap terjaga hangat.
apnea periodic)
kejadian infeksi
dalam menyusu.
(Rahmayanti, 2011)
untuk bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan cara kontak kulit
1) Tujuan:
teratur
bulan dirumah
b) Gendongan KMC
c) Popok/pampers
3) Prosedur:
dilakukan
e) Memasang popok/pampers
bayi nyaman
B. Kerangka Teori
Etiologi
BBLR
Hipertermi
Hipotermi
C. Kerangka Konsep
pendekatan case study dengan pre test dan post test pemberian tindakan KMC
Subjek dalam studi kasus ini direncanakan 2 bayi dengan gangguan suhu
tubuh hipotermi pada bayi BBLR yang dirawat di bangsal Bakung RSUP Dr.
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
35
36
C. Definisi Operasional
1. BBLR
BBLR adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram tanpa
2. Hipotermi
3. KMC
langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu atau skin to skin contact
Studi kasus mengenai pemberian metode KMC pada bayi BBLR yang
Tirtonegoro Klaten. Rencana studi kasus ini akan dilakukan pada bulan
Januari-April 2019.
37
E. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah:
a. Observasi
Observasi yang dilakukan dalam studi kasus ini adalah melihat adanya
b. Wawancara
Wawancara yang dilakukan dalam studi kasus ini adalah dengan cara
d. Dokumentasi
termometer aksila.
38
mengerti maksud dan tujuan dari studi kasus ini. Jika responden bersedia
studi kasus ini dengan cara tidak mencantumkan nama responden dan
studi kasus.
39
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
etik penelitian dengan cara mengajukan proposal penelitian dan surat izin
Anisa, M., Hermi, J. & Stephani, I. (2017). Asuhan Persalinan Normal & Bayi
Baru Lahir. Yogyakarta: Penerbit Andi
Azzam, F. (2009). Manfaat Menggendong Kanguru., Jurmal Keperawatan Anak,
6(1), 6-8
Depkes, RI. (2009). Pedoman Pelayanan Kesehatan Bayi Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) Dengan Perawatan Motode Kanguru di Rumah Sakit dan
Jejaringya. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Dyah, A., Mutoharoh, S. & Priyanti, R. (2013). Pengaruh Penerapan Metode
Kanguru dengan Peningkatan Berat Badan bayi BBLR di RS PKU
Muhammadiyah Gombong, Jurnal Involusi Kebidanan, 5 (1), 65-78
Judith M. W., & Nancy R. A., (2014) Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan
Diagnosis NANDA, Intervensi C, Kriteria Hasil NOC. Edisi 9. Jakarta:
EGC
Krisanty, P. (2009). Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta : Trans Info
Media
Lestari, S., Septiwi, C. & Ismawati, N. (2014). Pengaruh Perawatan Metode
Kanguru/KMC terhadap stabilitas suhu tubuh bayi BBLR diruang Peristi
di RSUD Kebumen, Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 10 (3), 133-
136
Maryunani, A & Puspita, E. (2013). Asuhan Kegawatdaruratan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Trans Info Medika
Maryunani, A. (2013). Asuhan Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Jakarta: Trans Info Medika
NANDA. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2015-2017.
Jakarta: EGC
Keren, J., Marcdante, Robert, M. K. (2010). Ilmu Kesehatan Anak. Volume 2.
Jakarta: EGC
Pantiawati, I. (2010). Bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah).
Yogyakarta: Nuha Medika
Preverawati, A. & Ismawati, C. (2010). Bayi BBLR. Yogyakarta: Nuha Medika
Rahmawati, A., Theresia, E. M., & Purnamaningrum, Y. E., (2015). Pengaruh
Musik Keroncong Selama Metode Kangaroo Mother Care terhadap
Respon Fisiologis dan Lama Rawat Bayi BBLR. Kesmas: National Public
Health Journal, 10(2), 93-98
RISKESDAS (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Kementrian Kesehatan RI
Silvia, P. Y. & Gusnila, E. (2015). Pengaruh Perawatan Metode Kanguru terhadap
Perubahan berat badan bayi lahir rendah, Jurnal Ipteks Terapan, 9 (1), 11-
19, E-ISSN: 2460-5611
Solehati, T. & Kosasih, E. (2018). Kangaroo Mother Care (KMC) pada bayi berat
badan lahir rendah: sitematik review, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8 (1),
83-88, E-ISSN: 2503-1139
Sudarti & Afroh, F. (2013). Asuhan Keperawatan Neonatus Resiko Tinggi dan
Kegawatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Sudarti. (2010) .Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita.Yogyakarta:
Nuha Medika
Sudarti. (2013). Kelainan dan Penyakit pada Bayi dan Anak. Yogyakarta: Nuha
Medika
Sulistyowati, P. (2015). Evaluasi Kangaroo Mother Care (KMC) pada BBLR di
RSUD Margono Sukarjo Purwokerto, Jurnal Keperawatan Soedirman,
10(3), 210-221
Vivian, D L N. (2018). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba
Medika
Lampiran 1
4. PROSEDUR Peralatan :
a. Alat pengukur tanda-tanda vital bayi (thermometer,
stetoskop, jam)
b. Gendongan dantopi
Langkah-langkah :
Lampiran 1
Evaluasi
Pantau kondisi bayi mencakup tanda-tanda vital dan status
oksigenisasi.
-R. NIFAS
Sumber: http://www.rsudkotabekasi.net
Lampiran 2
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapatkan penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian studi
kasus yang akan dilakukan oleh Dwi Suhartanti dengan judul “Pemberian Metode
Bayi BBLR dengan Hipotermi”. Saya memutuskan setuju / tidak setuju untuk
ikut berpartisipasi pada penelitian studi kasus ini secara sukarela tanpa paksaan.
Bila selama penelitian studi kasus ini saya menginginkan mengundurkan diri,
.........,....................2019
Saksi Yang memberikan persetujuan
___________________ __________________________
Surakarta, 2019
Peneliti
Dwi Suhartanti
NIM. P272200160 68
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI