Oleh :
ILHAM RAMADHAN
NIM : P07131221001J
Oleh :
ILHAM RAMADHAN
NIM : P07131221001J
Mengetahui :
Ketua Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala Rahmat
dan Karunia-Nya yang telah dilimpahkan sehingga proposal skripsi yang berjudul
Proposal skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
Dalam penyusunan proposal skripsi ini, tidak lepas dari bimbingan dan
masukan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah memberikan bantuan baik dalam segi moril maupun
materil sehingga terwujudnya proposal skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
Kesehatan Banjarmasin.
4. Sajiman, SKM., M.Gizi selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan
i
5. Magdalena, A., M. Kes selaku pembimbing akademik yang telah memberikan
6. Seluruh dosen dan staf Jurusan Gizi yang telah memberikan dorongan dan
7. Kedua orang tua saya yang selalu mensupport, mendoakan dan memotivasi
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna
dalam pembuatan proposal skripsi ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kelancaran dalam pembuatan
proposal skripsi ini. Penulis berharap semoga proposal skripsi ini dapat berguna
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HAK CIPTA
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR GAMBAR................................................................................... v
DAFTAR TABEL........................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian............................................................... 7
1. Tujuan Umum............................................................... 7
2. Tujuan Khusus.............................................................. 7
D. Manfaat Penelitian............................................................. 8
E. Keaslian Penelitian............................................................. 9
iii
2. Pengertian Sanitasi...................................................... 10
E. Pengolahan Makanan......................................................... 15
G. Pengangkutan Makanan..................................................... 19
H. Penyajian Makanan............................................................ 20
I. Penjamah Makanan............................................................ 22
J. Pengetahuan........................................................................ 23
K. Sikap................................................................................... 24
L. Perilaku............................................................................... 25
Bawaan Makanan............................................................... 26
N. Rumah Makan.................................................................... 27
A. Kerangka Konsep............................................................... 29
B. Hipotesis............................................................................. 30
B. Desain Penelitian............................................................... 31
iv
F. Metode Pengumpulan Data................................................ 35
G. Pengolahan Data................................................................. 36
H. Analisis Data...................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Suhu dan Lama Penyimpanan Bahan Makanan Mentah Segar
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nilai gizi yang optimal seperti vitamin, mineral, hidrat arang, lemak dan
lainnya. Makanan harus murni dan utuh dalam arti tidak mengandung
yaitu sebanyak 77,42%. Menurut data dari Badan Pengawas Obat dan
2
Kabupaten Tanah Bumbu yaitu sekitar 2159 kasus dan salah satu faktor
(Riskesdas, 2020).
bahayanya, baik yang berasal dari peralatan yang digunakan, bahan baku
3
(Setiyobroto, 2017).
sikap penjamah makanan yang tidak baik akan berdampak pada higienes
and food borne disease disebabkan oleh sanitasi yang tidak memenuhi
persyaratan. Hal ini dapat dilihat dari KLB (kejadian luar biasa) dan
5
47,8%, memiliki sikap negative 43,8% dan tidak pernah ikut pelatihan
71,6% .
46,8%.
ke makanan.
dibersihkan.
Batulicin dan angka yang melonjak naik daripada tahun sebelumnya yang
7
berjumlah 50 kasus, dimana dari semua kasus efek keracunan yaitu diare
selalu terjadi pada saat kostumer pulang atau tidak langsung mengalami
keracunan pada saat di tempat makan. Salah satu faktor penyebab kasus
perhatian khusus.
Batulicin.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
8
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Universitas
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Nama
No Judul Variabel Metode Perbedaan
Peneliti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Higiene
11
(PGRS, 2013).
c. Pengolahan makanan
e. Pengangkutan makanan
f. Penyajian makanan
mudah rusak dan membusuk seperti ikan, daging, susu, telor, buah, sayur
dan makanan kaleng. Bahan makanan yang baik kadang tidak mudah
melalui perdagangan yang begitu luas. Upaya yang dapat dilakukan untuk
penggunaan bahan makanan yang berasal dari sumber yang tidak jelas
2018).
mengatur lamanya waktu pengiriman, aktifitas air dan suhu dari bahan
(Rejeki, 2015).
dapat rusak dan membusuk, sehingga perlu dijaga kualitas dari bahan
makanan yang disebabkan oleh faktor fisik. Faktor fisik terkait dengan
temperatur ruangan yang panas dan lembab serta sirkulasi udara yang
Bakteri memiliki sifat dan karakteristik seperti sifat hidupnya, daya tahan
prinsip first in first out (FIFO) dan first expired first out (FEFO) yaitu
15
bahan makanan yang terlebih dahulu disimpan dan yang mendekati masa
keadaan bersih.
telah dimasak.
out).
Tabel 2.1 Suhu dan lama penyimpanan bahan makanan mentah segar
No. Jenis Bahan Lama Waktu Penyimpanan
Makanan < 3 hari ≤ 1 minggu > 1 minggu
1 Daging, ikan, -5 – 0 °C -10 - - 50 °C < - 10 °C
udang dan hasil
olahnya
2 Telur, buah dan 5 – 7 °C -5 – 0 ° C <-5°C
hasil olahanya
3 Sayur, buah dan 10 ° C 10 ° C 10 ° C
minuman
4 Tepung dan biji- 25 0C 25 0C 25 0C
bijian
Sumber : PGRS 2013
E. Pengolahan Makanan
air rebusan akan menurun nilai gizinya terutama vitamin-vitamin larut air
salah satu vektor yang dapat mencemari bahan pangan baik berupa
memasak.
pengolah makanan.
3. Peralatan Makanan
oleh karena itu peralatan harus dijaga agar selalu tetap bersih. Upaya
dalam pangan.
panas.
bawah.
memasak.
(Mukono, 2008).
bakteri akan cepat berkembang biak dan makanan akan menjadi cepat
20
atas atau di bawah suhu kamar adalah tersebut. Makanan jadi tidak tidak
Suhu Penyimpanan
No. Jenis Makanan Disajikan
Akan segera Belum segera
dalam waktu
disajikan disajikan
lama
1 Makanan kering 25ºC s/d 30ºC
2 Makanan basah >60ºC -10ºC
(berkuah)
3 Makanan cepat >65.5ºC -5ºCs/d -10ºC
basi (santan, telur,
susu)
4 Makan disajikan 5ºC s/d 10ºC <10ºC
Dingin
G. Pengangkutan Makanan
didasarkan pada jenis makanan dan setiap wadah harus memiliki tutup
2013).
yang telah masak lebih tinggi risikonya mengalami pencemaran dari pada
2015).
H. Penyajian Makanan
makanan. Makanan yng disajikan adalah makanan yang siap dan laik
(Mundiatun, 2018).
b. Prinsip kadar air yaitu makanan yang mengandung kadar air tinggi
cepat basi.
I. Penjamah Makanan
tangga (misalnya toko roti) atau penjaja makanan kaki lima. Bergantung
J. Pengetahuan
proses sensoris, terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu.
pengetahuan.
semakin tinggi.
sama.
5. Budaya, yakni dalam tradisi seseorang yang baik dan buruknya akan
K. Sikap
dari kesiapan mental, yaitu suatu proses yang berlangsung dalam diri
L. Perilaku
adalah tindakan atau aktivitas dari manusia baik yang diamati maupun
maupun dari dalam dirinya. Respon ini terbentuk dua macam yaitu bentuk
pasif dan bentuk aktif. Bentuk pasif adalah respon internal yaitu yang
terjadi dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat dilihat dari
orang lain sedangkan bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu dapat
Makanan
mencapai dosis infektif jika terdapat kondisi yang sesuai dan mencapai
(Hasanah,2013)
makanan dan akibat penjamah makanan yang terkena infeksi cukup besar,
bersih, tidak mencuci tangan sesudah dari toilet, atau sebelum mengolah
makanan.
N. Rumah Makan
makan dan restoran, rumah makan adalah setiap tempat usaha komersial
28
merupakan salah satu jenis usaha jasa pangan di sebagian atau seluruh
dan minuman bagi umum di tempat usahanya. Rumah makan dan restoran
penyakit perut yang justru disebabkan oleh kelalaian dan pemilik rumah
I. Kerangka Teori
Pada penelitian ini kerangka teori yang digunakan berpedoman pada teori
Faktor Predisposisi :
1. Motivasi
2. Pendidikan Gambar 2.1 Kerangka Teori
3. Pengetahuan
4. Sikap
5. Kepercayaan
6. Tingkat sosial
ekonomi
Faktor Pendukung :
1. Penyediaan
fasilitas sanitasi Perilaku Penerapan
2. Penyuluhan Higiene Sanitasi
tentang higiene Makanan
saniasi
Faktor Pendorong :
1. Pengawasan
rumah makan
2. Sikap petugas
3. Perilaku petugas
kesehatan atau
petugas lain
BAB III
A. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Variabel bebas/independen
: Variabel terikat/dependen
B. Hipotesis
32
Batulicin.
Batulicin.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Desain Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
tahun 2022.
34
1. Populasi Penelitian
2. Sampel Penelitian
(Sugyono, 2014).
Z ². N . p . q
n=
d 2(N −1)+ Z ². p . q
Keterangan:
n = Besar sampel
N = Besar Populasi
1, 96².130 .0 .5.0,5
n=
0 ,1²( 130−1)+ 1, 96².0 , 5.0,5
124,852
n=
1,29+ 0,96
35
124,852
n=
2,25
n=55,4=56 Orang
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
turut
1. Variabel Penelitian
2. Definisi Operasional
Tabel 4.1 Definisi Operasional Higiene Sanitasi Penjamah Makanan Rumah Makan
No Variabel Definisi Operasional Cara ukur dan Alat ukur Hasil ukur Skala Data
1 Pengetahuan Pemahaman penjamah makanan mengenai Wawancara dan menggunakan - Baik : ≥ 75% Ordinal
Penjamah Makanan penerapan higiene sanitasi makanan kuesioner - Cukup : 56-74%
- Kurang : ≤ 55%
(Arikunto, 2013)
2 Sikap Penjamah Reaksi psikologis penjamah makanan Wawancara dan menggunakan - Baik : 0-7 Ordinal
Makanan terhadap penerapan higiene sanitasi kuesioner - Kurang Baik : 8-15
makanan.
3 Perilaku Penerapan Tindakan yang diperlihatkan oleh Observasi dan menggunakan - Baik : 11-20 Ordinal
Higiene Sanitasi penjamah makanan terhadap penerapan lembar ceklist - Kurang Baik : 0-10
penjamah makanan higiene sanitasi makanan
37
1. Jenis Data
a) Data Primer
b) Data Sekunder
a. Data Primer
ceklist.
b. Data Sekunder
Kota Batulicin.
38
G. Pengolahan Data
1. Pengolahan Data
analisis data merupakan langkah penting dalam penelitian. Data yang sudah
a. Penyuntingan (Editing)
b. Pengkodean (Coding)
jawaban dengan kode berupa angka menjadi bentuk yang mudah dibaca
data (pembersihan data) yang berarti sebelum data diolah, data dicek
H. Analisis Data
1. Analisis Univariat
2005).
dimana jawaban setuju mendapat skor 1 (satu) dan jawaban tidak setuju
mendapat skor 0 (nol) sehingga nilai tertinggi adalah 15 (lima belas) dan
berikut :
15−0
Interval= =7,5=7
2
berikut :
2) 8 – 15 : Sikap baik
puluh) dan nilai terendah adalah 0 (nol). Penentuan interval kelas pada
20−0
Interval= =10
2
berikut :
2) 11 – 20 : Perilaku baik
2. Analisis Bivariat
ini, maka digunakan uji chi square dengan derajat kepercayaan 95% dan α =
42
0,05. Apabila nilai p < 0,05 yang artinya terdapat hubungan yang bermakna
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Adapun ketentuan yang
berlaku pada uji chi square, sebagai berikut (Riyanto, Agus 2010) :
1. Bila tabel 2x2 dan tidak ada nilai Expected (harapan) / E<5, maka uji
2. Bila tabel 2x2 dan ada nilai Expected (harapan) / E<5, maka uji yang
3. Bila tabelnya lebih dari 2x2, misalnya 2x3, 3x3, dan lain-lain, maka
Tahapan dan waktu kegiatan akan diuraikan pada tabel 4.6 berikut ini :
Rincian anggaran biaya untuk kegiatan penelitian diuraikan pada tabel 3.6
sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Agustya SR. Faktor yang Berhubungan dengan Penerapan Higiene Sanitasi Makanan
Tahap Pengolahan di Rumah Makan Wilayah Kerja Puskesmas Padang Pasir
Tahun 2015. Padang : Universitas Andalas; 2015.
Budiman dan Rianto. Kuisioner Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan:
Salemba Medika; 2013.
Cahyaningsih, dkk. 2009. Hubungan Higiene Sanitasi dan Perilaku Penjamah Makanan
Dengan Kualitas Bakteriologis Peralatan Makanan dengan Kualitas
Bakteriologis Peralatan Makan di Warung Makan. Jurnal. Berita Kedokteran
Masyarakat Vol. 25, No. 4, Desember 2009.
Faizal WG. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Penjamah Makanan Tahap
Pengolahan Makanan dalam Penerapan Higiene Sanitasi di Rumah Makan di
Kecamatan Padang Timur. Padang : Universitas Andalas; 2013.
Fajriansyah F, 2016. Hygiene dan Sanitasi Pengolahan Roti pada Pabrik Roti Paten
Bakery. AcTion: Aceh Nutrition Journal. 2016.
Febria Agustya dkk. Higiene dan Sanitasi Pada Pedagang Makanan Jajanan Tradisional
di Lingkungan Sekolah Dasar di Kelurahan Demang Lebar Daun Palembang
2009.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta: Dirjen
Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Kumalasari, dkk. 2017. Hubungan Sanitasi Dengan Status Bakteriologi Koliform dan
Keberadaan Salmonella sp pada Jajanan di Sekolah Dasar Wilayah Kecamatan
Tembalang, Semarang. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan.
Ningsih R. 2014. Penyuluhan Hygiene Sanitasi Makanan Dan Minuman, Serta Kualitas
Makanan Yang Dijajakan Pedagang Di Lingkungan Sdn Kota Samarinda. Jurnal
Kesehatan. Vol 10. No 1.
Pratiwi, Defiyanti. 2012. Hygiene Sanitasi Pedagang Kue Dan Keberadaan Escherichia
coli Pada Makanan Jajanan Kue Cucur Di Wilayah Pasar Tradisional Desa
Kaliyoso Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo Tahun 2012. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 1 (2012). Fakultas Ilmu Kesehatan dan
Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo.
Rejeki S, 2015. Sanitasi Hygiene Dan K3(Kesehatan Dan Keselamatan Kerja). Bandung:
Rekayasa Sains; 2015.
Saparinto, Cahyo dan Diana Hidayati, 2006. Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta :
Kanisius.
Yasmin G, Madanijah S, 2010. Perilaku penjaja pangan jajanan anak sekolah terkait gizi
dan keamanan pangan di Jakarta dan Sukabumi. Jurnal Gizi dan Pangan. 2010.
Yulia Y, 2016. Higiene Sanitasi Makanan, Minuman Dan Sarana Sanitasi Terhadap
Angka Kuman Peralatan Makan Dan Minum Pada Kantin. Jurnal Vokasi
Kesehatan. 2016.
47
LAMPIRAN
48
Lampiran 1
49
Lampiran 2
Nama :
Alamat :
Menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam penelitian yang berjudul hubungan
pengetahuan dan sikap dengan perilaku dalam penerapan higiene dan sanitasi penjamah makanan di rumah
makan kecamatan Simpang Empat Kota Batulicin Tahun 2022. Demikian surat pernyataan persetujuan ini di
Batulicin,……………
Responden Peneliti
(…………………)
50
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
I. Data Umum
Hari/Tanggal :
Nomor Responden :
Lama Kerja :
1. Apa yang dimaksud dengan konsep kebersihan makanan (hygiene sanitasi makanan)?
a. Penyelenggaraan makanan yang menarik, enak dan bergizi
b. Penyelenggaraan pengolahan makanan sesuai keinginan diri sendiri
c. Penyelenggaraan makanan untuk mengendalikan faktor risiko terjadinya
kontaminasi (pencemaran) terhadap makanan
2. Apa yang seharusnya dilakukan sebelum bahan makanan diolah ?
a. Mencuci bahan makanan
b. Mengupas bahan makanan
c. Memotong/mengiris bahan makanan
3. Perlengkapan apa yang harus di pakai saat melakukan pengolahan makanan ?
a. Pakaian kerja, penutup rambut
b. Celemek, alas kaki/sepatu kedap air
c. a dan b benar
4. Apakah resiko yang akan ditimbulkan bila petugas penjamah makanan mengobrol pada
saat melakukan pengolahan makanan?
a. Menimbulkan kebisingan di dapur
b. Akan memperlambat pekerjaan
c. Akan mampu mencemari makanan melalui percikan ludah
5. Apakah resiko bila petugas penjamah makanan merokok pada saat melakukan
pengolahan makanan?
a. Berbahaya bagi kesehatan
b. Berbahaya bagi orang lain
c. Akan mengkontaminasi (mencemari) makanan melalui abu rokok
51
6. Apa resiko yang akan ditimbulkan bila penjamah makanan menderita penyakit menular
saat melakukan pengolahan makanan?
a. Tidak akan berisiko
b. Berisiko untuk dirinya sendiri
c. Akan beresiko mencemari makanan dari penjamah makanan ke makanan yang di
olahan
7. Apa yang seharusnya dilakukan terhadap bahan makanan yang akan diolah?
a. Langsung dilakukan proses pengolahan terhadap bahan makanan jika secara fisik
sudah baik
b. Bahan makanan dicuci terlebih dahulu dengan air mengalir sebelum dilakukan proses
pengolahan makanan
c. Bahan makanan dicuci terlebih dahulu pada air biasa dan tidak mengalir
8. Bagaimana seharusnya peralatan yang baik dalam proses pengolahan makanan ?
a. Terbuat dari bahan tidak berbahaya dan anti karat
b. Peralatan utuh, tidak rusak dan bersih
c. A dan b benar
9. Bagaimana seharusnya cara mencuci peralatan yang digunakan untuk pengolahan
makanan?
a. Peralatan dicuci dengan cara penjamah makanan masing-masing
b. Mencuci dengan air mengalir saja
c. Mencuci dengan air mengalir dan menggunakan bahan pembersih
10. Dalam proses pengangkutan makanan yang sudah jadi, sebaiknya makanan diangkut
dengan cara ?
a. Makanan diangkut dengan kedua tangan penjamah makanan yang menggunakan APD
(Alat Pelindung Diri)
b. Makanan diangkut dengan kedua tangan penjamah makanan yang tidak menggunakan
APD (Alat Pelindung Diri)
c. Makanan diangkut dengan kereta dorong yang tertutup
11. Bagaimana penyajian makanan yang baik dan benar ?
a. Menyajikan sesuai dengan keinginan
b. Menyajikan makanan menggunakan peralatan sesuai peruntukannya
c. Menyajikan makanan harus baik terhindar dari pencemaran dan peralatan yang
dipakai bersih dan sesuai peruntukannya
12. Menurut anda, tindakan apa yang sebaiknya dilakukan terhadap makanan yang akan
disajikan dalam keadaan hangat ?
a. Mewadahi makanan seperti makanan yang lain
b. Makanan ditutup meggunakan wadah yang tertutup
c. Makanan dihangatkan menggunakan alat penghangat makanan
13. Menurut anda, bagaimana cara penyajian makanan berkuah yang baik ?
a. Menggunakan wadah terpisah tanpa tutup
b. Menggunakan wadah tertutup yang dicampur dengan makanan lain
c. Menggunkan wadah tertutup dan terpisah dari makanan lain
14. Makanan jadi atau makanan yang telah masak harus segera disajikan. Apakah resiko
yang dapat ditimbulkan bila makanan yang telah masak tidak segera disajikan ?
a. Makanan akan berisko mengalami perubahan rasa
b. Makanan akan berisko mengalami perubahan bentuk fisik
c. Makanan akan berisiko mengalami pencemaran baik tercemar oleh debu, atau
serangga
15. Bagaimana seharusnya memilah (penyusunan) bahan makanan yang baik ?
a. Bahan makana yang berbeda disimpan pada dua tempatyang berbeda
b. Bahan makanan dipilah dan penyimpanan dijadikan satu
c. Bahan makanan dipilah dan penyimpanan sesuai dengan jenis bahan makanan
basah/kering
IV. Kuisioner Sikap
1. Pakaian kerja, penutup rambut, celemek, alas kaki/sepatu kedap air
merupakan perlengkapan yang harus digunakan saat melakukan pengolahan
makanan.
a. Setuju
b. Tidak setuju
2. Selalu mencuci tangan sebelum bekerja, setelah bekerja dan setelah keluar
dari toilet/jamban
a. Setuju
b. Tidak setuju
3. Pada saat melakukan pengolahan makanan diperbolehkan mengobrol karena
tidak akan berisiko terhadap makanan yang diolah
a. Setuju
b. Tidak setuju
4. Pada saat melakukan pengolahan makanan tidak boleh merokok karena
akan mengkontaminasi (mencemari) makanan melalui abu rokok
a. Setuju
b. Tidak setuju
5. Petugas penjamah makanan yang menderita penyakit menular
diperbolehkan tetap ikut melakukan pengolahan makanan karena tidak
berisiko
a. Setuju
b. Tidak setuju
6. Bahan makanan yang akan diolah sebaiknya dicuci terlebih dahulu
a. Setuju
b. Tidak setuju
7. Peralatan yang digunakan dalam proses pengolahan makanan adalah peralatan
yang anti karat, dalam keadaan bersih dan tidak terbuat dari bahan berbahaya
a. Setuju
b. Tidak setuju
8. Setiap jenis makanan jadi (masak) mempunyai wadah masing-masing dan
tertutup
a. Setuju
b. Tidak setuju
9. Wadah makanan yang digunakan harus utuh, kuat, tidak karat dan ukurannya
memadai dengan jumlah makanan yang akan ditempatkan
a. Setuju
b. Tidak setuju
10. Setiap pengolahan makanan maupun peralatan makanan yang digunakan tidak
kontak langsung dengan anggota tubuh terutama tangan dan bibir
a. Setuju
b. Tidak setuju
11. Makanan yang bersifat panas, bila disajikan harus tetap dalam keadaan panas
a. Setuju
b. Tidak setuju
12. Makanan yang bersifat dingin, bila disajikan harus tetap dalam keadaan
dingin
a. Setuju
b. Tidak setuju
13. Tempat penyimpanan bahan makanan harus terhindar dari kemungkinan
kontaminasi (pencemaran) baik oleh bakteri, serangga, tikus dan hewan
lainnya maupun bahan berbahaya lainnya
a. Setuju
b. Tidak setuju
15. Dalam proses penyimpanan, bahan makanan tidak boleh menempel pada
lantai, dinding, dan langit-langit
a. Setuju
b. Tidak setuju
Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI
PENERAPAN PERILAKU HIGIENE SANITASI MAKANAN
Hasil Pengamatan
No Observasi
Ya Tidak
1 Mencuci tangan dengan air dan sabun antiseptik sebelum dan
sesudah mengolah makanan
2 Bahan makanan dicuci dengan air bersih sebelum diolah
3 Menggunakan bahan makanan segar, tidak berjamur dan
tidak berlendir
4 Ruangan tempat mengolah makanan bersih, tidak basah dan
tidak berbau
5 Tenaga pegolah makanan menggunakan celemek pada saat
mengolah makanan
6 Memiliki kuku pendek dan bersih
7 Tenaga pengolah makanan menggunakan tutup kepala selama
pengolahan makanan
8 Tenaga pengolah makanan tidak merokok saat mengolah
makanan
9 Tidak mengobrol saat mengolah makanan
10 Penjamah makanan tidak meludah, bersin dan batuk di depan
makanan
11 Pekerja yang sedang sakit tidak ikut mengolah makanan
12 Memiliki tempat sampah yang tertutup
13 Tidak menggunakan MSG secara berlebihan
14 Penyimpanan bahan makanan bersih, kering dan terbebas dari
serangga dan tikus
15 Menggunakan peralatan pengolah makanan yang terbuat dari
bahan anti karat dan tidak mengandung zat racun
16 Peralatan makanan dicuci dengan air bersih dan menggunakan
deterjen
17 Menyimpan peralatan makanan yang bersih dalam rak
penyimpanan yang terlindung dari serangga dan tikus
18 Melindungi makanan dari kontak langsung dengan tubuh
19 Di ruang dapur tersedia tempat penyimpanan peralatan,
pengolahan makanan dan penyimpanan bahan makanan
20 Membuang sampah pada tempat sampah
KARTU KONSULTASI
Foto Hitam
Nama : Ilham Ramadhan
Putih 3 x 4
NIM : P07131221001J
Pembimbing : Rusmini Yanti, SKM, MS
Judul : Hubungan Hubungan Pengetahuan dan Sikap
Dengan Perilaku Penjamah Makanan dalam
Penerapan Higiene Sanitasi Makanan pada
Rumah Makan (Studi di Kecamatan Simpang
Empat Kota Batulicin)
Pembimbing,
NIM : P07131221001J
Pembimbing I